KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pendidikan Kejuruan
disedikana hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk
lapangan kerja khusus ini dapat sukses, maka pendidikan kejuruan yang
masyarakat.
disiapkan kepada para lulusan untuk memiliki bekal tertentu sehingga lulusan
kejuruan itulah siswa dibentuk menjadi lulusan yang siap untuk berkompetisi,
15
sehingga dibutuhkan sebuah standar untuk mengatur hal tersebut. Hal
yang jika dilaksanakan dengan baik akan memberikan kontribusi yang besar
dari SMK yang disiapkan untuk siswa dalam memasuki dunia kerja. Teori ini
16
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
dan dasar-dasar ilmu pengetahuan serta teknologi, memiliki etos kerja yang
17
untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu,
pelaksanaan proram-proram dari kerja sama yang dijalin antara SMK dengan
Dunia Kerja. Adanya sebuah manajemen yang baik tentunya akan sangat
Pendidikan kejuruan akan efisien jika siswa dapat dilatih untuk siap bekerja.
dilakukan dengan cara, alat, mesin yang sama seperti yang ditetapkan di
dunia kerja.
18
mempertahankan pekerjaan tersebut dan terus maju dalam karir. Dr. Charles
Allen Prosser yakin bahwa harus ada sekolah vokasional untuk publik sebagai
alternatif terhadap sekolah umum yang sudah ada. Sekolah vokasional yang
1) Experiental Learning
terkait teori dan atau pengalaman yang didapat dan diaplikasikan dalam
pengalaman ini akan memberian nuasanya nyata dan teori yang berjalan
terus menerus melalui kombinasi antara praktik dan teori. Gourmaji et al.
menyatakan bahwa:
19
Pengertian senada dinyatakan oleh Vargaz-Hernandez, dan ditegaskan
secara umum setiap guru menyelesaikan aktivitas praktik dan siswa berperan
hasil belajar.
dalam dunia kerja. Pembelajaran ini sangat efektif untuk diberikan pada
20
siswa-siswa SMK untuk mendapatkan keterampilan yang lebih mendalam
3) Industrial Learning
21
pengembangan, dan operasi. Industrial learning is also sometimes called
nyata dengan magang untuk memilih opsi karir. Apabila di kelas siswa hanya
belajar teori, mereka tidak tahu mengenai pengertian praktis. Jadi dalam
industrial learning, siswa dilatih untuk fokus pada nilai-nilai praktis kerja.
4) Internship
untuk para lulusan SMK yang belum memiliki pengalaman kerja. intern
merupakan sebutan bagi para pekerja dengan status internship. Program yang
sedang vacant atau butuh tenaga kerja tambahan. Namun lingkup kerja
dari dunia kerja. Tujuan diadakan internship bagi lulusan SMK dapat berupa
22
tawaran keterampilan untuk dunia kerja. Internship programs have been
around for over a century at some colleges, the importance of the academic
internship has increased significantly in the past few years (Coco, 2000)
SMK yang akan menjadi tenaga kerja baru. Henze (2006: 45) menyatakan
connections between their academic training and the world of work, they
require students to put into practice the lessons of their academic learning,
2. Dunia Kerja
sebagai tenaga kerja produktif dan tenaga kerja yang profesional. Dunia kerja
23
melakukan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka dengan efektif.
dalam suatu organisasi atau lembaga, karena dengan adanya itu merupakan
kompak, dan memiliki komitmen akan tujuan dan tanggungjawab yang sama.
dan kepuasan kerja yang dikelola dengan baik oleh organisasi. Sehingga
kejelasan dari organisasi dapat diterima oleh para tenaga kerja. Pekerjaan
24
Tabel 2. Perbedaan Budaya antara Hewlett-Packard dan Apollo
suasana hati. Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan jika suatu
budaya organisasi yang tidak baik. Selanjutnya menguji hal tersebut, jika
25
diperlukan; (2) mendefinisikan kembali nilai-nilai inti, baik yang terungkap
maupun yang tidak terungkap; (3) menganalisis situasi yang ada di dalam
dunia kerja, siswa dapat melakukan pengamatan cara kerja mesin dan produk
efisiensi dan efektivitas jasa yang dilakukan. Siswa juga dapat belajar
Terdapat dua teori belajar di dunia kerja yaitu situated learning dan
kerja (Brown, 1998) yang memiliki prinsip bahwa lingkungan yang serupa
pengalaman siswa yang mendukung kerja di dunia kerja adalah dunia kerja
26
kontekstual dimana proses pembelajaran dipusatkan pada tempat kerja dan
meliputi program yang terencana dari pelatihan formal dan mentoring, dan
pendidikan SMK sesuai kebutuhan dasar yang diinginkan dunia kerja; (b)
kerja; dan (c) Membantu SMK menyiapkan kualitas lulusan serta ikut
1) Fasilitator
Fasilitator dalam hal ini dunia kerja memang sangat dibutuhkan bagi
oleh dunia kerja. Hal tersebut dapat membuat suatu perencanaan proses yang
27
pengetahuan, sikap, keterampilan atau kebiasaan baru yang secara kualitatif
lebih baik dari sebelumnya melalui sebuah proses yang disebut dengan proses
para siswa SMK melibatkan diri secara keseluruhan baik secara mental
dunia kerja dan sekolah dengan baik, serta kemampuan melakukan diskusi
dan presentasi yang baik, proses transfer ide dan gagasan tidak akan terjadi
sehingga niscaya proses yang diharapkan dan diinginkan antara kedua belah
28
tempat untuk praktik kerja lapangan. Di lain sisi, dunia kerja juga
cara kerja setiap peralatan baru, sistem baru, juga efisiensi dalam
29
2) Promotor
Dunia kerja sebagai promotor ini yang nantinya akan memastikan dan
3. Kerja Sama
kerja, baik hubungan kerja antara para anggota organisasi atau antara
dalam organisasi adalah tercapainya kerja sama yang kompak dan harmonis
antara sesama anggota organisasi atau sumber daya manusia yang ada.
merupakan:
30
bersama (Sarwono, 2011, Lukita, 2012, Poernomo, 2015, Baron &
Byane, 2011, & Setiyanti, 2012).
kesepakatan yang ada. Seperti yang disampaikan Zulkifli (2012: 18) bahwa
masalah karena pola pikir masih sendiri, dengan adanya kerja sama maka
sama yaitu antara dua orang atau lebih maupun satu dua lembaga maupun
terpadu, bersinergi, dan terarah pada satu orang dengan orang lain dan pada
satu lembaga dengan lembaga yang lain untuk memenuhi sebuah target dan
melengkapi dan saling berinteraksi dalam waktu yang bersamaan atau yang
31
sudah ditentukan untuk mencapai tujuan bersama yang lebih efektif dari
Dua hal yang dapat diambil dari kerja sama yaitu bertujuan untuk
memberikan kebermanfaatan pada kedua belah pihak yaitu SMK dan Dunia
Kerja. Artinya kerja sama yang dilakukan adalah sama-sama atau saling
dengan yang lain. Cummings et al. menjelaskan bahwa tujuan kerja sama
adalah
Geuens et al. (2017: 37) menyatakan tujuan dari kerja sama dapat
dicapai apabila memiliki beberapa faktor yang mendukung yaitu dapat dilihat
pada gambar 3.
Cooperative
Goals
behavior, intention, dan quality. Tujuan dari kerja sama akan dapat tercapai
jika memiliki sikap atau tingkah laku yang baik saat melakukan kerja sama.
Ada sebuah harapan yang digantungkan diantara dua lembaga yaitu SMK dan
32
Dunia Kerja dalam melakukan program bersama. Dua hal tersebut tentunya
untuk mencapai kualitas, kerja sama yang dilakukan adalah yang memiliki
kualitas yang baik juga yang dapat memberikan kualitas baik pula. Wilke et
al. (2011: 13) menyatakan karakteristik hubungan kerja sama dan kompetitif
dapat dijelaskan pada tabel 3. Penjelasan yang lebih lengkap dari tujuan kerja
sama.
Cooperative Competitive
Characteristic
Relationship Relationship
Parties’ attitudes toward Trusting, friendly, and Suspicious, hostile,
one another helpful and/or exploitative
Communication Open, honest Lack of or misleading
communication communication
Similarities and Maximization of Maximization of
differences similarities; differences;
minimization of minimization of
differences similarities
Outcomes Partnership-oriented; Dominance-oriented;
win-win zero-sum
Tujuan dari kerja sama antara SMK dengan Dunia Kerja adalah untuk
menjalin hubungan yang sinkron baik dari segi keterampilan yang dibawa
dimiliki dalam pasar global. Disamping itu, kerja sama dengan dunia kerja
pihak dunia kerja telah mengetahui sejauh mana kompetensi yang harus
dimiliki oleh para lulusan dari sekolah kejuruan yang telah menjalin kerja
33
c. Prinsip-Prinsip Kerja Sama
hubungan antara dua belah pihak maupun lebih. Dengan adanya prinsip,
maka tujuan yang akan dicapai semakin dapat terealisasikan secara lebih
Keban (2009: 35) menyatakan secara umum prinsip kerja sama dalam
(d) efisiensi dan efektivitas; (e) konsensus; dan (f) saling menguntungkan dan
memajukan. Sebenarnya prinsip utama dari kerja sama menurut peneliti tidak
dalam penyiapan SDM baik di SMK maupun di Dunia Kerja juga diperlukan
dalam prinsip kerja sama. Begitu juga dengan adanya kerja sama yang saling
dari sebuah kerja sama. Tentunya dengan adanya itu semua, maka
Prinsip kerja sama yang dilakukan yaitu terdiri dari dua lembaga,
34
transparansi, bertanggungjawab, efektif dan efisien, dan mencapai tujuan.
diperlukan selama masa pertukaran kontrak kerja sama dan untuk saling
berkomitmen.
kerja sama SMK dengan Dunia kerja yaitu terkait dengan kontrol kedua belah
pihak kerjama, perencanaan setiap organisasi atas kerja sama yang dilakukan,
visi, misi, tujuan dari masing-masing organisasi yang dibawa juga disatukan
pengawasan kerja sama antara kedua belah pihak, bagaimana sumber daya
sama, sehingga hasil akhirnya adalah implementasi dari kerja sama itu
sendiri.
Legalitas dalam hal ini adalah suatu jaminan dasar yang dibentuk
batas aktivitas apa yang dilarang secara tepat dan jelas. Dengan adanya
legitimasi kerja sama antara dua belah pihak SMK dengan dunia kerja maka
program yang diselenggarakan antara SMK dengan Dunia Kerja ini menjadi
35
sebuah tolok ukur untuk menjadi lebih bertanggungjawab atas wewenang dan
lulusan SMK di dunia kerja ini membutuhkan strategi yang tepat untuk dapat
lembaga pendidikan maupun dunia kerja untuk melakukan kerja sama. Pada
Berbagai teori yang ada terkait model-model kerja sama SMK dengan
dunia kerja, terdapat beberapa model yang dapat dijalin supaya tidak
pendidikan kejuruan tidak hanya diukur dari segi mutunya saja melainkan
juga dari segi relevansinya. Hubungan mutu dan relevansi ibarat dua sisi dari
satu keping mata uang. Mutu lulusan pendidikan kejuruan dianggap relevan
36
oleh para pengguna lulusan, yang dalam hal ini adalah sektor dunia kerja
apabila apa yang mereka dapatkan sama dengan atau lebih besar dari yang
mereka harapkan.
bahwa lulusan pendidikan vokasi belum siap kerja, para lulusan over
tinggi harus direlakan untuk tidak diseleksi lebih lanjut karena tidak memiliki
37
Pelatihan berkenaan dengan perolehan keahlian-keahlian atau pengetahuan
tertentu. Pada pola kerja sama model pelatihan ini dititikberatkan pada
pada proses pelatihan bagi tenaga pelaksana dunia kerja dan juga merupakan
sarana untuk menjadikan kerja sama antara SMK dengan dunia kerja agar
bahwa kedekatan dunia kerja dengan sekolah akan tetap terjaga dengan inten,
manfaat.
Pola kerja sama ini harus dilakukan dengan inisiatif awal dari sekolah
dengan pola jemput bola, mendatangi dunia kerja untuk mencari kebutuhan
kompetensi yang bisa mendorong kemajuan dunia kerja dari sisi kemampuan
jasa, yang pada akhirnya dunia kerja akan tumbuh dan berkembang melalui
Untuk memberikan kepercayaan kepada dunia kerja terkait model ini dapat
dibuat secara detail dan terinci dalam Guide line pelatihan, dan akan
dilindungi dengan payung Mou yang lebih jelas. Proses pelaksanaan akan
ditangani secara professional oleh unit pelaksana teknis dan training dibawah
bidang kerja sama dan pelayanan dunia kerja disetiap Sekolah Kejuruan
(SMK).
38
3) Produk Inovatif
Model kerja sama dalam bidang produksi adalah suatu upaya dalam
para siswa, hal ini bisa dilakukan apabila set-up peralatan dan sarana lab
para guru yang paling tidak setara dengan para instruktur di dunia kerja, baik
secara hard skill ataupun soft skill. Model inilah nanti yang dapat disebut
dengan Teaching factory, dan ini dapat berjalan dengan efektif apabila pihak
dalam kegiatan produksi dan sekaligus menjadi vendor dari dunia kerja
disekitarnya.
dijalankan sepenuhnya oleh dunia kerja. Pada model pasar, pemerintah tidak
terlibat dalam proses kualifikasi kejuruan. Model ini sering juga disebut
dengan Model Liberal dan langsung diarahkan pada produksi dan pasaran
kerja.
39
6) Model Pendidikan Kooperaif (Cooperative Education)
pendidikan formal.
dari seluruh program. Hal inilah yang akan menjadi tolak ukur dari
adalah bahwa semua output menjadi outcome, salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan kerja sama dunia kerja kemitraan dalam proses
ini maka akan semakin mudah bagi SMK untuk memetakan lulusan. Begitu
juga memudahkan untuk Dunia Kerja dalam merekrut tenaga kerja tanpa
40
memadai. Juga sesuai dengan standar kebutuhan dunia kerja, baik secara
professional oleh unit pelaksana teknis PKL dan penyaluran, dibawah bidang
kerja sama dan pelayanan dunia kerja disetiap Sekolah Kejuruan (SMK).
9) School Partnership
yang dilakukan antara sekolah dengan lembaga lain. Tujuan kerja sama
kerja sama.
inti mereka dan apresiasi untuk keragaman budaya kerja dan kompetensi yang
ada di lapangan. Bagi guru, school partnership adalah cara yang baik untuk
41
wawasan serta pengetahuan sehingga dapat mengajarkan praktik dan
yaitu:
local level and by enhancing student learning.” Kerja sama sekolah akan
persisten dalam pendidikan, selain itu kerja sama sekolah dibentuk untuk
dapat meningkatkan akses dunia kerja bagi siswa. Dengan dukungan kerja
sama sekolah yang efektif akan dapat memabngun kemampuan tingkat lokal
kerja.
bersama yang dapat dicapai secara bersama dan menguntungkan kedua belah
42
profesional melalu pembelajaran keterampilan ini akan membawa dampak
Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal dari dalam diri sendiri
yang kurang jelas; (2) saluran komunikasi yang kurang transparan dan
berkesinambungan.
kerja sama antara SMK dengan Dunia Kerja. Selain itu juga karena adanya
konflik antara dua lembaga yang tidak dapat diselesaikan secara bersama
melalui komunikasi efektif. Kebijakan yang dibuat antara salah satu pihak
lembaga yang menjalin kerja sama yang merugikan lembaga lain ini juga
menjadi hambatan dalam kerja sama. Dampak dari kebjakan yang diterapkan
dapat mempengaruhi hubungan antara dua lembaga atau lebih yang menjalin
43
4. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
mengendalikan baik orang maupun suatu sistem dalam sebuah organisasi atau
tersedia.
unjuk kerja yang efektif dan unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan
secara efisien.
44
organization objective as follows formulation, execution, and
supervision a form of work that involves coordinating an
organization’s resources-land, labor, and capital-toward
accomplishing organizational objectives the efficient, effective, and
economic use of resources to achieve results with and through the
efforts of other people (Bass, 2008, Rue & Byars, 2000, Pearce &
Robinson, 2015, & Davies, 2007).
kerja yang notabene merupakan dua lembaga yang akan menjadi tujuan
b. Fungsi-Fungsi Manajemen
satu sama lain untuk dilakukan oleh seseorang atau individu dalam suatu
merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh para pimpinan dalam
45
berkomunikasi, memotivasi, dan mengevaluasi.” Salah satu cara untuk
planning; (b) organizing; (c) actuating and monitoring; (d) directing; (e)
apakah yang dikerjakan? Jawabannya akan menunjuk pada tujuan umum dan
tujuan khusus yang akan dicapai. Kedua, bagaimakah pekerjaan yang akan
yang ada di dalam lembaga pendidikan (organisasi). Hal ini merupakan dasar
46
mengontrol pelaksanaan, mengendalikan, memimpin, mengimplementasikan”
Fungsi Author
Manajemen Taylor Fayol Terry Davies Kydd Mohanty Krause
(Grand Theory) (1911) (1916) (1970) (2007) (2011) (2015) (2017)
Planning ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Organizing ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Actuating & x x ✓ ✓ x x ✓
Monitoring x x x ✓ ✓ x x
Coordinating x ✓ x x x ✓ x
Evaluating x x x x ✓ ✓ x
Commanding x ✓ x x x x x
Communicationg x x x ✓ ✓ x x
Controlling x ✓ ✓ ✓ x x ✓
Directing ✓ x x ✓ x ✓ ✓
Motivating x x x x ✓ x x
Reviewing x x x ✓ x x x
Fungsi manajemen lain yang menjadi grand teori dari penelitian ini
dari beberapa ahli mulai dari ahli terdahulu hingga ahli terbarukan. Fungsi
depan.
47
Fungsi manajemen yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah
pada tabel berikut akan dikomparasikan fungsi-fungsi dari teori terdahulu dan
penelitian ini. Kombinasi fungsi yang telah dikemuakan oleh para ahli
pengevaluasian.
Banyak lulusan SMK yang ingin bekerja dan lembaga pendidikan juga cukup
banyak yang ingin mempekerjakan lulusan. Tetapi posisi yang ada dan
48
dibutuhkan di pasaran kerja. Ketidaksesuaian antara jabatan dengan lulusan
(a) outstanding ability in this area; (b) significant strength; (c) about
average; (d) areas of weaness that need improvement; (d) poor,
considerable need for improvement. Senada, Hunsaker (2010: 1)
menyatakan “management skills identify those abilities or behaviors
that are crucial to success in a managerial position.”
skills; dan (3) Technical skills.” Human relations skills berkaitan dengan
melibatkan pemahaman orang lain dan mampu untuk bekerja dengan baik.
Ketiga adalah technical skills, involve being able to perform the mechanics
orang dalam bekerja di dunia kerja merupakan dasar yang harus dimiliki
setiap individu. Berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh ahli di atas,
dan paling utama adalah terkait dengan manajemen diri sendiri, seperti
conflict. Dengan memahami keadaan diri sendiri maka menurut peneliti akan
49
tercipta manajemen fundamental secara kolektif untuk mencapai
produktivitas kerja.
penyelesaian pekerjaan.
melalui pengalaman setiap individu dalam organisasi. Hal ini dapat diadakan
“competence, commitment, capacity for change.” Kai & Lin (2017: 232)
menyatakan
50
in addition to the building of basic knowledge, students are expected
to acquire relevant strategic HRM functional capabilities used to
select, develop, and motivate workers as well as cultivate their own
analytical, communication, and decision making skills.
jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan dalam lingkup sekolah dan
dunia kerja maupun masyarakat secara umum. Kesadaran diri yang rendah
orang lain melihat para siswa sebagai individu yang mampu mengembangkan
keterampilan.
Karena kepribadian manusia adalah suatu kebiasaan atau suatu tindakan yang
e. Strategi Manajemen
51
actions in the formulation and implementation of plans designed to achieve a
dari manajemen fokus pada “(1) measuring knowledge at the individual level;
berharap terciptanya sinergi dalam menentukan visi, misi, dantujuan baik dari
dari barang, dana, sarana dan prasarana, dan pengembang strategi dalam
program dari dunia kerja untuk pendidikan yang sesuai dengan pasar kerja
manajemen yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat dilihat melalui
gambar 4.
52
Strategi Keberlanjutan Sukses
Aligned actions
Efektivitas
Human capacity
1) Manajemen Administrasi
of the office work and documentation that was typically required by all
skill.”
53
Secara implisit, administrasi merupakan keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang atau lebih juga dua lembaga atau lebih yang
oleh ahli di atas bahwa administrasi merupakan fungsi utama dari sebuah
2) Manajemen Regulasi
dalam dunia kerja yang menghasilkan barang dan jasa suatu organisasi untuk
54
strategi dan proses dalam mencapai target atau sasaran yang telah
direncanakan.
hal yang kemudian menjadi tidak bisa di buktikan secara akurat, walaupun
55
Masyarakat bekerja sama dengan sekolah, nanti dapat menentukan berbagai
dapat dipacu dengan lebih baik lagi. Peran masyarakat ini juga dapat
dalam pendidikan sistem ganda adalah (1) Pihak Sekolah, (a) Membuat surat
perjanjian kerja; (b) Membuat surat pernjanjian dengan siswa yang akan
berlaku
kompeten untuk membimbing siswa praktik kerja; (c) Mengatur waktu tata
56
merupakan bentuk hubungan yang hal ini cenderung sebagai kerja sama,
setara, timbal balik, dan saling terkait. Sekolah harus mengetahui dengan
jelas kebutuhan, harapan, dan tuntutan masyarakat serta dunia kerja dan
sekolah.
Sekolah dan dunia kerja satu sama lain memiliki fungsi yang berbeda,
namun merupakan satu kesatuan yang utuh. Sekolah bagi dunia kerja
kebiasaan, dan tata cara sikap pergaulan yang perlu disiapkan untuk
memasuki dunia kerja; (b) Penyeleksi kemampuan dan potensi serta pembina
dunia kerja sesuai potensi dan kompetensinya; (c) Peningkat taraf sosial dan
siap kerja; (e) Pengguna hasil pendidikan serta penyedia lapangan kerja bagi
lulusan.
yang sehat. Kebutuhan tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel disertai
dunia kerja: (a) Technical level, dalam organisasi pendidikan fungsi teknis
langsung dalam proses tersebut. siswa yang terpelajar adalah produk dari
57
sebuah organisasi dengan permasalahan bagaimana belajar dan mengajar
yang efektif; (b) Managerial level, fungsi manajerial level adalah proses
dengan cara memenuhi kebutuhan dasar para guru; (c) Institutional level,
masyarakat.
Asumsi sekolah dan dunia kerja yang sehat adalah: (a) Mempunyai
sarana untuk memperoleh kesesuaian yang lebih baik antara cita-cita dan
pada tabel 5 diadaptasi dari W.K. Hoy & Cecil G. Miskel, hal. 18.
58
Sama halnya dengan dunia kerja, proses penciptaan nilai organisasi di
dunia pendidikan juga diperlukan untuk membentuk kesamaan visi dan misi
yang ada di dunia kerja. proses penciptaaan nilai untuk dunia pendidikan
59
2) Perencanaan Kerja Sama
sebuah organisasi. Gough & Reece (2017: 116) menyatakan “planning that
involved organization learn set new expectations and norms for the practice.”
Sejalan dengan pikiran Gough & Reece, Bailey (2015: 96) menyatakan
Perencanaan adalah salah satu dasar dalam sebuah organisasi. Pada intinya
rencana adalah semacam peta rute organisasi untuk membawa semua yang
program kerja sama antara SMK dengan dunia kerja dapat dikontrol dan
yang akan ditetapkan oleh organisasi harus seusai dengan fakta dan kondisi
tertentu yang akan dihadapi; (2) logis dan rasional, bahwa perencanan yang
akan dirumuskan dapat diterima oleh akal (logis) dan rasional sehingga dapat
60
organisasi, (5) Komprehensif, perencanaan yang baik harus menyeluruh dan
terhadap organisasi.
kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data, dan keterangan konkrit; (2)
yang ada di SMK dengan dunia kerja. Seperti kerja administrasi, ruangan
laporan.
61
Adanya pengorganisasian dalam manajemen kerja sama SMK dengan
dunia kerja dapat melahirkan sebuah struktur organisasi yang dapat dianggap
sebagai sebuah kerangka yang merupakan titik pusat sekitar apa setiap orang
sama secara kooperatif dan terkoordinasikan dapat mencapai hasil yang lebih
Bentuk sebuah program kerja sama antara SMK dengan dunia kerja
dengan baik atau dalam usaha menyususn suatu organisasi dapat terwujud
62
Prinsip pengorganisasian adalah adanya tujuan yang jelas, pembagian
standardisasi, anggaran, dan sumber daya yang lain membawa pada suatu
hasil untuk mencapai tujuan dan sasaran bersama yang telah ditetapkan.
menegaskan bahwa pelaksanaan adalah suatu jenis rencana yang jelas dan
63
berkelanjutan tentang kegiatan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi
yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui,
sama antara SMK dengan dunia kerja yang telah dilaksanakan itu sesuai
dengan rencana atau tidak, mengidentifikasi masalah yang timbul agar dapat
dengna baik akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik dibandingkan
adalah proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan yang terpisah
64
unit; (4) Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan
SMK maupun dunia kerja, dan meperkukuh kerja sama. Dengan setiap
organisasi, dalam hal ini adalah SMK dengan dunia kerja, menurut Yahya
(2006: 95) adalah (1) saling ketergantungan yang menyatu; (2) saling
Sedangkan ada empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang
mempersulit tugas-tugas kerja sama antara dua instasi adalah karena adanya
(1) perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu, waktu, antar lembaga,
65
dicapai dalam beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan.”
kegiatan di akhir atau penutup dari sebuah program. Umar (2005: 78)
Pengolahan dan analisis data; (5) Pelaporan hasil evaluasi; (6) Tindak lanjut
evaluasi.
hasil program yang sudah dilakukan. Adapun tujuan dari evaluasi adalah
sebagai acuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas program yang telah
dapat diartikan sebagai kegiatan atau suatu proses menyediakan data dan
selanjutnya sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya. Jadi, inti dari
66
evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
kerja, dan kerja sama yang telah dibahas di atas sangat mendukung penelitian
yang dilakukan. Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya teori maka peneliti
penelitian jika tidak memiliki acuan kajian teori yang jelas dan mendukung.
