Oleh:
Dr. Agusti Efi Marthala,MA.
Abstrak.
Jurusan Kesejahteraan Keluarga termasuk salah satu jurusan tertua, namun dalam
perkembangannya jurusan Kesejahteraan Keluarga terlihat tidak terlalu banyak
perubahan dan perkembangan yang menggembirakan, dibeberapa Perguruan Tinggi
tampak memperlihatkan kemajuan namun tidak sedikit yang menampakan kemundur,
bahkan ada bidang studi yang sudah ditutup. Cara satu-satunya untuk tetap eksis dan
menjadi bidang keilmuan yang tetap bertahan dan menjadi besar di dunia Perguruan Tinggi
adalah berbenah diri di dalam berbagai aspek, antara lain; Kurikulum, SDM, sarana dan
prasarana serta manajemen. Kurikulum harus menggambarkan pengalaman sesuai
dengan tuntutan dunia kerja. Dalam rekonstruksi kurikulum perlu dilakukan pengurangan
beban pengajaran yang tidak mendukung. Matakuliah yang disusun hendaklah
mencerminkan karakteristik untuk mempersiapkan lulusan memasuki lapangan kerja atau
membuka lapangan kerja sendiri. Kurikulum juga disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja
dan dunia industri yang kian berkembang. Kwalitas SDM harus mengacu pada tuntutan
dan penilaian terhadap standar kwalitas atau mutu pendidikan sesuai dengan matakuliah
yang diampu. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada dosen dalam
matakuliah yang sama secara horizontal, bertahap dan professioal bagi semua staf bidang
ilmu terkait di dalam dan di luar negeri dan melakukan seminar dan penelitian antar
Perguruan Tinggi. Menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia industri adalah suatu
keharusan. Untuk itu diperl.ukan persepsi dan wawasan yang sama, mengenai implikasi
pengembangan dan pemahaman tehnologi industri diperguruan tringgi secara
berkelanjutan. Sarana dan prasana yang dimilik Jurusan, sudah seharusnya disesuaikan
dengan tehnologi industri dilapangan sehingga mendukung pembelajaran dan sejalan
dengan kurikulum yang berbasis tehnologi Manajemen adalah bagian yang terpenting
yang harus dibenahi, di awali dari membangun kultur jurusan yang kondusif dimulai
dengan mendorong munculnya semangat dan motifasi yang kuat pada semua sivitas
akademika Jurusan untuk melakukan pembaharuan, mengembangkan nilai-nilai baru dan
ekspektasi yang tinggi akan perubahan perubahan prilaku, atmosfir pergaulan dan
hubungan kerja yang hangat dalam suasana saling membutuhkan dan menguntungkan.
Kedepan ngembangkan diri menjadi sebuat fakultas yang memiliki otonomi sendiri adalah
sebuah tantangan bagi Jurusan Kesejateraan Keluarga untuk itu perlu peningkatan
penunjang dalam peningkatan kegiatan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik dan
mutu layanan administrasi dan pengembangan sistem administrasi akademik serta sistem
administrasi aset dan sumber daya jurusan.
Keyword :
59
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
60
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
produktif. Hal ini jelas merupakan sebuah Seiring dengan perkembangan ilmu
tantangan dunia pendidikan. Pencapaian pengetahuan dan tehnolagi, perubahan
SDM yang berkualitas menuntut dunia sosial budaya di tengah masyarakat,
pendidikan memiliki standar mutu, standar “Komisi Internasional Untuk Pendidikan
kompetensi dan standar nilai yang dapat Abad Dua Puluh Satu”, dalam laporannya
dijadikan landasan dalam melakukan ke UNESCO mengajukan empat pilar
berbagai program yang dilaksanakan pendidikan yaitu: (1). Learning to know,
dalam membentuk SDM yang memiliki penguasan yang dalam pada ilmu
intelektual yang tinggi, memiliki emosi tertentu; (2). Learning to do, belajar untuk
yang stabil dan kemampuan beradaptasi mengaplikasikan ilmu, bekerja sama
dengan lingkungan kerja serta memiliki dalam team dan belajar memecahkan
berbudi pekerti yang mulia. masalah dalam berbagai situasi; (3).
Learning to be, belajar untuk mandiri,
Pengembangan kurikulum diarahkan
menjadi orang yang bertanggung jawab
untuk mempersiapkan SDM memasuki
untuk mewujudkan tujuan bersama dan
lapangan kerja, kurikulum yang ada
(4). Learning to live together, belajar untuk
sekarang sudah perlu direvisi karena
memahami dan menghargai orang lain.
sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
dunia kerja Apa yang dihasilkan dari Rekonstruksi kurikulum hendaklah
program pendidikan kejuruan sekarang ini bertujuan mendukung tujuan pengajaran
tampak belum dapat mempersiapkan karena kurikulum adalah dokumen tertulis
lulusan memasuki dunia kerja karena yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pengetahuan dan keterampil yang didapat proses belajar dan pembelajaran, oleh
tidak dapat menyeimbangi kemajuan sebab itu kurikulum hendaklah dirancang
tehnologi industri. Akibatnya ketika sederhana, mudah dipahami dan
memasuki dunia kerja pengetahuan dan sistematis. Oleh sebab itu kurikulum
keterampilan tenaga kerja harus diformat hendaklah diawali dengan spesifikasi
ulang agar sesuai dengan bidang yang kebutuhan siswa, karena yang menjadi
akan dikerjakan dengan arti kata lulusan sasaran kurikulum adalah siswa dan
yang dihasilkan belum siap pakai. kurikulum dirancang berdasarkan
kebutuhan masyarakat, karena
Untuk memenuhi tenaga kerja yang
masyarakat yang akan menjadi pengguna
berbasis tehnologi industri, kurukulum
lulusan (Sumantri, 2004)
pendidikan nasional perlu ditata kembali
agar dapat memenuhi kebutuhan nyata Untuk itu Jurusan Kesejahteraan
dari lembaga-lembaga multinasional Keluarga sebagai bagian dari pendidikan
tersebut. Di dalam kaitan ini pendidikan tinggi teknik kejuruan dalam
tinggi yang harus dapat melihat kebutuhan mempersiapkan lulusan yang mengacu
tersebut dengan bekerjasama erat dengan pada tuntutan dunia kerja, maka perlu
perusahaan-perusahaan nasional maupun merevisi kurikulum sesuai dengan
multinasional agar supaya pengetahuan, tuntutan lapanagn kerja. Pengembangan
keterampilan dan sikap kerja yang kurikulum Jurusan Pendidikan
diperlukan dapat mulai dikembangkan Kesejahteraan Keluarga harus terfokus
dalam kurikulum Pendidikan Tinggi pada pengembangan kurikulum bidang
Nasional (Tilaar, 1998). Untuk itu dunia studi. Pengembangan kurikulum bidang
pendidikan harus memberikan studi hendaklah memuat komponen
rekonstruksi kurikulum dalam pembentuk- pengalaman siswa yang difokuskan pada
an karakter. Peningkatan intelektual, penguasaan sejumlah kemampuan sesuai
meningkatkan produktifitas dan inovasi dengan tujuan pendidikan.
siswa, sehingga mampu terjun dalam
Untuk itu matakuliah yang disusun
dunia kerja. Oleh sebab itu kurikulum
hendaklah mencerminkan karakteristik
selayaknya mengarah pada pembentukan
untuk mempersiapkan lulusan memasuki
karakter (karakter building).
lapangan kerja atau membuka lapangan
kerja sendiri. Kurikulum bidang studi
61
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
62
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
63
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
64
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
65