Anda di halaman 1dari 43

JOB SHEET dan LAPORAN

PRAKTIK KAYU

Oleh :

Nama Mahasiswa : …………………………………………………..


NIM : …………………………………………………..

Kelas : …………………………………………………..

Tahun Ajaran : …………………………………………………..

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2019

Job sheet Praktik Kayu 1


MATERI PRAKTEK KAYU
(JOB SHEET)

1.1 Tujuan Instruksional Umum :


Diharapkan peserta pelatihan mengerti dan dapat menjelaskan jenis pekerjaan
praktek kayu yang akan dikerjakan, dapat menjelaskan penggunaan perkakas dan
peralatan yang digunakan pada pekerjaan praktek kayu.

1.2 Tujuan Instruksional Khusus :


Diharapkan peserta pelatihan dapat menjelaskan fungsi dan penggunaan
perkakas yang digunakan pada pekerjaan praktek kayu, dapat melakukan praktek
kayu sesuai dengan materi praktek yang diberikan, dapat menentukan jenis
finishing yang akan digunakan, dapat membuat dan mengerjakan finishing pada
pekerjaan kayu secara baik dan benar.
Materi praktek kerja kayu (Job Sheet) yang akan dilakukan oleh peserta
pelatihan selama 2 (dua) minggu, yaitu :
▪ Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji.
▪ Membuat Sambungan Bibir Miring Berkait.
▪ Membuat Hubungan Kusen.
▪ Sambungan Papan Arah Lebar
▪ Hub. Balok Tarik dengan Tiang gantung
▪ Hub. Balok Tarik dg Kaki kuda-kuda

Job sheet Praktik Kayu 2


Kode. Materi : Praktik Kayu Tanggal
PK. 2.1 Topik : Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji

2.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas manual.
b. Mengetam kayu secara rata, lurus dan siku dengan baik.
c. Melukis atau memberi tanda (gambar) pada benda kerja.
d. Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji manual
dengan baik dan benar.

2.2 Tujuan Instruksi Umum :


Pada praktek kerja kayu yang pertama ini untuk memberikan pengetahuandasar
mengetam dan menggergaji dengan bahan dasar kayu ukuran 5/7 - 60 cm,
menjadi ukuran 4/6 – 60 cm dengan kondisi lurus, rata dan siku terhadap sisi-
sisinya, dilukis dan digergaji sesuai gambar kerja.

2.3 Tujuan Instruksi Kerja :


a. Teliti perkakas kerja kayu yang digunakan pada kotak alat dengan baik dan
teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari gambar kerja dan ikuti prosedur kerja dengan seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.
e. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan kebutuhan.

2.4 Material Dan Perkakas Yang Digunakan


1. Bahan kayu Meranti 5/7 – 60 cm
2. Alat yang digunakan
a. Alat ukur (rol meter, Siku, penggaris)
b. Alat penanda (pensil, Perusut)
c. Alat penghalus (ketam, aplas)

Job sheet Praktik Kayu 3


d. Alat penjepit (klam bangku, klam F)
e. Alat Pemotong ( gergaji potong, gergaji belah)

2.5 Prosedur Kerja


1. Persiapan pekerjaan
a. Pelajari dan fahami gambar kerja dengan teliti
b. Pilih material yang sesuai spesifikasi yang disyaratkan, material kayu
yang baik adalah kayu yang mempunyai fisik lurus, seratnya halus,
rata, warnanya merata dan tidak basah.
c. Pilihlah perkakas manual yang diperlukan diletakan diatas meja
bagian tengah.
2. Cek ukuran kayu dari gudang bahan yang mendekati ukuran gambar jadi
yaitu ukuran lebih besar dari gambar kerjanya (5/7 – 400 cm)
3. Ukur kayu panjang masing-masing 60 cm dan dipotong dengan gergaji
manual.
4. Jepit kayu dengan kuat pada klam bangku dengan posisi yang ukuran yang
lebar diatas, dan tidak terlalu turun.
5. Setel ketam dengan seksama, pisau ketam harus tajam, jarak ujung lidah
ketam dengan ujung pisau ketam ± 3 mm, dan kemunculan pisau ketam
dengan permukaan landasan rumah ketam ± 2 mm dan dikeraskan pada
posisinya.
6. Mengetam permukaan 1 dengan ketam manual secara seksama agar rata
dan lurus, kelurusan cek dengan alat penguji (penggaris siku)
7. Mengetam permukaan 2 dengan cara seperti point 6, akan tetapi
permukaan 2 ini harus siku dengan permukaan 1.
8. Permukaan 3, dan 4 digaris sejajar dengan alat penanda (perusut) sesuai
ukuran yang diminta dari gambar kerja yaitu dengan lebar 4 cm dan 6 cm.
9. Permukaan 3 dan 4 diketam sebagai mana point 6, sehingga menghasilkan
ukuran kayu 4/6 – 60 cm, dengan lurus, rata dan siku.
10. Melukis pada benda kerja disesuaikan dengan gambar kerja, cara
menggambarnya dari salah satu sisi ujung benda kerja.

Job sheet Praktik Kayu 4


11. Menggergaji dengan sesuai fungsi gergajinya, Gergaji belah untuk
menggergaji membelah searah serat kayu, gergaji potong untuk
menggergaji tegak lurus serat kayu.
a. Untuk menggergajinya posisi gigi kergaji tetap dibawah dan daun
gergaji tetap harus tegak lurus.
b. Posisi kayu yang harus disesuai pada penjepitan agar memudagkan
cara menggergajinya.
12. Periksa hasil kerja secara seksama, agar pekerjaannya sesuai dengan
gambar kerja yang diinginkan.
13. Didokumentasi hasil kerja kita masing-masing

2.6 Keselamatan Kerja


1. Amati dan periksa lingkungan dimana kita praktek dari gangguan yang
membahayakan diri dan orang lain.
2. Letakkan perkakas yang tidak digunakan pada tempatnya.
3. Gunakan APD yang disyaratkan pada kerja praktek kayu
4. Gunakan perkakas sesuai SOP masing-masing alat.
5. Biasakan kerja dengan teliti dalam perencanaan sebelumnya

Job sheet Praktik Kayu 5


2.7 Gambar Kerja :

Job sheet Praktik Kayu 6


Kode. Materi : Praktik Kayu Tanggal
PK. 3.1 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait

3.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan dan mesin ketam, gergaji listrik
b. Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

3.2 Instruksi Umum :


Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik
yang saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan
ditakik sehingga berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

3.3 Instruksi Kerja :


1. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
3. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
4. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.
5. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan kebutuhan.
6. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek
di bengkel (workshop).

3.4 Mesin Perkakas Tangan (Handpower Tools)

Job sheet Praktik Kayu 7


Mesin tangan banyak kita jumpai di pasaran, hampir semua toko besi yang
besar atau toko teknik menjualnya. Untuk perusahaan – perusahaan konstruksi /
mebel dari perusahaan klas besar sampai klas pinggir jalan sebagian besar telah
menggunakan mesin karena ditinjau dari beberapa segi lebih menguntungkan,
sehingga alat tangan hanyalah sebagai alat bantu dalam proses pengerjaan kayu.

3.4.1 Mesin Bor


Bor tangan listrik yang dapat dijinjing merupakan sebuah alat yang sangat
populer dan berguna untuk pekerjaan kayu. Alat tersebut tersedia dalam bermacam-
macam ukuran, fungsi,bentuk dan kapasitas. Dalam perdagangan banyak mesin ini
banyak dijual dalam beberapa merek dagang yang terkenal.Misalnya yang banyak
dijual dipasaran adalah merek Bosch, Makita, dan lain-lainnya.

Gambar 3.1 Mesin Bor Tangan portable Listrik

Peralatan mesin Bor ini tersebut dilengkapi dengan pengunci yaitu sebuah
alat untuk mengunci mata bor. Oleh sebab itu simpanlah pengunci mata bor
tersebut pada tempat yang sudah tersedia yaitu pada kabel dibawah pegangan.
Sedangkan mata bor yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan benda kerja
yang akan dikerjakan.

3.4.2 Mesin Ketam Tangan Listrik

Job sheet Praktik Kayu 8


Mesin ketam tangan listrik atau mesin ketam serut sangat membantu dalam
proses pengerjaan kayu.
Fungsi mesin ini adalah :
1. Untuk meratakan , meluruskan serta menghaluskan permukaan kayu.
2. Untuk membuat sponing pada kosen pintu maupun jendela.
3. Mengetam miring pada kayu.

Gambar 3.2 Mesin Ketam Tangan Listrik

Bagian-bagian mesin ketam listrik


1. Kabel
2. Pegangan
3. Tombol Saklar
4. Handel depan
5. Baut penjepit
6. Lubang batang pengantar
7. Penutup puli motor.
8. Pelat dasar ketam depan
9. Pelat dasar belakang
10. Poros pisau Gambar 3.3 Bagian Bagian Mesin Ketam
Tangan Listrik

3.4.3 Mesin Ampelas


Mesin ampelas adalah salah satu mesin portabel yang modern dan sangat
penting dalam pekerjaan kayu.

Job sheet Praktik Kayu 9


Gambar 3.4 Mesin ampelas Listrik

Bagian-bagian mesin ampelas getar.


Mesin ampelas getar ini terdiri dari bagian-bagian yang sangat penting dan
tidak terpisahkan antara satu dan lainnya.
Bagian-bagian mesin ampelas :
1. Kabel
2. Pegangan
3. Sakelar utama
4. Rumah motor
5. Pegangan muka
6. Penutup karet
7. Pelat dasar
8. Bantalan karet
9. Kertas ampelas
10. Penjepit Kertas ampelas
Gambar 3.5 Mesin Ampelas

3.4.4 Mesin Router


Fungsi mesin router Diantaranya untuk membuat , Profil, Sponing dan Alur,
sehingga memang lebih efektif memakai jenis mesin Router. Mesin router sangat
cocok untuk membuat profil bingkai daun jendela, bingkai pintu maupun kosen
pintu dan jendela. Pekerjaan dalam bidang kayu sangat membutuhkan mesin router
ini, untuk memberi kreasi dan kesan yang menarik pada benda-benda dari kayu.
Bagian-bagian mesin Router :
1. Saklar

Job sheet Praktik Kayu 10


2. Pengunci kedalaman
3. Pegangan
4. Pegas
5. Pengaman
6. Rumah Mesin
7. Meja Mesin
8. Alat Penentu Kedalaman
Gambar 3.6 Bagian-bagian Mesin Router
9. Kabel Listrik

Perlengkapan alat bantu mesin Router :


1. Kunci Pas
2. Pengantar
3. Ring

Gambar 3.6 Perlengkapan Bantu Mesin


Router Tangan Listrik

3.4.5 Mesin gergaji tangan


Mesin gergaji tangan listrik(Cross cut saw) sangat banyak digunakan dalam
pekerjaan kayu karena mudah penggunaanya dan sangat praktis untuk bekerja
dilapangan maupun dibengkel perkayuan.
Kegunaan dari mesin gergaji tangan ini adalah untuk :
1). Memotong Lurus Kayu,
2). Memotong Miring Kayu.
3). Memotong Bevel Kayu.
4). Membelah Kayu.
5). Pemotongan Lubang Buntu.
6). Membuat Alur.

Gambar 3.6 Mesin Gergaji Tangan Portable

Nama dan bagian Gergaji bundar:


1. Pegangan belakang

Job sheet Praktik Kayu 11


2. Saklar picu
3. Pengunci skalar
4. Pegangan depan
5. Knop penentu kedalaman
6. Sekrup penentu miring
7. Tudung pengaman daun gergaji bundar
8. Plat meja bawah
9. Kipas
Gambar 3.8 Bagian Bagian Mesin Gergaji
10.Kabel listrik Tangan Portable

Perlengkapan Mesin Gergaji Tangan Listrik


tangan Listrik :
1. Penghantar potong
2. Kunci ring

Gambar 3.9 Alat Bantu Mesin Gergaji


Tangan Portable

3.4.6 Mesin Jig Saw (Gergaji Jig )


Mesin gergaji jig saw adalah jenis lain dari mesin gergaji tangan yang
fungsinya
adalah :
1). Untuk memotong lurus.
2). Memotong miring.
3). Memotong bevel.
4). Memotong Lengkung.
5). Memotong bundar.
6). Memotong lubang buntu. Gambar 3.10 Mesin Jig Saw Tangan
7). Memotong Lingkaran. Portable

Bagian-bagian Mesin gergaji Jig (Jig Saw)


Jig (Jig saw) :

Job sheet Praktik Kayu 12


1. Pegangan (handle)
2. Saklar picu
3. Rumah atau body
4. Penghantar bawah
5. Daun gergaji
6. Kabel listrik Gambar 3.11 Alat bantu Mesin Jig Saw

7. Pengatur Kecepatan
8. Ventilasi

Job sheet Praktik Kayu 13


3.5 Gambar Kerja :

3.6 Material dan Perkakas yang digunakan

Job sheet Praktik Kayu 14


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

3.7 Prosedur kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

3.8 Keselamatan Kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Kode. Materi : Praktik Kayu Tanggal

Job sheet Praktik Kayu 15


PK. 4.1 Topik : Hubungan Ibu Pintu (Kusen)

4.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan dan perkakas hand power tool
b. Membuat bentuk hubungan ibu pintu tiang dengan ambang atas.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Menerangkan prinsip hubungan dan bentuk ibu pintu, serta bagian-bagian
hubungannya.

4.2 Instruksi Umum :


Sambungan/hubungan ibu pintu terdiri dari balok tegak dan datar, balok yang
tegak dinamakan tiang dan balok yang datar dinamakan ambang (ambang atas).
Ukuran kayu yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan
dengan tebal dinding dan lebar/besarnya pintu. Ukuran balok yang biasanya
digunakan adalah 6/15. Untuk pemasangan daun pintu diperlukan sponingan,
sedangkan untuk mencegah agar tidak bercelah dan kedudukan kusen tidak
bergeser terhadap dinding maka kedua tiang pada sisi luarnya dibuat alur kapur
dengan lebar 5 – 6 cm dan dalam 1,5 – 2 cm. Alur inidibuat mulai ± 5 cm di
bawah ambang atas. Hubungan tiang dengan ambang atas dibuat pen sebesar 1/3
dari lebar kayu. Untuk mendapatkan hubungan yang kokoh ambang atas
diperpanjang 8 – 10 cm yang dinamai telinga.

4.3 Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

Job sheet Praktik Kayu 16


e. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan kebutuhan.
f. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek
di bengkel (workshop).

4.4 Gambar Kerja

4.5 Material dan Perkakas yang digunakan


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Job sheet Praktik Kayu 17


4.6 Prosedur kerja
(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

4.7 Keselamatan Kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Kode. Materi : Praktik Kayu Tanggal


PK. 5.1 Topik : Sambungan Papan Arah Melebar

Job sheet Praktik Kayu 18


5.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan papan arah lebar dengan baik.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Membuat 3 macam sambungan papan arah lebar, yaitu : sambungan dengan
sekrup, sambungan alur dengan lidah dan sambungan alur dengan lidah
lepas (pen isian) dengan cara yang benar, tepat dan baik.

5.2 Instruksi Umum :


Sambungan arah lebar yaitu untuk mendapatkan suatu luasan yang besar,
misalnya untuk lantai, dinding dan lain-lain. Sebelum mengerjakan sambungan
perlu dipilih dulu sisi-sisi papan yang akan disambung agar lantai atau dinding
bisa rata, yaitu dengan memperhatikan arah serat kayunya yang diletakkan
dalam arah bolak-balik.
a. Sambungan dengan sekrup, adalah : salah satu cara menyambung arah lebar
yang paling sederhana.
b. Sambungan alur dengan lidah; sambungan ini baik karena jika terjadi
penyusutan pada papan, maka bidang sambungan tidak akan terlepas.
c. Sambungan alur dengan lidah lepas; sambungan ini akan lebih menghemat
kayu jenis mahal, karena untuk lidahnya bisa digunakan kayu jenis murah.

5.3 Instruksi Kerja :


1. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
3. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.

Job sheet Praktik Kayu 19


4. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek
di bengkel (workshop).

5.4 Gambar Kerja

5.5 Material dan Perkakas yang digunakan


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Job sheet Praktik Kayu 20


5.6 Prosedur kerja
(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

5.7 Keselamatan Kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Kode. Materi : Praktik Kayu Tanggal


PK. 6.1 Topik : Hub. Balok Tarik dengan Tiang Gantung

Job sheet Praktik Kayu 21


6.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan/hubungan balok tarik dengan tiang gantung
dan batang sokong.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

6.2 Instruksi Umum :


Sambungan/hubungan kayu semacam ini digunakan pada konstruksi kuda-kuda
gantung untuk rangka atap. Seperti diketahui bahwa tengah panjang balok tarik
digantung pada ujung bawah tiang gantung, ini dihubungkan dengan pen dan
lubang tidak tembus. Ujung pada tiang gantung sengaja dibuat berjarak antara 1
– 2 cm dari sisi atas balok tarik, sama bebasnya pada ujung pen dan dasar lubang.
Ruang bebas ini diperlukan buat mendapatkan kesempatan untuk menarik ke
atas tengah balok tarik kalau melentur.

6.3 Instruksi Kerja :


a. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
c. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek
di bengkel (workshop).
e. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.
6.4 Gambar Kerja

Job sheet Praktik Kayu 22


Job sheet Praktik Kayu 23
6.5 Material dan Perkakas yang digunakan
(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

6.6 Prosedur kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

6.7 Keselamatan Kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Job sheet Praktik Kayu 24


Kode. Materi : Praktik Kayu Tanggal
PK. 7.1 Topik : Hub. Balok Tarik dengan Kaki Kuda-
kuda

7.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan/hubungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda
dan plat tembok.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Menerangkan konstruksi hubungan tersebut.

7.2 Instruksi Umum :


Sambungan/hubungan kayu semacam ini digunakan pada konstruksi kuda-kuda
gantung untuk rangka atap. Oleh karena gaya yang bekerja pada balok ikat
berupa gaya tarik, maka dinamakan balok tarik. Pada kaki kuda-kuda bekerja
gaya desak/tekan.
Hubungan antara balok tarik dengan kaki kuda-kuda dibuat sambungan
purus/pen dan lubang. Pada kaki kuda-kuda dibuat purus, sedangkan lubangnya
pada balok tarik.
Untuk dapat menahan desakan dari kaki kuda-kuda tidak menggeser, maka
hubungan ini dibuat bergigi, dalamnya gigi 1/6 – 1/8 t
(t = tinggi/tebal kayu).

7.3 Instruksi Kerja :


1. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum digunakan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
3. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.

Job sheet Praktik Kayu 25


4. Gunakanlah pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu praktek
di bengkel (workshop).
5. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.

7.4 Gambar Kerja :

Job sheet Praktik Kayu 26


7.5 Material dan Perkakas yang digunakan
(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

7.6 Prosedur kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

7.7 Keselamatan Kerja


(Diisi mahasiswa atas instruksi dosen)

Job sheet Praktik Kayu 27


DAFTAR PUSTAKA

Course Note, Konstruksi Kayu I, Bandung, Edisi 1983


Course Note, Pedoman Konstruksi Kayu, Bandung, Edisi 1982
Ir. Ign. Benny Puspantoro, M.Sc., Konstruksi Bangunan Gedung, Sambungan
Kayu Pintu Jendela, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1989.
J.F. Dumanauw, Mengenal Kayu, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 1984.
Tjoa Pwee Hook, F. H. Djokowahjono, Konstruksi Kayu, Penerbit Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, 1994

Job sheet Praktik Kayu 28


LAMPIRAN

PERALATAN KERJA KAYU


Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dan peserta pelatihan mengerti dan dapat menjelaskan,
memahami cara-cara penggunaan dan perawatan perkakas dan peralatan kayu.

Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa dan peserta pelatihan dapat :
▪ Mengenal macam-macam perkakas dan peralatan kayu.
▪ Menjelaskan fungsi dari perkakas dan peralatan kayu.
▪ Menentukan perkakas dan peralatan yang akan digunakan. secara baik dan
benar.

Pendahuluan
Untuk membuat berbagai konstruksi sambungan dan komponen dalam pembuatan
konstruksi dari kayu diperlukan perkakas dan peralatan, mencakup peralatan kerja
tangan (perkakas), peralatan mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (static
machines).
Untuk mengetahui, menggunakan dan merawat perkakas kerja kayu yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi, harus :
▪ Memiliki pemahaman tentang keterampilan dan pengetahuan tentang pekerjaan
konstruksi.
▪ Mengembangkan rasa menghargai standar keselamatan kerja yang disyaratkan.
▪ Mengetahui cara memilih perkakas yang benar.
▪ Mampu menyusun atau mempersiapkan pekerjaan untuk suatu pekerjaan.
▪ Memiliki kemahiran dalam menggunakan setiap perkakas.

Peralatan/Perkakas Kerja Tangan


Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok utama :
1. Perkakas Ukur (Measuring tools)
2. Perkakas Penanda (Marking out tools)
3. Perkakas Pemotong (Cutting tools)

Job sheet Praktik Kayu 29


4. Perkakas Pendorong (Driving tools)
5. Perkakas Penjepit (Gripping tools)
6. Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools)

Perkakas Penanda (Marking Out Tools)


Beberapa komponen konstruksi harus diberi tanda selama proses
pembuatannya.,yang termasuk perkakas ini adalah :
1. Pensil
Ada dua jenis pinsil yang digunakan untuk menandai panjang dan bentuk pada
material konstruksi, yaitu :
a. Pensil tukang kayu
b. Pensil gambar biasa

Gambar 3.5 Pensil kerja Gambar 3.6 Pisau Penanda


kayu.
2. Pisau Penanda (scriber)
Perkakas ini terbuat dari baja dan memiliki bagian yang tajam pada satu ujung dan
pisau pemotong (cutting blade) pada ujung lainnya.

3. Pemberi Tanda Garis (Marking gauge)


Marking gauge digunakan untuk menandai garis-garis paralel ke dalam permukaan
kayu.

Gambar 3.8 Pemberi Tanda Garis


Job sheet Praktik3.7
Gambar KayuPemberi Tanda Garis 30
4. Mortise Gauge
Mortise gauge serupa dengan marking gauge biasa, tetapi selain adanya pin tetap
(fixed pin) atau spur, mortise gauge memiliki pin kedua yang dapat disetel dan
dipasang pada posisi mana pun di sepanjang stem.
5. Jangka (Dividers)
Dividers, disebut juga ëkompas bersayap, terdiri dari dua kaki baja runcing yang
diputar.
6. Punches
Dua jenis punches digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanda masing-masing
adalah centre punchdengan ujung point bersudut 90° dan prick punch sudut ujung
pointnya dengan sudut 60°.

Gambar 3.9 Jangka (dividers)


Gambar 3.10 Punches

Perkakas Ukur
Perkakas ukur dapat dikelompokkan menurut fungsi dan penggunaannya yang
meliputi, yaitu :
1. Penggaris Lipat

Job sheet Praktik Kayu 31


Penggaris ini berukuran satu meter lipat empat. terbuat dari kayu (boxwood) atau
plastik. Setiap lipatan berukuran panjang 250 milimeter, dengan tanda ukuran
dalam milimeter.

Gambar 3.1 Penggaris Lipat

2. Mistar Baja (Steel Rule)


Mistar terbuat dari baja tahan karat (Stainless steel) atau dari baja berkarbon tinggi
yang akan memberikan daya tahan dan keakuratannya tidak akan berubah.

Mistar baja (metric).

Mistar baja
Gambar 3.2 Mistar Baja
3. Pita Pengukur (Measuring Tapes)
a. Steel Tape.
Pita pengukur dari baja ataupun plastik, ini biasanya berukuran panjang 10 meter,
20 meter atau 30 meter. Steel tape dimasukkan kembali ke dalam kotak melalui
mekanisme putaran. Pegangan dapat dilipat saat tidak digunakan.

Gambar 3.3 Steel Tape

b. Tape Rule

Job sheet Praktik Kayu 32


Tape rule tersedia dalam ukuran panjang 2, 3, 5 dan 7 meter. Penggarisnya
dilengkapi dengan power return spring yang secara otomatis mengembalikan tape
blade ke dalam kotak.

Gambar 3.4 Tape Rule

Perkakas Pemotong (Cutting Tools)


Alat pemotong digunakan untuk mengeluarkan kelebihan material dari benda kerja
untuk membuat suatu bentuk atau ukuran. Adapun macam-macam peralatan
pemotong (cutting tools), adalah sebagai berikut :
1. Pahat
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotong yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat yang
disesuaikan dengan pekerjaan tersebut. Antara lain diketahui :
a. Pahat Tusuk
▪ Gunanya untuk menusuk kayu.

Gambar 3.11 Bentuk dan cara menggunakan pahat

b. Pahat lubang

Job sheet Praktik Kayu 33


▪ Pahat lubang tipis
▪ Pahat lubang berpunggung
▪ Pahat lubang besar

Gambar 3.12 Macam-macam pahat lubang

2. Kikir (Hand Files&Rasp)


Kikir umumnya digunakan untuk membentuk dan menghaluskan logam, rasp
khususnya digunakan pada kayu atau kulit.

Gambar 3.13 Macam-Macam Kikir

3. Gergaji
Di dalam pekerjaan kayu, gergaji adalah termasuk salah satu perkakas yang sangat
penting sebagai alat potong dan belah untuk membagi-bagi kayu dalam beberapa
bentuk potongan yang dikehendaki. Ditinjau dari penggunaannya, gergaji dibuat
dalam dua bentuk, yaitu bentuk gergaji pemotong dan gergaji pembelah.

Job sheet Praktik Kayu 34


a. Gergaji Tangan(Hand Saw)
Gergaji tangan dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1) Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu dan arah
menggergaji adalah tegak lurus terhadap arah serat kayu, sedangkan posisi
gergaji berbentuk sudut 45o terhadap permukaan kayu.
2) Gergaji tangan pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah
menggergaji searah dengan arah serat kayu, posisi gergaji berbentuk sudut 60 o
terhadap permukaan kayu.

Gambar 3.14 Gergaji Pemotong

Gambar 3.15 Gergaji Pembelah

b. Gergaji Punggung
Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian atasnya atau
punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun gergaji cukup kaku.
Gigi-gigi gergaji punggung sangat halus sekali sehingga mempunyai gigi 12 sampai
14 tiap inchi).

Job sheet Praktik Kayu 35


Gergaji punggung sering digunakan pada pekerjaan kayu yang kecil-kecil dan yang
halus-halus, misalnya pada pembuatan purus, membuat serongan 45 o, membuat
sambungan ekor burung dan lain sebagainya, terutama pada pekerjaan meubel.

Gambar 3.16 Gigi Gergaji Punggung Gambar 3.17 Gergaji Ekor Burung

4. Ketam ialah sebuah perkakas/alat untuk menghaluskan serta meratakan


permukaan kayu. Ketam terdiri dari : rumah ketam dan mata ketam. Rumah
ketam ada yang dibuat dari kayu dan ada juga dari besi tuang .

Gambar 3.18 Ketam tangan dari kayu dan macam-macam ketam dari besi tuang

a. Ketam Pendek Kasar (Jack Plane)


Sesuai dengan namanya ketam ini gunanya untuk menghilangkan permukaan kayu
yang kasar bekas gergajian atau bekas pemotongan. Jadi hanya meratakan
permukaan kayu yang bergelombang-gelombang tinggi saja.

Job sheet Praktik Kayu 36


Gambar 3.19 Ketam pendek halus
Gambar 3.21 Mata Ketam dan
lidah pematah dan panjang

Gambar 3.20 Bentuk Ketam panjang


Gambar 3.22 Bentuk dan Macam-
macam ketam tongkat

b. Ketam Panjang (Jointer Plane)


Ketam panjang gunanya untuk mengetam kayu yang panjang-panjang supaya
permukaan menjadi halus dan rata. Ketam ini terdiri dari :
c. Ketam Tongkat (Spoke Shave)
Ketam tongkat dipergunakan untuk mengetam bulat panjang, sisi lengkung sisi
cekung, baik yang buntu ataupun langsung.
5. Pengebor (drilling)
Mengebor adalah proses membentuk sebuah lingkaran pada material padat dengan
menggunakan tekanan pada alat pemotong berputar sampai ia menerobos maasuk
kedalam benda kerja. Jenis-jenis mata bor antara lain :
a. Twist bit (mata bor untuk kegunaan umum).
b. Auger bit (mata bor untuk kayu).
c. Center bit (mata bor untuk kayu).
d. Expansion bit (mata bor untuk kayu).
e. Countersink bit (mata bor untuk kayu).
f. Bradawl (mata bor untuk kayu).

Job sheet Praktik Kayu 37


g. Mata bor obeng (screwdriver bit) meskipun bukan merupakan perkakas
pengebor termasuk dalam kelompok mata bor.

(a) Auger Bit

(c) Twist Bit


(b) Centre
(a) B
i
t
.

(d) Expansion Bit (f) Countersink Bit (e) Bradawl Bit


Gambar 3.23 Macam-Macam Mata Bor
Perkakas Pendorong (Driving Tools)
Alat pendorong/penekan digunakan untuk menyalurkan kekuatan (forces) yang
dapat membantu saat melakukan pemasangan dan pembongkaran komponen.
Peralatan pendorong/penekan terdiri dari :
1. Palu (hammer)
Palu (hammer) adalah perkakas pemukul yang terdiri dari kepala (head) dari baja
yang dipasang pada sebuah gagang. Palu terutama sekali digunakan oleh pekerja

Job sheet Praktik Kayu 38


konstruksi untuk mengencangkan bagian-bagian konstruksi.Palu dibuat dalam
berbagai bentuk dan ukuran. Setiap palu memiliki fitur khusus masing-masing yang
memenuhi kebutuhan pekerja konstruksi. Macam-macam palu dapat dibedakan
menjadi 5 (lima) macam, yaitu :
a. Claw Hammer
Claw hammer memiliki permukaan menonjol untuk memukulkan paku dan fixing
lainnya dan cakar (claw) untuk menarik paku yang bengkok atau yang tidak
diinginkan.
b. Warrington Pattern Hammer/Crosspein Hammer
Warrington pattern hammer adalah palu joinery ringan yang memiliki cross pein.
Palu ini cocok untuk memasukkan brad dan panel pin. Cross pein memudahkan
untuk mulai memasukkan paku-paku berukuran lebih kecil dan memasukkan paku
ke dalambagian-bagian pojok yang tidak bisa dijangkau oleh round driving face.
c. Brad Hammer
Palu ini sama dengan jenis Warrington hammer, tetapi lebih kecil. Palu ini hanya
cocok untuk pekerjaan kabinet ringan.

d. Palu Kayu (mallet)


Mallet memiliki kepala dari kayu dengan permukaan yang untuk dipukulkan
berukuran besar.
e. Palu Dengan Kepala Lunak (soft faced hammer)
Palu kepala lunak dibuat untuk digunakan dalam pemanfaatan jenis kekuatan
ketukan/tekanan tanpa menimbulkan kerusakan atau bekas pada permukaan pada
komponen.

(a)
(b)
(d)

Job sheet Praktik Kayu 39

(e)
2. Pembenam Paku (nail punch)
Nail punch adalah sepotong baja keras berukuran panjang kira-kira 100 mm yang
dirancang untuk memukul kepala paku di bawah permukaan kayu.

Gambar 3.25 Pembenam Paku (nail punch)

3. Obeng
Ada berbagai macam obeng yang dirancang untuk disesuaikan dengan berbagai
ukuran sekrup dan berbagai jenis slot.

Gambar 3.26 Obeng.

Job sheet Praktik Kayu 40


Perkakas Penjepit (Gripping Tools)
Peralatan penjepit digunakan untuk menahan komponen yang akan di bongkar,
dipasang, dikerjakan atau disetel. Peralatan penjepit dibedakan menjadi 4 (empat)
macam, adalah sebagai berikut :
1. Bench vice
Bench vice dipasang pada bangku joiner dan digunakan untuk menahan bagian yang
dikerjakan saat operasi penggergajian (sawing), penyambungan (jointing) dan
pembentukan (shaping).

Gambar 3.27Bench Vice. Gambar 3.28 G-Clamp.

2. G-Clamp.
G-clamp terdiri dari bagian berbentuk G dengan sekrup yang dapat dikencangkan
untuk menahan bagian yang dikerjakan.

3. Quick-action bar clamp


Bar-clamp adalah adaptasi dari G clamp dan digunakan secara luas dalam bengkel
dan di lapangan.
4. Sash clamp
Sash clamp terdiri dari bar berbentuk T dengan shoe yang dapat disetel yang dapat
diposisikan di sepanjang batang dan clamping screw.

Job sheet Praktik Kayu 41


Gambar 3.30 Sash Clamp
Gambar 3.29 Quick-Action Bar Clamp

Perkakas Pengetes/Penguji (Testing Tools)


Peralatan pengetes/penguji dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, adalah sebagai
berikut :
1. Siku (Frame Square)
Siku adalah sangat berguna untuk benda kerja yang berukuran. Ia digunakan untuk
membuat garis dan pengujian pinggiran yang bersudut 90º atau segi empat terhadap
satu sama lain.

Gambar 3.31 Siku (frame square)

a. Adjustable Combination Try Square


Square ini memiliki blade yang dapat digerakkan melalui stock dan dipasang dalam
posisi apa pun yang diinginkan. Stock juga memiliki shoulder bersudut 45o

Gambar 3.32 Adjustable


Combination Try Square.

b. Sliding bevel yang dapat disetel (Adjustable sliding bevel)


Perkakas ini digunakan untuk mengukur bevel atau slope dari suatu pola dan
kemudian menggunakannya dalam pekerjaan.

Gambar 3.33 Adjustable Sliding


Bevel.
Job sheet Praktik Kayu 42
2. Pelurus level (Precision level)
Perkakas leveling digunakan untuk mengetes pekerjaan apakah berada dalam posisi
horisontal (level) dan untuk mentransfer suatu level dari titik referensi level tertentu
ke posisi-posisi yang diperlukan di tempat. Titik referensi level untuk suatu tempat
disebut level datum atau datum dan dari titik inilah semua pengukuran level di atas
dan di bawah diambil.

Gambar 3.34 Pelurus level


(Precision level)

3. Bandul (Plumb Bob)


Bandul adalah bentuk logam pemberat yang khusus dengan ujung runcing pada
bagian ujung dan di gantung dengan sebuah tali/benang dari atas. Ia digunakan
untuk membentuk garis tegak lurus antara dua titik.

Gambar 3.35 Bandul (Plump bob)

Job sheet Praktik Kayu 43

Anda mungkin juga menyukai