KURIKULUM PROTOTIPE
1
Tujuan
Memahami strategi
Implementasi
Kurikulum Prototipe
di Satuan Pendidikan 2
Pengembangan dan penetapan kurikulum prototipe sebagai kebijakan nasional dilakukan secara
bertahap untuk memastikan bahwa desainnya sudah tepat untuk mendorong transformasi
pembelajaran di sekolah dan daerah yang beragam.
Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) di SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran
Projek penguatan
kepada Tuhan
dalam diri setiap individu Yang Maha
peserta didik melalui budaya Esa, berakhlak
sekolah, pembelajaran mulia profil Pelajar
intrakurikuler, projek
penguatan profil Pelajar Mandiri Berkebineka Pancasila
an global
Pancasila, maupun
ekstrakurikuler. Pelajar
Indonesi Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
a kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
masyarakat/permasalahan di
lingkungan sekolah.
Bergoto
Bernalar kritis ng
royong
Budaya
Kreatif
Sekolah Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan
komunikasi, serta norma Kegiatan untuk
yang berlaku di mengembangkan minat dan
sekolah. bakat.
Pengembangan Karakter
Fase D Fase F
Fase E
Umumnya Umumnya Umumnya
Kelas VII-IX Kelas X SMA
Kelas XI-XII
SMP SMA
8
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 **Permendikbud 27/2016
Pekerti* Tentang Layanan Pendidikan
Kepercayaan terhadap Tuhan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 Yang Maha Esa Pada Satuan
Pekerti* Pendidikan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 ***opsional. Satuan Pendidikan
Pekerti* dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 diajarkan melalui kegiatan
Pekerti* projek.
Mu a t a n l o k a l * ** 72 2 72 (2)*** 10
K13 Program Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Per
pelajaran SD Kelas II Tahun Minggu Alokasi per Alokasi Projek Total JP Per
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls tahun (minggu) per tahun Tahun Catatan:
2)
Seperti K13, JP untuk Bahasa
Pendidikan Agama Islam dan Budi 144 4 Indonesia dan Matematika
108 (3) 36 144 bertambah dari kelas 1
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan Budi 144 4 IPAS belum diwajibkan di Kelas 2,
108 (3) 36 144 meskipun CP IPAS untuk Fase A
Pekerti*
tersedia
Pendidikan Agama Katolik dan Budi 144 4
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 144 4 ***opsional. Satuan Pendidikan
108 (3) 36 144 dapat mengintegrasikan muatan
Budi Pekerti*
lokal dalam mapel lain atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 144 4 diajarkan melalui kegiatan projek.
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu dan 144 4
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Kepercayaan Terhadap 144** 4
Tuhan Yang Maha Esa dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
PPKn 180 5 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 324
Matematika 216 6 180 (5) 36 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - 108 (3) 36 144
Pilihan minimal 1: 144 4
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni 108 (3) 36 144
Teater, d) Seni Tari
PJOK 144 4 72 (2) ** - 72**
Bahasa Inggris*** 72 2 72 (2) ** - 72**
11
Muatan Lokal*** 72 2 108 (3) 36 144
K13 Program Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Per
pelajaran SD Kelas Tahun Minggu
Alokasi per Alokasi Projek Total JP Per
tahun (minggu) per tahun Tahun
III - V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu ****Jam pelajaran kelas 3 SD
mengalami peningkatan,
mengikuti struktur kelas 4
Pendidikan Agama Islam dan Budi 144 4 karena IPAS dimulai di kelas 3
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 144 4 ***opsional. Satuan Pendidikan
108 (3) 36 144 dapat mengintegrasikan
Budi Pekerti*
muatan lokal dalam mapel lain
Pendidikan Agama Katolik dan 144 4 atau diajarkan melalui kegiatan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti* projek.
**opsional. Satuan
Pendidikan Agama Islam dan Budi 144 4 Pendidikan dapat
96 (3) 32 128 mengintegrasikan
Pekerti*
muatan lokal dalam
Pendidikan Agama Kristen dan 144 4 mapel lain atau diajarkan
96 (3) 32 128 melalui kegiatan projek.
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 144 4
96 (3) 32 128
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 144 4
96 (3) 32 128
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 144 4
96 (3) 32 128
Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu 144 4
96 (3) 32 128
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Kepercayaan 144** 4
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 96 (3) 32 128
dan Budi Pekerti*
PPKn 180 5 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 252 7 192 (6) 32 224
Matematika 216 6 160 (5) 32 192
IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 160 (5) 32 192
Pilihan minimal 1: 144 4
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) 96 (3) 32 128
Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris*** 72 2 64 (2) ** - 64**
13
Muatan lokal *** 72 2 64 (2) ** 64**
K13 Program Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Per
pelajaran SMP Tahun Minggu
Alokasi per
tahun
Alokasi
Projek per
Total JP
Per
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (minggu) tahun Tahun
(kls VII - VIII)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Prakarya menjadi salah satu
pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 Pertimbangan: 1) untuk siswa
72 (2) 36 108 yang tidak meneruskan ke SMA,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 108 3 2) meminimalisir perubahan dari
72 (2) 36 108 K13
Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 108 3 36
72 (2) 108
Pekerti*
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan 108 3 36
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 72 (2) 108 ***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
PPKn 108 3 36 lokal dalam mapel lain atau
72 (2) 108 diajarkan melalui kegiatan projek.
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 216
Matematika 180 5 144 (4) 36 180
IPA 180 5 144 (4) 36 180
IPS 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 144
PJOK 108 3 72 (2) 36 108
Informatika 72 2 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1: 108 3 36
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, 72 (2) 108
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 2
72
72 (2) - 72** 14
K13 Program Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Per Alokasi per Alokasi Total JP
pelajaran SMP Tahun Minggu tahun Projek per Per
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) tahun Tahun
(kls IX)
Prakarya menjadi salah
satu pilihan, tidak hanya
Seni.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
digabung menjadi “Sejarah”
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
72 (2) 36 108 Minimal 25% jam pelajaran dari
Pekerti*
setiap mata pelajaran wajib
dialokasikan untuk projek kokurikuler
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
72 (2) 36 108
Maha Esa dan Budi Pekerti*
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
PPKn 54 (2) *** 18 72 mengintegrasikan muatan lokal
dalam mapel lain atau diajarkan
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 melalui kegiatan projek.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Hanya mapel kelompok
umum (highlighted hijau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 dalam tabel) yang
72 (2) 36 108
diintegrasikan dengan projek
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi kokurikuler
3 72 (2) 36 108
Pekerti*
*Pilih salah satu
PPKn 2 54 (2) *** 18 72 **Pembelajaran reguler tidak
penuh 36 minggu untuk
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144 memenuhi alokasi projek
(hanya 27 minggu)
Matematika 4 108 (3) 36 144
***Diselenggarakan bila
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Pilihan minimal 1: mencukupi. Jika sekolah
2 72 (2) 36 108
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari membuka kelompok ini,
siswa wajib mengambil
PJOK 3 54 (2) *** 18 72 minimal 1 mapel dari tiap
kelompok
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72
Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 mapel pilihan dari kelompok
IPA, IPS, Bahasa dan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 Budaya, dan Vokasi
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 Hanya mapel kelompok
umum (highlighted hijau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan projek
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 kokurikuler
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 *Pilih salah satu
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi ● Peserta didik belajar suatu konsep memudahkan dalam pembuatan jadwal
peserta didik untuk mempelajari secara komprehensif dan kontekstual pembelajaran di satuan pendidikan
materi secara mendalam karena keterampilan, pengetahuan
● waktu pembelajaran menjadi lebih dan sikap diintegrasikan untuk
banyak dan hal tersebut mencapai suatu penguasaan
memungkinkan peserta didik belajar kompetensi tertentu
hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk
● dengan blok waktu yang lebih berkolaborasi secara intensif karena
panjang, guru memiliki lebih banyak perlu memilih kompetensi/konten yang
waktu untuk menyelesaikan rencana selaras dengan pemahaman yang
pelajaran dan untuk memeriksa dan dituju
mengevaluasi pembelajaran ● Lebih efisien karena guru bisa
● dengan blok waktu yang lebih lama memilah konsep yang perlu
memungkinkan untuk studi yang dieksplorasi secara lebih mendalam
mendalam, seperti mengerjakan dan konten yang memerlukan waktu
proyek / penelitian individu / kelompok, lebih sedikit
kolaborasi antar peserta didik dan
guru.
Hal yang ● Pengaturan jam mengajar guru -- ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta
perlu harus diperhitungkan sedemikian merencanakan dan menyelaraskan didik setiap minggu harus
rupa, sehingga guru tidak ada waktu antar guru mata pelajaran yang diperhitungkan sedemikian rupa,
dipertimbang di hari-hari tertentu mengajarkan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik tidak terbebani
kan dalam ● Ketersediaan sarana prasarana - yang berkaitan atau sama dengan unit dengan banyaknya beban mata
memutuskan mengingat sistem blok membutuhkan atau konsep yang dipelajari pelajaran
model ini pengaturan sarana dan prasarana ● Satuan pendidikan harus memberikan ● Daya serap peserta didik terhadap
yang ketat fleksibilitas bagi guru untuk mengelola mata pelajaran akan sangat
● Perlu dirancang strategi tertentu agar penjadwalan mengikuti kebutuhan / berpengaruh jika macam mata
materi yang diajarkan pada satu blok fokus pemahaman yang bisa berbeda pelajaran yang diberikan dalam satu
tertentu bisa tetap diingat. setiap term/semester/ tahun waktu tertentu terlampau banyak. Ada
kecenderungan konten suatu mapel
belum terserap, sudah harus ganti
mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus
dilakukan sedemikian rupa, sehingga
tidak memberikan tugas dalam waktu
yang bersamaan.
IMPLIKASI BAGI SATUAN
PENDIDIKAN
21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
22
Tiga Pilihan Bagi Satuan Pendidikan
yang Memilih Kurikulum Prototipe Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang mengukur kesiapan
guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada
pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum prototipe.
Kategori :
1. KS PSP yang telah masuk kuota (PSP Tipe 1)
2. Calon KS PSP yang telah lulus PSP tapi belum masuk kuota
(PSP Tipe 2)
3. Calon KS PSP yang telah mendaftar di PSP tapi belum lulus
(PSP Tipe 3)
Melakukan
pengembangan sesuai Melakukan
Mengikuti Melakukan pengembangan sesuai
contoh yang modifikasi mengacu konteks satuan
pendidikan dengan konteks satuan
telah contoh yang pendidikan dengan
disediakan/ disediakan/dilatihk pelibatan warga sekolah
dan masyarakat secara pelibatan warga sekolah
dilatihkan a n secara luas
terbatas
Tahapan implementasi kurikulum prototipe jalur
mandiri Bagi pemerintah daerah, Januari -
Maret 2022
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3