A. Peralatan Plambing
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan plambing dapat dikelompokan dalam dua
kelompok besar yaitu (1) alat manual dan (2) alat masinal. Berikut ini diuraikan peralatan tersebut.
1. Peralatan Manual
Peralatan manual terdiri atas: (a) alat ukur dan gambar, (b) alat pemotong, (c) alat pelubang,
(d) alat pemukul, (e) alat landasan, dan (f) alat penyambung.
● Alat Pemotong
1. Gunting Lurus, mempunyai ukuran rahang yang berbeda-beda, dari 50 sampai
dengan 100 mm. Alat ini digunakan untuk menggunting lurus dengan ketebalan
maksimum 0,8 mm.
2. Gunting Kombinasi mempunyai ukuran rahangnya lebih pendek daripada gunting
lurus. Digunakan untuk menggunting lurus dan lengkung dengan ketebalan
maksimum 0,8 mm.
3. Gunting Buldog mempunyai ukuran rahangnya lebih pendek daripada gunting
kombinasi. Digunakan untuk menggunting baja tahan karat dengan ketebalan
maksimum 1,2 mm.
4. Gunting Ganda mempunyai dua sisi potong untuk memotong selebar 3 mm.
Digunakan untuk menggunting lubang panjang pada pipa.
5. Gunting Lengkung mempunyai rahang lengkung. Digunakan untuk menggunting
lengkung atau bentuk lingkaran.
6. Gunting Paruh Burung mempunyai rahang lengkung. Digunakan untuk
menggunting lengkung dengan diameter kecil. Ketebalan maksimum yang dapat
dipotong adalah 0,8 mm
7. Gunting Troyan digunakan untuk menggunting lurus dan lengkung.
8. Gunting Dirgantara digunakan untuk menggunting lurus dan lengkung. Gunting ini
terdiri atas dua warna, yaitu warna merah untuk pemotongan arah kekiri, dan
warna hijau untuk pemotongan arah kanan, warna kuning untuk arah kanan
maupun kiri.
● Alat Pelubang
1. Pelubang Tusuk Pejal
2. Pelubang Tusuk Berlubang
3. Pelubang Tusuk Bertangkai
● Alat Pemukul
1. Palu Konde terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk penyambungan,
pengelingan dan sebagainya. Ukuran palu ditentukan oleh beratnya.
2. Palu Pena terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk penyambungan,
pengetokan dan pemukulan ringan.
3. Palu Pengeling terbuat dari baja yang digunakan untuk pembentukan kepala
keling.
4. Palu Peregang terbuat dari baja yang digunakan untuk meregangkan pelat.
5. Palu Pelipat terbuat dari baja yang digunakan untuk merapatkan ujung pelat pada
pengawatan.
6. Palu Perata terbuat dari baja yang digunakan untuk menghaluskan bentuk akhir
(finishing).
7. Palu Melintang terbuat dari baja yang digunakan untuk menipiskan bahan.
8. Palu Pelengkung terbuat dari baja yang digunakan untuk membuat cekungan pada
pelat.
9. Palu Kayu terbuat dari kayu yang digunakan untuk meratakan dan mengkerutkan
pelat galvanis.
10. Palu Plastik/Karet terbuat dari plastik/karet yang digunakan untuk pekerjaan
alumunium/tembaga dengan pukulan ringan.
11. Palu Kulit terbuat dari besi yang dilapisi kulit yang digunakan untuk pekerjaan pelat
lunak yang agak tebal.
● Peralatan Landasan
1. Landasan Muka Rata, terbuat dari baja yang bentuk sampingnya dapat segi tiga,
segi empat, segi lima, segi enam, bulat, dan setengah bulatt yang dapat digunakan
untuk pekerjaan menekuk, meregangkan, mengawat, dan meratakan.
2. Landasan Pinggir Lurus terbuat dari baja yang digunakan untuk menekuk, melipat,
dan pengawatan.
3. Landasan Pipa terbuat dari baja yang digunakan untuk menyambung, membentuk
alur sambungan, merapatkan pada pekerjaan pipa tipis.
4. Landasan Tanduk terbuat dari baja yang digunakan untuk finishing pekerjaan
bentuk tirus dan kerucut.
5. Landasan Alur terbuat dari baja yang digunakan untuk finishing pengawatan.
Sedang sisi yang rata digunakan untuk meratakan pelat tipis.
6. Landasan Bola terbuat dari baja yang digunakan untuk meregang menjadi bentuk
bola atau pun lengkung.
7. Landasan Pinggir Bundar terbuat dari baja yang digunakan untuk melipat
pinggiran yang berbentuk lengkung.
● Alat Penyambung
1. Alat Penyambung Keling POP digunakan pada pekerjaan pengelingan pelat tipis
seperti pada rolling door, almari dan sebagainya.
2. Bentuk Paku Keling POP
3. Bentuk Paku Keling Pukul
4. Pembentuk Kepala Paku Keling Pukul digunakan untuk membentuk kepala keling
setelah dibentuk melalui pemukulam.
5. Pembentuk Alur Sambungan (Hand Groover) digunakan pada pembuatan alur
pada sambungan lipat secara manual.
6. Baut Solder digunakan untuk mematri pelat tipis. Kapasitas listrik untuk mematri
pelat tipis adalah 300 watt.
7. Timah (Tenol) digunakan untuk mematri. Timah ini terdiri atas timah hitam (50%)
dan timah putih (50%).
8. Bahan Tambah pada Pekerjaan Mematri dapat berupa cair (air keras), padat
(gondo rukem) dan semi padat (pasta).
2. Peralatan Masinal
Peralatan masinal dapat dikelompokan menjadi: (1) mesin pemotong, (2) mesin pelipat,
(3) mesin ulir pipa, dan (4) mesin rol.
1. Mesin Pemotong Gunting Tuas Bangku
2. Mesin Pemotong Guillotine Pedal (Tampak Depan dan Belakang).
3. Mesin Ulir Pipa ini dapat memotong pipa, membersihkan lubang bekas potongan
dan mengulir pipa (ulir luar).
4. Mesin Lipat Pelat
5. Mesin Rol Pelat
6. Mesin Bor
1) Tidak berkarat.
2) Tidak terjadi pengerakan pada dinding bagian dalam pipa karena dinding bagian
dalam pipa sangat licin 0, 007 mm).
3) Memenuhi standar untuk instalasi pemanas air siap minum (drinking water ).
4) Bebas biaya perawatan.
5) Sistem pengerjaannya sangat mudah, cepat dan membutuhkan waktu hanya sekitar
10% dari waktu yang diperlukan untuk instalasi pipa logam.
6) Hasil sambungan pipa senyawa dengan fitting sehingga tidak akan terjadi
kebocoran.
7) Biaya secara keseluruhan akan lebih murah.
8) Untuk instalasi pemanas air tidak perlu diisolasi.
9) Tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi.
10) Tahan benturan terhadap benda keras dan tidak mudah pecah seperti pipa plastik.
11) Mempunyai daya tahan yang baik terhadap kimia.
Pipa tembaga batang mempunyai 2 tingkat kekerasan yaitu Hard Drawn dan Half Hard
Drawn dengan aplikasi yang sangat tergantung terhadap standard pipa yang diinginkan.
Untuk pipa dengan kekerasan Hard, sangat dianjurkan menggunakan fitting tembaga untuk
menyambung pipa.
C. CARA KERJA PADA PLAMBING
1. Memotong dan Mengulir Pipa
1.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gergaji Besi
2. Pipe Cutter
3. Three Stand
4. Roll meter
5. Boring Reamer
6. Snay
7. Sikat Kawat
8. Penggores Baja
b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”
b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”
1.2 Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja untuk job membuat instalasi pendek tertutup adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4. Potonglah pipa dengan menggunakan pipe cutter.
5. Gunakan boring reamer untuk membersihkan bram hasil pemotongan.
6. Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai.
Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket
penyambung atau alat sambung lainnya.
7. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
8. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk,
fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.
9. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
10. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut
dengan menggunakan test pump.