Disusun oleh :
Nurudin 15504241021
Faisal Akhmad 15504241022
Eko Nurbiyanto 15504241023
Raihan Ahmad Subhi 15504241024
Fransiscus Asisi D. K 15504241025
A. Kompetensi
1. Membongkar dan memasang pompa power steering dengan prosedur
yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.
B. Sub Kompetensi
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi tipe-tipe power steering.
2. Melepas dan memasang pompa power steering dengan cara yang
benar.
3. Menjelaskan cara kerja pompa power steering dengan
menggambarkan sirkulasi hidrolik.
4. Mengidentifikasi gangguan dalam sistem dan cara mengatasi.
C. Alat dan Bahan
1. Unit pompa power steering tipe vane dan tipe roda gigi
2. Tool box set
3. Nampan
4. Buku manual
D. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
E. Dasar Teori
Power steering adalah sebuah sistem hidrolik yang berfungsi untuk
memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi
terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikan pada kecepatan
menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan
jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan
telapak yang lebar.
Pada saat praktik terdapat dua tipe pompa power steering diantara
yaitu :
1. Vane Pump
Vane pump merupakan salah satu jenis pompa hidrolis yang
menghasilkan tekanan dengan mengunakan rotor dan slipper.
b. Melepas pully.
c. Melepas baut baut pada bodi pompa.
b. Pressure Switch
Hasil pemeriksaan : Masih baik belum
terjadi kerusakan
Kesimpulan : tidak perlu diganti.
c. Memeriksa Pump body
Hasil pemeriksaan : Pump bodi masih baik tidak retak atau rusak.
Kesimpulan : Tidak perlu diganti.
f. Control Valve
Hasil pemeriksaan : Masih baik tidak rusak
Kesimpulan : tidak perlu dilakukan
penggantian atau perbaikan.
b. Oil seal
Hasil Pemeriksaan : Sudah rusak
Kesimpulan : Perlu diganti.
Analisa : apabila terjadi
kerusakan pada oil seal maka
dapat meyebabkan kebocoran
sehingga tekanan minya power
steering tidak dapat maksimal
sehinggga berpegaruh terhadap sistem kemudi yang menjadi
berat.
c. Pulley
Hasil Pemeriksaan : Pulley sudah rusak mengalami keretakan.
Kesimpulan : perlu dilakukan
penggantian.
Analisa : Apabila pully
rusak maka dalam
penyaluran putaran dari
mesin melalui belt menjadi
tidak maksimal bahkan bisa
terjadi slip, sehingga sangat
berpengaruh pada kerja dari pompa menjadi tidak maksimal.
d. Rumah pompa
Hasil pemeriksaan : Masih baik tidak retak atau patah.
Kesimpulan : tidak perlu dilakukan penggantian.
5. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen yang
dibongkar secara fektif dan efisien.
Catatan : Pemasanagn dilakukan secara berurutan dengan kebalikan
dari langah pada saat pembongkara. Memastikan semua komponen
terpasang dengan baik dan tepat.
6. Mendiskusikan inovasi usaha apa yang dapaat dikembangkan setelah
mengetahui tentang pompa power steerig..
7. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.
G. Kesimpulan
Pompa power steering yang banyak digunakan pada kendaraan
adalah tipe vane dan tipe roda gigi. Dari hasil praktik diatas setelah
dilakukan pembongkaran, pemeriksaan dan perkitan dapat diambil
kesimpulan bahwa sebagian besar kondisi komponen kedua pompa
power steering tersebut masih dalam kondisi baik. Hanya saja terjadi
kerusakan pada seal dan pulley (pompa tipe roda gigi) sehingga perlu
dilakukan penggantian.
H. Saran
1. Sebaiknya dalam praktik pompa power steering ini dilakukan pada
mobil, karena apabila dilakukan di mobil mahasiswa dapat
mengetahui aliran aliran dari sistem power steering hidraulik ini.