(DMK)
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
(1731310027 / 23 / 1E)
2017
DAFTAR ISI
Bab I : Pendahuluan
Bab IV : Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga
yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat
tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat
menaruh barang di permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat
penyimpan biasanya dilengkapi dengan pintu, laci dan rak, contoh lemari
pakaian, lemari buku dll. Furniture dapat terbuat dari kayu, bambu,logam,
plastik dan lain sebagainya.
2.2 Industri Furniture adalah industri yang mengolah bahan baku atau
bahan setengah jadi dari kayu, rotan, dan bahan baku alami lainnya
menjadi produk barang jadi furniture yang mempunyai nilai tambah dan
manfaat yang lebih tinggi. Pada saat iniindustri furniture terutama dari
bahan dasar kayu sangat diminati. Salah satu faktor karena memang sangat
ramah lingkungan.
BAB III
PE MBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Teknologi proses produksi dalam usaha furniture kayu umumnya
termasuk kategori semi mekanik. Hal ini karena selain masih
banyak yang mengandalkan tenaga para pekerja dan peralatan
sederhana, juga dilengkapi dengan penggunaan mesin dalam proses
pengerjaan kayu, pengecatan dan finishing.
4.1.2 Penjualan produk umumnya melalui pesanan dari konsumen dan
penjualan langsung kepada konsumen.
4.1.3 Harga yang ditetapkan untuk setiap produk yang dihasilkan adalah
harga di lokasi usaha ditambah dengan biaya transportasi. Harga
jual dari setiap produk ditentukan dari biaya produk terjual yang
tergantung dari jenis dan harga bahan baku serta kualitas produk.
Persaingan pasar, lokasi showroom dan tempat tinggal konsumen
juga mempengaruhi harga jual.
4.2 Saran
4.2.1 Jika yang mengalami peningkatan permintaan yang tinggi perlu
mempertimbangkan untuk pengadaan mesin baru menggantikan
mesin yang sudah tua. Ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
produksi agar mampu memproduksi secara lebih cepat dan presisi.
4.2.2 Risiko kenaikan harga bahan bahan baku disarankan untuk
diantisipasi melalui penyediaan cadangan bahan baku oleh
koperasi/asosiasi pengusaha sejenis, guna menurunkan risiko
kerugian jika harga bahan baku naik. Pembelian bahan baku secara
kolektif juga dapat menurunkan biaya bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmudiplomasipil.blogspot.co.id/2017/02/proposal-kewirausahaan-teknik-
sipil.html