Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN

TAHUN 2022/2023

Disusun oleh :

AKHMAD WAHYU KRISNA

XII BKP 1

SMKN 1 BLITAR

Jl. Kenari NO.30 Kota Blitar

Telepon: (0342) 801947


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum PKK
ini dengan baik.
Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak di
antaranya;

1. Bapak Drs. Sugiyadi M.Pd selaku kepala SMKN 1 Blitar yang telah memberikan fasilitas tempat
dan alat untuk menyelesaikan tugas Mapel Prakarya dan Kewirausahaan

2. Ibu Noer Koestiningsih, Bapak Tri Yoga Susila Oleh karena itu kami sampaikan terima
kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.

3. Bapak dan ibu guru pengajar departemen bangunan jurusan BKP SMKN 1 BLITAR
yang telah memberikan ilmunya untuk menunjang menyelesaikan tugas mata pelajaran
produk kreatif dan kewirausahaan

4. Teman-teman kelas 12 BKP 1 tahun ajaran 2020/2021 yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas prakarya

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan
praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat
Indonesia umumnya.

Blitar, Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Apa Yang Dimaksud Furniture
2.2 Apa Pengertian Kitchen Seat
2.3 Macam – Macam Sambungan Kayu
2.4 Jenis Kayu Yang Digunakan
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan
3.2 Prosedur Pelaksanaan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mebel atau furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang
seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah.
Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya dilengkapi dengan pintu, laci
dan rak, contoh lemari pakaian, lemari buku dan lain-lain.

Furniture dapat terbuat dari kayu, bambu, logam, plastik dan lain sebagainya.
Furniture sebagai produk artistik biasanya terbuat dari kayu pilihan dengan warna dan
tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus. Barang-barang
furniture harganya dipengaruhi oleh bahan yang digunakan dalam pembuatannya,
karena bahan yang digunakan menentukan kualitas dari barang furniture. Selain bahan,
ornamen turut mempengaruhi harganya, karena semakin rumit proses pengerjaan atau
pembuatan ornamen yang terdapat pada benda furniture tersebut maka harganya pun
akan semakin mahal.

Di kesempatan kali ini saya telah melakukan pelaksanaan pembuatan ‘Kitchen Seat”
sebagai syarat untuk mencapai ketuntasan kriteria dalam mata pelajaran “Pembelajaran
Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan masalah,
“Bagaimanakah Proses Pembuatan Kitchen Seat ?”.

1.3 Tujuan

Setelah mengetahui rumusan masalah, maka dapat ditentukan adapun tujuan dari
Kerja Praktik ini, yaitu mengetahui cara kerja proses pembuatan “Kitchen Seat”. Dari
kerja praktik ini saya dapat menambah wawasan tentang pengalaman pembuatan
kitchen seat dan pengetahuan softskill diantara lain bersikap profesional, cara bekerja
dengan baik dan benar, mengetahui cara beretika di dalam lingkungan kerja dan
berpikir kreatif.

1
1.4 Manfaat

a. Dapat mengetahui proses produksi pembuatan kitchen seat dari pra-produksi


hingga pasca produksi
b. Dapat menerapkan sekaligus mengembangkan ilmu yang dipelajari selama di SMK
c. Memperoleh kesempatan berlatih pada dunia industry
d. Menambah sikap professional terhadap individu
e. Melatih mentalitas diri saat bekerja
f. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri baik secara
teoritis maupun secara praktis

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Apa Yang Dimaksud Furniture

Furniture secara bahasa berasal dari bahasa Francis yakni fourniture. Fourniture itu
sendiri berasal dari kata fournir yang memiliki makna perabot rumah atau
ruangan.Dari kata di atas sudah bisa kita simpul kan bahwa furniture adalah perabotan
rumah tangga seperti meja, kursi, lemari dan lainnya yang terdapat di suatu ruangan.

Furnitur di era modern ini banyak sekali jenisnya, bahkan setiap negara mempunyai
ciri khas tersendiri terhadap desain furnitur yang mereka gunakan.Misalnya di negara
kita, desain furnitur di indonesia lebih identik dengan produk artistik, dimana
penggunaan bahan dasar kayu lebih sering digunakan untuk pembuatan perabotan
rumah tangga.Hal ini tidak terlepas dari kekayaan alam yang melimpah di negara
indonesia, termasuk kayu.

 Macam Macam Furniture

1. Furniture Mobile

Furnitur Mobile merupakan jenis furnitur yang fleksibel, hal ini disebabkan
karena perabotan rumah tangga yang satu ini sangat mudah untuk di pindahkan
ke tempat yang lain. Salah satu ciri khas yang terdapat pada furniture mobile
yakni terdapatnya roda pada bagian bawah perabotan, tentunya hal ini
memudahkan untuk memindahkannya. Walaupun terbilang fleksibel karena
mudah di pindah – pindahkan, akan tetapi ada kelemahan yang terdapat pada
jenis furnitur mobile. Dimana pada kompenen roda akan cepat rusak, karena alat
inilah yang akan sering digunakan dan menjadi tumpuan saat digunakan. Jadi,
Anda harus mengetahui resiko ini sebelum membelinya.

2. Furniture Knockdown

Jenis Furniture Knockdown salah satu fungsinya hampir sama dengan jenis
furniture mobile, yakni sangat fleksibel untuk di pindah-pindahkan. Sehingga
jenis furniture ini sangat cocok bagi Anda yang suka merubah -rubah desain
ruangan, sehingga ketika proses perpindahan perabotan tidak akan terlalu sulit.

3
Salah satu ciri khas pada furnitur ini yakni komponennya yang bisa
dibongkar pasang. Karena pada beberapa sudutnya terdapat engsel-engsel yang
memudahkan untuk dibongkar dan dipasang kembali. Akan tetapi, ketika
menggunakan furnitur jenis ini, Anda harus berhati-hati ketika sering
membongkarnya. Karena hal ini bisa mempermudah rusaknya engsel yang sering
di bongkar pasang.

3. Furniture Free Standing

Jenis furniture yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi kita lihat,
bahkan sudah sangat sering digunakannya setiap hari. Furnitur Free Standing
cukup berbeda dengan 2 jenis furnitur sebelumnya, dimana furnitur ini tidak bisa
untuk dibongkar pasang dan lebih bersifat permenan.

Walaupun bersifat permanen, furnitur ini juga masih bisa untuk di pindah -
pindahkan ke tempat lain. Walaupun, untuk beberapa barang yang besar
membutuhkan banyak orang untuk memindahkannya. Nah, salah satu perabotan
rumah tangga jenis furnitur free standing ini seperti meja makan, kursi sofa,
lemari.

4. Furniture Infatable

Jika Anda menginginkan perabotan rumah tangga yang minimalis atau tidak
memakan space yang banyak. Anda perlu mencoba jenis furniture yang satu ini.
Furnitur inflatable ini sangat cocok digunakan di rumah – rumah berkonsep
minimalis, karena ketika sudah selesai menggunakan perabotan, Alat ini bisa
dilipat untuk penyimpanannya.

5. Furniture Built In

Furnitur Built In termasuk ke dalam jenis perabotan rumah tangga yang


bersifat permanen, karena furnitur ini ketika sudah di pasang tidak akan bisa
dipindah tempatkan.

Biasanya furnitur jenis ini memanfaatkan lahan – lahan sempit untuk


dijadikan sebagai tempat perabotan.

Seperti halnya dibawah tangga yang kosong, lalu dibuat lemari tempat
penyimpan barang. Sehingga furnitur ini akan bersifat permanen, karena desain

4
dan pembuatannya menyesuaikan dengan space yang tersedia. Furnitur jenis ini
cocok sekali bagi Anda yang memiliki rumah minimalis, karena bisa
memanfaatkan setiap lahan yang kosong untuk dibuat perabotan rumah tangga.

Akan tetapi sebelum menggunakan furnitur ini, Anda harus memperhatikan


dampak negatifnya. Karena ketika sudah jadi, furniture tersebut tidak akan bisa
dipindahkan. Selain itu Anda juga harus memikirkan terkait desain yang
digunakan, supaya di lain hari tidak ada niatan untuk merubahnya.

6. Furniture Transformable

Bagi Anda yang memiliki rumah minimalis dan ingin menghemat space
untuk penggunaan perabot rumah tangga.Sangat disarankan menggunakan
furnitur Transformable, Karena furnitur yang satu ini terkenal juga dengan
manfaat yang multifungsi.

Seperti kursi meja makan yang biasa digunakan duduk, bisa juga di rubah
bentuknya menjadi tangga.Atau tempat tidur yang bisa dirubah menjadi sofa, dan
masih banyak yang lainnya.

Akan tetapi, yang menjadi kendala pada proses pembuatan furnitur ini
adalah dibutuhkan keahlian khusus. Karena untuk memadukan 2 fungsi menjadi
1 bentuk, tidaklah mudah. Sehingga jangan heran, jika furniture seperti ini
memiliki nilai jual yang lumayan. Walaupun begitu, Anda tidak usah khawatir.
Karena manfaat yang diberikan sesuai dengan harganya.

2.2 Apa Pengertian Kitchen Seat

Kitchen set adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan


dapur modern, yang terdiri dari peíangkat dapur berbentuk kabinet
untuk menyimpan alat-alat rumah tangga, khususnya perlengkapan
dapur. Namun, secara umum, kitchen set merupakan furnitur yang dibuat
untuk memfasilitasi penggunaan ruang secaía efektif di dapur. Kitchen
set biasanya dibuat sesuai dengan luas dapur atau keinginan pemilik
rumah.

5
2.3 Macam – Macam Sambungan Kayu

1) Sambungan Ekor Burung ( Pada Bingkai Lemari )

Sambungan dovetail atau dikenal dengan sambungan ekor


burung adalah teknik sambungan yang digunakan dalam pengerjaan
kayu secara tradisional digunakan untuk menyambungkan furnitur
berbahan kayu. Meskipun konstruksinya sederhana namun
sambungan dovetail memberikan sambungan pengerjaan kayu yang
solid dan andal. Sambungan dovetail berbentuk seperti jari tangan
yang disilangkan satu sama lain, selain itu sambungan dovetail
terkenal karena ketahanan sambungannya di antara potongan kayu
yang saling mengunci sehingga memungkinkan pemasangan yang
rapat, kuat, dan tahan lama. Sambungan dovetail tidak
membutuhkan pengencang secara mekanis, sehingga tidak
mengalami kerusakan permukaan dan konstruksi pada bahan akibat
proses pengencangaan secara mekanis. Selain itu alasan lain
penggunaan sambungan dovetail adalah karena penampilannya
cukup menarik dan menambah nilai estetis pada sambungan.
Contoh gambar sambungan ekor burung pada praktek saya;

2) Sambungan Pen dan Spart Pen ( Pada Bingkai Pintu )


Salah satu konstruksi sambungan kayu yang mudah dan sederhana adalah
pen & lubang. Dalam istilah bahasa Inggris disebut Tenon & Mortise. Konstruksi
ini paling sering diterapkan dalam berbagai konstruksi sambungan kayu terutama
kursi dan meja kayu solid. Selain mudah dibuat, jenis sambungan ini sangat kuat
karena bidang kayu yang di ikat dengan lem cukup luas. Lokasi sambungan bisa

6
berada pada ujung kayu (L), misal: kaki meja dengan rail di bawah meja. Bisa
juga berada di tengah (T), ), misalnya sambungan kaki meja dengan support kaki
di tengah.Terdapat beberapa tipe pembuatan pen & lubang yaitu pen tersembunyi,
pen tembus, pen miring dan banyak lagi tergantung posisi konstruksi pada
perabot.
Gambar pen dan spat pen.

 PEN
Untuk mendapatkan kekuatan maksimal dari sambungan, pen
diharuskan memenuhi minimal syarat sebagai berikut:
a) Ukuran panjang minimal 1/2 lebar kayu dan maksimal panjang sama dengan
lebar kayu.
b) Ketebalan pen 1/3 - 1/2 ketebalan kayu. Bisa lebih tebal tergantung komponen
lawan sebagai lubang.
c) Lebar pen sama dengan lebar kayu. Jika harus dikurangi karena posisi
sambungan, maksimal pengurangan adalah 1/2 dari ketebalan kayu.
d) Buatlah chamfered (bevel) pada ujung pen sebesar 2mm untuk
memudahkanpen masuk ke lubang pada waktu proses assembling. Bevel ini
juga akan berfungsi untuk tempat berkumpulnya lem pada waktu pressing

7
 Lubang
Membuat lubang yang tepat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Lebar lubang maksimal 1/3 dari ketebalan kayu.
- Apabila sambungan pada posisi sudut tanpa kelebihan panjang, lubang harus
berada minimal 1/2 ketebalan kayu dari ujung kayu.
- Kedalaman lubang sebaiknya diberi kelebihan sebesar 2mm untuk tempat
penumpukkan lem pada waktu assembling.
- Lubang harus benar-benar bersih pada waktu penyambungan.
- Gambar Lubang

Posisi Sambungan

Apabila anda menginginkan sambungan sudut tanpa panjang


lebih, sebaiknya di buat 'Lidah pen' yang akan membantu
mengurangi perubahan bentuk sambungan karena penyusutan
kayu. Panjang dan tebal lidah pen sebaiknya 1/3 dari ketebalan
komponen kayu yang berfungsi sebagai lubang!
Panjang lidah pen juga perlu dikurangi sebesar 2 mm
untuk tempat lem pada waktu assembling.

3) Sambungan Alur Lidah Tetap

Sistem yang digunakan oleh sambungan kayu jenis ini


bertujuan supaya kayu bisa saling mengunci sehingga semakin
kuat. Biasanya sambungan kayu lidah dan alur digunakan

8
pada lantai kayu atau sistem flooring.
Sambungan kayu ini berfungsi untuk menyambung dua buah
kayu. Dalam proses penyambungan akan menggunakan sistem
memasukkan profil lidah ke alur yang satunya supaya semakin
kuat.

2.4 Jenis Kayu Yang Digunakan

 Kayu Pinus
Pinus adalah salah satu jenis kayu khas tropis yang bernilai komersial cukup
baik di pasaran. Pinus terdiri dari banyak jenis yang berbeda-beda, tetapi, hanya ada
dua jenis yang banyak beredar di pasaran sebab kedua jenis pinus ini memang
banyak dikenal memiliki kualitas paling baik diantara jenis-jenis lainnya yakni
pinus radiate dan Pinus merkusii. Baik jenis pinus radiate merkusii, keduanya
adalah jenis pinus yang sangat populer di Indonesia sebab kedua jenis pinus tersebut
merupakan jenis pinus yang banyak digunakan oleh industri-industri perkayuan atau
individu (masyarakat umum) sebagai aneka kayu untuk membuat aneka macam
furniture indoor ataupun jenis.
Pinus memiliki ciri khas yaitu memiliki batang utama silindris, lurus dalam
tegakan rapat serta memiliki alur yang dalam, cabang-cabang membentuk putaran
yang teratur, tinggi bebas, cabang bisa mencapai 10-25 meter, memiliki bentuk daun
jarum dengan jumlah dua helai yang dapat bertahan lebih dari 2 tanuh dengan tepi
daun bergigi halus, bunga berbentuk stobili jantan dan betina.
Daun merupakan bagian dari tajuk pohon yang mungkin terjadinya proses
fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Daun pinus berbentuk seperti jarum tersusun
dalam berkas-berkas yang masing-masing atas dua helai. Tajuk pinus berwarna
hijau muda dengan bentuk limas pada waktu muda dan kemudian melebar setelah

9
dewasa. Tajuk yang besar dan baik memungkinkan produksi getah yang tinggi.
Untuk memberikan kebebasan bagi perkembangan tajuk, dapat diusahakan 6 dengan
jarak tanam yang lebar dengan cara melakukan penjarangan untuk memberikan
ruang yang cukup bagi pertmbuhan (Anonymous, 2014b).
Pinus merkusii dapat tumbuh pada ketinggian antara 200-2000 meter di
permukaan lau dan tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi, tetapi untuk
memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan ketinggian diatas 400-1500 meter
di atas permukaan laut. Untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik, pinus
membutuhkan antara lain:
1. Tanah yang cukup kesuburannya, walaupun unsur hara yang diperlukan
pinus relatif rendah dibandingkan dengan jenis pohon berdaun lebar.
2. Tanah yang tidak terlalu asam (PH 4,5-5,5).
3. Temperatur udara berkisar antara 18º-30ºC.
4. Bulan basah yang panjang (5-6 bulan) dan diselingi dengan bulan kering
yang pendek (3-4 bulan).
Selain itu pohon pinus merupakan salah satu jenis tanaman yang potensial
dibudayakan untuk dibudidayakan dengan berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Batangnya dapat disadap karena mengandung getah dan getah ini dapat
diproses untuk menghasilkan gondorukem dan terpentin. Gondorukem
dimanfaatkan lagi untuk bahan pembentukan sabun resin dan cat, sedangkan
terpentin biasanya digunakan untuk industry parfum, obatobatan dan
desinfetktan (Siregar, 2005).
2. Hasil kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi bangunan,
bahan pembuatan korek api, dan kertas serat rajang.
3. Bagaimana kulitnya dapat dijadikan sebagai bahan bakar, dan abunya dapat
dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk karena mengandung
kalium.
4. Pinus sering ditanam untuk rehabilitasi dan reboisasi lahan, karena pohon
conifer ini tumbuh pada Etnobotani kerucut pinus (strobilus) oleh pengrajin
dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti aksesoris (gantungan
kunci) dan sebagai hiasan rumah

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan

a) Alat yang digunakan untuk membuat bingkai lemari

Palu Kayu Prusut Meteran Pensil

Penggaris Siku Pahat Klef F Klef C Gergaji


Halus

Penggaris Besi Siku Goyang


Mesin Ketam Penebal Mesin Gergaji Belah

Mesin Ketam Perata Mesin Amplas Orbital Mesin Amplas Getar Bor Cordless

11
b) Bahan yang digunakan untuk bingkai lemari

Lem Rajawali Papan Kayu Ukuran 20 x 60 Papan Kayu Ukuran 20 x 80

c) Alat yang dugunakan untuk papan skat

Timer Mesin Gergaji Belah Mesin Ketam Perata Mesin Ketam Penebal Palu

Pensil Penggaris siku Prusut Penggaris Besi Pahat

d) Bahan yang digunakan untu papan skat

Lem Kuning Papan Kayu 20 x 754 Papan Kayu 20 x 382 Lem Rajawali

12
e) Alat yang digunakan untuk pintu

Mesin Gergaji Belah Mesin Ketam Perata Mesin Ketam Penebal Mesin Bor Pahat Pahat

Mesin Router Obeng Bor Cordlees Pensil Penggaris Besi

f) Bahan yang digunakan untuk pintu

Lem Rajawali Paku Tembak Kaca Engsel

Mata Ayam Handle Skrup Papan kayu

13
g) Alat dan bahan untuk finishing

Obat Formalin Mowilex Clear Semprotan Air Kuas spon

Obat Anti Rayap Amplas Orbital Amplas Getar


Amplas Gulungan

Langkah – langkah Kerja !

1. Membuat gambar rencana


2. Konsultasi gambar rencana
3. Persiapan alat alat dan bahan yang akan digunakan
4. Pengetaman papan kayu sesuai dengan ukuran dari gambar yang telah direncanakan
5. Pengukuran papan kayu sebelum di potong ssesuai ukuran telah direncanakan
6. Pemotongan papan kayu sesuai dengan ukuran dari gambar yang telah direncanakan
7. Pengukuran papan kayu untuk membuat sambungan alur lidah tetap
8. Penggambaran tanda pareng pada papan agar tidak terjadi kesalahan pada penyetelan
maupun perakitan
9. Pembuatan sambungan alur lidah tetap
10. Penyetelan sambungan agar pas dan sesuai
11. Pengeleman sambungan alur lidah tetap
12. Pengekleman papan kayu setelah di lem
13. Menunggu kering papan kayu yang di lem tersebut selama 1 hari sampai lem benar-
benar kering maksimal
14. Lanjut proses pembuatan gambar ekor burung sesuai dengan rencana

14
15. Pengamplasan media sebelum di rakit
16. Pembentukan ekor burung sesuai ukuran yang sudah di gambar pada papan kayu
dengan menggunakan gergaji punggung dan pahat
17. Penyetelan ekor burung agar sesuain dengan bentuknya
18. Pembuatan coakan triplek menggunakan trimmer
19. Perakitan ekor burung sesuai dengan pasangannya
20. Pengekleman papan kayu setelah di lem dan di sikukan menggunakan close lalu di
perkuat dengan klem
21. Menunggu kering papan kayu yang di lem tersebut selama 1 hari sampain benar
benar kering maksimal
22. Penggambaran ukuran untuk masuknya skat pada bingkai lemari
23. Pembuatan coakan untuk skat menggunakan trimmer sesuai gambar
24. Memotong papan kayu untuk membuat skat sesuai ukuran
25. Pengetaman papan skat yang sudah di potung sesuai ukuran
26. Pembuatan alur lidah tetap sesuai ukuran yang sudah di tetapkan
27. Pengekleman papan kayu sesudah di lem dan di perkuat menggunakan klem
28. Pemasang skat pada cowakan yang sudah di buat
29. Memotong papan kayu sesuai ukuran untuk membuat bingkai pintu
30. Pengetaman papan kayu yang sudah di potong sesuai dengan ukuran yang sudah di
tetapkan
31. Pembuatan tanda pareng agar tidak terjadi kesalahan saat penyetelan maupun perakitan
bingkai pintu
32. Penggambaran sambungan pen dan spartpen pada bagian ambang pintu
33. Pengambaran lubang pen pada tiang pintu
34. Pemotongan sambungan pen dan spartpen sesuai ukuran yang sudah di gambar
35. Pembuatan lubang pen sesuai dengan ukuran yang di gambar
36. Pemotongan ambang dan tiang pintu untuk masuknya kaca sedalam +- 1cm dan lebar
0,5cm
37. Pengekleman ambang dan tiang pintu dan di sertai kaca sesudah di lem diperkuat
menggunakan paku tembak
38. Pengamplasan bingkai pintu
39. Penggambaran ukuran coakan pada binkai pintu
40. Pembuatan coakan pada pintu
41. Pembuatan coakan engsel pada bingkai pintu dan bingkai lemari
42. Pembuatan lubang untuk handle pintu
43. Pemotongan triplek sesuai ukuran
44. Penyemprotan anti rayap dan formalin sebanyak 3x

15
45. Penggecatan menggunakan mowilex sebanyak 3x
46. Pengge clear an sebanyak 2x
47. Pemasangan pintu pada bingkai lemari dan triplek bagian belakang

3.2 Prosedur Pelaksanaan


1) Membuat Desain
Setelah menyiapkan berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan maka bisa langsung
mulai untuk membuat desain. Desain kitchen set ini bisa Anda buat secara manual
dengan menggunakan pensil dan selembar kertas. Namun supaya lebih mudah dan
praktis, Anda bisa memanfaatkan software komputer untuk membuat desain.
2) Memotong papan kayu Sesuai Pola
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kitchen set disini adalah triplek.
Hal ini karena harganya sangat murah dan lebih mudah untuk diolah. Adapun triplek
yang digunakan harus memiliki ukuran ketebalan sekitar 1 cm. Semakin tebal ukuran
triplek yang digunakan maka akan semakin baik kemampuannya dalam menopang
beban.
Anda bisa langsung membuat sketsa pada material triplek tersebut sesuai dengan
desain awal yang sudah dibuat. Jika sudah maka triplek bisa dipotong sesuai dengan
garis pola.
3) Membuat Kerangka Kitchen Set
Langkah selanjutnya Anda bisa menggunakan kerangka berupa meja beton untuk
kabinet bagian bawah. Namun yang menjadi masalah adalah kerangka kabinet
biasanya memiliki bentuk yang tidak rata. Sehingga Anda harus menyesuaikan
bentuk dan ukuran kabinet yang dibuat dengan model meja agar terlihat rapi dari
bagian luar. Maka dari itu, Anda harus melakukan pemotongan triplek hingga
beberapa kali.
4) Merakit papan kayu
Untuk papan kayu yang sudah dipotong, sebaiknya ditaruh bersama dengan
kelompoknya. Seperti misalnya potongan papan kayu yang ingin digunakan sebagai
laci maka bisa ditaruh ditempat tersendiri yang berbeda dengan rak. Tujuannya
supaya memudahkan Anda dalam merakit potongan-potongan papan kayu
Cara merakit potongan papan kayu adalah dengan merekatkan dengan menggunakan
lem.harus dipasang pada posisi yang tepat. Biasanya lem ini hanya dipasang pada
sambungan bagian sudutnya saja.
5) Penggunaan Dempul Kayu
Untuk meratakan bagian papan kayu dan menutupi bagian bagian yang belum rata

16
yang sudah terpasang maka Anda bisa menggunakan dempul. Dempul sendiri
memang merupakan bahan yang digunakan khusus untuk meratakan permukaan
material bangunan.Ada banyak sekali jenis dempul yang bisa Anda temukan di toko
bangunan. Namun dempul yang dibutuhkan disini adalah dempul kayu. Dempul
tersebut hanya diaplikasikan pada bagian permukaan papan kayu yang masih belum
rata. Selain itu, aplikasikan dempul pada bagian yang belum rata. Jika sudah maka
tinggal tunggu hingga lapisan dempul benar-benar kering
6) Pengaplikasian Amplas
Setelah melakukan dempul maka bisa dilanjutkan dengan pengaplikasian ampelas.
Dempul yang diaplikasikan pada bagian permukaan papan kayu biasanya masih
bergelombang. Kontur dempul belum sepenuhnya rata terhadap bagian permukaan
papan kayu yang ada di sekitarnya
Maka dari itu, penting sekali untuk membuatnya benar-benar rata dengan tekstur yang
lebih halus. Dalam hal ini Anda diharuskan mengampelas papan kayu yang sudah
diberi dempul. Untuk memulai pekerjaan, Anda bisa menggunakan amplelas nomor
80 lalu dilanjutkan dengan ampelas 100 dan seterusnya hingga halus.
7) Melakukan Pengecatan
Rangkaian kitchen yang sudah dibuat bisa ditambahkan finishing berupa cat kayu
yang sesuai dengan keinginan Anda sendiri. Namun untuk di bagian laci disarankan
untuk menggunakan cat mowilex supaya kitchen set terlihat menawan.Sebelum
diaplikasikan, cat perlu diencerkan lebih dahulu menggunakan thinner atau air.
Pengaplikasian cat harus merata hingga ke bagian permukaan interior laci tersebut.
Lakukan pengecatan setidaknya 3 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus.
Terakhir, komponen-komponen kitchen set tersebut bisa dirangkai sesuai dengan
desain awal yang sudah direncanakan. Usahakan untuk merangkaianya satu per satu
dengan teliti

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman yang saya dapat selama melaksanakan Produk Kreatif


Kewirausahaan di SMKN 1 BLITAR, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Memahami tahapan pengerjaan, finishing, dan pemasangan furniture dengan baik..
2. Memahami peran desain produk.
3. Memahami sistem kerja pada pembuatan produk tersebut.
4. Mendapatkan pengalaman dalam membuat produk prakarya berupa lemari
kitchen set.
5. Mendapatkan pengetahuan tentang cara pembuatan dari produk kayu.
6. Memahami karakteristik dan material furniture.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan penulisan laporan Kerja
praktik pembuatan ini sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
- Untuk lebih mendukung siswa yang mengikuti kompetisi kompetisi yang terkait
dengan perkayuan.
- Memberi fasilitas yang memadai untuk pembuatan benda kerja ke depannya.
2. Bagi Siswa
- Siswa bisa lebih aktif bertanya terkait tugas, tidak hanya menunggu perintah dari
guru.
- Siswa lebih interaktif kepada para teman teman nya sehingga dapat bekerja sama
dengan baik

18
DAFTAR PUSTAKA

o https://www.icreate.id/blog/furniture-adalah
o https://mebelux.id/ketahui-lebih-dalam-tentang-apa-itu-kitchen-set/
o https://lifetimedesign.co/jenis-kitchen-set/
o https://www.gramedia.com/best-seller/kayu-mahoni/

19
LAMPIRAN

A. FOTO KEGIATAN

Kegiatan 1. Gambar Pemilihan Bahan

Kegiatan 2. Gambar Pengetaman Kayu Dengan Mesin Ketam Perata

Kegiatan 3. Gambar Pengetaman Kayu Dengan Mesin Ketam Penebal

20
Kegiatan 4. Gambar Pemotongan Kayu Sesuai Rencana

Kegiatan 5. Gambar Pembuatan Sambungan Alur Lidah

Kegiatan 6. Gambar Pembuatan Sambungan Ekor Burung

21
Kegiatan 7. Gambar Pembuatan Sambungan Bingkai Lemari

Kegiatan 8. Gambar Pengamplasan Lemari Sebelum Pengecetan

Krgiatan 9. Gambar Penyemprotan Formalin dan Anti Rayap Agar Lemari Tetap Awet

22
Kegiatan 10. Gambar Pengecetan Lemari Sekaligus Proses Finishing

Gambar Hasil Akhir Benda Jadi Lemari Dari Tiap Kelompk

23
B. ESTIMASI BIAYA

A) PERHITUGAN PAPAN

JUMLA HARGA
NO BAHAN P L T
H
KEBUTUHAN HARGA SATUAN TOTAL
Kayu papan Rp Rp
1. 0.80 0.20 0.03 4 P x 4 = 3,2 /m
(20x80) 25,000 80,000
Kayu papan Rp Rp
2. 0.60 0.20 0.03 4 P x 4 = 2,4 /m
(20x60) 25,000 60,000
0,75
4 6 0,03 2 Rp Rp
3. Kayu bingkai pintu 1.00 /m
0,34 6 0,03 2 25,000 25,000
7
0.32 Rp Rp
4 Kayu papan skat 0.332 0.03 2 P x 2 = 0,648 /m
4 25,000 16,200

Rp
181,200.00

B) PERHITUNGAN FINISHING

NO BAHAN JUMLAH HARGA TOTAL

1 Tiner

2 Sending

3 Wood Stain Rp 300,000

4 Formalin

5 Melamine Lack

Rp 300,000

C) BIAYA OVER HEAD

N
JENIS BIAYA
O
1 Listrik Rp 300,000
2 Biaya tenaga Rp 400,000

Rp 700,000

24
D) PERHITUNGAN TAMBAHAN LAINYA

HARGA
NO BAHAN JUMLAH HARGA SATUAN
TOTAL
Rp Rp
1 Paku 0,25 kg
4,000 4,000
Rp Rp
2 Lem 1 bks
6,000 6,000
Rp Rp
3 Amplas uk 80 3 buah
2,500 7,500
Rp Rp
4 Amplas uk 360 8 buah
2,500 20,000
Rp Rp
5 Kuas 1 buah
15,000 15,000
Rp Rp
6 Engsel 4 buah
2,000 8,000
Rp Rp
7 Mata ayam 2 buah
2,000 4,000
Rp Rp
8 Amplas orbital 7 buah
5,000 35,000
Rp Rp
9 Kaca 5mm 774 x 774mm /m
50,000 38,000
Rp Rp
10 Multiplek 5mm 454 x 454mm /m
70,000 39,000
Rp Rp
11 Mata bor D3 2
2,000 4,000
Rp Rp
12 Handle 2
4,500 9,000
Rp
189,500

TOTA L BIAYA YANG DIBUTUHKAN : Rp. 181.200 + Rp. 300.000 + Rp. 189.000 +
Rp. 700.000 = Rp. 2.399.450

C. GAMBAR TERLAMPIR

25

Anda mungkin juga menyukai