Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

KERJA BANGKU

2.1. Maksud dan Tujuan

Praktikum ini akan membahas tentang Kerja Bangku (Kerja Dasar) .Kerja
Dasar merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang dalam
mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan
benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktik kerja
bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan
benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu
sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa
melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara
pengerjaan praktek kerja bangku. Pekerjaan kerja bangku meliputi menggambar,
mengikir,mengebor,mengetap. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mahasiswa dituntut selalu
mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna membentuk
keterampilan yang berkualitas, professional, dan berwawasan luas.
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik permesinan sebagai dasar
untuk materi teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku
meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja
bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan
dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat
kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada
pencapaian hasil kerja,tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut
lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin,
ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang
menggunakan mesin - mesin produksi.
Praktikum kerja bangku merupakan pekerjaan dasar yang harus dikuasai dalam
mengerjakan benda kerja secar manual bagi seseorang yang berkecimpung dalam
bidang teknik mesin. Pekerjaan kerja bangku melakukan penekanan pada
pembuatan benda kerja dengan alat tangan dan dilakukan di bangku kerja. Praktik
kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik
dan benar serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standard tertentu
sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa
melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara
pengerjaan praktik kerja bangku. Kunci kesuksesan dari kerja bangku ini adalah
kesabaran dan ketelitian dalam bekerja, karena setiap pekerjaan yang dilakukan
pasti akan menyita waktu yang lama bila dibandingkan dengan alat yang
menggunakan mesin pada waktu sekarang.

2.1.1. Tujuan
a. Dapat memilih kikir yang sesuai untuk mengikir dan sejajar.
b. Mengikir benda kerja dengan cara yang benar.
c. Menggergaji lurus dan miring dengan gergaji tangan.
d. Mengukur benda kerja dengan jangka geser (mistar geser)
e. Mengebor dengan bermacam benda kerja.
f. Mengebor persing.

2.2. Teori Dasar


Kerja bangku (bench work) adalah aktivitas kerja yang dilakukan dengan
tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah
Teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku
di dalam dunia teknik proses produksi sebagai dasar untuk materi proses produksi
pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan pada
pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan dan dilakukan
di bangku kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis konstruksi geometris yang
sesuai dengan jobsheet atau petintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada
pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat
kerja yang meliputi tingkat keterampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat
kesulitan produk yang dibuat dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku
tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada
prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja
yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum
melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin – mesin produksi.

2.3. Alat dan Bahan


1. Kikir
Mengikir adalah kegiatan menyayat benda kerja sehingga benda tersebut
mencapai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Sayatan-sayatan pada pekerjaan
ini sangatlah lembut. Untuk mengurangi dimensi baja dengan cara dikikir,
membutuhkan waktu yang cukup lama. Jenis pengerjaan ini dilakukan dengan
alat yang disebut sebagai kikir. Pengikiran merupakan salah satu jenis
pekerjaan yang tergolong dalam kompetensi kerja bangku. Pengikiran berasal
dari kata dasar kikir. Kikir merupakan perkakas tangan yang memiliki bilah
bergerigi seperti parut.

Gambar 2.1 Kikir


2.3.1. Macam – Macam Bentuk Kikir
1. Kikir Persegi
Proses pengikiran persegi digunakan untuk mengikir lubang berbentuk
persegi. Selain itu, proses pengikiran persegi juga digunakan untuk mengikir
alur atau celah yang memiliki sudut 90°. Pengikiran persegi menggunakan
kikir berpenampang persegi.
2. Kikir Bulat
Proses pengikiran bulat digunakan untuk mengikir lubang lingkaran atau
cekungan. Pengikiran bulat menggunakan kikir berpenampang lingkaran.
3. Kikir Setengah Bulat
Proses pengikiran setengah bulat digunakan untuk mengikir bentuk-bentuk
melengkung atau cekungan. Selain itu proses pengikiran ini juga bisa
digunakan untuk mengikir celah bersudut kecil. Proses pengikiran setengah
bulat menggunakan kikir berpenampang setengah lingkaran.
4. Kikir Segitiga
Proses pengikiran segitiga digunakan untuk mengikir bentuk-bentuk
dengan sudut 60°. Proses pengikiran ini menggunakan kikir berpenampang
segitiga. Selain ditinjau berdasarkan bentuk penampang kikir, macam-macam
pengikiran juga dapat ditinjau berdasarkan tingkat kekasaran yang dihasilkan.
5. Kikir Kasar
Proses pengikiran kasar menghasilkan kekasaran permukaan yang paling
kasar. Pengikiran kasar biasanya digunakan untuk mengurangi dimensi benda
kerja secara besar-besaran (roughing). Proses pengikiran ini menggunakan
kikir kasar.
6. Kikir Halus
Proses pengikiran halus menghasilkan kekasaran permukaan yang paling
halus. Pengikiran ini biasanya digunakan untuk finishing. Proses pengikiran
halus menggunakan kikir halus.
2.3.2. Cara Memegang Kikir
Bagaimana seseorang memegang kikir akan memengaruhi hasil pengikiran.
Cara memegang kikir yang salah mengakibatkan seseorang cepat lelah dan
memengaruhi kecepatan pengerjaan. Oleh karena itu perlu diperhatikan
bagaimana cara memegang kikir yang benar.

Gambar 2.2 Cara Mengikir


Tangkai kikir harus dipegang dengan ibu jari berada di atas tangkai kikir.
Jari telunjuk sejajar mengikuti panjang tangkai kikir. Ketiga jari yang lain
dilingkarkan pada tangkai kikir. Untuk pengikiran berat, tangan yang tidak
memegang tangkai kikir (tangan yang lain) diletakkan pada ujung kikir. Bagian
tangan yang disentuhkan adalah telapak tangan. Untuk pengikiran ringan, ujung
jari tangan menyentuh ujung kikir untuk mengimbangi. Pada saat mengikir,
posisi badan agak condong ke depan dengan salah satu kaki berada di depan
membentuk kuda-kuda.
2. Gergaji
Gergaji berfungsi untuk mempersiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan
atau dibuat benda kerja. Prinsip kerja dari gergaji tangan adalah langkah
pemotongan kearah depan, sedang langkah mundur mata gergaji tidak melakukan
pemotongan.

Gambar 2.3 Gergaji


3. Penggoreres
Penggores adalah alat tangan yang digunakan dalam pengerjaan logam untuk
menandai garis pada benda kerja, seperti kayu atau logam yang akan dipotong.
proses menggunakan penggores hanya untuk menandai titik untuk selanjutnya
dikerjakan oleh mesin. hal ini digunakan untuk mengganti pensil atau tinta
garis, karena tanda sulit dilihat, mudah dihapus, dan tidak akurat dengan garis
yang tipis dan semi permanen. Penggores (Scriber) terbuat dari baja cor yang
telah mengeras yang diasah dengan sudut 30 derajat atau 40 derajat.

Gambar 2.4 Penggores


4. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat,digergaji,di tap,di sney,dan lain lain. Dengan memutar tangkai
(handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit atau membuka /melepas
benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan
sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan lain sebagainya.

Gambar 2.5 Ragum


5. Siku – Siku
Siku-siku adalah sebuah alat ukur yang terdiri dari badan dan daun
siku, dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika dibanding dengan
daunnya, hal ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan sewaktu
digunakan. Fungsi siku-siku hampir sama dengan busur derajat yaitu untuk:
a) Membuat garis sudut
b) Memeriksa kemiringan atau kesikuan bagian suatu benda
c) Memeriksa kerataan permukaan benda.

Gambar 2.6 Penyiku


6. Meja Rata
Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan. Selain itu
meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta alat-alat
menggambar. Alat ini dipergunakan sebagai landasan untuk memukul atau
meratakan benda kerja yang bengkok. Harus diusahakan agar permukaan meja
datar ini tidak rusak atau cacat, dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan
tetap baik.

Gambar 2.7 Meja Rata


7. Plat Bd 37
Plat Bd 37 adalah plat yang biasa digunakan di dunia permesinan atau
industri plat ini banyak digunakan karena kuat memiliki mampu bentuk yang
baik serta banyak yang menjualnya namun plat ini rentan korosi jika tidak di
beri perlakuan khusus.

Gambar 2.8 Plat Bd 37

2.4. Langkah Kerja


A. Sebelum Praktikum
1. Menyediakan peralatan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda yang akan dikerjakan.
3. Mendengarkan penjelasan dari pembimbing.
B. Saat Praktikum
1. Menjepit Benda kerja yang akan dipotong pada ragum.
2. Memotong benda kerja dengan menggunakan gergaji besi.
3. Setelah memotong benda kerja, lakukan pengikiran untul meratakan bagian
yang tidak rata pada benda kerja.
C. Selesai Praktikum
1. Melepas benda kerja dari ragum.
2. Mengukur benda kerja yang telah dikerjakan.
3. Membuat laporan dari hasil praktikum.

Anda mungkin juga menyukai