Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan
fungsional. Komponen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari: bahan
(material), mesin dan peralatan, tenaga kerja modal, energi, informasi, tanah dan lain-lain.
Sedangkan komponen fungsional terdiri dari supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi
dan kepemimpinan, yang kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi.
Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan sehingga aspek-aspek
lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah
sangat mempengaruhi keberadaan sistem produksi itu. Produk kerajinan umumnya diproduksi
ulang atau diperbanyak dalam skala home industry. Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan-
persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perancangannya.
Teknik Produksi
Teknik adalah cara yang digunakan, sedangkan tahapan adalah urutan proses pembuatan.
Dalam produksi kerajinan fungsional berbahan limbah dibutuhkan teknik-teknik dan tahapan-
tahapan produksi. Tahapan produksi kerajinan fungsional terdiri dari pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan finishing. Sedangkan teknik yang digunakan diantaranya adalah
penyambungan dengan anyaman dan potongan, penyambungan, dan teknik finishing. Masing-
masing teknik maupun tahapan tersebut memiliki cara yang berbeda dalam pelaksanaannya
sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap tahap dan teknik yang digunakan.
Tahapan Produksi
1. Planning atau perencanaan
Tahapan ini menentukan produk apa yang akan dibuat, berapa jumlah bahan baku, biaya dan
jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Dalam tahapan ini juga dilakukan perancangan terhadap
bentuk barang. Untuk melakukan perencanaan diperlukan pengetahuan yang baik tentang jenis
barang produksi dan kebutuhannya, serta kemampuan produsen.
1. Tahapan Produksi
Dalam proses pembuatan kerajinan fungsional berbahan limbah diperlukan tahapan atau urutan
pembuatan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik. Tahapan produksi baik untuk produk
hiasan maupun produk fungsional terbagi atas 4 tahap yaitu pengolahan bahan atau pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan finishing. Keempat tahapan tersebut harus dilakukan secara urut
dalam pembuatan kerajinan. Teknik yang dilakukan pada keempat tahap tersebut berbeda-beda
bergantung dari material yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat. Berikut ini
keempat tahapan dalam pembuatan kerajinan fungsional berbahan limbah.
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Contohnya pada
pembuatan sendok dari batok kelapa. Material yang digunakan adalah batok kelapa dan
potongan kayu. Pembahanan batok kelapa yaitu membersihkan batok kelapa dari sabutnya
dengan menggunakan pisau dan amplas. Pembahanan kayu adalah memotong kayu dengan
ukuran sesuai kebutuhan proses pembentukan.
Proses pembentukan batok kelapa untuk sendok adalah membentuk batok kelapa menjadi elips
dengan menggunakan gergaji pita. Pada proses pembentukan ini harus dibantu dengan gambar
pola. Pola menjadi patokan pembentukan setiap produk, sehingga dihasilkan produk yang sama
satu dengan lainnya.
Perakitan pada pembuatan sendok dari batok kelapa adalah menghubungkan antara bagian
sendok yang terbuat dari batok kelapa dengan pegangan yang terbuat dari kayu.
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam
kemasan. Finishing pada produk sendok yang terbuat dari batok kelapa adalah dengan amplas,
dan tidak perlu pelapisan pada bagian batok kelapa karena batok kelapa yang tua lama kelamaan
akan mengeluarkan minyak yang melapisi permukannya. Pelapisan pada bagian pegangan kayu
harus menggunakan bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan karena produk ini akan
digunakan untuk makan.
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali
menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya, maka
dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Proses pembahanan
dan •finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan,
maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, juga
dibutuhkan sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi.