Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM AIR CONDITIONER


Evaporator, Katup Ekspansi dan Blower

Disusun oleh :
Nurudin 15504241021
Faisal Akhmad 15504241022
Eko Nurbiyanto 15504241023
Raihan Ahmad Subhi 15504241024
Fransiscus Asisi D. K 15504241025

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM SISTEM AIR CONDITIONER
Semester IV Evaporator, Katup Ekspansi Dan 100 Menit
Blower
No. JST/OTO/OTO 6325/02 Revisi : Tgl. : 1 September 2015
01

A. Kompetensi
1. Merawat dan memperbaiki kerusakan pada evaporator, blower dan expansion valve.
B. Sub Kompetensi
Setelah mengikuti praktik evaporator, blower dan expansion valve ini mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi komponen-komponen evaporator, blower dan expansion valve.
2. Menjelaskan cara kerja evaporator, blower dan expansion valve.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap evaporator, blower dan expansion valve.
4. Melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada evaporator, blower dan
expansion valve.
C. Alat dan Bahan
1. Unit Evaporator dan Blower
2. Expansion valve
3. Buku Manual
4. Tool box set
5. Nampan
D. Keselamatan Kerja
1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja.
2. Menggunakan kunci dan alat bantu lain secara tepat, sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya serta selalu menjaga semua peralatan dalam kondisi bersih.
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja.
4. Menjaga, jangan sampai ada komponen yang hilang.
E. Dasar Teori
Komponen Utama Sistem AC.
Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar
temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki. Bila di dalam ruangan
temperaturnya rendah maka panas akan diberikan sehingga temperaturnya naik (pemanasan)
dan bila temperatur di dalam ruangan tinggi maka panas di dalam ruangan akan diturunkan
(pendinginan). Kelembaban dikurangi atau ditambah demi kenyamanan. Selain itu sistem
pengkondisian udara juga mengontrol sirkulasi udara, memurnikan udara (air purifier),
menghilangkan gangguan semacam pembekuan dan pengembunan di permukaan kaca.
Gambar : Sistem AC
1. Katup Ekspansi
Katup ekspansi dipasang setelah receiver/dryer untuk mengabutkan refigeran cair
dengan temperatur rendah. Pada kendaraan umumnya yang dipakai adalah katup ekspansi
termal yang memungkinkan penampungan refrigeran ke dalam evaporator hanya sejumlah
refrigeran yang akan diuapkan saja. Katup ekspansi dilengkapi dengan pipa sensitif kalor
yang mendeteksi temperatur dan tekanan refrigeran yang keluar dari evaporator dan
mengatur aliran refrigeran katup ekspansi setiap saat. Katup ekspansi juga memastikan
refrigeran yang keluar dari evaporator dalam kondisi uap yang telah dipanaskan dan
perbedaan temperatur antara uap refigerant dan uap jenuh senantiasa konstan.

Gambar : Expansion Valve Tipe Thermal


Gambar : Expansion valve tipe Katup Block.
2. Evaporator
Ketika tekanan refrigeran cair turun setelah melalui katup ekspansi, panas dari udara
yang dihembuskan oleh blower diserap oleh refrigeran sehingga temperaturnya naik.
Evaporator menjaga udara yang dilewatkan blower mejadi dingin dan diserap efektif oleh
refrigerant.

Gambar : Evaporator
Ada tiga tipe dari evaporator :
a. Tipe Plat Fin

b. Tipe Serpentine

c. Tipe Draw Cup

3. Blower
Blower berfungsi untuk meniup atau menghembuskan udara melewati sirip-sirip
evaporator sehingga udara dingin yang ada dissekitar evaporator mengalir searah aliran
tiupan blower menuju ke ruangan mobil. Konsumsi tenaga yang digunakan adalah 100
250 W dengan tiga kecepatan, yaitu kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi.

Gambar : Blower
F. Langkah Kerja
1. Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan alat dan bahan.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen evaporator, blower dan expansion valve.
3. Mengidentifikasi cara kerja evaporator, blower, dan expansion valve.
4. Memeriksa kondisi evaporator, blower dan expansion valve.
5. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab kerusakan yang terjadi, akibatnya bagaimana
serta perawatan agar tidak terjadi kerusakan.
G. Data Praktik
1. Mengidentifikasi komponen, cara kerja, manganalisa kemungkinan kerusakan yang dapat
terjadi.
a. Evaporator
Evaporator berfungsi untuk meyerap panas dari udara sekitar dan kemudian
menghembuskan udara dingin melalui sirip-siripnya dengan bantuan dari blower.
Terdapat tiga jenis evaporator :
1) Tipe plate Fin
2) Tipe Serpentine fin
3) Tipe Draw Cup
Kemungkinan-kemungkinan gangguan yang terjadi :
a) Terjadi pembekuan dan terbentuknya bunga es.
Ketika udara hangat melewati fin evaporator dan dinginkan dibawah suhu
pengembunanya, uap air dan udara akan mengembun dan menepel pada fin-fin
evaporator membentuk titik-titik air. Jika pada saat ini suhu fin evaporator
dibawah 0oC titik-titik air tersebut berubah menjadi bunga es atau membeku, jika
hal ini terjadi maka efisiensi perpindahan panas pada evaporator menurun. Aliran
udara yang lewat evaporator akan berkurang sehingga ruangan tidak dingin.
Cara Perbaikan : Melakukan pemeriksaan pada evaporatornya yakni pada
komponen pencegah terjadinya pembekuan (anti Frozing Devices) apakah terjadi
kerusakan atau tidak.
b. Blower
Berfungsi untuk menghembuskan udara ke evaporator melalui sirip-siripnya sehungga
udara yang keluar menjadi dingin.
Kemungkinan Kerusakan :
Blower Tidak bekerja : Apabila blower tidak bekerja, maka udara dingin dari
evaporator tidak dapat di hembuskan ke ruangan, sehingga penndinginan di
ruangan tidak berjalan atau udara di sekitar panas.
Penyebab :
1) Terjadi Kerusakan pada rangkain kelistrikannya : Kabel putus, Terjadi
konslet, Saklar rusak dll.
2) Motor Blower Rusak.
Perbaikan : Melakukan pemeriksaan pada rangkaian kelistrikannya, meliputi
pemeriksaan motor blower, saklar, dan kabel kabelnya.

c. Expansion Valve
Berfungsi untuk merubah tekanan tinggi refrigerant menjadi tekanan rendah, bersuhu
rendah dan berwujud kabut.
Cara Kerja :
1) Thermal Expansion Valve tipe Internal Equalizing
Bila tekanan uap refrigerant bekerja stabil maka berlaku Pf = Pe + Ps.
Pembukaan needle valve saat ini tetap sehingga aliran refrigerant konstan.
Apabila jumlah refrigerant di dalam evaporator berkurang. Refrigerant akan
menguap lebih cepat dan menyebabkan panjang superheated vapor bertambah.
Selanjutnya tekanan didalam heat sensitizing tube naik dan needle valve
membukanya bertambah, akibatnya aliran refrigerant ke evaporator bertambah.
Sebaliknya bila jumlah refrigerant di dalam evaporator bertambah, panjang bagian
superheated vapor (uap yang dipanaskan) berkurang. Tekanan di dalam heat
sensitizing tube turun dan membukannya needle valve menjadi berkurang.
2) Thermal Expansion Valve tipe External Equalizing
Akibat tahanan saluran, antara inlet dan outlet evaporator terdapat penurunan
tekanan. Apabila perbedaan tekanan ini besar, pada tipe internal equalizing
diperlukan superheating yang lebih besar untuk membuka valve. Hal ini karena
tekanan inlet langsung bekerja pada diaphragm.
Pada expansion valve tipe external equalizing kekuarangan ini diatasi dengan
cara menyalurkan tekanan dari ujung evaporator ke bawah diaphragma, dan tidak
menggunakan oulet expansion valve.

Kemungkinan Terjadi kerusakan :

Needle Valve rusak atau aus : hal ini menyebabkan pembukaan atau penutupan
saluran di expansion valve menjadi kurang maksimal sehingga pengaturan
jumlah refrigerant yang dihembuskan ke evaporator menjadi tidak maksimal
juga sehingga pendinginan tidak bekerja.
Pegas rusak atau melemah : Needle valve tidak dapat menutup saluran dengan
rapat sehingga refrigerant mengalir ke evaporator dalam jumlah banyak dan
menyebabkan pendinginan berlebih.
Diaphragma rusak : hal ini menyebabkan tidak bisa menekan needle valve
sehingga saluran tidak bisa terbuka, menyebabkan pendinginan tidak bekerja.
H. Kesimpulan
Komponen komponen unit pendingin yang meliputi evaporator, blower, dan expansion
valve memliki fungsi masing-masing yakni evaporato sendiri berfungsi untuk menyerap panas
udara sekitar dan kemudian menghembuskan udara dingin melalui sirip-siripnya dengan
bantuan blower. Pendinginan ini juga perlu diatur agar suhu dan kelembabannya sesuai, yang
bertugas untuk mengatur pendinginan adalah expansion valve.
Dari hasil praktik diatas dapat disimpulkan bahwa komponen dari unit pendingin yang
meliputi evaporator, blower dan expansion sangat penting sekali dalam sistem AC.
Komponen-komponen tersebut selain mendinginkan ruangan sekaligus mengatur suhu dan
kelembaban sehingga sesuai. Untuk itu perawatan dan perbaikan komponen sangat perlu
dilakukan untuk menunjang kerja dari sistem AC tersebut.

I. Daftar Pustaka
1. NEW STEP 2 vol 14. Fundamental of electricity.Toyota Service Training
2. Service Division.2001.Training Manual Intermediate 2, Electrical Group.Jakarta.PT
Astra Daihatsu Motor

Anda mungkin juga menyukai