LAPORAN PRAKTIKUM
FTI 218 – Praktikum Proses Manufaktur
Gambar Proses 1
Membuat
Pola
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Proses pertama yaitu Pada proses pembuatan • Mistar baja
pembuatan pola, mula- pola benda kerja, waktu • Spidol
mula benda kerja diukur yang dibutuhkan kurang
dengan menggunakan lebih selama 3 menit.
mistar baja. Untuk
membuat pola yang sesuai
dengan ketentuan maka
benda kerja ditandai
dengan spidol sehingga
dapat terlihat jelas dan
akurat dengan ukuran yang
diinginkan.
Gambar Proses 2
Potong 1
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Proses selanjutnya yaitu Pada proses pemotongan • Gergaji
proses pemotongan yang pertama benda kerja, • Ragum
pertama. Pertama benda waktu yang dibutuhkan
kerja dijepit pada ragum kurang lebih selama 30
sehingga benda kerja tidak menit.
bergeser dan dapat tetap
pada posisinya selama
proses pemotongan. Benda
kerja dipastikan pada posisi
yang selurus mungkin
ketika dijepit pada ragum.
Proses pemotongan diawali
dengan membuat ulir
menggunakan gergaji
sesuai dengan pola yang
telah dibuat sebelumnya,
selanjutnya pemotongan
dilanjutkan sesuai dengan
ulir.
Gambar Proses 3
Potong 2
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Setelah proses permotongan Pada proses pemotongan • Gergaji
pertama, dilanjutkan kedua benda kerja, waktu • Ragum
dengan proses pemotongan yang dibutuhkan kurang
kedua. Posisi benda kerja lebih selama 50 menit.
pada ragum diubah untuk
melakukan proses
pemotongan pada sisi lain
benda. Posisi benda
diposisikan agar proses
pemotongan dapat
dilakukan secara lurus.
Proses pemotongan
dilakukan dengan tahap
yang sama seperti proses
pemototngan yang pertama
dengan dimulai dengan
pembuatan ulir.
Gambar Proses 4
Kikir 1
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Setelah melalui proses Pada proses kikir pertama • Ragum
pemotongan sesuai dengan benda kerja, waktu yang • Kikir kasar mata
pola yang dibentuk, dibutuhkan kurang lebih ganda
selanjutnya benda kerja selama 15 menit.
dikikir untuk mendapatkan
permukaan yang lebih rata.
Benda kerja dijepit pada
ragum sebelum dilakukan
proses kikir. Lalu proses
kikir dilakukan dengan
menggunakan kikir kasar
mata ganda , dengan
menggunakan kikir mata
ganda maka arah gerakan
kikir dapat dilakukan
dengan arah bebas.
Gambar Proses 5
Kikir 2
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Setelah selesai proses kikir Pada proses kikir kerdua • Ragum
pertama benda kerja benda kerja, waktu yang • Kikir halus mata
kemudian dikikir lagi dibutuhkan kurang lebih ganda
sebahai tahap terakhir atau selama 12 menit.
finishing agar mendapatkan
permukaan yang lebih rata
dan halus menggunakan
kikir halus. Sama seperti
proses kikir sebelumnya
benda kerja dijepit terlebih
dahulu pada ragum sebelum
dikikir. Perbedaan pada
proses kikir sebelumnya,
proses kikir pada tahap ini
menggunakan kikir yang
lebih halus. Proses kikir
juga dilakukan dengan satu
arah dan secara perlahan-
lahan.
IV. ANALISIS
Kerja bangku merupakan proses pengerjaan benda kerja yang
dilakukan secara manual oleh tenaga kerja manusia dan pekerjaannya
menggunakan perkakas tangan. Proses kerja bangku itu sendiri meliputi
mengukur, menitik, menggores, menggergaji, mengikir, dan mengetap.
Pada praktikum modul ini perkakas yang digunakan yaitu ragum, gergaji,
kikir kasar, kikir halus, mistar baja, dan sikat kawat. Praktikum dimulai
dengan membuat pola pada benda kerja. Pengukurang dilakukan dengan
menggunakan mistar baja dan ditandai dengan spidol.
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja selama proses
pengerjaan, dengan tujuan untuk menahan posisi benda kerja agar tidak
berubah posisi selama pengerjaan. Benda kerja dijepit pada ragum setegak
mungkin dan posisi benda kerja disesuaikan dengan sisi benda kerja yang
ingin dikerjakan. Hal ini dilakukan agar proses kerja seperti gergaji dan
kikir dapat dilakukan secara tegak lurus. Penggunaannya ragum yaitu
dengan meletakkan benda kerja pada mulut ragum dan mengencangkan
ragum dengan memutar tangkai pemutar.
Penggunaan gergaji sendiri terdapat teknik khusus yang perlu di
terapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pertama perhatikan
posisi tangan, genggam pemegang gergaji dengan tangan terkuat dan tangan
satunya pada ujung depan gergaji. Selanjutnya perhatikan arah daun mata
gergaji. Apabila daun mata gergaji menghadap kedepan, maka tekanan
hanya diberikan ketika mendorong gergaji kedepan. Sebelum memulai
memotong, buatlah ulir dengan gergaji pada benda kerja sesuai dengan pola.
Lalu proses selanjutnya yaitu kikir, terdapat 2 jenis kikir yang
digunakan yaitu kikir kasar dan kikir halus. Kedua kikir yang digunakan
memiliki mata ganda. Kedua jenis kikir ini digunakan secara bertahap,
dimulai dengan kikir kasar yang dapat memakan benda kerja secara lebih
cepat. Kemudian setelah itu di lanjutkan dengan kikir halus yang digunakan
sebagai tahap finishing, sehingga hasil permukaan benda kerja dapat lebih
rata dan halus. Selama proses kikir, kikir perlu di bersihkan menggunakan
sikat kawat untuk membersihkan kikir dari gram yang tersisa pada kikir.
V. SIMPULAN
• Ragum merupakan alat yang sangat penting dan dibutuhkan dalam
berbagai proses, alat ini digunakan untuk menahan posisi benda selama
melalui proses.
• Proses pemotongan dimulai dengan pembuatan ulir sesuai pola sehingga
proses pemotongan dapat dilakukan dengan lebih akurat.
• Proses kikir dilakukan setelah proses pemotongan untuk meratakan dan
menghalusakan permukaan benda kerja.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Winarmo. E., (2016): Teknik Menggunakan Perkakas Tangan (Kerja
Bangku), Budi Utama, Yogyakarta.
[2] Sucahyo, B., (2004): Pekerjaan Logam Dasar, Gramedia, Jakarta.
[3] Youssef. H. A, El-Hofy. H. A, and Ahmed. M. H., (2012):
Manufacturing Technology, CRC Press, United States.
[4] teknikece.com. (2021). Kerja Bangku. [online] Diambil dari:
https://teknikece.com/kerja-bangku/ [Diakses 20 April 2021]
VII. LAMPIRAN