Anda di halaman 1dari 44

MERANCANG KELAS KOLABORATIF

BERBASIS PROYEK
PROJECT-BASED LEARNING

Oleh :
Dr. Rusman, M.Pd.
Pengkur Tekpend FIP UPI

DIKLAT NASIONAL MERANCANG KELAS KOLABORATIF BERBASIS PROYEK


Diklat.co – 4-7 April 2023
PEMBELAJARAN KOLABORATIF
BERBASIS PROYEK
1. Pendahuluan

2. Pengertian PjBL

3. Prinsip dan Manfaat PjBL

4. Langkah-Langkah Merancang PjBL

5. Penilaian dalam PjBL


PENDAHULUAN
Ali Bin Abi Thalib r.a, Khalifah ke 4, Sahabat Nabi Muhammad SAW

3
LEMAHNYA KUALITAS SDM &
MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

GENERASI PENONTON & PEMAKAI


LATAR BELAKANG MUNCULNYA PBL

KURIKULUM 2013
RPJMN 2010-2014 & RPJPN 2005-2025 PENDEKATAN

Penataan Ulang Kurikulum dan


Metodologi Pembelajaran (PjBL,PBL,IDL)

KURIKULUM MERDEKA
PENGUATAN
RPJMN 2020-2024 & RPJPN 2005-2025 PROFIL PELAJAR
Renstra Kemdikbud 2020-2024 PANCASILA

(PROFIL PELAJAR PANCASILA)


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN SAINTIFIK

Networking
Observing Questioning Associating Experimenting (membentuk
(mengamati) (menanya) (menalar) (mencoba)
Jejaring)

Untuk Semua Mapel/Tema/Satuan Pendidikan

6
Gambaran Penerapan Proyek
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di Sekolah
Intrakurikuler
Profil Pelajar Pancasila Muatan Pelajaran
adalah karakter dan Kegiatan/pengalaman
kemampuan yang dibangun
belajar.
dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap Beriman,
individu pelajar melalui bertakwa
kepada Tuhan Proyek
budaya sekolah, Yang Maha Esa,
pembelajaran intrakurikuler, berakhlak mulia
Penguatan Profil
Projek Penguatan Profil Mandiri
Pelajar Pancasila dan Budaya
Berkebinekaan
global Pelajar Pancasila
Kerja, maupun Pelajar
ekstrakurikuler. Indonesia
Projek Lintas Disiplin
Ilmu yang kontekstual dan
Kokurikuler Bernalar kritis Bergotong
royong
berbasis pada kebutuhan
dunia kerja dan masyarakat
Iklim sekolah, kebijakan, Kreatif
pola interaksi dan Ekstrakurikuler
komunikasi, serta norma Kegiatan untuk
yang berlaku di sekolah mengembangkan minat
sesuai dengan budaya dan bakat.
dan visi misi sekolah
rusman@upi.edu
MENGAPA KITA PERLU MERANCANG
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK?

SDM INDONESIA UNGGUL


INDONESIA MANDIRI
INDONESIA EMAS
INDONESIA MAJU
• KEDELAI Nilai Impor: US$ 425,8 juta
Negara Asal : AS, Malaysia, Etiopia,
Argentina, Ukraina,

• TERIGU Nilai Impor : US$ 34,11 juta


Negara Asal : Srilangka, India,
Ukraina, Turki, Jepang dan lainnya

• GULA PASIR Nilai impor: US$ 18,15


juta
Negara Asal : Thailand, Malaysia,
Australia, Selandia Baru, Korea
Selatan dan lainnya

• DAGING SAPI Nilai impor : US$ 65,19


juta
Negara Asal : Australia, Selandia Baru,
AS
• DAGING AYAM Nilai impor : US$ 30,26
ribu
Negara Asal : Malaysia dan Belgia Sumber : Kemendag, Oktober 2013
• GARAM Nilai impor : US$ 37,54 juta
Negara Asal : Australia, India, Jerman, Selandia
Baru, Singapura

• MINYAK GORENG Nilai impor : US$ 30,48 juta


Negara Asal : India, Malaysia, Vietnam,
Thailand, Singapura

• SUSU Nilai impor : US$ 293,9 juta


Negara Asal : Selandia Baru, AS, Australia,
Belgia, Filipina

• LADA Nilai impor : US$ 1,9 juta


Negara Asal : Vietnam, Malaysia, Belanda,
Singapura

• CENGKEH Nilai impor : US$ 1,6 juta


Negara Asal : Madagaskar, Mauritius dan
Singapura

• KAKAO/ COKELAT Nilai impor : US$ 29,9 juta


Negara Asal : Ghana, Pantai Gading, Papua
Nugini, Kamerun,
Malaysia

Sumber : Kemendag, Oktober 2013


HISAPLAH

GARAM BAGI
SISWA
TTD FREEPORT
PENGERTIAN PjBL
 Metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata.
 Proses pembelajaran yang menggunakan proyek (tugas)
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
 Metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian
kesempatan kepada peserta didik untuk menghasilkan
suatu karya melalui pengembangan pengetahuan, sikap,
nilai, dan ketrampilan yang berguna bagi kehidupannya di
masyarakat.
Apa yang dimaksud PjBL?

❑ Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan


pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik
dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui
PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum.
❑ Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta
didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang
dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi
dan usaha peserta didik.
Outcomes PjBL:
Pengetahuan Konten (Content
Knowledge)
Pemikiran dan Pemecahan Masalah
(Reasoning and Problem Solving)
Komunikasi Lisan dan Tulisan (oral and
written communication)
Kerja Tim dan Kolaborasi (teamwork and
collaboration)
Manajemen Proyek (project
management)
Belajar Mandiri (self-directed learning)
Pengembangan Kurikulum berbasis
6/1/2021 17
SNP/ 2021
PRINSIP PjBL
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata.
2. Tugas/proyek menekankan pada kegiatan
penyelidikan berdasarkan suatu tema atau topik
yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
3. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara
otentik dan menghasilkan produk nyata.
4. Produk,laporan atau hasil karya tersebut
dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan
umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.

26
MANFAAT PjBL
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan
baru dalam pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam
memecahkan masalah yang kompleks
4. Mengembangkan dan meningkatkan
keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
5. Meningkatkan kolaborasi peserta didik,
khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
27
PROSEDUR PjBL
PENENTUAN MENDESAIN
PERTANYAAN PERENCANAAN MENYUSUN
MENDASAR PROYEK JADWAL
Start With the Design a Plan for the Create a Schedule
Essential Question Project

MENGEVALUASI MENGUJI MONITORING


PENGALAMAN Monitor the Students
Evaluate the HASIL
and the Progress of
Experience Assess the Outcome the Project

28
PENENTUAN PERTANYAAN MENDASAR
 Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan
esensial yang dapat memberi penugasan
peserta didik dalam melakukan suatu
aktivitas.
 Mengambil topik yang sesuai dengan realitas
dunia nyata dan hasil investigasi mendalam.
 Guru berusaha agar topik yang diangkat
relevan untuk para peserta didik.

29
MENDESAIN PERENCANAAN PROYEK
 Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru
dengan peserta didik, agar mereka merasa “memiliki”
atas proyek tersebut.
 Perencanaan berisi tentang :
 Aturan main
 Pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang memungkinkan.
 Alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.

30
LANGKAH-LANGKAH MERANCANG PROYEK
 Identifikasi Konsep yang layak dijadikan suatu proyek
Konsep penting apa yang mendasar untuk Mapel yang diajarkan.
Identifikasi 4 atau 5 konsep besar
 Jelajahi Makna dan Relevansi Konsep
Proyek yang dikerjakan harus bermakna dan relevan
 Temukan Konteks Kehidupan Nyata
 Libatkan Berpikir Kritis
 Tulis Sketsa Proyek
Gambaran umum proyek, scenario kegiatan yang akan dilakukan siswa
secara kolaboratif
 Rencanakan Pengaturan
Tuliskan judul Proyek dan Pertanyaan Pemandu
31
MENYUSUN JADWAL
 Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
 Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1. Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek
2. Membuat deadline penyelesaian proyek
3. Mengarahkan peserta didik agar merencanakan cara yang
baru
4. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek
5. Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan
(alasan) tentang pemilihan suatu cara.
32
MEMONITOR PESERTA DIDIK DAN
KEMAJUAN PROYEK
 Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitoring
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek.
 Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta
didik pada setiap roses.
 Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta
didik.
 Guru perlu membuat rubrik yang dapat merekam
keseluruhan aktivitas yang penting.

33
MENGUJI HASIL
Pengujian dilakukan untuk :
 Membantu guru dalam mengukur ketercapaian
standar
 Berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing- masing peserta didik
 Memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik
 Membantu guru menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
34
MENGEVALUASI PENGALAMAN
 Diakhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan.
 Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
 Peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan
dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.
 Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam
rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru untuk menjawab permasalahan yang
diajukan.
35
PERAN GURU
 Guru tidak lagi sebagai orang bijak di atas mimbar (teacher is
a sage on the stage) yang berfungsi sebagai penyedia fakta,
tetapi lebih sebagai FASILITATOR lingkungan
pembelajaran yang membangun komunitas pembelajaran
(teacher is a guide on my side).

Teacher is Teacher is
… a sage on the stage. … a guide on my side.
36
SISTEM PENILAIAN PBL
 Penilaian proyek dilakukan terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu
berdasar hasil investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan
penyajian data.
 Digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
kemampuan menginformasikan pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
 Penilaian dapat dilakukan oleh guru, siswa (peer
assessment) atau external assessor.
 Pelaksanaan asesmen sebaiknya dilakukan selama proses
pembelajaran.
KRITERIA PENILAIAN PROYEK
 KEMAMPUAN PENGELOLAAN
 Kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan
data serta penulisan laporan.
 RELEVANSI
 Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan dalam pembelajaran.
 KEASLIAN
 Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi
guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek
peserta didik.
38
TEKNIK PENILAIAN PROYEK
 Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan,
proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
 Guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
 Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan
dalam bentuk poster.
 Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/
instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala
penilaian.
39
40
KELEMAHAN PBL
 Penggunaan waktu yang relatif panjang
 Biaya yang cukup besar, fasilitas yang harus memadai
 Diperlukan tingkat pengetahuan siswa yang lebih
advance
 Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan
dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
 Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam
kerja kelompok.
 Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan.
 Ada kemungkinan proyek yang dikerjakan tidak dapat
diselesaikan pada waktunya atau bahkan gagal.
41
PROJECT BASED LEARNING

Karakteristik: peserta didik secara aktif menyelesaikan suatu project,


penyelesaian memerlukan waktu penyelesaian relatif lama

Komponen

Menyusun
Identifikasi dan Rancangan Pengolahan
Mengumpulkan Menyusun
Merumuskan
Penyelesaian Informasi Informasi Laporan
Project
Project
Terima Kasih

4343
Nama : Dr. Rusman, M.Pd.
Alamat : Jl. Gerlong Tengah 28A Bandung 40153
HP. 08122064270
Email : rusman@upi.edu
https://kurtek.upi.edu/staf-pengajar/daftar-dosen/dr-Rusman-m-pd/

RIWAYAT PENDIDIKAN:
S1 Jurusan Kurikulum dan Tekpend FIP IKIP Bandung Lulus Tahun 1997
S2 Prodi Pengembangan Kurikulum PPS UPI, Lulus Tahun 2002
S3 Prodi Pengembangan Kurikulum, SPS UPI, Lulus Tahun 2007
RIWAYAT PEKERJAAN:
Ketua Prodi S2 dan S3 Pengembangan Kurikulum Pascasarjana UPI 2015 s.d 2020
Ketua Prodi Kurtekpend FIP UPI, tahun 2011 s.d 2014
Staf Pengajar (Gadik) Pusdikmin MABES POLRI tahun 2004 s.d sekarang
Staf Pengajar (Gumil) Pusdikpengmilum TNI-AD tahun 2005 s.d 2009
Staf Pengajar (Patun) SESKO AU dan SESKO TNI Tahun 2007 s.d sekarang
Ketua Himp. Pengemb Kurikulum Indonesia (HIPKIN) Wil. Jabar tahun 2019-2024
Core Trainer Kepsek & Pengawas Ditjen PMPTK-Dir Tenaga Kep Kemendikbud Jkt
Tim Pengembang Kurikulum 2013 – Puskurbuk Kemendikbud Jakarta, 2010-2012
Ketua Tim Penyusun Naskah Akademik Kurikulum Merdeka, Puskurjar
Kemendikbudristek Jakarta, Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai