OLEH :
6. M. Alfiansyah
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Tanggal :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga dapat terselesaikannya laporan “PRAKTIK KERJA
DRAINASE” sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktek Kerja Drainase. Selain itu
pula, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Moh. Charits, ST., MMT sebagai
instruktur selama berjalannya praktek kerja baja.
Sebagai penulis, saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
kurang dari kata sempurna baik dari segi penyusunan maupun penulisannya karena
sesungguhnya inilah keterbatasan ilmu yang saya miliki .Oleh karena itu saya
memohon maaf sebesar-besarnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
JOBSHEET 1 : Bowplank.............................................................................. 1
1.1 Tujuan ................................................................................................. 1
1.2 Alat ....................................................................................................... 1
1.3 Bahan.................................................................................................... 1
1.4 Langkah Kerja ...................................................................................... 1
1.5 Kesimpulan ......................................................................................... 4
1.6 Saran .................................................................................................... 5
1.7 Dokumentasi ........................................................................................ 5
JOBSHEET 2 : Penggalian Tanah ............................................................... 6
2.1 Tujuan ................................................................................................. 6
2.2 Alat ....................................................................................................... 6
2.3 Bahan.................................................................................................... 6
2.4 Langkah Kerja ...................................................................................... 6
2.5 Kesimpulan ......................................................................................... 7
2.6 Saran .................................................................................................... 7
2.7 Dokumentasi ........................................................................................ 7
JOBSHEET 3 : Bak Kontrol dan Saluran Tertutup .................................. 8
3.1 Tujuan ................................................................................................. 8
3.2 Alat ....................................................................................................... 8
3.3 Bahan.................................................................................................... 8
3.4 Langkah Kerja ...................................................................................... 8
3.5 Kesimpulan ......................................................................................... 9
3.6 Saran .................................................................................................... 10
3.7 Dokumentasi ........................................................................................ 10
iv
JOBSHEET 4 : Saluran Terbuka ................................................................. 11
4.1 Tujuan ................................................................................................. 11
4.2 Alat ....................................................................................................... 11
4.3 Bahan.................................................................................................... 11
4.4 Langkah Kerja ...................................................................................... 11
4.5 Kesimpulan ......................................................................................... 12
4.6 Saran .................................................................................................... 12
4.7 Dokumentasi ........................................................................................ 12
JOBSHEET 5 : Turap Tertutup dan Pengurukan Galian ........................ 13
5.1 Tujuan ................................................................................................. 13
5.2 Alat ....................................................................................................... 13
5.3 Bahan.................................................................................................... 13
5.4 Langkah Kerja ...................................................................................... 13
5.5 Kesimpulan ......................................................................................... 14
5.6 Saran .................................................................................................... 14
5.7 Dokumentasi ........................................................................................ 14
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1.2.2. Mengendalikan erosi tanah untuk melindungi kerusakan
fisik dan kerusakan ekonomi akibat genangan air.
2
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan utama dalam penulisan laporan kerja Drainase ini adalah sebagai
salah satu syarat yang harus penulis selesaikan sebagai salah satu tugas setelah
selesai praktek kerja drainase di bengkel teknik sipil Politeknik Negeri Malang,
serta sebagai salah satu bahan penilaian oleh dosen pembimbing atau instruktur.
Drainase merupakan hal yang sangat penting karena air yang terkenang
akan merusak badan jalan. Drainase harus dibentuk atau direncanakan pada saat
pekerjaan pembangunan dimulai meskipun sifatnya hanya sementara. Hal ini
dimaksudkan untuk melindungi tanah sehingga galian dan timbunan yang
sudah dikerjakan terhindar dari kerusakan akibat genangan air.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 PIPA
4
2.1.3. Syarat Pemasangan Pipa
2.2 SALURAN
5
Sistem saluran ini digunakan apabila saluran yang direncanakan
untuk membawa air kotor dari rumah tangga, industri, rumah sakit, dan
air hujan melalui saluran-saluran tersendiri.
Jenis-jenis saluran
a. Mudah dikerjakan
b. Relatif murah harganya
c. Dapat dibuat cadangan untuk dibuat yang besar
a. Letaknya memungkinkan
b. Usahakan agar tidak dikotori manusia
c. Sebaiknya tidak banyak terdapat jembatan
d. Letak saluran terbuka ditepi jalan sehingga dapat menampung air
ditepi jalan.
6
2.2.4 Penurapan tanah
a) Sistem Terbuka
b) Sistem Tertutup
7
2.2.6 Perkolasi
8
Hal ini berkaitan dengan kemungkinan air yang dapat diresapkan ke
dalam sumur resapan
9
2.2.7.2 Kapasitas air buangan
2.3.1 ALAT
3. Meteran
10
4. Selang ukur Selang ukur atau waterpass
dipakai untuk mengecek dan
mengukur kedataran
11
2.3.2 BAHAN
1. Batu bata
2. Balok
12
7. Benang Benang untuk memberi tanda
13
c. Mahasiswa diharapkan bekerja sangat hati-hati demi menjaga
keselamatan alatdan dirinya sendiri.
2.4.3 Bagaimana Meningkatkan Kebiasaan Bekerja yang Aman
Meningkatkan kerja yang aman sangat penting sekali,
mengingat biasanyasarana penunjang keselamatan kerja sangatlah
minim sekali, hal ini terutamasering terjadi pada perusahaan-
perusahaan yang relative berskala kecil-menengah. Cara-cara
keamanan kerja antara lain :
a. Camkan semua perturan kerja dengan sungguh-sungguh.
b. Waspadalah terhadap kemungkinan yang membahayakan. Jika
bahaya selalukelihatan, maka kecelakaan akan jarang terjadi.
c. Peliharalah peralatan agar selalu bersih, tajam, dan dalam keadaan
baik.
d. Simpan bahan-bahan yang mengandung kiia berbahaya dan
gunakanlah secarahati-hati serta dengan pengetahuan yang cukuo
mengenai hal itu.
e. Perhatikan semua peralatan mesin yang berputar dengan sangat
hati-hati.
2.4.4 Peralatan
Peliharalah setiap peralatan setelah selesai dipakai, jangan
menunda-nunda kegiatan pembersihan karena terlalu lama kotoran yang
menempel akan lebih sulituntuk dibersihkan dan akan membawa
kerugian di kemudian hari saat akandipakai kembali. Peliharalah setiap
peralatan dengan baik, bersih,
bebas karat, dan tajam. Jangan sekali-sekali menggunakan peralatan
yang tumpul dan sudah berkarat maupun rusak, karena akan
memperbesar terjadinya kecelakan kerja, karena alat tersebut bias patah
dan mungkin akan melukai diri sendiri atau orang lain.
2.4.5 Bahan-bahan Kimia
14
Pemakaian bahan-bahan kimia dalam jurusan teknik sipil
jarangdigunakannamun tidak sedikit pula dijumpai, misalnya pakaian
vaselin dan oli untuk pelumas peralatan kerja.Dalam hal ini kita harus
mengetahui sifat-sifat bahan kimia tersebut dan hendaknya diisimpan di
tempat yang aman dan digunakan secara hati-hati. Bermacam-macam
bahan kimia yang digunakan oleh pekerja instalasi pipa dapat
menimbulkan bahaya.Seperti minyak pelumas bekas yang digunakan
untuk memotongi pipa dapat menggelincirkan seseorang, begitu
jugadengan minyak tanah atau naphta yang tercecer dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran. Begitu juga bahan kimia drain
cleaning (sejenis soda api) dapat membakar kulit dan membahayakan
mata.
2.4.6 Tanggung Jawab
Setiap mahasiswa yang melakukan praktek instalasi pipa harus
selalu ingat akan tanggung jawab terhadap diri sendiri, teman, maupun
lingkungan sekitarnya. Misalnya saat praktikan orang-orang di
sekitarnya harus diperingatkan bahwa tempat praktek bukan untuk
bermain dan bercanda.
2.4.7 Tempat Kerja yang Bersih
Tempat kerja menentukan kenyamanan kerja. Tempat kerja
yang berserakan peralatan, material, dan lain-lain merupakan hal yang
sangat membahayakan. Seorang ahli tentang keselamatan kerja
menyebutkan bahaya akan tergelincir dansandungan. Jangan sekali-
sekali membiarkan barang-barang kerja berserakan.
2.4.8 Peralatan K3
a. Helm safety
Sebenarnya manfaat dan kegunaan utama dari helm safety
sendiri yaitu untuk melindungi kepala si pekerja, supaya bisa
terhindar dari kejatuhan barang dan yang lain, dan meminimalisir
cedera yang akan menerpa si pekerja tersebut. Kegunaan helm
15
safety sangat dibutuhkan oleh beberapa pekerja yang bekerja di
daerah kerja seperti tambang minyak, pabrik, proyek pembangunan
gedung dan berbagai hal yang lain. Dan pemakaian helm safety di
areal kerja yang penuh resiko seperti itu adalah wajib karena fungsi
utamanya untuk pelindung diri. Karena potensi kemungkinan yang
cukup besar dan datang dari atas kepala banyak sekali terjadi di
lingkungan kerja seperti itu. Hingga keberadaan alat keselamatan
kerja seperti helm proyek ini sangat penting.
Helm Safety
b. Kacamata safety
Kacamata Safety merupakan kacamata pelindung yang
menutupi area disekitar mata. Kacamata safety dapat melindungi
mata dari debu, dan percikan bahan kimia cair. Kamata safety juga
dapat dipakai bersamaan dengan kacamata resep dokter karena
desainnya yang lebih besar. Bahan dari kacamata safety mempunyai
ketahanan yang tinggi guna melindungi mata dengan lensa yang
tahan oleh benturan dan frame yang terbuat dari plastik ata logam.
16
Melindungi mata dari sinar yang menyilaukan seperti pada saat
mengelas.
Kacamata Safety
17
dengan metal, di bagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal.
Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari berbagai kecelakaan pada
kakinya.
Sepatu Safety
18
JOBSHEET 1
BOWPLANK
1.1 Tujuan
Praktik pemasangan Bowplank ini ditujukan sebagai pembatas lahan kerja
sekaligus acuan ketinggian, lebar galian dan as galian.
1.2 Alat
a. Roll Meter 50m
b. Selang Air
c. Waterpass
d. Palu
e. Palu Godam
f. Gergaji Mesin
g. Kuas Cat
h. Alat bidik ukur tanah (waterpass, kaki tiga, rambu ukur)
1.3 Bahan
a. Paku 1.5” (1 ons)
b. Kayu Papan 2/20 (4 meter)
c. Kayu Usuk 4/6 (4 buah @1m)
d. Benang Kasur (1 bundel)
e. Cat Kayu
19
Lebar galian = 1.5 Ø pipa rencana + 30 cm
= 1.5 (30) + 30
= 45 + 30
= 75 cm
Panjang bowplanc (W) = 1.5 Ø pipa rencana + 30cm + (2 x 50cm)
= 1.5 (30) + 30 cm + 100
= 45 + 30 + 100
= 175 cm
Kemiringan (s) = 1 %
1/100 = (elevasi hulu – elevasi hilir) / jarak
1/100 = (elevasi hulu – 245.270) /6
Elevasi hulu = (0.01 x 6 ) + 245.270
Elevasi hulu = 245.330 m
20
dan pukul bagian atas menggunakan palu godam agar kayu tertancap dan
kokoh.
c. Ukur jarak 155cm dari as kayu pertama untuk membuat tiang kedua. Pukul kayu
kedua menggunakan palu godam. Pastikan kayu pertama dan kedua lurus
segaris sehingga area drainase tidak miring.
d. Atur ketegakan kayu menggunakan waterpass.
e. Setelah kayu lurus, isi selang air dengan air secukupnya lalu tempelkan salah
satu ujung selang ke tiang pertama dan ujung lainnya di selang kedua.
Perhatikan tinggi muka air pada selang. Apabila muka air pada selang telah
stabil, tandai ketinggian muka air selang pada kayu.
f. Siapkan satu lonjor kayu papan (4meter) kemudian potong sepanjang 175cm
sebanyak 2 buah menggunakan gergaji mesin. Pasang papan kayu pada tiang
kayu bowplanc. Sisi atas kayu segaris dengan tanda muka air pada tiang kayu.
Panjang kuping bowplanc pada masing-masing sisi bowplanc sepanjang 10cm.
Kemudian paku papan pada kedua tiang bowplanc.
g. Tulis elevasi pada bowplanc menggunakan cat kayu. Paku bagian atas papan
tepat pada as dan 37.5cm ke kanan dan kiri as sebagai patokan lebar galian.
h. Tempelkan ujung meteran pada as tepat di muka tanah (sejajar dengan
bowplanc) kemudian ukur sepanjang 6 meter sebagai jarak bowplanc kedua
(hilir). Beri patokan pada tanah.
i. Pasang kayu ketiga sepanjang 77.5cm ke kanan dan kayu keempat pada 77.5cm
ke kiri segaris lurus pada kayu ketiga. Palu kedua kayu tersebut menggunakan
palu godam. Kemudian ulangi poin (d) untuk mengatur ketegakan kayu.
j. Siapkan selang air kemudian ukur elevasi tiang ketiga dengan tiang pertama
seperti poin (e).
k. Kemudian pasang selang dengan ujung pada tiang ketiga dan keempat dengan
tanda muka air pada tiang ketiga sebagai patokan. Apabila muka air telah stabil,
tandai muka air pada tiang keempat. Perlu diketahui bahwa kemiringan antar
bowplanc adalah 1%. Sesuai perhitungan pada poin (a), didapat tinggi hilir 7cm
21
lebih rendah dari elevasi hulu sehingga pemasangan papan kayu pada bowplanc
hilir berada 7cm di bawah tanda muka air yang telah diukur sebelumnya.
l. Langkah terakhir, kaitkan benang kasur pada paku batas galian bowplanc hilir
ke bowplanc hulu baik pada kanan as maupun kiri as.
m. Selanjutnya adalah pengukuran ketinggian bowplanc menggunakan alat bidik
waterpass. Langkah pertama adalah menyiapkan peralatan bidik seperti
waterpass, kaki tiga dan 2 buah rambu ukur. Pasang kaki tiga pada daerah datar
yang dapat mencakup pembidikan daerah yang akan akan dibidik.
n. Pasang waterpass pada kaki tiga dan atur keseimbangan kaki tiga. Setelah kaki
tiga seimbang, ukur ketinggian waterpass pada permukaan tanah.
o. Bidik rambu ukur dengan waterpass kemudian catat nilai atas, tengah dan
bawah yang tertangkap pada lensa waterpass.
p. Langkah ke-5 dan ke-6 dilakukan pada bowplanc hulu dan bowplanc hilir.
q. Diperoleh data sebagai berikut :
H waterpass
Atas Tengah Bawah
(cm )
Hilir 0733 0637 0542
135
Hulu 0732 0666 0601
1.5 Kesimpulan
a. Pemasangan bowplanc membutuhkan waktu selama sehari.
b. Ketinggian hulu lebih tinggi daripada ketinggian hilir
c. Didapat ketinggian hulu +245.330 m dan ketinggian hilir +245.270m
d. Berdasarkan perhitungan perencanaan, didapat lebar galian sepanjang 75 cm,
panjang bowplanc 175 cm dengan kemiringan galian 1%.
1.6 Saran
22
a. Gunakan peralatan K3 di lapangan seperti helm kerja, sarung tangan dan
sepatu safety.
b. Pastikan berkonsentrasi penuh apabila menggunakan peralatan berbahaya
seperti gergaji dan palu godam.
c. Pastikan bowplanc tidak miring dan tertancap sempurna ke dalam tanah.
1.7 Dokumentasi
23
JOBSHEET 2
PENGGALIAN TANAH
2.1 Tujuan
Tujuan dari penggalian tanah adalah sebagai tempat pipa dan bak kontrol
saluran tertutup serta tempat pipa untuk saluran terbuka.
2.2 Alat
a. Cangkul
b. Sekop
c. Lempak
d. Garpu
e. Kubud
f. Ganco
g. Unting-unting
h. Rol Meter
2.3 Bahan
a. Kayu Usuk 4/6 (4buah @30cm)
b. Benang Kasur (1 bundel)
24
(30cm) kemudian tancapkan patok kayu tersebut menggunakan palu kubud.
Ulangi langkah tersebut pada penanda lebar galian lainnya. Setelah patok
dipasang, pasang benang sebagai pembatas lebar galian tanah galian.
2.5 Kesimpulan
Berdasarkan penggalia di atas diketahui volume galian sebagai berikut :
A1 = 0,75 x 0,45 = 0,3375 m2
A2 = 0,75 x 0.51 = 0,3825 m2
Vgalian = ((0,3375+0,3825)/2) x 6
= 2.16 m3
2.6 Saran
Selama penggalian pastikan selalu mengecek ulang ketinggian tanah
menggunakan rol meter.
2.7 Dokumentasi
25
JOBSHEET 3
BAK KONTROL DAN SALURAN TERTUTUP
3.1 Tujuan
Pembuatan bak kontrol/ man hole bertujuan sebagai lubang kontrol aliran air
pada saluran tertutup.
3.2 Alat
a. Cangkul
b. Sekop
c. Stamper
d. Meteran
e. Ember
f. Nampan spesi
g. Sendok spesi
h. Unting-unting
3.3 Bahan
a. Pasir
b. Air
c. Kapur
d. Bata merah
e. Tutup beton lingkaran Ø70 cm dan tebal 9 cm.
26
b. Setelah tanah selesai digali, ukur kedalaman dan lebar tanah. Kemudian beri
pasir urug sedalam 5cm sepanjang galian drainase.
c. Buat adukan luluh dengan perbandingan pasir dan kapur yaitu 6:1 dan air
secukupnya.
d. Setelah selesai, beri pasangan bata pada galian area bak kontrol sebanyak 2
lapis bata dengan spesi 1-2 cm sebagai alas bak kontrol.
e. Setelah pasangan bata dan spesi mongering, pasang bata rolak membentuk
lingkaran seperti pada gambar di bawah dengan diameter dalam 50cm. Lalu
isi jarak antar bata dengan spesi dengan perbandingan campuran sama dengan
poin (c).
f. Susun batu bata seperti pada gambar di bawah kemudian beri spesi. Ketebalan
spesi 1-2 cm. Pemasangan batu bata sebanyak 3 lapis di atas rolak.
g. Setelah selesai, beri plesteran pada dinding bagian dalam bak kontrol.
h. Apabila telah selesai, beri penutup bak kontrol berupa tutup beton di bagian
atas bak kontrol.
3.5 Kesimpulan
a. Diketahui apabila alas bak kontrol berupa pasangan 2 lapis bata dan diberi
pasir urug di bawahnya, maka kedalaman galian agar alas bak kontrol sejajar
dengan tinggi pasir urug untuk pipa adalah 10 cm.
b. Agar ketinggian bak control dengan tutupnya sejajar dengan muka tanah,
diperlukan 2 lapis pasangan bata, pasir urug ketebalan 5cm, 1 lapis pasangan
rolak dan 3 lapis pasangan dinding bata.
27
3.6 Saran
a. Pastikan tinggi alas bak control sejajar dengan bagian dasar pipa.
b. Pemlesteran dinding bak kontrol lingkaran bagian dalam memerlukan
kesabaran dan kehati-hatian agar luluh tidak jatuh/ rontok.
3.7 Dokumentasi
28
JOBSHEET 4
SALURAN TERBUKA
4.1 Tujuan
Tujuan praktik membuat saluran terbuka ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui tata cara membuat saluran terbuka dan dapat menggunakan peralatan kerja
untuk membuat saluran terbuka dengan terampil.
4.2 Alat
a. Cangkul
b. Sekop
c. Meteran
d. Ember
e. Nampan spesi
f. Sendok spesi
4.3 Bahan
a. Pasir
b. Air
c. Kapur
d. Bata merah
e. Pipa beton setengah lingkaran
29
d. Pasang pasangan bata di 2 ujung saluran dimana pada as galian diberi pipa
beton pada bagian hulu dan hilir. Pasangan bata kurang lebih 4-5 lapis.
e. Setelah selesai, pasang dan sambungkan pipa beton dari hulu ke hilir dimana
di setiap sambungan pipa di beri batu bata sebagai sandaran pipa.
4.5 Kesimpulan
a. Dikarenakan panjang pipa 1m, maka dibutuhkan 6 buah pipa cor untuk galian
sepanjang 6m
b. Tiap lapis pasangan dinding bata membutuhkan 6-7 buah bata merah.
4.6 Saran
a. pastikan tanah benar-benar datar agar pemasangan dinding bata tidak
mengalami kendala
b. Hati-hati dalam mengaplikasikan pipa cor karena mudah patah.
4.7 Dokumentasi
30
JOBSHEET 5
TURAP TERTUTUP DAN PENGURUKAN GALIAN
5.1 Tujuan
Pengurukan kembali bertujuan agar tanah kembali seperti semula dan dapat
digunakan kembali nantinya.
Pemasangan turap bertujuan untuk menyangga tanah galian apabila kedalaman
galian lebih dari tinggi bahu pekerja agar tanah tidak longsor dan membahayakan
pekerja.
5.2 Alat
a. Cangkul
b. Sekop
c. Palu
d. Gerobak dorong
5.3 Bahan
a. Papan kayu 2/20
b. Usuk/ balok kayu 4/6
c. Kayu 5/7
d. Paku
31
d. Lakukan dokumentasi kemudian bongkar penyangga turap tersebut.
5.5 Kesimpulan
Tanah galian dengan kedalaman lebih dari tinggi bahu pekerja harus diberi
pengaman berupa turap.
5.6 Saran
a. Pastikan dalam menguruk kembali galian tanah yang telah dibuat, tidak ada
peralatan maupun bahan dapat digunakan kembali yang tertimbun dalam
tanah.
b. Dalam pemasangan turap, papan sebagai dinding penahan harus tegak lurus
dengan balok melintang.
5.7 Dokumentasi
32