Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasional

Erwin Candra ( 17067011 )

Pendidikan Teknik Mesin

Erwincandra15071996@gmail.com

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan tentang pengembangan kurikulum


pendidikan vokasional. ada tiga model  desain dalam proses perencanaan kurikulum
yaitu academic model, experiential model dan pragmatic model. Penelitian ini
menggunakan metode penilitian kualitatif mengenai riset yang bersifat deskriptif dan
menggunakan analisis. Strategi Penetapan Isi Kurikulum yang digunakan adalah
pendekatan dacum, pendekatan fungsional, pendekatan analisi tugas, pendekatan
filosofis dan pendekatan introspektif. Tujuan pengembangan kurikulum pendidikan
vokasional, adalah untuk merumuskan suatu proses dinamika yang dapat menjawab
tantangan terhadap tuntutan perubahan yang terjadi. Dari proses-proses tersebut
pendidikan kejuruan (SMK) dengan K13 sudah dapat berjalan lancar, ketika
pembelajaran kejuruan maka peserta didik akan dapat membuat sesuatu yang mana
produk atau barang yang dibuat tersebut adalah hasil dari kreativitas dan inovasi yang
mereka gali dari proses pembelajaran yang mereka laksanakan. Dalam pendidikan
kejuruan dengan penerapan K13 SMK tidak perlu khawatir akan hal-hal diluar, tuntutan
dari K13 adalah menanamkan karakter yang baik, siswa memiliki kompetensi yang
memadahi serta memiliki kreativitas dan inovasi yang lebih untuk bekal saat lulus dari
sekolahnya.

Keywords : Pengembangan kurikulum pendidikan vokasional, academic


model, experiential model dan pragmatic model.
Menurut Soedijarto,
1. PENDAHULUAN kurikulum merupakan
serangkaian pengalaman dan
kegiatan belajar yang
direncanakan untuk diatasi oleh sama lainnya, sebab kalau satu
siswa dalam rangka mencapai komponen saja tidak ada atau
tujuan pembelajaran yang telah tidak berjalan sebagaimana
ditetapkan oleh suatu lembaga mestinya.
pendidikan yang berwenang.
Pendidikan vokasional
Adapun di Indonesia, dalam UU
merupakan salah satu
No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat
pendidikan dengan tujuan utama
(19), kontitusi menyatakan
untuk mempersiapkan individu
bahwa kurikulum adalah
bekerja dengan menggunakan
pendekatan berbasis kompetensi
seperangkat rencana dan (Pavlova, 2009).
pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara Dalam pendidikan

yang digunakan sebagai kejuruan dengan penerapan K13

pedoman penyelenggaraan SMK tidak perlu khawatir akan

kegiatan pembelajaran untuk hal-hal diluar, tuntutan dari K13

mencapai tujuan pendidikan adalah menanamkan karakter

tertentu (Soedijarto,2006) yang baik, siswa memiliki


kompetensi yang memadahi
Salah satu fungsi
serta memiliki kreativitas dan
kurikulum ialah sebagai alat
inovasi yang lebih untuk bekal
untuk mencapai tujuan
saat lulus dari sekolahnya.
pendidikan yang pada dasarnya
Prospek SMK sangat
kurikulum memiliki komponen
memprihatikan karena masih
pokok dan komponen penunjang
banyak lulusan Sekolah
yang saling berkaitan dan
Menengah Kejuruan yang
berinteraksi satu sama lainnya
menganggur, padahal SMK
dalam rangka mencapai tujuan
mempunyai banyak peluang
tersebut. Komponen merupakan
untuk menciptakan tenaga kerja
satu sistem dari berbagai
yang ahli pada bidangnya
komponen yang saling berkaitan
dibandingkan dengan Sekolah
dan tidak bisa dipisahkan satu
Menengah Atas tetapi pada
kenyataannya masih saja lebih Dalam suatu perkembangan
banyak lulusan SMA yang kurikulum, terdapat beberapa
bekerja dibandingkan dengan faktor yang menyebabkan
lulusan SMK (Renstra Dit suatu kurikulum tersebut
PSMK, 2015-2019). perlu dirubah. Beberapa
faktor tersebut adalah
tantangan masa depan
2. METODE
diantaranya meliputi arus
Penelitian ini
globalisasi, masalah
menggunakan metode penilitian
lingkungan hidup, kemajuan
kualitatif mengenai riset yang
teknologi informasi,
bersifat deskriptif dan
konvergensi ilmu dan
menggunakan analisis.
teknologi, dan ekonomi
Penelitian ini merupakan
berbasis ilmu pengetahuan,
langkah penelitian yang
faktor yang kedua ini adalah
menghasilkan data yang bersifat
kompetensi masa depan yang
deskriptif yaitu berupa kalimat
diantaranya meliputi
tertulis yang diambil dari
kemampuan berkomunikasi,
beberapa sumber-sumber artikel.
kemampuan berfikir jernih
Artikel ini di susun dari data
dan kritis, kemampuan
yang telah di telaah dari
menjadi kewarganegaraan
kepustakaan dimana dalam
yang efektif, dan kemampuan
pembuatan artikel ini di kutip
mencoba untuk mengerti dan
dari beberapa jurnal atau
toleran terhadap pandangan
prosiding ilmiah.
yang berbeda, yang ketiga ini
3. HASIL
ada fenomena sosial yang
a. Alasan Pengembangan
mengemuka, seperti
Kurikulum
Alasan dilakukan perkelahian pelajar,
perubahan kurikulum plagiarism, narkoba, korupsi,
pendidikan yang baru ialah kecurangan dalam berbagai
untuk meningkatkan mutu jenis ujian, dan gejolak sosial
pendidikan vokasional. (social unrest), dan yang
terakhir yaitu persepsi publik pengembangan kurikulum,
yang menilai pendidikan yaitu:
selama ini terlalu menitik 1. Perguruan tinggi, dari
beratkan pada aspek kognitif, segi pengembangan
ilmu pengetahuan dan
beban siswa yang terlalu
teknologi yang
berat, dan kurang bermuatan dikembangkan
karakter. Maka dari itu diperguruan tinggi
umum. Pengetahuan
faktor-faktor tersebut yang
dan teknologi banyak
mempengaruhi mengapa memberikan
perlu adanya pengembangan sumbangan bagi isi
kurikulum serta proses
kurikulum pendidikan
pembelajaran dan dari
vokasional. segi pengembangan
ilmu pendidikan dan
b. Tujuan Pengembangan keguruan serta
Kurikulum penyiapan guru-guru
Tujuan pengembangan lembaga Pendidikan.
Tenaga kependidikan
kurikulum pendidikan kurikulum lembaga
vokasional, adalah untuk pendidikan tenaga
merumuskan suatu proses kependidikan juga
mempengaruhi
dinamika yang dapat
pengembangan
menjawab tantangan terhadap kurikulum, terutama
tuntutan perubahan yang melalui penguasaan
ilmu dan kemampuan
terjadi dalam pemerintahan
keguruan dari guru-
dan bersifat umum. guru yang
Pencapaiannya relatif dalam dihasilkannya.
jangka panjang, sejalan
2. Masyarakat, sekolah
dengan visi dan misi sangat dipengaruhi oleh
pendidikan nasional. lingkungan masyarakat
c. Faktor Pengembangan di tempat sekolah
Kurikulum tersebut berada. Isi
Ada tiga faktor yang kurikulum hendaknya
mencerminkan kondisi
mempengaruhi masyarakat
penggunanya serta
upaya memenuhi mengadakan hubungan
kebutuhan dan tuntutan timbal balik dengan
mereka lingkungan sosial, budaya
dan alam sekitarnya.
3. Sistem Nilai, Dalam Untuk mencapai tujuan
kehidupan tersebut, penyelenggara
bermasyarakat terdapat sekolah berpedoman pada
sistem nilai, baik nilai tujuan pendidikan
moral, keagamaan, nasional.
sosial, budaya maupun
nilai politis. Sekolah 2. Konten, Konten atau isi
sebagai lembaga kurikulum adalah mata
masyarakat juga pelajaran pada proses
bertangung jawab belajar mengajar, seperti
dalam pemeliharaan pengetahuan,
dan pewarisan nilai- keterampilan, dan nilai-
nilai positif yang nilai yang diasosiasikan
tumbuh di masyarakat. dengan mata pelajaran.
Pemilihan isi menekankan
d. Komponen Pengembangan pada pendekatan mata
Kurikulum pelajaran (pengetahuan)
Secara umum dalam dan pendekatan proses
perencanaan untuk (keterampilan).

