Anda di halaman 1dari 32

WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN

FUNGSIONAL DARI LIMBAH

Kelompok 1
1. Anin A.
2. Anisah R.
3. Ardella S.
4. Aulia Fitria D.
5. Deasy D.M
6. Dwi Nur R
7. Syafira R.F
8. Triana
A. DIVERSIFIKASI PRODUK DAN
KEWIRAUSAHAAN PRODUK KERAJINAN

Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan


wirausahawan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa
produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan
sebelumnya. Diversifikasi produk dilakukan agar usaha tidak
tergantung pada satu jenis produk saja. Saat satu produk
mengalami penurunan penjualan, maka produk lain akan
mengatasinya
Pengembangan produk baru dari wirausaha kerajinan
hiasan dari limbah dapat berupa pengembangan
produk-produk hiasan dengan desain baru atau
pengembangan produk baru selain hiasan yaitu
produk fungsional. Produk fungsional tersebut dapat
terbuat dari bahan baku limbah yang sama, sehingga
perolehan bahan baku, teknik, dan alat kerja tidak
akan banyak berubah. Perbedaan dapat terdapat pada
cara pengemasan dan promosi produk.

Dalam persaingan pemasaran yang sangat ketat ini,
diversifikasi produk merupakan suatu hal yang
mutlak. Strategi diversifikasi bisa dijelaskan dengan
menggunakan framework Product-Market Matrix oleh
Ansoff. Matrix Ansoff ini membantu pengambilan
keputusan strategis dalam business development,
dengan mempertimbangkan pengembangan bisnis
melalui produk lama/baru (existing/new products) di
dalam pasar yang lama/baru (existing/new market).
Dalam kerangka Ansoff menetapkan empat alternatif
tindakan yang mungkin bagi perusahaan sebagai
berikut:
1. Menjual produk yang ada ke pasar yang ada.
2. Memperpanjang (memperluas) produk yang ada ke
pasar baru.
3. Mengembangkan produk baru untuk pasar yang
ada.
4. Mengembangkan produk baru untuk pasar baru.
B. PRODUK KERAJINAN
FUNGSIONAL BERBAHAN LIMBAH
PRODUK FUNGSIONAL DIBUAT UNTUK
MEMBANTU KEGIATAN MANUSIA. PRODUK
FUNGSIONAL DAPAT BERUPA KERAJINAN
YANG TERBUAT DARI BAHAN LIMBAH.
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH DAPAT
MENJADI BAHAN FUNGSIONAL SEDERHANA
YANG DIGUNAKAN SEHARI-HARI.
PRODUK
FUNGSIONAL

PRODUK GAYA NON FASHION


HIDUP DAN
FASHION
ALAT
KEBERSIHAN
TAS

SEPATU TEMPAT
SAMPAH
ASESORIS
BUSANA
POT TANAMAN
ASESORIS
RUMAH
DLL
DLL
PRODUK FUNGSIONAL YANG
BERKAITAN DENGAN GAYA HIDUP
(LIFESTYLE) DAN FESYEN PADA UMUMNYA
MEMILIKI ESTETIKA LEBIH TINGGI DARIPADA
PRODUK FUNGSIONAL YANG TIDAK
BERKAITAN DENGAN GAYA HIDUP
FASHION
NON FASHION
C. BAHAN BAKU LIMBAH PADAT
UNTUK KERAJINAN FUNGSIONAL
1. KARAKTER DAN POTENSI LIMBAH PADAT

Produk fungsional yang merupakan bagian dari


gaya hidup dan fesyen, memanfaatkan bahan
limbah yang memiliki potensi untuk menghasilkan
nilai estetika. Produk fungsional yang bukan
bagian dari fesyen, memanfaatkan material limbah
yang memiliki karakter material sesuai untuk
fungsi produk tersebut.
Material limbah untuk produk kerajinan
fungsional harus memiliki karakter sesuai fungsi
produk yang akan dibuat.
2. BAHAN UTAMA DAN BAHAN PENDUKUNG
PRODUK FUNGSIONAL
Sebuah produk fungsional harus memiliki
konstruksi yang baik agar aman dan nyaman saat
digunakan. Konstruksi yang baik didukung oleh
pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk
yang tepat.
Kekuatan konstruksi material dapat diperoleh
dengan cara mengayam bahan menjadi bidang. Cara
lain untuk untuk membuat konstruksi adalah dengan
cra menyatukan beberapa lembar meterial menjadi
berlapis dengan bantuan lem/teknik jahit sehingga
menjadi lebih tebal.
Produk fungsional dapat memanfaatkan satu
atau kombinasi dari beberapa limbah sebagai bahan
utamanya. Selain itu pada proses pembuatan produk
dapat didukung dengan material tambahan seperti
karet, resleting, velcro, dll
3. BAHAN BAKU LIMBAH DI LINGKUNGAN
SEKITAR
Wirausaha produk dari limbah sebaiknya
memanfaatkan limbah – limbah yang ada di wilayah
sekitar. Sumber bahan baku yang dekat dengan
tempat produksi akan dapat menekan biaya
transportasi bahan baku ke tempat produksi. Biaya
transportasi yang rendah akan membuat biaya
produksi menjadi rendah pula.
D. TEKNIK DAN ALAT PRODUKSI

 Teknik dan alat yang digunakan untuk pembahanan,


pembentukan, perakitan, dan finishing, bergantung
dari material dan produk rancangan produk
fungsional yang akan dibuat. Teknik produksi yang
digunakan untuk membuat produk fungsional
berperan penting dalam menghasilkan kekuatan
konstruksi dan keawetan produk tersebut. Teknik
pembahanan, pembentukan, peraitan dan
finishingnyang dapat digunakan diantaranya :
a. Teknik Pembentukan dengan Penganyaman.
Teknik anyaman digunakan untuk material
lembaran seperti kertas, karton, daun kering,
maupun yang membentuk silinder seperti potongan
kemasan sachet.
b. Teknik Pembentukan dengan Potongan
Alat potong yang digunakan tergantung dari
material yang akan dipotong. Material solid seperti
kayu, bambu, batok kelapa, dan plastiktebal dapat
dipotong dengan menggunalan gergaji. Batok
kelapa dan bambu dapat pula dibentuk dengan
menggunakan golok dan pisau raut. Material
plastik tipis dan kertas dapat dipotong dengan
menggunakan gunting atau pisau cutter. Cutter
digunakan untuk pemotongn lurus, sedangkan
gunting untuk memotong dengan arah yang
melengkung. Pada pembentukan material serat
alami dan tekstil,pada umumnya menggunakan
gunting. Pembentukan juga dapat dilakukan
dengan bantuan mesin gerinda tau bor. Amplas
digunakan ntk merapikan bekas potongan.
c. Teknik Penyambungan
Pada proses perakitan, bagian – bagian produk
disambungkan. Sambungan merupakan bagian
penting yangmenentukan kekuatan konstruksi.
Teknik sambungan diantaranya dengan pasak, lem,
dan benang. Beberapa jenis lem yang umum
digunakan adalah lem kuning, lem putih, dan lem
panas (glue gun). Pilih lemyang sesuai dengan
material yang akan direkatkan.
d. Teknik Finishing
Finishing dilakukan pada permukaanproduk agar
rapi, menarik dan awet. Fnishing prduk dari limbah
plastik dan hanya dengan merapikan bagian-bagian
produk dari lem atau material yang tidak rapi.
Finishing berupa pelapisan permulaan pada
umumnya dilakukan pada material alami seperti
kayu, serat enceng gondok, dan batang pisang.
 Pelapis yang digunakan sebaiknya berbahan
dasr air (water based) agar lebih aman untuk
pekerja maupun pengguna produk. Pelapisan
dapat mengunakan kuas atau teknik semprot.
Untuk hasil pelapisan yang rapi, sapuan kuas
maupun semprotan jangan terlalu tebal. Le baik
tipis dan berulang-ulang daripada lapisan yang
langsung tebal.
E. LANGKAH - LANGKAH PERENCANAAAN
DESAIN, PRODUKSI, DAN BIAYA PRODUKSI
PRODUK FUNGSIONAL
1. PENGEMBANGAN DESAIN
Pengembangan desain dari limbah untuk
membuat produk fungsional diawali dengan riset
yang bertujuan untuk mencari data tentang
potensi beberapa jenis limbah yang akan
digunakan untuk bahan baku.

Penentuan bahan baku limbah yang akan


digunakan menjadi dasar eksplorasi ide desain.
Desain produk fungsional harus dapat berfungsi
baik selain memiliki nilai kebaruan dan estetik.
3 Pendekatan Untuk Memperoleh Ide Produk
Fungsional

1. Pikirkan suatu kegiatan yang membutuhkan


produk fungsional.
2. Kenali karakter material.
3. Pikirkan siapa calon pengguna dan produk
fungsional apa yang dibutuhkan.

Setelah ide diperoleh, tahap selanjutnya adalah


pembuatan sketsa ide, dan pembuatan model atau
prototype produk.
a. Studi tentang Kegiatan dan Fasilitas yang
Dibutuhkan
Ide produk baru dari limbah dapat dengan mengganti
material dari produk yang sudah umum digunakan.
Misal keperluan sehari - hari seperti tas atau dompet.

b. Studi tentang Pengguna Produk Fungsional


Ide pengembangan desain untuk produk fungsional
dapat dilakukan dengan mengenali karakter dari
limbah tersebut. Misal, plastik tahan air, kertas dari
potongan majalah memiliki corak warna yang menarik,
dll.
c. Ide Produk Fungsional dengan Mengenali
Pengguna
Pemahaman terhadap kegiatan seseorang dapat
mendorong munculnya ide tentang produk fungsional
apa yang dibutuhkannya. Pengguna yang beragam
memiliki kebutuhan yang beragam pula.
Ex: pengendara motor, petani, dll.
2. PERENCANAAN PROSES DAN K3
Tahapan pada proses produksi secara umum yaitu;
1. Pembahanan
2. Pembentukan
3. Perakitan
4. Finishing

Bahan baku yang dipilih dan desain akhir,


menentukan proses apa saja yang harus dilakukan
pada tahap - tahap diatas.
3. PENGHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
Pada produk fungsional, kebutuhan bahan baku
tambahan lebih banyak dari pada produk hiasan
karena harus mempertimbangkan konstruksu dan
kenyamanan pengguna ( ergonomi ).

bahan baku : limbah (rumah tangga) = -


Limbah beli = Rp....
ovehead : jasa angkut limbah = Rp...
tenaga kerja = Rp...
Pada produk fungsional dibutuhkan alat - alat kerja
seperti alat potong, catok, solder, lem tembak, dll. Biaya
pembelian alat ini dihitung sebagai modal.

Biaya produksi menentukan harga jual produk.


Penentuan harga harus mempertimbangkan modal dan
biaya yang sudah dikeluarkan.

Titik impas (Break Event Point) adalah seluruh biaya


modal telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah
mencapai titik ini, sebuah usaha akan dapat
menghitung keuntungan penjualan.
F. PENGEMASAN DAN PROMOSI
 Fungsi mendasarkan dari kemasan adalah untuk
mewadahi dan melindungi produk dari
kerusakan kerusakan sehingga lebih mudah
disimpan diangkut dan dipasarkan.
 Juga sebagai identitas dari sebuah perusahaan
atau sebuah rumah produk.
 MACAM MACAM KEMASAN
1. Kemasan primer : kemasan yang melekat pada
produk
2. Kemasan sekunder : berisi beberapa kemasan
primer yang berisi produk
3. Kemasan tersier : untuk distribusi

Material kemasan
Lembaran kertas atau plastik
IDENTITAS PADA PRODUK
PROMOSI
Promosi bertujuan untuk memperkenlkan bentuk
dan fungsi dari sebuah produk. Serta
memperkenalkan kelebihan dan kekurangan
produk tersebut.
Pengenalan produk dapat dilakukan dengan
melakukan demonstrasi cara penggunaan
produk kepada pasar sasaran, poster , pameran
serat brosur dll.

Anda mungkin juga menyukai