Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KEMUDI, REM DAN SUSPENSI


Pompa Power Steering

Dosen Pengampu : Dr. Tawardjono Us, M. Pd.

Disusun oleh :
Nurudin 15504241021
Faisal Akhmad 15504241022
Eko Nurbiyanto 15504241023
Raihan Ahmad Subhi 15504241024
Fransiscus Asisi D. K 15504241025

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN SISTEM SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI
Semester IV POMPA POWER STEERING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO Revisi : Tgl. : 1 September
6322/03 01 2015

A. Kompetensi
1. Membongkar dan memasang pompa power steering dengan prosedur
yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.
B. Sub Kompetensi
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi tipe-tipe power steering.
2. Melepas dan memasang pompa power steering dengan cara yang
benar.
3. Menjelaskan cara kerja pompa power steering dengan
menggambarkan sirkulasi hidrolik.
4. Mengidentifikasi gangguan dalam sistem dan cara mengatasi.
C. Alat dan Bahan
1. Unit pompa power steering tipe vane dan tipe roda gigi
2. Tool box set
3. Nampan
4. Buku manual
D. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
E. Dasar Teori
Power steering adalah sebuah sistem hidrolik yang berfungsi untuk
memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi
terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikan pada kecepatan
menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan
jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan
telapak yang lebar.

Gambar : tipe tipe power steering


Prinsip Kerja

Tekanan hidrolis bekerja pada piston yang terdapat pada silinder.


Diantara menutup katup, fluida akan berusaha ke luar dari saluran di
bawah silinder, sehingga tekanan fluida bertambah dan mendorong
piston ke atas. Apabila katup dibuka tekanan fluida berkurang dan piston
bergerak ke bawah. Jumlah fluida yang mengalir diatur oleh menutup dan
membukanya katup-katup.

Komponen komponen pada sistem power steering dantaranya :

Pompa power steering

Pompa Power Steering berfungsi sebagai penyalur tenaga dari


mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke
bagian Gearbox melalui pressure feed hose (Selang bertekanan tinggi).
Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari Gearbox. Dan hampir
setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja
Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir
dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak.
Tipe pompa banyak sekali, antara lain: pompa torak, membran, plunger,
roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang
diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe
pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa
menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga
volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.

Pada saat praktik terdapat dua tipe pompa power steering diantara
yaitu :

1. Vane Pump
Vane pump merupakan salah satu jenis pompa hidrolis yang
menghasilkan tekanan dengan mengunakan rotor dan slipper.

Gambar : Konstruksi pompa power steering tipe vane pump.


Vane pump terdiri dari
Rotor ekstrinsik (exentretator) yang digerakan oleh tali kipas
(belt) dan perantaraan pulley.
Fixed ring dengan 6 buah slot.
Enam buah slipper dengan pegas pegas di dalamnya dan
bersentuhan langsung dengan rotor.
Katup pengontrol (flow control valve) yang mengatur tekanan
maximum fluida dan volume aliran.
2. Pompa Roda gigi
Roda gigi pump merupakan salah satu jenis pompa hidrolis yang
menghasilkan tekanan dengan mengunakan roda gigi. Kontruksi tipe
ini hampir sama dengan tipe vane namun yang berbeda ialah media
penggeraknya.
F. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Melakukan pembongkaran pompa power steering dengan langkah
yang efektif, efisien dan sistematik.
Pompa Power Steering tipe Vane
a. Melepas control valve cap dan inlet joint saluran keluar.

b. Melepas pully.
c. Melepas baut baut pada bodi pompa.

d. Melepas housing pump dengan cover pump.

e. Melepas roda gigi dan pump rotor serta vane.


f. Melepas control valve dari tempatnya.

Pompa Power steering tipe Roda Gigi

a. Melepas baut baut pengikat bodi pompa.


b. Melepas komponen-komponennya.

3. Mengidentifikasi cara kerja pompa power steering.


Cara kerja Pompa power steering tipe vane
Rotor berputar didalam cam ring yang diikatkan pada rumah
roda gigi. Rotor terdapat slot, di dalam slot dipasangkan vane
plate. Bagian luar rotor berbentuk lingkaran tetapi
permukaannya bagian dalam cam ring berbentuk oval dan
membentuk celah antara rotor dengan cam ring. Vane plate
menyekat celah membentuk ruang minyak, vane plate
terdororng merapat ke permukaan bagian dalam cam ring oleh
gaya sentrifugal dan tekanan minyak pada bagian belakang
vane plate membentuk seal sehingga pada saat terjadi
kenaikan tekanan minyak, tekanan kebocoran antara cam ring
danvane plate dapat dicegah.
Pada saat rotor berputar kapasitas ruang minyak akan
membesar dan mengecil untuk melakukan pemompaan. Pada
saat hisap ruang minyak membesar sehingga minyak dari
reservoir mengalir ke ruang minyak melalui slauran hisap.
Volume ruang minyak akan mengecil pada sisi keluar
(discharge), bila mencapai nol ruangannya maka minyak tadi
terhisap masuk ke ruangan melalui saluran hisap keluarannya
melalui saluran keluar. Untuk setiap kali putarab terjadi dua kali
pengisapan dan pengeluaran.

Flow control valve


Jumlah pelumas yang dipompakan oleh pump akan semakin
banyak jika putaran pump bertambah dengan meningkatnya
putaran mesin untuk memperoleh jumlah pelumas yang optimum
pada berbagai kondidi putaran mesin, maka dipsangkan flow
control valve.
Cara kerja :
a. Saat putaran idling
Minyak pelumas ditekan oleh pump menuju gear box melalui
celah disekeliling rod dan orifice A1.

b. Saat putaran Rendah


Bila putaran mesin bertambah, maka tekanan minyak pelumas
yang ditekan pompa power steering pun akan bertambah, hal ini
menyebabkan perbedaan tekanan pada kedua ujung orifice P1-
P2. Tekanan ini mengalahkan tekanan spring dan mendorong
flow control untuk mengarah ke kanan (seperti pada gambar
dibawah) mengakibatkan orifice menyempit, sehingga hanya
sedikit pelumas yang mengalir kembali ke P/S pump.

c. Saat putaran tinggi


Bila putaran mesin bertambah, lubang pada orifice menyempit
dan pelumas yang mengalir ke gearbox pun berkurang
akibatnya tekanan hydraulic rendah. Hal ini dimaksudkan agar
pada putaran tinggi diperoleh kestabilan pada sistem steering.
Relief Valve
Relief valve dipasangkan didalam flow control valve, berfungsi
untuk mengatur tekanan hidraulik agar tidak elebihi batas
maksimum.
Steel ball yang ada relief valve ditekan oleh tekanan hidraulik
yang mengalir melalui orifice A2, jika setir dibelokkan tekanan
hidraulik naik lebih dari 70 kg/cm2 dan menahan relief spring
serta mendorong steel ball sehingga pelumas mengalir ke P/S
pump.
Bekerjanya relief valve menyebabkan perbedaan tekanan antara
chamber A dan B dan menyebaban control valve bergerak ke
kanan sehingga orifice A menyempit mempertahankan tekana
hidraulik pada tekanan yang tetap.

4. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada


komponen-komponen pompa yang sudah dilepas.
Pompa Power steering tipe Vane
a. Memeriksa shaft
Hasil pemeriksaan : kondisi shaft masih baik belum terjadi
keausan.
Kesimpulan : tidak perlu dilakukan penggantian.

b. Pressure Switch
Hasil pemeriksaan : Masih baik belum
terjadi kerusakan
Kesimpulan : tidak perlu diganti.
c. Memeriksa Pump body
Hasil pemeriksaan : Pump bodi masih baik tidak retak atau rusak.
Kesimpulan : Tidak perlu diganti.

d. Memeriksa side plate


Hasil pemeriksaan : masih baik tidak mengalami kerusakan.
Kesimpulan : tidak perlu di ganti.
e. Memeriksa rotor ,vane dan cam ring.

Hasil pemeriksaan : kondisi rotor, vane dan


cam ring semuanya Masih baik tidak
mengalami
kerusakan
Kesimpulan : tidak perlu diganti.

f. Control Valve
Hasil pemeriksaan : Masih baik tidak rusak
Kesimpulan : tidak perlu dilakukan
penggantian atau perbaikan.

Analisis dan Pembahasan :

a. Pump rotor, pump vane dan pum cam ring.


Ketiga komponen masih dalam keadaan baik, jika ketiga
komponen terdapat kerusakan maka dapat menimbulkan sistem
power steering akan bermasalah, peran ketiga komponen
layaknya sama dengan pump gear. Bermasalah ini dalam arti
akan membuat tekanan hidrolis sistem power steering
berkurang hal ini pengontrolan tekanan pada control juga akan
terganggu, sehingga pada akhirnya membuat berat sistem
steeringnya.
b. Control valve dalam keadaan baik.
Control valve mempunyai fungsi sebagai mengontrol tekanan
hidrolis dan volume hidrolis. Apabila control valve ini
bermasalah atau terjadi kerusakan akan menyebabkan
pengontrolan fluida terganggu sehingga sistem kemudi akan
tidak optimal menyebabkan bila tekanan tidak diatur, maka oli
seal akan jebol. Fluida akan keluar maka terjadi kebocoran. Bila
volume fluida tidak diatur menyebabkan kemudi menjadi berat .

Pompa Power steering tipe Roda Gigi


a. Pump gear
Hasil pemeriksaan : pump gear masih baik, gigi-ginya tidak terjadi
kerusakan
Kesimpulan : tidak perlu dilakukan
penggantian.

b. Oil seal
Hasil Pemeriksaan : Sudah rusak
Kesimpulan : Perlu diganti.
Analisa : apabila terjadi
kerusakan pada oil seal maka
dapat meyebabkan kebocoran
sehingga tekanan minya power
steering tidak dapat maksimal
sehinggga berpegaruh terhadap sistem kemudi yang menjadi
berat.
c. Pulley
Hasil Pemeriksaan : Pulley sudah rusak mengalami keretakan.
Kesimpulan : perlu dilakukan
penggantian.
Analisa : Apabila pully
rusak maka dalam
penyaluran putaran dari
mesin melalui belt menjadi
tidak maksimal bahkan bisa
terjadi slip, sehingga sangat
berpengaruh pada kerja dari pompa menjadi tidak maksimal.
d. Rumah pompa
Hasil pemeriksaan : Masih baik tidak retak atau patah.
Kesimpulan : tidak perlu dilakukan penggantian.
5. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen yang
dibongkar secara fektif dan efisien.
Catatan : Pemasanagn dilakukan secara berurutan dengan kebalikan
dari langah pada saat pembongkara. Memastikan semua komponen
terpasang dengan baik dan tepat.
6. Mendiskusikan inovasi usaha apa yang dapaat dikembangkan setelah
mengetahui tentang pompa power steerig..
7. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.

G. Kesimpulan
Pompa power steering yang banyak digunakan pada kendaraan
adalah tipe vane dan tipe roda gigi. Dari hasil praktik diatas setelah
dilakukan pembongkaran, pemeriksaan dan perkitan dapat diambil
kesimpulan bahwa sebagian besar kondisi komponen kedua pompa
power steering tersebut masih dalam kondisi baik. Hanya saja terjadi
kerusakan pada seal dan pulley (pompa tipe roda gigi) sehingga perlu
dilakukan penggantian.

H. Saran
1. Sebaiknya dalam praktik pompa power steering ini dilakukan pada
mobil, karena apabila dilakukan di mobil mahasiswa dapat
mengetahui aliran aliran dari sistem power steering hidraulik ini.

Anda mungkin juga menyukai