DAN ALAT-
ALAT
AINI TAZKIYAH (04)
PENYAMBUNG
XIII DITF
b. Uraian Materi
2) Alat Penyambunga Kayu
Perluasan pengetahuan dan kemungkinan-kemungkinan
sambungan serta alat-alat penyambung adalah salah satu
bidang yang penting dalam perkembangan teknik konstruksi
kayu rasional.
karakteristik dalam konstruksi kayu adalah juga adanya
deformasi- deformasi atau pregeseran pergeseran pada
sambungan-sambungan.
Menganggap efisiensi suatu konstruksi
kayu tanpa sambungan sama dengan 100% maka, “overall
efficiency” konstruksi-konstruksi dengan bermacam-macam
alat penyambung dalat dinilai sebagai berikut :
• Dengan sambungan baut 30%
• Dengan sambungan paku 50%
• Dengan sambungan pasak 60%
• Dengan sambungan perekat 100%
3) SambunganDengan Baut
Baut sebagai alat penyambung yang dibebani, banyak
dipakai meskipun sebetulnya tidak begitu baik karena
• Efisiensi rendah
• Deformasi besar
Indonesia telah menetapkan syarat-syarat dan cara
perhitungan serta perencanaan berdasarkan penyelidikan-
penyelidikan sendiri, yang telah ditetapkan dalam PKKI Pasal
14 oleh Ir. Suwarno Wirjomarto
(Universitas Gadjah Mada), syarat-syarat tersebut sebagai
berikut :
1. Alat penyambung baut harus dibuat dari baja St. 37 atau dari
besi yang mempunyai kekuatan paling sedikit seperti St. 37.
2. Lubang baut harus dibuat secukupnya saja dan kelongggaran
tidak boleh lebih daari 1,5 mm.
3. Garis tengah baut paling kecil harus 10 mm (3/8”), sedang
untuk sambungan, baik bertampang satu maupun bertampang dua,
dengan tebal kayu lebih besar dari 8 cm, harus dipakai baut
dengan garis tengah paling kecil 12,7 mm (1/2”).
4. Baut harus di sertai pelat ikutan yang tebalnya minimum 0,3 d dan
maksimum 5 mm dengan garis tengah 3 d, atau mempunyai bentuk
persegi empat, lebarnya 3 d, dimana d = garis tengah baut. Jika
bautnya sebagai pelengkap, maka tebal pelat ikutan dapat diambil
minimum 4 mm.
5. Sambungan dengan baut dibagi dalam 3 golongan menurut
kekuatan kayu, yaitu golongan-golongan I, II dan III. Agar
sambungan dapat memberi hasil kekuatan yang sebaik-
baiknya (uitgenut), hendaknya λb= diambil dari angka-angka
yang tertera di bawah ini
6. Tegangan-tengan dalam arah sambu-ngan maupun pada
penampang baut dianggap rata dalam perhitungan.
7. Jika pada sambungan bertampang satu, salah satu
batangnya adalah dari besi (baja) atau pada sambungan
bertampang dua pelat-pelat penyambungnya dari besi (baja),
maka harga-harga S dalam rumus-rumus tersebut dapat
dinaikan 25%.
8. Apabila baut tersebut dipergunakan pada konstruksi dalam
keadaan selalu terendam dalam air untuk bagian konstruksi
yang tidak terlindungi dan kemungkinan besar kadar lengas
kayu akan selalu tinggi, maka di dalam perhitungan,
kekuatannya harus dikalikan dengan angka 2/3.
2. Toothed Ring
3. Bulldog connector
4. Claw-plate connector
5. Shear-plate connector
6. Spike-gird
6) Sambungan Dengan Perekat
Sambungan dengan perekat berlainan dengan sambungan-
sambungan baut, paku atau pasak, bagian-bagiannya kayu tidak
disambung pada titik melainkan pada bidang-bidang,
sedangkan mempunyai kekakuan yang jauh lebih tinggi.