Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK KERJA KAYU

LATIHAN DASAR MENGETAM DAN MENGGERGAJI


Dosen : Dandung Novianto, ST., MT

Disusun Oleh : Farhan Rizky Helmy


NIM : 2041350004
Kelas : 1A – D IV TRKJJ
No. absen : 09

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA KONSTSRUKSI


JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
SEMESTER GANJIL 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya Laporan Praktek Kayu Latihan
Dasar Mengetam dan Menggergaji dapat tersusun dengan baik dan sebagai bukti
bahwa Saya telah memahami materi yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Dosen
Pengajar.
Laporan ini dapat disusun dan terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan bimbingan, kritik,
saran, motivasi, serta bantuan moral dan materi. Saya menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyususnan laporan ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang ingin
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan ini.
Demikian kata pengantar yang dapat saya buat semoga dapat bermanfaat
khususnya bagi saya dan para pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis
mengucapkan rasa Syukur dengan selesainya melaksanakan Laporan ini. Semoga
dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Malang, 26 Oktober 2020

Farhan Rizky Helmy

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

ii

Daftar Tabel

iii

BAB I Job Sheet I ( Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji )

1.1. Dasar Teori


1
1.2. Tujuan
2
1.3. Alat dan Bahan
2
1.4. Langkah Kerja
4
1.5. Gambar Kerja
7
1.6. Kesimpulan dan Saran
9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bangku Kerja

Gambar 1.2 Ragum/Penjepit

Gambar 1.3 Gergaji Tangan

Gambar 1.4 Gergaji Punggung

Gambar 1.5 Alat Ketam Manual

Gambar 1.6 Meteran

Gambar 1.7 Perusut

Gambar 1.8 Penggaris Siku

Gambar 1.9 Rencana Penggergajian Benda Kerja

iii
Gambar 1.10 Sketsa Pengetaman Kayu

Gambar 1.11 Sketsa Penggergajian Benda Kerja

iv
BAB I

Job Sheet I ( Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji )

1.1 Dasar Teori


Mengetam adalah salah satu pekerjaan dalam kayu yang
dilakukan untuk melicinkan / menghaluskan, menyikukan serta
meratakan atau membentuk potongan kayu. Pada job kali ini akan
digunakan ketam kayu yang digunakan agar permukaan kayu itu
menjadi lurus dan rata. Ketam kayu ialah alat untuk menghaluskan
serta meratakan permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah ketam dan
mata ketam. Rumah ketam terbuat dari kayu, lubang mata ketam
bersudut 45o terhadap bidang dasar rumah ketam. Supaya hasil
pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah ketam,
yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata
ketam yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut
penajaman 25o s/d 30o.
Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang
dilakukan untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis
gergajinya dalam ukuran dan bentuk yang kita kehendaki. Proses
penggergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada
kerataan dan ketajaman giginya yang bekerja sebagai pahat-pahat
kecil. Serpih / tatal gergaji akan dibuang dengan sendirinya searah
dorongan gergaji oleh takikan gigi-gigi gergaji. Digunakan untuk
membagi-bagi kayu dalam beberapa bentuk potong yang dikehendaki.
Ada bermacam-macam jenis gergaji :
 Gergaji Tangan Pemotong
Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah
tegak lurus terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut 45o dari
permukaan kayu.
 Gergaji Tangan Pembelah
Digunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah

1
dengan arah urat kayu dan posisi sudut 60o terhadap permukaan
kayu.
 Gergaji Tangan Punggung
Digunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu
menggunakan gigi gergaji yang tajam.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami peralatan manual yang


digunakan untuk mengetam dan menggergaji.
2. Mahasiswa dapat memahami langkah kerja yang baik dalam mengetam
dan menggergaji.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara mengetam
yang baik, sehingga mendapatkan kesikuan, kerataan dan kelurusan yang
baik.
4. Mahasiswa dapat melakukan penggambaran pada benda kerja sebelum
dilakukan penggergajian.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara
menggergaji, baik menggunakan gergaji potong maupun gergaji belah.
6. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis dan bahan dalam kerja
kayu.

1.3 Alat dan Bahan


Pada praktik kayu (Job Sheet 1) diperlukan alat-alat guna memudahkan
kita bekerja. Adapun alat-alat tersebut adalah :
1. Bangku kerja
2. Ragum / Penjepit
3. Gergaji tangan ( belah dan potong )
4. Gergaji punggung
5. Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus
6. Meteran
7. Obeng

2
8. Pensil
9. Perusut
10. Palu besi
11. Obeng
12. Kikir untuk gergaji
13. Penggaris Siku
14. Ampelas
Bahan : Kayu kasau/usuk ukuran 5/7 cm dengan panjang 50 cm

Gambar 1.1 Bangku Kerja Gambar 1.2 Ragum/Penjepit

Gambar 1.3 Gergaji Tangan Gambar 1.4 Gergaji


Punggung

Gambar 1.5 Alat Ketam Manual Gambar 1.6 Meteran

3
Gambar 1.7 Perusut Gambar 1.8 Penggaris Siku

1.4 Langkah Kerja

Cara menyetel ketam (Mengatur ketam) :


Biasanya baik ketam pendek maupun ketam panjang, diatas mata
ketamnya dilengkapi dengan lidah ketam (pematah tata sisi ketam). Lidah
ketam ini gunanya untuk memutuskan urat-urat kayu pengetaman sehingga
bidang kayu yang diketam itu halus dan licin (tidak kasar). Lidah ini dipasang
di atas meja ketam dengan sebuah sekrup, sehingga letaknya lidah ketam
tetap pada tempatnya. Lidah ketam itu dipasang (distel) terhadap sisi
pemotong dan mata ketam kira-kira :
0,8 mm – 1,6 mm untuk metam kasar
0,4 mm – 0,8 mm untuk metam halus
Supaya letaknya mata ketam itu tetap dan teguh pada letaknya, maka mata
ketam itu diperkuat dengan baji. Untuk mendapatkan pengetaman (supaya
ketam itu bekerja) maka ketam harus distel, sehingga keluar sedikit dari
telapaknya. Bila mata ketam itu keluarnya sama rata dengan telapaknya,
maka ketam itu tidak akan bekerja sedikitpun.
Langkah-langkah menyetel ketam :
1. Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal)
sehingga pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam.
2. Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8 mm –
1,6 mm untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam halus, dan
baut mur kencangkan sedikit agar lidah ketam tetap kedudukanya.

4
3. Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia,
sehingga mata ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut
alur dan teguh (tetap stabil). Ambilah obeng tangan dan kencangkan
skrup mur itu hingga cukup kencang.
4. Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam
berikut bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada kedudukannya.
5. Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam,
dan dilihat apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.
6. Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit
dengan palu setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah ketam.
7. Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-
rumah ketam kita pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke atas.
8. Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari
rumah-rumah ketam.
9. Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu bekas)
apakah hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak terlalu kasar)
apabila masih belum sempurna aturlah seperti langkah-langkah di atas.
Pengetaman :
1. Telitilah kayu yang akan diketam, apakah bebas dari paku, pasir atau
kotoran lainnya yang dapat merusak mata ketam.
2. Jepitlah kayu yang akan dikerjakan pada ragum horizontal pada bangku
kerja dengan muka lebar diatasnya.
3. Pengetaman pertama kali dikerjakan pada permukaan yang paling lebar
(bidang 1), dengan posisi kuda-kuda agar tenaga cukup tercurahkan pada
pekerjaan dimana ketam dipegang diatasnya
4. Pengetaman dilakukan dengan cara : pegangan ketam yang depan
dipegang oleh tangan kiri, sedangkan pegangan yang berada dibelakang
dipegang oleh tangan kanan.
5. Ketamlah berulang kali, agar mendapatkan permukaan yang rata, lurus
dan licin.
6. Perhatikan dan periksa hasil ketaman dengan menggunakan siku-siku dan
berilah tanda bila sudah baik..

5
7. Jepitlah kayu yang akan diketam pada ragum, dengan muka yang tebal
(bidang 2) diatasnya dan ketamlah sisi tebalnya hingga rata, lurus dan
siku terhadap bidang 1 dan beri tanda.
8. Tarik garis perusut untuk menentukan lebar yang diinginkan.
9. Ketam sisi tebalnya (bidang 4), yang telah ditandai oleh perusut sampai
lurus, rata dan siku pada bidang 2
10. Tarik garis perusut untuk menentukan tebal kayu.
11. Ketam muka lebar (bidang 3), hingga rata, lurus dan siku terhadap bidang
2 dan bidang 4.
12. Periksa dimensi dengan menggunakan metran sampai sesuai dengan
dimensi yang sudah ditentukan, yaitu menjadi ukuran 4/6
Pemeriksaan Hasil Pengetaman :
Untuk memeriksa hasil pengetaman, apakah kayu yang kita ketam sudah
rata, lurus, licin, dan siku, maka harus diperhatikan hal-hal berikut :
 Kayu yang sudah rata dan lurus dibidik dengan cara membidiknya pada
sepanjang pinggiran pekerjaan kayu.
 Untuk mengetahui apakah kayu dalam arah melintang sudah rata pada
kayu yang lebar. Ini dilakukan dengan meletakkan satu dari bagian siku-
siku yang tegak lurus pada kayu tersebut, dengan cara melihat arah
datangnya cahaya maka akan terlihat apakah permukaan kayu sudah rata,
lurus dan siku.
 Pemeriksaan kerataan dengan siku-siku dapat dilakukan dalam
3 arah, yaitu :
 Arah serat ( memanjang )
 Arah tegak lurus serat ( lebar )
 Arah diagonal
Penggergajian :
1. Siapkan kayu yang telah diketam sebelumnya.
2. Lukislah bagian kayu yang akan digergaji dengan menggunakan pensil
dan penggaris siku sesuai dengan gambar rencana.
3. Jepit benda kerja pada ragum horizontal atau vertikal sesuai dengan
bagian yang akan digergaji.

6
4. Penggergajian harus dilakukan sesuai dengan fungsinya, yaitu memotong
dan membelah. Karena hasilnya akan lain jika digunakan tidak sesuai
dengan fungsinya.
5. Penggergajian kayu tegak lurus dengan serat kayu menggunakan gergaji
potong, sebaliknya jika ingin menggergaji kayu yang seraha dengan serat
kayu menggunakan gergaji belah.
6. Posisi benda kerja harus stabil dan pada penggergajian diusahakan
gergaji akan terus mengikuti garis yang telah dilukis sebelumnya.
7. Untuk membelah kayu, sudut penggergajian yang tepat adalah + 600
terhadap benda kerja. Sedangkan untuk memotong kayu, posisi
penggergajian yang baik adalah membentuk sudut penggergajian +450 .
8. Gergaji kayu sesuai dengan gambar rencana yang telah digambar di
permukaan kayu.
9. Lakukan finishing dengan amplas agar permukaan kayu menjadi halus.

1.5 Gambar Kerja

Gambar 1.9 Rencana Penggergajian Benda Kerja

7
Gambar 1.10 Sketsa Pengetaman Benda Kerja

Gambar 1.11 Sketsa Penggergajian Benda Kerja

8
1.6 Kesimpulan dan saran
Kesimpulan :
Pengetaman dilakukan agar benda kerja/kayu yang kita inginkan dapat
lurus, rata dan siku serta hendaknya kita setiap mengetam benda kerja selalu
diperhatikan atau dikoreksi kerataan, kesikuan, serta dimensi dari benda
benda kerja yang telah ditentukan. Pada penggergajian, diusahakan garis
gergaji bisa lurus mengikuti batas-batas gergaji yang telah ditentukan sesuai
dengan gambar rencana.

Saran :
1. Pada permulaan mengetam jangan dipasang mata ketamnya terlalu banyak
keluar, sebab memukul mata ketamnya lebih masuk, adalah lebih mudah
dari pada menariknya kembali.
2. Menarik ketam kembali (mengatur lebih halus) boleh dilakukan dengan
jalan memukul rumah ketam itu pada bagian belakangnya (tumiting)
dengan sebuah palu besi, sambil memegang rumah ketam dan bajinya
dengan tangan kiri. Bajinya jangan dipasang terlalu kuat, karena dengan
pukulan yang keras rahang dari balok ketam (rumah ketam) mudah akar
pecah.
3. Jagalah supaya bagian sebelah belakang dari mata ketamnya bagus
letaknya dalam rumah-rumah, terutama bagian atas dan bawahnya untuk
menjaga agar mata ketam tidak akan bergetar waktu dipakai (diadakan
pengetaman) dan ini akan terletak pada permukaan hasil pengetaman
sebagai ombak-ombak kecil.
4. Jika waktu mengetam mata ketamnya tersumbat, janganlah dicoba
mengeluarkan sisa pengetaman (tatal) dengan benda dari besi, seperti
dengan paku, sebab dapat merusak mata ketam.
5. Baji atau pengunci mata ketam harus dibentuk sehingga tidak menahan
sisa pengetaman.
6. Hati-hati pada waktu membuka atau memasang skup lidah ketam, jangan
sampai terpeleset karena sisa mata ketam itu sangat tajam.

Anda mungkin juga menyukai