Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti
oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) ‘populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya’. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) ‘populasi adalah totalitas
semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau
kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas’.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi
kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 6 Bandung yang berjumlah 864 siswa.

2. Sampel
Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini
penulis merasa perlu untuk mengambil sampel dari populasi yang telah
ditentukan. Menurut Arikunto (2010:174) jika kita hanya akan meneliti sebagian
populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sifat dari sampel
sendiri harus representatif yaitu dapat mewakili populasi yang diteliti. Sudjana
(1992:167) mengungkapkan bahwa pengambilan sebagian dari populasi
berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa
perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan ke dalam sampling
seadanya.

Mengacu pada rumus pengmbilan sampel menurut Slovin (Nugraha


Setiawan, 2007 hlm 6) dengan rumus sebagai berikut:

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33

𝑁
𝑛=
𝑁. 𝑑 2 + 1

Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
d : tingkat kesalahan
Untuk mengetahui sampel dari data populasi sebanyak 864 adalah dengan
cara sebagai berikut:
864
𝑛=
864. (0,05)2 + 1
864
=
3.16
= 273.4 dibulatkan menjadi 273 siswa
Dengan taraf kesalahan 5% siswa dan siswi kelas VIII dan IX di SMP
Negeri 6 Bandung dengan populasi 864 didapatkan sampel yaitu sebesar 273
siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan cara cluster
sampling dengan mengambil beberapa kelas secara acak di SMP Negeri 6
Bandung yang terdiri dari 27 kelas. Kemudian peneliti mengambil masing-masing
3 kelas dari setiap tingkat secara acak, sehingga jumlah kelas yang diambil adalah
9 kelas.

B. Metode Penelitian
Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat
menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena
itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan
penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam
sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Arikunto (2006:160) bahwa
’metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data
penelitian’.

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34

Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan


dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan
relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila
selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang
diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu,
fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat
mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu
penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi
penyimpangan.
Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk berbagai penelitian,
khususnya untuk penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian
deskriptif. Mengenai metode deskriptif ini Surakhmad (1993:139) berpendapat,
metode deskriptif adalah ‘suatu pemecahan masalah yang tertuju kepada masa
sekarang dan masalah-masalah aktual untuk memperoleh keterangan objek-objek
tentang segi-segi yang diteliti’.

Untuk mendukung terhadap metode deskriptif yang digunakan maka,


penulis menggunakan teknik survey. Adapun yang dimaksud dengan teknik
survey tersebut Arikunto (2006:109) menjelaskan bahwa, ’survey merupakan cara
mengumpulkan data, informasi atau keterangan tentang suatu hal’.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis mengemukakan bahwa
melalui metode deskriptif dan teknik survey ini terkumpul sejumlah data yang
berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan sekaligus memberikan penilaian
dalam penelitian ini. Dalam menyimpulkan pendapat tersebut di atas penulis
menjabarkan metode tersebut dengan membuat langkah-langkah penelitain
sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi kuisioner
2. Membuat soal kuisioner
3. Melakukan uji coba kuisioner.
4. Mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku
siswa SMP 6 Bandung untuk merokok melalui kuisioner yang disebarkan.

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35

5. Menyusun dan mengolah data.


6. Menganalisis data.
7. Menentukan kesimpulan.

C. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian


1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu bentuk gambaran mengenai penelitian
yang akan dilakukan di mana pemilihan desain ini harus sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Selain itu desain juga dimaksudkan untuk mempermudah suatu
penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah
penelitian yang telah dirumuskan. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan
dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode
survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional, yaitu
suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2005 hlm
145). Faktor risiko di sini adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya
efek (pengaruh), sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor
risiko. Contohnya merokok adalah faktor risiko untuk terjadinya penyakit kanker
paru-paru (efek).
Dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran semua subjek penelitian diamati pada waktu yang
sama.

2 Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini diperlukan agar dalam proses penelitian
dapat dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dalam
pelaksanaannya sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Menurut Gay (1996)

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36

yang dikutip oleh Herdiana (2009:38) menjelaskan, bahwa ‘..umumnya langkah


penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori,
perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data,
penarikan kesimpulan, implikasi dan saran’. Karena hal tersebut maka penulis
merasa perlu untuk membuat langkah-langkah penelitian. Adapun langkah-
langkah penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan masalah
b. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian
c. Menentukan tujuan penelitian
d. Memberikan batasan penelitian dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian
tidak terlalu luas
e. Merumuskan kerangka teori untuk memudahkan mencari sumber-sumber
kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian.
f. Menentukan Populasi dan Sampel
g. Pengambilan data dan menganalisis secara ilmiah
h. Pengambilan kesimpulan
i. Menyusun laporan penelitian
Apabila digambarkan maka langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan
adalah sebagai berikut :

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37

Menentukan Masalah

Merumuskan Masalah

Menentukan Tujuan Penelitian

Menentukan Batasan Penelitian

Populasi Sampel

Pengumpulan Data Kuisioner

Pengolahan dan Analisis Data

Pengambilan Kesimpulan

Gambar 3.1
Langkah-Langkah Penelitian

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau alat ukur merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam pelaksanaan penelitian, karena tanpa instrument penelitian atau alat
ukur penulis tidak akan bisa mendapatkan data yang diharapkan dari suatu obyek
atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono (2009:148) mengungkapkan bahwa
”...alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”.
Sedangkan menurut Arikunto (2010:192), “instrumen adalah alat pada waktu
peneliti menggunakan metode”. Jadi ketika seorang peneliti ingin mendapatkan

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38

data yang diperlukan dari obyek atau subyek yang akan diteliti maka diperlukan
instrumen penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa
angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian atau alat ukur dalam
memperoleh data. Penulis menggunakan instrument penelitian kuesioner atau
angket karena didasari oleh pengertian kuesioner atau angket itu sendiri yang
dikemukakan oleh Arikunto (2010:194) yang mengungkapkan bahwa “kuesioner
atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui”. Disini penulis menggunakan kuesioner atau angket
tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner atau angket tertutup yaitu pertanyaan
yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut
selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut.
Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan
skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini
Sugiyono (2012:139) mengatakan:
Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin
mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di
tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu “ya-
tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “ positif-negatif” dan lain-
lain

Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah
ditentukan sebagai sampel (responden), angket tersebut berisi pernyataan-
pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk
memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya
dan Tidak
Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari
skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut.
Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka
pemberian skor 1 dan apabila salah diberi skor 0.

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39

Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden


berjumlah 48 butir soal atau pernyataan untuk tes faktor-faktor yang
melatarbelakangi siswa merokok. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut
tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu faktor-faktor
yang melatarbelakangi siswa merokok.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini mencangkup prilaku merokok dan
faktor-faktor yang melatarbelakangi prilaku merokok yaitu sikap, psikososial, dan
informasi.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok pada
Siswa SMP Negeri 6 Bandung.
Variabel Definisi Cara Alat
No Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur Ukur
1 Perilaku Perokok mempunyai kriteria Survey Kuesioner Ya Ordinal
merokok/tidak khusus, Dina Octrafida M. Tidak
merokok pada (2010) menuliskan kriteria
siswa SMP perokok mengacu pada
Negeri 6 definisi WHO dan Depkes
Bandung (2008). Kriteria tersebut
adalah individu yang
merokok setiap hari untuk
jangka waktu minimal 6
bulan selama hidupnya dan
masih merokok saat survey
dilakukan. Secara tidak
langsung bukan perokok
adalah mereka yang tidak
merokok atau merokok
setiap hari tetapi kurang dari
6 bulan.
Kebiasaan merokok pada
siswa di lingkungan terbuka
atau tertutup.

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40

2 Psikososial Aspek yang mencakup Survey Kuesioner Ya Ordinal


perubahan-perubahan yang Tidak
terjadi dalam kehidupan.
Membagikan kuisioner
dengan kriteria.

3 Sikap Prilaku individu dalam Survey Kuesioner Ya Ordinal


menanggapi rangsangan. Tidak
Membagikan kuisioner
dengan criteria
4 Informasi Keterangan, pemberitahuan Survey Kuesioner Ya Ordinal
atau berita yang bersifat Tidak
menambah pengetahuan.
Membagikan kuisioner
dengan criteria

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu uji coba terhadap instrumen
untuk menguji validitas dan realibilitas instrumen yang telah dibuat. Setelah uji
coba kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kesalahan/kekurangan. Untuk
memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas
instrumen yang digunakan adalah uji validitas internal butir dengan
mengkorelasikan antar skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total
responen, sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan teknik
belah dua dengan rumus korelasi Product Moment dan Spearman Brown.
1. Pengujian Validitas Instrumen
Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas
angket adalah:
a. Memeberikan skor pada masing-masing pertanyaan
b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba
c. Mencari nilai rata-rata (𝑥̅ ) dari komponen pertanyaan dengan rumus

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41

sebagai berikut:
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛

Keterangan :

𝑥̅ = Skor rata-rata yang dicari

∑𝑥 = Jumlah skor
𝑛 = Jumlah sampel
d. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan yang bernomor ganjil
dengan butir-butir pertanyaan yang bernomor genap dengan menggunakan
rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:

𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 } . {𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2 }
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi
xy : jumlah perkalian antara skor x dan skor y
𝑥2 : jumlah skor x yang dikuadratkan

𝑦2 : jumlah skor y yang dikuadratkan

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa korelasi 48 (empat puluh delapan)


butir instrumen dengan skor total ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen
Tentang Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Siswa merokok
No item r hitung t hitung t tabel Ket
1 0.7701 8.362 2.011 Valid
2 0.6558 6.019 2.011 Valid
3 0.5561 4.635 2.011 Valid
4 0.549 4.55 2.011 Valid
5 0.6151 5.405 2.011 Valid
6 0.7892 8.904 2.011 Valid
7 0.39 2.935 2.011 Valid

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42

8 0.4754 3.744 2.011 Valid


No item r hitung t hitung t tabel Ket
9 -0.1469 -1.029 2.011 Tidak Valid
10 0.3335 2.45 2.011 Valid
11 0.7088 6.962 2.011 Valid
12 0.2887 2.089 2.011 Valid
13 0.7534 7.937 2.011 Valid
14 0.0099 0.069 2.011 Tidak Valid
15 0.6242 5.535 2.011 Valid
16 0.7408 7.64 2.011 Valid
17 0.8703 12.244 2.011 Valid
18 -0.2493 -1.784 2.011 Tidak Valid
19 0.2522 1.806 2.011 Tidak Valid
20 0.5475 4.534 2.011 Valid
21 0.5818 4.956 2.011 Valid
22 -0.1003 -0.698 2.011 Tidak Valid
23 0.5629 4.719 2.011 Valid
24 0.8143 9.719 2.011 Valid
25 0.499 3.994 2.011 Valid
26 0.623 5.513 2.011 Valid
27 0.235 1.676 2.011 Tidak Valid
28 0.029 0.203 2.011 Tidak Valid
29 -0.19 -1.339 2.011 Tidak Valid
30 0.07 0.489 2.011 Tidak Valid
31 0.465 3.642 2.011 Valid
32 0.464 3.629 2.011 Valid
33 -0.099 -0.686 2.011 Tidak Valid
34 0.383 2.871 2.011 Valid
35 -0.224 -1.596 2.011 Tidak Valid
36 0.451 3.498 2.011 Valid
37 0.885 13.198 2.011 Valid
38 0.244 1.745 2.011 Tidak Valid
39 0.656 6.017 2.011 Valid
40 -0.347 -2.567 2.011 Tidak Valid
41 0.419 3.193 2.011 Valid
42 0.124 0.868 2.011 Tidak Valid

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43

43 0.659 6.074 2.011 Valid


No item r hitung t hitung t tabel Ket
44 -0.552 -4.583 2.011 Tidak Valid
45 0.656 6.017 2.011 Valid
46 0.303 2.205 2.011 Valid
47 0.654 5.988 2.011 Valid
48 -0.452 -3.508 2.011 Tidak Valid

Berdasarkan tabel di atas, dari jumlah angket yang diambil untuk


penelitian nantinya sebanyak 32 soal, sedangkan angket yang dibuang sebanyak
16 soal.
Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t table
dengan taraf signifikansi 𝛼 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat
kesahihan (dk = n-2), yaitu 50 - 2 = 48, maka nilai t tabel adalah 2,011.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen


Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara ekstrnal
maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan cara test-retest,
equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal pengujian dapat
dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
dengan teknik tertentu. Menurut Sugyono (2011 hlm 185) menjelaskan bahwa :
Pengujian reliabilitas dengan internalconsistency dilakukan dengan cara
mencobakan dengan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan
untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Berdasarkan penjelasan di atas maka pengujian reliabilitas pada penelitian


ini dilakukan dengan internal consistency, reliabitias instrumen dapat diuji
melalui cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus
sebagai berikut:

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44

2.𝑟𝑥𝑦
𝑟𝑖𝑖 =
1+ 𝑟𝑥𝑦

Keterangan :
𝑟𝑖𝑖 : Koefisien yang dicari
2. 𝑟𝑥𝑦 : Dua kali koefisien korelasi
1 + 𝑟𝑥𝑦 : Satu tambah koefisein korelasi
Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan
menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half) dengan rumus
tersebut seperti yang tertera diatas karena pengujian ini dilakukan dengan cara
mengujikan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan membelah dua
bagian. Artinya membagi kelompok pernyataan yang bernomor ganjil dan genap
untuk instrumen pengetahauan tentang bahaya rokok. Lalu jumlah dari masing-
masing kelompok tersebut dikorelasikan kembali dengan menggunakan rumus
korelasi product moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi dan dimasukan
kedalam rumus Spearman Brown.
Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total
ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen tentang
faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok didapat koefisien
korelasi 0,80. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus
Spearman Browen. Jadi setelah dihitung reliabilitas faktor-faktor yang
melatarbelakangi siswa merokok adalah 0,88. Berdasarkan uji coba instrumen
dinyatakan sudah valid dan realibel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk
pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

G. Teknik Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari hasil angket yang di berikan pada responden.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data jumlah siswa-siswi SMP
Negeri 6 Bandung.

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45

H. Teknik Mencari Korelasi


Melakukan penghitungan korelasi sederhana untuk mencari ada tidaknya
hubungan dan seberapa kuat hubungan antara faktor-faktor yang melatarbelakangi
perilaku siswa merokok yaitu sikap, psikososial, informasi dengan perilaku
merokok siswa.
Langkah-langkah mencari korelasi diantaranya :
1. Mencari koefisien korelasi, rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi
Product Moment oleh Pearson (dalam Arikunto, 2009) dengan
menggunakan angka kasar, yaitu sebagai berikut :

n xy   x  y 
rxy 
n x 2

  x  n y 2   y 
2 2

Keterangan rumus :
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi
𝑛 : Jumlah responden
∑𝑋𝑌 : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y
∑𝑋 2 : Jumlah skor X dikuadratkan
∑𝑌 2 : Jumlah skor Y dikuadratkan
2. Setelah diketahui nilai koefisiennya, kemudian dicari interpretasi terhadap
koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Nilai koefisien korelasi
dikonsultasikan pada pedoman interpretasi koefisien korelasi (Arikunto,
2010) seperti tabel berikut :
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,80 - 1,000 Sangat tinggi
0,60 - 0,80 Tinggi
0,40 - 0,60 Cukup
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46

3. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang


ditemukan dari pengujian sampel itu berlaku untuk seluruh populasi, maka
perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi
korelasi product moment (Sugiyono, 2011), yaitu sebagai berikut :
𝑟 √𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2
Keterangan rumus :
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : Nilai t
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah responden
𝑟2 : Koefisien korelasi dikuadratkan

4. Harga t hitung yang telah didapat selanjutnya dibandingkan dengan harga


t-tabel. Dengan taraf kesalahan 5%, uji 2 pihak dan dk= n-2.
5. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi,
dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Dengan rumus
sebagai berikut :
Kd = 𝑟 2 X 100%
Keterangan rumus :
Kd : Koefisien determinasi
𝑟2 : Koefisien korelasi dikuadratkan
100% : Persentase
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap variabel perilaku merokok siswa.

I. Prosedur Pengolahan Data


Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan
selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku



a. Mencari nilai rata-rata ( X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

X 
x
n

Keterangan :
X = Skor rata-rata yang dicari
X = Skor
 = “sigma” berarti jumlah
n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan


menggunakan rumus :
2
 


 X  X 

S=
n 1

Keterangan :
S = Simpangan baku
X = skor
X = Nilai rata-rata
n = Jumlah sampel

2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban


Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan
menggunakan rumus :
∑𝑋₁
P= 𝑥100%
∑𝑋𝑛

Keterangan :
P = presentase
∑𝑋₁ = jumlah skor actual atau pengamatan
∑𝑋𝑛 = jumlah skor ideal atau pengharapan
100% = bilangan tetap

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan


untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini
memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan
menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Frekuensi Presentase
Rentang nilai Kriteria
76-100% Baik
56-75% Cukup
40-55% Kurang Baik
<40% Tidak Baik

Risan Pristio, 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai