Anda di halaman 1dari 29

PERANCANGAN PRODUK RAK MULTIFUNGSI UNTUK PENGGUNA

APARTEMEN

DESIGN OF MULTIFUNCTIONAL SHELVES PRODUCTS FOR USERS OF


APARTMENTS

Aileen Nur’Annisa Kurniawan, Aprizal, Patricia Simanjuntak

Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom


aileen_nak@yahoo.com, aprizalrizal36@gmail.com, patriciasimanjuntak@gmail.com

Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk di daerah kota besar Indonesia terus membludak dan berdampak pada
berkurangnya lahan tanah. Hal ini merupakan salah satu alasan pembangunan gedung-gedung apartemen
sebagai jalan keluar untuk menanggulangi permasalahan lahan yang sempit di kota besar Indonesia.
Namun, dengan ukuran kamar apartemen yang tidak terlalu luas, seringkali penghuni apartemen merasa
kewalahan dengan barang-barang miliknya yang banyak dan berfikir dua kali untuk mengisi
apartemennya dengan furniture baru mengingat space ruangan yang akan bertambah sempit. Karena dari
itu, kami mendesain produk multifungsi rak + meja yang bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk
menghadapi masalah tersebut. Dengan begitu, penghuni apartemen hanya perlu membeli satu buah
produk multifungsi, yang dapat menjadi rak sekaligus meja. Sehingga space kamar apartemen tidak
terlalu banyak digunakan, dan tetap dapat beraktivitas dengan nyaman di dalam ruangan.
Metode peneltian yang digunakan yaitu metode observatif, kuisioner, kualitatif, dan studi literature.

Kata kunci : lahan sempit, apartemen, rak buku, meja, produk multifungsi
Abstract
An increasing number of residents on many Indonesia major cities continued to impact on the depletion of
land and soil. This is one reason the construction of apartment buildings as a way out to overcome the
narrow land problems in Indonesia major cities. However, with the size of the apartment is not too spacious,
apartment dwellers often feel overwhelmed with his stuff and think twice to fill his apartment with new
furniture. Because of that, I designed a multifunctional product, that combined shelves + desk, could be
one way out to confront the issue. That way, the occupant of the apartment only need to buy one product
versatility, which can be a shelf and table on the same time. So, the space of apartments room not too widely
used, and can move comfortably indoors.
The method of writing used in this journal there are observatif method, questionnaire, qualitative, and the
study of literature.

Keywords: narrow land, apartments, book shelves, desk, multifunction products


1. Pendahuluan

Peningkatan jumlah penduduk di daerah-daerah kota besar Indonesia yang terus


membludak pastinya akan berdampak pada berkurangnya lahan tanah. Hal ini merupakan
salah satu alasan pembangunan gedung-gedung apartemen sebagai salah satu jalan keluar
untuk menanggulangi permasalahan lahan yang sempit di kota-kota besar Indonesia.
Penyebaran gedung-gedung apartemen di Indonesia paling banyak terdapat di daerah
Jakarta dan sekitarnya, dari data yang didapat yaitu mencapai 4.940.524 unit kamar untuk
daerah Jakarta Selatan.
Dengan kesibukan yang dimiliki, banyak pekerja kantoran di kota besar yang lebih
memilih untuk tinggal di apartemen. Keputusan untuk tinggal di apartemen ini diambil
dengan melihat beberapa faktor seperti, lokasi apartemen yang kebanyakan terletak di spot
yang strategis, yaitu di tengah-tengah kota sehingga akses lebih mudah, ukuran kamar
apartemen yang tidak terlalu sempit maupun luas dengan segala fasilitas di dalamnya yang
sudah termasuk lengkap, lingkungan apartemen yang baik, bersih dan nyaman, tidak repot
untuk membersihkan kamar apartemen, praktis.
Namun, dengan ukuran kamar apartemen yang tidak terlalu luas tersebut, seringkali
penghuni apartemen merasa kewalahan dengan barang-barang miliknya yang banyak dan
berfikir dua kali untuk mengisi apartemennya dengan furniture baru mengingat space
ruangan yang akan bertambah sempit. Karena dari itu, kami mendesain produk multifungsi
rak + meja yang bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk menghadapi masalah tersebut.
Dengan begitu, penghuni apartemen hanya perlu membeli satu buah produk multifungsi,
yang dapat menjadi rak sekaligus meja. Sehingga space kamar apartemen tidak terlalu
banyak digunakan, dan dapat beraktivitas dengan nyaman di dalam ruangan.

