PRAKTIK KAYU
Oleh :
Kelas : …………………………………………………..
2.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas manual.
b. Mengetam kayu secara rata, lurus dan siku dengan baik.
c. Melukis atau memberi tanda (gambar) pada benda kerja.
d. Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji manual
dengan baik dan benar.
3.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan dan mesin ketam, gergaji listrik
b. Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
Peralatan mesin Bor ini tersebut dilengkapi dengan pengunci yaitu sebuah
alat untuk mengunci mata bor. Oleh sebab itu simpanlah pengunci mata bor
tersebut pada tempat yang sudah tersedia yaitu pada kabel dibawah pegangan.
Sedangkan mata bor yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan benda kerja
yang akan dikerjakan.
7. Pengatur Kecepatan
8. Ventilasi
4.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan dan perkakas hand power tool
b. Membuat bentuk hubungan ibu pintu tiang dengan ambang atas.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Menerangkan prinsip hubungan dan bentuk ibu pintu, serta bagian-bagian
hubungannya.
7.1 Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan/hubungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda
dan plat tembok.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
e. Menerangkan konstruksi hubungan tersebut.
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa dan peserta pelatihan dapat :
▪ Mengenal macam-macam perkakas dan peralatan kayu.
▪ Menjelaskan fungsi dari perkakas dan peralatan kayu.
▪ Menentukan perkakas dan peralatan yang akan digunakan. secara baik dan
benar.
Pendahuluan
Untuk membuat berbagai konstruksi sambungan dan komponen dalam pembuatan
konstruksi dari kayu diperlukan perkakas dan peralatan, mencakup peralatan kerja
tangan (perkakas), peralatan mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (static
machines).
Untuk mengetahui, menggunakan dan merawat perkakas kerja kayu yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi, harus :
▪ Memiliki pemahaman tentang keterampilan dan pengetahuan tentang pekerjaan
konstruksi.
▪ Mengembangkan rasa menghargai standar keselamatan kerja yang disyaratkan.
▪ Mengetahui cara memilih perkakas yang benar.
▪ Mampu menyusun atau mempersiapkan pekerjaan untuk suatu pekerjaan.
▪ Memiliki kemahiran dalam menggunakan setiap perkakas.
Perkakas Ukur
Perkakas ukur dapat dikelompokkan menurut fungsi dan penggunaannya yang
meliputi, yaitu :
1. Penggaris Lipat
Mistar baja
Gambar 3.2 Mistar Baja
3. Pita Pengukur (Measuring Tapes)
a. Steel Tape.
Pita pengukur dari baja ataupun plastik, ini biasanya berukuran panjang 10 meter,
20 meter atau 30 meter. Steel tape dimasukkan kembali ke dalam kotak melalui
mekanisme putaran. Pegangan dapat dilipat saat tidak digunakan.
b. Tape Rule
b. Pahat lubang
3. Gergaji
Di dalam pekerjaan kayu, gergaji adalah termasuk salah satu perkakas yang sangat
penting sebagai alat potong dan belah untuk membagi-bagi kayu dalam beberapa
bentuk potongan yang dikehendaki. Ditinjau dari penggunaannya, gergaji dibuat
dalam dua bentuk, yaitu bentuk gergaji pemotong dan gergaji pembelah.
b. Gergaji Punggung
Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian atasnya atau
punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun gergaji cukup kaku.
Gigi-gigi gergaji punggung sangat halus sekali sehingga mempunyai gigi 12 sampai
14 tiap inchi).
Gambar 3.16 Gigi Gergaji Punggung Gambar 3.17 Gergaji Ekor Burung
Gambar 3.18 Ketam tangan dari kayu dan macam-macam ketam dari besi tuang
(a)
(b)
(d)
(e)
2. Pembenam Paku (nail punch)
Nail punch adalah sepotong baja keras berukuran panjang kira-kira 100 mm yang
dirancang untuk memukul kepala paku di bawah permukaan kayu.
3. Obeng
Ada berbagai macam obeng yang dirancang untuk disesuaikan dengan berbagai
ukuran sekrup dan berbagai jenis slot.
2. G-Clamp.
G-clamp terdiri dari bagian berbentuk G dengan sekrup yang dapat dikencangkan
untuk menahan bagian yang dikerjakan.