Alasan teori tersebut ditulis adalah untuk dijadikan sebagai alat ukur atau
dengan Dunia Kerja. Hal tersebut merupakan bagian terpenting yang dapat
pengkajian teori mengenai manajemen kerja sama SMK dan Dunia Kerja
bagi peneliti dalam penelitian Model Manajemen Kerja sama SMK dengan
Dunia Kerja. Dalam mengkaji hal-hal penelitian yang relevan, peneliti juga
67
yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian disertasi yang dilakukan oleh
kemitraan sekolah menengah kejuruan dengan dunia kerja saat ini sudah
dilakukan oleh semua sekolah menengah kejuruan di Kota Banda Aceh, tetapi
beberapa kelebihan dan produk ini dapat digunakan menjadi panduan model
68
Hasil penelitian disertasi yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa: (1)
pendidikan kejuruan dengan dunia usaha pada SMK Program studi keahlian
kemitraan pendidikan kejuruan dengan dunia usaha pada SMK program studi
69
mendasari kemitraan organisasi/tujuan bersama, pengelolaan sumber daya
70
Industri”. Hasilnya adalah (1) perencanaan diselesaikan melalui: rumusan
rapat pleno dihadiri dewan guru, orang tua peserta didik dan komite sekolah,
peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan ini untuk
penelitian dari Djandji (2013) bahwa fokus dari hasil penelitian tersebut
adalah bentuk-bentuk dari kerja sama yang dilakukan antara SMK dengan
DU/DI atau Dunia Kerja. Begitu juga hasil penelitian dari Julia (2014) dan
serta manajemen kerja sama yang dilihat dari dua komponnen atau fungsi
Hasil dari ketiga peneliti terdahulu sangat jauh dari penelitian yang
dilakukan dan justru penelitian yang dilakukan ini akan melengkapi hasil
71
mendukung kerja sama, melainkan penelitian ini akan mengupas lebih detail
Harbiyah (2015), Sukarnati (2015), dan I Kadek Budi Sandika (2016) dalam
diperhatikan untuk DU/DI atau Dunia Kerja belum terlihat dari hasil
evaluasinya. Hal ini juga sama seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh I
Kadek (2016).
72
Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk melengkapi penelitian
manajemen SMK dengan Dunia Kerja sangat penting dilakukan karena setiap
pelaksanaan kerja sama, peran SMK dan juga peran Dunia Kerja,
pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah pihak-
pihak yang berkaitan dalam mendukung kerja sama, seperti kepala sekolah,
guru, siswa, dan instruktur dunia kerja, pengelolaan kurikulum kerja sama,
administrasi perkantoran.
C. Alur Pikir
angkatan kerja yang lulus dalam menghadapi persaingan yang ketat di era
kebijakan guna menyiapkan output dari SMK sebagai tenaga kerja yang dapat
siap kerja dan tentunya perlu adanya implementasi kebijakan yang dapat
(SMK) dalam rangkan peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya
73
manusia Indonesia, merupakan andalan untuk menghasilkan lulusan sebagai
sumber daya manusia (SDM) yang produktif. Hal tersebut berkaitan dengan
agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang
ada di dunia kerja sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati.
revitalisasi. Adanya kerja sama tersebut maka perlu metode yang digunakan
dapat digunakan untuk menunjang praktik siswa yang fasilitas tersebut tidak
ada di sekolah. Oleh karena itu perlu adanya usaha resource sharing antara
SMK dengan dunia kerja yang dapat dikelola menjadi manajemen kerja sama.
program dengan baik pula. Hasil yang diharapkan sesuai dengan apa yang
SMK dengan Dunia Kerja yang terdiri dari input, proses, output, dan
revitalisasi SMK yang diatur pada Inpres. Proses yang dilakukan merupakan
74
pelaksanaan dan pemantauan, pengkoordinasian, dan pengevaluasian.
Kerja yang meliputi adanya standar yang baku untuk dunia kerja dan SMK,
pemasaran lulusan.
tersebut diharapkan mampu memberikan output yang baik pula untuk dunia
kerja dan sekolah. Hal itu yang akan menjadi kontribusi utama adanya
lulusan, dan penelusuran kembali lulusan. Akhir dari itu semua adalah adanya
dunia kerja.
75
Perencanaan
I Pengorganisasia
N n
P
R
E
S Pelaksanaan
SMK & Dunia Kerja O
-
R Pemantauan U
E T
V
I C
T Pengkoordinasian O
A M
L E
I
S
Pengevaluasian
A
S
I
1. Standar Pelaksanaan
2. Standar Pendidikan dan
Pelatihan
3. Standar Penilaian
76
D. Pertanyaan Penelitian
dunia kerja?
77