Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG

INDUSTRI MEBEL CV NAFARREL FURNITURE

Dosen Pembimbing:
1. Dr. Ir. Sunar Rochmadi M.E.S.
2. Galeh Nur Indriatno Putra Pratama S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Ralisza Farreline Prasetya
19505241022

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan hasil magang di industri mebel ini dengan
tepat waktu guna memenuhi tugas pada mata kuliah Praktik Furniture. Selain itu, laporan ini
juga bertujuan untuk menambahkan wawasan tentang mebel berbahan dasar utama kayu bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Sunar Rochmadi M.E.S. dan
Bapak Galeh Nur Indriatno Putra Pratama S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktik Furniture yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikaan laporan ini. Saya menyadari,
laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Rabu, 11 Juni 2021

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
LATAR BELAKANG ............................................................................................................................ 4
LAPORAN HASIL OBSERVASI .......................................................................................................... 6
A. Penjelasan Kegiatan .................................................................................................................... 6
B. Bukti Foto Kegiatan .................................................................................................................... 7
C. Informasi Tambahan ................................................................................................................. 10
KESIMPULAN DAN PENUTUP ........................................................................................................ 11
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16
4

LATAR BELAKANG

CV Nafarrel Furniture adalah sebuah perusahaan industri mebel yang membuat


berbagai macam mebel dengan bahan dasar beraneka ragam. Industri mebel milik Bapak Nor
Jayadi ini terletak di Jl. Imogiri Barat Km. 10, Dusun Ngentak RT 1, Timbulharjo, Sewon,
Bantul, Yogyakarta. Industri mebel ini terletak berdekatan dengan rumah pemiliknya yaitu
Bapak Nor Jayadi yang merupakan dosen mata kuliah Desain Produk dan Desain Furniture di
Institute Seni Indonesia yang terletak di Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Oleh karenanya, CV Nafarrel Furniture juga sering digunakan untuk praktik atau membuat
tugas oleh mahasiswa dan mahasiswi ISI Yogyakarta. CV Nafarrel Furniture memproduksi
berbagai produk furniture seperti meja, kursi, bars stool, dan lampu dengan material yang
beragam mulai dari besi, drum bekas hingga kayu.

Furniture atau mebel itu sendiri memiliki definisi yaitu perlengkapan atau perabot yang
mencakup semua barang digunakan untuk melengkapi suatu rumah, kantor atau tempat
lainnya seperti meja, kursi dan lemari. Dalam kata lain, furniture atau mebel adalah semua
benda yang dimanfaatkan dan yang digunakan oleh seseorang atau penghuninya dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Kata mebel berasal dari bahasa Inggris “movable”, yang
artinya bergerak. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture yang
mempunyai asal kata “fournir” berarti furnish atau perabot ruangan. Walaupun mebel dan
furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan
seterusnya.

Industri mebel atau furniture adalah sebuah industri yang mengolah bahan baku atau
bahan setengah jadi dari kayu, rotan, dan bahan baku lainnya untuk menjadi sebuah produk
mebel atau furniture yang mempunyai nilai plus dan menjadi lebih tinggi manfaatnya dari
sebelumnya. Industri furniture atau mebel di Indonesia sendiri termasuk salah satu sektor
industri yang semakin berkembang. Kebutuhan akan produk-produk dari industri furniture
juga semakin meningkat seiring dengan hal tersebut. Kemajuan dalam hal teknologi turut
berpengaruh dalam upaya menciptakan keunggulan dalam persaingan antarperusahaan
sehingga perusahaan-perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya.

Seperti yang sudah saya jelaskan pada laporan observasi di awal, kayu yang digunakan
oleh CV Nafarrel Furniture dalam membuat suatu produk mebel terdiri dari beraneka ragam
jenis mulai dari kayu meranti yang dinilai paling murah hingga kayu jati yang memiliki
5

kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk kayu meranti sendiri kelebihannya


mudah untuk dikeringkan dimana proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar
air yang terkandung agar ukuran dan bentuk kayunya tetap stabil serta memiliki kekuatan
yang baik. Kekurangannya adalah kayu ini bertekstur kasar dan tidak terlalu awet. Sedangkan
kayu yang paling mahal yaitu kayu jati dengan kelebihan yaitu kuat dan tahan lama (tahan
terhadap cuaca apapun), memiliki serat yang cantik, tidak mudah menyusut dan tidak mudah
berjamur serta kelemahannya, kayu jati memiliki harga yang relatif lebih mahal dari kayu
lainnya dan memiliki gudal atau titik tengah kayu yang besar.

Pada laporan kali ini saya akan membahas mengenai hasil kegiatan magang atau
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang saya lakukan di CV Nafarrel Furniture tersebut. Tujuan
dari pelaksanaan kegiatan magang ini adalah agar mahasiswa lebih memahami prinsip kerja
kegiatan industri pengolahan kayu, memiliki pengetahuan teknis dan keterampilan praktis
tertentu, pengetahuan untuk menambah kepercayaan diri, melatih menggunakan daya nalar
terhadap kegiatan di lapangan, juga memahami penggunaan alat sarana yang lainnya dalam
tahapan industri pengolahan kayu. Disamping itu, kegiatan magang ini dilakukan sebagai
pengganti kegiatan mata kuliah Praktik Furniture yang seharusnya dilaksanakan secara
offline atau tatap muka.

Dari kegiatan ini hasil yang diharapkan setelah mahasiswa selesai melaksanakan
magang atau Praktik Kerja Lapang (PKL) yaitu dapat menambah pengalaman dan
memperluas ilmu pengetahuan, juga dimaksudkan agar mahasiswa dapat melihat langsung
kegiatan di lapangan, sehingga dapat membandingkan antara teori yang diterima dari bangku
kuliah dengan kenyataan di lapangan.
6

LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Penjelasan Kegiatan
Kegiatan magang di CV Nafarrel Furniture saya lakukan di bulan April bersama
dengan salah seorang teman saya. Selama bulan April tersebut terdapat delapan kali
pertemuan magang yang saya bagi dalam dua kali pertemuan setiap minggunya. Jadi,
jadwal saya melakukan magang ke CV Nafarrel Furniture setiap hari Selasa dan Kamis
selama empat minggu, mulai pukul 08.00 – 16.00 dan telah disepakati sebelumnya oleh
pihak CV Nafarrel. Tetapi ada kalanya saya tidak melakukan magang selama delapan
jam full dikarenakan terdapat mata kuliah lain di hari tersebut dan saya harus pintar-
pintar dalam membagi waktu.

Ketika saya magang disana, kebetulan mereka sedang mengerjakan project kursi
yang nantinya akan diekspor ke Belanda dengan lebih dari 30 unit kursi. Kursi yang
dikerjakan ini merupakan model kursi yang berkaki rendah dengan bahan kayu jati
dipadukan dengan besi untuk sambungan bagian belakang antara senderan bahu dengan
alas duduknya. Selain itu, ada pula kursi dengan kaki tinggi seperti kursi model untuk
bar, juga terdapat meja dan pembuatan daun pintu. Pihak CV Nafarrel sendiri
mengatakan bahwa produk mebel mereka jarang yang terbuat dari kayu semua,
kebanyakan dipadu dengan bahan lain seperti besi, kulit, atau wol. Semua tergantung
dengan keinginan dari konsumen itu sendiri.

Selama magang, saya berlatih dan membantu banyak hal mulai dari membuat dan
memotong pola untuk penyangga tangan pada kursi, mengukur kaki kursi, mendempul
bagian bagian yang diperlukan, mengamplas baik manual maupun dengan mesin,
mengetam, menjemur produk yang selesai di finishing, hingga proses pengemasan atau
pembungkusan sebelum dieskpor ke luar negeri. Untuk proses awal seperti pembuatan
pola, memotong pola dan beberapa balok kayu, saya dibimbing oleh Bapak Adi selaku
penanggung jawab bagian kayu dan untuk amplas dengan Ibu Sumarah. Saya tidak
terpaku pada satu kegiatan saja tetapi juga kegiatan kegiatan lain. Tetapi saya disana
melakukan hal-hal yang kecil atau tidak terlalu berbaya dan untuk kegiatan yang
sekiranya dibutuhkan seorang profesional saya hanya akan membantu sedikit sambil
mempelajari prosesnya. Saya juga saling membantu dengan teman saya dalam
mengambil beberapa foto sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan magang tersebut.
7

B. Bukti Foto Kegiatan


8
9
10

C. Informasi Tambahan
CV. Nafarrel Furniture memiliki kurang lebih 15 orang pekerja dengan 1 orang di
bagian admin. CV Nafarrel Furniture memilih untuk tidak menyimpan stock bahan baku
karena mereka memiliki sistem made by order yang artinya mereka tidak membuat stock
produk, hanya memproduksi jika ada order yang masuk. Mereka juga jarang menerima
order yang monoton, setiap ada pesanan pasti ada yang berganti baik dari sisi desain
maupun bahan baku yang dibutuhkan. Tidak seperti di industri atau pabrik yang statis,
bekerja di gudang furniture ini lebih berbeda karna tentu saja menuntut kreatifitas para
pekerjanya. Oleh karena itu, CV Nafarrel Furniture ini tidak berani menyimpan bahan
baku di gudang karena request pesanan yang berbeda-beda.
Selain itu, ketika saya perhatikan, CV. Nafarrel Furniture belum terlalu
memperhatikan dari sisi K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Banyak dari pekerja
pada industri furniture ini yang belum mengenakan alat pelindung diri seperti sarung
tangan, pelindung mata dan kepala, atau sepatu bot. Beberapa pekerja hanya
menggunakan pelindung kepala dan mata saat melakukan pengelasan, sedangkan saat
pekerjaan kayu lainnya mereka terlihat tidak menggunakan APD apapun.
11

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Berdasarkan hasil laporan yang telah saya jabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
mebel atau furniture adalah perlengkapan atau perabot yang mencakup semua barang
digunakan untuk melengkapi suatu rumah, kantor atau tempat lainnya seperti meja, kursi dan
lemari yang dimanfaatkan dan yang digunakan oleh seseorang atau penghuninya dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Dari kegiatan magang yang telah saya lakukan di CV
Nafarrel Furniture, saya dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat suatu produk mebel
harus melewati berbagai proses yang tentunya memakan waktu yang cukup lama. Semua
proses harus benar – benar diperhatikan dan tidak ada yang boleh terlewat. Bahan dasar suatu
produk mebel berupa kayu pun memiliki beragam jenis kayu dan beragam jenis pula harga
dan perawatannya. Selain itu, saya jadi mengerti bahwa dalam memproduksi mebel,
diperlukan ketekunan dan tentu saja kreativitas untuk menciptakan macam-macam bentuk
mebel baik itu kursi, meja, maupun lemari.

Saran saya, bukan hanya di CV Nafarrel, tapi juga industri furniture lainnya yang ada
di seluruh Indonesia, sebaiknya mematuhi peraturan tentang K3. Karena K3 sendiri bukan
hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk melindungi orang lain. Selain itu, K3 juga dapat
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jika semua menaati peraturan K3, bekerja
pun akan terasa aman.
12

LAMPIRAN
13
14
15
16

DAFTAR PUSTAKA

Arsitek, Gedung. 2019. Pengertian Mebel Dan Furniture.


http://gedungarsitek.blogspot.com/2019/11/pengertian-mebel-dan-furniture.html, (diakses
tanggal 8 Maret 2021)

Coworking. 2020. Pengertian Mebel dan Furniture yang Harus Anda Ketahui.
https://www.coworking.co.id/pengertian-mebel-dan-furniture-yang-harus-anda-ketahui/,
(diakses tanggal 8 Maret 2021)

Kristiawan, NA. 2016. Penilaian Tingkat Kontribusi Teknologi Di PT. Wirasindo Santakarya
Menggunakan Metode Teknomerik.
http://eprints.ums.ac.id/47572/25/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf, (diakses tanggal 7 Maret
2021)

Orsanial. 2018. Proses Produksi Pengendalian Bahan Baku Drum Bekas (Plat Besi).
https://www.coursehero.com/file/54473128/Proses-Produksidocx/, (diakses tanggal 7 Maret
2021)

Anda mungkin juga menyukai