1.1 Identifikasi Masalah


1. Kepadatan jumlah penduduk yang semakin membludak di kota besar.
2. Persediaan lahan yang mulai menipis pada kota Jakarta.
3. Pembangunan apartemen sebagai salah satu jalan keluar untuk menghadapi
permasalahan lahan tanah untuk hunian yang mulai menipis.
4. Kurang luasnya ruang atau space pada kamar apartemen.
5. Tidak tersedianya ruang kerja pada beberapa tipe apartemen.
6. Tidak cukupnya storage untuk menyimpan barang.
7. Tidak memungkinkannya untuk menambah furniture di dalam kamar apartemen
dikarenakan ruang yang sudah cukup sempit.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah pada perancangan produk ini adalah :
1. Penelitian menggunakan metode observatif, kuisioner, kualitatif dan studi literatur.
2. Tempat terfokus pada apartemen yang ada di Jakarta.
3. Material yang akan diteliti adalah multiplek dan kayu solid.
4. Penelitian akan dilakukan dengan mencari data-data langsung ke apartemen yang
ada di Jakarta, membagikan kuisioner dan sebagian data didapat dari internet. Data-
data yang dicari diantaranya tentang berapakah rata-rata luas kamar apartemen, apa
saja kelengkapan yang sudah tersedia di dalam kamar apartemen, apakah sudah
terpenuhinya kebutuhan produk/furniture di dalam kamar apartemen bagi
penggunanya, desain seperti apa yang dapat memecahkan permasalahan untuk
sebuah kamar apartemen dengan ruang/space yang terbatas.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada perancangan produk ini adalah :
1. Apakah kurangnya ruang/space pada apartemen dapat menghambat aktivitas
penggunanya?
2. Apakah storage yang disediakan dalam kamar apartemen kurang memadai bagi
penggunanya?
3. Apakah dampak yang ditimbulkan dari kurangnya ruang/space untuk bekerja pada
sebuah kamar apartemen?
5. Apa itu produk multifungsi?
6. Perancangan desain rak meja multifungsi yang seperti apa yang dapat menjadi
solusi dari permasalahan ruang terbatas pada kamar apartemen?

1.4 Tujuan Perancangan


Tujuan perancangan produk ini adalah :
1. Menciptakan sebuah produk inovasi baru yang memiliki nilai fungsi.
2. Menambah informasi, pengetahuan dan kekayaan desain dibidang keilmuan desain
produk.
3. Menciptakan produk rak meja multifungsi yang dapat memecahkan permasalahan
kekurangan ruang atau space pada kamar apartemen.
1.5 Manfaat Perancangan
Membagi wawasan tentang perancangan desain suatu produk rak meja multifungsi
untuk pengguna apartemen yang sering mengalami permasalahan dengan space ruang
apartemen yang terbatas kepada pembaca dan khalayak umum. Perancangan ini juga
dapat dijadikan sebagai referensi pembaca dalam mencari sebuah produk furniture
untuk mengisi ruang apartemen maupun rumahnya.

2. Metode Penelitan dan Material

2.1 Metode Peneltian


1. Metode Observatif
Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan
secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan.
2. Metode Kuisioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan
tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan
jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab
secara bebas (kuesioner terbuka). Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan
melalui email.
3. Metode Penelitian Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara
mendalam (in-depth analysis) terhadap suatu masalah daripada melihat
permasalahan untuk penelitian generalisasi. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
4. Studi Literatur
Studi literatur akan digunakan untuk memenuhi kelengkapan data seperti
penggunaan buku teori studi visual, buku ataupun jurnal tentang pembahasan
mengenai keramik, makalah yang memiliki pembahasan terkait topik yang diangkat
dalam laporan.
2.2 Material
Material yang digunakan pada produk rak pada umumnya yaitu menggunakan
material kayu solid atau multiplek. Banyak juga furnitur yang menggunakan material
mix kayu solid dengan multiplek.
1. Kayu solid
Kayu adalah bagian batang/cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai
keperluan, mulai dari memasak (contohnya bila menggunakan tungku), membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas,
dan banyak lagi. Kayu juga dapat dijadikan sebagai hiasan di rumah dan
sebagainya.
Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395-400
juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan
sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk
membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan
dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca
pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan.

2. Multipleks
Kata multipleks dilihat dari asal katanya terdiri dari “Multy” dan “Ply”
(Multyply) dalam Bahasa Indonesiak menjadi multipleks. Multipleks adalah
material buatan yang terdiri hanya dari beberapa lapisan, yaitu lapisan atas bawah
berupa veneer (kulit kayu) dan lapisan tengah berupa isian dari kayu. Jumlah total
lapisan harus selalu angka ganjil (misalnya 5, 7, 9, 11, dst). Pemilihan veneer bisa
bermacam-macam tergantung dari kebutuhan. Dipasaran banyak kita temukan
tripleks yang memakai veneer dari Kayu Sungkai misalnya, atau dari kayu jati, atau
dari kayu yang lainnya.
Kelebihan Multipleks :
a. Kembang-susut bisa dibilang tidak ada, karena penyusunan yang bersilang
sehingga kembang susut kayu bisa diminimalisirkan
b. Tampilan masih seperti kayu karena memang berasal dari veneer kayu
c. Bisa didapatkan papan yang besar dengan ukuran standard 2440x1220 mm
d. Ukuran ketebalan bervariasi mulai dai 9 mm, 12 mm, 15 mm, 18 mm, dst
Gambar 2.1 Papan Multipleks
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 18:40 WIB)

3. HPL (High Pressure Laminate)

High Pressure Laminate (HPL) yaitu laminasi dengan tekanan tinggi yang
merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam produk mebel dan
permukaan interior, terutama untuk furniture berbahan dasar multiplek. HPL
bekerja lebih baik sebagai penutup permukaan untuk cabinets, meja, kitchen set,
dekorasi interior, dll. Meningkatnya biaya dan kekurangan pasokan bahan kayu
solid, seiring dengan meningkatnya permintaan dari bahan yang ramah lingkungan
telah membuat HPL sebagai salah satu finshing yang paling populer untuk produk
furniture dan dekorasi interior.
HPL memiliki kelebihan yaitu cukup anti gores dan anti air. Tidak seratus
persen anti gores, namun material ini kuat berkat bahan utamanya, yaitu plastik
keras PVC dengan permukaan bertekstur. Selain itu, pengerjaan yang lebih bersih
dari pada menggunakan cat duco atau sanding, karena material ini di lem pada
multipleks. Bagi pengrajin meubel dan furniture multipleks, material ini memiliki
keunggulan bersih dan cepat. HPL juga memiliki varian produk 'edging' yang
mempermudah pengerjaan furniture pada bagian pinggiran yang tipis.
1. Prosesnya cukup praktis (tanpa finishing tukang semprot), mudah dan lebih
cepat pengerjaannya
2. Cost dan biayanya lebih rendah
3. Tidak memerlukan tukang khusus finishing
4. Warna dan motif furnitur akan sama, tidak beresiko belang-belang seperti
jika menggunakan finishing cat duco
5. Memiliki banyak sekali jenis, mulai dari motif kayu, warna solid, metalik,
hingga motif seperti marmer dan granit
6. Pemakaian HPL lebih cepat selesai dibanding dengan finishing spray
7. Cocok untuk furnitur dengan tampilan yang modern dan minimalis
8. Lebih bersih dalam aplikasinya
9. Ketahanan yang lebih baik terhadap panas, goresan dan zat kimia
10. Relatif lebih murah

