Anda di halaman 1dari 3

0

SMKN 1 PADANG Lembaran Jobsheet


Jurusan : Teknik Bangunan Mata Pelajaran: Praktek Kerja Kayu
Waktu : 45 Menit Topik : Pengetaman
Kode : TB01 Judul : Pengetaman sisi 3 dan 4

A. Tujuan

Setelah selesai melakukan kegiatan pratikum siswa dapat mengetahui tata cara-cara pengetaman
yang benar dan siswa juga bias mengerjakan pengetaman sisi 3 dan 4 dengan baik dan benar..

B. Alat dan Bahan

1. Alat dan bahan

 Benda kerja yang telah diletakkan di sisi 1 dan 2 sebanyak 2 buah.


 Siku-siku
 Pensil
 Ketam
 Perusut tunggal

2. Sumber belajar

Buku dan jobsheet

C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

 Pakailah pakaian kerja yang sesuai untuk bekerja di bengkel kerja kayu.
 Mesin yang akan digunakan pastikan telah siap untuk bekerja dengan aman.
 Pakailah masker penutup hidung bila bengkel kerja kayu tidak menggunakan penyedot
debut (dust collector) secara central.
 Pakailah penutup telinga bagi yang sangat peka dengan kebisingan suara mesin.
 Pakailah sepatu yang tertutup dan beralas karet bergerigi.
 Selalu fungsikan dengan optimal pengaman yang ada pada masing-masing mesin kayu
maupun alat atau bahan dengan benar.
 Laksanakan pengetaman dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan.
 Pastikan saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rochani, tidak sedang mengantuk, lapar,
dan haus.

D. Teori Singkat

Ketam
Ketam ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah
ketam dan mata ketam. Rumah ketam terbuat dari kayu, lubang mata ketam bersudut 45o terhadap
bidang dasar rumah ketam. Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pada mata ketam dipasang
lidah ketam, yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata ketam yaitu ¼
sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut penajaman 25o s/d 30o.

Macam-macam ketam yang sering digunakan :

 Ketam pendek kasar (jack plane) ketam tingkat.


 Ketam pendek halus (smoot plane) (spoke shave).
 Ketam panjang (jointer plane)
 Ketam spooning (rabbet palne).
 Ketam listrik

Hal-hal yang harus diperhatikan :

 Pada permulaan mengetam jangan dipasang mata ketamnya terlalu banyak keluar, sebab
memukul mata ketamnya lebih masuk, adalah lebih mudah dari pada menariknya kembali.
 Menarik ketam kembali (mengatur lebih halus) boleh dilakukan dengan jalan memukul
rumah ketam itu pada bagian belakangnya (tumiting) dengan sebuah palu besi, sambil
memegang rumah ketam dan bajinya dengan tangan kiri. Bajinya jangan dipasang terlalu
kuat, karena dengan pukulan yang keras rahang dari balok ketam (rumah ketam) mudah
akar pecah.
 Jagalah supaya bagian sebelah belakang dari mata ketamnya bagus letaknya dalam rumah-
rumah, terutama bagian atas dan bawahnya untuk menjaga agar mata ketam tidak akan
bergetar waktu dipakai (diadakan pengetaman) dan ini akan terletak pada permukaan hasil
pengetaman sebagai ombak-ombak kecil.
 Jika waktu mengetam mata ketamnya tersumbat, janganlah dicoba mengeluarkan sisa
pengetaman (tatal) dengan benda dari besi, seperti dengan paku, sebab dapat merusak mata
ketam.
 Baji atau pengunci mata ketam harus dibentuk sehingga tidak menahan sisa pengetaman.
 Hati-hati pada waktu membuka atau memasang skup lidah ketam, jangan sampai terpeleset
karena sisa mata ketam itu sangat tajam.

E. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Pilihlah salah satu sis kayu yang telah rata untuk dijadikan patokan penyikuan.
3. Dengan menggunakan siku dan pensil berikan titik-titik dan batasan bahan kerja yang akan
diketam.
4. Hubungkan titik-titik batasan pengetaman dengan menggunakan perusut.
5. Setelah pola batasan didapatkan, mulailah melakukan pengetaman pasa sisi tiga hingga
permukaan kayu rata , halus, lurus dan siku muka satu dengan yang lainnya serta sesuai
dengan ukuran pada gambar kerja.
6. Setelah pengetaman sisi ketiga selesai, selanjutnya mulailah melukis pola batasan
pengetaman untuk sisi keempat.
7. Setelah pola tersebut selesai lakukanlah pengetaman sesuai dengan pola hingga permukaan
kayu rata, harus lurus dan siku antara muka satu dengan yang lainnya dan sesuai dengan
ukuran pada gambar kerja.
8. Periksalah hasil pengerjaan kepada guru mata pelajaran anda.
9. Selesai.

F. Gambar Kerja

G. Evaluasi.

1. Proses kerja(40%)

 Langkah kerja(10%)
 Pemakayan alat(15%).
 Keselamatan kerja(10%).
 Sikap kerja(5%)

2. Hasil kerja(60%)

 Ketepatan ukuran(40%).

Anda mungkin juga menyukai