Anda di halaman 1dari 6

Kode.

Subjek : Praktek Kayu Tanggal


RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait 05-03-2024

LEMBAR KERJA
BAB 2

SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT

2.1 Dasar Teori


Pada Jobsheet Sambungan Bibir Miring Berkait, kita harus mengetahui
kegunaannya. Sambungan bibir miring berkait adalah untuk mempermudah
perpanjangan kayu pada penggunaan-penggunaan kayu yang ukurannya lebih
panjang. Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok menerus yang terletak
pada 3 tumpuan atau lebih akan disambung, dengan syarat sambungan harus
terletak didekat tumpuan. Sambungan ini misalnya digunakan pada penyambungan
dalam konstruksi kuda-kuda balok bubungan/nok, balok gording, balok lantai dan
lain-lainnya.

2.2 Tujuan
a. Mahasiswa lihai menggunakan perkakas tangan
b. Mahasiswa mampu memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan bibir
miring berkait
c. Mahasiswa mampu melaksanakan pekerjaan pemahatan dengan baik
d. Mahasiswa mampu mendesain bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama
sambungan bibir miring berkait
e. Mahasiswa mampu membuat bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama
sambungan bibir miring berkait
f. Mahasiswa mampu menerapkan dalam konstruksi kuda-kuda, balok
bubungan/nok, balok gording, balok lantai dan lain sebagainya;
g. Mahasiswa mampu membuat gambar kerja (bestek) berbagai jenis sambungan
kayu, terutama sambungan bibir miring berkait
h. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan sesuai dengan perencanaan
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait 05-03-2024

LEMBAR KERJA
2.3 Alat dan Bahan

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10 11
12
Keterangan :
1. Kayu usuk/ Kaso 5×7 10. Palu Kayu
2. Bangku kerja 11. Pisau Kikir
3. Ragum / Penjepit 12. Pisau Pahat
4. Gergaji belah
5. Ketam Listrik
6. Penggaris Siku
7. Pensil Kayu
8. Perusut
9. Rol Meter
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait 05-03-2024

LEMBAR KERJA
2.4 Langkah Kerja
1. Kayu/ benda kerja disiapkan dengan ukuran matang 4x6x60 dengan sisi yang
siku dan datar
2. Setelah itu potong menjadi 2 bagian sama panjang yaitu masing-masing 30 cm
3. Lukis benda kerja sesuai dengan gambar kerja :
1. Mencari nilai panjang sambungan sesuai dengan gambar kerja
dengan ketentuan panjang sambungan = 2-3 (h), bila sudah diketahui
beri garis penanda panjang sambungan dari ujung kayu.
2. Membuat garis lurus horizontal dari penanda panjang sambungan
hingga ujung kayu sebanyak 5 baris dengan jarak 1,2 cm tiap garis
dimulai dari bagian kayu teratas hingga paling bawah
3. Menarik garis melintang dari garis horizontal teratas yang telah
dibuat hingga menemui garis kedua dari bawah, lalu tarik garis
melintang lagi dari ujung garis horizontal kedua, hingga menemui
garis terbawah atau ujung kayu.
4. Dengan begitu, maka terbentuk pertemuan garis dari garis melintang
dan horizontal, buatlah garis lurus yang menyambung dengan garis
tersebut, maka terbentuklah sudut yang sesuai dengan gambar kerja
dan lukisan sambungan pada gambar kerja telah selesai
4. Gergaji bagian sisa kayu yang tidak terkait dengan gambar kerja, namun jangan
terlalu dekat dengan gambar kerja
5. Buatlah pola pahat dengan menggergaji secara vertikal mengikuti bentuk
gambar kerja pada kayu.
6. Mulailah memahat kayu mengikuti pola yang sudah dibuat dengan perlahan dan
tidak melewati garis gambar,
7. Setelah pemahatan selesai, sempurnakan bentuk sambungan dengan mengikir
kayu hingaa tiap sisinya siku, dan sambungannya terpasang dengan sempurna.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait 05-03-2024

LEMBAR KERJA
2.5 Gambar Kerja
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring Berkait 05-03-2024

LEMBAR KERJA
2.6 Kesimpulan dan Saran
2.6.1 Kesimpulan
Pembuatan sambungan bibir miring berkait memerlukan skill yang baik dalam
menggunakan peralatan tangan khususnya pada saat menggunakan pahat. Dalam
pemahatan sangat diperlukan sikap kehati-hatian yang tinggi, kemudian bila pahat
terasa sulit digunakan ada kemungkinan ketajaman pahat sudah berkurang. Jadi
setiap saat perlu penajaman pahat supaya hasil bisa maksimal. Pada hasil
pekerjaan di usahakan sambungan bisa menempel dan mengait dengan baik, antar
sambungan bisa rata, lurus, kokoh dan rapat.

2.6.2 Saran

1. Periksalah ketajaman pahat pada sebelum digunakan. Bila dirasa kurang


tajam maka asahlah terlebih dahulu menggunakan batu asah.
2. Pada saat praktek pergunakanlah alat sesuai fungsinya.
3. Konsultasi pada pembimbing pada setiap tahapan pekerjaan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pekerjaan.
4. Tidak diperkenankan mengeruk permukaan kayu dengan pahat.
5. Pada waktu bekerja tidak boleh bergurau.
6. Jangan memukul dengan benda kerja yang ada.
7. Akibat tidak memperhatikan keselamatan kerja tangan bisa terluka.
8. Selalu periksa dan cek serta bersihkan alat sebelum dikembalikan.
9. Bersihkan lingkungan tempat kerja sebelum waktu praktek selesai.

Anda mungkin juga menyukai