Anda di halaman 1dari 10

Proposal Kewirausahaan Pembuatan Furniture

“Interractive Box”

Dosen Pengampu :

Ir. Anna Pudianti, MSc.

Oleh:
Michael Harda P / 160116492
Reza Fauzi / 160116493
Aditya Wahyu Wibowo / 160116590

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULITAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl Babarsari No. 44, Caturtunggal, Sleman,


Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Telp : 0274-487711
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya dari awal sampai akhir, sehingga proposal mata kuliah kewirausahaan yang
berjudul “Interractive Box” dapat terselesaikan dengan baik.

Proposal ini dibuat untuk memenuhi rangkaian tugas akhir mata kuliah
kewirausahaan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Ir. Anna Pudianti, MSc.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan proposal ini, untuk itu
penulis memohon pada semua pihak untuk saran dan masukannya demi kelancaran proposal
kewirausahaan ini.

Akhir kata kami berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
semua pihak.

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kewirausahaan (bahasa Inggris: entrepreneurship) atau wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Jadi
kewirausahaan adalah sebuah proses penciptaan usaha baru yang dibuat dengan inovasi cara
berfikir yang baru dan berbeda dengan tidak mempertimbangkan resiko.
Pada perkembangan zaman yang serba modern ini semua kebutuhan manusia
sangatlah kompeks. Disamping itu kebutuhan yang kompleks tidak diimbangi dengan adanya
solusi dari permasalahan ruang yang terbatas. Sebuah produk yang adalah produk yang dapat
memenuhi fungsi utama namun juga dapat meminimalisir pemakaian ruang yang banyak.
Disini kami sebagai penggagas ide usaha memiliki peran untuk menyelesaikan masalah
tersebut, dengan sebuah produk yang multifungsi dan juga menghemat ruang.

2. Tujuan Usaha
Tujuan dari usaha produk ini adalah:
a. Memberikan peluang usaha bagi pasar industri
b. Memberikan solusi sebuah furniture yang multifungsi dan juga menyelesaikan
permasalahan ruang yang terbatas
c. Menjadi motor atau penggerak sebuah industri kreatif
d. Mengolah dan memanfaatkan material bekas menjadi sebuah produk yang laku di
pasaran

3. Jenis Usaha Yang Dikelola


Produk kami bergerak dibidang furniture yaitu pembuatan kursi multifungsi yang bisa
juga dimanfaatkan dekorasi berupa pot tanaman dalam ruangan. Kami memilih konsep
produk furniture yang multifungsi untuk mengembangkan prouduk yang tidak hanya laku di
pasaran tetapi juga memiliki nilai jual lebih yaitu multifungsi dan juga menyelesaikan
permasalahan ruang yang terbatas.
BAB II
KEGIATAN PEMASARAN

A. Analisis SWOT

Strength (Kekuatan)

 Harga produk ekonomis


 Kebersihan produk terjamin
 Kekuatan mebel terjamin
 Keawetan mebel tahan lama
 Produk yang kami jual tidak menggunakan bahan pengawet atau zat-zat berbahaya lainnya
 Produk kita fungsional, bisa menjadi kursi, tatakan pot, dan rak buku.
 Dapat menghiasi ruang / dekorasi
 Fleksibel, cocok ditempatkan pada berbagai tema ruangan

Weakness (Kelemahan)
 Produk kami dalam mekanisme sliding rawan kerusakan.

Oppurtunity (Peluang)

 Produk yang kami dijual berdasarkan ide sendiri, belum ada produk yang sama (limited
edition) beda dengan yang lain.

Threat (hambatan)

 Produk yang kami produksi hanya satu, kesulitan mencari tempat produksi yang menawarkan
produksi tunggal.
 Sulit dalam pemasaran karena produk yang kami buat masih baru

B. Lingkungan Usaha

Kegiatan usaha ini kami laksanakan di lingkungan kampus dan online, khususnya di
lingkungan kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta prodi Arsitektur. Bidang usaha di
bidang furniture memiliki peluang yang menjanjikan, karena belum ada produk yang sama.

C. Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama,
memang sudah cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari
produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi produk fungsional yang dapat berubah
fungsi, material yang ramah lingkungan, fleksibel bisa ditempatkan pada berbagai tema
ruangan, tampilan yang lebih minimalis (tidak terlalu memakan space ruang). Dengan ini,
kami yakin produk yang kami miliki mampu bersaing dengan peserta lainnya.

D. Rencana Pemasaran

Segmen pasar yang kami bidik untuk kegiatan usaha ini adalah lingkungan kampus
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kami menawarkanya dengan poster berpenampilan
menarik. Kami memilih lingkungan tersebut karena akan disediakannya tempat pameran hasil
produk kami yang telah di buat. Menyesuaikan hubungan pembelajaran dan minat terkait
arsitektural serta interior ruang pada prodi Arsitek.

Pemasaran menggunakan sisitem


Pre-Order :
1. Online - Facebook - Tokopedia - OLX - Bukalapak - Instagram – Kaskus
2. Offline - Pameran - Brosur/Iklan - Mulut ke mulut

Target Pasar : - Cafe - Perpustakaan - Kampus - Rumah Tinggal - Sekolah - Kantor

Biaya

Modal / Orang : Rp 1.000.000,00 x 3 = Rp 3.000.000,00


1 Produk : Rp 1.200.000,00
DP / Produk : 30 % = Rp 500.000,00
Harga Jual : Rp 1.500.000,00
Pre-Order DP : 50% dari harga produk 50% x Rp 1.500.000,00 = Rp 750.000,00

Target penjualan / bulan ( 1 Minggu = 1 Produk)


Bulan ke-1 : 4 x 1.500.000 = Rp 6.000.000,00 ( 1 Minggu = 1 Produk)
Bulan ke-2 : 6 x 1.500.000 = Rp 9.000.000,00
Bulan ke-3 : 8 x 1.500.000 = Rp 12.000.000,00

(Masa Percobaan)

Alternative 1: Bingkai kotak pakai multiplex finishing duco, rak kayu pinus natural
Alternative 2 : Ganti desain
BAB III
ASPEK PRODUKSI

A. Bahan Baku

1. Kayu Recycle
2. Kulit sintesis
3. Dacron
4. Handle
5. Mur

B. Proses pembuatan

1. Menggunakan kayu pinus yang di pilih dengan kualitas terbaik. Kemudian melalui proses
penghalusan serat kayu
2. Masuk pada tahap pembentukan produk dengan membagi beberapa bagian sesuai ukuran
yang sudah ditentukan.
3. Di bagi menjadi beberapa bagian dan menyesuaikan fungsi masing-masing
4. Kemudian kayu yang sudah di potong sesuai ukuran di pasang dan di satukan menggunakan
lem dan baut
5. Pada proses ini membutuhkan ketelitian yang cukup detail karna hal ini dapat menentukan
kualitas produk. Kerapatan dan kerapian produk sangat diutamakan.
6. Setelah semua bagian di satukan, selanjutnya masuk pada proses finishing yaitu proses plitur
untuk menghaluskan kayu agar lebih rapi dan tahan lama
7. Kemudian pada sisi lain pada bagian yang berfungsi sebagai rak buku di finishing
menggunakan cat duco
8. Setelah semua proses selesai produk kemudian di keringkan pada tempat yang teduh untuk
menunggu proses pengeringan secara alami sehingga daya tahan produk lebih lama

BAB IV
KEUANGAN
A. Rencana Produksi
Jenis produk : Kursi multifungsi
Harga : Rp. 1.600.000,-

B. Rincian Material
1. Material Utama : kayu pinus
Bahan pengisi dudukan : Dakron
Material pelingkup : Kain fabric
2. Material Pendukung
Besi
Handle

Kelebihan
1. Harga: Perabotan pinus sering jauh lebih murah daripada versi kayu
oak dari furnitur yang sama. Pertumbuhan pohon pinus yang cepat
adalah alasan utama untuk perbedaan harga ini. Pohon pinus mudah
dipanen dan diolah yang mempercapat waktu yang lebih singkat ke
pasar, yang memungkinkan petani menjual kayu dengan harga lebih
rendah. 
2. Mudah didapat
3. Pilihan untuk mengubah warna:Kayu pinus adalah kayu yang mudah
diwarnai untuk mencapai warna yang Anda inginkan. Ini memberi
Anda berbagai pilihan finishing bervariasi, termasuk pewarnaan dan
cat. Anda juga bisa bertahan dengan warna alami dengan memilih
lapisan film yang jelas. Pinus memiliki berbagai finishing dengan baik,
sehingga Anda mendapatkan hasil yang berkualitas, tidak peduli
pilihan finishing apa yang Anda pilih.
4. Kekakuan: Kayu pinus adalah kayu yang sangat kaku. Ini membuatnya
tahan lama dan kuat saat digunakan dalam furnitur. Itu tidak sekuat
oak, tetapi masih menawarkan daya tahan. Anda bisa menggunakan
kayu pinus sebagai furnitur meja tamu, kursi tamu atau yang
membutuhkan daya tahan tinggi.
5. Lebih ringan: Sementara furnitur yang terbuat dari kayu pinus masih
cukup berat dan kokoh, lebih ringan dari kayu jati. Bobot yang lebih
ringan adalah banyak disukai ketika Anda akan memindahkan berbagai
macam furnitur. Menata ulang furnitur Anda lebih mudah dengan berat
yang lebih rendah, jadi pertimbangkan pinus jika Anda ingin mengubah
tampilan ruangan Anda.
6. Tahan terhadap penyusutan dan pembengkakan: Meskipun kayu dapat
mengecil dan memuai karena perbedaan kelembaban dan suhu, pinus
tahan terhadap kerusakan. Dengan meminimalkan pembengkakan dan
pembengkakan, pinus mempertahankan bentuk aslinya.

Kekurangan
1. Lebih banyak perawatan: Karena kecenderungannya untuk tergores,
rusak dan mendapatkan warna patina dari waktu ke waktu, pinus
sering membutuhkan perawatan lebih dari pohon oak. Jika Anda tidak
keberatan dengan tampilan usia, Anda bisa bertahan dengan sedikit
perawatan. Namun, jika Anda ingin mempertahankan kondisi asli
mebel pinus, Anda mungkin perlu memperbaiki bagian itu dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi.
2. Potensi untuk mata kayu berlebih: Saat memilih furnitur pinus,
perhatikan mata kayu, terutama jika mereka membentuk lubang ke
furnitur. Adanya mata kayu yang berlebihan dapat menyebabkan
kelemahan pada furnitur. Pilih produsen yang memiliki reputasi baik
untuk memastikan Anda membeli furnitur kayu pinus dengan
konstruksi berkualitas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk itu kegiatan kewirausahaan sangat penting untuk pasar industri kreatif. Kami
mengharapkan produk yang kami buat dapat bersaing di pasar dan juga memiliki nilai jual
yang baik.

B. Saran
Penyusunan proposal ini tidak lepas dari perbaikan dan kritik yang membangun.
Untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik demi kelengkapan proposal
ini. Diharapkan proposal ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan
juga bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai