Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PEMAHAMAN TEORI DAN KEMAMPUAN PRAKTIK

PENGELASAN 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


UNSRI
Nanang Stiawan
SMK N 1 Indralaya Utara
Nanangstiawan0@gmail.com

Harlin, Darlius
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sriwijaya
Harlinfirizal@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman teori dan kemampuan
praktik pengelasan 1 mahasiswa pendidikan teknik mesin FKIP UNSRI. Analisis data yang
digunakan dengan analisis statistic diskriptif dan impersial yaitu melibatkan variable bebas
tentang pemahaman teori (X) dan variable terikat tentang kemampuan praktik (Y). populasi
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan 2016 sebanyak 45
orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 45 orang. Teknik
pengambilan data penelitian ini adalah dengan menggunakan soal tes dan observasi. Hasil
penelitian menunjukan hasil sebagai berikut: 1) rata-rata nilai untuk pemahaman teori adalah
73,47 2) rata-rata nilai untuk kemampuan praktik adalah 78,7 3) hasil analisis korelasi orang dari
produk momen yang diperoleh adalah 0,8207 > r_tabel 0,294. Hal ini menunjukan bahwa
hubungan antara pemahaman teori dan kemampuan praktik dapat dikategorikan sangat kuat.
Kata kunci: pemahaman teori, kemampuan praktik, pengelasan

Abstract
This study aims to determine the relationship between the understanding of theory and the ability
of welding practice 1 student of technic education machine FKIP UNSRI. Date analysis used with
descriptive and implemental statistic analysis involves free variable about theory comprehension
(X) and dependent variable about ability of practice (Y). the population of this study is all students
of engineering education engine force of 2016 as many as 45 people. Sampling using total
sampling that is as much as 45 people. The date collection technique of this research is by using
test and observation problem. The results showed the following results: 1) the average value for
theoretical understanding was 73,47 2) the average value for practice ability was 78,7 3) the result
of the correlation analysis of the person from the moment product obtained was 0.8207 > r_table
0.294. This shows that the relationship between theoretical understanding and the ability of
practice can be categorized very strongly.
Keywords: understanding of theory, ability of practice, welding
161 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018

PENDAHULUAN professional untuk mendidik di SMK


dengan pembelajaran yang efektif seperti
Pendidikan adalah usaha sadar dan
pemberian materi sebelum praktik dan
terencana untuk mewujudkan suasana
melakukan praktik yang telah diberikan.
belajar dan proses belajar mengajar yang
Dalam pendidikan teknik mesin juga
dilakukan pendidik dnan peserta didik,
mendidik mahasiswa agar memiliki
agar peserta didik secara aktif
keahlian yang bisa bersaing di dunia
mengembangkan potensi dirinya untuk
industri untuk bekerja pada perusahaan
memilih kepribadian, sosial dan ilmu
seperti menjalin kerja sama pada
pengetahuan serta keterampilan (UU No.
perusahaan otomotif sebagai salah satu
20 tahun 2003 pasal 1). Sistem pendidikan
partner. Proses belajar mengajar adalah
di Indonesia selalu mengalami perubahan
proses yang di dalam nya terdapat
yang tujuannya untuk mewujudkan sistem
kegiatan interaksi antara pendidik dan
pendidikan menjadi lebih berkualitas,
peserta didik, terdapat komunikasi timbal
dengan kurikulum yang lebih baik untuk
balik yang berlangsung dalam situasi
menghasilkan lulusan yang baik pula.
edukatif untuk mencapai tujuan dalam
Undang-Undang No. 20 tahun 2003
belajar (Muhamad thobrani, 2011). Dalam
tentang Sistem Pendidikan Nasional
merumuskan bahwa kurikulum adalah proses belajar mengajar yang di lakukan
tersebut, pendidik menyampaikan teori
seperangkat rencana dan pengaturan
yang akan dibahas. Setelah
mengenai tujuan, materi/isi, atau bahan
menyampaikan teori untuk pendidikan
pelajaran dan serta metode cara yang
kejuruan ini, pendidik memberikan
digunakan sebagai pedoman
praktik untuk mendapat keahlian yang
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
akan di terima oleh peserta didik.
untuk mencapai tujuan pembelajaran
Pemahaman adalah kemampuan
Menurut Kemendikbud, pendidikan
seseorang untuk mengerti atau memahami
di Indonesia terdapat beberapa pendidikan
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
yang dilaksanakan seperti pendidikan
diingat. Dengan kata lain, memahami
dasar yang kita lakukan pada saat umur 6-
adalah mengetahui tentang sesuatu dan
12 tahun, pendidikan menengah yang
dapat melihatnya dari berbagai segi.
terdiri dari pendidikan Pertama dan
(KBBI, Krathwohl: 2002)
pendidikan Atas, serta pendidikan tinggi
Teori adalah abstraksi dari realitas,
untuk menambah keterampilan dan
teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan
softskill. Pendidikan Tinggi adalah jenjang
definisi yang secara konseptual
pendidikan setelah pendidikan menengah
mengorganisasikan aspek dunia, empiris,
yang mencakup program diploma,
sacara sistematis, teori terdiri dari asumsi
program sarjana, program magister,
- asumsi, proposisi- proposisi dan aksioma
program doktor, dan program profesi serta
- aksioma dasar yang saling berkaitan.
program spesialis yang diselenggarakan
(Wirawan, KBBI: 2012)
oleh perguruan tinggiberdasarkan
Kemampuan adalah kesanggupan,
kebudayaan bangsa indonesia (UU No 12
kecakapan, kekuatan untuk melakukan
thn 2012 pasal 1 ayat 1). Salah satu
sesuatu yang telah di pelajari pada saat
pendidikan tinggi yang program sarjana di
melakukan pembelajaran teori. (KBBI:
indonesia salah satunya adalah pendidikan
2001)
kejuruan yang menuntut menjadi pendidik
Praktik yang artinya pelaksanaan
bagi siswa sekolah menengah kejuruan
secara nyata apa yang disebut dalam teori.
(SMK).
Sedangkan pratikum adalah bagian dari
Pendidikan teknik mesin adalah
pengajaran yang bertujuan agar siswa
salah satu pendidikan tinggi yang menjadi
mendapat kesempatan untuk menguji dan
membentuk mahasiswa menjadi guru
Hubungan Pemahaman Teori dan Kemampuan Praktik Pengelasan 1 162
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UNSRI
melaksanakan dikeadaan nyata, apa yang belum menyadari pentingnya kesehatan
diperoleh dari teori dan pelajaran praktik. dan keselamatan kerja, fasilitas yang ada
(KBBI, Suparno, Sagala, dan Krathwohl: di bengkel pendidikan teknik mesin yang
2002) kurang lengkap menyebabkan banyak
Pengelasan atau penyambungan mahasiswa harus menunggu beberapa jam
adalah suatu proses yang dilakukan untuk untuk melakukan praktik, jam praktik
meyammbung dua bagian logam atau yang sedikit untuk setiap mahasiswa
lebih. Penyambungan bagian-bagian sehingga menyebabkan mahasiswa kurang
logam ini dapat dilakukan dengan mendapat keahlian praktik.
berbagai macam metoda sesuai kondisi Oleh karena itu, berdasarkan
dan bahan yang digunakan. (Daryanto, masalah masalah seperti di atas peneliti
2010) maka judul penelitian ini
Teori dianggap sebagai sebuah tentang”Hubungan Antara Pemahaman
pengetahuan menjadi titik awal dalam Teori Dan Kemampuan Praktik Pada
sebuah praktik kerjadan harus dipelajari MataKuliah Pengelasan 1 di Prodi
serta dipahami sebelum dapat melakukan Pendidikan Teknik Mesin Universitas
tindakan (praktik). Pengetahuan Sriwijaya”. Adapun tujuan penelitian ini
merupakan tuntutan tertentu untuk adalah untuk mengetahui hubungan antara
melakukan suatu tindakan. Seseorang pemahaman teori dan kemampuan praktik
tidak dapat bertindak diluar bidang mahasiswa.
keahliannya jika tidak tahu bagaimana
bidang tersebut. Pengetahuan tentang teori METODE PENELITIAN
merupakan hal yang paling mendasar yang Jenis penelitian ini adalah penelitian
harus dipahami oleh mahasiswa sebelum korelasional ( hubungan). Penelitian
melaksanakan praktik di laboratorium. hubungan adalah penelitian yang bersifat
(Kilbrink, Sternberg,dan Jarvis, dkk: membuktikan dan menemukan hubungan
2012) antara dua variabel atau lebih. Hubungan
Berdasarkan observasi yang variabel tersebut dapat berupa hubungan
dilakukan peneliti pada tanggal 11 simetris, kausal, dan reciprocal. (
september – 13 september 2017, dengan Sugiyono : 2015). Populasi penelitian ini
jumlah mahasiswa lulusan SMA sebanyak adalah seluruh mahasiwa angkatan 2016
24 orang, lulusan SMK sebanyak 19 yang mengambil matakuliah pengelasan 1
orang, dan lulusan MAN sebanyak 3 berjumlah 45 orang. Sampel peneliti
orang. Dengan persentase terdapat 49% terdiri dari : 32 mahasiswa Indalaya dan
mahasiswa berasal dari SMK, 45% 13 mahasiswa Palembang
mahasiswa berasal dari SMA dan 6% Teknik pengambilan data adalah
mahasiswa berasal dari MAN. Dengan suatu cara yang akan membuktikan suatu
persentase 51% mahasiswa bukan dari kebenaran data atau hasil yang akan di
lulusan SMK dan 48% lulusan SMK lakukan penelitian sehingga bisa di ambil
bukan jurusan Teknik Permesinan sebuah kesimpulan (Emzir, Sugiyono:
sehingga terdapat beberapa masalah yang 2010). (1) Tes adalah serentetan
peneliti temui di lapangan seperti: pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
mahasiswa yang bukan berasal dari SMK digunakan untuk mengukur keterampilan,
belum pernah mengetahui tentang pengetahuan inteligensi, kemampuan atau
pengelasan yang menyebabkan dosen bakat yang dimiliki indivindu atau
harus lebih rinci menjelaskan tentang kelompok (Arikunto, 2010:193).Soal tes
pengelasan, banyak mahasiswa yang sebelum digunakan dalam penelitian soal
belum menggunakan alat pelindung diri terlebih daluhu melalui vadidasi ahli dan
seperti sepatu keamanan karena mereka uji statistik berupa uji validitas soal, uji
163 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018

reliabilitas, kesukaran soal dan daya beda a. Memantau kesiapan subjek


soal (Arikunto, Sugiyono: 2014). Adapun penelitian untuk dilakukan tes,
soal yang digunakan dalam tes berjumlah pada tahap ini peneliti meminta
20 soal. (2) observasi adalah teknik keterangan dari dosen pengampuh
pengumpulan data penelitian yang mahasiswa yang bersangkutan
digunakan apabila objek penelitian telah siap melakukan tes
bersifat perilaku mausia, proses kerja, pemahaman teori
gejala alam, dan responden kecil b. Memulai pengumpulan data
(Sugiyono: 2014). Teknik yang digunakan dengan melakukan tes pemahaman
untuk mengumpulkan data kemampuan teori
praktik (psikomotor) mahasiswa dalam c. Dilanjutkan dengan memberikan
memahami pengelasan dilakukan tes lembar kerja (job sheet) pada saat
kemampuan praktik dengan menggunakan praktik
penilaian dalam bentuk observasi praktik 3. Tahap Analisis Data
mahasiswa. Adapun kategori penilaian a. Data yang didapat berdasarkan tes
aktivitas kelas dapat dilihat seperti pemahaman teori dan kemampuan
dibawah ini: praktik, kemudian dihimpun dan
dilakukan pengujian sesuai desain
Persentase rata-rata (%) Kategori dan pengujian penelitian untuk
menjawab rumusan masalah dan
≥ 80 Sangat Baik hipotes penelitian.
65 – 79 Baik
b. Setelah rumusan masalah
50 – 64 Cukup
35 – 49 Kurang Baik
penelitian terjawab kemudian
≤ 34 Sangat Kurang Baik dapat disimpulkan hasil temuan
dalam penelitian dan di
Sumber: Arikunto (2012:28) deskripsikan untuk menjawab
rumusan masalah.

Prosedur Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN


Adapun dalam pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada
penelitian ini, ada beberapa prosedur yang tanggal 15 september – 15 oktober 2017.
dapat dilakukan yaitu tahap persiapan, Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk
tahap pengumpulan data, tahap analisis mengetahui adakah hubungan antara
data, dengan uraian sebagai berikut : pemahaman teori dan kemampuan praktik
1. Tahap Persiapan pada matakuliah pengelasan 1 di
Tahap ini merupakan tahap pendidikan teknik mesin UNSRI. Tahap
prapenelitian dimana segala hal pertama mengambil nilai pemahaman
dipersiapkan yaitu: teori di dalam kelas. Tahap kedua
a. Mempersiapkan segala hal yang mengambil nilai kemampuan praktik di
berkenaan dengan administrasi bengkel.
penelitian
b. Analisis silabus dan SAP mata Variabel Pemahaman Teori
kuliah pengelasan Keseluruhan
c. Menentukan sampel penelitian Data variabel ini diperoleh melalui
d. Mempersiapkan instrumen tes teori dengan jumlah item sebanyak 20
penelitian soal. Adapun hasil tes tersebut dari 45
2. Tahap Pengumpulan Data mahasiswa sampel penelitian memperoleh
nilai rata-rata 73,47. Adapun skor yang
Hubungan Pemahaman Teori dan Kemampuan Praktik Pengelasan 1 164
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UNSRI
digunakan dalam tes teori tersebut adalah lembar observasi kemampuan mengelas
0 sampai 100. Diperoleh skor terendah yang di laksanakan pada tanggal 17, 18,
adalah 50 dan skor tertinggi adalah 90, 19 November 2017, adapun hasil tes
Mean (M) sebesar 73,47 Median (Md) tersebut dari 45 mahasiswa sampel
sebesar 76 Modus (Mo) sebesar 76 dan penelitian memperoleh nilai rata-rata 78,7.
standar deviasinya adalah 9,64. Adapun skor yang digunakan dalam
tes praktik tersebut adalah 0 sampai 100.
Tabel 1. Nilai Pemahaman Teori Pengelasan Diperoleh skor terendah adalah 67 dan
No Interval Frekuensi Persentase skor tertinggi adalah 87, Mean (M)
1 50-56 3 6.67 sebesar 78,7 Median (Md) sebesar 80
2 57-63 4 8.89
Modus (Mo) sebesar 80 dan standar
deviasinya adalah 5,49. Adapun
3 64-70 15 33.33
penentuan distribusi frekuensi data
4 71-77 14 31.11 tentang variabel kemampuan kognitif
5 78-84 5 11.11 dapat dilihat dengan cara :
6 85-91 4 8.89
jumlah 45 100 Tabel 2. Nilai Kemampuan Praktik
Dari table 2 di atas dapat diketahui no interval frekuensi persentase
bahwa rentang nilai antara 50-56
sebanyak 3 orang dengan persentase 1 67-70 2 4.44
6,67%, 57-63 sebanyak 4 orang dengan
persentase 8,89%, 64-70 sebanyak 15 2 71-74 10 22.22
orang dengan prsentase 33,3%, 71-77
sebanyak 14 orang dengan persentase 3 75-78 10 22.22
31,11%, 78-84 sebanyak 5 orang dengan
persentase 11,11%, dan 85-91 sebanyak 4 4 79-82 11 24.44
orang dengan persentase 8,89%.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat 5 83-85 9 20
pada grafik dibawah ini:
6 86-89 3 6.67
Nilai Pemahaman
Jumlah 45 100
Teori Keseluruhan
50
0 Dari table 3 di atas dapat diketahui bahwa
50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 rentang nilai antara 67-70 sebanyak 2
orang dengan persentase 4,44%, 71-74
Frekuensi Persentase
sebanyak 10 orang dengan persentase
22,22%, 75-78 sebanyak 10 orang dengan
Grafik 1 Nilai Pemahaman Teori prsentase 22,22%, 79-82 sebanyak 11
Kelas Keseluruhan orang dengan persentase24,44%, 83-85
sebanyak 9 orang dengan persentase 20%,
dan 86-89 sebanyak 3 orang dengan
persentase 6,67%.
Variable kemampuan praktik Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat
Tes kemampuan praktik atau ranah pada grafik dibawah ini:
psikomotor di dapat dengan cara
melakukan tes dalam bentuk penilaian
165 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018

Nilai Kemampuan Praktik Keseluruhan


30
20
10
0
67-70 71-74 75-78 79-82 83-85 86-89

frekuensi persentase

Grafik 4.6 Nilai Kemampuan Praktik Keseluruhan


Hasil Uji Korelasi ( Uji r ) ini dimaksudkan untuk mengukur
koefisien hubungan antar variable
Uji korelasi dengan menggunakan rumus
tersebut. Penjelasan analisis uji korelasi
korelasi bertujuan untuk membuktikan
dengan menggunakan rumus korelasi
adanya hubungan antara pemahaman teori
adalah sebagai berikut:
dan kemaman praktik pengelasan 1. Hal

Tabel 3. Rangkuman hasil uji korelasi


Variabel Taraf Signifika

x y 0,8207 0,294 0.05

Berdasarkan perhitungan dapat menggunakan Microsoft excel dapat hasil


diketahui bahwa terdapat hubngan yang uji korelasi (uji r) yaitu 8,207.
positif sebesar 0,8207 maka tingkat
hubungan antara pemahaman teori dan Daftar Pustaka
kemampuan praktik tergolong hubungan
yang sangat kuat. Karena tanpa adanya Anderson, L dan Kratthwohl, D. (2010).
teori terlebih dahulu sebelum praktik, Kerangka landasan untuk
maka praktik tersebut akan mengalami pembelajaran dan ``````asesmen
kesalahan. (Lampiran: 22) revisi taksonomi bloom.
Yogyakarta: pustakabelajar
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
SIMPULAN Penelitian Suatu Pendekatan
Berdasarkan hasil analisis data tes Praktik. Jakarta ``````: Rineka Cipta.
pemahaman teori dan kemampuan praktik Daryanto. (2010). Teknik las. Kudus:
pada pengelasan 1 terhadap mahasiswa Alfabeta
Program Stusi Pendidikan Teknik Mesin Emzir. (2010). Metodologi penelitian
FKIP UNSRI angakatan 2016, maka dapat pendidikan kualitatif dan kuantitatif.
di simpulkan bahwa : jakarta: ``````Pt.raja grafindo
Dapat disimpulkan bahwa adanya persada.
hubungan yang sangat kuat antara KBBI. (2010). jakarta: erlangga.
pemahaman teori dan kemampuan praktik Margono. (2009). Metodologi Penelitian
pada matakuliah pengelasan 1 di program Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
studi pendidikan teknik mesin UNSRI Jarvis, matt. (2012). Teori-teori psikologi.
berdasarkan dari hasil hitungan Jakarta: Nusa media
Hubungan Pemahaman Teori dan Kemampuan Praktik Pengelasan 1 166
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UNSRI
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Steinberd, Laurence. (2006). Teori
makna pembeljaran. Bandung: kemandirian remaja.bandung:
Alfabeta Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metodelogi penelitian Undang-Undang no 20 tahun 2003
manajemen. Bandung: Alfabeta. Tentang Sistem Pendidikan
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Nasional
Pendidikan Kompetensi dan Undang-Undang no 12 tahun 2012
Praktiknya. ``````Jakarta : Bumi Tentang Sistem Pendidikan
Aksara. Nasional
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian UNSRI. (2016). Pedoman penulisan karya
Pendidikan. Bandung : Rosdakarya. ilmiah. Palembang: UNSRI
Sunardi. (2015). Hubungan penguasaan Wirawan. (2012). Evaluasi. Depok : PT.
teori dankemampuan merangakai rajagrfindo persada
otomotif. ``````Skripsi.Yogyakarta: Thobraniu, Muhamad. (2011). Belajar dan
UNY pembelajaran. Jakarta: Alfabeta.
Suparno. (2007). Model pembelajaaran
berbasis praktikum. Bandung
:Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai