Anda di halaman 1dari 23

BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia Power


PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak Perusahaan PT PLN
(Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN
Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I). Pada tanggal 8 Oktober 2000, PT PJB I
berganti nama menjadi Indonesia Power sebagai penegasan atas tujuan
Perusahaan untuk menjadi Perusahaan pembangkit tenaga listrik independen
yang berorientasi bisnis murni.
PT. Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik
Independen yang berorientasi bisnis murni dan terbesar di Indonesia dengan
mensuplai 39 % kebutuhan listrik di pulau Jawa dan Bali dengan total
kapasitas terpasang 8.872 MW. PT. Indonesia Power memiliki delapan Unit
Bisnis Pembangkitan yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali serta satu Unit Jasa
Pemeliharaan. PT. Indonesia Power terus melakukan upaya-upaya
penambahan kapasitas pembangkit baik di Pulau Jawa maupun diluar Pulau
Jawa dengan kapasitas 10.000 MW tahap I. PT. Indonesia Power dipercaya
PT.PLN (Persero) untuk mengelola empat Pembangkit OM / UBOH yaitu
PLTU Banten I Suralaya, PLTU Banten II Labuan, PLTU Banten III Lontar
dan PLTU Jabar III Pelabuhan Ratu.

Kegiatan utama bisnis Perusahaan saat ini yakni focus sebagai penyedia tenaga
listrik melalui pembangkitan tenaga listrik dan sebagai penyedia jasa operasi
dan pemeliharaan pembangkit listrik yang mengoperasikan pembangkit yang
tersebar di Indonesia. Selain mengelola Unit Pembangkit, Indonesia Power
memiliki 5 Anak Perusahaan, 2 Perusahaan Patungan (Joint Venture
Company), 1 Perusahaan Asosiasi, 3 Cucu Perusahaan (Afiliasi dari Anak
Peruasahaan) untuk mendukung strategi dan proses Bisnis Perusahaan.

16
17

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi Perusahaan Energi Terpercaya Yang Tumbuh Berkelanjutan.

Misi : Menyelenggarakan Bisnis Pembangkitan Tenaga Listrik dan Jasa


Terkait yang bersahabat dengan Lingkungan.

Kompetensi Inti : Operasi Pemeliharaan Pembangkit dan Pengembangan


Pembangkit

Tata Nilai Perusahaan : IP. AKSI ( Integritas , Profesional , Proaktif , Sinergi

3.3 Makna dan Logo Perusahaan

Logo atau lambang merupakan bagian dari identitas perusahaan.


Sedangkan yang dimaksud dengan identitas perusahaan adalah suatau cara
atau hal yang memungkinkan perusahaan dapat dikenal dan dibedakan dari
perusahaan lain.
PT Indonesia Power mempunyai logo atau lambang yang dijadikan
sebagai identitas perusahaa dengan tujuan agar konsumen atau publik pada
umumnya mudah mengenal dan mengingat perusahaan. Adapun logo yang
yang dimiliki PT.Indonesia Power adalah bertuliskan Indonesia dan Power.
Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan identitas
bagi setiap perusahaan. Makna bentuk dan warna logo PT. Indonesia Power
merupakan cerminan identitas dan lingkup usaha yang dimilikinya secara
keseluruhan. Nama Indonesia Power merupakan nama yang kuat untuk
melambangkan lingkup usaha perusahaan sebagai Power Utility Company di
Indonesia

3.3.1 Bentuk

3.3.1.1 Karena nama yang kuat, Indonesia dan Power


ditampilkan dengan menggunakan jenis huruf yang
tegas dan kuat. FUTURA BOOK/REGULER dan
FUTURA BOLD.
18

3.3.1.2 Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf “O”


melambangkan “TENAGA LISTRIK” yang merupan
lingkup usaha utama perusahaan.
3.3.1.3 Titik/bulatan merah (Red Dot) diujung kilat petir
merupakan symbol perusahaan yang telah digunakan
sejak masih bernama PLN PJB 1. Titik ini merupakan
simbol yang digunakan sebagian besar materi
komunikasi perusahaan dengan simbol yang kecil ini,
diharapkan identitas perusahaan dapat langsung
terwakili.

3.3.2 Warna
3.3.2.1 Merah
Diaplikasikan pada kata Indonesia, menunjukan
identitas yang kuat dan kokoh sebagai pemilik seluruh
sumber daya untuk memproduksi tenaga listrik guna
dimanfaatkan di Indonesia, dan juga di luar negeri.

3.3.2.2 Biru
Diaplikasikan pada kata Power, pada dasarnya warna
biru menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan
diaplikasikan pada kata Power, maka warna ini
menunjukan produk tenaga listrik yang dihasilkan
perusahaan memiliki ciri: Perteknologian tinggi, Efisien,
Aman, serta Ramah lingkungan.
19

3.4 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo PT. Indonesia Power

3.5 Struktur Grup Perusahaan

Gambar 3. 2 Struktur Saham Perusahaan [3].


20

3.6 Sejarah Singkat PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling


Pada periode tahun 1985/1986, karena adanya pertumbuhan ekonomi dan
industri di seluruh Pulau Jawa, maka diperkirakan jumlah kebutuhan listrik di
pulau jawa meningkat menjadi 2849 MW, untuk itu pada awal Agustus 1981
dimulai pembangunan proyek PLTA Saguling yang dimaksudkan sebagai
salah satu pemasuk utama bagi kebutuhan beban tenaga listrik seluruh Jawa,
yang diperkirakan melalui satu jaringan interkoneksi pada tahun 1985 dan
dibangun atas kerja sama Perusahaan Umum Listrik Negara dengan
Mitshubishi Coorporation. PLTA Saguling dibangung pada tahun 1981, telah
dapat beroprasi penuh sebesar 700 MW pada akhir Mei 1986.
PLTA Saguling terletak sekitar 30 Km sebelah Barat Kota Bandung dan 100
Km sebelah Tenggara Kota Jakarta dengan Kapasitas terpasang 4 x 175,18
MW dan Produksi Listrik rata-rata per tahun = 2.156 GWH (CF = 35,12 %).
Fungsi PLTA Saguling dalam sitem Kelistrikan se-Jawa dan Bali, selain
untuk memikul beban puncak juga berfungsi sebagai pengatur frekuensi
sistem. Hal ini dimungkinkan dengan diterapkannya peralatan LFC (Load
Frequency Control) di PLTA Saguling. Sampai saat ini telah beroperasi 3
PLTA Sistem Kaskade di aliran sungai Citarum dan salah satunya adalah
PLTA Saguling yang lokasinya berada paling hulu. Sedangkan dibagian
hilirnya berturut-turut adalah PLTA Cirata dan PLTA Jatiluhur. Energi Listrik
yang dihasilkan PLTA Saguling disalurkan melalui GITET Saguling dan di
Interkoneksikan ke sistem se Jawa dan Bali melalui Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET 500 KV) untuk selanjutnya melalui GI - GI dan Gardu
Distribusi disalurkan ke konsumen.
Untuk menjaga keandalan unit pembangkit, maka dilaksanakan
pemeliharaan, baik yang bersifat rutin, Predictive Maintenance maupun
periodik. Begitu pula untuk mengetahui lebih dini jika terjadi kelainan-
kelainan pada kondisi bangunan air, secara rutin dilaksanakan pemantauan
Instrumentasi (Monitoring) yang meliputi Monitoring Survey, Geoteknik,
Instrumentasi Dam dan Sedimentasi. Dalam rangka pelestarian lingkungan
dilakukan pemantauan kualitas air waduk, penghijauan daerah aliran sungai
dan pembersihan sampah/gulma air secara rutin.
21

Sedangkan untuk pemantauan curah hujan di DAS Citarum (Saguling) dan


debit air masuk waduk serta air keluar pembangkit di monitor dengan sistem
Telemetering.

Unit Pembangkitan (UP) Saguling adalah unit pembangkit yang


menggunakan tenaga air sebagai penggerak utama (primer mover).
Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan
perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan diversifikasi tenaga listrik dan
konversi minyak bumi. PLTA Saguling dioprasikan untuk mensuplai beban
saat keadaan jam-jam beban puncak di daerah bagian barat Pulau Jawa melalui
saluran interkoneksi Jawa-Bali. Hal ini dikarenakan karateristik PLTA yang
mampu beroperasi dengan cepat (untuk unit pembangkit di Saguling mampu
beroperasi ± 15 menit sejak start sampai masuk jaringan interkoneksi). Selain
itu berfungsi sebagai pengatur frekuensi system dengan menerapkan peralatan
Load Frequency Control (LFC) dan dapat melakukan pengisian tenaga (line
Charging) pada saat terjadi black out pada saluran interkoneksi 500k V Jawa-
Bali.

Generator di PLTA Saguling terdiri dari 4 unit generator berkapasitas


175,18 MW. Unit 1 mulai beroperasi pada 12 Oktober 1985. Unit 2 mulai
beroperasi pada 28 November 1985. Unit 3 mulai beroperasi pada 3 April 1986.
Unit 4 mulai beroperasi pada 29 Mei 1986. Peresmian mulai berfungsinya
PLTA Saguling pada tanggal 24 juli 1986 oleh Presiden Soeharto. Total
produksi unit-unit di PLTA Saguling adalah 700 MW atau 9,3% dari total
produksi PT. Indonesia Power. Dengan Adanya perubahan struktur organisasi
dalam rangka menuju kearah spesialisasi , maka keluar surat keputusan PLN
Pembangkit dan Penyalur Jawa Bagian Barat No. 001.K/030DIR/1995 tanggal
16 Oktober 1995 , yaitu yang semula mengelola satu unit PLTA ,ditambah
tujuh unit PLTA. [3].
22

Tabel 3.1 Daftar Sub Unit PLTA Pembangkitan Saguling

PLTA Tahun Operasi Daya Terpasang Total ( MW )


(MW)
Saguling 1985,1986 4 x 175,18 700,72
Kracak 1827,1958 3 x 6,30 18,90
Ubrug 1924 2 x 5,94 18,36
1950 1 x 6,48
Plengan 1922 3 x 1,08 6,87
1982 1 x 2,02
1996 1 x 1,61
Lamajan 1955 3 x 6,52 19,56
Cikalong 1925, 1934 3 x 6,40 19,20
Bengkok & 1961 3 x 1,05 3,85
Dago 1 x 0,7
Parakan 1923 2 x 2,49 9,90
Kondang 2 x 2,46
JUMLAH TERPASANG 797,36
DAYA
23

3.7 Struktur Organisasi Unit Pembangkitan Saguling

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Unit Pembangkitan Saguling [3].


24

Gambar 3.4 Bagan Susunan Jabatan Bagian Operasi dan Pemeliharaan


Unit Pembangkitan Saguling. [3].
25

3.8 Peralatan Pembangkitan di PLTA Saguling

Peralatan Utama PLTA Saguling terdiri dari empat unit pembangkit dengan
total kapasitas daya terpasang 700,72 MW yang beroperasi untuk memenuhi
permintaan listrik pada saat beban puncak. Bangunan PLTA Saguling terdiri atas
bangunan sipil, peralatan listrik dangedung serta fasilitas perlengkapannya yang
semuanya saling mendukung dalam menjelaskan fungsinya sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA).Instalasi waduk dan peralatan utama PLTA Saguling.
[3]
.

-Daya Maksimum : 700 MW


-Energi yang dihasilkan pertahun : 2,156 x 10 3 MWH
Bangunan PLTA Saguling diantaranya :

A. Bendungan

Bendungan berfungsi membendung aliran sungai sehingga


terkumpul sejumlah air dan digunakan sesuai kebutuhan. Fasilitas
bendungan semuanya diawasi dan dikontrol melalui Dam Control Centre.

Gambar 3.5 Bendungan Saguling


26

Data teknis bendungan :


Type : Urugan batu inti kedap air
Tinggi : 99,00 m
Elevasi Puncak Bendungan : 650,20 m
Panjang Bendungan : 650,20 m
Isi tubuh bendungan : 2,79 juta m³

B. Waduk / Reservoir
Waduk berfungsi untuk mengumpulkan air dari aliran air sungai,
yang dimaksud dengan mengumpulkan air dari aliran sungai, bertujuan
untuk mengumpulkan energi potensial dari air yang ditampung.
Mengumpulkan air pada musim hujan untuk persediaan dan pemakaian air
pada musim kemarau atau waduk beban puncak.

Data Teknis Waduk :

Duga muka air maksimal : ± 643,00 m

Duga muka air minimal : ± 623,00 m

Luas Waduk : 4869 Ha

Isi Seluruhnya : 875 juta m³

Efektif : 611,5 juta m³


27

C. Pusat Pengendali Bendungan ( Dam Control Center )


Dam control center berfungsi sebagai pemantau kondisi air dari waktu ke
waktu, meramalkan banjir yang akan tiba dan memberikan tanda bila hujan
serta mengatur limpasan air pada saat bendungan meluap.

Gambar 3.6 Dam Control Center [3].

Data teknis pusat pengendali bendungan:


Tipe : Concrete (Beton)
Panjang : 18,00 m
Lebar : 18,00 m
Tinggi : 18,70 m

Alat Bantu:
-Sistem peringatan pelepasan debit air
-Sistem Telekomunikasi
-Sistem pemrosesan data DAM
-Alat pemantauan Cuaca (Meteorologi)
-Sistem operasi pintu air dan spillway
-Sistem pemetaan curah hujan
28

D. Saluran Pelimpah / Spillway


Fungsi dari bangunan ini untuk menyalurkan air yang melebihi kapasitas
penampungan. Perkiraan air yang harus dapat dibuang adalah 1,2 kali debit
pada saat air banjir

Gambar 3.7 Saluran Spillway [3].

Data teknik saluran pelimpah:


Type : Peluncuran dengan pintu aliran samping
Kapasitas : 2400 m3/s
Pintu : 3 pintu dengan lebar 10 m dan tinggi 8,3m
29

E. Bangunan Pengambil Air/ Water Intake Gate


Bangunan ini digunakan untuk pengambilan air dari tempat penampungan
air ke dalam saluran air yang terletak terpisah dengan bendungan yang
dilengkapi pintu air untuk pengaturan dan saringan untuk mencegah
masuknya kotoran-kotoran yang terbawa oleh aliran air

Gambar 3.8 Intake Gate

Data teknik Bangunan Pengambilan Air:


Type : Menara
Panjang x lebar : 29 m x 50 m
Kapasitas air masuk : Maks 224 m³/s
Pintu : 2 buah pintu roler dengan lebar dan tinggi 5,8 m
30

F. Terowongan Tekan / Head Race Tunnel


Saluran ini menyalurkan air dari bangunan pengambilan air ke tangki
pendatar dan pipa pesat.

Gambar 3.9 Head Race Tunnel

Data teknik Terowongan Tekan:


Type : Terowongan tekan dengan circular section
Jumlah : 2 buah dan diameter 5,8 m
Panjang terowongan 1 : 4.689.182 m
Panjang terowongan 2 : 4.639.261 m
Debit : Max 224 m³/det
31

G. Tangki Pendatar Air / Surge Tank


Merupakan suatu tangki atau pipa tegak yang dipasang pada penstock
untuk melindungi saluran pipa pesat dari fluktuasi tekanan air pada saat
jumlah air yang disuplaikan ke turbin berubah dengan tiba– tiba akibat
gerakan yang cepat dari pintu– pintu turbin. Disamping itu surge tank
berfungsi untuk meredam guncangan pipa pesat yang disebabkan oleh
penghentian turbin secara tiba– tiba (Water Hammer).

Gambar 3.10 Surge Tank [3].

Data teknik Tangki Pendatar


Type : Reinforced concentrate Differential
Diameter : 12 m
Tinggi : 103.6 m (no 1) dan 98.6 m (no 2)
32

H. Pipa Pesat/Penstock
Tipe dari pipa pesat adalah pipa baja terbuka dengan cincin penyangga yang
dipasang dari dua tangki pendatar ke hulu gedung pusat pembangkit listrik.
Katup pipa pesat (penstock valve) bertipe kupu– kupu yang dipasang pada
saluran keluar portal terowongan pipa pesat.

Gambar 3.11 Pipa Pesat

Data teknik Pipa Pesat:


Type : reinforced concentrate differential
Jumlah : 2 buah
Panjang pipa 1 : 1.880 m
Diameter dalam : 4.3 m – 2.83 m
Panjang pipa 2 : 1.884 m
Diameter dalam : 4.3 m– 2.83 m
33

I. Gedung Pusat Pembangkit Listrik/ Power House


Gedung ini terletak 6 km dari bendungan. Pada gedung ini terdapat
turbin,generator, trafo utama, ruang kendali, dan peralatan bantu lainnya.

Gambar 3.12 Power House

Data teknik gedung pusat pembangkit listrik :


Type : semi underground indoor
(2 lantai di atas tanah dan 5 lantai di bawah tanah)
Panjang : 104.4 mLebar : 32.5 m
Tinggi : 42.5 m
34

J. Switch Yard
Serandang hubung merupakan terminal dari energi yang keluar dari
transformator pada level tegangan ekstra tinggi untuk kemudian
ditransmisikan.

Gambar 3.13 Swith Yard

Data teknik serandang hubung :

Type : 500 kV full GIS (Gas Insulated Switch gear)


Kapasitas : 550 kV-4000A
Frekuensi : 50 Hz
Withstand Voltage-Power frekuensi voltage : 620 kV
Lighting arrester : 1.550 kV
Switching surge : 1.175 kV-
Distribusi jaringan : 2 crt ke Gandul, 2 crt ke Bandung Selatan,2 crt ke Cirata
35

K. Turbin
Turbin ini merupakan mesin konversi energi yang mengkonversi energi
kinetik air menjadi energi putaran mekanik poros. Jenis turbin pada PLTA
Saguling adalah tipe turbinfrancis poros vertikal yaitu suatu turbin reaksi
yang aliran air masuknya arah radial yang keluarannya aksial.

Gambar 3.14 Turbin Francis Vertikal [3].

Data teknik turbin :

Pihak manufaktur : Toshiba Corporation


Type : Francis dengan poros vertical
Jumlah : 4 unit
Kecepatan normal : 333 rpm
Kecepatan jenis : 91.2 m– kW
Faktor kavitasi kritis : 0.030
Debit maksimum : 54.8 m3/s
Nilai getaran maksimum : 0.05
Gaya dorong hidrolik-Kondisi transien : 500 t
Kondisi kontinu : 295 t
36

Tingkat kebisingan : 90 dB ( 1 meter dari barrel )


Kapasitas maksimum : 178.800 kW
Efektif head : max 263.6 m
Pembuangan air (discharge) : max 56 m³/s
Inlet valve : Rotary valve dengan diameter 2.25 m
Governor : Electro hydraulic

Efisiensi : 93.2% untuk output 178.800 MW


92.5% untuk output 143.040 MW
89.1% untuk output 107.280 MW
82.7% untuk output 71.520 MW

L. Generator
Generator adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Jenis arah poros generator turbin air
yang dipakai pada PLTA Saguling adalah golongan poros vertikal, yaitu
untuk pembangkit yang mempunyai daya besar atau untuk pembangkit yang
mempunyai putaran rendah.

Gambar 3.15 Generator


37

Data teknik generator :


Type : AC Sinkron 3 phase
Kapasitas : 206.1 MVA
Kecepatan Putar : 333 rpm
Frekuensi : 50 Hz
Jumlah generator : 4 unit
Jumlah kutub : 18 kutub
Tegangan : 16.5 KVA/525 KV
Arus : 7.212 A
Eksitasi : Statik
PF : 0.85 lagging

M. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik untuk memindahkan dan mengubah
energi listrik dari suatu lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya
melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi
elektro magnetic.

Gambar 3.16 Trafo Utama


38

Data teknik transformator:


Jumlah : 2 unit
Type : Outdoor 3 fasa
Kapasitas :412.2 MVA/unit
Ratio tegangan : 16.5 KVA / 500 KV

Anda mungkin juga menyukai