Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIK PLUMBING

Nama : Ralisza Farreline Prasetya


NIM : 19505241022
Kelas : A2

A. Peralatan Plambing
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan plambing dapat dikelompokan dalam dua
kelompok besar yaitu (1) alat manual dan (2) alat masinal. Berikut ini diuraikan peralatan tersebut.

1. Peralatan Manual
Peralatan manual terdiri atas: (a) alat ukur dan gambar, (b) alat pemotong, (c) alat pelubang,
(d) alat pemukul, (e) alat landasan, dan (f) alat penyambung.

● Alat ukur dan gambar


1. Mistar baja ini terdiri dari baja stainless steel dengan ukuran panjang 30cm, 60 cm
dan 100 cm. Digunakan untuk mengukur benda yang rata dan pendek. Digunakan
juga untuk menggaris.
2. Mistar gulung ini terdiri dari baja dengan ukuran panjang 2 m dan 3 m. Digunakan
untuk mengukur benda yang panjang dan melengkung.
3. Jangka sorong ini terdiri dari baja. Skala pengukuran ada yang mekanis dan
digital. Digunakan untukdiameter pipa dalam, luar, dan kedalaman lubang.
4. Pengores ini terdiri dari baja. Digunakan untuk membuat garis pada pelat baja.
5. Penitik ini terdiri dari baja dengan ujung membentuk sudut 600 yang digunakan
untuk memberi tanda pada garis, dan ujung membentuk sudut 900 untuk memberi
tanda yang akan dilubangi
6. Jangka Bengkok, digunakan untuk mengukur benda berbentuk bulat, lebar, dan
ketebalan benda.
7. Jangka Kaki untuk mengukur benda diameter lubang pipa dan sebagainya.
8. Jangka Tusuk untuk membuat lingkaran pada benda kerja..
9. Jangka garis untuk membuat garis sejajar dengan benda kerja atau sebagai
perusut.
10. Jangka Tongkat untuk membuat lingkaran yang besar.

● Alat Pemotong
1. Gunting Lurus, mempunyai ukuran rahang yang berbeda-beda, dari 50 sampai
dengan 100 mm. Alat ini digunakan untuk menggunting lurus dengan ketebalan
maksimum 0,8 mm.
2. Gunting Kombinasi mempunyai ukuran rahangnya lebih pendek daripada gunting
lurus. Digunakan untuk menggunting lurus dan lengkung dengan ketebalan
maksimum 0,8 mm.
3. Gunting Buldog mempunyai ukuran rahangnya lebih pendek daripada gunting
kombinasi. Digunakan untuk menggunting baja tahan karat dengan ketebalan
maksimum 1,2 mm.
4. Gunting Ganda mempunyai dua sisi potong untuk memotong selebar 3 mm.
Digunakan untuk menggunting lubang panjang pada pipa.
5. Gunting Lengkung mempunyai rahang lengkung. Digunakan untuk menggunting
lengkung atau bentuk lingkaran.
6. Gunting Paruh Burung mempunyai rahang lengkung. Digunakan untuk
menggunting lengkung dengan diameter kecil. Ketebalan maksimum yang dapat
dipotong adalah 0,8 mm
7. Gunting Troyan digunakan untuk menggunting lurus dan lengkung.
8. Gunting Dirgantara digunakan untuk menggunting lurus dan lengkung. Gunting ini
terdiri atas dua warna, yaitu warna merah untuk pemotongan arah kekiri, dan
warna hijau untuk pemotongan arah kanan, warna kuning untuk arah kanan
maupun kiri.

● Alat Pelubang
1. Pelubang Tusuk Pejal
2. Pelubang Tusuk Berlubang
3. Pelubang Tusuk Bertangkai

● Alat Pemukul
1. Palu Konde terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk penyambungan,
pengelingan dan sebagainya. Ukuran palu ditentukan oleh beratnya.
2. Palu Pena terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk penyambungan,
pengetokan dan pemukulan ringan.
3. Palu Pengeling terbuat dari baja yang digunakan untuk pembentukan kepala
keling.
4. Palu Peregang terbuat dari baja yang digunakan untuk meregangkan pelat.
5. Palu Pelipat terbuat dari baja yang digunakan untuk merapatkan ujung pelat pada
pengawatan.
6. Palu Perata terbuat dari baja yang digunakan untuk menghaluskan bentuk akhir
(finishing).
7. Palu Melintang terbuat dari baja yang digunakan untuk menipiskan bahan.
8. Palu Pelengkung terbuat dari baja yang digunakan untuk membuat cekungan pada
pelat.
9. Palu Kayu terbuat dari kayu yang digunakan untuk meratakan dan mengkerutkan
pelat galvanis.
10. Palu Plastik/Karet terbuat dari plastik/karet yang digunakan untuk pekerjaan
alumunium/tembaga dengan pukulan ringan.
11. Palu Kulit terbuat dari besi yang dilapisi kulit yang digunakan untuk pekerjaan pelat
lunak yang agak tebal.

● Peralatan Landasan
1. Landasan Muka Rata, terbuat dari baja yang bentuk sampingnya dapat segi tiga,
segi empat, segi lima, segi enam, bulat, dan setengah bulatt yang dapat digunakan
untuk pekerjaan menekuk, meregangkan, mengawat, dan meratakan.
2. Landasan Pinggir Lurus terbuat dari baja yang digunakan untuk menekuk, melipat,
dan pengawatan.
3. Landasan Pipa terbuat dari baja yang digunakan untuk menyambung, membentuk
alur sambungan, merapatkan pada pekerjaan pipa tipis.
4. Landasan Tanduk terbuat dari baja yang digunakan untuk finishing pekerjaan
bentuk tirus dan kerucut.
5. Landasan Alur terbuat dari baja yang digunakan untuk finishing pengawatan.
Sedang sisi yang rata digunakan untuk meratakan pelat tipis.
6. Landasan Bola terbuat dari baja yang digunakan untuk meregang menjadi bentuk
bola atau pun lengkung.
7. Landasan Pinggir Bundar terbuat dari baja yang digunakan untuk melipat
pinggiran yang berbentuk lengkung.

● Alat Penyambung
1. Alat Penyambung Keling POP digunakan pada pekerjaan pengelingan pelat tipis
seperti pada rolling door, almari dan sebagainya.
2. Bentuk Paku Keling POP
3. Bentuk Paku Keling Pukul
4. Pembentuk Kepala Paku Keling Pukul digunakan untuk membentuk kepala keling
setelah dibentuk melalui pemukulam.
5. Pembentuk Alur Sambungan (Hand Groover) digunakan pada pembuatan alur
pada sambungan lipat secara manual.
6. Baut Solder digunakan untuk mematri pelat tipis. Kapasitas listrik untuk mematri
pelat tipis adalah 300 watt.
7. Timah (Tenol) digunakan untuk mematri. Timah ini terdiri atas timah hitam (50%)
dan timah putih (50%).
8. Bahan Tambah pada Pekerjaan Mematri dapat berupa cair (air keras), padat
(gondo rukem) dan semi padat (pasta).

● Alat Pekerjaan Pipa


1. Die Thread atau Ulir Tetap
2. Flexible Thread atau Ulir dapat Distel
3. Alat Uji Tekanan Air dalam Pipa
4. Alat Pembengkok Pipa Galvanis
5. Alat Pemotong Pipa
6. Alat Penjepit Pipa
7. Kunci Pipa

2. Peralatan Masinal
Peralatan masinal dapat dikelompokan menjadi: (1) mesin pemotong, (2) mesin pelipat,
(3) mesin ulir pipa, dan (4) mesin rol.
1. Mesin Pemotong Gunting Tuas Bangku
2. Mesin Pemotong Guillotine Pedal (Tampak Depan dan Belakang).
3. Mesin Ulir Pipa ini dapat memotong pipa, membersihkan lubang bekas potongan
dan mengulir pipa (ulir luar).
4. Mesin Lipat Pelat
5. Mesin Rol Pelat
6. Mesin Bor

B. Bahan pada Pekerjaan Plambing


Bahan untuk pekerjaan plambing mencakup lembaran seng untuk kerja pelat, berbagai
macam pipa (pipa PVC, pipa PPR, pipa galvanis (GI) , pipa black steel (BS), dan pipa tembaga).
1. Pipa PVC
Pipa PVC (Polyvinyl chloride) adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa
kombinasi vinyl lainnya. Pipa PVC pada umumnya digunakan sebagai saluran air dalam
suatu proyek perumahan atau gedung atau jalan dll. Pipa PVC ini sifatnya keras, ringan,
dan kuat. Karena penginstalannya mudah, maka sangatlah ideal jika digunakan untuk
saluran dibawah zink dapur, kamar mandi, dll.
2. Pipa Westpex dan Pipa Pex
Pipa Westpex merupakan pipa PEX pertama di Indonesia dengan material fleksibel, anti
karat dan racun untuk mencegah pemborosan serta menjaga kualitas air. Westpex
digunakan untuk instalasi air minum (higienis), rumah tangga, apartement, instalasi air
panas dan dingin, gedung perkantoran, pabrik kima dan rumah sakit. Selain pipa PEX,
Westpex kini memproduksi ball valves, gate valves, pipa aircon, PPR, pipa conduit, dan
fittings.
3. Pipa HDPE (High Density Polyethylene)
Pipa HDPE adalah pipa plastik bertekanan yang banyak digunakan untuk pipa air dan
pipa gas. Disebut pipa plastik karena material HDPE berasal dari polymer minyak bumi.
Oleh karenanya harga material PE dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak bumi. Untuk
dapat menyambung Pipa HDPE dari satu ke yang lain, kita memerlukan alat yang
dinamakan Fitting HDPE. Macam Macam Fitting HDPE antara lain:
1) Coupler
2) Male Thread Joint
3) Female thread Joint
4) Reducer
5) Elbow 90
6) Elbow 90 Female thread
7) Elbow 90 Male Thread
8) Tee 90
9) Tee 90 Unequal
10) End cap
11) Flange Join
4. Pipa PPR Wavin Tigris Green
Pipa PPR Wavin Tigris Green terbuat dari Polypropylene Random type 3, yang
merupakan material propylene dengan random copolymer yang disingkat menjadi PP-R
type 3 atau PP-R 80. Produk ini dirancang untuk mengaliri air panas dan dingin yang
bertekanan, dengan jenjang produk yang luas. Ada tiga type pipa PPR yaitu: PN 10
diperuntukkan instalasi air dingin bertekanan rendah, PN 16 diperuntukkan instalasi air
dingin bertekanan dan air panas, dan PN 20 diperuntukan instalasi air panas bertekanan.
Sistem sambungan yang digunakan oleh pipa PPR Wavin Tigris Green adalah sistem
penyambungan heat fusion dengan menggunakan alat pemanas. Pipa PPR adalah pipa steril
yang akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain :

1) Tidak berkarat.
2) Tidak terjadi pengerakan pada dinding bagian dalam pipa karena dinding bagian
dalam pipa sangat licin 0, 007 mm).
3) Memenuhi standar untuk instalasi pemanas air siap minum (drinking water ).
4) Bebas biaya perawatan.
5) Sistem pengerjaannya sangat mudah, cepat dan membutuhkan waktu hanya sekitar
10% dari waktu yang diperlukan untuk instalasi pipa logam.
6) Hasil sambungan pipa senyawa dengan fitting sehingga tidak akan terjadi
kebocoran.
7) Biaya secara keseluruhan akan lebih murah.
8) Untuk instalasi pemanas air tidak perlu diisolasi.
9) Tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi.
10) Tahan benturan terhadap benda keras dan tidak mudah pecah seperti pipa plastik.
11) Mempunyai daya tahan yang baik terhadap kimia.

5. Pipa Galvanis (GIP= galvanize iron pipe)


Berdasarkan literatur, pipa galvanis adalah pipa yang menggunakan material seng (Zn)
sebagai bahan tambahan maupun sebagai pelapis pipa utamanya dengan menggunakan
metode galvanisasi. Pipa baja galvanis umumnya dihubungkan oleh ulir pada kedua ujung
pipa. Sejumlah kecil perekat biasanya ditempatkan pada ulir sebelum disekrup bersama-
sama, dalam rangka untuk memperkuat sambungan. Jika tidak ada ulir yang tersedia, pipa
dan alat kelengkapan dapat dilas bersama-sama, meskipun harus berhati hati karena panas
dari pengelasan dapat melepaskan uap seng yang berbahaya ke udara. Pipa dapat dipotong
dengan menggunakan cutter pipe atau pun gergaji besi. Untuk mengurangi korosi pada pipa
GI adalah dengan mencampurkan tambahan material seng/zinc (Zn) kedalam material
pembuat pipa tersebut yang mengurangi tingkat korosi pipa sehingga pipa menjadi lebih
awet. Produk pipa galvanis ini masuk pasaran dengan harga yang lebih murah dan
terjangkau sehingga banyak digunakan pada sistem perpipaan perumahan dan perhotelan.
Ada beberapa macam pipa besi medium galvanis yaitu: medium A dan Medium B. Masing-
masing jenis diatas terdiri atas (1) pipa medium galvanis, (2) pipa medium hitam, (3) pipa
medium galvanis SCH 40, dan (4) pipa medium hitam SCH 40. Pipa SCH 40 adalah
digunakan untuk pipa dengan tekanan tinggi.
6. Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS)
Menurut SNI 07-2053-2006 tentang baja lembaran lapis seng, disebutkan bahwa: baja
lembaran/ gulungan lapis seng (Bj LS) adalah baja lembaran/gulungan hasil canai panas
atau canai dingin yang kedua permukaannya dilapis logam seng (Zn) dengan cara
mencelupkan kedalam cairan seng dengan kandungan tidak kurang 97% (Zn) berat
(termasuk kandungan Alumunium (AI) dengan normal kandungan 0,30% berat atau lebih
kecil. Tebal logam dasar lapis seng tercantum pada penandaan produk baja lapis seng,
misalnya BJLS 0.20, artinya tebal logam dasarnya adalah 0,20 mm. Ukuran lebar BJLS
adalah sekitar 900 mm dengan panjang bervariasi 180 cm, 210 cm, dan 240 cm. Seng dalam
bentuk lembaran panjangnya sekitar 50 m. Seng lembaran dalam praktik plambing
digunakan antara lain untuk membuat flashing, latihan menyambung lipat, patri, keling,
penguatan tepi, membuat pipa persegi, membuat pipa bulat dan sebagainya
7. Pipa Tembaga
Ada dua macam bentuk pipa tembaga yaitu bentuk batang dan bentuk gulungan (rol)
dengan spesifikasinya masing-masing. Misal, pipa tembaga batang spesifikasi ASTM B88
digunakan untuk pipa air dan gas, pipa tembaga rol spesifikasi ASTM B280 untuk instalasi
pipa AC, pipa tembaga batang spesifikasi AS 1571 untuk instalasi pipa AC, pipa tembaga
rol spesifikasi AS 1571 digunakan untuk instalasi pipa AC. Berikut ini diberikan tabel
masing-masing jenis pipa. Pipa tembaga banyak digunakan untuk:
1. Air Conditioning & Refrigeration (AC dan Kulkas Pendingin)
2. Plumbing Installation. (Pemipaan air panas dan air dingin)
3. Medical Gas and Vacuum (CO2-Nitrogen - Oxigen)
4. Fire sprinklers
5. Industrial material

Pipa tembaga batang mempunyai 2 tingkat kekerasan yaitu Hard Drawn dan Half Hard
Drawn dengan aplikasi yang sangat tergantung terhadap standard pipa yang diinginkan.
Untuk pipa dengan kekerasan Hard, sangat dianjurkan menggunakan fitting tembaga untuk
menyambung pipa.
C. CARA KERJA PADA PLAMBING
1. Memotong dan Mengulir Pipa
1.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gergaji Besi
2. Pipe Cutter
3. Three Stand
4. Roll meter
5. Boring Reamer
6. Snay
7. Sikat Kawat
8. Penggores Baja
b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”

1.2 Langkah Kerja


Adapun langkah-langkah kerja untuk job memotong dan mengulir pipa adalahB sebagai berikut
:
● MEMOTONG PIPA
1. Persiapkan terlebih dahulu Pipa Ø ½” dan Ø ¾” sebagai bahan yang akan
dikerjakan.
2. Jepit pipa diantar dua three stand.
3. Potong uliran yang sudah ada pada kedua ujung pipa dengan menggunakan pipe
cutter.
4. Setelah kedua uliran ujung pipa dipotong, gunakan boring reamer untuk
membersihkan bram yang ada dalam pipa.
5. Kemudian ukur pipa tersebut dengan jarak 50cm dan tandai dengan
menggunakan penggores baja.
6. Setelah itu langkah kelima selesai, potong pipa tersebut menggunakan gergaji
besi.
7. Dalam memotong usahakan jangan tergesa-gesa agar ukurannya pas.
8. Kemudian ukur kembali dengan jarak 50cm dan tandai menggunakan penggores
baja.
9. Setelah itu potong lagi pipa tersebut dengan menggunakan pipe cutter.
10. Bersihkan bram sisa pemotongan dengan boring reamer.
11. Setelah itu potong dengan gergaji besi, begitu juga seterusnya.
● MENGULIR PIPA
1. Ambil pipa yang sudah dipotong barusan dengan ukuran 50cm.
2. Gunakan ujung yang dipotong dengan pipe cutter sebagai bagian yang akan
diulir.
3. Jepit menggunakan three stand
4. Panjang uluran uliran untuk pipa Ø ½” adalah 1,5cm dan pipa Ø ¾” adalah
1,7cm.
5. Gunakan snay yang sesuai dengan ukuran pipa.
6. Ketika sedang berlangsung proses penguliran taruh sedikit oli pada bagian yang
sedang di ulir agar tidak terlalu berat saat ditekan dan juga mata snay tidak
patah.
7. Lakukan secara perlahan dan hati-hati.
8. Usakan ukurannya pas.
9. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur

2. Membuat Instalasi Pendek Tertutup

1.1 Alat dan Bahan


a. Alat
1. Pipe Cutter
2. Kunci Pipa
3. Ragum
4. Boring Reamer
5. Siku-siku
6. Roll Meter
7. Socket
8. Elbow
9. Tee Stuck
10. Reducer Socket
11. Barrel Union
12. Bushis
13. Kran

b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”
1.2 Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja untuk job membuat instalasi pendek tertutup adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4. Potonglah pipa dengan menggunakan pipe cutter.
5. Gunakan boring reamer untuk membersihkan bram hasil pemotongan.
6. Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai.
Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket
penyambung atau alat sambung lainnya.
7. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
8. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk,
fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.
9. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
10. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut
dengan menggunakan test pump.

Anda mungkin juga menyukai