Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ALAT BERAT

FELLER BUNCHER

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat Berat

Oleh :
Kiki Yudha Pratama

D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah ini dapat dirampungkan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Alat Berat. Adapun yang dibahas dalam makalah ini mengenai Alat berat
Feller Buncher.
Dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan
dengan penulisan makalah ini.
Dalam makalah ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi saya
yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harapan saya, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi
bagi saya dalam mengarungi masa depan. Saya juga berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi orang lain yang membacanya.

Malang, 13 November 2018

                                                                                                                 
Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................4
1.4. MANFAAT PENULISAN.............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................6
2.1 PENGERTIAN ALAT BERAT.....................................................................6
2.1.1.1. Berdasarkan penggeraknya (Prime-mover)..............................................6
2.1.1.2 Berdasarkan fungsinya............................................................................7
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................9
3.1 PENGERTIAN FELLER BUNCHER...........................................................9
3.2 BAGIAN BAGIAN FELLER BUNCHER...................................................10
3.3 SPESIFIKASI FELLER BUNCHER..........................................................12
3.4 CARA PENGOPERASIAN FELLER BUNCHER......................................12
3.5 PRODUKTIVITAS FELLER BUNCHER...................................................17
3.5.1 Kapasitas Produksi.....................................................................................17
3.5.2 Kapasitas Tarik...........................................................................................18
3.5.3 Memilih Kecepatan Kerja..........................................................................21
3.5.4 Waktu untuk Ikat / Lepas...........................................................................21
3.5.5 Waktu Tetap...............................................................................................22
BAB IV PENUTUP..................................................................................................23
4.1 KESIMPULAN............................................................................................23
4.2 SARAN........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24
LAMPIRAN..............................................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dewasa ini alat berat merupakan alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi,
tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan, atau kerugian
perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe
dan jumlah peralatan dan attachment nya, haruslah dipahami fungsi dan
aplikasinya.
Terdapat beraneka macam alat yang sering digunakan dalam
pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya alat
yang umum digunakan untuk pekerjaan pembersihan lahan yaitu Feller
Buncher. Feller Buncher ini biasanya digunakan untuk pembersihan lahan
perhutanan dan pemotongan pohon. Dengan adanya Feller Buncher ini sangat
membantu untuk melakukan pekerjaan tersebut sehingga efisien waktu dan
biaya. Biasanya agar pekerjaan semakin cepat, tidak hanya Feller Buncher saja
yang digunakan namun dibantu pula dengan alat berat yang lainnya. Oleh
sebab itu makalah ini menyajikan pengenalan terhadap alat berat yaitu Feller
Buncher.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapaun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu:
1.2.1 Apa pengertian dari alat berat Feller Buncher ?
1.2.2 Apa fungsi dari alat berat Feller Buncher ?
1.2.3 Bagaimana cara pengoperasian alat berat Feller Buncher ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut

4
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Feller Buncher
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari Feller Buncher
1.3.3 Untuk mengetahui cara pengoperasian Feller Buncher

1.4. MANFAAT PENULISAN


1.4.1 Dapat mengetahui pengertian Feller Buncher
1.4.2 Dapat mengetahui fungsi dari Feller Buncher
1.4.3 Dapat mengetahui cara pengoperasian Feller Buncher

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN ALAT BERAT


Alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia
dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat
merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek konstruksi
maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Secara Umum Pengertian Alat berat adalah segala macam
peralatan/pesawat mekanis termasuk attachment Dan implementnya baik yang
bergerak dengan tenaga sendiri (self propelled) atau ditarik (towed-type)
maupun yang diam ditempat (stationer) dan mempunyai daya lebih dari satu
kilo watt, yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan kontruksi
pertambangan, industri umum, pertanian/kehutanan dan/atau bidang-bidang
pekerjaan lainnya, sepanjang tidak merupakan alat processing langsung. Dalam
pengoperasian alat berat banyak hal dan aspek yang harus diperhatikan, mulai
dari ketrampilan dan skill operator, prosedur pengoperasian alat, aspek
keselamatan kerja (K3) dan aspek perawatan dan troubleshooting.

2.1.1 Pengelompokan Alat Berat


Pengelompokan alat berat dibedakan menjadi dua bagian antara lain
Berdasarkan penggeraknya (Prime-mover) dan Berdasarkan fungsinya. Berikut
adalah penjelasannya.
2.1.1.1. Berdasarkan penggeraknya (Prime-mover)

Prime mover adalah penggerak utama Alat Berat, seperti


halnya kendaraan dapat bergerak maju/ mundur dalam kecepatan
tertentu. Prime mover beroperasi disesuaikan dengan fungsi
Attachement yang terpasang.

6
Attachment adalah peralatan yang terpasang pada Alat Berat.
Dimana bentuk dan konstruksinya disesuaikan dengan tujuan
penggunaan dilapangan atau medan yang akan diterjuni oleh Alat
Berat yang bersangkutan. Prime mover terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Tractor. Merupakan sebagai penggerak utama Alat


Berat, yang dapat berjalan maju/mundur. Attachement terpasang
pada rangka, dimana operator harus berbalik bila akan
mengoperasikan attachment yang berada didepan atau belakang
Alat Berat.

2. Excavator.Merupakan sebagai penggerak utama Alat


Berat, yang dapat berjalan maju/mundur. Attachement dapat
berputar bersama sama dengan cabin operator.

2.1.1.2 Berdasarkan fungsinya

1. Alat Pengolah Lahan. Kondisi lahan proyek


kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada
lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan
lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk
pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan
scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya
rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
2. Alat Penggali. Jenis alat berat ini dikenal juga
dengan istilah Backhoe loader. Beberapa alat berat digunakan
untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam
kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan
clamshell.
3. Alat Pengangkut Material. Crane termasuk di
dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian
memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang
relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose

7
material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang
digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini
memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke
dalamnya.
4. Alat Pemindahan Material. Yang termasuk
dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan
material dari satu alat ke alat yang lain. Loader adalah alat
pemindahan material.
5. Alat Pemadat. Jika pada suatu lahan dilakukan
penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan,
baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur
maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat
adalah tamping roller, pneumatic tired roller, compactor, dan
lain-lain.
6. Alat Pemproses Material. Alat ini dipakai
untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini
misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal.
Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete
mixer truck. Alat yang dapat mencampur material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.
7. Alat Penempatan Akhir Material. Alat
digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk
menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan.
Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN FELLER BUNCHER


Feller Buncher adalah sebuah alat berat yang memiliki fungsi
penebangan dan pengangkutan dalam satu alat yang sama. Satu buah alat ini
dapat menggantikan pekerjaan 10 hingga 15 orang dan mampu menebang dan
mengangkut 200 batang pohon setiap jamnya, hal yang tidak mungkin dapat
dilakukan jika dikerjakan secara manual. Alat ini biasa digunakan untuk
menebang seluruh pohon atau hanya beberapa pohon di suatu lokasi. Selain
digunakan untuk proyek penebangan hutan, alat ini juga bisa digunakan untuk
membersikan pepohonan di lahan yang akan digunakan untuk pembangunan.

Berdasarkan alat penggerakanya, alat ini bisa dibedakan menjadi dua


jenis yaitu tracked feller dan wheeled feller. Tracked feller akan berjalan lebih
lambat bila dibandingkan dengan wheeled feller, namun lebih stabil jika
digunakan dimedan yang curam. Tracked feller juga mampu untuk beroperasi
pada tanah yang basah dan longgar.

Secara sederhana, alat ini bekerja dengan memotong pohon dengan


menggunakan pisau atau gergaji mesin yang terdapat pada head alat ini.Batang

9
pohong yang telah ditebang akan ditahan oleh pencapit yang terdapat pada
head, dan kemudian dibawa ke lokasi penumpukan. Berdasarkan pada jarak
jangkauannya, feller buncher dapat terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Zero tail swing

Head pada tipe ini langsung dipasang pada bagian chassis. Memiliki
jangkauan yang paling terbatas diantara yang lainnya.

2. Limited tail swing

Head pada tipe ini akan dipasang pada bagian boom. Memiliki jangkauan
yang lebih jauh bila dibandingkan dengan zero tail swing.

3. Full tail swing

Sama seperti pada limited tail swing, head juga dipasang pada bagian boom.
Namun, jangkauan feller buncher tipe ini adalah yang paling jauh dan
mencapai jarak maksimal bila dibandingkan dengan kedua tipe lainnya.

3.2 BAGIAN BAGIAN FELLER BUNCHER


Alat pemotong yang digunakan pada feller buncher berada pada
bagian yang dinamakan head, atau yang sering juga disebut head feller.
Head feller ini terdiri dari 3 kategori, yaitu:
1. Bunching heads
Bunching head memiliki kemampuan untuk meng-handle beberapa
batang pohon sekaligus, namun tidak dapat melakukan pengolahan. Alat ini
mampu untuk menyimpan lebih dari satu batang pohon sambil
memotongnya. Ada tiga jenis metode yang digunakan oleh bunching heads
untuk memootong, yaitu:
 Disc saw
Disc saw merupakan sebuah alat berbentuk disc yang terbuat dari baja
dan berukuran besar. Terdapat gerigi pemotong (gergaji) dibagian tepinya.
Disc saw ini juga sering disebut sebagai hotsaw, karena mata gergaji selalu
berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi (> 1000 rpm). Mesin ini
mampu menebang pohon dengan cepat. Saat menggunakan mesin ini

10
dilokasi yang banyak dengan bebatuan, operator harus mengendalikan alat
ini dengan sangat hati-hati agar tidak mengenai bebatuan.

 Bar saw
Bar saw merupakan sebuah gergaji besar yang dipasang pada head
feller. Gergaji ini hanya akan berputar pada saat dibutuhkan untuk
memotong pohon, sehingga dapat mengurangi resiko. Namun, proses kerja
gergaji ini lebih lambat bila dibandingkan dengan disc saw.
 Shear
Mesin ini memotng pohon dengan cara kerja mirip dengan gunting
yang digunakan oleh tukang kebun. Metode ini membutuhkan waktu kerja
yang lebih lama bila dibandingkan dengan disc saw dan bar saw. Selain itu,
metode ini juga memiliki kecenderungan untuk menghancurkan log,
sehingga tidak digunakan untuk menebang pohon berkualitas tinggi.
2. Processing heads
Pada head ini, batang tidak hanya dipotong saja tetapi juga dilakukan
proses selanjutnya. Proses yang paling sering dilakukan yaitu delimbing.
Sebagian besar processing heads hanya mampu memproses satu batang
pohon dalam satu waktu, namun saat ini sudah ada yang mampu menangani
beberapa pohon diameter lebih kecil dalam satu waktu. Komponen utama
dalam mesin ini yaitu bar saw, delimbing knives dan feed rollers.
3. Felling heads
Felling heads adalah sebuah grapple sederhana yang memiliki bar saw
tegak lurus terhaddap grapple. Alat ini mampu menebang pohon dan
mengendalikan arah jatuhnya.

11
3.3 SPESIFIKASI FELLER BUNCHER
ENGINE
Daya Kotor 226.0 kW
Model Engine Cat® C9 ACERT™ Tier 3
SPESIFIKASI KERJA
Jangkauan Maks dengan Attachment 8.6 m
SISTEM HIDRAULIK
Pompa Pompa
KAPASITAS ISI ULANG SERVIS
Sistem Pendinginan 61.0 l
Oli Engine 39.0 l
Tangki Hidraulik 323.0 l
Sistem Hidraulik 370.0 l
Penggerak Swing 10.0 l
Kapasitas Bahan Bakar 1181.0 l
BOBOT
Bobot Kerja tanpa Attachment 35816.0 kg
Bobot Kerja (tanpa hulu)* 35816.0 kg
Bobot Kerja (tanpa hulu)*** 36124.0 kg
BOBOT KERJA (TANPA HULU)
Track Feller Buncher (linkage 36124.0 kg
penebangan panjang)
Track Feller Buncher (linkage standar) 35816.0 kg
SISTEM BOOM
Maks. Jangkauan (dengan hulu)* 8.6 m
Pengangkatan Bare Pin @ Jangkauan 7700 kg @ 8,2 m (16.900 lb @ 27 ft)
Jangkauan (tanpa hulu)***
Pengangkatan Bare Pin @ Jangkauan 9400 kg @ 6,6 m (21.800 lb @ 21,5 ft)
Maks. (tanpa hulu)*
UNDERCARRIAGE
Jarak Bebas ke Tanah 889.0 mm

12
Lebar Antar-Track 2591 mm-2870 mm (102 in/-113 in.)
Panjang Track 4903.0 mm
Tenaga Traksi 47174.0 kg
Ukuran/Pitch 345 HD/215,9 mm (345 HD/8,5 in.)
STANDAR
Kabin Standar
POWER TRAIN
Daya Kotor @ 1800 rpm 226.0 kW
Daya Tetapan @ 2100 rpm 210.3 kW
Kapasitas Silinder 8.8 l

3.4 CARA PENGOPERASIAN FELLER BUNCHER


Sebuah alat penebang pohon (Feller Buncher) adalah jenis alat
pemanen yang digunakan dalam penebangan. alat ini adalah kendaraan
bermesin dengan tambahan alat yang dapat dengan cepat memotong dan
mengumpulkan beberapa pohon sebelum menjatuhkannya.
Feller adalah nama tradisional untuk seseorang yang menebang
pohon, dan bunching adalah penyaradan dan perakitan dari dua atau lebih
pohon. Sebuah Feller buncher melakukan kedua fungsi panen ini dan terdiri
dari alat berat standar dasar dengan perangkat pencengkram pohon
dilengkapi dengan gergaji mesin, gergaji atau shear sebuah perangkat
mencubit dirancang untuk memotong pohon kecil yang ada di pangkalan
batang pohon.
Mesin kemudian menempatkan pohon di satu tumpukan yang cocok
untuk skidder atau forwarder, atau sarana transportasi lainnya untuk
diproses lebih lanjut (misalnya, delimbing, bucking, loader, atau chipping).
Jika kita lihat dari bentuknya, sekilas mirip excavator, hanya saja pada
ujung bucketnya diganti oleh alat potong khusus untuk menebang pohon.
Dan cara mengoperasikannya pun hampir sama dengan excavator, berikut
cara dasar untuk mengoperasikan feller buncher :
Beberapa jenis dan type dari feller buncher mungkin berbeda
tergantung oleh merk, kegunaan, fitur dan type dari masing-masing feller
buncher. Alatberat.com hanya membahas secara umum dan dasar dari cara
mengoperasikan alat berat feller buncher tersebut.

3.4.1 Kabin

13
Di dalam ruang kontrol atau kabin dari feller buncher, ada banyak tombol
yang perlu dipelajari jika akan mengoperasikan pada kendaraan sebenarnya.
Tapi kali ini kita akan bahas hanya beberapa tombol, pedal dan joystick yang
akan digunakan saat penebangan berlangsung.
3.4.2 Pedal Control

 Grapple Arms (16) (17)


Open Grapple Arms - Injak pedal (16) untuk membuka grapple arms.
Close Grapple Arms - Injak pedal (17) untuk menutup grapple arms.
 Service Brake (18)
Tekan perlahan pedal rem untuk memperlambat kecepatan gerak mesin.
Gunakan pedal rem untuk pengereman yang normal.
 Travel Pedal (19) (20)
Reverse Travel Pedal - Reverse pedal (19) digunakan untuk mengontrol
gerakan kebalikan (mundur) dari mesin. Meningkatkan kecepatan mesin
dalam arah sebaliknya dengan menekan pedal reverse.
Forward Travel Pedal - Pedal Forward (20) digunakan untuk mengontrol

14
gerak maju dari mesin. Meningkatkan kecepatan mesin dalam arah maju
dengan menekan pedal forward.
3.4.3 Joystick Kanan

Joystick kanan mengendalikan komponen-komponen berikut:


 Lengan Kolektor ( Collector Arms)
Tombol kiri atas membuka lengan kolektor. Tombol kanan atas
menutup lengan kolektor.
 Klakson
Tombol paling bawah untuk mengoperasikan klakson
Posisi Kapala Penebangan

15
(C) Gerakkan joystick ke posisi ini untuk memiringkan kepala penebangan ke
bawah.
(D) Gerakkan joystick ke posisi ini dalam rangka untuk menaikan kepala
penebangan.
(E) Gerakkan joystick ke posisi ini untuk memiringkan kepala penebangan ke
atas.
(F) Gerakkan joystick ke posisi ini dalam rangka untuk menurunkan kepala
penebangan.
Momentary Differential Lock Switch

 
Tombol pengunci diferensial sementara ini terletak di joystick kanan.
Menekan tombol ini untuk mengaktifkan kunci diferensial depan. Lepaskan
tombol ini untuk menonaktifkan kunci diferensial depan.
Catatan: Tombol ini akan hanya berfungsi jika tombol kunci diferensial
depan dan belakang dalam posisi OFF.
Joystick Kiri

16
Joystick kiri ini untuk mengontrol kemudi. Gerakkan joystick ke kiri (A)
dalam rangka untuk mengubah mesin ke kiri. Gerakkan joystick ke kanan (B)
untuk menghidupkan mesin ke kanan.
Catatan: joystick akan kembali ke tengah  ketika joystick dilepaskan. Namun,
mesin tidak akan ikut kembali lurus ketika joystick kembali ke posisi tengah.
Anda harus mengarahkan mesin dalam arah yang berlawanan untuk
meluruskan mesin.

3.5 PRODUKTIVITAS FELLER BUNCHER


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produktivitas berarti
kemampuan alat untuk menghasilkan sesuatu. Maksudnya sejauh mana
kemampuan alat itu untuk menghasilkan sesuatu agar bisa mempercepat suatu
pekerjaan.

Produktivitas dari feller buncher dapat dijelaskan sebgai berikut :

3.5.1 Kapasitas Produksi

Dalam menghitung kapasitas produksi feller buncher, dapat


menggunakan formula berikut :
KT .60 . FK
KP= Ton/Jam
J J
+ +CH + DCH + Z
F R

Keterangan :
KP = Kapasitas Produksi (Ton/Jam)
FK = Faktor Koreksi
J = Jarak sarad (meter)
F = Kecepatan sarad (m/menit)
R = Kecepatan kembali (m/menit)
CH = Waktu untuk ikat sling (menit)
DCH = Waktu untuk melepas sling (menit)

17
3.5.2 Kapasitas Tarik

Suatu feller buncher yang akan dipakai untuk menarik kayu memiliki
sejumlah tenaga yang bersumber dari tenaga HP(engine), Karena itu disebut
tenaga tarik (Drawbar pull disingkat DBP).
Faktor-faktor yang membatasi tenaga yang tersedia, antara lain yaitu :
 Setiap alat memiliki kemampuan traksi
Besarnya kemampuan traksi feller tergantung dari daya cengkram bagian
dari alat tersebut. Kemampuan traksi ini ada batas kritisnya, yang apabila
dilampaui, maka alat tersebut akan slip. Besarnya traksi kritis dapat dihitung
sebagai berikut:

TK = G.μ.T
Keterangan:
TK = Traksi kritis (kg)
G = Berat operasi total alat (kg)
μT = Koefisien traksi
Nilai koefisien traksi tergantung jenis tanah dan jenis roda penggerak
dari suatu alat

 Ketinggian daerah kerja


Apabila suatu alat beroperasi ditempat yang mempunyai ketinggian
diatas 750 meter dari permukaan laut (dpl) maka tenaga mesinnya harus
dikoreksi. Sebab tenaga mesin akan berkurang 1% pada kenaikan ketinggian
setiap 100 meter. Setelah tenaga yang tersedia kita koreksi, maka diperolh
tenaga tarik yang bermanfaat (P). Macam-macam tahanan yang timbul pada
pekerjaan penarikan adalah:
a. Gesekan log (SR)
Besarnya tergantung metode penarikan dan jenis alat yang digunakan,
yaitu :

18
Metode ground skidding : SR = BK (0.9 ± k %)
Metode arch skidding : SR = BK (0.3 ± k %)
Keterangan :
SR = Tahanan gesek log (kg)
BK = Berat log (kg)
K = Kelandaian bukit (%)
f = Faktor f = 0,9 untuk metode ground skidding
f = 0,3 untuk arch skidding
Metode ground skidding adalah nama lain dari metode
disarad/menyentuh tanah (butt down) dan Metode Arch skidding adalah nama
lain dari metode terangkat sebagian (butt up).

b. Tahanan kelandaian alat (GR)


Apabila suatu alat mendaki suatu kelandaian, maka timbul gaya yang
berusaha menghambat, sebaliknya apabila menuruni kelandaian, maka gaya
tersebut membantu kemampuan alat. Gaya ini timbul akibat adanya pengaruh
gaya tarik (gravitasi) bumi.
Besarnya tahanan kelandaian / bantuan kelandaian sebagai berikut:

GR = G.k %
Keterangan :
GR = Tahanan/bantuan kelandaian (kg)
G = Berat operasi total alat (kg)
k = Kelandaian bukit (%)

c. Tahanan gelinding alat beroda (RR)


Diperhitungkan terhadap alat-alat yang menggunakan roda (roda besi
atau roda ban). Tahanan ini timbul dari pengaruh kondisi landasan kerja
terhadap roda. Besarnya tahanan gelinding dapat dihitung menggunakan
formula berikut :

RR = G × μR

19
Keterangan:
RR = Tahanan gelinding (kg)
G = Berat operasi total alat (kg)
μR = Koefisien tahanan gelinding (%)

Besarnya jumlah tahanan adalah merupakan nilai minimal dari besarnya


tenaga yang dibutuhkan (T). Dengan membandingkan nilai T dengan nilai P,
maka akan terjadi kemungkinan sebagai berikut :
T>P = alat akan slip akibatnya tidak dapat menarik beban
T<P = alat dapat bekerja dengan kecepatan tertentu
Jadi dapat dikatakan bahwa syaratnya agar suatu alat mampu menarik
beban adalah T (jumlah tahanan atas tenaga yang dibutuhkan) harus lebih kecil
dari P (traksi kritis atau tenaga bermanfaat).
Dengan kata lain maka kapasitas tarik dapat ditaksir dengan
perhitungan sebagai berikut :

G(μT −( K + μR ))
Kapasitas tarik skidder=KT <
(f + K )

Keterangan:
KT = Kapasitas tarik (kg)
G = Berat operasi total alat (kg)
μT = Koefisien traksi (%)
K = Kelandaian bukit (%)
μR = Koefisien tahanan gelinding (%)
f = Faktor f = 0,9 untuk metode ground skidding
f = 0,3 untuk arch skidding.

20
3.5.3 Memilih Kecepatan Kerja

Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan kerja antara lain,


ketrampilan operator, sistem transmisi, keadaan medan operasi, dan lain-lain.
Salah satu cara untuk memilih kecepatan adalah dengan jalan menggunakan
kurva drawbar pull dan travel speed

21
Gambar 2.5 Kurva drawbar pull dan travel speed
(Sumber: Susilo,2011)
Apabila jumlah tahanan sudah diketahui, maka dengan menggunakan
kurva tersebut kita dapat mengetahui kecepatan yang optimal. Untuk alat yang
dilengkapi dengan sistem transmisi powershift, maka dapat diambil kecepatan
maksimal dari suatu gigi yang dipilih kemudian dikalikan factor sebagai
berikut:
Maju, faktornya 0,75
Mundur, faktornya 0,85

3.5.4 Waktu untuk Ikat / Lepas

Besarnya waktu untuk mengikat sling kepada log maupun


melepaskannya, sangat bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa unsure,
antara lain: blok tebangan, topography, jenis pengikat, ketrampilan tenaga
kerja dan sebagainya.
Untuk keperluan perhitungan, angka pengalaman dibawah ini umum
dipakai:
Waktu untuk ikat sling = 2 menit/batang
Waktu untuk melepas sling = 1menit/batang

3.5.5 Waktu Tetap

Yang temasuk waktu tetap adalah total waktu yang diperlukan untuk:
 Maneuver dari jalan ke blok tebangan pulang pergi
 Maneuver dari jalan ke TPK pulang pergi
 Waktu untuk mengulur, mnarik winch diperjalanan
 Waktu untuk pindah gigi
 Dll
Besarnya waktu bervariasi tergantung kemudahan yang dijumpai
dilapangan. Makin sulit atau makin berat situasi dan kondisi lapangan, makin
tinggi waktu tersebut.
Waktu berkisar antara 1,8 – 6 menit

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
1. Alat berat adalah mesin yang berukuran besar yang sangat membantu
manusia dalam mempercepat melakukan suatu pekerjaan
2. Feller Buncher adalah sebuah alat berat yang memiliki fungsi
penebangan dan pengangkutan dalam satu alat yang sama. Alat ini biasa
digunakan untuk menebang seluruh pohon atau hanya beberapa pohon di suatu
lokasi.
3. Produktivitas kerja dari alat yang sama tetapi berbeda jenis sangat lah
berbeda

23
4.2 SARAN
1. Sebelum melakukan pekerjaan di lapangan, hendaklah kita
menghitung terlebih dahulu produktifias dari alat berat yang akan digunakan.
2. Untuk melengkapi paper, hendaklah melampirkan brosur / katalog
dari alat berat yang bersangkutan

DAFTAR PUSTAKA

Cara Dasar Mengoperasikan Alat Berat Feller Buncher


http://www.alatberat.com/blog/cara-dasar-mengoperasikan-alat-berat-feller-buncher-
penebang-pohon/ diakses pada 13 November 2018 16.00 WIB
3 Kategori Head pada Feller Buncher https://tazvita.com/3-kategori-head-pada-
felling-buncher/ diakses pada 13 November 2018 16.10 WIB
Mengenal alat berat Feller Buncher http://www.mediaartikel.com/mengenal-alat-
berat-feller-buncher/ diakses pada 13 November 2018 17.13 WIB

24
LAMPIRAN

25
26
27

Anda mungkin juga menyukai