Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTEK KERJA KAYU

(SAMBUNGAN BIBIR LURUS)


Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Kayu dan
bekisting Yang Diampu Oleh Bapak Drs. Nono Sebayang, S.T, M.Pd. dan Ibu
Liana Atika, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa : Rinald Parulian Butarbutar

NIM : 5193111028

Kelas : PTB Reguler B 2019

Dosen Pengampu : Drs. Nono Sebayang, S.T.,M.Pd.


Liana Atika, S.Pd.,M.Pd.

Mata Kuliah : Praktek Kayu dan Bekisting

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena dengan rahmat,


karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “Praktek Kayu (Sambungan)”   ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai jenis-jenis sambungan dalam
konstruksi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah  ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 2 April 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A.Pendahuluan.........................................................................................................3
B.Tujuan dan Manfaat..............................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 


A.Pengenalan Bahan................................................................................................4
B.Prinsip Kerja Kayu...............................................................................................4
C.Tujuan Pembelajaran............................................................................................5
D. Alat dan Bahan....................................................................................................5
E. Langkah Kerja.....................................................................................................5
F. Keamanan Kerja...................................................................................................6
G. KegunaanSambungan Bibir Miring....................................................................6
H. Gambar Proses Pekerjaan....................................................................................7

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan.........................................................................................................11
B.Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

 A.    Pendahuluan
Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja
kayu yang didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Banguan.
Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan
benda kerjanya pun miniature (skala kecil). Selama praktek akan diperkenalkan
berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar (sesuai
dengan fungsi masing – masing alat), cara penyetelan alat serta cara penajaman
( pengasahan) alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat
menghasilkan benda kerja yang diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alat pertukangan


manual, juga akan diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan  arah
melintang serat kayu mau pun, potongan mambentuk sudut arak melintang serat
kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku.
Disamping hal tersebut diatas, pada praktek kerja kayu I juga
diperkenalkan macam – macam sambungan yang seringdigunakan pada pekerjaan
kayu baik untuk sambungan balok atau sambungan untuk papan kearah melebar.
Kemudian jenis-jenis sambungan tersebut akan dipraktekkan cara pembuatannya
untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar
– dasar pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan
pembuatan benda kerjaakan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada
praktek kerja kayu II berikutnya.

B. Tujuan dan manfaat


Untuk mendapatkan kekuatan dan konstruksi yang baik dan benar. Dan
tujuan dari pekerjaan tersebut untuk memahami dan mengetahui pekerjaan-
pekerjaan pada kerja kayu. 

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengenalan Bahan
Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang juga tidak
hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam
suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat
dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian
dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu
tersebut.
Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai konstruksi berat
misal :jembatan dan bangunan gedung tinggi
2. Sebagai konstruksi sedang
misal :bangunan rumah tinggal
3. Konstruksi komponen bangunan
misal :kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda
4. Konstruksi komponen bangunan
misal :meja, lemari, kursi, dan lain-lain

B.  Prinsip Kerja Kayu yang Baik

  Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan


pekerjaan tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga
selama melakukan pekerjaan dapat menggunakan peralatan yang benar serta
dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:
Ø  Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area atau
dimana kita sedang bekerja.
Ø  Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan
Ø  Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan
halus untuk setiap permukaan
Ø  Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus
benar, sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut
Ø  Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu
dengan kayu yang lainnya

4
C. TujuanPembelajaran
§ Siswa dapat menggunakan dan mematuhi peralatan tangan sesuai Persyaratan
kesehatan dan keselamatan kerja
§ Siswa dapat Menggunakan dan memilih Perlengkapan pribadi untuk keperluan
perlindungan kerja dengan benar
§ Siswa dapat Memilih dan memeriksa Peralatan tangan yang diperlukan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan diyakinkan aman dan siap dipakai. Adanya
penyimpangan dilaporkan kepada dosen
§ Siswa dapat Menggunakan Peralatan pemegang bahan atau landasan kerja
untuk menerapkan pekerjaan dengan peralatan tangan dipilih
§ Siswa dapat memotong bahan yang terpilih sesuai dengan ukuran dan rumus
yang sesuai telah ditetapkan
§ Siswa dapat membentuk komponen sesuai dengan kualitas yang dipersyaratkan
dosen

D. Alat dan Bahan


1. Bahan
Kayu dengan ukuran 5(L) x 30(P)
2. Alat

 Ketamtangan
(smoth planer)
 Obeng
 Gergaji
 Siku (angular mitre )
 Pahat
  Perusut (gaughe)
  Meteran
 Pensil (pencil)
 Kikir
 Palukayu (mallet)
 BatuAsah
 Penjepit kayu
 KertasPasir

E. LangkahKerja
1. Kayu/ bahan kerja disiapkan
2. Alat disiapkan dan ketam diperiksa ketajamannya serta diatur/distel mata
pisaunya atau jarak pisaunnya.Jika pisau dirasa belum tajam, tajamkan pisau
ketam dengan cara mengasahnya. Pastikan mata pisau benar-benar tajam agar saat
pengetaman hasil menjadi bagus/mulus

5
3. Sebelum mengetam, gambar/garis kayu menggunakan perusut agar hasil
ketaman tidak miring
4. Hasil pelukisan benda kerja dengan perusut untuk menentukan ukuran tebal
yang telah ditentukan.
5. Periksa dan cek hasil lukisan agar lebih meyakinkan
6. Klem kayu pada meja kerja disesuaikandengan arahserat kayu
7. Selanjutnya ketambahan kerja setiap sisi sesuai serat kayu dengan ketebalan
yang telat ditentukan.
8. setelah itu, perhalus hasil ketaman menggunakan kertas pasir
9. Potong bahan kerja menjadi dua bagian sama panjang (15 cm tiap bagian)
10.Setelah terpotong menjadi 2 bagian, lukis tiap bagian seperti sambungan yang
diinginkan (sambungan bibir miring)
11. Buat bagian 1 dulu dengan gunakan gergaji untuk membuat
dada sambungan dan bersihkan hasil pekerjaan dengan menggunakan pahat.
12. Bagian 2 dibuat sama seperti bagian 1 dan bersihkan hasil pekerjaan.
13. Setelah kedua bagian siap, perhalus tiap bagian menggunakan kertas pasir.
14. Periksa dan ukur hasil semua pekerjaan dengan siku.
15. Rakit kedua benda kerja dan cek ukuran dan kerapatan dari keduanya.
16. Periksa dan cek hasil pekerjaan kepada instruktur dan minta penilaian atas
hasil pekerjaan.

F. Keamanan kerja
1. Periksalah ketajaman mata pisau pada alat terlebih dulu sebelum digunakan.
2. Pergunakanlah alat sesuai fungsinya.
3. Konsultasi pada pembimbing pada setiap tahapan pekerjaan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pekerjaan.
4. Tidak diperkenankan menusuk kayu atau mengeruk permukaan kayu dengan
pisau.
5. Pada waktu bekerja tidak boleh bergurau/Bercanda.
6. Jangan memukul dengan benda kerja yang ada.
7. Akibat tidak memperhatikan keselamatan kerja tangan bisa terluka.
8. Periksa dan cek serta bersihkan alat sebelum dikembalikan.
9. Bersihkan lingkungan tempat kerja sebelum waktu belajar selesai.

G. Kegunaan Sambungan Bibir Miring


Sambungan ini dapat digunakan untuk menahan gaya lentur dan gaya ungkit yang
arahnya keatas dan diharapkan pada sambungan ini tidak menerima gaya tarik
pada kedua ujung balok ditakik dada miring sedalam 1/8 – 1/6 t dan panjang bibir
pada arah datar 2 – 2 ½ t.

6
H. Hasil Gambar Selama Proses Pekerjaan

1.1. Pembagian Materi oleh Dosen Pengampu pada Tiap Kelompok

7
1.2 Pengukuran dan Pelukisan Bahan Kerja serta Memastikan Arah Serat
Kayu

1.3 Mulai Pengerjaan


dengan Mengetam
Bahan Kerja

8
1.4 Hasil Akhir
Pengerjaan Bibir Lurus

9
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

  Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan


bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagimana siswa,
karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang
nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin  berwirausaha.

   Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana


pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu
atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat
menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk
menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture, lemari,
kursi, meja, perancah dll.

B.Saran
  Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat
di lab kayu sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis
berharap nantinya alat/ perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran
praktek kerja kayu dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi
mahasiswa untuk kedepannya
  

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.hdesignideas.com/2010/05/sambungan-kayu-type-bibir-lurus.html

11

Anda mungkin juga menyukai