BAB II
KAJIAN TEORI, DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teori
Hasil belajar siswa tidak hanya dilihat dari kemampuan belajar peserta
didik, tetapi juga sistim pengajaran yang digunakan oleh guru yang meliputi
Untuk mencapai suatu hasil yang baik, maka guru sebagai penerima kegiatan
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi
siswa dan dari sisi guru. Dari siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandin saat sebelum terjadi
Ada beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan antara lain adalah pengertian hasil belajar menurut Sudjana, (2011)
besar menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
11
lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisai dan
interpretative”.
belajar siswa yaitu faktor internal dan fakor eksternal. Faktor internal terdiri
atas faktor-faktor jasmaniah, psikologi, minat motifasi dan cara belajar. Factor-
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yang bersal dari peserta
didik yang sedang belajar.Faktor dari dalam ini meliputi fisikologis dan kondisi
hsil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat motivasi, emosi dan kemepuan
kognitif.
Dari pemaparan uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa hasil belajar
baik.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin adalah salah satu mata pelajaran di SMK
perkakas tangan. Semua yang dibahas tentang informasi penting yang dikemas
secara sistematis bagi siswa SMK program studi keahlian Teknik Mesin baik
Harapannya setelah mempelajari bahan ajar ini siswa dapat memahami tentang
ilmu K3L, alat ukur dasar, alat ukur mekanik, penggunaan perkakas tangan,
fungsi, rangkaian dan pengukuran yang harus dikuasi oleh siswa, agar tujuan
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar pekerjaan
pekerjaan dasar teknik mesin dari yang tidak tahu menjadi tahu sehingga siswa
13
dapat menguasainya dengan baik dan kompeten baik dari aspek kognitif
2. Pengertian Belajar
Sebagai mahasiswa / pelajar, belajar menjadi gaya hidup kita. Kita sadari
atau tidak setiap hari kita sering terlibat dalam belajar atau bahkan kita lakukan
dengan sengaja dengan keinginan kita, bahkan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari diri pelajar dalam menurut ilmu dilembaga pendidikan formal.
laku sebagai hasil dari interaksi siswa dengan lingkungannya dalam memenuhi
tingkah laku. Selanjutnya menurut Djamarah (2002) belajar juga dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
Dari uraian diatas dapat penulis simpulan bahwa pengertian belajar adalah
sebuah proses usaha dalam mengubah tingkah laku yang baru setelah
14
3. Pengertian Pembelajaran
proses antara unsur–unsur atau kombinasi dari manusiawi, material yang diatur
pengolaan kelas.
Menurut Joice (2009) model pembelajaran atau suatu pola yang digunakan
Dari pendapat bebrapa para yang telah dipaparkan diatas penulis dapat
dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
dimana pelatihan yang didasarkan atas pekerjaan yang dilakukan oleh siswa
ditempat kerja dan memberikan tekanan pada apa yang dapat dilakukan oleh
seseorang sebagai hasil penelitian (Out Put) bukan kuantitas dari jumlah
prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job) untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bsesuai dengan tuntutan pasar dan
konsumen berupa hasil produksi yang dapat dijual atau dapat digunakan
(CBT) dan Projecy Based Learning (PBL), bahwa suatu proses keahlian atau
Karakteristik Model TF-6M terdiri dari dua kelompok kegiatan yang terdiri
dari kegiatan soft skill dan kegiatan hard skill. Kegiatan soft skill meliputi
Pada Moel TF-6M ada tiga unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran,
yaitu siswa yang berperan sebagai pekerja; guru yang berperan sebagai asesor,
2. Menganalisis order
4. Mengerjakan order
6. Menyerahkan order
terjalin raport anatara pekerja dengan pemberi order yang berujung kepada
saling menguntungkan.
pemberi order diharapkan dapat dikerjakan menjadi barang jadi sesuai tuntutan.
Siswa sebagai pekerja dihadapkan pada tuntutan bahwa dalam waktu yang tidak
order tersebut sesuai sfesifikasi dan dalam waktu tertentu, sehingga memerlukan
keyakinan yang tinggi untuk memberi jawaban tersebut. Untuk itu, siswa harus
mungkin terjadi manakala siswa tidak yakin bahwa dia bisa melakukan sesuai
pekerjaan sesuai tuntutan sfesifikasi kerja yang sudah dihasilkan dari proses
analisis order. Siswa sebagai pekerja harus menaati prosedur kerja yang sudah
ditentukan pemesan.
parameter benda kerja yang dihasilkan dengan data parameter pada sfesisikasi
dimaknai oleh siswa sebagai kehilangan kepercayaan. Hal ini berarti kehilangan
modal hidup. Melalui quality control, siswa mendapat keyakinan bahwa benda
dihasilkannya akan dapat diterima oleh pemberi order, karena telah memenuhi
sfesifikasi. Dengan modal itu, pekerja akan dapat berkomunikasi tanpa ada
Learning)
bagi siswa untuk belajar tentang tata cara berpikir kritis dan keterampilan
20
esensial dari materi pelajaran. Model ini dapat mengoptimalkan semua potensi
yang ada pada diri siswa secara aktif, baik aktif secara fisik maupun mental.
Guru tidak hanya berdiri di depan kelas dan berperan sebagai pemandu siswa
penyelesaian yang sudah jadi. Dalam model PBL guru dituntut untuk
menjadi lebih sadar akan proses pembelajaran. (Fauzan, Gani, & Syukri, 2017)
melalui penyajian masalah yang nyata sehingga mampu belajar secara mandiri.
kelompok.
diterapkan.
yang diajukan.
kegiatan kelompok :
mengandung konflik hingga peserta didik jelas dengan masalah yang dikaji.
Dalam hal ini guru meminta pendapat peserta didik tentang masalah yang
sedang dikaji.
Model
No Indokator
Teaching Factory PBL
1 Dominasi Sumber Belajar Siswa Mandiri Mandiri
Kelompok atau Kelompok atau
2 Jenis Tugas
Individu Individu
Konten Pembelajar yang Masalah yang
3 Masalah Baru
diangkat dalam Pembelajaran sudah ada
Berfikir kreatif
4 Tujuan Utama Pembelajaran Berfikir kritis
dan inovatif
5 Proses Penilaian Kontinyu Satu Waktu
Kualitatif atau Kualitatif atau
6 Jenis Evaluasi Penilaian
Kuantitatif Kuantitatif
Biaya dan Pelaratan yang
7 Lebih Banyak Sedikit
dibutuhkan
Teknis dan Sistematika Siswa Bebas
8 Diarahkan Guru
Pembelajaran Bereksperimen
9 Peran Guru Pembimbing Moderator
Pendekatan yang dipakai untuk
10 Multi Disipliner Multi Disipliner
Memecahkan Masalah
2. Rika Herlianisa Fitri (2015) yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Antara
Model Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learning (PBL), Dan
dengan model Project Based Learning lebih unggul dari model problem
based learning dan problem solving. Data hasil pos-tesnya yaitu pada kelas
kemudian pada kelas eksperimen dengan model PBL nilai rata-ratanya adalah
rata 79,66 sedangkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol setelah diberikan
rata-rata 66,50.
Ukur Pada Siswa Kelas X TKR SMK PAB 12 Saentis T.A. 2016/2017. .
PBL (Problem Based Learning) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa
Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Pokok Bahasan Alat
ini terbukti dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebelumnya
post-test 69,83.
C. Kerangka Berpikir
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin adalah satu mata pelajaran yang dipelajari
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat
oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
siswa dapat lebih banyak memahami tentang industri, dan siswa dapat mengenal
secara langsung pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar
peserta didik untuk belajar sendiri. Dalam hal ini, peserta didik lebih diajak untuk
tanggung jawab yang lebih tinggi, dan diharapkan akan jauh lebih bermakna dan
memaparkan teori di kelas dan sedikit melakukan praktik sesuai dengan program
belajar sendiri. Dalam hal ini, peserta didik lebih diajak untuk membentuk suatu
27
pengetahuan dengan sedikit bimbingan dan saling memiliki tanggung jawab yang
bentuk pembelajaran yang menekankan pada pengalaman belajar agar siswa dapat
tersebut siswa diharapkan dapat lebih aktif, kreatif, tanggungjawab, dan mandiri.
Pada kedua model pembelajaran siswa akan diberikan tugas pada akhir
pertemuan. Siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
Adapun peran guru dalam kedua tipe ini adalah sama yakni sebagai
model problem based learning pada hasil belajar mata pelajaran pekerjaan dasar
teknik mesin pada siswa kelas X di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
D. Hipotesis Penelitian
penelitian ini adalah “Hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran Pekerjaan Dasar