pengembangan kurikulum,
3. Aktivitas Belajar, Aktivitas
haruslah dipertimbangkan
belajar dapat didefenisikan
atas kebutuhan masyarakat, sebagai berbagai aktivitas
karakteristik pembelajaraan, yang diberikan pada
pembelajar dalam situasi
dan ruang lingkup
belajar mengajar. Aktivitas
pengetahuan. Ada beberapa belajar ini didesain agar
komponen pengembangan memungkinkan siswa
memperoleh muatan yang
kurikulum (Nana S
ditentukan.
Sukmadinata, 2012).

4. Sumber, Sumber atau


1. Tujuan, Perumusan tujuan resources yang dapat
belajar diperlukan untuk digunakan untuk mencapai
meningkatkan kemampuan tujuan pendidikan tersebut
siswa sebagai anggota antara lain adalah sebagai
masyarakat, dalam berikut : Buku dan bahan
tercetak,Perangkat lunak membentuk isi kurikulum.
komputer,Film dan kaset Model ini cocok untuk
video dan lainnya.
para calon-calon
profesional dalam suatu
5. Evaluasi, Evaluasi atau
penilaian dilakukan secara bidang tertentu.
bertahap,
berkesinambungan, dan b. Experiential Model ,
bersifat terbuka. Dari
berorientasi pada ”learned
evaluasi ini dapat
diperoleh keterangan centered and activity-
mengenai kegiatan dan oriented” person and
kemajuan belajar siswa, process oriented. Model
dan pelaksanaan
kurikulum oleh guru dan ini cocok untuk
tenaga kependidikan pengembangan
lainnya. individu/guru

e. Model Pengembangan c. Pragmatic Model ,


Kurikulum
memandang perencanaan
Ada tiga model  desain
dalam proses perencanaan kurikulum selalu dikaitkan
kurikulum yaitu academic dengan konteks lokal/
model, experiential model daerah. Kondisi sosial –
dan pragmatic model (Gay
dalam Finch, 1984) politik  mendominasi
kegiatan perencanaan
a. Academic
kurikulum, dimana proses
Model /  Theoretical
perencanaan kurikulum
Model, Model akademik
harus disesuaikan dengan
memanfaatkan logika
kondisi lokal tidak boleh
ilmiah sebagai basis dalam
keluar dari ”school
penetapan kurikulum.
setting”. Model ini cocok
Kurikulum dikembangkan
relevan untuk diterapkan
berdasarkan pendekatan
dalam konteks pelatihan
struktur yang sesuai
bisnis atau industri.
dengan disiplin ilmu atau
disiplin ilmu untuk 4. PEMBAHASAN
Strategi Penetapan Isi fungsi-fungsi apa yang
Kurikulum, beberapa strategi / harus ada untuk menjamin
pendekatan yang dapat kelangsungan kerja suatu
digunakan dalam industri atau dunia usaha
mengidentifikasi isi kurikulum, tertentu, dan kemudian
adalah : dijabarkan menjadi
1. Pendekatan DACUM;  penampilan-penampilan
Pada sistem ini, isi (performance) yang terkait
kurikulum digagas oleh dengan fungsi atau tugas
para pengusaha atau tertentu.
pekerja dari industri dan 3. Pendekatan Analisis
dunia usaha tanpa Tugas; dalam pendekatan
melibatkan personil ini, isi kurikulum diambil
sekolah sama sekali. Ini dari aspek-aspek perilaku
didasarkan pada asumsi dan persyaratan kerja
bahwa dalam penentuan isi tertentu yang dijabarkan
kurikulum pendidikan langsung dari deskripsi
teknologi diharapkan pekerjaan atau deskripsi
memiliki relevansi yang tugas yang sudah ”mapan”.
tinggi dengan kebutuhan Sebagai contoh konsorsium
lapangan kerja. Biasanya pendidikan kejuruan di
guru dan instruktur yang Amerika Serikat yang
sehari-hari terlibat dalam beranggotakan beberapa
mengajar saja kurang dapat negara bagian sudah
memberikan kontribusi banyak mengembangkan
yang positif. kurikulum program studi
2. Pendekatan Fungsional; kejuruan yang didasarkan
Pendekatan ini didasari atas analisis tugas.
oleh asumsi bahwa anak 4. Pendekatan Filosofis;
didik yang belajar melalui dalam sejarah penentuan isi
pendidikan teknologi dan kurikulum, pemikiran para
kejuruan harus mempelajari ahli filsafat menjadi faktor
dominan dalam penentuan para guru dan administrator
isi kurikulum. Secara yang sehari-harinya bekerja
praktis dapat dikatakan di lingkungan sekolah
bahwa filosofi adalah kejuruan.  Biasanya
seperangkat keyakinan pemikiran ini dimulai
yang dimiliki oleh dengan mempelajari apa
seseorang atau kelompok yang selama ini sudah
yang kemudian mendasari berjalan, mungkin
segenap sikap dan dilengkapi dengan data
perbuatannya. Dalam komparatif dengan program
literatur banyak sekali yang serupa di tempat lain
dijumpai pernyataan- dalam suatu negara maupun
pernyataan filosofi yang dibandingkan dengan orang
berkenaan dengan lain meskipun lewat
pendidikan teknologi dan literatur.
kejuruan dan dari
pernyataan-pernyataan
tersebut kemudian dapat
dijadikan petunjuk 5. KESIMPULAN
menentukan isi kurikulum. Kurikulum adalah
5. Pendekatan Introspektif; seperangkat rencana dan
Pendekatan introspektif pengaturan mengenai tujuan, isi
mendasarkan  isi kurikulum dan bahan pelajaran, serta cara
pada hasil pemikiran yang digunakan sebagai
perorangan atau kelompok, pedoman penyelenggaraan
tetapi difokuskan pada kegiatan pembelajaran untuk
pemikiran dan perasaan mencapai tujuan pendidikan
dari mereka yang terlibat tertentu. Pengembangan
langsung dalam Kurikulum yang beragam
penyelenggaraan mengacu pada standar Nasional
pendidikan teknologi dan pendidikan untuk menjamin
kejuruan, seperti misalnya pencapaian tujuan pendidikan .
Pembelajaran bisa memberikan Puskur Balitbang
masukan untuk penyempurnaan Depdiknas
kurikulumn yang selanjutnya
Nana Syaodih Sukmadinata.
apabila proses evaluasi benar-
(2006).
benar berjalan dengan lancar.
Pengembangan
Maka dari itu, hendaknya para
Kurikulum Teori dan
pendidik dan semua individu
Praktik. Bandung: PT.
yang terkait dalam hal tersebut
Remaja Rosdakarya.
untuk dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan seoptimal
Departemen Pendidikan
mungkin, dan juga agar
Nasional (2009).
pengembangana kurikulum
Peraturan Menteri
dalam ke teknikkan dan
Pendidikan Nasional
kejuruan terlaksana dengan
Nomor 63 tahun 2009
lancar.
tentang Sistem
Penjaminan Mutu
Pendidikan, Jakarta:
Depdiknas.

DAFTAR PUSTAKA Asmariani (2014). Prinsip-


Prinsip
Pengembangan
Kurikulum Dalam
Ariyanto, T., (2002). Kurikulum
Perspektif Islam.
Berbasis Kompetensi.
Jurnal ALAFKAR,
Departemen Pendidikan 3(2).
Nasional. (2001),
Kurikulum Berbasis Nana S Sukmadinata,
Kompetensi: Pengembangan
Kebijaksanaan Umum Kurikulum: Teori dan
Pendidikan Dasar dan Praktek, (Bandung:
Menengah, Jakarta;
Remaja Rosdakarya,
2012).

Sudrajat, Akhmad. 2008.


Pengembangan
Kurikulum
(http://istpi.
wordpress.com/2008/1
0/27/pengembangan-
kurikulum/ diakses
pada tanggal 20
Nopember 2008).

Anda mungkin juga menyukai