Carpentry
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja kayu I ( carpentry) adalah suatu praktek dibengkel sipil semester III
di Politeknik Negeri Padang. Praktek kerja kayu I ini dilaksanakan selama dua
minggu. Secara umum tujuan dari praktek kerja bengkel adalah untuk
mempersiapkan mahasiswa yang terampil serta berdaya cipta tinggi yang mampu
untuk membuktikan secara langsung prinsip-prinsip teori dengan praktek .
Dalam praktek kerja kayu I (Carpentry) dibutuhkan suatu sikap yang
sabar, hati-hati serata teliti agar benda kerja sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor pendukung
1. Peralatan yang lengkap
2. Tempat kerja yang nyaman
3. Teori dan keterangan instruktur teknisi
Faktor penghambat
1. Mahasiswa banyak yang kurang mahir dan kurang berpengalaman dalam
praktek
2. Adanya peralatan yang tidak layak pakai
3. Adanya kesuliatan dalam mencari bahan praktek
C. Sistematika Laporan
Laporan praktek kerja kayu I ini disusun berdasrkan urutan sebagai berikut:
1. Halaman pengesahan
2. Kata pengantar
Yonaldi Irawan
1501021045
1
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
3. Daftar Isi
4. BAB I Pendahuluan
5. BAB II Pengenalan Alat dan Bahan
6. BAB III Keselamatan Kerja
7. BAB IV Latihan dasar menggergaji dan membentuk kayu
8. BAB V Sambungan bibir miring berkait
9. BAB VI Hubungan pada kozen pintu
10. BAB VII Sambungan pada papan arah melebarr
11. BAB VIII Penutup
Yonaldi Irawan
1501021045
2
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
BAB II
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Pada saat ini perkakas dibuat dari kayu atau besi baja yang dibuat
sedemikian rupa sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Peralatan yang
digunakan dalam praktek kerja kayu terbagi dua macam, yaitu peralatan manual /
perkakas dan peralatan mesin. Hanya saja pada waktu praktek kerja kayu
dilaksanakan dengan menggunakan peralatan manual/perkakas. Bahan yang
digunakan adalah kayu berukuran 6/12 yang setiap batang kayu berukuran 4
meter.
A. Pengenalan Alat
1. Meja kerja
Meja kerja adalah meja yang terbuat dari kayu dengan ukuran tertentu dan
dilengkapi dengan alat untuk penjepit di salah satu sisinya.
2. Gergaji
Gergaji terbagi atas beberapa macam, yaitu :
- Gergaji potong
Digunakan untuk menggergaji arah tegak lurus serat kayu.
- Gergaji belah
Digunakan untuk menggergaji arah sejajar serat kayu.
- Gergaji punggung
Mempunyai sebuah daun tipis persegi panjang dilengkapi dengan gigi
kecil, daunnya diperkakukan dengan sebuah lipatan baja yang kuat
sepanjang daun punggunya. Gergaji ini dipergunakan untuk menggergaji
teliti kesemua arah serat kayu.
3. Ketam
Ketam merupakan perkakas tangan yang digunakan untuk melicinkan,
menghaluskan, dan meratakan permukaan kayu.
Yonaldi Irawan
1501021045
3
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
4. Pahat
Pahat adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong serat kayu,
membentuk kayu, ataupun untuk membuat lubang pada kayu. Pahat dibuat
sedemikian rupa bentuknya berdasarkan kegunaan masing-masing dalam
pekerjaan memotong, diantaranya :
1. Pahat Tusuk
Digunakan untuk menusuk kayu dengan sudut penajaman 30-35 mm
atau dua kali tebal pahat. Ukuran sisi lebarnya mulai dari 1/8 – 5/8.
2. Pahat lubang tipis dan berpunggung.
5. Siku-Siku
Digunakan sebagai alat untuk mengukur kesikuan dari kayu yang
dibentuk. Siku-siku terdiri dari :
- Siku-siku silang 90
- Siku-siku putar
Mistar atau Meteran Lipat
Alat ini digunakan untuk mengukur panjang,lebar,tinggi, dan tebal kayu
yang akan dikerjakan.
6. Penusuk
Penusuk adalah alat yang digunakan untuk menggores atau membuat
tanda menurut tebal kayu yang digunakan.
7. Palu
Digunakan sebagai alat Bantu untuk menancapkan paku atau pasak pada
kayu. Palu terbagi dua macam, yaitu :
- Palu Besi
- Palu Kayu
8. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit kayu pada meja kerja sehingga mudah
di dalam melakukan pemotongan, pengetamgan, atau pemahatan kayu.
