Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTEK

PENGUKURAN POLIGON DENGAN ALAT


THEODOLITE DIGITAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ilmu Ukur Tanah

Disusun oleh

Kelompok 3 1C D3 Teknik Sipil :


1. Cut Nur Aisyah A. T.
2. Khoirun Nisa`
3. Kiki Yudha Pratama
4. M. Alfiansyah
5. Rezky Machmud

D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Yang Berjudul : Laporan Praktek Pengukuran Poligon dengan

Alat Theodolite Digital

Disusun Oleh : 1. Cut Nur Aisyah A. T.

2. Khoirun Nisa`
3. Kiki Yudha Pratama
4. M. Alfiansyah
5. Rezky Machmud

Jurusan : Teknik Sipil

Program Studi : D-III Teknik Sipil

Malang, 15 Januari 2018

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Rinto Sasongko, MT


NIP. 19580115 198803 1 002

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas kehendak - Nya Laporan
Praktek poligon dengan Alat Theodolite Digital pada Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah
dapat diselesaikan.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai pelengkap hasil kerja
praktek yang telah dilaksanakan dan mengevaluasi hasil Praktek Pengukuran
Poligon dengan menggunakan Alat Theodolite Digital

Terima Kasih saya ucapkan kepada Bapak Rinto selaku dosen pembimbing
dan teman – teman yang telah membantu dalam praktek yang telah dilaksanakan
secara berkelompok.

Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur
dalam pelaksanaan Praktek Pengukuran Poligon dengan menggunakan Alat
Theodolite Digital dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.

Malang, 15 Januari 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................................................ 6
BAB II DASAR TEORI .............................................................................................................................. 7
2.1 Posisi Horizontal .............................................................................................................. 7
2.2 Tujuan Penentuan Posisi Horizontal ................................................................................ 8
2.3 Metode Penentuan Posisi Horizontal ............................................................................... 8
2.4 Poligon Tertutup .............................................................................................................. 8
BAB III PELAKSANAAN PENGUKURAN ........................................................................................... 12
3.1 Peralatan yang Digunakan ............................................................................................. 12
3.2 Bagian-bagian Alat Theodolite ...................................................................................... 14
3.3 Pemeriksaan Alat Ukur .................................................................................................. 15
3.4 Penyetelan Alat Theodolite ............................................................................................ 15
3.5 Langkah Pengukuran Poligon ........................................................................................ 15
BAB 4 PENGOLAHAN DATA ............................................................................................................... 17
4.1 Proses Data Poligon ....................................................................................................... 17
4.1.1 Perhitungan ........................................................................................................... 17
4.1.1.1Menghitung Sudut Horizontal (βu) ............................................................. 17
4.1.1.2Menghitung Kesalahan Total Sudut Ukuran, Nilai Koreksi Total dan Koreksi
Setiap Sudut Ukuran (fβ, -fβ & Δβ) ....................................................................... 17
4.1.1.3Menghitung Sudut terkoreksi (β) ............................................................... 18
4.1.14Menghitung Azimuth (α) ............................................................................ 18
4.1.1.5Menghitung Kesalahan Total Arah Absis (fx) ........................................... 18
4.1.1.6Menghitung Kesalahan Total Arah Ordinat (fy) ........................................ 18
4.1.1.7Menghitung Nilai Koreksi Jarak Arah Absis (δx) ...................................... 18
4.1.1.8Menghitung Nilai Koreksi Jarak Arah Ordinat (δy) ................................... 18
4.1.1.9Menghitung Koordinat (X;Y) .................................................................... 18
4.2.1 Hasil Pengukuran Poligon Horizontal ................................................................... 19
4.2.2 Hasil Pengukuran Poligon Vertikal ....................................................................... 20
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 21
5.2 Saran .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 22

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan
menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya
untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar
bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan
sebagainya. Dalam kegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik
sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan
jalan raya, saluran drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan
sebagainya memerlukan data hasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat
dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi.

Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik ditinjau
dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan
spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat serta
peralatan ukur yang tepat pula. Pengukuran-pengukuran menggunakan waterpas,
theodolit. Total station dan sebagainya dapat mengasilkan data dan ukuran yang
dapat dipertanggungjawabkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengoperasikan Theodolite ?

2. Apa saja peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan


Theodolite ?

3. Bagaimana cara menghitung jarak dan sudut ?

1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan
Theodolite.
2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit.

5
3. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.

1.4 Manfaat
1. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Theodolit.
2. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit
3. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.

6
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Posisi Horizontal


Posisi horizontal adalah kedudukan geometris suatu titik atau objek di
permukaan bumi dalam arah mendatar yang dinyatakan dalam suatu sistem
koordinat tertentu. Dalam hal ini , ada dua sistem koordinat yang dapat digunakan
untuk menyatakan posisi horizontal suatu titik, yaitu:
1. Sistem Koordinat Kartesian
2. Sistem Koordinat Geografi

Sistem Koordinat Kartesian yaitu suatu sistem koordinat yang menyatakan


posisi suatu titik atau obyek dengan besaran Absis (𝑿) dan Ordinat (𝒀) dalam
acuan / referensi tertentu.

Sistem Koordinat Geografi yaitu suatu sistem koordinat yang menyatakan


posisi suatu titik atau obyek dengan besaran Lintang (𝝋) dan Bujur (𝝀) dalam
suatu acuan/ referensi tertentu.

Posisi horizontal suatu titik atau obyek dinyatakan dalam Sistem Koordinat
Kartesian, dimana sumbu Y positif ditetapkan sebagai pedoman arah atau orientasi
dan disejajarkan dengan arah Utara peta. Dengan demikian , arah sumbu X positif
sejajar dengan arah timur, sumbu Y negatif sejajar arah selatan dan sumbu X negatif
sejajar arah barat.

Pada sistem koordinat kartesian yang digunakan untuk menyatakan posisi


horizontal suatu titik dalam kaitannya dengan Ukur Tanah (Surveying) ditetapkan
pembagian kuadran dengan batasan sebagai berikut:

 Kuadran I : dibatasi oleh sumbu Y positif dan sumbu X positif


 Kuadran II : dibatasi oleh sumbu X positif dan sumbu Y negatif
 Kuadran III : dibatasi oleh sumbu Y negatif dan sumbu X negatif
 Kuadran IV : dibatasi oleh sumbu X negatif dan sumbu Y positif

7
2.2 Tujuan Penentuan Posisi Horizontal
Tujuan penentuan posisi horizontal yaitu untuk mengetahui posisi
planimetris suatu titik atau obyek di permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem
tertentu.
Untuk mengetahui posisi horizontal suatu titik, dapat diperoleh dengan
melakukan pengukuran di lapangan, baik secara langsung maupun tidak langsung
berdasarkan titik yang telah ada (diketahui koordinatnya).

2.3 Metode Penentuan Posisi Horizontal


Dalam rangka menentukan posisi horizontal titik-titik atau obyek di
permukaan bumi ada beberapa metoda yang dapat digunakan, antara lain:
1. Metoda Polar atau Rectangular
2. Metoda Intersection (Perpotongan ke Muka atau Pengikatan ke Muka)
3. Metoda Resection (Perpotongan ke Belakang atau Pengikatan ke
Belakang)
4. Metode Poligon
5. Metode Triangulasi
6. Metoda Trilaterasi
7. Metoda Triangulasi Udara (Fotogrammetri)
8. Metoda Astronomi Geodesi
9. Metoda Global Positioning System atau GPS (Survey Satellite)

Khususnya untuk keperluan Ukur Tanah, dalam buku ini dibahas beberapa
metoda yang penting dan sering digunakan , yaitu Metode Polar, Perpotongan ke
Muka dan Poligon.

2.4 Poligon Tertutup


Suatu jaringan poligon dikatakan sebagai poligon tertutup apabila posisi
horizontal titik awal dan titik akhir poligon tersebut sama atau berimpit. Dengan
pernyataan tersebut , maka secara matematis konfigurasi poligon tertutup dapat
ditandai sebagai berikut.
1. Koordinat Awal = Koordinat Akhir
2. Azimuth Awal = Azimuth Akhir

8
Secara umum , ditinjau dari cara pengukuran sudutnya, poligon tertutup
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

Secara umum, ditinjau dari cara pengukuran sudutnya, poligon tertutup


dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Poligon tertutup dengan data ukuran sudut dalam


2. Poligon tertutup dengan data ukuran sudut luar

Sket Poligon Tertutup:

Poligon tertutup, diukur sudut dalam Poligon tertutup, diukur sudut luar

Keterangan :
1,2,3,… : nomor titik
b1,b2,b3,.. : sudut dalam poligon
a1, a2, a3,… : sudut luar poligon
a12,a23,a34,… : azimuth
Rumus-rumus yang harus dipenuhi:
1. Syarat sudut
Jumlah sudut dalam poligon : 𝑆𝑏𝑑 = (𝑛 – 2) 𝑥 180𝑜
Jumlah sudut luar poligon : 𝑆𝑏 = (𝑛 + 2) 𝑥 180𝑜
Dengan : 𝑛 = jumlah titik poligon
𝑆𝑏 = jumlah sudut poligon
2. Syarat sisi
Jumlah proyeksi pada sumbu y = 𝑆(𝑑 𝑠𝑖𝑛 𝑎) = 0
Jumlah proyeksi pada sumbu x = 𝑆(𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝑎) = 0

9
3. Azimuth awal
Pengukuran azimuth didasarkan pada arah utara magnet bumi atau azimuth
kompas.

4. Menghitung azimuth masing-masing titik


Untuk poligon sudut dalam 𝑎(𝑛, 𝑛 + 1) = 𝑎(𝑛 – 1, 𝑛) + 180° − 𝑏𝑑
Untuk poligon sudut luar 𝑎(𝑛, 𝑛 + 1) = 𝑎(𝑛 – 1, 𝑛) − 180° + 𝑏
Dengan: 𝑛 = nomor titik
𝑎 = azimuth
𝑏 = sudut luar/dalam poligon

Langkah penyelesaian :

1. Perhatikan skets gambar poligon


2. Menghitung kesalahan total sudut ukuran tau clossing error polygon (fβ)
fβ = {(∑β) – n . 180o}
3. Menghitung nilai koreksi sudut dan nilai sdut terkoreksi

Nilai koreksi total = - fβ

Besarnya koreksi setiap sudut ukuran (∆β) = -fβ / N

Dalam hal ini, notasi n = banyaknya sudut poligon yang diukur

Nilai sudut terkoreksi : β = βu + ∆β

4. Menghitung azimuth/ sudut jurusan setiap sisi poligon secara berurutan:

αBC = αAB + β2 – 180o

αCD = αBC + β3 – 180o

αDE = αCD + β4 – 180o

αEA = αDE + β5 – 180o

5. Menghitung kesalahan jarak ukuran dalam arah absis (fx) dan ordinat (fy)
6. Menghitung nilai koreksi jarak

10
Nilai koreksi jarak total arah X (absis) = - fx

Besarnya koreksi setiap jarak ukuran dalam arah X :

δx = (d / ∑d) . (-fx)

Nilai koreksi jarak total arah Y (ordinat) = -fy

Besarnya koreksi setiap jarak ukuran dalam arah Y :

δy = (d / ∑d) . (-fy)

7. Menghitung koordinat titik B, C, D, dan E


XB = XA + dAB sin αAB + δx1
XC = XB + dBC sin αBC + δx2
XD = XC + dCD sin αCD + δx3
XE = XD + dDE sin αDE + δx4
XA = XE + dEA sin αEA + δx5

YB = YA + dAB cos αAB + δy1


YC = YB + dBC cos αBC + δy2
YD = YC + dCD cos αCD + δy3
YE = YD + dDE cos αDE + δy4
YA = YE + dEA cos αEA + δy5

11
BAB III
PELAKSANAAN PENGUKURAN

3.1 Peralatan yang Digunakan


3.1.1 Theodolite Digital
Theodolite merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu
pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini mempunyai beberapa
kelebihan di antaranya dapat digunakan untuk memetakan suatu wilayah dengan
cepat. produk dari pengukuran wilayah menggunakan theodolite ini salah satunya
adalah peta situasi dan peta kontur tanah.

Gambar 3.1 Theodolite Digital


3.1.2 Jalon
Alat ini berwarna merah-putih dari bahan kayu atau alumunium.yang
dibulatkan dan biasanya berukuran panjang 160-200 cm. Fungsi dari tongkat ini
dalah untuk pelurusan. Tongkat ini terdiri atas 4 bagian: 2 merah, 2 putih berselang
seling dan setiap bagian 50 cm. Setiap ujung tongkat kayu ini dipasang besi yang
lancip agar mudah ditancapkan kedalam tanah. Apabila tongkat tersebut tidak dapat
ditancapkan, misalnya pada jalan aspal, maka dapat digunakan bantuan tripot
(standar kakitiga) untuk menegakkannya ataupun bisa juga dipegangi.

12
Gambar 3.2 Jalon
3.1.3 Statif
Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga
kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya
runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statif ini dapat diatur tinggi
rendahnya sesuai dengan keadaan tanah tempat alat itu berdiri. Seperti tampak pada
gambar dibawah ini :

Gambar 3.3 Statif


3.1.4 Paku Payung
Digunakan untuk menandai titik yang akan diukur
3.1.5 Palu
Digunakan untuk menancapkan paku payung pada titik yang akan diukur
3.1.6 Meteran
Alat untuk mengukur panjang jarak yang diukur

13
Gambar 3.4 Meteran Roll
3.1.7 Alat Tulis
Alat tulis seperti blangko data, kalkulator, alat tulis lainnya, yang dipakai untuk
memperlancar jalannya praktikum.

3.2 Bagian-bagian Alat Theodolite


Secara umum, konstruksi theodolite terbagi atas dua bagian :

3.2.1 Bagian atas, terdiri dari :


1. Teropong / teleskope
2. Nivo tabung
3. Sekrup okuler dan objektif
4. Sekrup gerak vertikal
5. Sekrup gerak horizontal
6. Teropong bacaan sudut vertikal dan horizontal
7. Nivo kotak
8. Sekrup pengunci teropong
9. Sekrup pengunci sudut vertikal
10. Sekrup pengatur menit dan detik
11. Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
3.2.2 Bagian bawah terdiri dari :
1. Statif / tripot
2. Tiga sekrup penyetel nivo kotak
3. Unting – unting
4. Sekrup repitisi
5. Sekrup pengunci pesawat dengan statif

14
3.3 Pemeriksaan Alat Ukur
Sebelum dilaksanakannya praktikum,terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan terhadap alat. Hal ini dilakukan untuk menghindari akan
digunakannya alat yang ternyata rusak dan akan mengakibatkan kesalahan akan
data yang didapatkan.

3.4 Penyetelan Alat Theodolite


3.4.1 Mengatur sentering alat
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu tegak
adalah sebagai berikut:
1) Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar dengan arah 2 sekrup
kaki statif.
2) Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua skrup
kaki statif secara bersamaan dengan arah yang berlawanan.
3) Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar theodolit
90º, tengahkan posisi gelembung nivo dengan hanya memutar skrup
kaki statif yang ketiga
4) Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki statif 1
dan 2).
5) Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum berada
ditengah.
6) Kemudian putar theodolit 180º, sehingga nivo berputar mengelilingi
sumbu tegak dalam kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap
1 dan 2.
7) Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung
nivo akan tetap berada ditengah.

3.5 Langkah Pengukuran Poligon


1. Buat sketsa pengukuran daerah yang kan diukur
2. Tancapkan patok pada titik yag sudah ditentukan
3. Dirikan statif tepat berada diatas patok
4. Pasang theodolit diatas statif kemudian lakukan proses centering
5. Lakukan pembacan benang tengah, atas dan bawah beserta sudutnya

15
6. Ubah keadaan theodolit dengan memutar sejauh 180˚ secara vertical dan
180˚ secara horizontal untuk pengambilan data luar biasa
7. Lakukan pengukuran tinggi alat dan jarak sebenarnya

16
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
4.1 Proses Data Poligon
4.1.1 Perhitungan
4.1.1.1 Menghitung Sudut Horizontal (βu)
Sudut horizontal diperoleh dari selisih data jurusan II dengan jurusan I
yang didapatkan dari pengukuran di lapangan.
Sudut A pada pembacaan biasa, perhitungannya sebagai berikut:
β1 = J12 − J18 = 176°40′25ʺ − 261°8ˈ15" = −84˚27ˈ50" + 360˚
= 275°32ˈ10"
Sudut A pada pembacaan luar biasa, perhitungannya sebagai berikut:
β1 = J12 − J18 = 356˚40ˈ45"- 81˚7ˈ40" = 275˚33ˈ5"
Rata-rata sudut A
275°32ˈ10" + 275˚33ˈ5"
βA = = 275˚32ˈ37.5"
2

4.1.1.2 Menghitung Kesalahan Total Sudut Ukuran, Nilai Koreksi


Total dan Koreksi Setiap Sudut Ukuran (fβ, -fβ & Δβ)
Kesalahan total sudut ukuran yaitu jumlah semua sudut dikurangi
dengan n (banyaknya sudut dikurangi 2) dikali dengan 180°. Sedangkan
nilai koreksi total adalah minus dari kesalahan total sudut ukuran.
Koreksi setiap sudut ukuran adalah perbandingan antara nilai koreksi
total dengan banyaknya sudut pada poligon. Perhitungannya sebagai
berikut:
Diketahui : - Σβ = 1800°0'36''
N =8
fβ = −0° 0′ 50.4′′
Δβ =−0° 0′ 50.4′′ / 8 = - 0º0´0.76"
Ditanya : Berapa kesalahan total sudut ukuran?
Berapa nilai koreksi total?
Berapa koreksi setiap sudut ukuran?

Jawab :

1) Menghitung kesalahan total sudut ukuran

17
fβ = ((Σβ) − n. 180°) = 1800°0′36′′ − (8 x 180°) = 0° 0′ 50.4′′

2) Nilai koreksi total

−fβ = −0° 0′ 50.4′′


Δβ = −0° 0′ 50.4′′ / 8 = - 0º0´0,76"= -0,0002111
4.1.1.3 Menghitung Sudut terkoreksi (β)
βA = βu + ∆β = 275.54375 + (−0,0002111) = 275,5435

4.1.14 Menghitung Azimuth (α)


αAB = JAB − JAU = 176,6736 − 24,11944 = 152,554 =152° 33′ 14,98′′
αBC = αAB + βB − 180° = 152° 33′ 14,98′′ + 257° 44 ′ 7,08′′ − 180°
= 230° 17′ 22,06′′

4.1.1.5 Menghitung Kesalahan Total Arah Absis (fx)


fx = {Σ(d. sin α)} = −0,31970

4.1.1.6 Menghitung Kesalahan Total Arah Ordinat (fy)


fy = {Σ(d . cos α)} = 0,225

4.1.1.7 Menghitung Nilai Koreksi Jarak Arah Absis (δx)


Σd = 411,135 meter
dAB 25,40
δy1 = x(−fx) = x(0,31970) = 0,019751
Σd 411,135

4.1.1.8 Menghitung Nilai Koreksi Jarak Arah Ordinat (δy)


dAB 25,40
δy1 = x(−fy) = x(−0,225) = −0,0139
Σd 411,135

4.1.1.9 Menghitung Koordinat (X;Y)


X B = X A + dAB sin αAB + δx2 = 100 + (−86,642) + (0,34296) = 12,050 meter

YB = YA + dAB cos αAB + δy1 = 50 + −22,541 + (−0,0139)


= −22,555 meter

Jadi koordinat B (12,050 ; −22,555) meter

18
4.2 Hasil Pengukuran Poligon

4.2.1 Hasil Pengukuran Poligon Horizontal


DATA HASIL PENGUKURAN POLIGON HARI KE 1
Dosen Pembimbing : Ir. Rinto Sasongko Alat : Theodolith Digital
Tanggal Pelaksanaan : 13 November 2017 Cuaca : Mendung
Pelaksana : Kelompok 4 1C D3 Teknik Sipil Lokasi : Politeknik Negeri Malang
KOREK
PEMBACAAN PIRINGAN HORIZONTAL SUDUT
SI JARAK JARAK
SUDUT HORIZONTAL HRZ ∆x ∆y KOREKSI TERKOREKSI KOORDINAT
T. Pswt Target BIASA (B) LUAR BIASA (LB) SUDUT TERKORE AZIMUTH RATA-
(d. sin) (d. cos)
° ` " DEG ° ` " DEG B LB RATA2 HRZ KSI meter RATA ẟx ẟy ∆x ∆y X Y
U 24 7 10 24,11944
A H 261 8 15 261,1375 81 7 40 81,12778 62,81 100 50
275,536 275,551 275,544 -0,0017 275,542
B 176 40 25 176,6736 356 40 45 356,6792 25,41
152,554 25,40 11,70711 - 22,541 0,019751 -0,0139 11,727 -22,555 111,727 27,445
A 359 59 50 359,9972 179 59 45 179,9958 25,39
B 257,574 257,900 257,737 -0,0017 257,735
C 257 34 15 257,5708 77 53 45 77,89583 44,13
230,289 44,105 - 33,929 -28,1792 0,034296 -0,02414 -33,895 -28,203 77,832 -0,758
B 349 51 25 349,8569 169 51 30 169,8583 44,08
C 95,828 95,828 95,828 -0,0017 95,826
D 85 41 5 85,68472 265 41 10 265,6861 83,45
146,115 83,42 46,50863 -69,252 0,064867 -0,04565 46,574 -69,298 124,406 -70,056
C 354 18 50 354,3139 174 19 40 174,3278 83,39
D 270,532 270,517 270,524 -0,0017 270,523
E 264 50 45 264,8458 84 50 40 84,84444 52,95
236,638 52,965 -44,237 -29,127 0,041186 -0,02899 -44,196 -29,156 80,210 -99,212
D 6 0 5 6,001389 186 0 10 186,0028 52,98
E 274,733 274,732 274,733 -0,0017 274,731
F 280 44 5 280,7347 100 44 5 100,7347 52,04
331,369 52,055 -24,9432 45,68981 0,040478 -0,02849 -24,903 45,661 55,307 -53,551
E 1 57 15 1,954167 181 57 5 181,9514 52,07
F 178,438 178,444 178,441 -0,0017 178,439
G 180 23 30 180,3917 0 23 45 0,395833 62,44
329,808 62,42 -31,391 53,95241 0,048538 -0,03416 -31,342 53,918 23,965 0,367
F 35 36 0 35,6 215 38 30 215,6417 62,40
G 266,583 266,546 266,565 -0,0017 266,563
H 302 11 0 302,1833 122 11 15 122,1875 27,91
56,371 27,95 23,27227 15,47914 0,021734 -0,0153 23,294 15,464 47,259 15,831
G 4 15 25 4,256944 184 15 40 184,2611 27,99
H 180,640 180,646 180,643 -0,0017 180,641
A 184 53 50 184,8972 4 54 25 4,906944 62,83
57,012 62,82 52,693 34,203 0,048849 -0,03438 52,741 34,169 100 50
JUMLAH 1.799,86 1.800,16 1.800,01 - 0,014 1.800,00
152,554 411,135 -0,31970 0,225 0,320 - 0,2250 - -

Jumlah sudut hit


1.800,01
koreksi sudut total 0,014
koreksi setiap
-0,0017
sudut

DATA HASIL PENGUKURAN POLIGON HARI KE-2


Dosen Pembimbing : Ir. Rinto Sasongko Alat : Theodolith Digital
Tanggal Pelaksanaan : 15 November 2017 Cuaca : Mendung
Pelaksana : Kelompok 4 1C D3 Teknik Sipil Lokasi : Politeknik Negeri Malang

PEMBACAAN PIRINGAN HORIZONTAL SUDUT


SUDUT HORIZONTAL KOREKSI JARAK JARAK KOREKSI TERKOREKSI KOORDINAT
HRZ
T. Pswt Target BIASA (B) LUAR BIASA (LB) SUDUT AZIMUTH RATA- ∆x (d. sin) ∆y (d. cos)
TERKORE
HRZ RATA
° ` " DEG ° ` " DEG B LB RATA2 KSI meter ẟx ẟy ∆x ∆y X Y

U 33 42 45 33,7125
A B 189 42 30 189,708333 9 42 25 9,70694444 86,35 100 50
91,115 91,117 91,116 0,0045 91,1205
F 280 49 25 280,823611 100 49 25 100,823611 40,57
247,111 40,56 -37,36634 -15,77562 -0,049956 0,02078 -37,41630 -15,75484 62,58370 34,24516
A 11 19 55 11,3319444 191 20 10 191,336111 40,55
F 91,876 91,878 91,877 0,0045 91,8816
E 103 12 30 103,208333 283 12 50 283,213889 32,75
158,9927 32,74 11,73686 -30,56393 -0,040324 0,01678 11,69653 -30,54715 74,28024 3,698006
F 10 25 5 10,4180556 190 25 35 190,426389 32,73
E 271,779 271,776 271,778 0,0045 271,7823
D 282 11 50 282,197222 102 12 10 102,202778 46
250,7750 46,04 -43,47248 -15,15999 -0,056705 0,02359 -43,52918 -15,13640 30,75105 -11,43839
E 2 22 50 2,38055556 182 22 45 182,379167 46,08
D 91,707 91,710 91,708 0,0045 91,7128
C 94 5 15 94,0875 274 5 20 274,088889 54,3
162,4878 54,29 16,33630 -51,77383 -0,066866 0,02782 16,26943 -51,74601 47,02049 -63,18441
D 5 37 15 5,62083333 185 36 55 185,615278 54,28
C 86,332 86,317 86,324 0,0045 86,3288
B 91 57 10 91,9527778 271 55 55 271,931944 94,74
68,8167 94,73 88,32899 34,23100 -0,116675 0,04854 88,21232 34,27954 135,2328 -28,90487
C 33 20 35 33,3430556 213 20 30 213,341667 94,72
B 87,165 87,174 87,169 0,0045 87,1740
A 120 30 30 120,508333 300 30 55 300,515278 86,33
- 24,0094 86,33 - 35,12648 78,86063 -0,106329 0,04423 - 35,23281 78,90487 100 50

JUMLAH 719,973 709,4 354,69 0,43685514 -0,1817349 -0,4368551 0,1817349 0 0

Jumlah sudut hit 719,973

koreksi sudut total -0,027

koreksi setiap sudut 0,0045

19
4.2.2 Hasil Pengukuran Poligon Vertikal

DATA HASIL PENGUKURAN POLIGON HARI KE-1


Dosen Pembimbing : Ir. Rinto Sasongko Alat : Theodolith Digital
Tanggal Pelaksanaan : 13 November 2017 Cuaca : Mendung
Pelaksana : Kelompok 4 1C D3 Teknik Sipil Lokasi : Politeknik Negeri Malang

PEMBACAAN PIRINGAN VERTIKAL RATA- TINGGI KESALAHAN KOREKSI ELEVASI


SUDUT VERTIKAL KESALAHAN KOREKSI TINGGI
T. Pswt Target BIASA (B) LUAR BIASA (LB) Z TERKOREKSI JARAK RATA TARGET BEDA TINGGI RATA-RATA BEDA KESALAHAN TITIK
ZENITH ZENITH ALAT (m)
° ʹ ʺ ° ʹ ʺ B + LB JARAK (m) TINGGI BEDA TINGGI POLIGON
H 89 45 45 270 13 40 359,990 -0,00972 0,004861 89,7674 62,81 1,86 -0,09497
A 1,51
B 90 33 20 269 26 40 360 0 0 90,5556 25,21 1,43 -0,16445
25,2 0,04409 0,08717 -0,00534 50,000
A 88 46 0 271 14 5 360,001 0,00139 -0,000694 88,7660 25,19 1,86 0,25262
B 1,57
C 90 7 30 270 9 10 360,278 0,27778 -0,138889 89,9861 44,13 1,42 0,16070
44,105 0,03636 0,08717 -0,00935 50,03874
B 89 41 10 270 18 55 360,001 0,00139 -0,000694 89,6854 44,08 1,86 -0,08798
C 1,53
D 90 59 55 269 0 10 360,001 0,00139 -0,000694 90,9979 83,25 1,2 -1,12011
83,275 0,03583 0,08717 -0,01766 50,06575
C 88 56 45 271 3 10 359,999 -0,00139 0,000694 88,9465 83,30 1,86 1,19177
D 1,52
E 91 14 25 270 45 45 362,003 2,00278 -1,001389 90,2389 52,95 2,06 -0,76077
52,965 -0,02347 0,08717 -0,01123 50,08392
D 88 45 50 271 14 15 360,001 0,00139 -0,000694 88,7632 52,98 1,86 0,71382
E 1,43
F 86 43 15 273 16 35 359,997 -0,00278 0,001389 86,7222 52,13 2,06 2,35551
52,12 -0,00369 0,08717 -0,01105 50,04922
E 92 27 55 267 32 10 360,001 0,00139 -0,000694 92,4646 52,11 1,58 -2,36290
F 1,46
G 89 49 25 270 10 50 360,004 0,00417 -0,002083 89,8215 62,69 2,06 -0,40472
62,675 0,03016 0,08717 -0,01329 50,03447
F 89 32 25 270 27 50 360,004 0,00417 -0,002083 89,5382 62,66 1,58 0,46505
G 1,54
H 86 24 10 273 36 0 360,003 0,00278 -0,001389 86,4014 27,80 2,07 1,21835
27,875 0,06182 0,08717 -0,00591 50,05134
G 91 48 0 268 11 40 359,994 -0,00556 0,002778 91,8028 27,95 1,67 -1,09472
H 1,455
A 89 42 25 270 17 40 360,001 0,00139 -0,000694 89,7063 62,83 62,82 1,87 -0,09287 -0,09392 0,08717 -0,013322 50,10724

50,000
Fh 0,08717
JUMLAH 822,07 411,035
Koreksi -0,08717

DATA HASIL PENGUKURAN POLIGON HARI KE-2


Dosen Pembimbing : Ir. Rinto Sasongko Alat : Theodolith Digital
Tanggal Pelaksanaan : 15 November 2017 Cuaca : Mendung
Pelaksana : Kelompok 4 1C D3 Teknik Sipil Lokasi : Politeknik Negeri Malang

PEMBACAAN PIRINGAN VERTIKAL RATA- TINGGI KOREKSI ELEVASI


SUDUT VERTIKAL KESALAHAN KOREKSI TINGGI KESALAHAN
T. Pswt Target BIASA (B) LUAR BIASA (LB) Z TERKOREKSI JARAK RATA TARGET BEDA TINGGI RATA-RATA KESALAHAN TITIK
ZENITH ZENITH ALAT (m) BEDA TINGGI
° ʹ ʺ ° ʹ ʺ B + LB JARAK (m) BEDA TINGGI POLIGON
B 91 1 30 268 58 35 360,00139 0,00139 -0,00069 91,02431 86,35 1,54 1,4 -1,40389
A
F 90 37 5 269 23 0 360,00139 0,00139 -0,000694 90,61736 40,57 1,54 1,4 -0,29716
40,56 0,04151 0,36815 -0,04209 50,000
A 89 41 20 270 18 40 360 0 0 89,68889 40,55 1,56 1,4 0,38019
F
E 90 44 5 269 15 55 360 0 0 90,73472 32,75 1,56 1,4 -0,25999
32,74 0,03891 0,36815 -0,03398 49,99942
F 89 39 40 270 20 10 359,99722 -0,00278 0,00139 89,66250 32,73 1,545 1,4 0,33780
E
D 90 16 5 269 44 0 360,00139 0,00139 -0,00069 90,26736 46,1 1,545 1,4 -0,07012
46,09 0,03849 0,36815 -0,04783 50,00435
E 90 1 35 269 58 10 359,99583 -0,004167 0,00208 90,02847 46,08 1,57 1,4 0,14710
D
C 93 10 45 266 49 10 359,99861 -0,001389 0,00069 93,17986 54,3 1,57 1,4 -2,84670
54,29 0,28977 0,36815 -0,05634 49,99501
D 87 1 40 273 57 25 360,98472 0,984722 -0,49236 86,53542 54,28 1,54 1,4 3,42623
C
B 88 50 45 271 8 50 359,99306 -0,006944 0,00347 88,84931 94,74 1,54 1,4 2,04296
94,73 -0,11220 0,36815 -0,09831 50,22844
C 91 29 20 268 31 0 360,00556 0,005556 -0,00278 91,48611 94,72 1,59 1,4 -2,26735
B
A 89 6 0 270 54 5 360,00139 0,001389 -0,00069 89,09931 86,33 86,34 1,59 1,4 1,54723 0,07167 0,36815 -0,08960 50,01793

50,000
Fh 0,368148724
JUMLAH 709,5 354,75
Koreksi -0,368148724

20
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengukuran poligon berisi tentang penggambaran bentuk muka bumi atau
keadaan yang ada di sekitar kita selain itu kita juga akan mendapatkan
koordinat yang pasti untuk batas-batas wilayah yang telah kita ukur.
Praktikum poligon ini adalah suatu metode yang memudahkan kita dalam
membuat peta atau yang disebut pemetaan.
2. Profil memanjang digunakan untuk mencari ketinggian atau elevasi titik –
titik sepanjang garis rencana proyek sehingga dapat digambarkan irisan
tegak atau profil yang memperlihatkan variasi ketinggian (tinggi rendahnya)
permukaan tanah sepanjang garis rencana proyek tersebut.
3. Dengan tachiometri kita bisa mendapatkan kerangka dasar yang akan
digunakan untuk menentukan letak bangunan yang akan dibangun. Selain
letak bangunan,kita juga dapat mengetahui letak detail-detail dari bangunan
tersebut, garis kontur dan tinggi atas tanah dari suatu detail yang ada.
Praktikum tachiometri ini adalah suatu metode yang memudahkan kita
dalam membuat peta atau yang disebut pemetaan.
4. Semakin banyak titik detail situasi yang di ambil, semakin detail pula kontur
yang diperoleh

5.2 Saran
1. Praktikum supaya di awasi langsung oleh dosen supaya tau kondisi
langsung sebenarnya dilapangan dan dapt menilai dngan baik.
2. Praktikum dilakukan dengan tepat waktu agar tidak terlalu sore.
3. Garis sumbu alat harus benar benar berhimpit dengan garis sumbu target.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sasongko, Rinto. 2017.”ILMU UKUR TANAH 1”. Malang:Politeknik Negeri


Malang
http://hendrikotsp.blogspot.co.id/2012/12/cara-
menggunakanmengoperasikan.html
https://www.slideshare.net/Rpbowo/laporan-praktikum-ilmu-ukur-tanah-theodolit
http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2011/11/tahapan-pembuatan-peta.html
http://www.academia.edu/24222441/Laporan_Praktikum_Poligon_Tertutup_men
ggunakan_Theodolit
http://www.jasasipil.com/2014/10/alat-ukur-theodolite-dan-waterpass.html

22

Anda mungkin juga menyukai