Disusun Oleh:
NIM : 5193111028
0
KATA PENGANTAR
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.Pendahuluan.........................................................................................................3
B.Tujuan dan Manfaat..............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja
kayu yang didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Banguan.
Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan
benda kerjanya pun miniature (skala kecil). Selama praktek akan diperkenalkan
berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar (sesuai
dengan fungsi masing – masing alat), cara penyetelan alat serta cara penajaman
( pengasahan) alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat
menghasilkan benda kerja yang diharapkan.
Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar
– dasar pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan
pembuatan benda kerjaakan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada
praktek kerja kayu II berikutnya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengenalan Bahan
Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang juga tidak
hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam
suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat
dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian
dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu
tersebut.
Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai konstruksi berat
misal :jembatan dan bangunan gedung tinggi
2. Sebagai konstruksi sedang
misal :bangunan rumah tinggal
3. Konstruksi komponen bangunan
misal :kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda
4. Konstruksi komponen bangunan
misal :meja, lemari, kursi, dan lain-lain
4
C. TujuanPembelajaran
§ Siswa dapat menggunakan dan mematuhi peralatan tangan sesuai Persyaratan
kesehatan dan keselamatan kerja
§ Siswa dapat Menggunakan dan memilih Perlengkapan pribadi untuk keperluan
perlindungan kerja dengan benar
§ Siswa dapat Memilih dan memeriksa Peralatan tangan yang diperlukan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan diyakinkan aman dan siap dipakai. Adanya
penyimpangan dilaporkan kepada dosen
§ Siswa dapat Menggunakan Peralatan pemegang bahan atau landasan kerja
untuk menerapkan pekerjaan dengan peralatan tangan dipilih
§ Siswa dapat memotong bahan yang terpilih sesuai dengan ukuran dan rumus
yang sesuai telah ditetapkan
§ Siswa dapat membentuk komponen sesuai dengan kualitas yang dipersyaratkan
dosen
Ketamtangan
(smoth planer)
Obeng
Gergaji
Siku (angular mitre )
Pahat
Perusut (gaughe)
Meteran
Pensil (pencil)
Kikir
Palukayu (mallet)
BatuAsah
Penjepit kayu
KertasPasir
E. LangkahKerja
1. Kayu/ bahan kerja disiapkan
2. Alat disiapkan dan ketam diperiksa ketajamannya serta diatur/distel mata
pisaunya atau jarak pisaunnya.Jika pisau dirasa belum tajam, tajamkan pisau
ketam dengan cara mengasahnya. Pastikan mata pisau benar-benar tajam agar saat
pengetaman hasil menjadi bagus/mulus
5
3. Sebelum mengetam, gambar/garis kayu menggunakan perusut agar hasil
ketaman tidak miring
4. Hasil pelukisan benda kerja dengan perusut untuk menentukan ukuran tebal
yang telah ditentukan.
5. Periksa dan cek hasil lukisan agar lebih meyakinkan
6. Klem kayu pada meja kerja disesuaikandengan arahserat kayu
7. Selanjutnya ketambahan kerja setiap sisi sesuai serat kayu dengan ketebalan
yang telat ditentukan.
8. setelah itu, perhalus hasil ketaman menggunakan kertas pasir
9. Potong bahan kerja menjadi dua bagian sama panjang (15 cm tiap bagian)
10.Setelah terpotong menjadi 2 bagian, lukis tiap bagian seperti sambungan yang
diinginkan (sambungan bibir miring)
11. Buat bagian 1 dulu dengan gunakan gergaji untuk membuat
dada sambungan dan bersihkan hasil pekerjaan dengan menggunakan pahat.
12. Bagian 2 dibuat sama seperti bagian 1 dan bersihkan hasil pekerjaan.
13. Setelah kedua bagian siap, perhalus tiap bagian menggunakan kertas pasir.
14. Periksa dan ukur hasil semua pekerjaan dengan siku.
15. Rakit kedua benda kerja dan cek ukuran dan kerapatan dari keduanya.
16. Periksa dan cek hasil pekerjaan kepada instruktur dan minta penilaian atas
hasil pekerjaan.
F. Keamanan kerja
1. Periksalah ketajaman mata pisau pada alat terlebih dulu sebelum digunakan.
2. Pergunakanlah alat sesuai fungsinya.
3. Konsultasi pada pembimbing pada setiap tahapan pekerjaan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pekerjaan.
4. Tidak diperkenankan menusuk kayu atau mengeruk permukaan kayu dengan
pisau.
5. Pada waktu bekerja tidak boleh bergurau/Bercanda.
6. Jangan memukul dengan benda kerja yang ada.
7. Akibat tidak memperhatikan keselamatan kerja tangan bisa terluka.
8. Periksa dan cek serta bersihkan alat sebelum dikembalikan.
9. Bersihkan lingkungan tempat kerja sebelum waktu belajar selesai.
6
H. Hasil Gambar Selama Proses Pekerjaan
7
1.2 Pengukuran dan Pelukisan Bahan Kerja serta Memastikan Arah Serat
Kayu
8
1.4 Hasil Akhir
Pengerjaan Bibir Lurus
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat
di lab kayu sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis
berharap nantinya alat/ perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran
praktek kerja kayu dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi
mahasiswa untuk kedepannya
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hdesignideas.com/2010/05/sambungan-kayu-type-bibir-lurus.html
11