Yonaldi Irawan
1501021045
4
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
9. Kampak
Kampak digunakan untuk membelah kayu apabila kayu yang digunakan
terlalu lebar dan tidak memungkinkan untuk diketam.
10. Rol Ketam
Digunakan untuk mengukur kayu yang ukurannya cukup panjang.
11. Pensil
Pensil digunakan untuk menandai kayu setelah diukur dan sebelum
dilakukan pemotongan menurut ukurannya masing-masing.
12. Bor Tangan
Bor tangan dilakukan untuk melobangi kayu sebelum dipahat ataupun
membuat lubang baut pada kayu.
13. Alat-alat bantu lainnya
B. Pengenalan Bahan
1. Kayu
Kayu sebagai bahan bangunan harus dikenal dan diketahui ciri-ciri dan
sifatnya, antara lain yang penting sekali adalah mengenal sifat-sifat
mekanis. Faktor-faktor yang mengakibatkan berkurangnya kekuatan dan
sifat-sifat yang menjadikan penggunaan kayu ini berbeda sekali dari
bahan-bahan lain untuk konstruksi bangunan.
Struktur dari kayu :
Pada penampang melintang dari pohon akan terlihat bagian-bagiannya
sebagai berikut:
1 4
gambar
Yonaldi Irawan
1501021045
5
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
3 6
Yonaldi Irawan
1501021045
6
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
- Struktur kayu
- Kepadatan kayu berhubungan dengan berat jenis dan kekuatan kayu
- Mata kayu dan retak-retak
- Kadar lengas
- Keawetan alam.
Sebagai bahan konstruksi kayu pada umumnya memiliki kebaikan dan keburukan,
diantaranya :
1. Keuntungan
a. Kayu mempunyai kekuatan tinggi
b. Kayu mudah dikerjakan
c. Kayu tahan terhadap pengaruh listrik dan kimia
d. Mudah didapat dalam waktu yang cepat
e. Harganya murah
2. Kerugian
a. Kayu mempunyai cacat alam
b. Kayu mudah mengalami penyusutan
c. Kayu mudah terbakar
d. Beberapa kayu bersifat kurang awet
e. Kurang homogen
Cacat kayu dan pengaruhnya
1. Cacat Mata Kayu
Mata kayu adalah lembaga atau bagian cabang yang berada dalam kayu.
Mata kayu dibedakan atas 3 macam, yaitu :
Yonaldi Irawan
1501021045
7
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
- Mata kayu sehat adalah mata kayu yang tidak busuk, berpenampang
keras, tumbuh kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama/ lebih gelap
dibandingkan dengan warna kayu sekitar.
- Mata kayu lepas adalah mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada
kayu , biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini akan lepas dan
tidak ada jejak busuk.
- Mata kayu busuk adalah mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda
pembusukan pada bagian-bagian kayu disekitarnya.
Mata kayu mempunyai pengaruh yang kurang menguntungkan, antara
lain :
a. Menyulitkan pengerjaan kayu karena kerasnya penampang mata kayu
(mata kayu sehat)
b. Mengurangi keindahan permukaan kayu
c. Menyebabkan lubang pada lembaran-lembaran kayu
d. Mengurangi sifat keteguhan kayu. Hal ini terjadi karena serat mata
kayu relatif tegak lurus serat batang pohon.
Yonaldi Irawan
1501021045
8
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
4. Hati Rapuh
5. Arah Serat
6. Jamur penyerang Kayu
BAB III
KESELAMATAN KERJA
Pada setiap pekerjaan yang kita lakukan, kita harus memperhatikan faktor
keamanan, yang merupakan faktor paling penting karena menyangkut tentang
keselamatan diri kita dan keselamatan benda kerja serta peralatan kerja.
A. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja yang tidak mengganggu pergerakan kita
2. Pakailah sepaku yang tahan terhadap benda keras
3. Patuhilah instruksi daru instruktur.
Yonaldi Irawan
1501021045
9
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
BAB IV
LATIHAN DASAR MENGGERGAJI DAN
MEMBENTUK KAYU
A. Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu untuk memberi kemampuan dasar
kepada mahasiswa untuk dapat melakukan pekerjaan. Kemampuan dasar
pekerjaan kayu :
- Menggunakan perkakas tangan (manual)
- Melukis atau memberi tanda goresan pada benda kerja
- Mengetan rata, lurus, dan siku
- Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan.
Yonaldi Irawan
1501021045
10
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
- Kayu lunak : bakasa, benuang, gerunggang, jelutung, sengon laut, meranti
merah ringan, meranti putih dan kuning, balpale perupuk, pulae, randu
alas dan kering.
- Kayu sedang : damar, melur, pinus, jati, damar laut, bungur, tembesu,
wangkai, waru, mahoni, kamper, meranti merah berat, merawan, bayur
durian, kemiri, mersawa dan ramin.
- Kayu keras : eboni, sonokeling, rengas, merbau, kayu besi, rasamala, ulin,
bakau, puspa dan sangkai.
Untuk memperoleh kayu hasil potongan dan bentuk yang baik, maka
diperlukan berbagai faktor pendukung antara lain keterampilan yang baik,
peralatan dan perlengkapan yang memadai.
Sebelum tahap awal pengenalan pekerjaan kayu, maka pratikum ini
diumaksudkan sebagailatihan bagi mahasiswa untuk mengetam dan
menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm yang akan diketam
menjadi ukuran 5/7 cm.
Sebelum pekerjaan dimulai harus dilakukan pemeriksaan kayu tersebut dan
ketajaman perkakas yang akan digunakan.
Yonaldi Irawan
1501021045
11
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
b. Bahan
- Kayu kamper ukuran 55 x 6/8 cm
D. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum diperlakukan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerjanya dengan teratur.
3. Kosentrasi atau pusatkanlah perhatian/pikiran pada pekerjaan.
4. Patuhi peraturan bengkel.
5. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.
E. Langkah Kerja
1. Persiapan
- Pilihlah bahan/kayu yang baik (lurus, tidak berlubang)
- Sediakan peralatan yang diperlukan seperti daftar peralatan yang diatas
- Siapkan meja kerja dan bangku kerja.
2. Proses pengerjaan
- Tentukan ukuran kayu yang hendak digunakan, tandai dengan pensil
sesuai ukuran
- Lakukan pemotongan diatas pemotongan atau jepitlah bagian kayu
terpanjang dengan klem pada meja kerja
- Pengetaman :
Kita pilih muka yang lebar yaitu muka 1 sebagai pedoman awal.
~ Mengetam muka lebar I
~ Mengetam sisi tebal I (siku dengan muka I)
~ Menarik garis dengan perusut untuk menentukan lebar benda kerja
~ Mengetam muka lebar II sampai ½ garis perusut.
~ Melukis bagian-bagian yang akan digergaji
~ Memotong halus kelebihan kayu menjadi ukuran 53,7 cm
- Penggergajian :
Yonaldi Irawan
1501021045
12
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
~ Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji belah
~ Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji punggung
~ Menggergaji potong sampai batas lukisan
BAB V
SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT
A. Tujuan
Pratikum ini memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan
aplikasi kemampuan dasar pekerjaan kayu:
1. Menggunakan perkakas tangan (manual) yang diperluakan.
2. Membuat bentuk kontruksi sambuangan bibir miring berkait.
3. Memahami prinsip dan fungsi sambungan yang akan dibuat.
Yonaldi Irawan
1501021045
13
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
Sambungan harus diletakan pada jarak 1/6 L (L=leber bentang) dari tumpuan,
Karena pada jarak tersebut momen lentur =C untuk beban merata.
Panjang sambuangan adalah sebesar 2,5 s/d 3 h, diamana h adalah tinggi
balok. Sambungan ini diperkuat dengan dua buash paku ø 1/2 ". Sambungan ini
misalnya digunakan pada penyambungan balok bubungan / nok, balok gording,
balok lantai (ioist)
D. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik dan
teratur apabila belum diperlukan.
2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.
3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur .
4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
5. Ikuti petunjuk instruktur.
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing
Yonaldi Irawan
1501021045
14
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
E. Langkah Kerja
1. Persiapan
b. Pilihlah bahan atau kayu yang baik (lurus, tidak belubang) sesuai ukuran
c. Sediakan peralatan yang diperlukan (peralatan yang akan dipakai dalam
daftar)
d. Siapkan meja kerja atau bangku kerja.
2. Proses Pengerjaan
a. Tentukan ukuran kayu yang hendak digunakan (5/7 cm) panjang 50 cm,
tandai dengan pensil sesuai dengan ukuran
b. Lakukan pemotongan sesuai dengan ukuran, kemudian ketam bahan tersebut
hingga lurus, siku dan rata untuk ukuran 4,5 x 6,5 cm.
c. Setelah itu dipotong menjadi dua bagian sama panjang kemudian beri tanda
masing-masing, misal tanda A dan B
d. Melukis bagian-bagian yang akan digergaji :
tentukan panjamg sambungan sesuai gambar kerja.
