Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

OPTIMASI PENDIDIKAN TINGGI KEJURUAN, JURUSAN KESEJAHTERAAN


KELUARGA DALAM MENYIKAPI PERSAINGAN DUNIA KERJA

Oleh:
Dr. Agusti Efi Marthala,MA.

Abstrak.
Jurusan Kesejahteraan Keluarga termasuk salah satu jurusan tertua, namun dalam
perkembangannya jurusan Kesejahteraan Keluarga terlihat tidak terlalu banyak
perubahan dan perkembangan yang menggembirakan, dibeberapa Perguruan Tinggi
tampak memperlihatkan kemajuan namun tidak sedikit yang menampakan kemundur,
bahkan ada bidang studi yang sudah ditutup. Cara satu-satunya untuk tetap eksis dan
menjadi bidang keilmuan yang tetap bertahan dan menjadi besar di dunia Perguruan Tinggi
adalah berbenah diri di dalam berbagai aspek, antara lain; Kurikulum, SDM, sarana dan
prasarana serta manajemen. Kurikulum harus menggambarkan pengalaman sesuai
dengan tuntutan dunia kerja. Dalam rekonstruksi kurikulum perlu dilakukan pengurangan
beban pengajaran yang tidak mendukung. Matakuliah yang disusun hendaklah
mencerminkan karakteristik untuk mempersiapkan lulusan memasuki lapangan kerja atau
membuka lapangan kerja sendiri. Kurikulum juga disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja
dan dunia industri yang kian berkembang. Kwalitas SDM harus mengacu pada tuntutan
dan penilaian terhadap standar kwalitas atau mutu pendidikan sesuai dengan matakuliah
yang diampu. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada dosen dalam
matakuliah yang sama secara horizontal, bertahap dan professioal bagi semua staf bidang
ilmu terkait di dalam dan di luar negeri dan melakukan seminar dan penelitian antar
Perguruan Tinggi. Menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia industri adalah suatu
keharusan. Untuk itu diperl.ukan persepsi dan wawasan yang sama, mengenai implikasi
pengembangan dan pemahaman tehnologi industri diperguruan tringgi secara
berkelanjutan. Sarana dan prasana yang dimilik Jurusan, sudah seharusnya disesuaikan
dengan tehnologi industri dilapangan sehingga mendukung pembelajaran dan sejalan
dengan kurikulum yang berbasis tehnologi Manajemen adalah bagian yang terpenting
yang harus dibenahi, di awali dari membangun kultur jurusan yang kondusif dimulai
dengan mendorong munculnya semangat dan motifasi yang kuat pada semua sivitas
akademika Jurusan untuk melakukan pembaharuan, mengembangkan nilai-nilai baru dan
ekspektasi yang tinggi akan perubahan perubahan prilaku, atmosfir pergaulan dan
hubungan kerja yang hangat dalam suasana saling membutuhkan dan menguntungkan.
Kedepan ngembangkan diri menjadi sebuat fakultas yang memiliki otonomi sendiri adalah
sebuah tantangan bagi Jurusan Kesejateraan Keluarga untuk itu perlu peningkatan
penunjang dalam peningkatan kegiatan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik dan
mutu layanan administrasi dan pengembangan sistem administrasi akademik serta sistem
administrasi aset dan sumber daya jurusan.

Keyword :

Dosen : Jurusan KK, FT-UNP

59
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

A. Pendahuluan. dan masyarakat. Peran akademisi di


lembaga ini sanagt menentukan maju
Jurusan Kesejahteraan Keluarga
mundunya jurusan kesejahteraan keluarga,
dalam perjalanan sejarahnya termasuk
dan mencari solusi bagaimana bangkit dan
salah satu jurusan tertua baik di
membangun bidang ilmu kesejahteraan
Universitas Negeri ini. Semenjak Fakultas
keluarga ke depan.
menjadi bagian dari Uversitas Indonesia,
jurusan kesejahteraan keluarga juga B. Otimalisasi Jurusan Kesejahteraan
sudah ada dengan nama Home Keluarga
Economic. Selanjutnya, setelah IKIP
Dalam melakukan optimalisasi Jurusan
melepaskan diri Universitas di berbagai
Kesejahteraan Keluarga sebagai pen-
daerah, jurusan kesejahteraan keluarga
didikan tehnologi yang mempersiapkan
yang melahirkan guru-guru dibidang
tenaga terdidik, terampil dan profesional
keahliah Tata Busana dan Tata Boga dan
dibidangnya dalam memasuki dunia kerja
Tata Graha.
perlu melakukan perubahan dan me-
Seiring dengan pertumbuhan pendidik- lakukan rekonstruksi. Banyak hal yang
an tinggi di Indonesia yang begitu marak perlu ditingkatkan namun yang paling
belakangan ini baik negeri maupun suasta, mendasar adalah; kurikulum, sumber
memberi alternatif kepada siswa-siswa daya, sarana prasarana dan manajemen.
sekolah menengah untuk memilih bidang
1. Kurikulum
ilmu yang diminatinya. Dilihat dari per-
kembangan Jurusan kesejahteraan Berdasarkan kondisi pendidikan saat ini
keluarga sebagai salah satu jurusan yang yang sarat dengan kekurangan-
tertua di lembaga ini, dibeberapa tempat kekurangan, kebijakan baru yang dapat
ada yang bergerak maju kedepan namun mempersiapkan peserta dididk untuk
tidak sedikit yang menampakan mundur, dapat berperan di dalam era globalisasi
bahkan ada bidang studi yang sudah harus direncanakan dengan baik. Sebagai
ditutup. konsekwensinya, pembangunan sektor
pendidikan, khususnya pengembangan
Tantangan ke depan tidak seseder-
kurikulum harus dapat mendukung
hana pada masa sebelumnya, di mana
peserta didik memiliki potensi dan
pada saat ini program studi yang ada pada
kompetensi yang dapat diharapkan dalam
Jurusan ini juga sudah ditawarkan pada
memasuki dunia kerja.
perguruan tinggi lain, baik perguruan tinggi
negeri maupun suwasta. Cara satu- Kurikulum adalah dokumen tertulis
satunya untuk tetap eksis dan menjadi yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
bidang keilmuan yang tetap bertahan dan proses belajar dan pembelajaran, oleh
menjadi besar di dunia perguruan tinggi sebab itu kurikulum hendaklah dirancang
adalah berbenah diri di dalam berbagai sederhana, mudah dipahami dan
aspek, antara lain, manajemen, sarana dan sistematis. Oleh sebab itu kurikulum
prasarana, tenaga pengajar dan etos kerja. hendaklah diawali dengan spesifikasi
kebutuhan siswa, karena yang menjadi
Konsep yang dituangkan dalam visi
sasaran kurikulum adalah siswa dan kuri-
dan misi Jurusan Kesejahteraan Keluarga,
kulum dirancang berdasarkan kebutuhan
adalah sebuah konsep dan gagasan yang
masyarakat, karena masyarakat yang
idel. Konsep tersebut tidak akan tercapai
akan menjadi pengguna lulusan
bila tidak ikuti dengan kerja keras, rasa
(Sumantri, 2004).
kebersamaan dan manajemen yang baik
dari semua pihak. Yang paling penting Untuk itu pengembangan kurikulum
adalah bagaimana kemampuan merubah harus diarahkan untuk mempersiapkan
kelemahan menjadi kekuatan untuk siwa memasuku lapangan kerja sebagai
mengangkat Jurusan Kesejahteraan sumberdaya mausia yang siap pakai
Keluarga sebagi bagian bidang keilmuan menghadapi pasar bebas yang menuntut
yang dihormati, dihargai dan diharapkan peningkatan sumberdaya manusia
dalam dunia pendidikan, usaha dan industri berkualitas, yang mampu bersaing dan

