MODUL 3
PEMBUATAN SAMBUNGAN ARAH MEMANJANG
A. Pendahuluan
Modul ini berisi sepintas pengetahuan tentang sambungan memanjang baik kayu
yang berbentuk balok maupun berbentuk papan dan pelaksanaan pembuatan beberapa
sambungan kayu balok memanjang dan sambungan kayu papan memanjang yang
merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktek dasar pembuatan
konstruksi kayu mahasiswa untuk membentuk salah satu bagian kompetensi melaksanakan
dasar-dasar pekerjaan kayu konstruksi bangunan.
Modul ini disajikan untuk membantu mahasiswa melaksanakan praktek tanpa harus banyak
dibantu oleh dosen/instruktur bahkan bila masih ada waktu dan bahan dapat menambah
keterampilan dengan mempraktekkan contoh-contoh sambungan lain atau variasi
sambungan lain sehingga menjadi lebih terampil.
Modul ini terdiri dari 6 kegiatan belajar yang semuanya membahas sambungan
kayu memanjang, yakni: (1) Sambungan Arah Memanjang, (2) Membuat sambungan bibir
lurus berkait, (3) Membuat sambungan bibir miring berkait, (4) Membuat sambungan
papan memanjang dengan ekor burung tunggal, (5) Membuat sambungan memanjang
dengan kunci sesisi, (6) Membuat sambungan memanjang dengan kunci jepit.
Setelah dengan cermat mempelajari modul ini maka diharapkan mahasiswa dapat:
Kegiatan belajar mahasiswa dalam modul ini terdiri 4 kegiatan pembelajaran: (1) Uraian
materi pemebelajaran, (2) Rangkuman materi esensial/penting, (3) Latihan, (4) Tes
B. PENYAJIAN
1. PENGETAHUAN
Sebuah sambungan pada suatu konstruksi bangunan baik itu dari beton, baja maupun dari
kayu merupakan suatu titik terlemah pada konstruksi tersebut, oleh sebab itu dalam
melaksanakan penyambungan harus memperhatikan syarat-syarat ukuran sambungan dan
gaya-gaya yang akan bekerja pada sambungan tersebut. Syarat-syarat ukuran sambungan
dapat dilihat pada contoh gambar sambungan sedangkan gaya-gaya yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Gaya Tarik
Bila yang bekerja gaya tarik, maka sambungan kedua batang kayu tersebut harus saling
mengait agar tidak mudah lepas, misalnya memakai sambungan bibir miring berkait.
2. Gaya Desak
Bila yang bekerja gaya desak, maka sambungan kedua batang kayu diusahakan agar
permukaan batang yang akan disambung saling menempel rapat. Misalnya memakai
sambungan lurus tekan.
Bila yang bekerja gaya lintang dan momen, maka gaya lintang akan menyebabkan
sambungan akan saling bergeser sedang momen akan menyebabkan suatu lenturan. Maka
dalam hal ini sambungan harus kuat dan kaku misalnya memakai sambungan pengunci.
4. Gaya Puntir
Bila sambungan atau hubungan ada gaya puntir, maka sambungan kedua batang kayu
harus saling mencengkeram agar tidak mudah terjungkit lepas misalnya memakai
sambungan tarikan lurus rangkap untuk sambungan tiang dan hubungan pen dan lubang
untuk hubungan sudut.
Untuk mendapatkan sambungan yang awet dan kuat, maka cara mengerjakan sambungan
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Cara mengerjakan sambungan kayu tidak boleh sampai merusak kayunya, misalnya:
kayu tidak boleh dipukul langsung tetapi harus diberi bantalan pelindung, salah bor
akan terjadi lubang yang sia-sia dan lubang ini merupakan awal pelapukan, salah
gergaji akan mengurangi luas penampang kayu.
2. Kayu yang akan disambung harus merupakan pasangan yang pas, maksudnya tidak
boleh terlalu longgar karena akan mudah lepas atau bergeser, dan juga tidak boleh
terlalu kencang (Jw. sesak) karena kalau dipaksakan akan ada bagian yang rusak atau
pecah.
3. Sebelum kedua kayu yang akan disambung disatukan, lebih dahulu bidang-bidang
sambungannya diberi cairan pengawet agar tidak mudah lapuk, sebab biasanya
daerah sambungan mudah dimasuki air dan air yang tertinggal ini menyebabkan
pelapukan.
4. Sambungan kayu diusahakan agar terlihat dari luar, karena untuk memudahkan
kontrol dan perbaikan.
1. PENGETAHUAN DASAR
Sambungan bibir lurus berkait adalah salah satu sambungan balok memanjang yang
digunakan untuk sambungan memanjang konstruksi kayu yang penggunaannya menumpu,
misalnya untuk balok tembok, dsb.
2. LEMBAR KERJA
Alat:
1. Gergaji pemotong
2. Gergaji pembelah
3. Gergaji punggung
4. Ketam
5. Pahat lubang
6. Pahat tusuk
7. Palu kayu
8. Palu Besi
9. Alat-alat lukis:
- Pensil dan Krespen
- Siku-siku
- Perusut ganda
- Mistar baja/Rolmeter.
