Anda di halaman 1dari 42

IMPLEMENTASI

KURIKULUM
MERDEKA
OLEH
WARSONO,S.Pd.M.Si
Didiklah Anak Sesuai Zamannya
"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman
mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya,
sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".

Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan
dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan.
Ki Hajar Dewantara
Perlulah anak-anak (taman siswa) kita dekatkan hidupnya kepada penghidupan
rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki “pengetahuan “ saja tentang
hidup rakayatnya,
Aka tetapi juga dapat mengalaminya sendiri dan
Kemudian hidup berpisahan dengan rakyatnya.
MULAI DARI DIRI
• Saya akan menampilkan pertanyaan pada sesi kali ini, Bapak/Ibu silakan bisa
menuliskan jawabannya pada Kertas, beberapa perwakilan peserta akan saya
persilakan untuk menyampaikan jawabannya secara langsung
• Sebagai pendidik, selama ini, Apa yang
Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan dalam
merencanakan perjalanan belajar murid?
• Menurut Bapak/Ibu apa yang seharusnya
menjadi alasan terhadap berubahnya sebuah
kurikulum
• Dari pengalaman mengajar mana yang lebih
sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada
atau mencapai tujuan yang ada di dalam
kurikulum? Jelaskan analisa Bapak/Ibu
Apa itu Kurikulum ?
• Ralph Tyler dalam bukunya “The basic principle of curriculum”,
mengungkapkan setidaknya ada 4 komponen dalam kurikulum yaitu
1. Tujuan 2. Konten 3. Metode/cara 4. Evaluasi Secara umum, komponen-
komponen tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal yang digunakan di beberapa
negara, yaitu; 1. Tujuan pembelajaran/konten
2. Panduan pedagogi
3. Panduan asesmen Kerangka/komponen ini dapat kita gunakan dalam
mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid
Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam.
Kurikulum merdeka berfokus pada konten-konten yang esensial agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi
Mengapa kita memerlukan Kurikulum Medeka

Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukan bahwa Indonesia


telah mengalami krisis pembelajaran telah cukup lama. Studi-studi tersebut
menunjukan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu
memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar
Dasar Hukum
• Permendikbudristek No.5 tahun 2022 = Standar SKL
• Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 = Standar Isi
• Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
• Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
• Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 = Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka pemulihan pembelajaran
• Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022/Tahun 2022 = Capaian
Pembelajaran (CP)/Perubahan
• Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/ 2022/Tahun 2022 = Dimensi, elemen
dan sub.elemem Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka
Dapat di unduh : https://bit.ly/dasar-hukum-kurikulum-merdeka
Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana dan Mendalam= focus pada materi yang esensial
2. Lebih Merdeka= Guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan
perkembangan peserta didik, Sekolah memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik satuan Pendidikan dan peserta didik
3. Lebih relevan dan interaktif =pembelajaran melalaui kegiatan projek
Mengapa Kurikulum merdeka dijadikan opsi,
tidak langsung ditetapkan semua sekolah
1. Kemendikbudristek ingin menegaskan bahwa : Sekolah memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang
sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah
2. Dengan kebijakan opsi kurikulum Ini, Proses perubahan kurikulum
nasional harapannya dapat terjadi secara lancar dan bertahap
Apa kriteria sekolah yang boleh menerapkan
Kurikulum Merdeka
• Kriteria ada satu, Berminat menerapkan Kurikulum Merdeka untuk
memperbaiki pembelajaran.
• Kepala sekolah diminta mempelajari materi yang dipersiapkan tentang
konsep Kurikulum Merdeka. Selanjutnya , jika setelah mempelajari materi
tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkannya, mereka
diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survey singkat.

• Jadi : Prosesnya adalah Pendaftaran dan pendataan bukan seleksi


Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur Kurikulum SMP/MTs Terdapat pada Fase :
1. FASE D = untuk kelas 7,8 dan 9
Proporsi beban belajar di SMP/MTs

Proporsi beban belajar di SMP/MTs terbagi


menjadi 2
1. Pembelajaran Intrakurikuler
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
dialokasikan sekiatr 25% beban belajar
pertahun
Alokasi waktu pertahun
(untuk lebih jelas lihat kepmendikbudristek no. 56 th 2022)

MATA PELAJARAN KEG.REGULER/MG PROJECT TOTAL JP/TAHUN


PABP 72 (2) 36 (33%) 108
PPKN 72 (2) 36 (33%) 108
B.INDONESIA 180 (5) 46 (21%) 216
MATEMATIKA 144 (4) 36 (20%) 180
IPA 144 (4) 36 (20%) 180
IPS 108 (3) 36 (25%) 144
BHS,INGGERIS 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 108 (3) 36 (33%) 108
INFORMATIKA 72 (2) 36 (33%) 108
MAPEL PILIHAN 72 (2) 36 (33%) 108
MULOK 72 (2) 36 (33%) 108
JUMLAH 28 (1008) 360 (1368)
Hal-hal Esensial
Kurikulum Merdeka di Jenjang SMP :
1. Penguatan Kompetensi yang mendasar dan pemahaman Holistik
• Pendidikan Seni sebagai mata pelajaran pilihan
• Mata Pelajaran Informatika menjadi mapel wajib
2. Pembelajaran berbasis projek pengutan profil Pancasila dilakukan minimal 3
kali dalam satu tahun pelajaran
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancaisila (P5)

Dimensi Profil Pancasila dibagi 6 :


1. Beriman, bertaqwa kepada tuhan yang Maha esa dan berakhlak mulia
2. Kebehinekaan Global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar Kritis dan
6. Kreatif
Ada 7 tema dalam P5
• .Gaya Hidup Berkelanjutan
• Kearifan Lokal
• Kebhinekaan Global
• Bangunlah Jiwa Raga
• Suara Demokrasi
• Berekayasa dan Bertekhnologi
• Kewirausahaan
Pemerintah daerah dan sekolah dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik sesuai denga budaya serta
kondisi daerah dan sekolah
Sekolah diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas, angkatan,
maupun fase
Apa Pentingnya Projek Profil Pelajar Pancasila
(P5)
1. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk “Mengalami Pengetahuan”
sebagai proses penguatan karakter sekaligus belajar dari lingkungan sekiatarnya.
2. Peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu-isu
penting, seperti gaya hidup,budaya, wirausaha,dan teknologi, sehingga murid bisa
aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut, sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya.
3. Menginspirasi peserta didik untuk memberi konstribusi dan dampak bagi
lingkungan sekitarnya
Manfaat P5 bagi peserta didik
 Memperkuat Karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif
 Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan
 Mengembangkan keterampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam
mengerjakan projek pada periode tertentu
 Melatih kemampuanpemecahan masalah dalam beragam situasi belajar
 Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu disekitar mereka sebagai
salah satu bentuk hasil belajar.
 Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan
secara optimal
( sumber https://linktr.ee/kurikulum_merdeka )
Manfaat P5 bagi Sekolah
Menjadikan sekolah sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi
dan keterlibatan masyarakat
Menjdikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berkonstribusi
kepada lingkungan dan komunitas sekitannya.
Manfaat P5 bagi GURU
 Memberi ruang untuk dan waktu untuk peserta didik mengembangkan
kompetensi dan memperkuat karakter dan profil Pancasila.
 Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
 Mengembangkan kompetensi sebagai guru yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan guru dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
(sumber https://linktr.ee/kurikulum_merdeka )
Prinsip Pengembangan
Kurikulum Operasional di satuan pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik ( Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan
pada semua tahapan dalam menyusun Kurikulum Operasional Sekolah.
2. Kontektual, ( menunjukan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
Pendidikan, konteks social budaya dan lingkungan
3. Esensial yaitu, membuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan gunakan di satuan Pendidikan
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Komponen Kurikulum Operasional Satauan
Pendidikan ( KOSP)
Komponen KOSP yang dikembangakan dan digunakan di satauan Pendidikan
terdidri atas :
• Karakteristik Satuan Pendidikan.
• Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
• Pengorganisasian dan pembelajaran
• Perencanaan Pembelajaran dan ditambah lampiran-lampiran
Catatan : Satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan
sistimatika penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
Capaian Pembelajaran (CP)
• Capaian pembelajaran (CP) adalah Komponen minimum yang harus dicapai peserta
didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancanag mengacu pada SKL dan Standar Isi.
Sebagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam Kurikulum 2013
dirancang
• Dalam CP strategi yang semakin dikuatkan, untuk mencapai tujuan tersebut adalah
dengan mengurangi cakupan materi dan perubahan tata cara penyusunan capaian yang
menekankan pada fleksibilitas dalam pembelajaran.
• Perbedaan lain antara KI-KD dalam Kur. 2013 dengan CP dalam Kur. Merdeka adalah
rentang waktu yang dialokasikan untuk mencapaian kompetensi yang ditargetan,
sementara KI-KD ditetapkan pertahun, CP dirancang berdasarkan Fase-Fase.
NB : SMP ada pada Fase D
Perangkat Ajar
Ada tiga Perangkat Ajar yang baru dikembangkan dari kurikulum Merdeka
• Modul Ajar
• Atur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Modul Ajar
Modul Ajar, merupakan pengembangan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dilengkapi dengan panduan yang lebih terperinci, termasuk lembaran
kegaiatan siswa (LKS) dan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Dengan menggunakan modul ajar diharapakan proses belajar lebih feksibel, karena
tidak tergantung dengan konten dalam buku teks, kecepatan serta strategi
pembelajaran, juga dapat sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga
diharapakan setiap siswa dapat mencapai kompetensi minimum yang ditargetkan
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Contoh –contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) atau urutan pembelajaran adalah
komponen untuk menyusun silabus. ATP diharapakan dapat membantu satuan
Pendidikan dan pendidik mengmbangkan Langkah-Langkah atau alur pembelajaran
berdasarkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.
Perangkat ajar didistribusikan melalui platform digital yang dikembangkan
kemendikbudrstek, agar dapat diakses dalam jangka waktu yang cepat. Selaian itu
pengguna perangkat ajar akan juga akan lebih mudah memilih perangkat ajar yang
sesuai dengan kebutuhannya dalam platform tersebut.
NB: Platform perangakat Merdeka mengajar bisa di download di Play store
Dimana Posisi Mata Pelajaran Muatan local dalam
struktur Kurikulum Merdeka
Pelajaran Muatan Lokal dapat dilakukan melalui 3 metode :
1. Mengintegrasikan muatan local ke dalam mata pelajaran yang lain.
2. Mengintegrasikan muatan local ke dalam tema Projek penguatan profil pelajar
Pancasila (P5)
3. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan local yang berdiri senidri
sebagai bagaian dari program intrakurikuler
Apa yang perlu orang tua siapkan, Ketika
satuan Pendidikan anak mereka menerapkan
Kurikulum Merdeka?
• Dukungan dari orang tua, merupakan salah satu kunci kerberhasilan
penerapan kurikulum merdeka
• Orang tua bisa jadi teman dan pendamping belajar bagi anaknya. Memahami
kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya.
• Orang tua dapat pula mempelajari buku teks yang digunakan dalam
kurikulum merdeka melalui : buku.kemdikbud.go.id
Bagaimana Kurikulum merdeka bisa terus
diterapakan secara berkelanjutan?
Regulasi yang fundamental , misalnya PP no. 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Dari sisi asesmen kurikulum harus didampingi system penilaian atau
Asesmen yang baik, sebagai Asesmen Nasional (AN)
Dukungan public, menjadi hal krusial lainnya dalam keberkelanjutan
penerapan kurikulum. Dukungan public yang kuat akan sulit mengoyahkan
pergantian kebijakan
Prinsip Pembelajaran
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan bealajar. Serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran Mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistic
4. Pembelajaran yang relevan yaitu, pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan dan budaya peseta didik, serta melibatkan orangtua dalam
komunitas mitra.
5. Pembelajaran beroriantasi pada masa depan yang berkelanjutan
Perinsip Penilaian (Asesmen)
1. Asesmen merupakan bagaian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitas
pembelajaran dan penyedian informasi yang holistic, sebagai umpan balik bagi
pendidik, peserta didik dan orang tua.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif
5. Hasil Asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
KURIKULUM MERDEKA, TANPA
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
( KKM)
• KKM tidak berlaku pada kurikulum Merdeka. Ketuntasan hasil belajar tidak
lagi diukur dengan KKM.
• Capaian pembelajaran diketahui dengan mengidentifikasi ketercapaian tujuan
belajar. Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian
pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran
Pelaporan Kemajuan Belajar
 Satuan Pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar(rapor) peserta didik
 Rapor Peserta didik SMP/MTs meliputi komponen, Identitas peserta didik,nama satuan
Pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi dan
kegiatan ektrakurikuler.
 Satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk menetukan mekanisme dan format
pelaporan hasil belajar kepada orangtua/wali.
 Pada SMP/MTs satauan Pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh oleh peserta didik
 Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang kurangnya pada akhir semester
 Satuan Pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e-
rapor/dapodik.
 Pada SMP/ MTs satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan Kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar, laporan penilaian
P5, portopolio peserta didik,prestasi akademik, non akademik, ektrakurikuler,
penghargaan,dan tingkat kehadiran
Tata cara pendaftaran Kurikulum Merdeka
1. Kunjungi halaman : https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
2. Pilih menu “Daftar”
3. Lakukan login menggunakan akun SIMPKB, satuan Pendidikan dan akun
SIMPATIKA untuk kepala Madrasah
4. Kemudian centang kotak pada menu pop up informasi pendaftaran lalu klik ikuti
pembelajaran.
5. Menonton video penjelesan menarik terkait dengan kurikulum merdeka.
6. Klik isi kusioner, lalu ikuti tahap pengisiannya.
7. Untuk sekolah swasta lakukan unduh surat izin Yayasan, lengkapi isian dan tanda
tangan surat izin tersebut, lalu unggah Kembali dalam format pdf.
NB. Batas Akhir pendaftaran mandiri ini tanggal 30 APRIL 2022
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
Platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan
pelajar Pancasila dan menunjang guru mengajar, belajar dan berkarya lebih baik.
 yuk, unduh materi Platform Merdeka Mengajar melalui link berikut :
https://bit.ly/materi-PlatformMerdekaMengajar
Dapat juga di download di playstrore, pakai smartphone/ HP android
PERGANTIAN ISTILAH KURIKULUM
2013 KE KURIKULUM MERDEKA
• 1.Prota
• 2. Promes diganti prosem ( program semester )
• 3. Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
• 4. KI diganti CP ( capaian pembelajaran)
• 5. RPP diganti Modul ajar
• 6. KD diganti TP (tujuan pembelajaran)
• 7. KKM diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
• 8. IPK diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
• 9. PH diganti Sumatif
• 10. PTS diganti STS (Sumatif Tengah Semester)
• 11. PAS didanti dengan SAS ( Sumatif akhir Semester )
• 12. Indikator soal diganti dengan Indikator Asesmen
SEKIAN
TERIMA KASIH
Lebih sederhana dan mendalam
Lebih merdeka
Lebih relevan dan interaktif

Anda mungkin juga menyukai