60
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

produktif. Hal ini jelas merupakan sebuah Seiring dengan perkembangan ilmu
tantangan dunia pendidikan. Pencapaian pengetahuan dan tehnolagi, perubahan
SDM yang berkualitas menuntut dunia sosial budaya di tengah masyarakat,
pendidikan memiliki standar mutu, standar “Komisi Internasional Untuk Pendidikan
kompetensi dan standar nilai yang dapat Abad Dua Puluh Satu”, dalam laporannya
dijadikan landasan dalam melakukan ke UNESCO mengajukan empat pilar
berbagai program yang dilaksanakan pendidikan yaitu: (1). Learning to know,
dalam membentuk SDM yang memiliki penguasan yang dalam pada ilmu
intelektual yang tinggi, memiliki emosi tertentu; (2). Learning to do, belajar untuk
yang stabil dan kemampuan beradaptasi mengaplikasikan ilmu, bekerja sama
dengan lingkungan kerja serta memiliki dalam team dan belajar memecahkan
berbudi pekerti yang mulia. masalah dalam berbagai situasi; (3).
Learning to be, belajar untuk mandiri,
Pengembangan kurikulum diarahkan
menjadi orang yang bertanggung jawab
untuk mempersiapkan SDM memasuki
untuk mewujudkan tujuan bersama dan
lapangan kerja, kurikulum yang ada
(4). Learning to live together, belajar untuk
sekarang sudah perlu direvisi karena
memahami dan menghargai orang lain.
sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
dunia kerja Apa yang dihasilkan dari Rekonstruksi kurikulum hendaklah
program pendidikan kejuruan sekarang ini bertujuan mendukung tujuan pengajaran
tampak belum dapat mempersiapkan karena kurikulum adalah dokumen tertulis
lulusan memasuki dunia kerja karena yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pengetahuan dan keterampil yang didapat proses belajar dan pembelajaran, oleh
tidak dapat menyeimbangi kemajuan sebab itu kurikulum hendaklah dirancang
tehnologi industri. Akibatnya ketika sederhana, mudah dipahami dan
memasuki dunia kerja pengetahuan dan sistematis. Oleh sebab itu kurikulum
keterampilan tenaga kerja harus diformat hendaklah diawali dengan spesifikasi
ulang agar sesuai dengan bidang yang kebutuhan siswa, karena yang menjadi
akan dikerjakan dengan arti kata lulusan sasaran kurikulum adalah siswa dan
yang dihasilkan belum siap pakai. kurikulum dirancang berdasarkan
kebutuhan masyarakat, karena
Untuk memenuhi tenaga kerja yang
masyarakat yang akan menjadi pengguna
berbasis tehnologi industri, kurukulum
lulusan (Sumantri, 2004)
pendidikan nasional perlu ditata kembali
agar dapat memenuhi kebutuhan nyata Untuk itu Jurusan Kesejahteraan
dari lembaga-lembaga multinasional Keluarga sebagai bagian dari pendidikan
tersebut. Di dalam kaitan ini pendidikan tinggi teknik kejuruan dalam
tinggi yang harus dapat melihat kebutuhan mempersiapkan lulusan yang mengacu
tersebut dengan bekerjasama erat dengan pada tuntutan dunia kerja, maka perlu
perusahaan-perusahaan nasional maupun merevisi kurikulum sesuai dengan
multinasional agar supaya pengetahuan, tuntutan lapanagn kerja. Pengembangan
keterampilan dan sikap kerja yang kurikulum Jurusan Pendidikan
diperlukan dapat mulai dikembangkan Kesejahteraan Keluarga harus terfokus
dalam kurikulum Pendidikan Tinggi pada pengembangan kurikulum bidang
Nasional (Tilaar, 1998). Untuk itu dunia studi. Pengembangan kurikulum bidang
pendidikan harus memberikan studi hendaklah memuat komponen
rekonstruksi kurikulum dalam pembentuk- pengalaman siswa yang difokuskan pada
an karakter. Peningkatan intelektual, penguasaan sejumlah kemampuan sesuai
meningkatkan produktifitas dan inovasi dengan tujuan pendidikan.
siswa, sehingga mampu terjun dalam
Untuk itu matakuliah yang disusun
dunia kerja. Oleh sebab itu kurikulum
hendaklah mencerminkan karakteristik
selayaknya mengarah pada pembentukan
untuk mempersiapkan lulusan memasuki
karakter (karakter building).
lapangan kerja atau membuka lapangan
kerja sendiri. Kurikulum bidang studi

61
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

didasarkan pada akademik dan rata-rata 3, dianggap sudah sangat layak


pengembangan kurikulum didasarkan untuk mengajar di Perguruan Tinggi.
pada hasil evaluasi atau penelitian. Dan Namun seiring dengan perkembangan
arah pengembangan kurikulum harus waktu, bagi mereka yang memiliki
benar-benar disesuaikan dengan tuntutan pendidikan S1 dengan indeks di atas 3
lapangan (Sibuea, 2004). pun sekarang dianggap belum layak
mengajar di perguruan tinggi.
Kurikulum kejuruan ditujukan untuk
memberikan keterampilan khusus bagi Sesuai dengan perkembangan dan
mahasiswa, sehingga dapat bekerja tuntutan pendidikan tinggi di Indonesia
dibidangnya dalam, seiring dengan sekarang, bahwa dosen yang mengajar
perubahan keterampilan dalam dunia diperguruan tinggi rata-rata minimal sudah
kerja yang dapat berubah dengan cepat, berpendidikan S2. Bila di dibandingkan
maka kurikulum harus menggambarkan dengan dosen yang mengajar di luar
pengalaman sesuai dengan tuntutan dunia negeri jelas standar kwalifikasi dosen
kerja. Pendidikan kejuruan merupakan yang mengajar di Perguruan Tinggi di
pendidikan khusus, terutama diarahkan Indonesia masih rendah, karena standar
difocuskan pada keterampilan pekerjaan rata-rata dosen yang mengajar
tertentu. Dalam rekonstruksi kurikulum diperguruan tinggi luar negeri adalah
perlu dilakukan pengurangan beban dosen yang bekwalifikasi S3.
pengajaran yang tidak mendukung.
Seiring dengan tuntutan pemerintah
Agar kurikulum dapat mencerminkan bahwa dosen yang mengajar di perguruan
kamampuan yang diharapkan, maka tinggi adalah berkualifikasi S2, maka
pengembangan kurikulum membutuhkan dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi
tehnik pengembangan yang tepat. Selain beramai-ramai mengikuti pendidikan S2
itu perlu difikiran bentuk pengajaran yang yang kadangkala tidak sesuai dengan
sesuai dengan pencapaian tujuan bidangnya. Hal ini juga berlaku pada
pengajaran mengasilkan tenaga terdidik dosen Jururusan Kesejahteraan Keluarga
dan terampil yang siap pakai. Oleh sebab yang kebanyakannya mengambil bidang
itu kurikulum Jurusan Kesejahteraan pendidikan, bukan bidang kejuruan sesuai
Keluarga perlu direvisi kalau perlu dengan pengajaran yang diampu. Hal ini
diformat ulang. Mata kuliah yang sudah jelas tidak akan membawa dampak
tidak relevan dihilangkan dan menambah perubahan yang berarti untuk pengem-
matakuliah yang menunjang pencapaian bangan materi pengajaran bidang kejuru-
tujuan sesuai dengan bidang studi yang an Jurusan Kesejahteraan Keluarga.
ada. Kurikulum juga disesuaikan dengan
Untuk mendukung materi ajar dibidan
tuntutan dunia kerja dan dunia industri
kejuruan perlu dilakukan peningkatan ilmu
yang kian berkembang.
pengetahauan dibidang keahlian sesuai
2. Sumber Daya. dengan matakuliah yang dampu melalui:
Membenahi kurikulum harus sejalan a) Memberikan pembinaan dan
dengan pembenahan sumber daya pelatihan kepada dosen dalam
manusia yang terkait sebagai perencana, matakuliah yang sama secara
pengelola dan pelaksana. Kwalitas SDM horizontal, bertahap dan professioal
harus mengacu pada tuntutan dan bagi semua staf bidang ilmu terkait.
penilaian terhadap standar kwalitas atau
b) Memberikan pelatihan dalam
mutu pendidikan dalam ruang dan waktu
jangka waktu pendek (mis, 1 bulan,
yang berbeda akan berlainan. Demikian
3 lulan dan 6 bulan) di dalam dan
juga dengan standar mutu SDM di
luar negeri secara bertahap.
Jurusan kesejahteraan keluarga. Standar
mutu SDM sudah berbeda dari beberapa c) Melakukan seminar dan penelitian
tahun sebelumnya, misalnya 15 tahun antar perguruan tinggi.
yang lalu seorang tamatan S1 yang
memiliki kemampuan dan indeks prestasi