Keselamatan Kerja
Langkah Pengerjaan
1. PENGETAHUAN DASAR
Sambungan bibir miring berkait adalah salah satu sambungan kayu memanjang yang dapat
menahan beban lentur sehingga sambungan ini dapat digunakan untuk menyambung balok
tarik, gording, jurai luar/jurai dalam dan sebagainya.
2. LEMBAR KERJA
Alat:
1. Alat tulis:
- Pensil/krespen
- Mistar baja/rol meter
- Siku-siku
- Perusut
- Jangka dan sebagainya
2. Gergaji pemotong
3. Gergaji pembelah
4. Gergaji punggung
5. Ketam panjang
6. Pahat lubang
7. Pahat tusuk
8. Palu kayhu
9. Palu besi
Keselamatan Kerja
Langkah Pengerjaan
Sambungan papan memanjang dengan ekor burung tunggal adalah salah satu konstruksi
sambungan papan memanjang yang menggunakan takik setengah tebal kayu yang
berbentuk ekor burung tunggal. Sambungan ini banyak digunakan untuk sambungan
lisplang dan sambungan-sambungan papan memanjang lainnya.
2. LEMBAR KERJA
Alat:
1. Gergaji potong
2. Gergaji pembelah
3. Gergaji punggung
4. Ketam panjang
5. Pahat lubang
6. Pahat tusuk
7. Palu Kayu
8. palu besi
9. Alat-alat lukis:
o Pensil dan krespen
o Siku-siku
o Perusut ganda
o Mistar baja/rol meter
Keselamatan Kerja
Langkah Pengerjaan
10. Merangkai sambungan ekor burung (tunggal) tertutup, hingga sambungan rapat,
rapi dan plat (tidak baling).
11. Memeriksakan/memilahkan hasil praktek kepada dosen/instruktur.
1. PENGETAHUAN DASAR
Sambungan memanjang dengan kunci sesisi yang kita praktekkan disini adalah sambungan
untuk batang tarik kuda-kuda yang berhubungan dengan tiang kuda-kuda dan balok
penyokong kuda-kuda yang menggunakan kunci sesisi yang terletak di atas sambungan
bibir miring pada batang tarik tersebut.
2. LEMBAR KERJA
Bahan:
Alat:
1. Alat-alat lukis:
- Pensil dan krespen
- Siku-siku
- Mistar baja/rol meter
2. Gergaji potong
3. Gergaji pembelah
4. Gergaji punggung
5. Ketam panjang
6. Pahat lubang
7. Pahat tusuk
8. Palu Kayu
9. Palu besi
Keselamatan Kerja
Langkah Pengerjaan
1. PENGETAHUAN DASAR
Sambungan memanjang dengan kunci jepit itu adalah sambungan yang balok tariknya
hanya dipertemukan dan ditakik atau dibuat takik, bibir miring dan sebagainya lalu dijepit
dengan dua batang kayu penjepit dan 4 bauh mur baut.
2. LEMBAR KERJA
Bahan:
Alat:
- Alat-alat lukis
- Pensil dan krespen
- Siku-siku
- Mistar baja/rol meter
- Perusut
- Gergaji potong
- Gergaji pembelah
- Gergaji punggung
- Ketam
- Pahat lubang
- Pahat tusuk
- Palu kayu
- Palu besi
- Bou engkol
- Kunci pas
Keselamatan Kerja
Langkah Pengerjaan
C. PENUTUP
C.1. TES
2. Dalik SA. Oja Sutiarno. 1978. Petunjuk Pengerjaan Kayu 1, Proyek Pengadaan
Buku, Dapdikbud, Dikmenjur.
1. Sambungan: Adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua atau lebih batang kayu
untuk memenuhi kebutuhan panjang, lebar atau tinggi tertentu dengan bentuk
konstruksi yang sesuai dengan gaya-gaya yang akan bekerja pada batang kayu
tersebut sesuai penggunaan konstruksi kayu tersebut.
2. Sambungan Kayu Memanjang: Adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua
batang atau lebih balok kayu atau papan kayu untuk memenuhi panjang tertentu yang
dibutuhkan.
3. Sambungan Ekor Burung Tunggal: Adalah sebuah sambungan papan memanjang
dengan takikan dan lidah yang berbentuk ekor burung tunggal.
4. Sambungan bibir lurus berkait: Adalah konstruksi sambungan untuk balok kayu
memanjang yang menggunakan takikan yang kedalamannya berbeda antara separo
ujung depan sambungan dan separuh pangkal sambungan sehingga perbedaan
kedalaman takikan tersebut sebagai kait sambungan.
5. Sambungan bibir miring berkait: Adalah konstruksi sambungan untuk balok kayu
memanjang yang menggunakan takikan miring yang kedalamannya berbeda antara
separuh ujung dan separuh pangkal sehingga perbedaan takikan merupakan kait
sambungan tersebut.
6. Sambungan memanjang dengan kunci sesisi: Adalah suatu konstruksi sambungan
memanjang misalnya sambungan bibir miring berkait yang diperkuat/dikunci disisi
atas yang diperkuat dengan takikan dan mur baut.
7. Sambungan memanjang dengan kunci jepit: Adalah suatu konstruksi sambungan
memanjang misalnya sambungan takik, atau purus lurus yang diperkuat/dijepit
dengan dua batang kayu kanan kiri dan diperkuat dengan mur dan baut.