FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sampai
saat ini, sehingga penulis dapat menyusun laporan ini dan dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Drs. Iskandar Tambunan, M.Pd
dan rekanan yang telah memberikan tugas praktek yang sangat bermanfaat kepada mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari
Dan harapan kami semoga makalah laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
Kami juga menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kami berharap saran dan kritik untuk membangun kesempurnaan
laporan ini. khususnya kepada Bapak dosen pengampu matakuliah tersebut serta teman-
teman saya juga guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Saat ini perabot dan bahan bangunan yang terbuat dari kayu semakin banyak dibutuhkan
oleh masyarakat. Dan seperti yang kita ketahui kayu merupakan salah satu material
konstruksi yang paling banyak terdapat di alam dan pertama kali digunakan dalam sejarah
umat manusia. Kayu dipilih sebagai bahan konstruksi selain karena alasan mudah didapat,
harganya relatif murah dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Jika orang yang sudah mempunyai rumah sendiri, pastinya tidak akan lepas dari yang
namanya peralatan rumah tangga. Salah satu contohnya adalah perabot. Saat ini peralatan
seperti ini sangat mudah dicari, karena sudah banyak tersedia di mana saja. Berbagai barang
dibuat dengan menyesuaikan dari keinginan konsumen, sehingga kita akan sangat leluasa
untuk menentukan perabotan apa saja yang akan ada di rumah kita. Di setiap sudut rumah
yang kita miliki tentunya akan dilengkapi dengan peralatan rumah tangga sesuai dengan
fungsi dan kegunaannya, seperti di ruang tamu, pastinya membutuhkan perlengkapan seperti
tempat duduk, meja, lemari atau hiasan lainnya.
B. TUJUAN
Tujuan dan manfaat dari praktek ini adalah untuk melatih dan mendidik mahasiswa
dalam mengoperasikan alat-alat yang digunakan dalam praktek kayu yaitu dengan cara
mengetam, memotong, membelah, membuat sambungan, mengampalas, mengecat dan lain
– lain. Juga mengaplikasikannya dalam bentuk pembuatan produk berbahan dasar kayu.
C. MANFAAT
Manfaat dari praktek kayu yang kami lakukan adalah untuk meningkatkan
kemampuan dan kreatifitas mahasiswa dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas,
ekonomis dan bermutu.
2. Ketam (pendek)
Ketam yang fungsinya sama dengan ketam panjang, hanya ukurannya saja
yang pendek, agar memudahkan dalam mengetam kayu yang ukurannya pendek.
3. Ketam (panjang)
Ketam berfungsi untuk menghaluskan, meratakan dan menipiskan kayu sesuai
dengan keinginan kita. Terdiri dari mata ketam yang terbuat dari baja, tuas
pengatur derajat kemiringan mata ketam, sekrup pengatur untuk menaik-turunkan
4. Ketam (lengkung)
Ketam yang fungsinya sama dengan ketam panjang, hanya saja dapat
melengkung ke dalam & ke luar. Biasanya untuk mengetam kusen spanyol yang
mempunyai lengkung (arc) dan kayu berbentuk lengkung lainnya.
5. Gergaji Belah
Gergaji dengan mata pisau cukup panjang, digunakan untuk membelah kayu
sejajar sumbu batang kayu.
6. Mata Ketam
Merupakan bagian utama dari ketam. Fungsinya sebagai pemotong permukaan
kayu agar lurus dan rata. Terdiri dari sepasang bilah pisau baja. Pemasangannya
harus berlawanan (ujung pisaunya) agar dapat mengikis kayu.
7. Pahat
Pahat adalah alat yang biasa digunakan untuk memahat kayu dan
membersihkan lobang pada sambungan kayu.
9. Ketam sponning
Ketam yang berfungsi membuat sponning pada kusen pintu maupun jendela.
Gambar 1.13
meter lipat
13. Pengunci
1. Kayu 2. Papan
3. Triplek 4. Paku
7. Dempul 8. Cat
BAB III
PEMBUATAN PRODUK MEBEL
3) BANGKU MINI
Produk-produk yang ingin dibuat terlebih dahulu dibuat sketsa bentuk fisiknya
lalu ditentukan ukurannya. Setelah itu perhitungkan dimensi masing-masing bagian
dengan bahan yang tersedia.
2) Papan Tulis
Triplek 5 mm
Triplek putih
Paku
3) Bangku Mini
Broti 2/3”
Triplek 5 mm
Paku
b) Pengukuran
Setelah semua bahan halus dan bersih, bahan-bahan yang telah disiapkan
sebelumnya diukur sesuai dengan gambar kerja yang telah direncanakan.
c) Pemotongan
Setelah pengukuran dilakukan, selanjutnya adalah memotong bahan yang telah
diberi tanda.
TEORI
MACAM – MACAM SAMBUNGAN
1. SAMBUNGAN BIBIR LURUS
Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan
sambungan lemah karena masing-masing ditarik setengah, sehingga digunakan
untuk batang yang seluruh permukaannya tertahan.Sambungan diperkuat
dengan paku atau baut.Jenis sambungan bibir lurus ini biasanya digunakan
untuk penyambungan kayu pada arah memanjang.
a) Langkah Kerja :
Persiapkan peralatan
Siapkan kayu yang dibutuhkan ( 50 cm )
Pergunaan ketam untuk memperhalus permukaan kayu.
Setelah halus dan siku, bagi kayu dengan gergaji menjadi 2
Buatlah coretan sambungan yang akan dibentuk dengan pensil
Pahat kedua kayu hingga sesuai dengan sambungan yang direncanakan
c) Dokumentasi :
a) Langkah Kerja :
Siapkan bagian-bagian yang telah diolah sebelumnya.
Buat rangkanya terlebih dahulu, lalu pasang triplek di atasnya sebagai alas
meja, perkuat dengan paku.
Lubangi terlebih dahulu rangka, untuk tempat baut sebagai engsel kaki
meja lipat.
Atur kaki meja sedemekian rupa pada rangka, beri tanda pada ke-empat
kaki meja untuk dilubangi sebagai tempat masuknya baut engsel.
Bor kaki meja menggunakan mesin.
Rakit kaki meja, hingga didapat sepasang kaki berbentuk “H”.
Pasang kaki meja, lalu masukkan baut dari rangka dan tembus ke kaki
meja, masukkan mur dan kencangankan dengan kunci.
Terakhir pasang sisi meja, hingga membentuk bingkai.
Simpan meja lipat untuk kemudian di-finishing.
b) Dokumentasi :
b) Dokumentasi :
b) Dokumentasi :
D. Proses Finishing
1) Pengamplasan
a) Alat:
Kertas pasir
b) Langkah Kerja :
Perhatikan permukaan kayu yang masih ada seratnya dan permukaannya
kasar.
Mulailah pengamplasan dengan hati-hati dan benar.
Lakukan pengamplasan pada seluruh permukaan kayu.
Bersihkan sisa serbuk kayu hasil pengamplasan.
2) Cat Dasar
a) Alat:
Ember
Kuas
b) Bahan:
Cat
Tinner
c) Langkah Kerja :
Bersihkan bagian kayu yang akan dicat
Campurkan tinner dengan cat, aduk sampai tercampur rata.
Mulailah mengecat bagian-bagian kayu sampai selesai.
Keringkan dibawah sinar matahari agar proses pengeringan lebih cepat dan
merata.
c) Dokumentasi :
b) Bahan:
Tinner
Vernis
c) Langkah Kerja :
Setelah pengecatan dilakukan, amplas kembali mebel yang akan di vernis.
Tujuan mebel di vernis adalah untuk membuat permukaannya jadi mengkilap,
dan melindungi warna cat agar tidak mudah pudar.
Setelah di amplas, aplikasikan cairan vernis ke permukaan kayu dengan
kuas secara perlahan, halus dan merata.
Tunggu hingga cukup kering
d) Dokumentasi :
A.KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa praktek kayu yang dilakukan antara lain :
1. Pengenalan Alat dan Bahan
2. Pembuatan Sambungan
3. Perencanaan Meja Belajar Multi Fungsi Rak Buku
4. Pengukuran Dan Pemotongan Bahan
5. Penghalusan Bahan
6. Membuat Sambungan Meja Belajar Multi Fungsi Rak Buku
7. Pengamplasan
8. Pengecatan
Dengan selesainya laporan kerja kayu ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa teknik sipil, karena
menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan
terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.
Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan
kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan
yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses
pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa
kontruksi tangga bantu mebel/furniture, lemari, kursi, meja, perancah dll.
B. SARAN
Setelah melakukan praktek kayu disimpulkan bahwa
pekerjaan - pekerjaan dalam praktek kayu bukalah pekerjaan yang
semudah kelihatannya karena disana kita dituntut ketelitian,
keakurtan, kekuatan serta pemikiran untuk membuat sebuah
bangunan yang biasa kita lihat seperti rumah agar hasilnya
LAPORAN PRAKTEK KAYU - Kelompok I (Sakinatun Najmi Sibarani)| 29
memuaskan. Jadi janganlah pernah mengangap bahwa pekerjaan
kayu merupakan pekerjaan yang sepele.