62
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

3. Sarana dan Prasarana Berbasis oleh Pendidikan Tinggi Kejuruan dan


Tehnologi bagaimana implementasinya terhadap
pembelajaran berbasis tehnologi
Memasasuki pasar bebas, mulai dari
dijalankan.
tahun 2004 di Indonesia dikembangkan
kurikulum yang berorientasi pada Untuk menciptakan tenaga keja siap
pencapaian lulusan. Dalam mengahadapi pakai maka perkembangan tehnologi perlu
pasar bebas tersebut, juga merupakan disesuaikan sebagai sarana dan prasarana
tanggung jawab dunia pendidikan dalam pengajaran. Sarana dan prasarana
mempersiapkan generasi Indonsia yang yang ada di Jurusan Kesejahteraan
menguasai tehnologi, karena pendidikan keluarga sudah jauh tertinggal dari
tehnologi adalah merupakan studi tentang perkembangan sarana dan prasarana
tehnologi yang memberikan kesempatan dibidang industri ilmu terkait. Sebagai
kepada mahasiswa untuk belajar tentang pendidikan tinggi bidang kejurauan rasanya
proses dan pengetahuan yang ber- kurang tepat kalau sarana dan prasana
hubungan dengan tehnologi yang di- dalam proses pembelajaran di Jurusan
perlukan dalam memecahkan berbagai Kerejahteraan Keluarga masih bertahan
problema yang dihadapi’ (Internasional dengan kondisi yang ada, karena keluaran
Tehnologi Education Assaciation, 2001). yang dihasilkan, yaitu tenaga pendidik
Sekolah Menengah Kejuruan dan tenaga
Maka pembelajaran hendaklah
ahli bidang kejuruan. Sementara dunia
dirancang sesuai dengan orientasi
industri yang ada, telah memakai tehnologi
tehnologi masa kini. Penguasaan
industri menegah dan tinggi, hal ini akan
tehnologi industri adalah suatu usaha agar
menjadi kendala bagi lulusan Jurusan
peserta didik mampu mengembangkan diri
Kesejahteraan Keluarga dilapangan.
sesuai dengan perkembangan tehnologi
dibidangnya masing-masing masing Oleh sebab itu sarana dan prasana
sebagi calon pendidik maupun sebagi yang dimilik Jurusan, sudah seharusnya
tenaga ahli di lapangan. Dan sudah disesuaikan dengan tehnologi industri
seharusnya Pendidikan Tinggi Kejuruan, dilapangan sehingga mendukung
berfikir koseptual dan tehnis yang berbasis pembelajaran dan sejalan dengan
tehnologi industri dibidang keahlian kerkait. kurikulum yang berbasis tehnologi industri,
Menyesuaikan diri dengan perkembangan sehingga kemampuan yang dikembangkan
dunia industri adalah suatu keharusan dapat menciptakan motivasi untuk belajar
yang harus ditindak lanjuti. ‘Keterampilan tehnologi secara berkelanjutan.. Dengan
berfikir tehnologi adalah kemampuan untuk demikian pendidikan tehnologi ditekankan
mengakui suatu permasalahan, meng- pada keterampilan berfikir secara kritis,
aplikasikan pengetahuan, memecahkan maupun inovatif sesuai dengan yang
masalah, melalui pencaraian berbagai diharapkan. Selanjutnya tugas pendidik
macam alternative jawaban, membuat adalah memberikan pandangan,
keputusan, mengkomunikasikan temuan- keterampilan dan latihan penguasaan
temuan baru, menguji dan mengevaluasai tehnologi dibidang ilmu terkaiat, yang
hasil kerja (S. Chandra, 2007). membuat mereka mampu menangani
bidang kerja sesuai dengan perkambangan
Dunia perguruan tinggi, khususnya
tehnologi dibidangnya.
tehnologi kejuruan, harus melihat
perkembangan tehnologi di masyarakat Sesuai dengan hal tersebut di atas
dan dunia industri. Untuk itu diperlukan maka perlu pembenahan dibidang sarana
persepsi dan wawasan yang sama, dan prasarana yang ada dijurusan sebagai
mengenai implikasi pengembangan dan berikut:
pemahaman tehnologi industri diperguruan
1. Melangkapi sarana dan prasarana
tringgi secara berkelanjutan. Melakukan
dengan yang berbasis tehnologi
penelitian terhadap proses dan hasil
industri di bidang ilmu dan
produk-produk tehnologi industri adalah
keterampilan terkaiat.
salah satu tantangan yang harus dilakukan

63
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

2. Memberikan pelatihan kepada tepat, serta perencanaan yang trategis.


dosen dan tehnisi mempergunakan Membuka bidang studi baru yang sesuai
alat yang berbasis tehnologi secara dengan tuntutan lapangan kerja masa kini
mahir dan terprogram. adalah salah satu alternative jalan
keluarnya dan sebaliknya konsekwensi
3. melakukan studi banding pada
yang lain berkemungkinan timbu adalah
industri terkait di dalam dan di luar
berkemungkinan ada bidang studi yang
Negeri.
ditinggalkan peminatnya. Bidang studi
4. Manajemen. akan lebih berkembang apabila jurusan
Membenahi manajemen adalah dapat mengembangkan diri menjadi
sebuat fakultas yang memiliki otonomi
bagian yang terpenting dalam pembenah-
an Jurusan Kesejahteraan Keluarga sendiri.
melangkah maju ke depan, untuk itu perlu Walau bagaimanapun untuk
melakukan evaluasi diri. Tiga indikator menghadapi tantangan kedepan, jurusan
utama untuk mengukur keberhasilan kesejahteraan keluarga perlu melakukan
program jurusan. Input, proses dan out pembenahan diri terutama dalam
put. Ketiga indikator ini jelas tidak terlepas peningkatan kegiatan mutu
dari manajemen jurusan. penyelenggaraan kegiatan akademik,
Jurusan harus menerapkan prinsip yang meliputi: (1) pengembangan system
manajemen yang berkualitas. Prinsip jaminan mutu layanan akademik, (2)
pengembangan standar operation
manajemen yang berkualitas menurut
procedure, manajememen laboratorium,
Gaspersz, yakni: focus pelanggan,
kepemimpinan, keterlibatan orang, workshop, studio dll, (3) pengembangan
pendekatan proses, pendekatan sistem kompetensi mengajar (4) pengembangan
bahan ajar, (5) pengembangan sarana
terhadap manajemen, peningkatan terus
menerus, pendekatan actual dalam dan prasarana yang menunjang kegiatan
mengambil keputusan, hubungan yang akademik.
saling menguntungkan (Gaspersz, 2003). Selain itu perlu peningkatan mutu
Awal dari membangun kultur jurusan layanan administrasi dan pengembangan
yang kondusif dimulai dengan mendorong sistem administrasi akademik serta sistem
administrasi aset dan sumber daya
munculnya semangat dan motifasi yang
kuat pada semua sivitas akademika jurusan. Untuk itu perlu peningkatan mutu
Jurusan untuk melakukan pembaharuan, perencanaan yang mencakup: peningkat-
mengembangkan nilai-nilai baru dan an kompetensi tenaga perencanaan,
penyelenggaraan tracres study,
ekspektasi yang tinggi akan perubahan
perubahan prilaku, atmosfir pergaulan dan penyempurnaan evaluasi diri, penyusunan
hubungan kerja yang hangat dalam dan penyempurnaan dokumen rencana
strategis jangka pendek dan jangka
suasana saling membutuhkan dan
menguntungkan (Ace Suryati,2005). panjang pengembangan jurusan ke
depan.
Pemikiran di atas dapat dijadikan
solusi masalah yang dihadapi Jurusan Penataan lain yang harus ditingkatkan
adalah menyiapkan segala sumberdaya
Kesejahteraan Keluarga yang sekarang
ini. Dilihat dari anggaran belanja jurusan dan aktivtas yang dapat dijadikan sebagai
yang semakin tinggi, dan dana dari sarana untuk melakukan sinergi dengan
jurusan dan bidang studi terkait dengan
pemerintah yang semakin berkurang,
maka jurusan kesejahteraan keluarga juga jurusan dan bidang studi yang sama di
harus berfikir bagaimana mengembang- Perguruan Tinggi yang ada, serta sinergi
dengan instansi pemerintah, dunia usaha
kan jurusan yang berorentasi dunia kerja
dengan meningkatkan kwalitas yang lebih dan industri. Untuk menunjang hal
menjurus kearah spesialisasi dengan tersebut perlu disiapkan profil jurusan
bidang studi yang dibutuhkan masyarakat maupun bidang studi sebagai sarana
publikasi.
dan disertai strategi pemasaran yang

64
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Dalam mengembangkan bidang Datar Pustaka


keilmuan, sesuai dengan kurikulum
Ace Suryati,2005. Reformasi system
berbasis kompetensi adalah melakukan
pembelajaran. Makalah, Seminar
penataran, training yang terencana secara
Nasional Tehnologi Pembelajaran
bersama dan berkelanjutan dengan
Jakarta 2005
sesama bidang ilmu terkait antar
perguruan tinggi yang dikelola secara Chandra, SS. 2007. Model pembelajaran
professional oleh perguruan tinggi dan tehnologi dasar di Sumatera Barat.
DIKTI. Penelitian Universitas Negeri Padang.
C. Kesimpulam Gaspersz, Vincent. 2004. Penerapan
quality management in education
Jurusan Kesejahteraan Keluarga agar
(TQME) pada perguruan tinggi di
tetap bertahan dan menjadi besar di dunia
Indonesia: Suatu upaya untuk
Perguruan Tinggi adalah berbenah diri di
memenuhi kebutuhan Industri modern.
dalam berbagai aspek, antara lain;
Jakarta: Tpn
Kurikulum yang harus berorientasi dunia
kerja dan mutu lulusan. Kwalitas SDM Sumantri (2004), Life Skills yang tidak
harus mengacu pencapaian kurikulum, terpisahkan dari kurikulum. Makalah.
untuk itu perlu pengembangang SDM Konvensi nasional pendidikan
sesuai dengan bidang studi dan materi Indonesia V. Surabaya .
perkuliahan. Meningkatkan sarana dan Abdul Muin Sibuea. 2004. Penelitian dan
prasarana yang berorientasi dunia kerja pengembangan kurikulum bidang
dan industri Meningkatkan manajemen studi. .Makalah. Surabaya
jurusan dan faktor penunjang akademik,
mutu pelayaan mutu penyelenggaraan Tilaar, H.A.R. 1998. Pendidikan tingi di
akademik, administrasi akademik serta Indonesia dewasa ini menghadapi
sistem administrasi aset dan sumber tantangan Abad XXI. Malang:
daya. Merdeka University Press.
Http://www. depdiknas. go.id.

65

Anda mungkin juga menyukai