METODE DIFERENSIASI
Mengapa penting untuk dipahami: Metode diferensiasi
Ada banyak situasi praktis yang harus dianalisis oleh para egineering yang melibatkan
kuantitas yang bervariasi. Contoh tipikal termasuk tegangan pada balok yang dibebani,
suhu bahan kimia industri, laju peningkatan atau penurunan kecepatan kendaraan, arus
dalam rangkaian listrik atau torsi pada bilah turbin. Contoh lebih lanjut termasuk
tegangan pada saluran transmisi, laju pertumbuhan kultur bakteriologis, dan laju
perubahan muatan pada kapasitor. Kalkulus diferensial, atau diferensiasi, adalah teknik
matematika untuk menganalisis cara fungsi berubah. Ada banyak metode dan aturan
diferensiasi yang secara individual dibahas dalam bab-bab berikut. Pengetahuan yang
baik tentang aljabar, khususnya, hukum indeks, sangatlah penting. Kalkulus adalah salah
satu alat matematika paling kuat yang digunakan oleh para insinyur. Bab ini menjelaskan
bagaimana membedakan fungsi, produk, quotients dan fungsi umum dari suatu fungsi -
semua metode penting memberikan dasar untuk studi lebih lanjut di bab-bab selanjutnya
Di akhir bab ini, Anda harus mampu:
• membedakan fungsi umum
• membedakan produk menggunakan aturan hasil kali
• bedakan hasil bagi menggunakan aturan hasil bagi
• membedakan fungsi dari suatu fungsi
• membedakan secara berurutan
29.1. Pengantar Kalkulus
Kalkulus adalah cabang matematika yang melibatkan atau mengarah pada kalkulasi yang
berhubungan dengan fungsi yang terus berubah - seperti kecepatan dan percepatan, laju
perubahan, dan nilai kurva maksimum dan minimum.
Kalkulus memiliki aplikasi luas dalam sains dan teknik dan digunakan untuk memecahkan
masalah rumit yang tidak cukup dengan aljabar.
Kalkulus adalah mata pelajaran yang terbagi menjadi dua bagian:
(i) kalkulus diferensial, atau diferensiasi, yang dibahas dalam Bab 29, 30 dan 34
sampai 41, dan
(ii) kalkulus integral, atau integrasi, yang dicakup dalam Bab 31, 32 dan 42 hingga
49.
29.2. Gradien Kurva
Jika garis singgung digambar pada titik P pada sebuah kurva, maka gradien dari garis
singgung ini disebut sebagai gradien dari kurva di P. Pada Gambar 29.1, gradien kurva
di P sama dengan gradien garis singgung PQ.
Untuk kurva yang ditunjukkan pada Gambar 29.2, misalkan titik A dan B masing-masing
memiliki koordinat (x1 , y1 ) dan (x 2 , y 2 ) . Dalam notasi fungsional y1 = f(x1 ) ,dan
y 2 = f(x 2 ) seperti yang ditunjukkan.
Gradien akord AB
BC BD − CD f(x 2 ) − f(x1 )
AB = = =
AC ED (x 2 − x1 )
f(3) − f(1) 9 − 1
= = =4
3 −1 2
(ii) Gradien pada akord AC
f(2) − f(1) 4 − 1
= = =3
2 −1 1
(iii) Gradien akord AD
y
Ketika δx mendekati nol, mendekati nilai pembatas dan gradien tali mendekati
x
gradien garis singgung di A.
Saat menentukan gradien yang bersinggungan dengan kurva, ada dua notasi yang
digunakan. Gradien kurva di A pada Gambar 29.4 dapat dituliskan sebagai
y f(x + x) − f(x)
lim atau lim
x →0 x x
x →0
dy y
Dalam notasi Leibntz, = lim
dx x →0 x
Dalam notasi fungsional
f(x + x) − f(x)
f '(x) = lim
x →0
x
dy
sama dengan f’ (x) dan disebut koefisien diferensial atau turunan. Proses
dx
menemukan koefisien diferensial disebut diferensiasi.
Soal 1. Diferensialkan dari prinsip pertama f ( x ) = x 2 dan tentukan nilai gradien kurva
pada x = 2
Untuk membedakan dari prinsip pertama berarti menemukan f’ (x) dengan menggunakan
ekspresi
f(x + x) − f(x)
f '(x) = lim
x →0
x
f(x) = x 2
Subtitusi (x + x) untuk x diperoleh
2
f(x + x) = ( x + x ) = x 2 + 2xx + x 2
(x 2 + 2xx + x 2 ) − (x 2 )
f '(x) = lim
x →0
x
2xx + x 2
= lim
x →0
x
= lim 2x + x
x →0
Sebagai δx → 0, [2x + δx] → [2x +0]. Jadi f’ (x) = 2x, yaitu koefisien diferensial dari
x2 adalah 2x. Pada x = 2, gradien kurva, f’ (x) = 2 (2) = 4
Diferensiasi dari prinsip pertama bisa menjadi proses yang panjang dan tidak nyaman
untuk menjalani prosedur ini setiap kali kita ingin membedakan suatu fungsi. Pada
kenyataannya kita tidak harus melakukannya karena seperangkat aturan umum telah
berkembang dari prosedur di atas, yang akan kita bahas di bagian berikut.
29.4. Diferensiasi Fungsi Umum
Dari diferensiasi berdasarkan prinsip pertama dari sejumlah contoh seperti pada Soal 1
di atas, muncul aturan umum untuk membedakan sumbu y = axn , di mana a dan n
adalah konstanta.
dy
Aturannya adalah jika y = axn , bilamana = anxn−1
dx
(atau, jika f(x) = axn bilamana f '(x) = anx n−1 ) dan benar untuk semua nilai riil a dan n.
Gambar 29.5(a) memperlihatkan grafik dari y = sin x. Gradien terus berubah saat kurva
dy
bergerak dari 0 ke A ke B ke C ke D. Gradien, diperoleh oleh , dapat diplot dalam
dx
posisi yang sesuai di bawah y = sin x, seperti diperlihatkan pada gambar 29.5 (b).
(i) Pada 0, gradiennya positif dan paling curam. Karenanya 0’ adalah nilai positif
maksimum.
(ii) Antara 0 dan A gradiennya positif tetapi nilainya menurun sampai di A
gradiennya nol, ditampilkan sebagai A’.
(iii) Antara A dan B gradiennya negatif tetapi nilainya meningkat sampai di B
gradien berada pada nilai negatifnya yang paling curam. Karenanya B' adalah
nilai negatif maksimum.
(iv) Jika gradien y = sin x diselidiki lebih lanjut antara B dan D maka dihasilkan
dy
grafik dianggap sebagai gelombang kosinus. Oleh karena itu laju perubahan
dx
sin x adalah cosx,
dy
Yaitu jika y = sin x, maka = cos x
dx
Dengan konstruksi yang mirip dengan yang ditunjukkan pada Gambar. 29.5 dapat
ditunjukkan bahwa:
dy
Jika y = sin ax, maka = a cos ax
dx
Jika grafik dari y = cos x, y=ex dan y= ln x diplot dan gradiennya diselidiki, koefisien
diferensialnya dapat ditentukan dengan cara yang mirip dengan yang ditunjukkan untuk
y = sin x. Laju perubahan suatu fungsi adalah ukuran turunannya.
Turunan standar yang diringkas di bawah ini dapat dibuktikan secara teoritis dan benar
untuk semua nilai nyata x.
dy
y atau f(x) atau f '(x)
dx
axn anxn−1
sin ax a cos ax
cos ax -a sin ax
eax aeax
1
ln ax
x
Koefisien diferensial dari penjumlahan atau selisih adalah jumlah atau selisih koefisien
diferensial dari suku-suku yang terpisah.
jadi, jika f ( x ) = p( x ) + q( x ) − r ( x ) ,
dimana ( f, p dan r adalah fungsi),
maka f '( x ) = p'( x ) + q'( x ) − r '( x )
Diferensiasi fungsi umum ditunjukkan dalam contoh soal yang dikerjakan berikut ini.
Soal 2. Tentukan koefisien diferensial dari
12
(a) y = 12x 3 (b) y =
x3
dy
Jika y = axn maka = anxn−1
dx
dy
(a) Karena y = 12x 3 , a= 12 dan n= 3, sehingga = (12)(3)x 3−1 = 36x 2
dx
12
(b) y= kita menulis ulang dalam bentuk umum axn maka y = 12x −3 dan dalam
3
x
aturan umum a= 12 dan n = -3
dy 36
Jadi = (12)(−3)x −3−1 = −36x −4 = −
dx x4
Soal 3. Diferensiasi (a) y = 6 (b) y = 6x
4
5 5 −
(b) y= = = 5x 3 dalam bentuk diferensial standar
3 4 4
x
x3
4
Dalam aturan umum, a = 5 dan n= -
3
4 7
dy 4 − −1 −20 − 3
Dengan demikian = (5) − x 3 = x
dx 3 3
−20 −20
= =
7 3
3
3 x7
3x
1 1
Soal 5. Diferensialkan, terhadap x, y = 5x 4 + 4x − + −3
2x 2 x
1 1
y = 5x 4 + 4x − + − 3 ditulis sebagai
2x 2 x
1
1 −
y = 5x + 4x − x −2 + x 2 − 3
4
2
Saat menurunkan jumlah, setiap suku dibedakan secara bergantian.
1
dy 1 1 − −1
dengan demikian = (5)(4)x 4 −1 + (4)(1)x1−1 − (−2)x −2 −1 + (1) − x 2 = 0
dx 2 2
3
3 −3 1 −
= 20x + 4 + x − x 2
2
dy 1 1
Yaitu = 20x 3 + 4 + −
dx 3
x 2 x3
Soal 6. Tentukan koefisien diferensial dari (a) y = 3 sin 4x (b) f(t) = 2 cos 3t
sehubungan dengan variabel tersebut.
dy
(a) Bilamana y = 3 sin 4x, maka = (3)(4 cos 4x) = 12 cos 4x
dx
(b) Bilamana f(t) = 2 cos 3t, maka f’(t)=(2)(-3 sin 3t)= -6 sin 3t
Soal 7. Tentukan turunan dari
2
(a) y = 3e5x (b) f() = (c) y = 6 ln 2x
e3
dy
(a) Ketika y = 3e5x maka = (3)(5)e5x = 15e5x
dx
2 −6
(b) f() = = 2e −3 , maka f '() = (2)(−3)e−3 = −6e−3 =
3
e e3
dy 1 12
(c) Ketika y = 6 ln 2x maka = 12 =
dx x x
Soal 8. Temukan gradien kurva y = 3x 4 − 2x 2 + 5x − 2 pada titik-titik (0, −2) dan (1,4)
Gradien kurva pada titik tertentu diberikan oleh nilai turunan yang sesuai. Jadi, sejak
y = 3x 4 − 2x 2 + 5x − 2
dy
Kemudian gradien = 12x 3 − 4x + 5
dx
Pada titik (0,-2), x = 0
3x2 sin2x adalah produk dari dua istilah 3x2 dan s in2x
dimana
du
dx
( )
= x 3 ( −3 sin3x ) + ( cos 3x ) 3x 2 ( )
dv 1
dan =
dx x
dengan demikian
dy
dx
( 1
) ( ) ( −3 sin 3x ) + (cos 3x ) (3x )
= x 3 cos 3x + (ln x ) x 3
x
2
dy
Yaitu = x 2 cos 3x + 3ln x ( cos 3x − x sin 3x )
dx
Soal 13. Tentukan laju perubahan tegangan, diberikan v = 5t sin2t volt ketika t = 0,2
detik
dv
Laju perubahan tegangan adalah =
dt
= (5t)(2 cos 2t) + (sin2t)(5)
= 10t cos 2t + 5 sin2t
dv
Bilamana t = 0,2, = 10(0,2) cos 2(0,2) + 5 sin 2(0,2)
dt
= 2 cos 0, 4 + 5 sin0, 4 (dimana cos 0,4 berarti kosinus 0,4 radian)
dv
Karenanya = 2(0, 92106) + 5(0,38942)
dt
= 1, 8421 + 1, 9471 = 3,7892
yaitu laju perubahan tegangan ketika t = 0,2 s adalah 3,79 volt/dtk, dikoreksi
menjadi 3 angka penting.
29.6. Diferensiasi hasil bagi
u
Jika y = , dan u dan v keduanya merupakan fungsi dari x
v
du dv
v −u
dy dx dx
maka =
dx 2
v
Ini dikenal sebagai aturan hasil bagi.
4 sin5x
Soal 14. Tentukan koefisien diferensial dari y =
5x 4
4 sin5x
adalah hasil bagi, ambil u = 4 sin 5 x dan v = 5x4
4
5x
(Perhatikan bahwa v selalu penyebut dan u pembilangnya.)
du dv
v −u
dy dx dx
=
dx 2
v
du
dimana = (4)(5) cos 5x = 20 cos 5x
dx
dv
dan = (5)(4)x 3 = 20x 3
dx
dengan demikian
dy
=
( )
5x 4 ( 20 cos 5x ) − ( 4 sin5x ) 20x 3 ( )
( )
dx 2
5x 4
=
( cos ax )( a cos ax ) − ( sin ax )( −a sin ax )
( cos ax )2
=
a cos2 ax + a sin2 ax
=
(
a cos2 ax + sin2 ax )
( cos ax )2 cos2 ax
a
= , dimana cos2 ax + sin2 ax = 1
2
cos ax
dy 1
Dengan demikian = a sec2 ax dimana sec2 ax =
dx cos2 ax
Soal 16. Tentukan turunan dari y = sec ax
1
y = sec ax = adalah hasil bagi. ambil u =1 dan v = cos ax
cos ax
du dv
v −u
dy dx dx
=
dx 2
v
(cos ax)(0) − (1)(−a sin ax)
=
(cos ax)2
a sin ax 1 sin ax
= = a
2 cos ax cos ax
cos ax
dy
Dengan demikian = a sec ax tan ax
dx
te2t
Soal 17. Difrensiasikan y =
2 cos t
te2t
Fungsi adalah hasil bagi, yang pembilangnya adalah produk
2 cos t
du dv
v −u
dy dx dx
Dengan demikian =
dx 2
v
= ( )
(2 cos t) 2te2t + e2t − te2t (−2 sin t)
(2 cos t)2
dy te2t
Dengan demikian = 2t cos t + cos t + t sin t
dx 2 cos2 t
5x 3
Soal 18. Tentukan gradien kurva y = pada titik 3,
2x 2 + 4 2
Ambil y = 5x dan v = 2x 2 + 4
dy
=
v
du
dx
−u
dv
dx = ( )
2x 2 + 4 ( 5 ) − ( 5x )( 4x )
( )
dx 2 2
v 2x 2 + 4
3
Pada titik 3,
, x = 3,
2
( 3)
2
dy 20 − 10 20 − 30 1
karenanya gradien = = = =−
dx 2 100 10
( 3)
2
2 + 4
29.7. Fungsi suatu fungsi
Seringkali lebih mudah untuk membuat substitusi sebelum melakukan diferensiasi
dy dy du
Jika y adalah fungsi dari x maka =
dx du dx
Ini dikenal sebagai aturan 'fungsi ' (atau terkadang aturan rantai).
9
Untuk contoh, jika y = ( 3x − 1) kemudian, dengan membuat substitusi u = (3x −1), y =
u9, yang merupakan bentuk standar.
dy du
Dengan demikian = 9u8 dan =3
du dx
Bilamana
dy dy du
=
dx du dx
( )
= 9u8 ( 3) = 27u8
dy 8
Menulis kembali u sebagai (3x −1) menghasilkan: = 27 ( 3x − 1)
dx
Karena y adalah fungsi dari u, dan u adalah fungsi dari x, maka y adalah fungsi dari fungsi
x.
dy dy du
=
dt du dt
( )(
= 6u5 12t 3 − 3 )
( )
Menulis kembali u sebagai 4t3 − 3t diperoleh
dy
dt
(
5
= 6 ( 4t − 3t ) 12t 2 − 3 )
( )( )
5
= 18 4t 2 − 1 4t 3 − 3t
Soal 21. Tentukan koefisien diferensial dari y = (3x 2
+ 4x − 1 )
1
y= (3x 2
) (
+ 4x − 1 = 3x + 4x − 12
) 2
1
2
Ambil u = 3x + 4x − 1 dan y = u2
1
du dy 1 − 2 1
Karena itu = 6x + 4 dan = u =
dx du 2 2 u
Menggunakan fungsi aturan fungsi,
dy dy du 1 3x + 2
= = ( 6x + 4 ) =
dx du dx 2 u u
dy 3x + 2
Dengan demikian =
dx
(3x 2
+ 4x − 1 )
Soal 22. difrensiasi y = 3 tan4 3x
selanjutnya
dy dy du
=
dx du dx
= 12u3 3 sec2 3x ( )( )
dy
yaitu = 36 tan3 3x sec 2 3x
dx
2
Soal 23. Tentukan koefisien diferensial dari y =
( )
4
2t 3 − 5
y=
2
= 2 ( 2t3 − 5 )
−4
( )
, ambil u = 2t3 − 5 , maka y = 2u−4
( )
4
2t 3 − 5
du dy −8
Karena itu = 6t2 dan = −8u−5 =
dt du u5
selanjutnya
dy dy du −8 2
= = 6t
dt du dt u5
( )
−48t 2
=
( )
5
2t 3 − 5
d3 y d4 y
Dengan diferensiasi berturut-turut, turunan lebih lanjut lebih tinggi seperti dan
dx 3 dx 4
dapat diperoleh.
dy d2 y d3 y d4 y
Dengan demikian jika y = 3x 4 , = 12x 3 , = 36x 2 , = 72x , = 72 dan
dx dx 2 dx 3 dx 4
d5 y
=0
dx5
d2 y
Soal 25. jika y = cos x − sin x, nilai x, dalam range 0 x , dimana adalah nol
2 dx 2
dy d2 y d2 y
Jika y = cos x − sin x , = − sin x − cos x dan = − cos x + sin x , dimana adalah
dx dx 2 dx 2
nol, maka − cos x + sin x = 0 ,
sin x
Dengan demikian sin x = cos x atau =1
cos x
Olehnya tan x = 1 dan x = arc tan 1 = 45 atau radian dalam range 0 x ,
4 2
d2 y dy
Soal 26. diperoleh y = 2xe−3x tunjukkan bahwa +6 + 9y = 0
dx 2 dx
Oleh karenanya
dy
dx
( ) (
= ( 2x ) −3e −3x + e −3x ) (2) = −6xe −3x
+ 2e −3x
d2 y
dx
2 (
= ( −6x ) −3e −3x + e −3x) ( ) ( −6 ) + ( −6e ) = 18xe
−3x −3x
− 6e −3x − 6e −3x
= 18xe−3x − 12e−3x
d2 y dy
Subtitusi nilai tersebut ke dalam +6 + 9y = 0 diperoleh:
dx 2 dx
(
18xe−3x − 12e−3x + 6 −6xe−3x + 2e−3x + 9 2xe−3x ) ( )
18xe−3x − 12e−3x − 36xe−3x + 12e−3x + 18xe−3x = 0
d2 y dy
Jadi dengan demikian y = 2xe−3x , +6 + 9y = 0
dx 2 dx
d2 y
Soal 27. Hitunglah dimana θ=0 dperoleh y = 4 sec 2
d2
dy
bilamana y = 4 sec 2 maka = ( 4 )( 2 ) sec 2 tan 2 = 8 sec 2 tan 2
d
d2 y
d2 ( )
= ( 8 sec 2 ) 2 sec2 2 + ( tan2 ) ( 8 )( 2 ) sec 2 tan2
d2 y
Dimana = 0 , = 16 sec3 0 + 16 sec 0 tan2 0
2
d
= 16 (1) + 16 (1)( 0 ) = 16