Anda di halaman 1dari 34

KURIKULUM

MERDEKA
B I M T E K I M P L E M E N TA S I K U R I K U L U M M E R D E K A
D A N P E M A N FA ATA N P L AT F O R M M E R D E K A M E N G A J A R
K A B U PAT E N P E KA L ON GA N

• Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022_SKL


• Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022_Standar Isi
TIM PENGEMBANG MATERI
• Permendikbudristek 16 Tahun 2022_Standar Proses
PENGAWAS DINDIKBUD KAB.
• Permendikbudristek 21 Tahun 2022_Standar Penilaian PEKALONGAN
• Keputusan Menteri Nomor 56 Tahun 2022_Kurikulum Merdeka
• Keputusan Ka-BSKAP No. 008/H/KR/2022_Capaian Pembelajaran
PERUBAHAN
 Kepala sekolah dan Guru menyadari pentingnya mindset merdeka belajar baik
untuk guru maupun siswa dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
 Guru mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan 5 M
 Budaya kerja berubah yang awalnya Hierarchy culture mulai menuju
perpaduan Clan culture
(Hierarchy culture) Budaya kerja (Clan culture) Budaya kerja yang menciptakan lingkungan kerja
hierarki lebih menekankan yang cenderung ramah dan bersahabat. Situasi ini akan
konsep lingkungan kerja yang membuat seluruh warga dianggap seperti satu keluarga besar
lebih formal dan terstruktur. yang sedang melakukan kolaborasi dan aktif terlibat dalam
berbagai kegiatan.Jenis budaya kerja ini lebih menekankan
pembentukan team work yang solid serta komunikasi yang
baik.
CARA 5M UNTUK MEMFASILITASI
PEMBELAJARAN BERBASIS
KOMPETENSI
 Memanusiakan Hubungan : Praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak
berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, murid dan orang tua.
 Memahami Konsep : Praktik pembelajaran yang memandu murid bukan sekedar
menguasai konten tapi menguasai pemahaman mendalam terhadap konsep yang
dapat diterapkan di beragam konteks.
 Membangun Keberlanjutan : Praktik pembelajaran yang memandu murid mengalami rute
pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui umpan balik dan berbagi
praktik baik.
 Memilih Tantangan : Praktik pembelajaran yang memandu murid menguasai keahlian
melalui proses yang berjenjang dengan pilihan tantangan yang bermakna .
 Memberdayakan Konteks : Praktik Pembelajaran yang memandu murid melibatkan
sumber daya dan kesempatan di komunitas sebagai sumber belajar sekaligus
kesempatan berkontribusi terhadap perubahan.
PEMBELAJARAN BERBASIS
KONTEN >< KOMPETENSI
Pembelajaran Berbasis Konten Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Berpusat pada materi pengajaran Berpusat pada kebutuhan

Belajar untuk cakupan materi Belajar untuk pemahaman konsep

Menjawab serangkaian pertanyaan tes berdasarkan Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
topik

Pembelajaran kurang/tidak terkait dengan konteks Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan
kehidupan nyata murid nyata siswa

Orientasi pada nilai akhir Orientasi pada proses dan pengembangan kompetensi
PEMBELAJARAN BERBASIS
KOMPETENSI
UNTUK MERDEKA BELAJAR
Cara
Memanusiakan
Anjuran
● Melakukan upaya memahami murid sebelum
Hindari
● Mengajar tanpa memahami murid.
Hubungan merancang dan melakukan pengajaran ● Langsung melakukan pengajaran. Fokus pada
● Membangun relasi positif dengan murid sebelum pelajaran yang akan disampaikan
pengajaran
Memahami Konsep Memandu murid menemukan pemahaman terhadap Mengajarkan rumus dan pengerjaan soal tapi tidak
suatu konsep mengajarkan konsepnya
Membangun ● Memberi umpan balik terhadap cara dan hasil ● Memberi nilai pada tugas murid tapi tidak memberi
Keberlanjutan belajar murid komentar/umpan balik
● Merancang tugas yang kesulitannya sedikit di atas ● Merancang tugas hanya mengacu pada standar
kemampuan murid atau kurikulum
Memilih Tantangan Aktivitas pengajaran dibuat beragam agar murid Satu aktivitas pengajaran untuk semua murid
dapat menentukan pilihan
Memberdayakan ● Menggunakan benda, bangunan, atau sumber ● Materi pelajaran hanya menggunakan buku teks
Konteks pengetahuan local sebagai materi pelajaran pelajaran
● Melibatkan orangtua dalam pengajaran dengan ● Melibatkan orangtua hanya untuk mengingatkan
memberi pilihan beragam peran anaknya mengerjakan PR
MENGENAL
KURIKULUM
Karakterisik Kurikulum Merdeka
MERDEKA
Memahami Pembelajaran Paradigma Baru
Kerangka Kurikulum Merdeka
Profil Pelajar Pancasila
Struktur Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar
Pembelajaran dan Asesmen
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Mekanisme Implementasi
 Pemenuhan Beban Kerja dan Penataan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik
KARAKTERISTIK KURIKULUM
MERDEKA
1. Pembelajarannya dirancang berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan
karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global;
kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan
konteks dan muatan lokal.

https://youtu.be/RJZVv4ty8iY
MEMAHAMI
PEMBELAJARAN
PARADIGMA BARU
Pembelajaran paradigma baru:
 memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta
didik.
 pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan
standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan
pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
 memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik.
 Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang
memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.
1. Kerangka Kurikulum

2. Profil Pelajar Pancasila


Pembelajaran
3. ATP dan Modul Ajar
Paradigma Baru
4. Pengawasan Proses Pembelajaran

5. Prinsip Pembelajaran
1. KERANGKA KURIKULUM MERDEKA

Pemerintah menyediakan contoh Satuan pendidikan diberikan


kurikulum operasional dan beragam kemerdekaan untuk memilih atau
perangkat ajar untuk membantu satuan memodifikasi contoh kurikulum
pendidikan dan pendidik yang operasional dan perangkat ajar
membutuhkan inspirasi dalam yang tersedia, atau membuat
pembelajaran. sendiri sesuai dengan konteks,
Profil Pelajar Pancasila karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
Struktur Kurikulum
Kurikulum Operasional
Capaian Pembelajaran
Perangkat Ajar
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
2. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Profil pelajar Pancasila dirancang Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi
untuk menjawab satu pertanyaan yang dirumuskan sebagai dimensi kunci.
besar, yaitu “Pelajar dengan profil
(kompetensi) seperti apa yang 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
ingin dihasilkan oleh sistem Esa, dan berakhlak mulia.
pendidikan Indonesia?” 2. Berkebinekaan global.
“Pelajar Indonesia merupakan 3. Bergotong-royong.
pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan 4. Mandiri.
berperilaku sesuai nilai-nilai 5. Bernalar kritis.
Pancasila“
6. Kreatif.
PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
3. STRUKTUR KURIKULUM
MERDEKA
Struktur Kurikulum SMP/MTs kelas VII-VIII (Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit)
Alokasi Intrakurikuler Alokasi Projek Total JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun (Minggu) Penguatan Profil Pelajar Tahun
Pancasila Per Tahun
Pendidikan Agama dan Budi 72 (2) 36 108
Pekerti
PPKn 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika 72 (2) 36 108
Mata pelajaran Seni dan 72 (2) 36 108
Prakarya
Mulok (Bahasa Daerah) 72 (2) 72
JUMLAH 1044 (29) 360 1404
3. STRUKTUR KURIKULUM
MERDEKA
Struktur Kurikulum SMP/MTs kelas IX (Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 40 menit)
Alokasi Intrakurikuler Alokasi Projek Total JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun (Minggu) Penguatan Profil Pelajar Tahun
Pancasila Per Tahun
Pendidikan Agama dan Budi 64 (2) 32 96
Pekerti
PPKn 64 (2) 32 196
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192
Matematika 128 (4) 32 160
IPA 128 (4) 32 160
IPS 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128
PJOK 64 (2) 32 96
Informatika 64 (2) 32 96
Mata pelajaran Seni dan 64 (2) 32 96
Prakarya
Mulok (Bahasa Daerah) 64 (2) 64
JUMLAH 928 (29) 320 1248
4. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Keputusan Ka-BSKAP Nomor 008/H/KR/2022

o Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran dan karakter yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase. CP tidak menunjuk setiap kelas (tidak seperti KD).
Fase Fondasi : PAUD
Fase A : SD kelas 1-2
Fase B : SD kelas 3-4
Fase C : SD kelas 5-6
Fase D : SMP kelas 7,8,9
Fase E : SMA kelas 10
Fase F : SMA kelas 11-12
oUntuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
o Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan
khusus.
5. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
DAN MODUL AJAR
Tujuan Pembelajaran : Jabaran kompetensi yang
dicapai peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran.

Alur Tujuan Pembelajaran : Rangkaian tujuan


pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan
logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal
hingga akhir suatu fase.

Modul ajar : dapat dipadankan dengan RPP Plus,


karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang
lebih lengkap dibanding RPP
6. PEMBELAJARAN DAN
ASESMEN
 Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat
pada peserta didik.
 Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk
merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik.
 Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi
penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.
6A. PRINSIP PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat
sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip Pembelajaran Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

1 Pembelajaran dirancang
dengan mempertimbangkan
• Melakukan analisis terhadap kondisi,
latar belakang, tahap perkembangan
• Langsung menerapkan modul ajar
tanpa melihat kebutuhan peserta
tahap perkembangan dan dan pencapaian peserta didik didik
tingkat pencapaian peserta sebelumnya dan melakukan pemetaan • Mengabaikan tahap perkembangan
didik saat ini, sesuai • Melihat tahap perkembangan sebagai maupun pengetahuan yang dimiliki
kebutuhan belajar, serta kontinum yang berkelanjutan sebagai peserta didik sebelumnya
mencerminkan karakteristik dasar merancang pembelajaran dan • Menyamaratakan metode
dan perkembangan yang asesmen pembelajaran.
beragam sehingga • Menganalisis lingkungan sekolah, • Melihat segala sesuatu dari
pembelajaran menjadi sarana dan prasarana yang dimiliki kepentingan pejabat sekolah atau
bermakna dan peserta didik, pendidik dan sekolah pendidik
menyenangkan. untuk mendukung kegiatan • Pembelajaran terlalu sulit sehingga
pembelajaran. menurunkan motivasi peserta didik
• Menurunkan alur tujuan • Pembelajaran terlalu mudah
pembelajaran sesuai dengan tahap sehingga tidak menantang dan
perkembangan peserta didik membosankan
• Melihat segala sesuatu dari sudut
pandang peserta didik
Prinsip Pembelajaran Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

2 Pembelajaran dirancang dan


dilaksanakan untuk
• Mempertimbangkan berbagai
stimulus yang bisa digunakan dalam
• Pendidik hanya selalu memberikan
pemaparan dalam bentuk ceramah
membangun kapasitas pembelajaran dan instruksi tugas
peserta didik untuk menjadi • Memberikan kesem-patan kolaborasi, • Memberikan pertanyaan selalu
pembelajar sepanjang hayat. memberikan perta-nyaan pemantik dalam bentuk soal dan dinilai benar
dan mengajarkan pema-haman atau salah, tanpa umpan balik
bermakna • Memberikan porsi paling banyak
• Pembelajaran yang sarat dengan pada asesmen sumatif atau ujian/
umpan balik dari pendidik dan tes akhir
peserta didik ke peserta didik
• Pembelajaran yang melibatkan
peserta didik dengan menggunakan
kekuatan bertanya, dengan
memberikan pertanyaan yang
membangun pemahaman bermakna
Prinsip Pembelajaran Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

3 Proses pembelajaran
mendukung perkembangan
• Menggunakan ber-bagai metode
pem-belajaran mutakhir yang
• Menggunakan satu metode yang
itu-itu saja tanpa melakukan
kompetensi dan karakter mendukung terjadinya perkem- evaluasi terhadap metode yang
peserta didik secara holistik. bangan kompetensi seperti belajar digunakan.
berbasis inkuiri, berbasis projek, • Menggunakan hanya satu
berbasis masalah, berbasis tantangan, perspektif misalnya hanya melihat
dan metode pem-belajaran kemampuan kognitif peserta didik,
diferensiasi. tanpa melihat faktor lain seperti
• Melihat berbagai perspektif yang sosial emosi atau spiritual.
mendukung kognitif, sosial emosi, • Melihat profil Pancasila sebagai
dan spiritual. sesuatu yang harus diajarkan dan
• Melihat profil Pancasila sebagai dihafal.
target tercermin pada peserta didik.
Prinsip Pembelajaran Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

4 Pembelajaran yang relevan,


yaitu pembelajaran yang
• Pembelajaran yang berhubungan
dengan konteks dunia nyata dan
• Pembelajaran dengan konteks yang
tidak relevan dan tidak menarik
dirancang sesuai konteks, menjadi daya tarik peserta didik untuk peserta didik.
lingkungan dan budaya untuk belajar. • Komunikasi dengan orang-tua
peserta didik, serta • Melibatkan orang-tua dalam proses murid satu arah, dan hanya
melibatkan orang tua dan belajar dengan komunikasi dua arah menagih tugas.
masyarakat sebagai mitra. dan saling memberikan umpan balik. • Interaksi dengan murid hanya
• Memberdayakan masyarakat sekitar memberikan dan menagih tugas.
sebagai narasumber primer maupun • Peserta didik tidak punya akses
sekunder dalam proses pembelajaran. langsung untuk terlibat ataupun
melibatkan masyarakat setempat.
Prinsip Pembelajaran Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
5 Pembelajaran berorientasi • Umpan balik yang terus menerus dari • Proses belajar bertujuan tes atau
pada masa depan yang pendidik untuk peserta didik maupun ujian akhir.
berkelanjutan. dari peserta didik untuk peserta didik. • Pembelajaran dengan kegiatan yang
• Pembelajaran yang membangun sama dari tahun ke tahun dengan
pemahaman bermakna dengan soal tes dan ujian yang sama.
memberi dukungan lebih banyak di • Hanya mengetes atau menilai
awal untuk kemudian perlahan keterampilan abad 21 tanpa
melepas sedikit demi sedikit mengajarkan keterampilannya.
dukungan tersebut untuk akhirnya
menjadi pelajar yang mandiri dan
merdeka.
• Pendidik melakukan berbagai inovasi
terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
• Mengajarkan keterampilan abad 21.
6B. PRINSIP ASESMEN
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang
tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi
tindak lanjutnya.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
1 Asesmen merupakan bagian • Asesmen merujuk pada kompetensi
terpadu dari proses yang di dalamnya tercakup ranah
• Asesmen pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan
pembelajaran, memfasilitasi sikap, pengetahuan, dan dilakukan secara terpisah-pisah.
pembelajaran, dan keterampilan. • Asesmen dilakukan secara terpisah
menyediakan informasi yang • Asesmen dilakukan terpadu dengan dari pembelajaran.
holistik sebagai umpan balik pembelajaran. • Asesmen hanya dilakukan oleh
untuk pendidik, peserta • Melibatkan peserta didik dalam pendidik.
didik, dan orang tua, agar melakukan asesmen, melalui • Umpan balik berupa kalimat pujian
dapat memandu mereka penilaian diri (self assessment), yang pendek, misal bagus, keren,
dalam menentukan strategi penilaian antarteman (peer pintar, pandai, cerdas, dan
pembelajaran selanjutnya. assessment), refleksi diri, dan sebagainya.
pemberian umpan balik antarteman
(peer feedback).
• Pemberian umpan balik dilakukan
dengan mendeskripsikan usaha
terbaik untuk menstimulasi pola pikir
bertumbuh, dan memotivasi peserta
didik.
Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
2 Asesmen dirancang dan
dilakukan sesuai dengan
• Membangun komitmen dan
menyusun perencanaan asesmen yang
• Berfokus pada asesmen sumatif.
• Tidak menggunakan instrumen
fungsi asesmen tersebut, berfokus pada asesmen formatif. penilaian atau menggunakan
dengan keleluasaan untuk • Menggunakan beragam jenis, teknik instrumen asesmen, namun tidak
menentukan teknik dan dan instrumen penilaian formatif dan sejalan dengan dengan karakteristik
waktu pelaksanaan asesmen sumatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, capaian
agar efektif mencapai tujuan mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran
pembelajaran. pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik.
dan kebutuhan peserta didik. • Asesmen dilakukan mendadak.
• Asesmen dilakukan dengan alokasi • Jenis, teknik, dan instrumen
waktu yang terencana. asesmen hanya dipahami oleh
• Mengkomunikasikan kepada peserta pendidik, sehingga peserta didik
didik tentang jenis, teknik, dan tidak memiliki gambaran kriteria
instrumen penilaian yang akan terbaik yang dapat dicapai.
digunakan. Harapannya, peserta didik
akan berusaha mencapai kriteria yang
terbaik sesuai dengan
kemampuannya.
Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
3 Asesmen dirancang secara
adil, proporsional, valid, dan
• Asesmen dilakukan dengan
memenuhi prinsip keadilan tanpa
• Asesmen lebih menguntungkan
peserta didik karena latar belakang
dapat dipercaya (reliable) dipengaruhi oleh latar belakang tertentu.
untuk menjelaskan kemajuan peserta didik. • Adanya unsur subjektivitas dalam
belajar dan menentukan • Menerapkan moderasi asesmen, yaitu asesmen.
keputusan tentang langkah berkoordinasi antarpendidik untuk • Menggunakan instrumen asesmen
selanjutnya. menyamakan persepsi kriteria, yang tidak sesuai dengan tujuan
sehingga tercapai prinsip keadilan. dan aktivitas pembelajaran.
• Menggunakan instrumen asesmen
yang mampu mengukur capaian
kompetensi dengan tepat.
Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
4 Laporan kemajuan belajar
dan pencapaian peserta didik
• Jelas dan mudah dipahami oleh
semua pihak.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu
ilmiah.
bersifat sederhana dan • Ketercapaian kompetensi dituangkan • Penggunaan kata atau kalimat
informatif, memberikan dalam bentuk angka dan deskripsi. negatif.
informasi yang bermanfaat • Laporan kemajuan belajar hendaknya • Ketercapaian kompetensi
tentang karakter dan didasarkan pada bukti dan pencatatan dituangkan hanya dalam bentuk
kompetensi yang dicapai perkembangan kemajuan belajar angka.
serta strategi tindak peserta didik. • Laporan kemajuan belajar tidak
lanjutnya. • Laporan kemajuan belajar digunakan didasarkan pada bukti dan
sebagai dasar penerapan strategi pencatatan perkembangan
tindak lanjut untuk pengembangan kemajuan belajar atau didasarkan
kompetensi peserta didik. hanya pada bukti yang tidak
mencukupi.
Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan
5 Hasil asesmen digunakan
oleh peserta didik, pendidik,
• Satuan pendidikan memiliki strategi
agar hasil asesmen digunakan sebagai
• Hasil asesmen hanya dijadikan data
dan tidak ditindaklanjuti untuk
tenaga kependidikan, dan refleksi oleh peserta didik, pendidik, meningkatkan mutu pembelajaran.
orang tua sebagai bahan tenaga kependidikan, dan orang tua • Hasil asesmen dijadikan
refleksi untuk meningkatkan untuk meningkatkan mutu perbandingan antar peserta didik.
mutu pembelajaran. pembelajaran.
7. KURIKULUM
OPERASIONAL
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU
Sisdiknas/2003).
Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi
acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses
berpikir dan pengembangan pembelajaran di satuan pendidikan.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan: 1) Berpusat
pada peserta didik, 2) Kontekstual, 3) Esensial, 4) Akuntabel, 5) Melibatkan
berbagai pemangku kepentingan.
KOMPONEN
KURIKULUM
OPERASIONAL
1. Karakteristik satuan pendidikan
2. Visi, misi, dan tujuan
4. Rencana Pembelajaran
rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti
silabus atau alur pembelajaran/unit mapping lengkap dengan
3. Pengorganisasian pembelajaran: gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup
kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila,
1) Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan serta program prioritas satuan pendidikan
muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti rencana
2) Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, pelaksanaan pembelajaran (RPP)/modul ajar (MA) atau rencana
menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu
kegiatan lainnya.
pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran 5. Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
tersebut. profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan.
3) Ekstrakurikuler.
8. MEKANISME IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA
(MELALUI 3 OPSI)
1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
kurikulum satuan Pendidikan,
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah
disediakan oleh Pemerintah Pusat; atau
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan berbagai perangkat ajar oleh
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan yang memilih opsi 2 dan 3 ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum
Merdeka oleh Kementerian Pendidikan
9. PEMENUHAN BEBAN KERJA
DAN PENATAAN LINIERITAS GURU
BERSERTIFIKAT PENDIDIK
Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler
dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
merupakan kegiatan kokurikuler pada Kurikulum Merdeka.
Dalam hal guru tidak dapat memenuhi ketentuan dalam melaksanakan pembelajaran dan
pembimbingan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-minggu berdasarkan
struktur Kurikulum Merdeka, guru dapat diberikan:
1. tugas tambahan; dan/atau
2. tugas tambahan lain yang terkait dengan pendidikan di satuan
pendidikan,sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tugas tambahan lain sebagaimana dimaksud pada angka 2 ditambah dengan tugas sebagai
koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tugas tambahan lain sebagai koordinator
projek diberikan jika masih terdapat guru yang kekurangan jam mengajar dan diprioritaskan
bagi guru yang masih kekurangan jam pelajaran akibat perubahan struktur kurikulum.

Beban kerja tugas tambahan sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat
diekuivalensikan dengan 2 (dua) jam tatap muka per 1 (satu) rombongan belajar setiap tahun
untuk pemenuhan jam tatap muka paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-
minggu dan paling banyak mengampu 3 (tiga) rombongan belajar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai