Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

FTSP JURUSAN TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PHH. Mustofa No. 23 Bandung Kode Pos 40124 Telepon (022) 7272215

BAB II
PENGAMBILAN SAMPEL
2.1. Bor Tangan (Hand Boring)
2.1.1. Maksud dan Tujuan
Pengambilan sampel (sampling) bertujuan untuk mengambil contoh tanah
sehingga memudahkan kepentingan percobaan di laboratorium. Pengambilan sampel
tanah dapat dilakukan dengan cara mekanis (hand boring) dan hidraulik (machine
boring). Cara pengambilan sampel tanah dapat dilakukan dengan kondisi terganggu
(disturbed sample) dan kondisi tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Dalam
praktikum Mekanika Tanah I dilakukan pengambilan sample secara hand boring. Hand
Boring adalah pekerjaan pengeboran tanah yang dikerjakan menggunakan tenaga
tangan manusia yang bertujuan:
a. Mendapatkan keterangan mengenai struktur (profil) secara visual
b. Memperoleh indikasi variasi kadar air tanah asli menurut kedalaman
c. Mendapatkan kedalaman permukaan air tanah
d. Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed) dan contoh tanah
tidak terganggu (undisturbed)
2.1.2. Ruang Lingkup
Melakukan pengambilan sampel di lapangan untuk memperole profil tanah
secara visual, elevasi muka air tanah dan sampling tanah untuk pengujian laboratorium.
2.1.3. Teori
Tanah adalah material yang terbentuk dari himpunan mineral, bahan
organik/anorganik dan endapan yang relatif lepas. Deposit tanah dapat terdiri dari
butiran-butiran dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran. Ikatan antara butiran tanah
disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang mengendap di antara
butiran-butiran.
Partikel tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok utama:
1) Butiran Kasar

II- 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 1 |
Kelompok 6 Periode IV

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FTSP JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PHH. Mustofa No. 23 Bandung Kode Pos 40124 Telepon (022) 7272215

a) Kerikil (gravel) dengan Ukuran Butir 2 mm 150 mm, dan Pasir


(Sand) dengan Ukuran Butir 0.06 mm 2 mm.
Golongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran dan
bentuk butiran batu kerikil. Butiran batu kerikil biasanya terdiri dari
pecahan batu, atau terdiri dari suatu macam zat mineral tertentu, seperti
kwartz. Butiran pasir hampir selalu terdiri dari satu macam zat mineral,
terutama kwartz.
2) Butiran Halus
a) Lanau (silt) dengan Ukuran Butir 0,002 mm 0.06 mm
Lanau merupakan peralihan lempung dan pasir halus. Lanau
memperlihatkan sifat kurang plastis, lebih mudah ditembus air daripada lempung, serta
adanya sifat dilatasi yang tidak terdapat pada lempung. Dilatasi adalah gejala perubahan
isi apabila diubah bentuknya. Lanau sebagaimana juga pasir, menunjukkan sifat quick
hidup apabila diguncang atau digetarkan.
b) Lempung (clay) dengan ukuran butir lebih kecil dari 0.002 mm
Lempung terdiri dari butiran-butiran yang sangat kecil dan
menunjukkan sifat-sifat kohesi dan plastis. Kohesi menunjukkan kenyataan bahwa
bagian-bagian bahan itu melekat satu sama lain. Plastisitas adalah sifat yang
memungkinkan bentuk bahan itu diubah-ubah tanpa perbuhan isi atau kembali ke
bentuk asalnya tanpa terjadi retakan-retakan atau terpecah-pecah.
Pengambilan contoh tanah di lapangan untuk pengujian di laboratorium terdiri
dari:
1) contoh tanah permukaan, diperlukan untuk tanah uji laboratorium, yang
menggunakan permukaan tanah sebagai contoh tanah terganggu, misalnya uji
pemadatan.
2) Contoh tanah dari pekerjaan hand-boring
a) Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed)

II- 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 1 |
Kelompok 6 Periode IV

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FTSP JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PHH. Mustofa No. 23 Bandung Kode Pos 40124 Telepon (022) 7272215

Contoh tanah di ambil untuk melindungi struktur asli tanah tersebut,


yang kemudian contoh ini dibawa ke laboratorium dan ditempatkan di tempat tertutup,
sehingga perubahan kadar air tanah tersebut dapat diminimalkan.
b) Contoh tanah terganggu (disturbed)
Hasil-hasil pengamatan melalui pengeboran divisualisasi dalam bentuk
gambar profil tanah, yang menyajikan gambar struktur lapisan-lapisan tanah terhadap
kedalaman tanah dibawah titik bor. Profil tanah menjelaskan mengenai jenis tanah,
warna, tekstur, kelembaban, atau sifat-sifat yang dapat diamati langsung di lapangan.

2.1.4. Peralatan yang Digunakan


Berikut ini merupakan peralatan yang digunakan saat praktikum.
1) Auger
2) Stang pemutar berbentuk T
3) Socket
4) Kunci pipa dan kunci tabung
5) Batang bor pipa ( 8 buah)
6) Tabung contoh dengan panjang 50 cm ( 11 buah)
7) Linggis
2.1.5. Bahan yang Digunakan
Adapun bahan yang diperlukan adalah:
1) Kantong plastik
2) Kertas label
2.1.6. Prosedur Pengujian
1) Tentukan lokasi pengujian;
2) Siapkan auger lalu pasang pada batang bor dan di ujung lainnya
pasangkan stang pemutar;
3) Letakkan auger pada posisi yang telah ditentukan dalam keadaan
vertikal;
4) Putar auger searah jarum jam sambil menekan ke bawah hingga
kedalaman 50 cm;
5) Kemudian keluarkan auger, lalu ganti auger dengan tabung contoh;
II- 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 1 |
Kelompok 6 Periode IV

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FTSP JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PHH. Mustofa No. 23 Bandung Kode Pos 40124 Telepon (022) 7272215

6) Masukkan kembali stang bor beserta tabung contoh kedalam lubang yang
telah dibuat;
7) Putar dan tekan batang bor hingga tabung contoh terisi penuh;
8) Keluarkan kembali, lalu ganti dengan tabung contoh yang selanjutnya;
9) Jika kedalaman sudah melebihi batang bor, maka tambahkan lagi batang
bor berikutnya beserta tabung contoh;
10) Lakukan percobaan ini hingga mencapai jumlah sampel yang diinginkan
atau kedalaman yang diinginkan;
11) Tutup tabung yang berisi sampel tanah agar kadar air yang terkandung di
dalam tanah tidak menguap;
12) Lakukan pengamatan dan pengujian pada sampel tanah tersebut
2.1.7. Perhitungan
Dalam pengujian ini tidak menggunakan perhitungan secara matematis
tetapi menggunakan pengujian visual seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
2.1.8. Lampiran Hasil Pengujian
Satu (1) Lampiran.

II- 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 1 |
Kelompok 6 Periode IV

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


FTSP JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jalan PHH. Mustofa No. 23 Bandung Kode Pos 40124 Telepon (022) 7272215

Pekerjaan
No. Log Bor
Lokasi
Kedalaman

: Hand Boring
:
: Belakang Gedung 17
: 3 3,5 m

Tanggal
: 23 Maret 2013
Elev. MAT :
Penguji
:

II- 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 1 |
Kelompok 6 Periode IV

LOG BOR
ASTM D-1452
Kedalama
n (m)
0

Log
Bor

Deskripsi Tanah

-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5

Kedalaman (1.5 - 2) m, Tersusun oleh material lempung


kepasiran berwarna abu-abu dengan plastisitas tinggi.
Kedalaman (2 - 2.5) m, tersusun oleh material lempung
sisipan pasir berwarna keabu-abu coklatan dengan
plastisitas tinggi.
Kedalaman (2.5 - 3) m, tersusun oleh material lempung
sisipan pasir berwarna keabu-abu coklatan dengan
plastisitas tinggi.
Kedalaman (3 - 3.5) m, tersusun oleh material lempung
sisipan pasir berwarna keabu-abuan, berplastisitas tinggi,
liat, dan agak lekat/lengket.

2.1.9. Kesimpulan
Dengan percobaan uji sondir yang telah dilakukan pada tanggal 23 April
2013 di belakang gedung arsitektur ITENAS, diperoleh bahwa deskripsi tanah yang
berda di kawasan ITENAS adalah tanah berlempung dengan plastisitas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai