Anda di halaman 1dari 7

fiqri

RABU, 14 NOVEMBER 2018

makalah kikir

KIKIR

Nama Anggota:
1.    Fiqri Nur Hidayanto (19)

2.    Frian Ardiyansyah (20)

3.    Iqbal Al Farabi Riftar (21)

4.    Irfani Firdaus (22)

5.    Kholan Sururi (23)

6.    Maftuhin Ridho (24)

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas SIMDIG dengan judul “KIKIR”.
Penulis tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kediri, 31 Mei 2018

Penyusun

A. Pengertian kikir
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja. Kegunaan
kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang,
membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan
sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.
B. Bentuk Kikir
Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.

Berikut ini kikir berdasarkan bentuknya

1.    Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus
kikir. Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus.

2.    Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian ujungnya berkurang. Fungsinya
membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
3.    Kikir segi empat (square) , fungsinya membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.

4.    Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga, segitiga kikir pada bagian ujungnya
mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau
lebih besar.

5.    Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan
bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil.

6.    Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan,meratakan dan
membuat bidang cekung.
7.    Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung, dan membuat
bidang cekung.
8.    Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil. Fungsinya untuk
menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.

Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:


1.    Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.
2.    Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda
kerja.
3.    Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang benda kerja.
Menurut penampangnya kikir dibedakan atas :
1.    Kikir Blok / Rata

2.    Kikir segitiga

3.    Kikir Bulat

4.    Kikir setengah bulat

Menurut Bentuk Giginya, kikir dibedakan atas :

a. Gigi Pahatan tunggal


b. Gigi Pahatan Silang

c. Gigi Pahatan Parut

d. Gigi Pahatan Tunggal Cembung

C. Bagian bagian kikir


D. Prosedur Pengikiran

1. Memilih dan menyiapkan tempat kerja


2. Melemaskan sendi-sendi tangan.
3. Melakukan gerakan utama atau dasar sebanyak mungkin.
4. Penjepitan benda kerja.
5. Tanggem yang digunakan.
6. Pemegang kikir

a. Memilih dan menyiapkan tempat kerja.


Tinggi tempat haruslah disesuaikan dengan bentuk dari benda kerja yang akan dikerjakan
dan ketinggian si pengikir yang melakukan pengikiran.
b. Melemaskan sendi-sendi tangan
Posisi kerja memperlihatkan bagaimana kecakapan seseorang bekerja. Selama mengikir,
badan berdiri di sebelah kiri benda kerja atau material dengan posisi kaki tetap pada
tempatnya. Jarak antar kaki deisesuaikan dengan panjang kikir.Sudut antara poros tanggem
dan kaki kira-kira membentuk sudut 300, sedangkan untuk kaki kanan membentuk sudut
kurang lebih 75.
 c. Melakukan gerakan utama / dasar sebanyak mungkin.
Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya condong kedepan selama
pengikiran berlangsung. Sementara posisi kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran
berlangsung.
Sedangkan arah pandangan mata selalu terpusat (diarahkan) melihat pada benda kerja
yang akan dikerjakan atau dikikir.

 d. Penjepitan benda kerja. (ragum / catok)

Ragum atau catok adalah suatu peralatan yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada
saat proses pengikiran selain itu ragum atau catok bias juga digunakan untuk, menggergaji,
memahat, dll.
Dalam pengerjaannya, biasanya digunakan ragum sejajar.

e. Spesifikasi ragum

Pada umumnya ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja tuang. Yang terpenting
dalam pengikiran adalah pemasangan ragum harus kuat. Banyak sekali jenis ragum yang
digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan tangan. Di ATMI (asosiasi tekhnik mesin
Indonesia), ragum yang digunakan dalam praktek pengikiran tingkat satu adalah ragum
sejajar, dimana rahang yang bergerak (movable jaw) digerakkan oleh poros berulir dan
bergerak kebelakang.
Rahang (jaw) atau mulut dapat diganti dan dikeraskan (hardened jaw) Apabila ragum
dipakai setiap hari, permukaan yang saling bergesekan dan berulir harus sering dibersihkan
dan diberi oli atau dilumasi.
Penting: jangan mengencangkan tangkai handle dengan pipa atau hammer

f. Pemegang Kikir.
Pemegang kikir harus dipasang lurus dengan tangkai kikir dan haruslah kuat. Kikir yang
dipakai harus bergagang atau bertangkai. jika ketentuan ini diabaikan akan mengakibatkan
tangan menjadi rusak disebabkan karena tangkai kikir bergesekan lansung dengan telapak
tangan. Pemegang kikir harus dibor terlebih dahulu sebelum dipasang ke tangkai kikir.
Adapun diameter bor dan kedalamannya harus disesuaikanj dengan ukuran kikir. Sewaktu
memasang, dapat dilakukan dengan jalan memanaskan terlebih dahulu tangkai kikir sampai
merah suram, kemudian kikir dimasukkan pada handle kayu sehingga membentuk lubang
yang pas.

E. Cara memegang kikir

Cara memegang kikir adalah sebagai berikut: Tangan kanan memegang handle kikir dengan
kuat dan tekan gagang kikir tersebut dengan telapak tangan bagian bawah.
Ibu jari terletak diatas, sedangkan jari-jari yang lainnya berada di bawah gagang. Sedangkan
tangan kiri memegang ujung kikir dengan telapak tangan dan ibu jari dengan rapat satu
sama lain melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir tersebut. Dengan cara
memegang kikir seperti ini akan dapat mengikir benda kerja dengan baik.

F. Mengikir permukaan yang rata

Untuk melakukan ini harus diperlukan 3 hal utamasehingga optimal, antara lain yang harus
dilakukan adalah tekanan pada saat mengikir.

1.    Apabila mulai melakukan pengikiran harus diperhatikan tekanan yang besar pada
tangan kiri. Sedangkan tekanan yang ringan pada saat mulai pengikiran.
2.    Tekanan kedua tangan harus berimbang, karena pada saat itu benda terkikir.
3.    Setelah kikir sampai pada ujung benda, kedudukan kikir sudah berada di ujung langkah,
meka tekanan tangan kanan harus maximal. Sehingga diperoleh penyayatan yang stabil.
Pada saat menarik kebelakang kikir tidak diberi tekanan sama sekali agar gig potong kikir
tidak cepat tumpul. Hal ini dilakukan untuk pengikiran siku, sejajar dan rata.
Namun semua teori tersebut tidak dapat dipaksakan kepada semua operator, karena setiap
orang memiliki daya penyesuaian dan karakter gaya yang berbeda-beda. Hanya secara
umum saja dari teori tersebut yang memang harus diterapkan. Sedangkan teknik yang lebih
spesifik dan bersifat individu dapat berbeda setiap orang
Beberapa contoh penyesuaian individu terhadap teori prosedur kerja antara lain:

Lebar kaki yang sama dengan panjang kikir dan sudut antara kedua telapak kaki menurut
teori adalah 60 derajat, namun ada beberapa orang yang merasa lebih nyaman dengan kaki
lebih rapat maupun lebih renggang.
Selain itu, teknik mengikir untuk membuat flat pada benda kerja, bagi pemula dapat
dikerjakan dengan lebih cepat jika pada bagian tengah benda terlebih dahulu dikikir, lalu
dilanjutkan pada bagian pinggir. Hal ini dilakukan untuk menghindari agar benda kerja tidak
cembung (bagian pinggir lebih rendah daripada bagian tengah). Karena menurut analisis
yang diperoleh, akan lebih sulit meratakan benda cembung daripada meratakan benda
cekung. Setelah benda menjadi cekung, maka selanjutnya tinggal meratakan bagian
pinggirnya.
Kesulitan yang biasa terjadi (pada pemula) adalah belum stabilnya gerakan ayunan (tarikan
dan dorongan) kikir sehingga menyebabkan benda menjadi cembung. Karena saat
mengayun, yang terkikir hanya bagian sisi pinggirnya saja bila ayunan kikir tidak benar-
benar datar. Pengikiran tidak hanya membutuhkan tenaga dan strategi (teknik), tetapi juga
kesabaran.

Daftar Pustaka

http://imanktheharoker.blogs.uny.ac.id/2015/11/12/cara-mengikir-besi-logam-yang-baik-dan-
benar/

http://teknikpermesinann.blogspot.com/2016/01/jenis-jenis-kikir-dan-penggunaannya.html
http://teknikcivil2.blogspot.com/2013/11/jenis-jenis-kikir-dan-kegunaanya.html

Diposting oleh FQR Creations di 20.40 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
MENGENAI SAYA
FQR Creations
Lihat profil lengkapku
ARSIP BLOG
 ▼  2018 (1)
o ▼  November (1)
 makalah kikir
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai