Di susun oleh :
Semester : VI PAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, interaksi antara guru (pendidik) dengan peserta didik padadasarnya
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ada. Untuk memajukan suatu pandidikan yang
diharapkan oleh masyarakat, pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikanmerupakan suatu
komponen yang sangat erat hubungannya, karena ketiga komponen inisecara kualitatif maupun
kuantitatif.Pendidik merupakan tenaga yang profesional yang bertugas merencanakan
danmelaksanakan proses pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan
tinggi.Keterampilan dan pengimplementasian dalam profesi sangat didukung oleh teori yang
telahdipelajari khususnya dalam pengembangan kurikulum yang telah ditetapkan
disekolahmasing-masing.Jadi yang dikatakan seorang yang profesional dituntut banyak belajar
dalammengimplementasikan pengalaman materi yang digelutinya untuk pengembangan
kurikulumyang ada disekolahnya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan Imu
kepadasiswa dan merupakan suatu usaha untuk pencapaian tujuan pembelajaran, secara
kualitatifmaupun kuantitatif.Dengan adanya keterangan diatas, maka penulis akan mengangakat
judul makalah ini dengan tema “Profesionalisasi Guru dan Implementasi dalam Pengembangan
KurikulumPendidikan”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini agar para
pembaca dapat memahami hal apa saja yang menyangkut keprofesional, pengimplemantasikan
terhadap pengembangan kurikullum yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
10. Ada pengetahuan dan masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.Dari perjalanan uraian
diatas, meskipun bahan banyak seorang pendidik melakukanatau menerapkan itu semua pada
peserta didik, namun usaha untuk berupaya untukmeningkatkan keberhasilan peserta didik selalu
digalakkan.Secara konseptual, bentuk kerja guru menurut, Depdiknas (1980) telah
merumuskankemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru dan mengelompokan atas tiga
dimensiumum keterampilan, yaitu :
2. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan menyesuaikan diri deng tuntutan kerja danlingkungan
sekitar
a) Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan
terhadapkeseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.
c) Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi parasiswanya.
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang seperti yang dibayangkanoleh
banyak orang, dengan bermodal penguasaan materi dan penyampaiannya kepada siswasudah
cukup, namun hal ini belumlah dapat dikatakan sebagai guru yang profesional, makaharus
memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjagakode eitk
guru, dan lain sebagainya.
Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar-mengajar (2001: 16), guru profesionalharus dapat
memiliki persyaratan, yang meliputi:
1) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) Belajar untuk membangun dan menemukan jati dirinya, melalui proses pembelajaran
yangefektif, kreatif, aktif, dan menyenangkan
d) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
salingmenerima dan menghargai, akrab, terbuka, hangat, dan bersifat membangun
Menurut Nana S Sukmadinata (2006: 198) dilihat dari segi pengeluarannya, pengembangan
kurikulum dapat dibedakan antara yang bersifat sentralisasi dan desintralisasi.Dalam
pengembangan kurikulu, yang sentralisasi bersifat uniform untuk seluruh Negara,daerah atau
jenjang jenis sekolah.Di Indonesia dewasa ini terutama pada jenjang pendidikan dasar dan
menengahdigunakan modal ini. Kurikulum untuk sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat
pertama,sekolah menengah umum, dan sekolah menengah kejuruan pada prinsipnya sama.
c) Disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya.
d) Ada motivasi kepada sekolah (kepala sekolah, guru) untuk mengembangkan diri, mencaridan
menciptakan kurikulum yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi semacamkompetisi
dalam pengembangan kurikulum.Beberapa kelemahan bentuk kurikulum ini, adalah:
c) Adanya kesulitan bila terjadinya siswa pindahan siswa kesekolah.d) Sukar untuk mengelola
dan penilaian secara nasional.
e) Belum semua sekolah (daerah) mempunyai kesiapan untuk menyusun dan
mengembangkankurikulum sendiri.
Menurut Oemar Hamalik (2008: 237) implementasi merupakan suatu proses penerapan ide,
konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehinggamembentuk dampak,
baik berupa perbuahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai sikap.Sedangakan kurikulum
menurut M. Joko Susilo (2007: 77) jangka waktu pendidikanyang harus ditempati oleh siswa
yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.Jadi implementasi kurikulum juga dapat diartikan
sebagai aktuyalisasi kurikulumtertulis (written curriculum) dalam bentuk
pembelajaran.Berdasarkan dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa implementasi kurikulum adalah
penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam
tahapsebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pealaksanaan dengan pengelolaan, sambil
sementara dilaksanakan penyesuaian terhadap ortuasi lapangan dan karakteristik peserta didik,
baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
a) Karakteristik kurikulum, yang mencangkup ruang lingkup bahan ajar, tujuan, fungsi, sifat,dan
sebagaiannya.
d) kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan.Dari keempat prinsip diatas
pada dasarnya ingin menciptakan atau pelaksanaan dalam pengembangan kurikulum yang
dilakukan guru untuk memperoleh hasil pembelajaran yangmenandai baik secara efektif, kejuritif
dan psikomentarinya.
b) Bahasa pengantarBahasa Indonesia sebagai bahasa Negara menjadi pengantar dalam kegiatan
pembelajaran,namun jika diperlukan bahasa dan juga bias digunakan sebagai pengantar.
c) Hari belajarJumlah hari belajar dalam satu tahun pelajaran adalah 204 sampai 240 hari, jumlah
mingguefektifnya adalah 34 sampai 40 hari, dan pengaturannya berdasarkan semesteran.
g) Remedial, pengayaan dan percepatan belajarSekolah memberikan layanan bagi peserta didik
yang mendapat kesulitan belajar melaluikegiatan remedial.
h) Bimbingan dan konselingSekolah memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik
dalam konteks pengembangan kepribadian, sosial, karier dan belajar lanjutan.
k) Sekolah bertaraf nasionalSekolah ini diberikan untuk menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing pada tingkatinternasional.Dari penjelasan beberapa unsur diatas, pada dasarnya
merupakan mata usaha untukmembentuk peserta didik mampu dalam pengimplementasian
kurikulum dalam kehidupandunia pendidikan dan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan
pencapaian kompetensinasional, dan usaha mendidik peserta didik agar mampu bersaing dalam
bidang skill dibidangmasyarakat.
e. Penjadwalan
f. Sistem komunikasi
g. Pelaksanaan monitoring
Menurut Oemar Hamalik (2008: 248) dalam kaitannya dengan fungsi pengelolaankurikulum,
akan dikemukakan model implementasi kurikulum baru. Namun, sebelum ada pestulat yang
penting dipahami, terlebih dahulu harus dapat menerapkan model pengembangan implementasi
manajemen strategi:
3. Dalam setiap tahap kegiatan selalu diperhatikan keadaan faktor internal dan eksternal yang
berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum.
5. Arah tujuan pada setiap tahapan proses implementasi ditujukan untuk menghasilkan produk
berkala yang saling berkaitan, dari secara keseluruhan ditujukan untuk memperbaiki kondisi
pelaksanaan (kualitas internal dan eksternal)Dengan penjelasan diatas jelaslah bahwa tahapan
implementasi secara garis besar ada3 yaitu: tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, dan
evaluasi.
BAB III
PENUTUPA.
B. Saran
Dengan makalah yang sudah penulis selesaikan ini, dengan judul “profesionalisasiguru dan
implementasi dalam pengembangan kurikulum pendidikan”, penulis menyadari
kalau dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam bentuk kata maupun
penulisannya. Dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca khususnyadosen
pembimbing untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukamdinata, S. Nana. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosda karya.
2006:Bandung.Yamin, Martinis. Profesionalisasi dan Implementasi KBK. Gaung Persada Press.
2006: JakartaHamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Remaja Rosda karya.
2006: Bandung.Susilo. M. Joko. KTSP, Manajemen Pelaksanaan dan kesiapan sekolah. Pustaka
Belajar Offset:2007: JakartaKunandiar. Guru Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan sukses dalam sertifikasiguru. Rajawali Press. Devisisi buku Perguruan Tinggi. Raja
Grapindo Persada. 2007: Jakarta.