Disusun oleh
D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
2. Khoirun Nisa`
3. Kiki Yudha Pratama
4. M. Alfiansyah
5. Rezky Machmud
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas kehendak - Nya Laporan
Praktek poligon dengan Alat Theodolite Digital pada Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah
dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai pelengkap hasil kerja
praktek yang telah dilaksanakan dan mengevaluasi hasil Praktek Pengukuran
Poligon dengan menggunakan Alat Theodolite Digital
Terima Kasih saya ucapkan kepada Bapak Rinto selaku dosen pembimbing
dan teman – teman yang telah membantu dalam praktek yang telah dilaksanakan
secara berkelompok.
Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur
dalam pelaksanaan Praktek Pengukuran Poligon dengan menggunakan Alat
Theodolite Digital dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................................................ 6
BAB II DASAR TEORI .............................................................................................................................. 7
2.1 Posisi Horizontal .............................................................................................................. 7
2.2 Tujuan Penentuan Posisi Horizontal ................................................................................ 8
2.3 Metode Penentuan Posisi Horizontal ............................................................................... 8
2.4 Poligon Tertutup .............................................................................................................. 8
BAB III PELAKSANAAN PENGUKURAN ........................................................................................... 12
3.1 Peralatan yang Digunakan ............................................................................................. 12
3.2 Bagian-bagian Alat Theodolite ...................................................................................... 14
3.3 Pemeriksaan Alat Ukur .................................................................................................. 15
3.4 Penyetelan Alat Theodolite ............................................................................................ 15
3.5 Langkah Pengukuran Poligon ........................................................................................ 15
BAB 4 PENGOLAHAN DATA ............................................................................................................... 17
4.1 Proses Data Poligon ....................................................................................................... 17
4.1.1 Perhitungan ........................................................................................................... 17
4.1.1.1Menghitung Sudut Horizontal (βu) ............................................................. 17
4.1.1.2Menghitung Kesalahan Total Sudut Ukuran, Nilai Koreksi Total dan Koreksi
Setiap Sudut Ukuran (fβ, -fβ & Δβ) ....................................................................... 17
4.1.1.3Menghitung Sudut terkoreksi (β) ............................................................... 18
4.1.14Menghitung Azimuth (α) ............................................................................ 18
4.1.1.5Menghitung Kesalahan Total Arah Absis (fx) ........................................... 18
4.1.1.6Menghitung Kesalahan Total Arah Ordinat (fy) ........................................ 18
4.1.1.7Menghitung Nilai Koreksi Jarak Arah Absis (δx) ...................................... 18
4.1.1.8Menghitung Nilai Koreksi Jarak Arah Ordinat (δy) ................................... 18
4.1.1.9Menghitung Koordinat (X;Y) .................................................................... 18
4.2.1 Hasil Pengukuran Poligon Horizontal ................................................................... 19
4.2.2 Hasil Pengukuran Poligon Vertikal ....................................................................... 20
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 21
5.2 Saran .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 22
4
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik ditinjau
dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan
spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat serta
peralatan ukur yang tepat pula. Pengukuran-pengukuran menggunakan waterpas,
theodolit. Total station dan sebagainya dapat mengasilkan data dan ukuran yang
dapat dipertanggungjawabkan.
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan
Theodolite.
2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit.
5
3. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.
1.4 Manfaat
1. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Theodolit.
2. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit
3. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.
6
BAB II
DASAR TEORI
Posisi horizontal suatu titik atau obyek dinyatakan dalam Sistem Koordinat
Kartesian, dimana sumbu Y positif ditetapkan sebagai pedoman arah atau orientasi
dan disejajarkan dengan arah Utara peta. Dengan demikian , arah sumbu X positif
sejajar dengan arah timur, sumbu Y negatif sejajar arah selatan dan sumbu X negatif
sejajar arah barat.
7
2.2 Tujuan Penentuan Posisi Horizontal
Tujuan penentuan posisi horizontal yaitu untuk mengetahui posisi
planimetris suatu titik atau obyek di permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem
tertentu.
Untuk mengetahui posisi horizontal suatu titik, dapat diperoleh dengan
melakukan pengukuran di lapangan, baik secara langsung maupun tidak langsung
berdasarkan titik yang telah ada (diketahui koordinatnya).
Khususnya untuk keperluan Ukur Tanah, dalam buku ini dibahas beberapa
metoda yang penting dan sering digunakan , yaitu Metode Polar, Perpotongan ke
Muka dan Poligon.
8
Secara umum , ditinjau dari cara pengukuran sudutnya, poligon tertutup
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
Poligon tertutup, diukur sudut dalam Poligon tertutup, diukur sudut luar
Keterangan :
1,2,3,… : nomor titik
b1,b2,b3,.. : sudut dalam poligon
a1, a2, a3,… : sudut luar poligon
a12,a23,a34,… : azimuth
Rumus-rumus yang harus dipenuhi:
1. Syarat sudut
Jumlah sudut dalam poligon : 𝑆𝑏𝑑 = (𝑛 – 2) 𝑥 180𝑜
Jumlah sudut luar poligon : 𝑆𝑏 = (𝑛 + 2) 𝑥 180𝑜
Dengan : 𝑛 = jumlah titik poligon
𝑆𝑏 = jumlah sudut poligon
2. Syarat sisi
Jumlah proyeksi pada sumbu y = 𝑆(𝑑 𝑠𝑖𝑛 𝑎) = 0
Jumlah proyeksi pada sumbu x = 𝑆(𝑑 𝑐𝑜𝑠 𝑎) = 0
9
3. Azimuth awal
Pengukuran azimuth didasarkan pada arah utara magnet bumi atau azimuth
kompas.
Langkah penyelesaian :
5. Menghitung kesalahan jarak ukuran dalam arah absis (fx) dan ordinat (fy)
6. Menghitung nilai koreksi jarak
10
Nilai koreksi jarak total arah X (absis) = - fx
δx = (d / ∑d) . (-fx)
δy = (d / ∑d) . (-fy)
11
BAB III
PELAKSANAAN PENGUKURAN
12
Gambar 3.2 Jalon
3.1.3 Statif
Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga
kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya
runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statif ini dapat diatur tinggi
rendahnya sesuai dengan keadaan tanah tempat alat itu berdiri. Seperti tampak pada
gambar dibawah ini :
13
Gambar 3.4 Meteran Roll
3.1.7 Alat Tulis
Alat tulis seperti blangko data, kalkulator, alat tulis lainnya, yang dipakai untuk
memperlancar jalannya praktikum.
14
3.3 Pemeriksaan Alat Ukur
Sebelum dilaksanakannya praktikum,terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan terhadap alat. Hal ini dilakukan untuk menghindari akan
digunakannya alat yang ternyata rusak dan akan mengakibatkan kesalahan akan
data yang didapatkan.
15
6. Ubah keadaan theodolit dengan memutar sejauh 180˚ secara vertical dan
180˚ secara horizontal untuk pengambilan data luar biasa
7. Lakukan pengukuran tinggi alat dan jarak sebenarnya
16
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
4.1 Proses Data Poligon
4.1.1 Perhitungan
4.1.1.1 Menghitung Sudut Horizontal (βu)
Sudut horizontal diperoleh dari selisih data jurusan II dengan jurusan I
yang didapatkan dari pengukuran di lapangan.
Sudut A pada pembacaan biasa, perhitungannya sebagai berikut:
β1 = J12 − J18 = 176°40′25ʺ − 261°8ˈ15" = −84˚27ˈ50" + 360˚
= 275°32ˈ10"
Sudut A pada pembacaan luar biasa, perhitungannya sebagai berikut:
β1 = J12 − J18 = 356˚40ˈ45"- 81˚7ˈ40" = 275˚33ˈ5"
Rata-rata sudut A
275°32ˈ10" + 275˚33ˈ5"
βA = = 275˚32ˈ37.5"
2
Jawab :
17
fβ = ((Σβ) − n. 180°) = 1800°0′36′′ − (8 x 180°) = 0° 0′ 50.4′′
18
4.2 Hasil Pengukuran Poligon
U 33 42 45 33,7125
A B 189 42 30 189,708333 9 42 25 9,70694444 86,35 100 50
91,115 91,117 91,116 0,0045 91,1205
F 280 49 25 280,823611 100 49 25 100,823611 40,57
247,111 40,56 -37,36634 -15,77562 -0,049956 0,02078 -37,41630 -15,75484 62,58370 34,24516
A 11 19 55 11,3319444 191 20 10 191,336111 40,55
F 91,876 91,878 91,877 0,0045 91,8816
E 103 12 30 103,208333 283 12 50 283,213889 32,75
158,9927 32,74 11,73686 -30,56393 -0,040324 0,01678 11,69653 -30,54715 74,28024 3,698006
F 10 25 5 10,4180556 190 25 35 190,426389 32,73
E 271,779 271,776 271,778 0,0045 271,7823
D 282 11 50 282,197222 102 12 10 102,202778 46
250,7750 46,04 -43,47248 -15,15999 -0,056705 0,02359 -43,52918 -15,13640 30,75105 -11,43839
E 2 22 50 2,38055556 182 22 45 182,379167 46,08
D 91,707 91,710 91,708 0,0045 91,7128
C 94 5 15 94,0875 274 5 20 274,088889 54,3
162,4878 54,29 16,33630 -51,77383 -0,066866 0,02782 16,26943 -51,74601 47,02049 -63,18441
D 5 37 15 5,62083333 185 36 55 185,615278 54,28
C 86,332 86,317 86,324 0,0045 86,3288
B 91 57 10 91,9527778 271 55 55 271,931944 94,74
68,8167 94,73 88,32899 34,23100 -0,116675 0,04854 88,21232 34,27954 135,2328 -28,90487
C 33 20 35 33,3430556 213 20 30 213,341667 94,72
B 87,165 87,174 87,169 0,0045 87,1740
A 120 30 30 120,508333 300 30 55 300,515278 86,33
- 24,0094 86,33 - 35,12648 78,86063 -0,106329 0,04423 - 35,23281 78,90487 100 50
19
4.2.2 Hasil Pengukuran Poligon Vertikal
50,000
Fh 0,08717
JUMLAH 822,07 411,035
Koreksi -0,08717
50,000
Fh 0,368148724
JUMLAH 709,5 354,75
Koreksi -0,368148724
20
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengukuran poligon berisi tentang penggambaran bentuk muka bumi atau
keadaan yang ada di sekitar kita selain itu kita juga akan mendapatkan
koordinat yang pasti untuk batas-batas wilayah yang telah kita ukur.
Praktikum poligon ini adalah suatu metode yang memudahkan kita dalam
membuat peta atau yang disebut pemetaan.
2. Profil memanjang digunakan untuk mencari ketinggian atau elevasi titik –
titik sepanjang garis rencana proyek sehingga dapat digambarkan irisan
tegak atau profil yang memperlihatkan variasi ketinggian (tinggi rendahnya)
permukaan tanah sepanjang garis rencana proyek tersebut.
3. Dengan tachiometri kita bisa mendapatkan kerangka dasar yang akan
digunakan untuk menentukan letak bangunan yang akan dibangun. Selain
letak bangunan,kita juga dapat mengetahui letak detail-detail dari bangunan
tersebut, garis kontur dan tinggi atas tanah dari suatu detail yang ada.
Praktikum tachiometri ini adalah suatu metode yang memudahkan kita
dalam membuat peta atau yang disebut pemetaan.
4. Semakin banyak titik detail situasi yang di ambil, semakin detail pula kontur
yang diperoleh
5.2 Saran
1. Praktikum supaya di awasi langsung oleh dosen supaya tau kondisi
langsung sebenarnya dilapangan dan dapt menilai dngan baik.
2. Praktikum dilakukan dengan tepat waktu agar tidak terlalu sore.
3. Garis sumbu alat harus benar benar berhimpit dengan garis sumbu target.
21
DAFTAR PUSTAKA
22