Bagi atas lima bagian dari lebar kayu tersebut.
Buat garis miring sesuai dengan gambar.
Beri tanda silang untuk bagian kayu yang terbuang
e. Memotong bagian-bagian batas sambungan untuk melepas kayu yang
terbuang.
f. Lepaskan bagian kayu yang akan dibuang itu dengan pahat.
g. Sambungkan kayu A dan B.
h. Periksa hasil kerja pada instruktur.
Catatan:
Apabila terjadi kurang sempurna pada hasil sambungan, periksa kembali
atau lakukan koreksi atas pekerjaan. Kemudian sambungkan lagi dan lakukan
pekerjaan tersebut sampai sambungan benar dan baik.
Yonaldi Irawan
1501021045
15
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
BAB VI
HUBUNGAN PADA KOZEN PINTU
A. Tujuan
Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;
1. Terampil mengngunakan alat perkakas yang yang diperlukan dengan
teknik yang benar
2. Dapat hubungan pada kozen pintu (tiang dan ambang atas).
3. Dapat menerangkan prinsip hubungan dan bentuk-bentuk pintu, serta
bagian-bagian hubungan dan fungsinya.
Yonaldi Irawan
1501021045
16
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
kedudukannya kozen kokoh tidak bergeser terhadap tembok, kedua tiang pada sisi
luar dipahat alur kapur, berbentuk mulut ikan lebar 5 atau 6 cm, dengan dalamnya
1,5 smpai 2 cm. ini dibuat mulai 5 cm dibawah ambang atas
Hubungan tiang dengan ambang atas dibuat pen sebesar 1/3 lebar kayu.
Untuk mendapatkan hubungan yang kokoh, dibuat lobang tertutup jadi ambng
atas diperpanjang 8 sampai 10 cm, ini dinamakan dengan telinga kozen. Ujung
ambang tersebut ditarik 1 cm dan berbentuk trapesium serta ditakik beralur
menyilang . Untuk memperkokoh hubungan dapat dikunci dengan pasak kayu
atau paku. Pada pratikuk in mahasiswa diinstruksikan untuk membuat hubungan
kozen dalam skala ukuran kecil, seperti pada gambar kerja.
Untuk prosedur pratikum, mahasiwa diharapkan sudah dapat menggunakan
peralatan sebagai mana mestinya, serta dapat bekerja dengan mengutamakan
keselamatan kerja dan dapat menerapkan langkah-langkah kerja yang efektif dan
efisien.
Yonaldi Irawan
1501021045
17
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
D. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik
dan teratur apabila belum diperlukan.
2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.
3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur .
4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
5. Ikuti petunjuk instruktur.
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing
E. Langkah Kerja
1. Sediakan kayu ukuran 5/7 – 50 cm
2. Ketam hingga rata dan siku dengan ukuran 4,5 / 6,5 – 50 cm.
3. Potong menjadi bagian yang sama panjang, lalu potong sisa kayu
sehingga menjadi ukran masing-masing 25 cm.
4. Lukislah masing-masing bagian tersebut.
5. Ambil satu bagian kayu lalu buatlah pada salah satu sudut lukisan
sponing berukuran lebar 2 cm dan dalamnya 1 cm.
6. Bagi panjang kayu menjadi tiga bagian.
7. Lukislah bagian telinga, ujungnya berbentuk trapesium.
8. Lukislah bagian yang kedua, mula-mula lebar kayu bagian ini, di bagi
menjadi tiga bagian yang sama besar dan bagian tengahnya dibuat
arsiran yang nantinya dijadikan sebagai lubang pen.
9. buatlah lukisan sponing dengan ukurn lebarnya 2 cm serta dalamnya 1
cm.
10. Pada ujung bagian atas buat lukisan pen dengan ukuran 1/3 lebar kayu.
11. Arsirlah bagian kayu yang terbuang.
12. Lakukan pemahatan, pemotongan pembuangan, bagian kayu yang telah
diarsir.
13. Periksalah hasil pekerjaan pada instruktur.
Yonaldi Irawan
1501021045
18
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
BAB VII
SAMBUANGAN PAPAN ARAH MELEBAR
A. Tujuan
Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;
1. Terampil mengngunakan alat perkakas yang yang diperlukan dengan
teknik yang benar.
2. Dapat mengetam dengan lurus dan siku.
3. Mengetahui langkah-langkah penyambungan papan arah melebar.
4. Mengetahui kegunaan sambungan papan arah melebar.
B. Dasar Teori
Disuatu kontruksi rumah bayak macam-macam bahan yang diperguanakan
untuk mendapatkan dekorasdi yang indah dan tidak memerlukan biaya mahal.
Sambungan papan arah melebar banyak digunakan pada salah satu bagian dari
rumah, Perkantoran dan lain sebagainya. Kegunaan kita menyambung papan agar
terlihat indah dan dekoratif apalagi ditambahkan pernis sebagai penghalus dan
Yonaldi Irawan
1501021045
19
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
pelicin kayu yang disambung. Sambngan kayu arah melebar dipakai antara lain
untuk loteng pada salah satu bagian rumah, pelapis didnding, dan lain-lain
1. Sambungan dengan sekrup
Sambungan jenis ini alt penyambungnya berupa sekrup, yangh dipasang
pada lobang yang telah disiapkan
2. Sambungan lidah dan alur
Sambungan lidah dan alur dibuat untuk menyambung papan arah
melebar, disini salah satu sisi papan dilubangi dengan ukuran tertentu
dan salah satunya lagi dibuat seperti lidah, kemudian disatukan.
3. Sambungan alur dan lidah lep
Sambungan jenis ini hampir sama dengn sambungan lidah dan alur,
sama-sam memakai lidah dan lubang, tetapi disini lidahnya dibuat
terpisah dan kedua sisi kayu dilubangi dengan ukuran tertentu kemudian
diberi lidah tambahan.
Dari ketiga sambungan diatas mempunyai kegunaan yang sama
tergantung dengan orang yang akan menyambungnya, mana yang lebih
bagus menurutnya
Carpentry
2. Bahan
Kayu ukuran 5/7 cm
D. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik
dan teratur apabila belum diperlukan.
2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.
3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur .
4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
5. Ikuti petunjuk instruktur.
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing.
E. Langkah Kerja
1. Sediakan papan yang sudah diketam rata dengan ukuran 2,6 x 2 –
32 cm sebanyak 4 buah
2. P otong papan tersebut menjadi dua bagian yang sama panjang.
3. Lukis keempat papan tersebut dengan tiga buah cara
penymbungan papan arah melebar.
4. Kemudian Buang bagian papan yabg tidk perlu, sehingga
membentuk sambungan diatas.
5. Lalu sambungan tersebut dismbungkan sesuai bentuk sambungan
masing-masing.
6. Periksalah hasil pekerjaan kepada instruktur.
Yonaldi Irawan
1501021045
21
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
BAB VIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek kerja kayu yang telah dilakukan di Bengkel Politeknik
Negeri Padang Universitas Andalas selama dua minggu berturut-turut, dan
telah menyelesaikan beberapa job yang telah diberikan, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikukt :
1. Praktek kerja kayu I dikerjakan dengan menggunakan alat-alat
atau perkakas ntangan (lat manual) dan belum mempergunakan
mesin.
2. Dalam pembyuatan kontruksi kayu pada masing- masing job
dituntut ketelitian kepada setiap mahasiswa yang bekerja
sehingga mempoeroleh hasil-hasil yang baik dan sempurna
dengan gambar kerja dan intruksi yang diberikan.
Yonaldi Irawan
1501021045
22
Politeknik Negeri Padang
Carpentry
3. Pada saat melaksanakan praktek hendaknya memperhatikan
keselamatan kerja terutama dalam pemakaiaan alat dan perkaaks
agar tidak terjadi kecelakaan dalam praktek.
4. Pelajaran praktek kerja kayu I ini adalah sebgai pengetahuan
dasar dalam pembuatan kontruksi untuk diterapkan dilapangan
nantinya.
B. Saran
Dalam melaksanakan praktek Carpentry I ini masih banyak terdapat
kendala antara lain salah satunya keterlambatan dalam menyelesaikan bnda kerja,
hasil yang kuyarang bagus dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
perkakas dan peralatan kerja. Oleh karena itu kami mohon agar dlam praktek,
semua peralatan yang dipergunakan harus layak pakai dan peralatan tolong
dilengkapi dari alat yang paling kecil ukurannya sampai alat yang paling besar
ukurannnya, sehingga kendala tersebut dapat diselesaikan dan apa yang
dikerjakan sesuai dengan yang diinginkan.
Yonaldi Irawan
1501021045
23