Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kayu 1 ini.
Kerja praktek kayu 1 ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh diperguruan
tinggi di Politeknik Negeri Kupang. Laporan kerja kayu 1 ini disusun sebagai pelengkap kerja
praktek kayu yang telah dilaksanakan kurang lebih 2 minggu di laboratorium Konstruksi,
Politeknik Negeri Kupang jurusan Teknik Sipil.
Dengan selesainya laporan kerja kayu ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada saya.
Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dosen mata kuliah Praktek Konstruksi Kayu


2. Teman – teman mahasiswa I TPIPP B

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan
demi kelancaran dalam pembuatan laporan berikutnya dan juga untuk menambah wawasan
sebagai penulis dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat untuk saya dan juga
bagi para pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .............................................................................................................. 1
BAB ll KAJIAN PUSTAK
2.1 Prinsip kerja kayu yang baik .................................................................................... 2
2.2 Keselamatan kerja secara umum ............................................................................. 2
2.3 Perkakas dan peralatan kerja kayu secara umum ............................................... 3
BAB lll PEMBAHASAN
3.1 Job 1 Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji ............................................. 7
3.1.1 Tujuan ...................................................................................................................... 7
3.1.2 Instruksi Umum .................................................................................................... 7
3.1.3 Alat dan Bahan ...................................................................................................... 7
3.1.4 Instruksi Kerja ....................................................................................................... 8
3.1.5 Gambar Kerja ........................................................................................................ 8
3.1.6 Prosedur kerja/Langkah Kerja .......................................................................... 8
3.1.7 Hasil Kerja.............................................................................................................. 9
3.2 Job ll Sambungan Kusen............................................................................................ 10
3.2.1 Tujuan ................................................................................................................... 10
3.2.2 Instruksi umum .................................................................................................. 10
3.2.3 Alat dan Bahan ................................................................................................... 10
3.2.4 Langkah Kerja .................................................................................................... 11
3.2.5 Gambar Hasil Kerja .......................................................................................... 11
3.3 Job lll Sambungan Bibir Miring Berkait ............................................................. 12
3.1.1 Tujuan ................................................................................................................... 12
3.1.2 Instruksi Umum ................................................................................................. 12
3.1.3 Alat dan Bahan ................................................................................................... 12
3.1.4 Instruksi Kerja .................................................................................................... 12
3.1.5 Gambar Kerja ..................................................................................................... 12
3.1.6 Prosedur kerja/Langkah Kerja ....................................................................... 13
3.1.7 Hasil Kerja........................................................................................................... 13
BAB 1V PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 14
4.2 Saran .............................................................................................................................. 14

DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu yang didapat
pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat
– alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur ( skala kecil ). Selama praktek akan
diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar ( sesuai
dengan fungsi masing – masing alat ), cara penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan )
alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang
diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alat pertukangan manual, juga
akan diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan arah melintang serat kayu maupun
arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam
kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada
kayu dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam –
macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok
atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan
dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar – dasar
pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja
akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester
berikutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Prinsip kerja kayu yang baik

Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan
tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama melakukan pekerjaan
dapat menggunakan peralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:


Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area atau dimana kita
 sedang bekerja.


Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan

Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk

setiap permukaan

Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar,

sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut

Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang
lainnya

B. Keselamatan kerja secara umum


Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara umum
untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :



Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja


Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan


Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar

Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang

dipakai dalam keadaan tumpul

Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan
 yang sedang dilakukan

Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam


Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam


Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing


Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan

Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja
kayu

C. Perkakas dan peralatan kerja kayu secara umum


Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas kerja kayu
dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

 
 Alat Pembersih
1. Ketam adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan
kayu. Jenis jenis ketam yaitu:
a. Ketam kayu
 Ketam 5ember5 kayu .Alat ini berfungsi utuk memperlicin / memperhalus permukaan kayu
 Ketam Perata . Ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap. Alat ini berungsi untuk
meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang tidak rata.
 Ketam Penghalus .Alat ini berfungsi untuk pengetaman yang halus tidak menimbulkan
goresan-goresan pada kayu keras dan bermata.

 Ketam penghalus primus .Alat ini berfungsi untuk mengetam halus dan tebal tetapi dapat
 diatur dengan mudah.
 Ketam pembentuk – halus . Alat ini berfungsi untuk mengetam dengan banyak tatal dan
 hasil yang baik atau lebih halus.
 Ketam Bangku Panjang .Alat ini berfungsi untuk mengetam kayu yang panjang dan ketam
bangku panjang digunakan untuk mengurangi permukaan kayu agar rata sempurna
 bentuknya.
 Ketam Penghalus Sponing .Alat ini berfungsi untuk membuat atau mengetam sponing
 dengan lebih halus hasilnya.
 Ketam Sponing Miring .Alat ini berfungsi khusus untuk membuat spoing yang bentuknya
 miring atau untuk membuat sambungan pe ekor burung.
 Ketam Dasar .Alat ini berfungsi untuk mengetam atau menyempurnakan alur lurus/ekor
burung panjang dan untuk mendalamkan / membersihkan alur.
b. Ketam Besi/Baja
 Ketam Jack (Jack Plane) . Ketam ini digunakan untuk menghilangkan goresan-goresan
yang ditinggalkan pada permuka-an kayu oleh gergaji, untuk memberikan ukuran yang
diinginkan bagi kayu, untuk meratakan per-mukaan kayu dan untuk segala macam
pengerutan lainnya.

 Ketam Pelicin . Ketam 6ember6 digunakan untuk menghilangkan setiap ketidak rataan
dengan jalan mengeluarkan tatal-tatal tipis dari permukaan .

 Block Plane . Ketam plane digunakan untuk benda benda berukuran kecil dan halus yang
 memerlukan pengerjaan sangat teliti .
  Ketam Berhidung Cembung
 Ketam Trying (Trying Plane) . Trying plane digunakan bila kayu-kayu yang akan diketam
berukuran besar dan kecermatan dan untuk menjamin kecematan .

Ketam sponning .Ketam ini digunakan untuk membuat sponing-sponing pada tepi kayu .

 
 Alat Pemotong
 Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya
sejajar dengan arah serat kayu.

 Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan
tegak lurus terhadat serat kayu.

 Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan untuk penggergajian
dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan
gergaji bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang
tinnggi.

 Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan diameter
yang besar.

 Gergaji Punggung yang dapat dibalikdipergunakan untuk memotong kayu dengan halus
 yang lebih halus dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan.
  Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun persegi.
 Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji PotongMiring )dipergunakan untuk memotong siku atau
miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
 
Alat Pelubang

 
Pahat
Pahat adalah merupakan peralatan pokok untuk membuat celah sambungan, melubangi dan
membentuk benda kerja. Pahat dan alat pencukil untuk memotong kayu, membuat celah dan
melubangi harus dipukul dengan palu atau 7ember.
 Pahat kuku kekar (fimer chisel) digunakan untuk menusuk dan mencukil kayu

 Pahat kuku miring (bevel-edge chisel) , Fungsi pahat ini adalah untuk membersihkan atau
merapikan bagian-bagian yang akan disambung.

 Pahat pengupas (paring chisel), digunakan untuk membersihkan / merapikan bekas
pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi pahat tetap
rata dengan permukaan kayu .

 Pahat miring (skew chisel) , digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu yang
 sulit .
 Pahat lubang terdapat bebera pajenis dan bentuk dari pahat lubang-purus, yaitu:Pahat
miring, digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan dalam (lebar potongan 1“ –
2“).Pahat serombong, digunakan untuk pemahatan lubang dangkal(lebar potongan ¼“
sampai 2“).Pahat lubang-purus, digunakan untuk pemahatan lubang yang dalam dan
 sempit.
  Pahat Tusuk
 
 Alat Pengukur
 Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda
kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).

Siku-siku .Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan Menggaris
tegak lurus atau 7ember tanda
 . Ada beberapa jenis siku , yaituSiku-siku 90 derajad, siku
Perempat , Siku Goyang ,

 
 Bangku kerja / meja kerja
 Bangku Kerja .Bangku kerja ini berfungsi pada saat mengetam, menggergaji dan
memahat, selain itu juga bangku kerja ini juga berfungsi menyimpan peralatan yang akan
digunakan.

 Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita akan
melakukan pekerjaan.
 
 Alat-alat Pembantu

Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja.
 Dalam pertukangan kayu  biasanya menggunakan pensil lunak,yaitu antara 3B s.d. 6B
dengan bentuk bulat telur.

Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan
 diruncingkan dibagian ujung  depan.Fungsi penggores adalah untuk membuat
tanda/garis batas pengerjaan.

Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan salah satu
tepi benda kerja.Alat ini berfungsi untuk menggambaratau 8ember tanda pada
 sambungan lubang dan pen serta tebal maupun lebar kayu .

Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu . Palu  juga
 memiliki beberapa jenis , yaitu palu besi , palu kayu , dan palu karet / plastic

  untuk mencabut paku dan
Kakatua .Kakatua adalah alat yang digunakan
untukmemotong kawat berukuran kecil .
 
 Obeng .Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup

Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga
 mempermudah dalam  penyambungan .Beberapa jenis penjepit , yaitu klem batang ,
Klem C , dan klem F .

Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan
potongan-potongan yang tidak teratur
 dan untuk kurva –kurva yang tidak
memungkinkan mengunakan ketam.
BAB III
PEMBAHASAN

Job I
Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji

1.Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah kegiatan praktek bengkel usai, dimana mahasiswa / mahasiswi
mampu terampil dalam :

 Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.

 Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.

 Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.

Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan dengan baik dan benar

2. Instruksi Umum

Pada praktek kerja topik ini dimaksudkan untuk memberikan latihan dasar mengetam dan
menggergaji dengan bahan kayu usuk / kaso ukuran 5/7 cm menjadi ukran 4/6 cm . Kemudian,
memeriksa kondisi dan ukuran kayu tersebut serta ketajaman dari peralatan / perkakas yang akan
digunakan .

3. Alat Dan Bahan

Pada praktikum job 1 mengenai latihan dasar mengetam dan menggergaji dapat menggunakan
alat dan bahansebagai berikut :

- Gergaji tangan pemotong / pembelah - rolmeter


- Gergaji punggung - Pensil / kraspen
- Ketam pendek kasar / halus - Siku dan siku verstek
- Kayu ukuran 6/8

4. Instruksi Kerja

Menyimpan alat – alat kerja yangdigunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur
 apabila belum menggunakannya.

Mempelajari dahulu gambar kerja dan mengikuti langkah –langkah kera dengan seksama dan
 teliti .

 Memusatkan perhatian atu pikiran pada waktu praktek

Mengikuti petunjuk – petunjuk dari instruktur
5. gambar kerja

6. Prosedur kerja / langkah kerja

Prosedur kerja/ langkah kerjayang sebagai acuan dalam praktikum job 1 mengenai latihan mengetam
dan menggergaji, yaitu sebagai berikut :
1. Sebatang kayu usuk / kaso dengan ukuran 5/7 cm yang sudah disiapkan diketam menjadi ukuran
4/6 cm,dengan ketentuan :

 Megetam muka lebar I dan sisi tebal 1 secara rata , lurus , halus , dan kemudian siku sisi tebal
1 terhadap muka lebar 1 .Demikian dilakukan juga pada muka lebar II dan sisi tebal 2

Menetukan lebar kayu dengan mengukur salah satu muka lebar, misalnya memakai muka
lebar I menjadi 6 cm dan memproyeksikannya . kemudian 
mengetam salah satu sisi tebal
 ( misalnya memakai sisi tebal 1) sampai rata sesuai ukuran .

 Menentukan tebal kayu dengan Mengukur salah satu sisi tebal misalnya memakai sisi tebal 
1 menjadi 4 cm dan memproyeksikannya . kemudian mengetam salah satu muka lebar
( misalnya memakai muka lebar I ) sampai rata sesuai ukuran .

2. Selanjutnya ,Melukis bagian – bagian yang akan digergaji pada kayu ukuran 4/6 cm yang telah
selesai diketam, dengan berdasarkan ukuran yang sudah di tentukan pada gambar kerja.

3. Berikutnya, Penggergajian pada kayu yang telah selesai dilukis dengan ketentuan :

 Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah / gergaji punggung sampai batas lukisan.

 Menggergaji potong sampai batas lukisan.

Menggergaji potong miring sampai batas lukisan.
7 . Hasil Kerja

Diakhir kegiatan praktikum job 1 mengenai latiahan dasar mengetam dan menggegaji ini , dapat
saya tampilkan contoh hasil kerja yang telah saya hasilkan, seperti terlihat pada gambardibawah
ini :

Dari gambar diatas, dapat saya simpulkan bahwa untuk mencapai suatu hasil kerja yang maksimal
pada job 1 ini , seorang pekerja perlu memperhatikan hal- hal berikut :

1. Mengikuti prosedur kerjayang benar . artinya semua kegiatan pada praktikum job 1 berpatokan
pada langkah kerja , karena langkah kerja merupakan arahan kerja pada kegiatanpraktikum
tersebut .
2. cara penggunaan alat kerja yang baik danbenar .singkatnya , dalam penggunaan alat kerja yang
baik dan benar pada suatu praktikum akan menghasilkan suatu hasil kerja yang bagus pula.
3. tepat atau tidaknya ukuran . Ukuran – ukuran yang sudah ditentukan sesuai pada gambar kerja
pada job 1 akan menjadi batasan –batasan dalam menggergaji dan mengetam .sehinga hasil kerja
yang dihasilkan rapid dan lurus .
4. lamanyawaktu pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan . Suatu pekerjaan yang diselesaikan dalam
waktu yang cepat menandakan bahwa pekerja tersebut bekerja dengan disiplin. Namun perlu
diingat, untuk menghasilkan hasil kerja yang bagus dalam waktu yang cepatharus membutuhkan
keterampilan pekerja yang teliti dan ulet dalam bekerja . karena seperti yang kita ketahui banyak
pekerja yang bekerja dalam waktu yang cepat kadang hasil kerjanya tidak memuaskan .
5. Dan yang paling penting adalah keselamatan kita dalam bekerja . Keselamatan dalam bekerja
merupakan hal utama yang perlu diwaspadai dalam melakukan aktivitas praktek . Selain itu
kesalamatan bekerja juga merupakan tolak ukur bagi hasil kerja .artinya suatu hasil kerja
dikatakan berhasil jika hasil kerja itu bagus dan pekerjanya selamat dalam bekerja , namun jika
hasil kerjanya bagus dan pekerjanya mendapat kecelakaan maka dapat dikatakan hasil kerja yang
dihasilkan kurang berhasil.
Job ll
Sambungan Kusen

Tujuan :
Pada akhir pelajaran diharapkan Mahasiswa dapat :

 Terampil dalam menggunakan perkakas kayu

 Membuat sambungan kuzen pintu / sambungan tiang atas dan ambang atas

Dapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang atas serta bentuk dan
fungsi dan bagian – bagiannya
Instruksi Umum

Kuzen terdiri dari balok tegak ( tiang kuzen ) dan balok datar ( ambang ). Ukuran kayu yang
digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal tembok, lebar atau besarnya
daun pintu. Hubungan tiang kuzen dengan ambang atas dibuat sambungan purus dan lubang.
Lebat purus dibuat 1/3 ( h ) dan ambang atas diperpanjang ( 8 ~ 10 ) cm kiri kanan yang
dinamakan kuping kuzen. Untuk menguatkan hubungan tiang dan ambang dipergunakan alat
sambung paku. Sedangkan untuk menyamarkan retakan yang terjadi antara kuzen dan tembok,
maka pada sisi luar tiang kuzen dibuat tali air dengan ukuran ( 0.6 x 0.6 ) cm. Yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan kuzen adalah arah dari bukaan pintu jika kusen yang dibuat
merupakan kuzen gandeng ( kuzen pintu dan jendela jadi satu kesatuan )
Peralatan dan Bahan :

 Gergaji potong, belah dan punggung


 Pensil / kraspen
 Siku
  Ketam dan ketam sponeng
  pahat pukul dan pahat tusuk
 palu kayu dan palu besi

Gambar kerja
Langkah – Langkah Kerja

a) Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan


b) Ketam kayu pada keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai dengan ukuran
yang ditentukan
c) Potong kayu menjadi 2 bagian yang sama panjang untuk tiang kuzen ( A ) dan untuk ambang
(B)
d) Melukis tiang kusen ( A ) dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah ada, kemudian
beri tanda bagian – bagian yang akan dibuang dengan menggunakan pensil
e) Lakukan hal yang sama untuk ambang atas ( B )
f) Mulailah dengan membuat purus tiang kusen ( A ) dengan menggunakan gergaji atau dengan
bantuan alat

gambar hasil kerja

Untuk mencapai hasil yang sesuai yang diinginkan hendaknya kita mengikuti prosedur
yang ada dengan baik dan benar. Selain itu perlu ketelitian dalam membuat setiap bagian –
bagian dan merakitnya, maka dengan demikian kita akan mencapai hasil yang maksimal dari
praktek sambungan kusen
Job III
Sambungan Bibir Miring Berkait
1. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a) Menggunakan perkakas tangan.
b) Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c) Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d) Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

2. Instruksi Umum :
Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik yang saling
berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan ditakik sehingga berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

3. Perkakas dan Bahan


 Gergaji potong / belah
 Ketam
  Pahat lubang dan tusuk
 Palu besi
 Pensil
 Siku-siku dan siku putar
 Meteran


4. Instruksi Kerja :
a) menyimpan alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur
apabila belum digunakan.
b) mempelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama dan
teliti.
c) Memusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d) mengikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur

5. Gambar kerja
6. Metode / Langkah – Kerja
Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 3 mengenai
sambungan bibir miring berkait, yaitu sebagai berikut :

1. mengambil satu batang Kayu dengan panjang 50 cm .


2. Mengetam bahan tersebut hingga lurus , siku dan rata , untuk ukuran 4.5 x 6,5 cm
3. memotong jadi dua dan beri tanda masing – masing ( misalnya A dan B )
4. Melukis sesuai gambar kerja :
- menetukan panjang sambungan sesuai gambar
- membagi 5 bagian dari kayu tersebut
- membuat garis miring suai gambar
- ember tanda arsiran kayu yang akan dibuang
5. Memotong pada bagiaan- bagian batas sambungan untuk melepas kuyu yang terbuang
6. melepas kayu – kayu terserbut ( nomor 5 dengan pahat )
7. menyambung kayu A dan B
8. memeriksa pada instruktur
Bila terjadi kurang sempurnanya penyambungan mengoreksi kembali ,kemudianmenyambung
lagi dan melakukan pekerjaan ini sampai sambungan tersebut berhasil baik

7. Hasil Kerja

Hasil kerja dari praktikum job 3 tampak sperti pada gambar berikut ini :

Gambar diatas terlihat bahwa untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang berhasil dalam arti
bagus dan rapi , kita perlu mengikuti langkah – langkah kerja yang sudah ditentukan . Demi
mencapai kesuksesan dalam mengikuti langkah – langkah kerja diperlukan ketelitian dan keseriusan
seorang pekerja dalam bekerja . selain itu , penggunaan alat kerja yang sesuai fungsinya juga sangat
membantu dalam keberhasilan suatu pekerjaan praktikum . Namun ada hal lain yang juga harus
diperhatikan bagi seorang pekerja adalah ketepatan dalam pengukuran , karena hal itu sangat penting
dalam menetukan ukuran kayu yang menjadi acuan dalam praktikum.Di samping dari sekian hal
diatas , dalam kegiatan praktek kita harus bekerja tepat waktu , ketepatan waktu dalam bekerja
merupakan poin penting yang harus dimiliki oleh setiap pekerja .Hal ini agar melatih kita ( pekerja )
untuk disiplin dalam bekerja / disiplin dengan waktu yang digunakan dalam bekerja . Adapun hal
yang tidak kala penting yang lebih utama diperhatikan dalam bekerja adalah keselamatan kita dalam
bekerja
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja
kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah wawasan serta
menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun
yang ingin berwirausaha.

Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu
merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang
menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek
ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture, lemari,
kursi, meja, perancah dll.

2. Saran
Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di lab kayu
sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap nantinya alat/
perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu dan
mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya
DOKUMENTASI
PNK
POLITEKNIK NEGERI KUPANG

LAPORAN
PRAKTEK KERJA KAYU I
MKB 11052

Oleh

RICHARD J. MATA RATU

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEJNIK NEGERI KUPANG

Anda mungkin juga menyukai