Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN OKSIGENASI

OLEH :

MAHASISWA

NAMA : MARTINUS ARISTO YANDRIMAS

KELAS: D IV - A

NIM : PO.530320917161

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV KEPERAWATAN

TAHUN 2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN (PASIEN) DENGAN ASMA
BRONCHIAL

Kasus :

Seorang klien laki-laki 45 tahun diantar ke UGD karena sesak napas.Diagnosa


medik Asma Bronchial. Hasil pengkajian RR: 38x/menit, ada bunyi wheezing
pada lobus kanan atas bawah, dan lobus kiri atas. Pernapasan cuping hidung dan
ada retraksi dinding dada.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Ok


DENGAN ASMA BRONCHIAL
DI RUANG MAWAR
RS SILOAM
KUPANG

1. PENGKAJIAN

- Tanggal / jam MRS : 10 Aggustus 2017, pukul 10.00 WITA


- Ruang : Anggrek
- No.Register : -
- Dx.Medis : Asma Bronchial
- Tanggal Pengkajian : 12 Agustus 2017. Pukul 12.00 WITA

A. IDENTITAS

 Identitasklien
- Nama : Tn.S
- Umur : 45 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Agama : Kristen Protestan
- Suku : Sabu
- Pendidikan : S1
- Pekerjaan : Guru
- Status : Sudah menikah
- Alamat : Jl. Damai, Oebobo – Kupang

 Identitas penanggung jawab


- Nama : Ny. N
- Alamat : Jl. Damai, Oebobo- Kupang
- Hubungan dengan klien: Istri

B. RIWAYAT PENYAKIT
 Keluhan utama: Klien mengeluh sesak napas
 Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke rumah sakit pada pukul 10.00 dengan keluhan sesak napas
yang hebat dan sering kambuh.
 Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan dulu pernah mengalami alergi terhadap asap, debu
yang berlebihan, dan bau yang menyengat.
 Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan bahwa ibu klien juga menderita alergi terhadap asap
dan debu yang berlebihan.
 Riwayat sosial-ekonomi
Klien merupakan seorang perokok aktif.

C. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN MENURUT GORDON

 Persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Apabila sakit, klien segera berobat ke rumah sakit atau puskesmas.
 Pola nutrisi/metabolik
- Program diet RS : Bubur kasar
- Intake makanan :
Sebelum sakit: 3x sehari, makan habis 1 porsi, sayur, lauk-pauk
Selamasakit : 3x sehari, makan habis 5-6 sendok, sayur, lauk-
pauk
- Intake cairan :
Sebelum sakit : 5-7 gelas sehari, air putih
Selama sakit : 3-5 gelas sehari, air putih
 Pola eliminasi
- Buang Air Besar
Sebelum sakit : 1x sehari, warna kuning
Selama sakit : 1x sehari, warna kuning
- Buang Air Kecil
Sebelum sakit : 5-7x sehari, warna kuning
Selama sakit : 3 - 5x sehari, warna kuning, tidak terpasang DC

 Pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit :
KEMAMPUAN 0 1 2 3 4
PERAWATAN DIRI
MAKAN/MINUM 
MANDI 
TOILETING 
BERPAKAIAN 
MOBILITAS DITEMPAT 
TIDUR
BERPINDAH 
AMBULASI / ROM 
Ket :
0 = mandiri.
1 = alat bantu.
2 = dibantu orang lain.
3 = dibantu orang lain dan alat.
4 = tergantung total .
Selama sakit :
KEMAMPUAN 0 1 2 3 4
PERAWATAN DIRI
MAKAN/MINUM 
MANDI 
TOILETING 
BERPAKAIAN 
MOBILITAS DITEMPAT 
TIDUR
BERPINDAH 
AMBULASI / ROM 
Ket :
0 = mandiri.
1 = alat bantu.
2 = dibantu orang lain.
3 = dibantu orang lain dan alat.
4 = tergantung total .

 Pola tidur dan istirahat


- Lama tidur siang 2 jam
- Lama tidur malam 7 jam
- Klien mengatakan tidak ada masalah dengan tidurnya

 Pola persepsi dan konsep diri


Klien yakin penyakitnya akan sembuh
 Pola seksualitas dan reproduksi
Klien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak

 Pola peran hubungan


Klien sebagai kepala keluarga, dan mempunyai hubungan baik dengan
keluarganya

 Pola management koping – stress


Klien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan dengan
keluarganya

 Sistem nilai dan kepercayaan


Klien beragama Kristen Prostestan, dan selalu berdoa untuk
kesembuhannya

D. PEMERIKSAAN FISIK

- Kesadaran : Compos mentis


- TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 96x/menit
RR : 38x/menit
S : 36,70C
 Kepala: simetris, tidak benjolan, tidak ada lesi, kulit kepala bersih, rambut
hitam, distribusinya merata.
 Mata :
Simetris, palbebra tidak odem, konjungtiva merah muda, sklera putih,
mata tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
 Hidung :
Simetris, ada septum, ada nares, ada cuping hidung, terpasang selang
oksigen 2 lpm
 Telinga :
Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ada serumen
 Mulut :
Gigi klien bersih, warna bibir pucat, mukosa bibir kering
 Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun vena jugularis
 Dada :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tetapi saat klien bernapas terlihat
pengebangan dada yang tidak simetris, ada retraksi dinding dada.
- Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan.
- Auskultasi : Terdapat bunyi wheezing pada lobus kanan atas bawah,
dan lobus kiri atas
- Perkusi : Bunyi pekak, menunjukkan adanya penumpukkan secret
 Abdomen :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Terdengar bising usus 15x/menit
- Perkusi : Terdengar bunyi timpani

 Genetalia :
Laki-laki, tidak terpasang Dower Cateter (DC)
 Punggung :
Tidak ada kelainan tulang belakang( kifosis, lordosis, skoliosis ), tidak ada
nyeri gerak
 Anus :
Tidak ada benjolan mencurigakan, kulit dekat anus kemerahan
 Ekstrimitas :
- Atas: Tangan kanan terdapat infus D5%
- Bawah : tidak ada edema
2. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O.
1 DS : -Peningkatan produksi -Bersihan jalan nafas
- Klien mengatakan sekret tidak efektif.
dadanya sesak
-
DO :
- TD : 120/80mmHg
- S : 37ᵒC
- N : 80x/menit
- RR : 38x/menit
- Suara nafas klien
terdengar wheezing
- - Klien terlihat sesak

2 DS : - Klien mengeluh -Gangguan suplai - Gangguan


sesak napas oksigen pertukaran gas.
DO :
- Retraksi dinding
dada
- Suara napas klien
terdengar bunyi
wheezing
- Terpasang oksigen 2
liter
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan
produksi secret.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONL
O KEPERAWATA
. N
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan -kaji status -
bersihan jalan selama 3x24 jam, diharapkan tidak ada pernapasan mengetahui
nafas suara nafas “wheezing” kecepatan
berhubungan pernapasan
dengan -atur posisi
peningkatan semi fowler -semi
produksi secret fowler
DS : dapat
- Klien mengurang
mengatakan i sesak
dadanya sesak
-
DO :
- TD:130/80mm
Hg
- S: 36,7ᵒC
- N: 96x/menit
- RR :
38x/menit
- Suara napas
terdengar
wheezing
- - Klien terlihat
sesak

2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan -kaji frekuensi -mengetahui


kerusakan selama 3x24jam, diharapkan kedalaman frekuensi,kedalam
pertukaran gas Klien bernafas dengan baik, dengan pernafasan an pernafasan
berhubungan kriteria hasil:
dengan gangguan -klien tidak menggunakan oksigen
suplai oksigen. - klien tidak sesak lagi - atur posisi - semi fowler
Ditandaidengan : semi fowler dapat mengurangi
DS: klien sesak
mengatakan sesak - dorong
DO: pengeluaran - untuk
- Retraksi sputum mengeluarkan
dinding dada sputum
- Suara napas - auskultasi
klien bunyi nafas
terdengar - mengetahui
bunyi - observasi bunyi nafas
wheezing tanda-tanda
- Terpasang vital dan - mengetahui
oksigen 2 liter irama jantung tanda-tanda vital
klien dan irama
- RR : - berikan jantung klien
38x/menit oksigen sesuai
indikasi
- terapi oksigen
dapat mengurangi
sesak

5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (PELAKSANAAN)

No. Hari/Tang Implementasi Evaluasi Paraf


Diagnosa gal /Jam Respon
, 10
september
2017

1 09.00 - Mengkaji keadaan - Klien terlihat


umum klien sesak

1,2 - Mengkaji status dan - RR = 38x/menit


frekuensi pernapasan

2 09.05 - Mengauskultasi - Terdengar bunyi


bunyi paru wheezing

1,2 - Memposisikan klien - Klien


semi fowler mengatakan
lebih nyaman
2 09.10 - Memonitor oksigen - Terpasang
klien oksigen 2 lpm

11,
september
2017

1 07.00 - Mengkaji keadaan - Klien terlihat


umum klien lebih tenang

1,2 - Mengkaji status - RR = 25x/menit


danfrekuensipernapas
an
1 08.00 - Klien mau
- Memberikan obat diberi obat
sesuaiin dikasi dan
suruhan dokter
2 08.05 - Klienmasihmau
- Memonitoroksigen menggunakanok
klien sigen

12,
September
2017

1 21.00 - Mengkaji keadaan - Klien


umum klien mengatakan
sesaknya
berkurang

2 21.05 - Memonitor oksigen - Klien tidak


menggunakan
selang oksigen

1,2 - Mengkaji status dan - RR = 23x/menit


frekuensi pernapasan

6. EVALUASI

Tanggal / Jam No. Dx. Catatan Perkembangan Paraf


Kep
Jumat, 23
September 2016

14.00 1 S = klien mengatakan dadanya masih


sesak
O = klien terlihat sesak,RR=38x/menit
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi keperawatan

S = klien mengatakan masih sesak


napas
O = klien terlihat sesak RR:38x/menit,
2 terdengar bunyi wheezing, terpasang
O22 lpm
A = masalah belumteratasi
P = lanjutkan intervensi keperawatan

13,
September 2017

14.00 1 S = klien mengatakan sesaknya


berkurang
O = klien terlihat lebih
tenang,RR=25x/menit
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi keperawatan

S = klien mengatakan sesaknya


2 berkurang
O = klien terlihat lebiht enang
RR:25x/menit, terdengarbunyi
wheezing, terpasang O2
P = lanjutkanintervensikeperawatan
25, September
2017
07.00 1 S=
klienmengatakansesaknyaberkurang
O=
klienterlihatlebihtenang,RR=23x/menit
A = masalahteratasisebagian
P = lanjutkanintervensikeperawatan

S=
klienmengatakansesaknyaberkurang
2 O = klienterlihatlebihtenang
RR:23x/menit,
klientidakmenggunakanoksigen
A = masalahteratasisebagian
P = lanjutkanintervensikeperawatan
Referensi

M. Margaretha Ulemadja Wedho, SKp, MHSc, dkk. 2014. Konsep Kebutuhan


Dasar Manusia II. Kupang : Gita kasih, 2014.
Chynthya M. Taylor, Sheila Sparks Ralph. 2010. Diagnosis Keperawatan Dengan
Rencana Asuhan. Jakarta : Penerbit buku kedokteran, 2010.

Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta lll. 2099. Panduan Praktik Kebutuhan
Dasar Manusia l. Jakarta: Salemba Medika.
LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN OKSIGENASI

OLEH :

MAHASISWA

NAMA : MARTINUS ARISTO YANDRIMAS

KELAS: D IV - A

NIM : PO.530320917161

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV KEPERAWATAN

TAHUN 2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN (PASIEN) DENGAN ASMA
BRONCHIAL

Kasus :

Seorang klien laki-laki 45 tahun diantar ke UGD karena sesak napas.Diagnosa


medik Asma Bronchial. Hasil pengkajian RR: 38x/menit, ada bunyi wheezing
pada lobus kanan atas bawah, dan lobus kiri atas. Pernapasan cuping hidung dan
ada retraksi dinding dada.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Ok


DENGAN ASMA BRONCHIAL
DI RUANG MAWAR
RS SILOAM
KUPANG

7. PENGKAJIAN

- Tanggal / jam MRS : 10 Aggustus 2017, pukul 10.00 WITA


- Ruang : Anggrek
- No.Register : -
- Dx.Medis : Asma Bronchial
- Tanggal Pengkajian : 12 Agustus 2017. Pukul 12.00 WITA

E. IDENTITAS

 Identitasklien
- Nama : Tn.S
- Umur : 45 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Agama : Kristen Protestan
- Suku : Sabu
- Pendidikan : S1
- Pekerjaan : Guru
- Status : Sudah menikah
- Alamat : Jl. Damai, Oebobo – Kupang

 Identitas penanggung jawab


- Nama : Ny. N
- Alamat : Jl. Damai, Oebobo- Kupang
- Hubungan dengan klien: Istri

F. RIWAYAT PENYAKIT
 Keluhan utama: Klien mengeluh sesak napas
 Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke rumah sakit pada pukul 10.00 dengan keluhan sesak napas
yang hebat dan sering kambuh.
 Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan dulu pernah mengalami alergi terhadap asap, debu
yang berlebihan, dan bau yang menyengat.
 Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan bahwa ibu klien juga menderita alergi terhadap asap
dan debu yang berlebihan.
 Riwayat sosial-ekonomi
Klien merupakan seorang perokok aktif.

G. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN MENURUT GORDON

 Persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Apabila sakit, klien segera berobat ke rumah sakit atau puskesmas.
 Pola nutrisi/metabolik
- Program diet RS : Bubur kasar
- Intake makanan :
Sebelum sakit: 3x sehari, makan habis 1 porsi, sayur, lauk-pauk
Selamasakit : 3x sehari, makan habis 5-6 sendok, sayur, lauk-
pauk
- Intake cairan :
Sebelum sakit : 5-7 gelas sehari, air putih
Selama sakit : 3-5 gelas sehari, air putih
 Pola eliminasi
- Buang Air Besar
Sebelum sakit : 1x sehari, warna kuning
Selama sakit : 1x sehari, warna kuning
- Buang Air Kecil
Sebelum sakit : 5-7x sehari, warna kuning
Selama sakit : 3 - 5x sehari, warna kuning, tidak terpasang DC

 Pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit :
KEMAMPUAN 0 1 2 3 4
PERAWATAN DIRI
MAKAN/MINUM 
MANDI 
TOILETING 
BERPAKAIAN 
MOBILITAS DITEMPAT 
TIDUR
BERPINDAH 
AMBULASI / ROM 
Ket :
0 = mandiri.
1 = alat bantu.
2 = dibantu orang lain.
3 = dibantu orang lain dan alat.
4 = tergantung total .
Selama sakit :
KEMAMPUAN 0 1 2 3 4
PERAWATAN DIRI
MAKAN/MINUM 
MANDI 
TOILETING 
BERPAKAIAN 
MOBILITAS DITEMPAT 
TIDUR
BERPINDAH 
AMBULASI / ROM 
Ket :
0 = mandiri.
1 = alat bantu.
2 = dibantu orang lain.
3 = dibantu orang lain dan alat.
4 = tergantung total .

 Pola tidur dan istirahat


- Lama tidur siang 2 jam
- Lama tidur malam 7 jam
- Klien mengatakan tidak ada masalah dengan tidurnya

 Pola persepsi dan konsep diri


Klien yakin penyakitnya akan sembuh
 Pola seksualitas dan reproduksi
Klien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak

 Pola peran hubungan


Klien sebagai kepala keluarga, dan mempunyai hubungan baik dengan
keluarganya

 Pola management koping – stress


Klien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan dengan
keluarganya

 Sistem nilai dan kepercayaan


Klien beragama Kristen Prostestan, dan selalu berdoa untuk
kesembuhannya

H. PEMERIKSAAN FISIK

- Kesadaran : Compos mentis


- TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 96x/menit
RR : 38x/menit
S : 36,70C
 Kepala: simetris, tidak benjolan, tidak ada lesi, kulit kepala bersih, rambut
hitam, distribusinya merata.
 Mata :
Simetris, palbebra tidak odem, konjungtiva merah muda, sklera putih,
mata tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
 Hidung :
Simetris, ada septum, ada nares, ada cuping hidung, terpasang selang
oksigen 2 lpm
 Telinga :
Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ada serumen
 Mulut :
Gigi klien bersih, warna bibir pucat, mukosa bibir kering
 Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun vena jugularis
 Dada :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tetapi saat klien bernapas terlihat
pengebangan dada yang tidak simetris, ada retraksi dinding dada.
- Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan.
- Auskultasi : Terdapat bunyi wheezing pada lobus kanan atas bawah,
dan lobus kiri atas
- Perkusi : Bunyi pekak, menunjukkan adanya penumpukkan secret
 Abdomen :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Terdengar bising usus 15x/menit
- Perkusi : Terdengar bunyi timpani

 Genetalia :
Laki-laki, tidak terpasang Dower Cateter (DC)
 Punggung :
Tidak ada kelainan tulang belakang( kifosis, lordosis, skoliosis ), tidak ada
nyeri gerak
 Anus :
Tidak ada benjolan mencurigakan, kulit dekat anus kemerahan
 Ekstrimitas :
- Atas: Tangan kanan terdapat infus D5%
- Bawah : tidak ada edema
8. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O.
1 DS : -Peningkatan produksi -Bersihan jalan nafas
- Klien mengatakan sekret tidak efektif.
dadanya sesak
-
DO :
- TD : 120/80mmHg
- S : 37ᵒC
- N : 80x/menit
- RR : 38x/menit
- Suara nafas klien
terdengar wheezing
- - Klien terlihat sesak

2 DS : - Klien mengeluh -Gangguan suplai - Gangguan


sesak napas oksigen pertukaran gas.
DO :
- Retraksi dinding
dada
- Suara napas klien
terdengar bunyi
wheezing
- Terpasang oksigen 2
liter
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan
produksi secret.
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen

10. INTERVENSI KEPERAWATAN


N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONL
O KEPERAWATA
. N
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan -kaji status -
bersihan jalan selama 3x24 jam, diharapkan tidak ada pernapasan mengetahui
nafas suara nafas “wheezing” kecepatan
berhubungan pernapasan
dengan -atur posisi
peningkatan semi fowler -semi
produksi secret fowler
DS : dapat
- Klien mengurang
mengatakan i sesak
dadanya sesak
-
DO :
- TD:130/80mm
Hg
- S: 36,7ᵒC
- N: 96x/menit
- RR :
38x/menit
- Suara napas
terdengar
wheezing
- - Klien terlihat
sesak

2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan -kaji frekuensi -mengetahui


kerusakan selama 3x24jam, diharapkan kedalaman frekuensi,kedalam
pertukaran gas Klien bernafas dengan baik, dengan pernafasan an pernafasan
berhubungan kriteria hasil:
dengan gangguan -klien tidak menggunakan oksigen
suplai oksigen. - klien tidak sesak lagi - atur posisi - semi fowler
Ditandaidengan : semi fowler dapat mengurangi
DS: klien sesak
mengatakan sesak - dorong
DO: pengeluaran - untuk
- Retraksi sputum mengeluarkan
dinding dada sputum
- Suara napas - auskultasi
klien bunyi nafas
terdengar - mengetahui
bunyi - observasi bunyi nafas
wheezing tanda-tanda
- Terpasang vital dan - mengetahui
oksigen 2 liter irama jantung tanda-tanda vital
klien dan irama
- RR : - berikan jantung klien
38x/menit oksigen sesuai
indikasi
- terapi oksigen
dapat mengurangi
sesak

11. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (PELAKSANAAN)

No. Hari/Tang Implementasi Evaluasi Paraf


Diagnosa gal /Jam Respon
, 10
september
2017

1 09.00 - Mengkaji keadaan - Klien terlihat


umum klien sesak

1,2 - Mengkaji status dan - RR = 38x/menit


frekuensi pernapasan

2 09.05 - Mengauskultasi - Terdengar bunyi


bunyi paru wheezing

1,2 - Memposisikan klien - Klien


semi fowler mengatakan
lebih nyaman
2 09.10 - Memonitor oksigen - Terpasang
klien oksigen 2 lpm

11,
september
2017

1 07.00 - Mengkaji keadaan - Klien terlihat


umum klien lebih tenang

1,2 - Mengkaji status - RR = 25x/menit


danfrekuensipernapas
an
1 08.00 - Klien mau
- Memberikan obat diberi obat
sesuaiin dikasi dan
suruhan dokter
2 08.05 - Klienmasihmau
- Memonitoroksigen menggunakanok
klien sigen

12,
September
2017

1 21.00 - Mengkaji keadaan - Klien


umum klien mengatakan
sesaknya
berkurang

2 21.05 - Memonitor oksigen - Klien tidak


menggunakan
selang oksigen

1,2 - Mengkaji status dan - RR = 23x/menit


frekuensi pernapasan

12. EVALUASI

Tanggal / Jam No. Dx. Catatan Perkembangan Paraf


Kep
Jumat, 23
September 2016

14.00 1 S = klien mengatakan dadanya masih


sesak
O = klien terlihat sesak,RR=38x/menit
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi keperawatan

S = klien mengatakan masih sesak


napas
O = klien terlihat sesak RR:38x/menit,
2 terdengar bunyi wheezing, terpasang
O22 lpm
A = masalah belumteratasi
P = lanjutkan intervensi keperawatan

13,
September 2017

14.00 1 S = klien mengatakan sesaknya


berkurang
O = klien terlihat lebih
tenang,RR=25x/menit
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi keperawatan

S = klien mengatakan sesaknya


2 berkurang
O = klien terlihat lebiht enang
RR:25x/menit, terdengarbunyi
wheezing, terpasang O2
P = lanjutkanintervensikeperawatan
25, September
2017
07.00 1 S=
klienmengatakansesaknyaberkurang
O=
klienterlihatlebihtenang,RR=23x/menit
A = masalahteratasisebagian
P = lanjutkanintervensikeperawatan

S=
klienmengatakansesaknyaberkurang
2 O = klienterlihatlebihtenang
RR:23x/menit,
klientidakmenggunakanoksigen
A = masalahteratasisebagian
P = lanjutkanintervensikeperawatan
Referensi

M. Margaretha Ulemadja Wedho, SKp, MHSc, dkk. 2014. Konsep Kebutuhan


Dasar Manusia II. Kupang : Gita kasih, 2014.
Chynthya M. Taylor, Sheila Sparks Ralph. 2010. Diagnosis Keperawatan Dengan
Rencana Asuhan. Jakarta : Penerbit buku kedokteran, 2010.

Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta lll. 2099. Panduan Praktik Kebutuhan
Dasar Manusia l. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai