MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Finishing
Furniture yang diampu oleh Dr. Dedy Suryadi, M.Pd.
oleh,
Tria Sri Jayanti
1801095
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kelancaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Alat dan Bahan Finishing
Furniture.
Terimakasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dan mendukung terselesaikannya tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat mendukung perbaikan
makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
i
1
1
1
3
3
5
11
1
1
12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Gambar 1. Kuas
Kuas merupakan alat finishing yang paling lama dan tertua diantara perlatan
finishing lainnya. Kuas memiliki kualitas yang baik dan penting untuk
mendapatkan tampilan yang bagus. Kuas dapat menyerap bahan finishing
3
4
sehingga tidak perlu mencelupkan berulang kali pada cairan yang digunakan.
Selain itu kuas dapat menyebarkan bahan finishing secara halus. Terdapat tiga
tipe kuas yang dapat dibeli yaitu kuas bulu alami, bulu nilon, dan kuas busa.
a. Kuas bulu alami
Kuas dengan bulu alami biasa dibuat dari bulu binatang dan sangat bagus
digunakan untuk finishing dari solvent. Bulu kuas direkatkan dengan
bagian pegangan menggunakan lem epoxy. Pegangan kuas biasanya dibuat
dari bahan kayu atau plastik.
b. Kuas bulu sintetis
Bulu ini terbuat dari plastik dan sangat cocok digunakan untuk cat kayu
water based. Bulu kuas direkatkan menggunakan lem epoxy dengan
pegangan dari kayu atau plastik.
c. Kuas busa
Kuas busa merupakan jenis yang populer karena tidak meninggalkan
brush mark. Namun kuas busa meninggalkan bekas pinggiran di setiap
sapuan. Harga kuas ini cukup murah dan sangat cocok untuk penggunaan
sekali saja.
4. Finishing Kayu dengan Spray Gun
memiliki flow yang bagus. Trik untuk mendapatkan atomisasi yang bagus
adalah mengetahui dengan benar jumlah tekanan angin dan berapa jumlah
cairan yang ingin dikeluarkan dari ujung nozzle. Jika terlalu sedikit ekanan
maka atomisasi yang terjadi tidak bagus dan bahan finishing akan mengalir.
Gambar 3. Melamine
Bahan finishing menggunakan melamine merupakan jenis finishing yang
tergolong baru dan sedikit lebih mahal. Metode finishing menggunakan
melamine memiliki peminat yang lumayan banyak sehingga tuntutan pasar
membawa pengaruh pada para pengrajin mebel untuk menggunakan melamine
sebagai bahan dasar finishing. Finishing menggunakan melamine mampu
memberi kepuasan tersendiri dengan cara menjadikan furniture terkesan
mewah dan elegan. Namun finishing melamine hanya cocok untuk furniture
yang ditempatkan di dalam rumah atau interior.
6
2. Teak Oil
3. Pernis
Gambar 5. Pernis
Pernis merupakan salat satu bahan finishing yang sudah digunakan sejak lama
untuk melapisi kayu atau perabotan rumah tangga karena memiliki harga yang
cukup murah dan sangat mudah dalam pengaplikasiannya. Pengaplikasian
pernis cukup dengan meratakan cairan pernis menggunakan kuas, dengan
catatan furniture yang akan di finishing harus dipastikan terlebih dahulu sudah
benar – benar rata dan halus. Finishing menggunakan pernis bertujuan untuk
melindungi furniture/permukaan kayu dari panas matahari, goresan, noda dan
air. Namun sayangnya pemakaian bahan ini tidak awet, seiring berjalannya
waktu permukaan kayu mudah terlihat memudar dan kusam sehingga perlu
diberikan lapisan pernis ulang.
8
4. Politure
Gambar 6. Politur
Politure atau shellac (serlak) merupakan jenis finishing yang banyak
digunakan oleh para pengrajin mebel sejak dulu hingga sekarang. Shellac
memiliki wujud berupa serpihan berwarna kuning, dan ada juga yang berupa
batangan. Shellac dicarikan dengan menggunakan alkohol atau spirtus.
Aplikasi finishing berbahan dasar shellac dapat dikerjakan dengan cara
disemprotkan dengan spray gun atau spet, juga dapat dilakukan secara
manual. Pengerjaan manualnya dapat menggunakan kuas atau kain dengan
cara membasahi kain dan memoleskan pada permukaan secara berkala,
sehingga mendapatkan lapisan tipis. Semiakin banyak polesan yang dilakukan
secara berkala dan berulang akan membuat politure ini semakin tebal dan
indah.
5. Cat Bakaran
9
menjadi salah satu bahan finishing termahal karena anti gores, tahan panas dan
memiliki daya rekat yang sangat kuat terhadap permukaan kayu.
7. Politur Air
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Alat finishing digunakan untuk menjaga tangan tetap kering selain itu
finishing menggunakan peratan dapat membantu hasil finishing lebih halus
dan kuat. Peralatan finishing terdiri dari finishing kayu dengan kain, finishing
kayu dengan pads, finishing kayu dengan kuas, serta finishing kayu dengan
spray gun.
2. Bahan finishing merupakan lapisan penentu terhadap hasil akhir suatu proses
finishing. Bahan – bahan yang dapat digunakan untuk finishing furniture
diantaranya yaitu melamine, teak oil, pernis, politure, cat bakaran, cat duco
menggunakan NC atau PU, serta aqua politure.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka disarankan untuk
melakukan pengaplikasian dengan cara praktik untuk lebih memahami mengenai
pengaplikasian alat dan bahan finishing furniture serta melakukan riset mengenai
teknologi terbaru pada alat finishing furniture.
11
DAFTAR PUSTAKA
12