Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikum Pembentukkan Dasar merupakan sebuah mata kuliah wajib
yang harus diikuti oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif yang mana di
dalamnya tercakup tiga praktik yaitu pembuatan Palu, Mur serta Baut, dan Engsel.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu
mengaplikasikan segala ilmu dan teori-teori yang telah didapatkan di bangku
perkuliahan, tetapi juga harus mampu menimba pengetahuan baru dan bekerja
sama di tempat mereka melakukan praktek ini.
Mahasiswa teknik mesin calon guru ataupun yang bukan calon guru harus
benar-benar memahami dan menguasai kerja bangku sebagai bekal mengajar
ataupun bekerja dalam industri, dimana praktik kerja bangku sendiri adalah
praktikum teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan produk kerja
bangku pada dunia teknik produksi.
Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja,
tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan
pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai
dasar sebelum melanjutkan kepengerjaan yang menggunakan mesin-mesin
produksi.
Kemudian ada beberapa pekerjaan didalam kerja bangku diantaranya
mengukur, menandai, menggergaji, mengikir, memahat, mengebor, mengetap, dan
menyenei. Sehingga para mahasiswa teknik mesin calon guru ataupun yang bukan
calon guru harus selalu memperhatikan proses didalam melaksanakan pekerjaanpekerjaan yang terdapat didalam praktik kerja bangku tersebut, sehingga akan
benar-benar menguasai teknik-teknik dan kecakapan-kecakapan yang diperlukan
dalam kerja bangku.[1]

1.2 Tujuan
Tujuan praktik pembentukan dasar mesin/kerja bangku adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa ahli dalam kerja bangku yang akan memudahkan untuk
mencari kerja.
2. Mahasiswa dapat menggunakan mengikir, karena sebagai dasar untuk
keahlian kerja bangku selanjutnya.
3. Mahasiswa dapat mengoreksi kesalahan yang terjadi pada saat kerja
bangku.
4. Mahasiswa mengetahui proses untuk menyelesaikan suatu jobsheet.

1.3 Manfaat
Manfaat pembentukan dasar mesin/ kerja bangku adalah sebagai berikut :
1. Para mahasiswa teknik mesin dapat memilih dan menggunakan alat-alat
kerja bangku dengan benar.
2. Para mahasiswa teknik mesin dapat memilih dan menggunakan teknikteknik pengerjaan suatu benda kerja untuk membuat suatu benda kerja.
Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang kerja bangku sehingga saat
menjadi tenaga pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik.
3. Para mahasiswa teknik mesin dapat mengikuti materi teknik permesinan
pada tingkat selanjutnya dengan lancar.
4. Para mahasiswa teknik mesin calon guru dapat menjadikan bekal untuk
mengajar kepada siswa-siswanya atas materi kerja bangku yang telah
diperolehnya.
5. Para mahasiswa teknik mesin bukan calon guru dapat menjadikan bekal
untuk bekerja di dunia industri.

BAB I I
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kerja Bangku


Kerja bangku adalah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan
keahlian dari manusia dimeja kerja. Teknik kerja bangku adalah teknik dasar
yang harus dikuasai oleh seorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam
dunia teknik permesinan. Kegiatan kerja bangku lebih dititik beratkan pada
pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan
dilakukan dikerja bangku. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis
kontruksi geometris yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Kerja
bangku tidsk hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga
pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos
sebelum melanjutkan kepengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi
[3]

2.2 Pengertian dan Peranan Peralatan Kerja Bangku


a) Ragum
Merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, ditap, disney, dan lain lain. Alat jugs merupakan
peralatan yang harus ada dalam semua proses pengerjaan dalam praktikum
kerja bangku.
Dengan memutar tangkai (handle) ragum, Maka mulut ragum akan
menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir
mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan
lain sebagainya

Gambar 2.1 Ragum

Penggunaan Ragum
o

Menentukan bidang dasar

Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang dijadikan acuan
untuk pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran terhadap bidang lain.
Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai 3
bidang dasar, di mana bidang dasar tersebut diambil dari bidang yang
berbatasan satu sama lain.
o

Mengatur ketinggian ragum

Ketinggian ragum harus diatur sesuai dengan kebutuhan pengerjaan.Untuk


pengerjaan kasar, di mana tenaga pengerjaan diperlukan lebih besar, tinggi
ragum diatur lebih rendah.Untuk pengerjaan presisi, ragum diatur lebih
tinggi dan untuk pengerjaan yang umum, tinggi ragum diatur setinggi siku
pada lengan.
o

Pencekaman benda kerja

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja, untuk membuka rahang
ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri
(berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik
landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk

pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan


(searah jarum jam).

Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam


penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak

rusak permukaannya.
Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang

keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis
digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga

pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah bentuk.


Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari
kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.

Gambar2.2 Cara penjepitan beberapa benda kerja


Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang
akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja,
maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri
sempurna.Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat berpengaruh
dalam pelaksanaan pekerjaan.

Sebagai pedoman pengaturan tinggi rendahnya penjepitan benda kerja pada


ragum adalah sebagai berikut:
Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada
pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya permukaan

benda kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi


Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat,
menggergaji, mengikir,mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.


Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang,dimana
bentuk pelapis rahang tersebut hendaknya masing-masing berbentuk
setengah lingkaran. Bahan pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan
yang lunak sehingga tidak akan merusak penampang

b. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan
ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.Tangkainya dibiarkan
lunak agar kuat.Badan kikir keras dan rapuh, maka hamper semua kikir harus
disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah.Kikir
diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang dan panjang.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat
halus.Kemudian guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam
lunak.Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu
set guratan membuat sudut 45, yang lain 70, kedua-duanya terhadap sumbu
memanjang kikir. Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan
lunak, misalnya alumunium.

Gambar2.3 Kikir
Jenis-jenis kikir dan kegunaannya :
1. Kikir gepeng {plat}
Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak lurus

Gambar 2.4 Kikir gepeng {plat}


2. Kikir persegi empat {square}
Kikir ini berguna untuk membuatbidang rata agar siku, antara bidang
yang satu dengan yang lain

Gambar 2.5 Kikir persegi empat {square}

3. Kikir persegi tiga {triangle}

Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang


berbentuk sudut 60, atau lebih besar (sering di gunakan untuk mengkikir
mata gergaji)

Gambar 2.6 Kikir persegi tiga {triangle}


4. Kikir pisau {knife}
Kikir ini berguna untuk menghalus suatu sudut 60, atau lebih kecil

Gambar 2.7 Kikir pisau {knife}


5.

Kikir setengah bulat {half round}


Kikir ini berguna untuk, menghaluskan atau meratakan suatu bidang
cekung

Gambar 2.8 Kikir setengah bulat {half round}


6. Kikir bulat {round}
Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu
lubang bulat

Gambar 2.9 Kikir bulat {round}


1. Cara Mengikir
Dalam proses pengikiran perlu memperhatikan:
Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja
Pencekaman benda kerja
8

Pemegangan kikir
Posisi kaki dan badan
Gerakan kikir
Kebersihan kikir

Gambar 2.10 Cara mengikir

2. Langkah Pengikiran yang Baik


Pemegangan
Cara pemegangan tangkai kikir pihak pabrik sudah memperhatikan
anatomi tangan kita.Tangan kanan memegang tangkai dan tangan kiri
memegang ujung kikir sebagai pengarah dan pengimbang tenaga dan
dorongan.
Posisi kaki dan badan
Usahakan kaki kiri tegak lurus di bawah ragum membentuk sudut 300 dan
kaki kanan membentuk sudut 750. Jarak antara kaki kiri dan kanan
sebanding dengan panjang kikir yang digunakan, sedangkan jarak antara
siku dengan permukaan ragum lebih kurang 5 8 cm. Kemudian posisi
badan cenderung agak miring ke depan dan mata konsentrasi menghadap
pada benda kerja.
9

Langkah Pengikiran
o panjang langkah : langkah optimal, posisi langkah dan langkah
nominal
o gesekan langkah : arah langkah, jarak gesekan
o jumlah langkah : panjang batang kikir, aktifitas orang (normatif)
stabil / waktu kecepatan potong pada material (Cs)
Macam Pengikiran
Lurus : memanjang / standart, melintang
CCF : Cross cut filling ( 450 atau 650 ).
Perawatan Kikir
Alat-alat kerja bangku tidak boleh diletakkan secara bertumpuk satu
dengan lainnya, agar awet penggunaan kikir dan sesuai dengan fungsinya.
Kebersihan kikir perlu dijaga untuk efisiensi pengikiran, karena chips yang
menempel dialur kikir dapat mempengaruhi pemakanan dan juga
kehalusan benda kerja, sehingga setiap 20 40 kali (untuk bastard)
pengikiran harus dibersihkan dengan file brush dan arah membersihkannya
sesuai dengan arah alur kikir
c. Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari kayu atau
logam.Logam dan kayu mempunyai sifat yg sangat berbeda sehingga alat
potongnya juga berbeda.
Gergaji kayu.
Gergaji ini dibedakan menjadi 2 macam,yaitu gergaji belah dan gergaji

potong.
Gergaji belah digunakan untuk menggergaji searah dengan serat kayu.
Susunan mata gergaji mempunyai 5 sampai 6 gigi/inci. Giginya secara
berselang seling dibengkokan kakiri dan kekanan sehingga pada waktu

menggergaji tidak terjepit.


Gergaji potong digunakan untuk memotong kayu yaitu menggergaji
dengan memotong arah serat kayu. Susunan mata gergaji mempunyai 7
gigi/inci.

10

Gambar 2.11 Gergaji Kayu


Gerjaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong logam. Jumlah gigi setiap inci
berkisar antara 14 sampai 18 (gergaji kasar) atau 20 sampai 32 (gergaji halus)

Gambar 2.12 Gergaji Besi.

d. Penitik

Gambar 2.13Penitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk menandai membuat logam pada
benda kerja. Dengan menitik benda kerja maka mata bor yang digunakan tidak
akan melest dari sasaran. Penitik terbuat dari bahan yang ujungnya runcing
membentuk sudut 30o-90o.

11

Cara pemakaianya meliputi:


Pegang penitik dengan kanan kiri, tempatkan pada benda.
Penitik harus tegak lurus dengan benda kerja
Penitik dipukul satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa
posisi kelurusan, apabila sudah tepat pukul dengan kuat agar
didapatkan titik yang jelas.
e. Penggores

Gambar 2.14Penggores
Penggores adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar-gambar,
menurut suatu benda kerja, atau menurut petunjuk-petunjuk untuk dikerjakan
dimesin, dengan tanda garis-garis.bahan dari penggores biasnya haruslah lebih
kuat dari benda kerjanya.
Cara pemakainya yaitu:
Penggores dimiringkan dari pengarahnya dengan sudut 30, sehingga

hasil penggoresan sesuai dengan yang diinginkan.


Tekan penggaris besi, atau penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja


Miringkan penggores kearah gerakan

f. Jangka Sorong

12

Gambar 2.15Jangka Sorong


Jangka sorong merupakan alat ukur yang penting untuk tukang
kayu.Jangka ini memberikan pengukuran yang tepat pada pengukuran
panjang, tebal dan diameter suatubenda kerja.Dengan jarum pengukur lubang
dapat dengan tepat diukur kedalaman lubang.Rahang sorong yang dilengkapi
dengan nonius, memungkinkan pembacaan dalam perseribu milimeter.Jangka
sorong adalah perlengkapan presisi (tepat).Maka dari itu, jangka sorong harus
diperlakukan dengan tertib pada pemakaian maupun penyimpanannya.

g. Penggaris Siku

Gambar 2.16Penggaris Siku


Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.Selain itu alat ini juga digunakan
sebagai alat ukur kerataan benda kerja setelah pengikiran.

13

h. Mistar Baja

Gambar 2.17Mistar Baja


Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam
melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini
bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

BAB III
JURNAL PRAKTIKUM

3.1 Maksud dan Tujuan


1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat dan perkakas dalam kerja bangku.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menggunakan peralatan kerja bangku
sesuai fungsi dan prosedur kegunaanya.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan wawasan baru mengenai
praktek kerja bangku.
4. Mahasiswa dapat menggunakan dasar-dasar pengukuran menggunakan
jangka sorong serta mistar baja dalam kegiatan praktikum.

3.2 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan, yaitu :
Gergaji besi
14

Kikir
Ragum
Jangka Sorong
Penggaris Siku
Penitik
Penggores
Sikat Baja

Bahan yang digunakan, yaitu :


Benda Kerja berupa besi

3.3 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan dalam kerja bangku
2. Menyiapkan tempat/area yang bersih
3. Mengukur benda kerja yang akan dipotong
4. Memotong benda kerja yang sudah diberi tanda penggores
5. Mengikir ujung-ujung benda kerja agar menjadi rata
6. Mengukur bagian ujung benda kerja untuk dijadikan kepala palu
7. Mengikir bagian benda kerja yang akan dibentuk sepertipalu
8. Memotong ujung benda kerja membentuk sudut 45
9. Merapikan kembali alat-alat dan bahan
10. Membersihkan tempat kerja

15

3.4 SketsaGambar

16

3.5 Kesimpulan
Denganadanya praktikum kerja bangku dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat dan perkakas dalam kerja bangku,
yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Gergaji besi
Kikir
Ragum
Jangka Sorong
Penggaris Siku

f. Penitik
g. Penggores
h. Sikat Baja

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menggunakan peralatan kerja bangku


sesuai fungsi dan prosedur kegunaanya
a. Ragum merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja
yang akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, disney, dan lain lain.
b. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan suatu bidang,membuat rata dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya. Membuat rata dan sejajar,
membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.
c. Penitik adalah alat yang digunakan untuk menandai membuat logam
pada benda kerja

d. Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari


kayu atau logam
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan wawasan baru mengenai
praktek kerja bangku, yaitu mengetahui cara menggunakan alat-alat kerja
bangku deng baik dan benar bias menjadi lebeh kreatif.
4. Mahasiswa dapat menggunakan dasar-dasar pengukuran menggunakan
jangka sorong serta mistar baja dalam kegiatan praktikum, yaitu :
a. Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek
b. Penggaris Siku digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja.
c. Jangka sorong merupakan alat ukur yang penting untuk tukang kayu.

17

BAB IV
PEMBAHASAN SOAL
4.1 Pertanyaan
1. Ada berapa jenis kikir dan ceritakan kegunaannya.
2. Ada berapa jenis catok/ragum (bench vise) yang saudara ketahui
3. Apa yang saudara ketahui tentang:
Micrometer
Jangka Sorong
4. Sebutkan jenis-jenis pahat yang saudara ketahui dan kegunaannya masingmasing
5. Sebutkan macam-macam palu serta kegunaannya masing-masing
6. Apa kegunaannya dari jangka gores, jangka bengkok masing-masing
dengan gambar
7. Bagaimana cara mengikir dan menggergaji yang benar
8. Bagaimana cara menyimpan kikir yang benar
9. Bagaimana cara membersihkan mata kikir yang benar
10. Gambarkan dan ceritakan kegunaannya dari alat-alat yang saudara gunakan
dalam praktikum

4.2 Jawaban
1. Jenis-jenis kikir dan kegunaannya :
a.Kikir gepeng {plat}
Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak lurus

Gambar 4.1 Kikir gepeng {plat}

b. Kikir persegi empat {square}


Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku, antara bidang
yang satu dengan yang lain

18

Gambar 4.2 Kikir persegi empat {square}


c.Kikir persegi tiga {triangle}
Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang
berbentuk sudut 60, atau lebih besar (sering di gunakan untuk mengkikir
mata gergaji)

Gambar 4.3 Kikir persegi tiga {triangle}


d. Kikir pisau {knife}
Kikir ini berguna untuk menghalus suatu sudut 60, atau lebih kecil

Ganbar 4.4 Kikir pisau {knife}


e. Kikir setengah bulat {half round}
Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu bidang
cekung

Gambar 4.5 Kikir setengah bulat {half round}


f. Kikir bulat {round}
Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu
lubang bulat

19

Gambar 4.6 Kikir bulat {round}


2. Jenis-jenis ragum secara umum
a. Ragum Biasa. Ragum ini difungsikan untuk menjepit benda kerja yang
bentuknya sederhana dan biasanya hanya dipakai untuk mengefrais bidang
datar saja.
b. Ragum Berputar. Ragum ini dipakai untuk menjepit benda kerja yang
harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar). Bentuk ragum ini
sama dengan ragum biasa tetapi pada bagian bawahnya terdapat alas yang
dapat diputar 360.
c. Ragum Universal. Ragum ini memiliki dua sumbu perputaran, sehingga
dapat diatur letaknya secara datar dan tegak
3. a. Micrometer Merupakan alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda
dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm.
Fungsi / Kegunaan :
Micrometer berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang
dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, dan
sebagainya. Kegunaan utama micrometer ialah untuk mengukur besaran
panjang dengan presisi lebih.
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda
yang memiliki tingkat ketelitian satu per-seratus milimeter, dengan memakai
alat ukur ini Anda bisa tahu ukuran suatu benda secara pasti. Jangka sorong
ini mempunyai dua buah bagian pengukur, bagian pertama adalah bagian
cembung yang berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda, dan bagian
yang kedua adalah bagian cekung mengarah ke dalam yang memiliki fungsi
untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda.Bagian ini umumnya
disebut sebagai bagian rahang dari jangka sorong.
Fungsi dari jangka sorong :
a. Sebagai alat pengukur diameter bagian luar dari sebuah benda
b. Sebagai alat pengukur diameter bagian dalam dari sebuah benda
c. Sebagai alat pengukur kedalaman sebuah benda
d. Sebagai alat pengukur ketebalan sebuah benda

20

4. Jenis-jenis pahat dan kegunaannya


a. Pahat Ulir atau Insert Ulir

Gambar 4.7 Pahat ulir


Fungsinya digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal maupun ulir
ganda.Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginkan,
misalnya sudut ulir yang di inginkan 45 maka pahat yang harusnya dibuat adalah
memiliki sudut 45.Untuk itu diperlukan pengasahan pahat sesuai dengan mal
ulirnya. Standart sudut pahat ulir di lihat dari bentuknya di bagi menjadi 2 : sudut
metris 60 dan sudut ulir whitwoth 55.

b. Pahat pengasaran
biasanya digunakan untuk program G71 dimana jenis pahat ini terdapat dua jenis
(yang di lingkari) :

21

Gambar 4.8 Pahat Pengasaran


Pahat Rata Kiri

Gambar 4.9 Pahat Rata Kiri


Fungsinya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya di
mulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala lepas.Pahat rata kiri ini
memiliki sudut baji 55.
Pahat Rata kanan

22

Gambar 4.10 Pahat Rata Kanan


Fungsinya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya di
mulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.Pahat bubut rata kanan
memiliki sudut baji 80 dan sudut-sudut bebas lainnya.
1. Pahat Bor

Gambar 4.11 Pahat Bor


Kegunaan Pahat Bor yaitu digunakan untuk mendapatkan kedalaman yang
diharapkan, letaknya di ujung rangkaian pipa pemboran dinamakan mata bor atau
bit.Semakin besar diameter pahat maka semakin kecil kecepatan putaran sehingga
tools / pahat bor menjadi awet.
5. Macam-macam palu dan kegunaannya
d. Palu paku ( Nail Hammer )
23

Gambar 4.12 Palu Paku


Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk
memukul paku, sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.

e. Palu bulat (Palu Konde)

Gambar 4.13 Palu Konde


Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan
untuk memukul benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk
membuat cekungan pada benda kerja.
f. Palu karet.

Gambar 4.14 Palu Karet


Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan
permukaan plat tanpa meninggalkan goresan.

24

g. Palu Plastik

Gambar 4.15 Palu Plastik


Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yg
lunak agar bendatau benda-benda tuangan.Tujuan penggunaan palu
ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.
Palu tembaga.

Gambar 4.16 Palu Tembaga


Palu ini digunakan untuk pekerjaan perbaikan, misalnya mengeluarkan
bagian-bagian mesin listrik tanpa harus merusaknya.Tembaga mempunyai
sifat lebih lunak dibanding dengan besi. Setelah sering dipakai palu ini
akan menjadi keras, untuk memperlunak kembali kepala palu harus
dipijarkan

6. Jangka Penggores adalah suatu alat yang sederhana dan digunakan sebagai
alat tulis untuk melukis benda-benda keras. Alat ini dibuat dengan ujung yang
runcing dan tajam, serta lebih keras dari benda kerja yang digores (dilukis).
Ujung penggores umunya mempunyai sudut 20o 25o.
Cara menggores
Tekan pengarah/penggaris besi, atau penyiku dengan kuat pada benda
kerja

25

Gambar 4.17 Jangka Penggores

Penggores dimiringkan kearah luar dari pengarah.


Miringkan penggores kearah gerakan penggoresan.
Tekan dan goreslah benda kerja dengan sekali gores saja

Jangka bengkok terbuat dari baja perkakas yang kedua ujung kakinya
disepuh. Jangka ini dipergunakan untuk mengambil ukuran bidang luar
(tebal/diameter) dan memeriksa kesejajaran bidang

Gambar 4.18 Jangka bengkok


7. Cara mengikir yang baik
1. Cara memegang kikir dan menekan kikir pada waktu mengikir kasar

26

2. Cara memegang kikir dan menekan kikir pada waktu mengikir ringan /
menghaluskan

3. Cara memegang kikir dan menekan waktu mengikir penyelesaian /


mengepas

27

4. Cara memegang kikir dan menekan pada waktu mengikir meratakan


(Bagian yg belum rata ingin di ratakan)

Cara menggunakan gergaji adalah :


1. Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih dahulu benda
kerja yang akan digergaji menggunakan penggores.
2. Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat
3. Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan mendorong dan
menarik gerigi gergaji secara perlahan-lahan terlebih dahulu agar tidak
meleset dari tanda
4. Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses penggergajian
maka gerakan gergaji bisa dipercepat namun harus tetap melihat
5.

kelurusan dari proses penggergajian tersebut.


Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa ditambahkan cairan
pelicin seperti air sabun agar proses penggergajian bisa lebih ringan.

8. Menyimpan kikir
a. Kikir hendaknya disimpan pada tempat yang kering atau tidak
b. lembab dan jauh dari tempat yang berminyak. Penempatan kikir
c. tidak boleh ditumpuk artinya mata-mata potong kikir tidak boleh
d. bersinggungan satu dengan yang lainnya. Cara penyimpanan
e. kikir yang baik adalah dengan menyimpan secara sejajar dan
f. memberikan jarak antara kikir yang satu dengan yang lainnya.
g. Cara lain dengan menggantungkan kikir di dalam lemari alat.
9. Membersihkan kikir
Pada saat melakukan pengikiran banyak beram hasil pengikiran akan
tertinggal pada mata potong kikir atau pada gigi pemotong kikir. Lama
28

kelamaan ruang antara gigi-gigi pemotong kikir menjadi penuh dengan beram
yang padat. Hal ini akan berakibat gigi-gigi pemotong kikir tidak dapat
melakukan pemotongan bahan sehingga proses pengikiran menjadi tidak
efektif. Di samping itu juga dapat merusak gigi-gigi pemotongnya akibat
adanya penumpukan beram.Guna menghindari kemungkinan tersebut, maka
setiap saat hendaknya beramberam yang tertahan pada gigi-gigi pemotong
kikir selalu dibuang dengan menggunakan sikat kikir atau peralatan khusus
lainnya. Apabila digunakan sikat kikir maka pilihlah sikat kikir dengan bahan
kuningan sehingga tidak akan merusak gigi-gigi pemotong kikir, Cara
melakukan pembersihan tersebut dengan jalan menyikat gigi-gigi kikir searah
dengan alurnya dan pembersihan satu arah, agar beram bisa terbuang dengan
baik. Untuk kikir dengan mata ganda maka kedua gigi pemotongnya harus
dibersihkan secara bersama-sama.
10. Alat-alat yang digunakan saat praktikum:
Ragum

Gambar 4.19 Ragum


Ragum adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu gerinda dalam
penggerindaan, terdapat magnet di dalam ragum yang mengikatkan
Ragum dengan Gerinda tersebut. Alat ini sangat berguna bagi pengguna
gerinda karena jika tidak ada ragum penggunaan gerinda tidak akan
sempurna
Kikir

29

Merupakan alat yang terbuat dari baja tempa yang mengandung karbo
tinggi dan meliputi bagian panjang, potongan bentuk dan gigi pemotong
yang biasa digunakan sebagai alat penghalus atau pemerata permukaaan
plat atau benda kerja lainya yang terbuat dari logam.

Gambar 4.20 Kikir

Gerjaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong logam. Jumlah gigi setiap inci
berkisar antara 14 sampai 18 (gergaji kasar) atau 20 sampai 32 (gergaji halus)

Gambar 4.21 Gergaji Besi


Penggaris Siku

30

Gambar 4.22Penggaris Siku


Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.Selain itu alat ini juga digunakan
sebagai alat ukur kerataan benda kerja setelah pengikiran.
Jangka Sorong

Gambar 4.23Jangka Sorong

Jangka Sorong adalah untuk mengukur suatu benda dengan tingkat


ketelitian mencapai satu per seratus millimeter.Dengan jangka sorong anda
dapat mengetahui secara pasti ukuran suatu benda.Saat anda ingin mengukur
suatu benda melalui sisi yang berada diluar maka yang harus anda lakukan
adalah mengapitkan benda tersebut. Dengan demikian ukuran yang dimiliki
oleh benda tersebut akan tertera dengan jelas. Ukuran tersebut akan ditunjukan
oleh skala pengukuran padajangka sorong yaitu skala ytama dan skala nonius.
Skala utama akan menunjukan ukuran real benda tersebut dan skala nonius
akan menunjukan ukuran yang lebih detail. Ukuran sebenarnya adalah jumlah
kedua ukuran tersebut. Jangka sorong juga membantu dalam penentuan
ukuran yang tepat dalam suatu objek
Penitik

31

Gambar 4.24penitik
Penitik adalah Alat yang digunakan untuk menandai membuat logam pada
benda kerja. Dengan menitik benda kerja maka mata bor yang digunakan tidak
akan melest dari sasaran. Penitik terbuat dari bahan yang ujungnya runcing
membentuk sudut 30o-90o
Penggores

Gambar 4.25Penggores
Penggores adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar-gambar,
menurut suatu benda kerja, atau menurut petunjuk-petunjuk untuk dikerjakan
dimesin, dengan tanda garis-garis.bahan dari ppenggores biasnya haruslah
lebih kuat dari benda kerjanya.

32

BAB V
33

PENUTUP
1.1 Kesimpulan
a. Matakuliah praktikum kerja bangku, dibutuhkan ketelitian, ketrampilan,
tanggung jawab kediplinan demi tercapainya terget ketepatan waktu
penyelesaian praktium.
b. Menjaga kesehatan, keselamata kerja dan prosedur penggunaan alat. Hail
ini sangat ditekankan karena pada praktikum kerja bangku semua alat yang
digunakan moyoritas pengoperasianya secara manual.
c. Dalam praktikum kerja bangku semua mahasiswa dapat membaca dan
menggunakan alat ukur.
d. Dalam praktikum kerja bangku, pengikiran merupakan proses pengrjaan
yang memakan waktu yang cukup panjang 2 minggu mulai saat benda
kerja masih utuh dengan kerak-kerak bekas pemotongan hingga mengukur
ketepatan ukuran job sheet yang telah disiapkan maka diperlukan jam
terbang yang tepat, keuletan, kerja keras dan tanggung jawab untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dan ketepatan waktu penyelesaian.
e. Pengerjaan benda kerja selain pengukuran tidak memakan waktu yang
panjang 2 hari atau bahkan 1 hari untuk penyelesainya.
1.2 Saran
a. Pengerjaan praktikum kerja bangku meskipun terdapat peralatan dan
benda kerja yang akan dihasilkan sekiranya sederhana, janganlah
menyepelekan pekerjaan dan usahakan bekerja dengan penuh kesabaran
dan tanggung jawab.
b. Janganlah takut memeegang atau mengoperasikan alat, kesalahan
merupakan hal yang biasa yang akan menjadikan pedoman untuk
memperbaikinya.

34

c. Amati teman apabila mengalami kesulitan dalam pengerjaan praktikum,


dan alangkkah baiknya langsung minta bimbingan kepada dosen
pembimbing.
d. Hargailah hasil pekerjaan yang telah dicapai.
Cek semua peralatan yang ada dibengkel untuk mengantisipasi peralatan yang
hilang, karena peralatan yang ada adalah tanggung jawab kita sebagi pengguna
ruangan dan peralatan yang ada dalam bengkel.

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Laporan pendahuluan kerja bangku


2. Jurnal kerja bangku
3. http://4.bp.blogspot.com/_oF2dGRhxUo/TrvEALB7QAI/AAAAAAAAAX8/iljxtKXdQdA/s1600/
Ragum.gifGambar 2.1
4. http://s1175.photobucket.com/user/dionisius19/media/Teknik%20Mesin
%20Manufaktur/Perawatan%20dan%20Perbaikan%20Mesin/Perawatandan-Perbaikan-Mesin_Cara-MerawatRagum_zpsfisnmzhm.png.htmlGambar 2.2
5. http://alatteknis.com/wp-content/uploads/2016/03/Gambar389.jpgGambar 2.3

6. http://4.bp.blogspot.com/-BS3x0wn2Wo/UpqoM9q9p_I/AAAAAAAAAbI/UICU9LHCh8/s1600/kikir+persegi+empat+,+square.pngGambar
2.4 dan 4.1

7. http://3.bp.blogspot.com/GdHwcwfKApU/UpqtHOi2LhI/AAAAAAAAAbo/Gk29qEqB
xQE/s1600/kikir+persegi+empat+1+%252C+square.pngGambar
2.5 dan 4.2

8. http://1.bp.blogspot.com/MovNTCUm5xU/UpqoE3qTZ8I/AAAAAAAAAa0/gsI8jCgtA0/s1600/kikir+persegi+tiga+.triangle.pngGambar 2.6 dan


4.3

9. http://2.bp.blogspot.com/YynDlEtw4hE/UpqoIqLxXQI/AAAAAAAAAa8/XoUCMLphp
08/s1600/kikir+pisau+%252Cknife.pngGambar 2.7 dan 4.4
10.http://2.bp.blogspot.com/-MFMWByi9CU/UpqoMfxRgPI/AAAAAAAAAbE/3zs_fgiciT4/s1600/kikir
+setengah+bulat+%252Chalf+round.pngGambar 2.8 dan 4.5

36

11.http://3.bp.blogspot.com/TbjXtNfokig/UpqoBYxXYxI/AAAAAAAAAas/WmK2axwtx
Vk/s1600/kikir+bulat.pngGambar 2.9 dan 4.6
12.https://machinemedicine.files.wordpress.com/2013/12/images.j
pg Gambar 2.10
13.http://www.sentrainstrument.com/wpcontent/uploads/2015/10/Harga-Gergaji-Kayu450x400.jpgGambar 2.11
14.http://alatproyek.com/4602-large_default/12-hl-502-gaganggergaji-besi-alumunium-handle-tomeco.jpgGambar 2.12
15.http://2.bp.blogspot.com/Gf7ojKHxhSI/U39Cg4iQ_SI/AAAAAAAAAMc/8nZJ3ghnVF
c/s1600/penitik+2.jpgGambar 2.13
16.http://2.bp.blogspot.com/-Uzk2a_fMro/U3gLdBuBknI/AAAAAAAAAdI/CeVD_Bw7rYQ/s1600/
penitik.png Gambar 2.14
17.http://2.bp.blogspot.com/MwbFrzAFfG4/Vot3hmcNK_I/AAAAAAAAAIg/xs5SrTzXN
VU/s1600/jangka%2Bsorong.pngGambar 2.15
18.https://ecs7.tokopedia.net/img/product1/2015/10/22/8429589/8429589_4f50b1e7-e8cd-4339-bc706b2ae297f528.jpgGambar 2.17
19.
http://2.bp.blogspot.com/_kTqNzyRZ3Q/U3gMBgcO5BI/AAAAAAAAAdY/ooDEC96
xsDg/s1600/mistar+baja.jpgGambar 2.18

37

Anda mungkin juga menyukai