Namun disamping kelebihan-kelebihan tersebut, ada pula kelemahan material


HPL ini, antara lain:
1. Sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membuat bidang yang lengkung
terlalu kecil
2. Pemotongan HPL yang kurang sempurna akan mengakibatkan terlihat
adanya lapisan ketebalan HPL dan terlihat kurang rapi pada sudut-sudutnya
3. Tingkat flexibel rendah dan mudah patah
4. Lapisan HPL sering lepas jika proses lem nya tidak sempurna
5. Tampilan HPL tidak semewah Cat Duco
6. Dibanding Decosit, HPL sedikit lebih mahal
7. Bagian edging harus difinishing lagi
8. Kurang natural dibandingkan cat melamik, dimana cat melamik dapat
menampilkan keaslian motif urat kayu dari material kayu yang dipakai

Gambar 2.2 HPL (High Pressure Laminate)


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:00 WIB)
3. Pembahasan

3.1 Hasil Kuisioner

Dari kuisioner yang dibagikan didapatkan data dari 16 orang responden. Hasil kuisioner
yang didapat sebagai berikut :
1. Berapakah umur anda?

Gambar 3.1 Diagram Usia Pengguna Apartemen


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:03 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen paling banyak berusia 22 tahun


dan 23 tahun.

2. Apakah pekerjaan anda?

Gambar 3.2 Diagram Profesi Pengguna Apartemen


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:07 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen paling banyak yaitu seorang


mahasiswa.
3. Apakah apartemen yang anda tempati saat ini merupakan milik sendiri atau sewa?

Gambar 3.3 Diagram Status Kepemilikan Apartemen


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:11 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa status kepemilikan pengguna apartemen paling banyak


yaitu menyewa dn bukan milik sendiri.

4. Apakah tipe dari apartemen anda?


a.Studio b. Standart c. Deluxe

Gambar 3.4 Diagram Tipe Kamar Apartemen


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:17 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen paling banyak menggunakan tipe


kamar studio.
5. Apakah furniture yang ada di apartemen anda sudah tersedia dari pihak
apartemennya atau anda sendiri yang mengisinya?

Gambar 3.5 Diagram Ketersediaan Fasilitas Kamar Apartemen


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:22 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 62% pengguna apartemen mendapatkan


kamar apartemen dalam keadaan kosong (tanpa fasilitas furnitur).

6. Apakah di dalam apartemen anda sudah terdapat meja dan storage yang memadai?

Gambar 3.6 Diagram Keadaan Fasilitas Kamar Apartemen


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:23 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 62% pengguna apartemen memiliki meja dan
storage di dalam kamar apartemennya.
7. Apakah storage yang ada dia apartemen anda sudah memadai? Jika belum, apa
kendala yang dihadapi?

Gambar 3.7 Diagram Kendala pada Storage


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:27 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi pada storage kebanyakan yaitu
banyak barang.

8. Kegiatan apa yang paling sering anda lakukan di meja?

Gambar 3.8 Diagram Kegiatan di atas Meja


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:30 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang paling banyak dilakukan di atas meja
yaitu saat menggunakan laptop.
9. Apakah anda sudah merasa nyaman saat menggunakan meja yang ada di apatemen
anda? Jika belum, apa alasannya?

Gambar 3.9 Diagram tingkat kenyamanan saat menggunakan fasilitas meja


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:35 WIB)

10. Apakah anda sering membawa pulang pekerjaan anda ke apartemen khususnya
yang menggunakan laptop?

Gambar 3.10 Diagram tingkat ektensitas membawa pulang pekerjaan kantor ke partemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:41 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen seringkali membawa pekerjaannya


ke apartemen.
11. Berapa lama biasanya anda menggunakan laptop dimeja?

Gambar 3.11 Diagram lamanya pengguaan laptop di atas meja


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:47 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 50% pengguna apartemen menggunakan


laptop di atas meja selama 3 jam.

12. pakah anda mengetahui tentang produk modular/multifungsi?

Gambar 3.12 Diagram tingkat pengetahuan narasumber tentang produk multifungsi


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:52 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 56% pengguna apartemen mengetahui tentng


produk modular.
13. Dengan ukuran apartemen anda sekarang, apakah anda merasa perlu utuk membeli
produk modular meja+storage?

Gambar 3.14 Diagram tingkat kebutuhan narasumber terhadap produk multifungsi


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:62 WIB)

Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pengguna apartemen memerlukan meja dan


storage di dalam kamar apartemennya.

3.2 BMC (Business Model Canvas)

Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang
memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan
persaingan dan sukses dalam jangka panjang.
Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan akan
menjadi satu kesatuan bisnis:
1. Customers Segment
2. Value Proposition
3. Customer Relationship
4. Channel
5. Revenue Stream
6. Key Resource
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure
Jika dihubungkan dengan perancangan produk rak meja multifungsi, didapatkan BMC
sebagai berikut :

Gambar 3.15 Business Model Canvas


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 30 April, 00:07 WIB)

3.3 TOR (Term of Reference)

TOR atau Term of Reference merupakan acuan perancangan yang di dalamnya berisi
tentang hal-hal yang menjadi panduan dalam proses perancangan rak meja multifungsi ini.

3.3.1 Pertimbangan Desain


Hal - hal yang dipertimbangkan dalam proses perancangan rak meja multifungsi ini
yaitu :
a. Produk yang dirancang dapat membantu pengguna apartemen dalam beraktivitas.
b. Produk yang dirancang mempunyai ukuran yang sesuai dengan ukuran tubuh rata
- rata pengguna.
c. Produk yang dirancang memiliki dua fungsi, yaitu rak dan meja.
d. Produk yang dirancang memiliki ukuran yang pas (tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil) dan multifungsi (menggabungkan beberapa fungsi dalam satu buah
produk), sehingga dapat menghemat ruang pada apartemen yang terbatas.
3.3.2 Batasan Desain
Batasan desain merupakan hal-hal yang harus dibatasi agar desain yang dibuat bisa
lebih fokus dan tidak berlebihan, sehingga tidak memakan biaya yang banyak pada saat
diproduksi. Berikut batasan desain yang akan diterapkan pada produk ini :
a. Pengguna Produk
Pengguna produk ini merupakan pekerja baru yang tinggal di apartemen dan
mahasiswa yang tinggal di rumah pribadi.
b. Dimensi Produk
Dimensi produk yang akan dipakai menyesuaikan ukuran pintu apartemen, lift,
dan pintu rumah pada umunya yang berukuran sekitar 7x80x200 cm.

3.3.3 Kebutuhan Desain


Berdasarkan analisis pada aspek desain yang telah dilakukan, ada beberapa
kebutuhan desain yang telah dipertimbangkan untuk diaplikasikan ke dalam produk ini.
a. Fungsi produk yang diaplikasikan pada produk ini yaitu lemari yang mempunyai
fasilitas rak, meja kerja, dan dinding tempat menempelkan catatan pengingat
(note).
b. Dimensi produk yang diaplikasikan harus mengikuti standar ukuran pintu rumah,
lift dan pintu apartemen agar rak meja multifungsi ini bisa masuk ke dalam
ruangan.
c. Operasional. Rak multifungsi ini diaplikasikan dengan oprasional yang simple
dan praktis sehingga tidak membuang banyak energi pada saat melakukan
aktivitas di produk ini.

3.3.4 Sasaran Desain


a. Pengguna produk
1) Jenis Kelamin : Unisex
2) Usia : 17 - 30 tahun
3) Pekerjaan : Mahasiswa dan pekerja
b. Fungsi produk
Fungsi produk yang sesuai dengan analisis kebutuhan pengguna apartemen dan
Mahasiswa.
3.3.5 Deskripsi Produk
a. Bentuk
Bentuk yang digunakan pada produk ini adalah bentuk minimalis desain Bauhaus
yang menggunakan bentuk - bentuk geometri dasar seperti kotak, segitiga, dan
lingkaran.
b. Dimensi Produk
Ukuran produk yang akan direalisasikan disesuaikan kebutuhan antropometri dan
ergonomi pengguna yaitu maksimal 80 x 80 x 190 cm.
c. Warna
Pemilihan warna pada lemari ini yaitu warna yang menggambarkan sifat moderen
minimalis, seperti warna putih, hitam, cokelat, abu-abu dan lain sebagainya serta
dipadukan dengan warna texture alam.
d. Material
Material yang digunakan adalah papan kayu multiplek berukuran 150 mm. Papan
kayu multiplek memiliki kekuatan dan cukup ringan jika dibandingkan dengan kayu
solid. Kemudian diberikan beberapa aksen kayu sonokeling, seperti pada bagian cover
lampu meja dan tombol lampu.
e. Keistimewaan
Keistimewaan pada produk ini ada pada fungsi produk, di dalam suatu produk
terdapat fungsi rak, meja kerja, dan dinding untuk menempelkan catatan pengingat
dengan sistem yang praktis dalam pemakaiannya.

3.4 Hipotesa : 5W + 1H

1. Who (Siapa?)
Produk ini dirancang untuk pengguna apartemen yang mayoritas adalah pekerja
kantoran dan beberapa diantaranya adalah mahasiswa.
2. What (Apa?)
Produk rak meja multifungsi, dimana produk ini menggabungkan dua buah fungsi yaitu
fungsi dari rak buku dan meja dalam satu produk.
3. Why (Kenapa?)
Produk ini dirancang untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan
pengguna apartemen, yaitu permasalahan mengenai ukuran kamar apartemen yang
terbatas.
4. Where (Dimana?)
Produk ini dirancang untuk pengguna apartemen, namun tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan di rumah.
5. When (Kapan?)
Produk rak ini dapat digunakan untuk menaruh buku dan perlengkapan tulis menulis
lainnya. Sedangkan untuk meja dapat digunakan hanya untuk sekedar bersantai,
mengerjakan suatu pekerjaan, atau saat sedang menggunakan laptop.
6. How (Bagaimana?)
Produk ini menggunakan material papan multipleks dengan ketebalan 150 mm dan
sedikit aksen kayu sonokeling di beberapa bagian produk.

3.5 Analisa SWOT

1. S – Strenght = Kekuatan
 Menggunakan material papan multipleks yang lebih ringan, mudah didapat dan lebih
murah daripada kayu, namun dengan kekuatan yang hampir sama.
 Produk dirancang multifungsi. Yaitu menggabungkan beberapa fungsi dalam satu
produk. Sehingga tidak banyak menghabiskan space ruangan.
2. W – Weakness = Kelemahan
 Kurang tahan terhadap serangan rayap
 Daya tahan produk/umur produk lebih pendek daripada produk yang bermaterial kayu
solid
 Tidak tahan terhadap air
3. O – Opportunity = Peluang
Dapat diproduksi masal dengan mudah karena material utama produk yang mudah ditemui,
mudah dibentuk, harga lebih terjangkau dan ringan sehingga dalam proses pengiriman
barang lebih mudah.
4. T – Threat = Ancaman
Sudah banyak produk yang serupa (competitor).
4. Konsep Perancangan

4.1 Gagasan Awal


1. Produk yang dirancang dapat ditempatkan pada ruang kamar dengan pertimbangan
pintu kamar.
2. Produk dirancang dengan gabungan bentuk dasar persegi panjang dan lingkaran.
3. Produk yang dirancang berbentuk meja dengan dinding pembatas.
4. Produk yang dirancang mempunyai fungsi sebagai rak, meja kerja, dan tempat
menempelkan catatan pengingat.
5. Produk dirancang dengan dimensi total 80 x 80 x 190 cm dan meja dengan tinggi 80
cm.
6. Produk yang dirancang menggunakan material papan kayu multipleks dengan
ketebalan 150 mm.
7. Produk yang dirancang dapat menghemat pemakaian ruang pada kamar.

4.2 Deskripsi Produk


No Deskripsi Produk
1 Nama Produk Sarana penyimpanan rak buku dan meja kerja.
2 Sebutan Produk Rak meja multifungsi.
 Menyimpan barang - barang dan buku
 Sebagai sarana meja kerja maupun bersantai
3 Fungsi Produk  Tempat menempelkan catatan pengingat
 Memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas
kerja
Membantu pengguna produk (user) dalam bekerja dan
4 Sasaran
menyimpan barang-barang atau bukunya.
5 Tujuan Menghemat ruang kamar yang terbatas.
6 Kategori Produk Produk tempat penyimpanan (storage) dan meja kerja.
7 Pengguna Mahasiswa dan pekerja umur 17 - 30 tahun.
 Sistem yang menarik
Keunggulan
8  Multifungsi (beberapa fungsi dalam satu produk)
produk
 Menghemat ruang
Tabel 4.1 Deskripsi Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:11 WIB)

4.3 Kebutuhan Produk

Kebutuhan produk merupakan penjabaran alur kegiatan pengguna produk untuk


mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan pada saat merancang produk ini. Berikut tabel
yang menjelaskan tentang alur kegiatan pengguna beserta kebutuhan desain yang
diperlukan untuk menunjang perancangan produk rak multifungsi ini :
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
No Kegitan Sub Kegiatan
Sistem Sarana Komponen
 Sebuah rua-  Dinding san-
Sarana penyim ngan daran
Rak multifungsi
-panan rak
diletakkan di  Sarana pe-  Sarana
1 buku dan meja - nyimpanan Penyimpan-
ruangan yang di-
kerja di dalam rak buku an rak buku
hendaki
ruangan dan meja dan meja
kerja kerja

 Duduk di kursi  Kursi


depan meja  Sarana pe-
Rak  Dinding
kerja Sistem rak nyimpanan
2 multifungsi sandaran
 Menggunakan multifungsi rak buku
digunakan  Meja kerja
perangkat dan meja
laptop kerja
 Membuka meja
kerja tambahan  Handle
Menggunkaan Sistem Sarana
3
meja kerja  Meletakkan pe- pembuka pembuka  Meja kerja
rangkat laptop tambahan
pada meja
 Menutup meja  Sistem  Sarana
 Handle
Rak kerja tambahan Penutup Penutup
4
multifungsi  Memutar lema-  Sistem  Meja kerja
 Sarana
tambahan
ri 180 derajat Pemutar Pemutar
 Memegang ba-
Sarana pe-
rang yang ingin
Menggunakan Sistem Rak nyimpanan
5 disimpan Rak barang
rak multifungsi rak buku dan
 Melihat rak meja kerja
yang kosong
 Meletakkan ba-
Sarana pe-
rang ke dalam
Menyimpan Sistem rak nyimpanan
6 rak Rak barang
barang multifungsi rak buku dan
 Barang meja kerja
tersimpan
Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:27 WIB)

Berdasarkan analisis dari tabel kebutuhan kegiatan diatas, terdapat beberapa kriteria
komponen yang perlu dipenuhi, yaitu :
a. Desain
Desain yang diterapkan pada produk menggunakan sistem rotasi atau diputar,
sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas kerja tanpa berjalan.
b. Material
Material utama yang digunakan adalah material papan kayu multipleks dengan
ketebalan 150 mm, karena memiliki kekuatan yang hampir sama dengan kayu solid
namun lebih ringan dan murah.

4.4 Proses Perancangan

4.4.1 Mind Maping Concept


Mind maping concept merupakan pemetaan konsep dalam merancang sebuah
produk yang bertujuan untuk mencari konsep dasar pembuatan produk seperti
konsumen, lokasi, masalah, ide dan desain.

Gambar 4.1 Mind Maping Concept


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:38 WIB)

4.4.2 Product Competitor


Product Competitor atau yang biasa disebut Produk Pembanding adalah produk-
produk yang sudah ada dan mirip dengan produk yang akan dibuat. Nantinya, produk
pembanding ini akan menjadi referensi dan pertimbangan desain rak meja
multifungsi ini.
Gambar 4.2 Product Competitor
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:40 WIB)

4.4.3 Alternatif Sketsa

Produk sudah dianalisis dan ditetapkan konsep dasarnya kemudian di-


visualisasikan menjadi sketsa alternatif yang nantinya akan dipilih dengan beberapa
pertimbangan. Adapun alternatif sketsa tersebut sebagai berikut :

Alternatif sketsa 1
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 2
Ukuran 80 x 80 x 190 cm

Gambar 4.3 Alternatif Sketsa


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:49 WIB)

Aspek Desain Alternatif Sketsa 1 Alternatif Sketsa 2

Bentuk Vv vvv
Fungsi Vv vvv
Operasional Vvv vvv
Antropometri Vv vvv
Ruang Vvv vv
Material Vv vv
Produksi Vv vvv
JUMLAH 16 19
Tabel 4.3 Tabel Analisis Pemilihan Sketsa
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:53 WIB)

Berdasarkan hasil analisis alternatif sketsa yang telah dilakukan diatas, maka
alternatif sketsa yang terpilih adalah alternatif sketsa 2.
4.5 Desain Final Produk

4.5.1 Gambar Kerja


a. Bagian Assembly/Keseluruhan (Part 1 Bagian Luar/Kotak + Part 2 Bagian
Dalam)

Gambar 4.4 Gambar Kerja bagian Assembly/Keseluruhan


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 10:57 WIB)

b. Part 1 (beserta ukuran)

Gambar 4.5 Gambar Kerja bagian Part 1


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:02 WIB)
c. Part 2 (beserta ukuran)

Gambar 4.6 Gambar Kerja bagian Part 2


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:06 WIB)

d. Part 2 - Tampak Atas (dengan ukuran)

Gambar 4.7 Gambar Kerja bagian Part 2 tampak atas


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:10 WIB)
e. Bagian Meja Lipat yang terdapat pada Part 2 (dengan ukuran)

Gambar 4.8 Gambar Kerja bagian Meja Lipat pada Part 2


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:10 WIB)

4.5.2 Gambar 3D (Digital)


Sketsa desain yang terpilih telah menjadi final desain dan dibuat kedalam gambar
3D.

Gambar 4.9 Final Desain


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:59 WIB)
4.6 Standar Operasional Produk

Operasional produk merupakan langkah-langkah cara pengoperasian produk. Gambar


operasional produk diberikan agar pengguna mendapatkan informasi tentang cara pakai
produk rak meja multifungsi ini. Berikut gambar operasional yang telah dibuatkan :

Gambar 4.10 Operasional Produk


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 01:03 WIB)

4.7 Proses Produksi

Gambar 4.11 Proses Produksi Produk


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 01:10 WIB)
4.8 Foto Produk

Gambar 4.12 Foto Produk


Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 01:32 WIB)
5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dengan semakin membludaknya jumlah penduduk, maka lahan tanah semakin menipis
yang menyebabkan banyaknya dibangun apartemen di berbagai kota besar. Perancangan
produk rak meja multifungsi untuk memberi solusi bagi pengguna apartemen dengan ruang
apartemen yang terbatas dan barang yang banyak. Dengan adanya produk multifungsi ini
maka pengguna apartemen dapat menghemat uang namun tetap mendapatkan kenyamanan
saat beraktivitas di dalam apartemen.

5.2 Saran

Pada perancangan rak multifungsi untuk kamar yang memiliki ruang sempit ini
memiliki beberapa saran yang perlu disampaikan penulis untuk pengembangan produk
yang lebih sempurna.
1. Bagi pengguna, hasil perancangan produk rak multifungsi ini diharapkan bisa
dipakai dan dimanfaatkan dengan baik.
2. Desain yang telah ada diharapkan dapat dikembangkan kembali sehingga tidak
menutup kemungkinan dapat menghasilkan produk-produk inovasi lainnya yang
dapat menjadi alternative produk baru.

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Rosmani. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu


Palgunadi, Bram. 2008. Desain Produk 2 : Analisis Konsep Disain. Bandung: Penerbit ITB
Palgunadi, Bram. 2008. Desain Produk 3 : Mengenal Aspek Disain. Bandung: Penerbit ITB
Santosa, Sugeng Imam dkk. 2012. 44 desain rak dan lemari. Bogor : Griya Kreasi
http://minimainterior.blogspot.co.id/2014/05/kelebihan-dan-kekurangan-hpl-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai