Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan
berbasis pada kebutuhan masyarakat/permasalahan
di lingkungan sekolah.
Bergotong
Bernalar kritis
royong
2
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
1 Prinsip Pembelajaran
3
UNTUK INTERNAL
Prinsip Pembelajaran
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
4
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
1 Pembelajaran dirancang dengan • Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap • Langsung menerapkan modul ajar tanpa melihat
mempertimbangkan tahap perkembangan perkembangan dan pencapaian peserta didik sebelumnya kebutuhan peserta didik.
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, dan melakukan pemetaan. • Mengabaikan tahap perkembangan maupun
sesuai kebutuhan belajar, serta • Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang pengetahuan yang dimiliki peserta didik
mencerminkan karakteristik dan berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan sebelumnya.
perkembangan yang beragam sehingga asesmen. • Menyamaratakan metode pembelajaran.
pembelajaran menjadi bermakna dan • Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana • Melihat segala sesuatu dari kepentingan pejabat
menyenangkan. yang dimiliki peserta didik, guru dan sekolah untuk sekolah atau guru.
mendukung kegiatan pembelajaran. • Pembelajaran terlalu sulit sehingga menurunkan
• Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan motivasi peserta didik.
tahap perkembangan peserta didik. • Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
• Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik. menantang dan membosankan.
2 Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan • Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan • Guru hanya selalu memberikan pemaparan dalam
untuk membangun kapasitas peserta didik dalam pembelajaran. bentuk ceramah dan instruksi tugas.
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. • Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan • Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan
pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman dinilai benar atau salah, tanpa umpan balik.
bermakna. • Memberikan porsi paling banyak pada asesmen sumatif
• Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari guru dan atau ujian/ tes akhir.
peserta didik ke peserta didik.
• Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan
pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.
5
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Proses pembelajaran mendukung • Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang • Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa melakukan
perkembangan kompetensi dan karakter mendukung terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar evaluasi terhadap metode yang digunakan.
peserta didik secara holistik. berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis • Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat
tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi. kemampuan kognitif peserta didik, tanpa melihat faktor lain
• Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial seperti sosial emosi atau spiritual.
emosi, dan spiritual. • Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan
• Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta dihafal.
didik.
4 Pembelajaran yang relevan, yaitu • Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan • Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak
pembelajaran yang dirancang sesuai menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar. menarik untuk peserta didik.
konteks, lingkungan dan budaya peserta • Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi • Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan hanya
didik, serta melibatkan orang tua dan dua arah dan saling memberikan umpan balik. menagih tugas.
masyarakat sebagai mitra. • Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer • Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih tugas.
maupun sekunder dalam proses pembelajaran. • peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat ataupun
melibatkan masyarakat setempat.
5 Pembelajaran berorientasi pada masa • Umpan balik yang terus menerus dari guru untuk peserta didik • Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir.
depan yang berkelanjutan. maupun dari peserta didik untuk peserta didik. • Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun
• Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan dengan soal tes dan ujian yang sama.
memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan • Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21 tanpa
melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya mengajarkan keterampilannya.
menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
• Guru melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
• Mengajarkan keterampilan abad 21.
6
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
7
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Ditetapkan oleh pemerintah
Kerangka Dasar pusat
Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum ditetapkan
oleh Pemerintah Profil Pelajar Pancasila
Pusat dengan
mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan
Tujuan Pendidikan (untuk PAUD STPPA)
Nasional dan SNP
Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan
Gambar 2. Hubungan antara FLEKSIBEL/DINAMIS Visi & Misi satuan pendidikan Kurikulum operasional di
● ●
kerangka dasar kurikulum, Satuan pendidikan
● Konteks dan kebijakan lokal satuan pendidikan
contoh perangkat ajar, dan mengembangkan kurikulum
● Perangkat ajar yang
kurikulum operasional di operasional berdasarkan kerangka dikembangkan secara
satuan pendidikan dan struktur kurikulum, sesuai mandiri
karakteristik satuan pendidikan
8
UNTUK INTERNAL
B. Alur tujuan pembelajaran dan modul ajar sebagai dokumen rencana pembelajaran TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Prasekolah Kelas 1 dan Kelas 3 dan Kelas 5 dan Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11 -
Taman 2 Sekolah 4 Sekolah 6 Sekolah SMP atau SMA, SMK 12 SMA,
kanak- Dasar atau Dasar atau Dasar atau MT atau MA SMK atau
kanak Madrasah Madrasah Madrasah MA
Ibtidaiyah Ibtidaiyah Ibtidaiyah
11
UNTUK INTERNAL
Pengawasan Proses pembelajaran TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Bagaimana peran kepala sekolah dan pengawas Pengawasan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas berfokus pada
pada pembelajaran paradigma baru? keseluruhan proses pembelajaran. Pendidik diberikan ruang untuk
mengembangkan rencana pembelajaran dengan komponen dan format yang
sesuai karakteristik peserta didik. Dengan demikian tidak ada standar format
baku dokumen pembelajaran yang membatasi kemerdekaan pendidik dalam
mendesain pembelajaran.
13
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
Untuk menyusun rencana Pembelajaran : Mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dan alur
pembelajaran dan alur tujuan tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari 2 komponen berikut
sebagai acuan untuk ● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
mengembangkan perangkat ajar. didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran.
14
UNTUK INTERNAL
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam alur tujuan pembelajaran TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Fase B
Matematika Fase B: Kelas 3 dan 4
Kelas 3
15
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Tujuan pengembangan modul ajar: Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang
melaksanakan pembelajaran dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas
pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran dan
asesmen.
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
● memilih atau memodifikasi modul ajar yang Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:
sudah disediakan pemerintah untuk Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
menyesuaikan modul ajar dengan 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
karakteristik peserta didik, atau pengalaman belajar dan lintas disiplin.
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan 2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk
karakteristik peserta didik belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di
waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik.
16
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan diberi
kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
17
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4
Matematika
25 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri Apa sajakah karakteristik bangun ruang?
Asesmen Sumatif
Aktivitas 1: Asesmen diagnostik.
Tujuan pembelajaran
Mendesain bungkus estetik dan Aktivitas 2: Diskusi kelompok: apa sajakah karakteristik bangun ruang?
(Kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik: belum paham, sudah paham
● Mengidentifikasi berbagai benda dan ramah lingkungan.
mengenal ciri-ciri bangun ruang prisma. dan melampaui)
● Menggambar bangun ruang prisma
Indikator tugas: Aktivitas 3: Kegiatan kelompok observasi sekitar: latihan menggunakan nalar
kritis dengan menggambar dan mengelompokkan bangun ruang di sekitarmu.
dengan kertas isometrik. - Menjelaskan karakteristik
Menyelesaikan permasalahan dengan
Mengapa penting belajar tentang bangun ruang?
●
konsep bangun ruang prisma.
bentuk paket dengan Aktivitas 4: Permainan tebak bangun ruang (formatif)
Aktivitas 5: Latihan bernalar kritis: investigasi kubus dan prisma.
● Mengidentifikasi, menduplikasi, dan tulisan dan gambar.
Aktivitas 6: Kegiatan berpasangan: mengukur keliling dan luas bidang datar
mengembangkan pola gambar dan pola
bilangan yang melibatkan operasi
- Menjelaskan spesifikasi yang ada di bangun ruang.(formatif)
Aktivitas 7: Investigasi volume kubus dengan mengisi kubus.
perkalian dan pembagian. barang dan bungkus Aktivitas 8: Bongkar pasang kardus bekas untuk membuat jaring.
dengan perkalian dan Aktivitas 9: Menggambar jaring kubus dan bangun ruang lain. (formatif)
Apa keterampilan yang perlu dimiliki untuk belajar bangun ruang?
pembagian.
Aktivitas 10: Mendesain bungkus paket.
Aktivitas 9: Presentasi desain.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab delapan pertanyaan operasi
bilangan.
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran
Contoh penerapan penyesuaian
sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen bernalar
pengembangan PPP kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
18
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air untuk Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
manusia. tentang fungsi air. air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah,
Contoh penerapan penyesuaian
membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
pembelajaran dan
Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik,
pengembangan PPP
dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
19
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
5 Prinsip Asesmen
20
UNTUK INTERNAL
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari Asesmen merujuk pada kompetensi yang didalamnya Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan dan
proses pembelajaran, memfasilitasi tercakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah.
pembelajaran, dan menyediakan informasi keterampilan.
yang holistik sebagai umpan balik untuk
guru, peserta didik, dan orang tua, agar Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran Asesmen dilakukan secara terpisah dari pembelajaran
dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, Asesmen hanya dilakukan oleh Guru
melalui penilaian diri (self assessment), penilaian
antar teman (peer assessment), refleksi diri, dan
pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
Pemberian umpan balik dilakukan dengan Umpan balik berupa kalimat pujian yang pendek, misal
mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi bagus, keren, pintar, pandai, cerdas, dan sebagainya.
pola pikir bertumbuh, dan memotivasi peserta didik Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk perbaikan
21
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan Membangun komitmen dan menyusun perencanaan asesmen Berfokus pada asesmen sumatif
fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk yang berfokus pada asesmen formatif
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
Menggunakan beragam jenis, teknik dan instrumen penilaian Tidak menggunakan instrumen penilaian atau. menggunakan
formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik mata instrumen asesmen, namun tidak sejalan dengan dengan
pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan
kebutuhan siswa pembelajaran dan kebutuhan siswa
Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu yang terencana Asesmen dilakukan mendadak
Mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis, Jenis, teknik, dan instrumen asesmen hanya dipahami oleh Guru,
teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan. sehingga peserta didik tidak memiliki gambaran kriteria terbaik
Harapannya, peserta didik akan berusaha mencapai kriteria yang dapat dicapai
yang terbaik sesuai dengan kemampuannya
22
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa Asesmen lebih menguntungkan peserta didik karena latar
valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk dipengaruhi oleh latar belakang peserta didik belakang tertentu.
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan
keputusan tentang langkah selanjutnya.
Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antar Guru Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
untuk menyamakan persepsi kriteria, sehingga tercapai prinsip
keadilan
Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur capaian Menggunakan instrumen asesmen yang tidak sesuai dengan
kompetensi dengan tepat tujuan dan aktivitas pembelajaran
4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
peserta didik bersifat sederhana dan informatif, Penggunaan kata atau kalimat negatif.
memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya. Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka dan Ketercapaian kompetensi dituangkan hanya dalam bentuk
deskripsi angka
Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti dan Laporan kemajuan belajar tidak didasarkan pada bukti dan
pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta didik pencatatan perkembangan kemajuan belajar atau didasarkan
hanya pada bukti yang tidak mencukupi
23
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, Hasil asesmen digunakan untuk perbaikan pembelajaran Hasil asesmen hanya digunakan sebagai umpan balik bagi
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua berkesinambungan pada seluruh aspek dalam pengelolaan satuan peserta didik dan guru
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pendidikan
pembelajaran
24
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
6 Paradigma Asesmen
25
C. Paradigma Asesmen
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
1 Penerapan pola pikir Penerapan pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih
bertumbuh penting daripada sebatas hasil akhir. pendidik diharapkan mampu menerapkan ide dalam Growth Mindset khususnya yang tergambar pada pemberian umpan
balik yang menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan merefleksikan pembelajarannya, serta
melaksanakan moderasi dalam asesmen.
2 Keterpaduan Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan CP telah
mengakomodasi tiga ranah tersebut. Pada saat pendidik melakukan asesmen berdasarkan TP yang merupakan turunan dari CP, , maka secara langsung
keterpaduan ini terpenuhi. Dengan demikian, pendidik tidak perlu memilah-memilih asesmen berdasarkan ketiga ranah tersebut.
3 Keleluasaan dalam Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan
menentukan waktu pembelajaran. Karena Alur Tujuan Pembelajaran yang digunakan mungkin berbeda maka waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif di setiap kelas
pelaksanaan asesmen mungkin berbeda.
4 Keleluasaan dalam Pendidik memiliki keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan teknik dan instrumen asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata
menentukan teknik dan pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
instrumen asesmen
5 Keleluasaan dalam Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengolah hasil asesmen sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan pendidik dalam melaksanakan asesmen dan
mengolah hasil asesmen mengolah data hasil asesmen. Pengolahan data juga mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan
aktivitas pembelajaran.
5 Keleluasaan dalam pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
menentukan kenaikan kelas ● Laporan Kemajuan Belajar
● Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
● Portofolio peserta didik
● Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
● Tingkat kehadiran
26
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
27
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami Dunia saat ini semakin modern dengan kemajuan
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. berkelanjutan yang dicapai melalui berbagai inisiatif
Dalam kegiatan projek ini, peserta didik memiliki projek yang sukses. Kegiatan seperti membuat
kesempatan untuk mempelajari-tema tema atau isu masakan untuk keluarga, merapikan halaman rumah,
Perlunya Projek penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, atau mengadakan acara pentas seni sekolah, adalah
Penguatan Profil kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan
contoh projek-projek yang dapat dijalankan sehari-
kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa
Pelajar Pancasila melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut hari.
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek
penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan
“... perlulah anak anak memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan menjalankan projek akan menjadi prestasi tersendiri
sekitarnya. dibandingkan dengan loyalitas atau lama bekerja
[Taman Siswa] kita dekatkan
hidupnya kepada Sejak tahun 1990an, pendidik dan praktisi pendidikan di dalam satu perusahaan. Memecahkan masalah dunia
seluruh dunia mulai menyadari bahwa mempelajari hal-hal nyata penting bagi orang dewasa, dan juga anak-anak
perikehidupan rakyat, agar di luar kelas dapat membantu peserta didik mendapatkan
supaya mereka tidak hanya pemahaman bahwa yang dipelajari di sekolah memiliki . Agar anak-anak dapat memecahkan masalah dunia
memiliki ‘pengetahuan’ saja hubungan dengan kehidupan sehari-sehari. Jauh sebelum nyata, kita harus mempersiapkan mereka dengan
tentang hidup rakyatnya, itu, Ki Hajar Dewantara sudah menegaskan pentingnya pengalaman (pengetahuan) dan kompetensi yang
peserta didik mempelajari hal-hal di luar kelas, namun
akan tetapi juga dapat sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam upaya
sayangnya selama ini pelaksanaan hal tersebut belum
‘mengalaminya’ sendiri , dan optimal. mempersiapkan peserta didik agar mampu
kemudian tidak hidup mengembangkan kompetensi tersebut, Kementerian
berpisahan dengan Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
rakyatnya.” mencanangkan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
Ki Hadjar Dewantara
28
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
29
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Mengenal belajar membangun dialog penuh Dalam “negara kecil” bernama sekolah,
hormat tentang keberagaman kelompok Membangun kesadaran dan keterampilan untuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang
agama dan kepercayaan yang dianut oleh memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk diterapkan di Indonesia dicoba untuk
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta dirinya maupun orang sekitarnya. dipraktikkan, termasuk namun tidak
nilai-nilai ajaran yang dianutnya. - peserta didik melakukan penelitian dan terbatas pada proses pemilihan umum dan
- peserta didik mempelajari perspektif mendiskusikan masalah-masalah terkait perumusan kebijakan.
- peserta didik merefleksikan makna
berbagai agama dan kepercayaan tentang kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta
fenomena global misalnya masalah mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang demokrasi dan memahami implementasi
lingkungan, kemiskinan, dsb. terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan demokrasi serta tantangannya dalam
- peserta didik secara kritis dan reflektif fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari konteks yang berbeda, termasuk dalam
menelaah berbagai stereotip negatif yang jalan keluarnya. organisasi sekolah dan/atau dalam dunia
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok - peserta didik juga menelaah masalah-masalah yang kerja.
berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik - Menggunakan kemampuan berpikir
agama, dan dampaknya terhadap terjadinya
konflik dan kekerasan. dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan sistem, peserta didik menjelaskan
- Melalui projek ini, peserta didik mengenal kesehatan reproduksi. peserta didik merancang keterkaitan antara peran individu
dan mempromosikan budaya perdamaian kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga terhadap kelangsungan demokrasi
dan anti kekerasan. kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta Pancasila.
berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.
Contoh muatan lokal: Contoh muatan lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah Contoh muatan lokal: Sistem musyawarah yang dilakukan
keberagaman di lingkungan sekitar dan Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang masyarakat adat tertentu untuk
mengeksplorasi pemecahannya. marak di kalangan remaja lokal. memilih kepala desa.
30
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
31
UNTUK INTERNAL
Penentuan tema dan topik spesifik sesuai dengan TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
tahapan sekolah
Tema pilihan Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema
untuk SD, atau 3 tema untuk untuk SD, atau 3 tema untuk untuk setiap kelas SD, atau 3
SMP-SMA di awal tahun ajaran. SMP-SMA di awal tahun ajaran. tema untuk setiap kelas SMP-
SMA di awal tahun ajaran
(setiap kelas dapat memilih
tema yang berbeda).
Pemberian opsi tema Sekolah menelaah isu yang Sekolah menelaah isu yang Setiap kelas menelaah isu yang
sama untuk semua kelas. sama untuk setiap 1-2 kelas. berbeda sesuai pilihan peserta
didik.
Penentuan topik Sekolah yang menentukan tema Sekolah mempersiapkan peserta didik mendiskusikan
dan topik projek. beberapa tema dan topik tema dan topik projek dengan
projek untuk dipilih oleh peserta bimbingan guru.
didik.
32
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
7
Mengembangkan Modul Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
33
UNTUK INTERNAL
● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek. ● Lembar kerja peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar ● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
● Target peserta didik Pancasila yang berkaitan ● Glossarium
● Relevansi tema dan topik projek untuk ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut ● Daftar pustaka
sekolah ● Alur kegiatan projek secara umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan pendidik
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul projek yang dikembangkan oleh pendidik. pendidik di satuan pendidikan diberi
kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek sesuai dengan konteks lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan
kebutuhan belajar peserta didik.
35
TERIMA KASIH
36