APARTEMEN
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk di daerah kota besar Indonesia terus membludak dan berdampak pada
berkurangnya lahan tanah. Hal ini merupakan salah satu alasan pembangunan gedung-gedung apartemen
sebagai jalan keluar untuk menanggulangi permasalahan lahan yang sempit di kota besar Indonesia.
Namun, dengan ukuran kamar apartemen yang tidak terlalu luas, seringkali penghuni apartemen merasa
kewalahan dengan barang-barang miliknya yang banyak dan berfikir dua kali untuk mengisi
apartemennya dengan furniture baru mengingat space ruangan yang akan bertambah sempit. Karena dari
itu, kami mendesain produk multifungsi rak + meja yang bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk
menghadapi masalah tersebut. Dengan begitu, penghuni apartemen hanya perlu membeli satu buah
produk multifungsi, yang dapat menjadi rak sekaligus meja. Sehingga space kamar apartemen tidak
terlalu banyak digunakan, dan tetap dapat beraktivitas dengan nyaman di dalam ruangan.
Metode peneltian yang digunakan yaitu metode observatif, kuisioner, kualitatif, dan studi literature.
Kata kunci : lahan sempit, apartemen, rak buku, meja, produk multifungsi
Abstract
An increasing number of residents on many Indonesia major cities continued to impact on the depletion of
land and soil. This is one reason the construction of apartment buildings as a way out to overcome the
narrow land problems in Indonesia major cities. However, with the size of the apartment is not too spacious,
apartment dwellers often feel overwhelmed with his stuff and think twice to fill his apartment with new
furniture. Because of that, I designed a multifunctional product, that combined shelves + desk, could be
one way out to confront the issue. That way, the occupant of the apartment only need to buy one product
versatility, which can be a shelf and table on the same time. So, the space of apartments room not too widely
used, and can move comfortably indoors.
The method of writing used in this journal there are observatif method, questionnaire, qualitative, and the
study of literature.
2. Multipleks
Kata multipleks dilihat dari asal katanya terdiri dari “Multy” dan “Ply”
(Multyply) dalam Bahasa Indonesiak menjadi multipleks. Multipleks adalah
material buatan yang terdiri hanya dari beberapa lapisan, yaitu lapisan atas bawah
berupa veneer (kulit kayu) dan lapisan tengah berupa isian dari kayu. Jumlah total
lapisan harus selalu angka ganjil (misalnya 5, 7, 9, 11, dst). Pemilihan veneer bisa
bermacam-macam tergantung dari kebutuhan. Dipasaran banyak kita temukan
tripleks yang memakai veneer dari Kayu Sungkai misalnya, atau dari kayu jati, atau
dari kayu yang lainnya.
Kelebihan Multipleks :
a. Kembang-susut bisa dibilang tidak ada, karena penyusunan yang bersilang
sehingga kembang susut kayu bisa diminimalisirkan
b. Tampilan masih seperti kayu karena memang berasal dari veneer kayu
c. Bisa didapatkan papan yang besar dengan ukuran standard 2440x1220 mm
d. Ukuran ketebalan bervariasi mulai dai 9 mm, 12 mm, 15 mm, 18 mm, dst
Gambar 2.1 Papan Multipleks
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 18:40 WIB)
High Pressure Laminate (HPL) yaitu laminasi dengan tekanan tinggi yang
merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam produk mebel dan
permukaan interior, terutama untuk furniture berbahan dasar multiplek. HPL
bekerja lebih baik sebagai penutup permukaan untuk cabinets, meja, kitchen set,
dekorasi interior, dll. Meningkatnya biaya dan kekurangan pasokan bahan kayu
solid, seiring dengan meningkatnya permintaan dari bahan yang ramah lingkungan
telah membuat HPL sebagai salah satu finshing yang paling populer untuk produk
furniture dan dekorasi interior.
HPL memiliki kelebihan yaitu cukup anti gores dan anti air. Tidak seratus
persen anti gores, namun material ini kuat berkat bahan utamanya, yaitu plastik
keras PVC dengan permukaan bertekstur. Selain itu, pengerjaan yang lebih bersih
dari pada menggunakan cat duco atau sanding, karena material ini di lem pada
multipleks. Bagi pengrajin meubel dan furniture multipleks, material ini memiliki
keunggulan bersih dan cepat. HPL juga memiliki varian produk 'edging' yang
mempermudah pengerjaan furniture pada bagian pinggiran yang tipis.
1. Prosesnya cukup praktis (tanpa finishing tukang semprot), mudah dan lebih
cepat pengerjaannya
2. Cost dan biayanya lebih rendah
3. Tidak memerlukan tukang khusus finishing
4. Warna dan motif furnitur akan sama, tidak beresiko belang-belang seperti
jika menggunakan finishing cat duco
5. Memiliki banyak sekali jenis, mulai dari motif kayu, warna solid, metalik,
hingga motif seperti marmer dan granit
6. Pemakaian HPL lebih cepat selesai dibanding dengan finishing spray
7. Cocok untuk furnitur dengan tampilan yang modern dan minimalis
8. Lebih bersih dalam aplikasinya
9. Ketahanan yang lebih baik terhadap panas, goresan dan zat kimia
10. Relatif lebih murah
Dari kuisioner yang dibagikan didapatkan data dari 16 orang responden. Hasil kuisioner
yang didapat sebagai berikut :
1. Berapakah umur anda?
6. Apakah di dalam apartemen anda sudah terdapat meja dan storage yang memadai?
Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 62% pengguna apartemen memiliki meja dan
storage di dalam kamar apartemennya.
7. Apakah storage yang ada dia apartemen anda sudah memadai? Jika belum, apa
kendala yang dihadapi?
Dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi pada storage kebanyakan yaitu
banyak barang.
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang paling banyak dilakukan di atas meja
yaitu saat menggunakan laptop.
9. Apakah anda sudah merasa nyaman saat menggunakan meja yang ada di apatemen
anda? Jika belum, apa alasannya?
10. Apakah anda sering membawa pulang pekerjaan anda ke apartemen khususnya
yang menggunakan laptop?
Gambar 3.10 Diagram tingkat ektensitas membawa pulang pekerjaan kantor ke partemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:41 WIB)
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang
memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan
persaingan dan sukses dalam jangka panjang.
Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan akan
menjadi satu kesatuan bisnis:
1. Customers Segment
2. Value Proposition
3. Customer Relationship
4. Channel
5. Revenue Stream
6. Key Resource
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure
Jika dihubungkan dengan perancangan produk rak meja multifungsi, didapatkan BMC
sebagai berikut :
TOR atau Term of Reference merupakan acuan perancangan yang di dalamnya berisi
tentang hal-hal yang menjadi panduan dalam proses perancangan rak meja multifungsi ini.
3.4 Hipotesa : 5W + 1H
1. Who (Siapa?)
Produk ini dirancang untuk pengguna apartemen yang mayoritas adalah pekerja
kantoran dan beberapa diantaranya adalah mahasiswa.
2. What (Apa?)
Produk rak meja multifungsi, dimana produk ini menggabungkan dua buah fungsi yaitu
fungsi dari rak buku dan meja dalam satu produk.
3. Why (Kenapa?)
Produk ini dirancang untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan
pengguna apartemen, yaitu permasalahan mengenai ukuran kamar apartemen yang
terbatas.
4. Where (Dimana?)
Produk ini dirancang untuk pengguna apartemen, namun tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan di rumah.
5. When (Kapan?)
Produk rak ini dapat digunakan untuk menaruh buku dan perlengkapan tulis menulis
lainnya. Sedangkan untuk meja dapat digunakan hanya untuk sekedar bersantai,
mengerjakan suatu pekerjaan, atau saat sedang menggunakan laptop.
6. How (Bagaimana?)
Produk ini menggunakan material papan multipleks dengan ketebalan 150 mm dan
sedikit aksen kayu sonokeling di beberapa bagian produk.
1. S – Strenght = Kekuatan
Menggunakan material papan multipleks yang lebih ringan, mudah didapat dan lebih
murah daripada kayu, namun dengan kekuatan yang hampir sama.
Produk dirancang multifungsi. Yaitu menggabungkan beberapa fungsi dalam satu
produk. Sehingga tidak banyak menghabiskan space ruangan.
2. W – Weakness = Kelemahan
Kurang tahan terhadap serangan rayap
Daya tahan produk/umur produk lebih pendek daripada produk yang bermaterial kayu
solid
Tidak tahan terhadap air
3. O – Opportunity = Peluang
Dapat diproduksi masal dengan mudah karena material utama produk yang mudah ditemui,
mudah dibentuk, harga lebih terjangkau dan ringan sehingga dalam proses pengiriman
barang lebih mudah.
4. T – Threat = Ancaman
Sudah banyak produk yang serupa (competitor).
4. Konsep Perancangan
Berdasarkan analisis dari tabel kebutuhan kegiatan diatas, terdapat beberapa kriteria
komponen yang perlu dipenuhi, yaitu :
a. Desain
Desain yang diterapkan pada produk menggunakan sistem rotasi atau diputar,
sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas kerja tanpa berjalan.
b. Material
Material utama yang digunakan adalah material papan kayu multipleks dengan
ketebalan 150 mm, karena memiliki kekuatan yang hampir sama dengan kayu solid
namun lebih ringan dan murah.
Alternatif sketsa 1
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 2
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Bentuk Vv vvv
Fungsi Vv vvv
Operasional Vvv vvv
Antropometri Vv vvv
Ruang Vvv vv
Material Vv vv
Produksi Vv vvv
JUMLAH 16 19
Tabel 4.3 Tabel Analisis Pemilihan Sketsa
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:53 WIB)
Berdasarkan hasil analisis alternatif sketsa yang telah dilakukan diatas, maka
alternatif sketsa yang terpilih adalah alternatif sketsa 2.
4.5 Desain Final Produk
5.1 Kesimpulan
Dengan semakin membludaknya jumlah penduduk, maka lahan tanah semakin menipis
yang menyebabkan banyaknya dibangun apartemen di berbagai kota besar. Perancangan
produk rak meja multifungsi untuk memberi solusi bagi pengguna apartemen dengan ruang
apartemen yang terbatas dan barang yang banyak. Dengan adanya produk multifungsi ini
maka pengguna apartemen dapat menghemat uang namun tetap mendapatkan kenyamanan
saat beraktivitas di dalam apartemen.
5.2 Saran
Pada perancangan rak multifungsi untuk kamar yang memiliki ruang sempit ini
memiliki beberapa saran yang perlu disampaikan penulis untuk pengembangan produk
yang lebih sempurna.
1. Bagi pengguna, hasil perancangan produk rak multifungsi ini diharapkan bisa
dipakai dan dimanfaatkan dengan baik.
2. Desain yang telah ada diharapkan dapat dikembangkan kembali sehingga tidak
menutup kemungkinan dapat menghasilkan produk-produk inovasi lainnya yang
dapat menjadi alternative produk baru.
DAFTAR PUSTAKA