Anda di halaman 1dari 36

UNTUK INTERNAL

TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA


PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
Disampaikan pada Penguatan Instruktur Nasional dalam Pendampingan
Komite Pembelajaran Tahap 1
10 Juli 2021
UNTUK INTERNAL
Gambar 1. Gambaran penerapan Profil Pelajar Pancasila di satuan TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
pendidikan
Intrakurikuler
Kompetensi dan karakter yang dijabarkan
Muatan Pelajaran
dalam Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam
Kegiatan/pengalaman belajar.
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap
individu peserta didik melalui budaya sekolah,
pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan
profil Pelajar Pancasila, maupun
ekstrakurikuler. Beriman,
bertakwa kepada Projek Penguatan Profil Pelajar
Tuhan Yang Maha Pancasila (SD - SMA)
Esa, berakhlak
mulia
Projek Penguatan Profil Pelajar
pancasila dan Budaya Kerja
Mandiri Berkebinekaan (SMK)
global

Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan
berbasis pada kebutuhan masyarakat/permasalahan
di lingkungan sekolah.

Bergotong
Bernalar kritis
royong

Budaya Sekolah Kreatif


Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi
dan komunikasi, serta norma yang berlaku
di sekolah. Kegiatan untuk mengembangkan minat
dan bakat.

2
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

1 Prinsip Pembelajaran

3
UNTUK INTERNAL

Prinsip Pembelajaran
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Apa yang perlu diperhatikan dalam


menerapkan prinsip pembelajaran pada
pembelajaran paradigma baru?

Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip pembelajaran sebagai berikut:


1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

4
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

1 Pembelajaran dirancang dengan • Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap • Langsung menerapkan modul ajar tanpa melihat
mempertimbangkan tahap perkembangan perkembangan dan pencapaian peserta didik sebelumnya kebutuhan peserta didik.
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, dan melakukan pemetaan. • Mengabaikan tahap perkembangan maupun
sesuai kebutuhan belajar, serta • Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang pengetahuan yang dimiliki peserta didik
mencerminkan karakteristik dan berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan sebelumnya.
perkembangan yang beragam sehingga asesmen. • Menyamaratakan metode pembelajaran.
pembelajaran menjadi bermakna dan • Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana • Melihat segala sesuatu dari kepentingan pejabat
menyenangkan. yang dimiliki peserta didik, guru dan sekolah untuk sekolah atau guru.
mendukung kegiatan pembelajaran. • Pembelajaran terlalu sulit sehingga menurunkan
• Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan motivasi peserta didik.
tahap perkembangan peserta didik. • Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
• Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik. menantang dan membosankan.

2 Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan • Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan • Guru hanya selalu memberikan pemaparan dalam
untuk membangun kapasitas peserta didik dalam pembelajaran. bentuk ceramah dan instruksi tugas.
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. • Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan • Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan
pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman dinilai benar atau salah, tanpa umpan balik.
bermakna. • Memberikan porsi paling banyak pada asesmen sumatif
• Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari guru dan atau ujian/ tes akhir.
peserta didik ke peserta didik.
• Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan
pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.

5
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

3 Proses pembelajaran mendukung • Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang • Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa melakukan
perkembangan kompetensi dan karakter mendukung terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar evaluasi terhadap metode yang digunakan.
peserta didik secara holistik. berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis • Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat
tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi. kemampuan kognitif peserta didik, tanpa melihat faktor lain
• Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial seperti sosial emosi atau spiritual.
emosi, dan spiritual. • Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan
• Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta dihafal.
didik.

4 Pembelajaran yang relevan, yaitu • Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan • Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak
pembelajaran yang dirancang sesuai menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar. menarik untuk peserta didik.
konteks, lingkungan dan budaya peserta • Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi • Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan hanya
didik, serta melibatkan orang tua dan dua arah dan saling memberikan umpan balik. menagih tugas.
masyarakat sebagai mitra. • Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer • Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih tugas.
maupun sekunder dalam proses pembelajaran. • peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat ataupun
melibatkan masyarakat setempat.

5 Pembelajaran berorientasi pada masa • Umpan balik yang terus menerus dari guru untuk peserta didik • Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir.
depan yang berkelanjutan. maupun dari peserta didik untuk peserta didik. • Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun
• Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan dengan soal tes dan ujian yang sama.
memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan • Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21 tanpa
melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya mengajarkan keterampilannya.
menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
• Guru melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
• Mengajarkan keterampilan abad 21.

6
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar sebagai Dokumen Rencana


2
Pembelajaran

7
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Ditetapkan oleh pemerintah
Kerangka Dasar pusat
Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum ditetapkan
oleh Pemerintah Profil Pelajar Pancasila
Pusat dengan
mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan
Tujuan Pendidikan (untuk PAUD STPPA)
Nasional dan SNP

Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar


lainnya

Struktur Capaian Prinsip Pembelajaran dan


Kurikulum Pembelajaran Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

Gambar 2. Hubungan antara FLEKSIBEL/DINAMIS Visi & Misi satuan pendidikan Kurikulum operasional di
● ●
kerangka dasar kurikulum, Satuan pendidikan
● Konteks dan kebijakan lokal satuan pendidikan
contoh perangkat ajar, dan mengembangkan kurikulum
● Perangkat ajar yang
kurikulum operasional di operasional berdasarkan kerangka dikembangkan secara
satuan pendidikan dan struktur kurikulum, sesuai mandiri
karakteristik satuan pendidikan
8
UNTUK INTERNAL
B. Alur tujuan pembelajaran dan modul ajar sebagai dokumen rencana pembelajaran TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Ditetapkan oleh pemerintah, merupakan kompetensi pembelajaran yang harus


dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran
Capaian Pembelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran
dibagi dalam fase usia.

Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Fondasi

Prasekolah Kelas 1 dan Kelas 3 dan Kelas 5 dan Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11 -
Taman 2 Sekolah 4 Sekolah 6 Sekolah SMP atau SMA, SMK 12 SMA,
kanak- Dasar atau Dasar atau Dasar atau MT atau MA SMK atau
kanak Madrasah Madrasah Madrasah MA
Ibtidaiyah Ibtidaiyah Ibtidaiyah

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar


yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum
Kurikulum Operasional operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan
peserta didik dan satuan pendidikan.
9
UNTUK INTERNAL
KOS dan alur tujuan pembelajaran memiliki TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
fungsi yang sama dengan silabus, yaitu
Kurikulum Operasional sebagai acuan perencanaan pembelajaran.
Jika satuan pendidikan memiliki kurikulum
operasional dan ATP, pengembangan
perangkat ajar dapat merujuk kedua
dokumen tersebut.

Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran

Rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun


Jabaran kompetensi yang dicapai peserta didik
dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran. secara sistematis dan logis, menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. ● Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat
ajar
● Satuan pendidikan yang menggunakan modul ajar
yang disediakan pemerintah, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus ,
karena modul ajar tersebut memiliki komponen
yang lebih lengkap dibanding RPP.
● JIka satuan pendidikan mengembangkan modul

Modul Ajar ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut


dapat dipadankan dengan RPP selama disusun
dengan komponen yang minimal sama dengan
komponen RPP
● Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
perangkat ajar termasuk modul ajar atau RPP
dengan kelengkapan komponen dan format yang
beragam
10
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

3 Pengawasan Proses Pembelajaran

11
UNTUK INTERNAL
Pengawasan Proses pembelajaran TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Bagaimana peran kepala sekolah dan pengawas Pengawasan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas berfokus pada
pada pembelajaran paradigma baru? keseluruhan proses pembelajaran. Pendidik diberikan ruang untuk
mengembangkan rencana pembelajaran dengan komponen dan format yang
sesuai karakteristik peserta didik. Dengan demikian tidak ada standar format
baku dokumen pembelajaran yang membatasi kemerdekaan pendidik dalam
mendesain pembelajaran.

Hasil pengawasan proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk


kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara
berkelanjutan. Tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran dilakukan
dalam bentuk:
1) Perbaikan rencana dan pelaksanaan pembelajaran untuk memastikan
rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
2) Pendampingan teknis kepada pendidik yang memerlukan konsultasi dan
dukungan lain untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan dalam
proses pembelajaran.
3) Penghargaan kepada pendidik yang menunjukkan kinerja yang baik.
4) Diseminasi praktik baik pelaksanaan pembelajaran; dan
5) Penguatan dan pemberian kesempatan kepada pendidik untuk mengikuti
program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
12
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

4 Mengembangkan Modul Ajar

13
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
Untuk menyusun rencana Pembelajaran : Mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dan alur
pembelajaran dan alur tujuan tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari 2 komponen berikut
sebagai acuan untuk ● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
mengembangkan perangkat ajar. didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran.

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga
akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang

14
UNTUK INTERNAL
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam alur tujuan pembelajaran TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Memetakan bagian ATP per


Menganalisis Capaian
Merumuskan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran kelas sesuai dengan alokasi
Pembelajaran
waktu

Fase B
Matematika Fase B: Kelas 3 dan 4
Kelas 3

3.1. Menemukan hubungan antara operasi


Kelas 4

4.1. Menemukan pola hubungan yang


Alur Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi penjumlahan dan pengurangan melibatkan operasi perkalian dan
pemahaman dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai pembagian
dengan 999.000, serta memahami hubungan antara operasi hitung Awal Tujuan Tujuan Tujuan Akhir
3.2. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan 4.2. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) termasuk Fase B Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Fase B
satu variabel berupa simbol gambar yang satu variabel berupa simbol gambar yang 3.1 3.2 3.3 Kelas 3
menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil belum diketahui nilainya melibatkan belum diketahui nilainya melibatkan Kelas 3
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari penjumlahan dan pengurangan bilangan perkalian dan pembagian bilangan cacah
bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya cacah dengan satu tahap penyelesaian. dengan satu tahap penyelesaian.

pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta


3.3. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan 4.3. Membuat ekspresi bilangan dengan
didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami satu variabel berupa simbol gambar yang variabel yang nilainya belum diketahui
hubungan antara operasi perkalian dan pembagian, menemukan belum diketahui nilainya melibatkan Awal Akhir
Tujuan Tujuan Tujuan
pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan
Fase B Fase B
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
cacah dengan dua atau lebih tahap
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
penyelesaian. Kelas 4 4.1 4.2 4.3 Kelas 4
pembagian). Peserta didik dapat dan mengukur panjang benda
3.4. Menentukan nilai bilangan dari dua 4.4. Menyelesaikan kalimat bilangan
menggunakan satuan baku, menggunakan satuan baku luas dan
atau lebih variabel berupa simbol gambar sederhana yang menggunakan variabel yang
volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling yang berbeda yang digunakan dalam sebuah nilainya belum diketahui
bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai kalimat bilangan berisi penjumlahan dan Capaian
bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok). Peserta pengurangan Alur tersebut dilakukan hingga Akhir
Pembelajaran
didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana Fase E Fase B
3.5. Mengidentifikasi, menduplikasi, dan 4.5. Mengidentifikasi, menduplikasi, dan
menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram
mengembangkan pola gambar atau objek mengembangkan pola gambar atau obyek
gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta sederhana yang melibatkan operasi sederhana yang melibatkan operasi
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa penjumlahan dan pengurangan perkalian dan pembagian
kejadian.
3.6. Mengidentifikasi, menduplikasi, dan 4.6. Mengidentifikasi, menduplikasi, dan
mengembangkan pola bilangan yang mengembangkan pola bilangan yang
melibatkan operasi penjumlahan dan melibatkan operasi perkalian dan
pengurangan pembagian

15
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Tujuan pengembangan modul ajar: Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang
melaksanakan pembelajaran dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas
pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran dan
asesmen.
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
● memilih atau memodifikasi modul ajar yang Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:
sudah disediakan pemerintah untuk Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
menyesuaikan modul ajar dengan 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
karakteristik peserta didik, atau pengalaman belajar dan lintas disiplin.
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan 2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk
karakteristik peserta didik belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di
waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik.

16
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Komponen Modul Ajar


Seperti apa keleluasaan pendidik dalam Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses
pengembangan modul ajar? pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut

Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik ● Glossarium
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Daftar pustaka
● Model pembelajaran yang digunakan ● Refleksi peserta didik dan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan diberi
kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.

17
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4
Matematika
25 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri Apa sajakah karakteristik bangun ruang?
Asesmen Sumatif
Aktivitas 1: Asesmen diagnostik.
Tujuan pembelajaran
Mendesain bungkus estetik dan Aktivitas 2: Diskusi kelompok: apa sajakah karakteristik bangun ruang?
(Kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik: belum paham, sudah paham
● Mengidentifikasi berbagai benda dan ramah lingkungan.
mengenal ciri-ciri bangun ruang prisma. dan melampaui)
● Menggambar bangun ruang prisma
Indikator tugas: Aktivitas 3: Kegiatan kelompok observasi sekitar: latihan menggunakan nalar
kritis dengan menggambar dan mengelompokkan bangun ruang di sekitarmu.
dengan kertas isometrik. - Menjelaskan karakteristik
Menyelesaikan permasalahan dengan
Mengapa penting belajar tentang bangun ruang?

konsep bangun ruang prisma.
bentuk paket dengan Aktivitas 4: Permainan tebak bangun ruang (formatif)
Aktivitas 5: Latihan bernalar kritis: investigasi kubus dan prisma.
● Mengidentifikasi, menduplikasi, dan tulisan dan gambar.
Aktivitas 6: Kegiatan berpasangan: mengukur keliling dan luas bidang datar
mengembangkan pola gambar dan pola
bilangan yang melibatkan operasi
- Menjelaskan spesifikasi yang ada di bangun ruang.(formatif)
Aktivitas 7: Investigasi volume kubus dengan mengisi kubus.
perkalian dan pembagian. barang dan bungkus Aktivitas 8: Bongkar pasang kardus bekas untuk membuat jaring.
dengan perkalian dan Aktivitas 9: Menggambar jaring kubus dan bangun ruang lain. (formatif)
Apa keterampilan yang perlu dimiliki untuk belajar bangun ruang?
pembagian.
Aktivitas 10: Mendesain bungkus paket.
Aktivitas 9: Presentasi desain.

Asesmen Diagnostik:
Menjawab delapan pertanyaan operasi
bilangan.

Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran
Contoh penerapan penyesuaian
sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen bernalar
pengembangan PPP kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
18
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Contoh Cuplikan Modul Ajar


MA untuk Kelas 4
Profil Pelajar Pancasila: IPAS
Asesmen sumatif:


Bernalar kritis
Mandiri Menunjukkan pemahaman mengenai
35 JP
pengaruh siklus air dalam presentasi
dan pameran karya.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Indikator asesmen sumatif:
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan
sehari-hari.
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan topik.

Asesmen Diagnostik: Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami


audiens.
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Tautan MA IPAS Kelas 4
Urutan Kegiatan Siklus Air

Bagaimana menunjukan pemahaman tentang pengaruh siklus


Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk hidup Bagaimana proses terjadinya daur air? Bagaimana cara memperoleh air bersih? Apa masalah yang terjadi tentang air? air?
di muka bumi?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air untuk Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
manusia. tentang fungsi air. air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen

Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah,
Contoh penerapan penyesuaian
membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
pembelajaran dan
Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik,
pengembangan PPP
dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
19
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

5 Prinsip Asesmen

20
UNTUK INTERNAL

Prinsip Asesmen TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Apa yang perlu diperhatikan dalam


menerapkan prinsip pembelajaran pada
pembelajaran paradigma baru?
No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari Asesmen merujuk pada kompetensi yang didalamnya Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan dan
proses pembelajaran, memfasilitasi tercakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah.
pembelajaran, dan menyediakan informasi keterampilan.
yang holistik sebagai umpan balik untuk
guru, peserta didik, dan orang tua, agar Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran Asesmen dilakukan secara terpisah dari pembelajaran
dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.

Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, Asesmen hanya dilakukan oleh Guru
melalui penilaian diri (self assessment), penilaian
antar teman (peer assessment), refleksi diri, dan
pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).

Pemberian umpan balik dilakukan dengan Umpan balik berupa kalimat pujian yang pendek, misal
mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi bagus, keren, pintar, pandai, cerdas, dan sebagainya.
pola pikir bertumbuh, dan memotivasi peserta didik Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk perbaikan

21
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan Membangun komitmen dan menyusun perencanaan asesmen Berfokus pada asesmen sumatif
fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk yang berfokus pada asesmen formatif
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
Menggunakan beragam jenis, teknik dan instrumen penilaian Tidak menggunakan instrumen penilaian atau. menggunakan
formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik mata instrumen asesmen, namun tidak sejalan dengan dengan
pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan
kebutuhan siswa pembelajaran dan kebutuhan siswa

Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu yang terencana Asesmen dilakukan mendadak

Mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis, Jenis, teknik, dan instrumen asesmen hanya dipahami oleh Guru,
teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan. sehingga peserta didik tidak memiliki gambaran kriteria terbaik
Harapannya, peserta didik akan berusaha mencapai kriteria yang dapat dicapai
yang terbaik sesuai dengan kemampuannya

22
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari

3 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa Asesmen lebih menguntungkan peserta didik karena latar
valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk dipengaruhi oleh latar belakang peserta didik belakang tertentu.
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan
keputusan tentang langkah selanjutnya.

Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antar Guru Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
untuk menyamakan persepsi kriteria, sehingga tercapai prinsip
keadilan

Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur capaian Menggunakan instrumen asesmen yang tidak sesuai dengan
kompetensi dengan tepat tujuan dan aktivitas pembelajaran

4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
peserta didik bersifat sederhana dan informatif, Penggunaan kata atau kalimat negatif.
memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya. Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka dan Ketercapaian kompetensi dituangkan hanya dalam bentuk
deskripsi angka

Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti dan Laporan kemajuan belajar tidak didasarkan pada bukti dan
pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta didik pencatatan perkembangan kemajuan belajar atau didasarkan
hanya pada bukti yang tidak mencukupi

23
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu Hal-hal yang perlu dihindari


diperhatikan
Laporan kemajuan belajar digunakan sebagai dasar penerapan Laporan kemajuan belajar hanya dijadikan sekumpulan data
strategi tindak lanjut untuk pengembangan kompetensi peserta atau dokumen tanpa adanya tindak lanjut
didik

5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, Hasil asesmen digunakan untuk perbaikan pembelajaran Hasil asesmen hanya digunakan sebagai umpan balik bagi
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua berkesinambungan pada seluruh aspek dalam pengelolaan satuan peserta didik dan guru
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pendidikan
pembelajaran

24
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

6 Paradigma Asesmen

25
C. Paradigma Asesmen
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

No Paradigma Asesmen Gambaran umum

1 Penerapan pola pikir Penerapan pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih
bertumbuh penting daripada sebatas hasil akhir. pendidik diharapkan mampu menerapkan ide dalam Growth Mindset khususnya yang tergambar pada pemberian umpan
balik yang menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan merefleksikan pembelajarannya, serta
melaksanakan moderasi dalam asesmen.

2 Keterpaduan Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan CP telah
mengakomodasi tiga ranah tersebut. Pada saat pendidik melakukan asesmen berdasarkan TP yang merupakan turunan dari CP, , maka secara langsung
keterpaduan ini terpenuhi. Dengan demikian, pendidik tidak perlu memilah-memilih asesmen berdasarkan ketiga ranah tersebut.

3 Keleluasaan dalam Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan
menentukan waktu pembelajaran. Karena Alur Tujuan Pembelajaran yang digunakan mungkin berbeda maka waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif di setiap kelas
pelaksanaan asesmen mungkin berbeda.

4 Keleluasaan dalam Pendidik memiliki keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan teknik dan instrumen asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata
menentukan teknik dan pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
instrumen asesmen

5 Keleluasaan dalam Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengolah hasil asesmen sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan pendidik dalam melaksanakan asesmen dan
mengolah hasil asesmen mengolah data hasil asesmen. Pengolahan data juga mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan
aktivitas pembelajaran.

5 Keleluasaan dalam pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
menentukan kenaikan kelas ● Laporan Kemajuan Belajar
● Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
● Portofolio peserta didik
● Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
● Tingkat kehadiran
26
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

6 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

27
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami Dunia saat ini semakin modern dengan kemajuan
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. berkelanjutan yang dicapai melalui berbagai inisiatif
Dalam kegiatan projek ini, peserta didik memiliki projek yang sukses. Kegiatan seperti membuat
kesempatan untuk mempelajari-tema tema atau isu masakan untuk keluarga, merapikan halaman rumah,
Perlunya Projek penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, atau mengadakan acara pentas seni sekolah, adalah
Penguatan Profil kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan
contoh projek-projek yang dapat dijalankan sehari-
kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa
Pelajar Pancasila melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut hari.
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek
penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan
“... perlulah anak anak memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan menjalankan projek akan menjadi prestasi tersendiri
sekitarnya. dibandingkan dengan loyalitas atau lama bekerja
[Taman Siswa] kita dekatkan
hidupnya kepada Sejak tahun 1990an, pendidik dan praktisi pendidikan di dalam satu perusahaan. Memecahkan masalah dunia
seluruh dunia mulai menyadari bahwa mempelajari hal-hal nyata penting bagi orang dewasa, dan juga anak-anak
perikehidupan rakyat, agar di luar kelas dapat membantu peserta didik mendapatkan
supaya mereka tidak hanya pemahaman bahwa yang dipelajari di sekolah memiliki . Agar anak-anak dapat memecahkan masalah dunia
memiliki ‘pengetahuan’ saja hubungan dengan kehidupan sehari-sehari. Jauh sebelum nyata, kita harus mempersiapkan mereka dengan
tentang hidup rakyatnya, itu, Ki Hajar Dewantara sudah menegaskan pentingnya pengalaman (pengetahuan) dan kompetensi yang
peserta didik mempelajari hal-hal di luar kelas, namun
akan tetapi juga dapat sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam upaya
sayangnya selama ini pelaksanaan hal tersebut belum
‘mengalaminya’ sendiri , dan optimal. mempersiapkan peserta didik agar mampu
kemudian tidak hidup mengembangkan kompetensi tersebut, Kementerian
berpisahan dengan Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
rakyatnya.” mencanangkan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
Ki Hadjar Dewantara
28
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Gaya Hidup Berkelanjutan


(SD-SMA/K)
Kearifan Lokal
Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka (SD-SMA/K)
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal
Tujuh Tema untuk - peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta
perkembangannya.
dipilih sekolah sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas manusia
dengan dampak-dampak global yang menjadi
akibatnya, termasuk perubahan iklim. - peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa
masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang
- peserta didik dapat dan membangun kesadaran untuk ada, bagaimana perkembangan tersebut dipengaruhi
SD wajib memilih minimal 2 bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta oleh situasi/konteks yang lebih besar (nasional dan
mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan serta internasional), serta memahami apa yang berubah
tema per tahun. mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.
berkelanjutan dalam keseharian. - peserta didik juga mempelajari konsep dan nilai-nilai
dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
SMP, SMA, dan SMK wajib
- peserta didik juga mempelajari potensi krisis nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
memilih minimal 3 tema per keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dalam kehidupan mereka.
tahun. (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, - peserta didik juga belajar untuk mempromosikan
krisis air bersih dan lain sebagainya), serta salah satu hal yang menarik tentang budaya dan nilai-
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan nilai luhur yang dipelajarinya.
Sekolah menentukan tema memitigasinya.
Contoh muatan lokal:
dan mengembangkannya
Contoh muatan lokal: Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
untuk setiap kelas/angkatan. Jakarta: situasi banjir Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia

29
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Bhinneka Tunggal Ika Bangunlah Jiwa dan Suara Demokrasi


(SD-SMA/K)
Raganya (SMP-SMA/K) (SMP-SMA/K)

Mengenal belajar membangun dialog penuh Dalam “negara kecil” bernama sekolah,
hormat tentang keberagaman kelompok Membangun kesadaran dan keterampilan untuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang
agama dan kepercayaan yang dianut oleh memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk diterapkan di Indonesia dicoba untuk
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta dirinya maupun orang sekitarnya. dipraktikkan, termasuk namun tidak
nilai-nilai ajaran yang dianutnya. - peserta didik melakukan penelitian dan terbatas pada proses pemilihan umum dan
- peserta didik mempelajari perspektif mendiskusikan masalah-masalah terkait perumusan kebijakan.
- peserta didik merefleksikan makna
berbagai agama dan kepercayaan tentang kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta
fenomena global misalnya masalah mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang demokrasi dan memahami implementasi
lingkungan, kemiskinan, dsb. terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan demokrasi serta tantangannya dalam
- peserta didik secara kritis dan reflektif fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari konteks yang berbeda, termasuk dalam
menelaah berbagai stereotip negatif yang jalan keluarnya. organisasi sekolah dan/atau dalam dunia
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok - peserta didik juga menelaah masalah-masalah yang kerja.
berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik - Menggunakan kemampuan berpikir
agama, dan dampaknya terhadap terjadinya
konflik dan kekerasan. dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan sistem, peserta didik menjelaskan
- Melalui projek ini, peserta didik mengenal kesehatan reproduksi. peserta didik merancang keterkaitan antara peran individu
dan mempromosikan budaya perdamaian kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga terhadap kelangsungan demokrasi
dan anti kekerasan. kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta Pancasila.
berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.
Contoh muatan lokal: Contoh muatan lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah Contoh muatan lokal: Sistem musyawarah yang dilakukan
keberagaman di lingkungan sekitar dan Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang masyarakat adat tertentu untuk
mengeksplorasi pemecahannya. marak di kalangan remaja lokal. memilih kepala desa.

30
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Berekayasa dan Berteknologi untuk Kewirausahaan


Membangun NKRI (SD-SMA/K)

(SD-SMA/K) Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang


ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat.
kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang - peserta didik kemudian merancang strategi untuk meningkatkan
memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. potensi ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan
berkelanjutan.
- Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan
- peserta didik mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir
komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya
- peserta didik dapat mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan
(engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka.
sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk - Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan

bidang rekayasa (engineering). ditumbuhkembangkan. peserta didik juga membuka wawasan


- peserta didik juga dapat mengasah keterampilan coding untuk menciptakan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat,
karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para peserta didik menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi
dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan- tenaga kerja profesional penuh integritas.
persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi. Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
Contoh muatan lokal:
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi yang dapat
menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah.

31
UNTUK INTERNAL
Penentuan tema dan topik spesifik sesuai dengan TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

tahapan sekolah

TAHAP AWAL TAHAP LANJUTAN


TAHAP BERKEMBANG

Tema pilihan Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema
untuk SD, atau 3 tema untuk untuk SD, atau 3 tema untuk untuk setiap kelas SD, atau 3
SMP-SMA di awal tahun ajaran. SMP-SMA di awal tahun ajaran. tema untuk setiap kelas SMP-
SMA di awal tahun ajaran
(setiap kelas dapat memilih
tema yang berbeda).

Pemberian opsi tema Sekolah menelaah isu yang Sekolah menelaah isu yang Setiap kelas menelaah isu yang
sama untuk semua kelas. sama untuk setiap 1-2 kelas. berbeda sesuai pilihan peserta
didik.

Penentuan topik Sekolah yang menentukan tema Sekolah mempersiapkan peserta didik mendiskusikan
dan topik projek. beberapa tema dan topik tema dan topik projek dengan
projek untuk dipilih oleh peserta bimbingan guru.
didik.

32
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

7
Mengembangkan Modul Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila

33
UNTUK INTERNAL

Pengembangan Modul Projek


TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Pengembangan modul projek harus mempertimbangkan prinsip berikut:


Tujuan pengembangan modul
Projek: 1.Mengacu kepada Dimensi, Elemen, dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
Mengembangkan perangkat ajar 2. Berpusat Pada Peserta Didik. Modul projek dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan
yang memandu satuan Pendidikan
peserta didik, minat peserta didik, dan perkembangan sesuai fase elemen dan sub-elemen dari
dan pendidik melaksanakan projek
penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi Profil Pelajar Pancasila. Setiap kegiatan projek dapat mengasah kemampuan murid dalam
memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan memecahkan
masalah yang diangkat dalam projek.
3. Holistik. Modul projek dikembangkan dengan memperhatikan tema secara utuh dan melihat
Pendidik memiliki kemerdekaan
untuk: keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya,
● memilih atau memodifikasi setiap tema projek yang dijalankan dengan pendekatan lintas ilmu dan konten pengetahuan secara
modul projek yang sudah terpadu, dengan memperhatikan koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan
disediakan pemerintah projek, seperti murid, pendidik, sekolah, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
4. Kontekstual. Modul projek dikembangkan berdasarkan pada pengalaman nyata yang dihadapi
untuk menyesuaikan modul
projek dengan karakteristik dalam keseharian. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan
peserta didik, atau lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
5. Eksploratif. Modul projek dikembangkan dengan semangat membuka ruang yang lebar bagi proses
● menyusun sendiri modul
projek sesuai dengan inkuiri dan pengembangan diri. Walaupun projek memiliki area eksplorasi yang luas dari segi
karakteristik peserta didik jangkauan materi pelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran, kegiatan
projek dikembangkan secara sistematis dan terstruktur.
34
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Komponen Modul Projek
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan
pembelajaran. Modul projek umumnya memiliki komponen sebagai berikut

Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek. ● Lembar kerja peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar ● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
● Target peserta didik Pancasila yang berkaitan ● Glossarium
● Relevansi tema dan topik projek untuk ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut ● Daftar pustaka
sekolah ● Alur kegiatan projek secara umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul projek yang dikembangkan oleh pendidik. pendidik di satuan pendidikan diberi
kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek sesuai dengan konteks lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan
kebutuhan belajar peserta didik.

35
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai