Anda di halaman 1dari 24

WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK

PASAR GLOBAL
Nama kelompok :
1. Putri Zafa (22)
2. Yahdila Nur A. (28)
A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Global
Kegiatan wirausaha dapat dibagi menjadi tiga tahapan.
• Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Tahapan
perencanaan produk ini disebut juga tahapan Research and Development atau dikenal
dengan R&D.
• Tahapan kedua adalah produksi hingga penjual. Tahapan ini disebut juga dengan
Production and Distribution.
• Tahapan ketiga adalah evaluasi dari seluruh kegiatan wirausaha yang telah dilakukan.
Proses evaluasi dapat menggunakan metode analisis SWOT, yaitu dengan cara
menguraikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari luar dari produk kerajinan
yang telah dibuat, proses produksi, proses pemasaran dan distibusi, serta pasar sasaran.
Pendekatan Potensi Pasar

Pendekatan permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan dari pasar sasaran,
sedangkan pendekatan penawaran mengandalkan pada kemampuan wirausahawan
membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk mengenali potensi
pasar. Sasaran pasar global dalam pembelajaran ini dapat dibatasi menjadi dua, wisatawan
yang dating dan konsumen yang akan melakukan pembelian secara online. Kedua pasar
sasaran ini sama-sama memiliki ketertarikan terhadap produk yang unik dan khas yang
mudah dibawa atau misalnya berukuran tidak terlalu besar tidak berat. Sedangkan produk
kerajinan yang dipasarkan secara online harus mempertimbangkan proses dilakukan
dengan mengembangkan produk kerajinan yang sudah ada di daerah atau membuat
kerajinan yang belum ada.
Strategi Menjangkau Pasar Global

• Membuat situs web


• Bergantung pada perantara perdagangan
• Melakukan outsourcing untuk produksi
• Menciptakan usaha patungan
• Membentuk perjanjian lisensi asing
• Waralaba
• Menggunakan countertrading dan barter
• Mengekspor produk jasa
• Mendirikan lokasi internasional
Faktor Pertimbangan Perancangan Produk

• Perancangan produk didasari beberapa factor pertimbangan, yaitu fungsi produk,


pengguna produk, material, teknik permbuatan, nilai estetis, dan harga jual. Untuk
memulai proses perancangan, harus dilakukan penetapan pasar sasaran, bahan baku,
dan jenis material apa saja yang akan digunakan, serta teknik yang dapat digunak untuk
pembuatan produk. Pada produk kerajinan untuk pasar global, factor terpenting adalah
factor estetis, kemudahan distribusi, dan kualitas keawetan dari produk kerajinan.
Kualitas awet dapat dipenuhi dengan pemilihan dan pengolaha material yang tepat.
B. Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Global

1. Mencari Ide Produk dengan Curah Pendapat


Produk yang akan dibuat adalah produk untuk pasar global, baik wisatawan yang dating maupun
pasar global yang dapat dijangkau oleh pemasaran online. Persyarayan produk, potensi daerah,
dan selera pasar sasaran telah diketahu melalui pembelajaran sebelumnya. Langkah selanjutnya
adalah mencari ide produk apa yang tepat untuk dikembangkan. Cara yang dilakukan adalah
melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada preoses
brainstorming ini, setiap ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya.
2. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis,
di antaranya: apakah ada materal yang tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk
diproduksi dengan teknik produksi yang dimiliki saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai
untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia?
3. Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya, hanya
digambarkan pada bidang datar. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah
berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu
dengan studi model. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk teknologi
yang akan dibuat. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting,
cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat).

4. Penentuan Desain Akhir


Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan
umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.
Produksi Kerajinan untuk Pasar Global
Tahapan produksi secara umum
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing.
• Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Misalnya saja proses pembahanan pada limbah
kulit jagung dilakukan produk hiasan yang dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme.
• Tahapan bembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk
yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokan menjadi material solid dan tidak solid
(lembaran dan serat).
1. Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem.
2. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang
diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem.
• Tahapan Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu
konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan. Sebab dengan diketahuinya sifat–sifat bahan ini sangat
berpengaruh terhadap pemilihan metode perakitan. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti
lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.
• Tahapan Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan
kerajinan hiasan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. Finishing dapat berupa
penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan
permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing
dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih
menarik.
Metode Produksi dan Keselamatan Kerja
• Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Metode modern ini sering juga disebut
dengan metode 'ban berjalan‘ lebih efisien dalam penggunaan waktu dibandingkan motede tradisional
sehingga sesusai untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode modern disebut metode ban berjalan
karena metode ini serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin ban berjalan atau
conveyor. Sedangkan Metode tradisional kurang tepat digunakan untuk produksi dalam jumlah banyak
karena produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk yang sama.

• Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses
produksi yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid sering kali menghasilkan
sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan
kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan finishing , apabila menggunakan
bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan
dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati- hati,
teliti, dan penuh konsentrasi.
Kemasan sebagai Bagian Penting Kerajinan Untuk Pasar Global
1. Pengertian Kemasan
Kemasan adalah pembungkus atau wadah yang biasa dimanfaatkan untuk mencegah atau meminimalisasi
adanya kerusakan pada barang yang dibungkus. Sedangkan definisi pengemasan adalah suatu proses
memberi wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya
Tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut.

2. Fungsi Kemasan
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-
kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut, dan dipasarkan. Secara umum, fungsi kemasan
adalah sebagai berikut:
• Untuk melindungi benda perniagan yang bersangkutan terhadap kerusakan-kerusakan dari saat di
produksinya sampai saat benda tersebut di konsumsi.
• Untuk memudahkan pengerjaan dan penyimpanan benda-benda perniagaan tersebut.
• Melindungi dan mengawetkan produk
• Memperluas pemakaian dan pemasaran produk
• Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke konsumen, agar produk tidak tercecer,
terutama untuk cairan, pasta, atau butiran
• Menambah daya tarik calon konsumen.
3. Daya Tarik
Umumnya banyak perusahaan melakukan sebuah riset terlebih dahulu tentang skema warna, desain,
maupun jenis pada sebuah kemasan produk yang akan dipasarkannya. Hal ini dilakukan agar tingkat
pemasaran produknya jauh lebih luas lagi. Jika ingin produk yang jual banyak peminatnya, maka bisa
menyiapkan desain packaging yang tepat untuk produk Anda. Karena seperti yang sudah disampaikan
sebelumnya, salah satu yang membuat produk tersebut bisa laku adalah kemasan produk yang bisa
menjadi daya tarik bagi pelanggan.
C. Penghitangan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Global
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya
produksi dan biaya lain di luar produksi, seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-
biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum biaya overhead dibedakan atas biaya
overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya
berubah dan biaya overhead variable, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional
sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga
Pokok Produksi (HPP).
Metode penghitangan HPP dapat dibuat dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah full costing dan
pendekatam kedua adalah variable costing.
1. Full Costing
Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya
produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik baik yang berprilaku variabel maupun tetap. Berikut formula pengumpulan Biaya
Produksi:
Biaya Bahan Baku (BBB) xxxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) xxxx
Biaya Overhead Pabrik (BOP) xxxx+
Biaya Produksi xxxx
Dengan menggunakan Metode Full Costing, maka:
• Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang
ditentukan di muka.
• Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang sesungguh- nya terjadi.
• Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka pembebanan biaya
overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang
masih dalam persediaan (baik produk dalam proses maupun produk jadi).
Berikut penyajian dalam Laporan Laba-Rugi dengan pendekatan FULL COSTING
2. VARIABLE COSTING
Variable costing adalah penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi
variabel saja kedalam harga pokok produk. Berikut formula perhitungan Harga Pokok Produksi:
Biaya Bahan Baku xxxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxxx
Biaya Overhead Pabrik Variable xxxx+
Biaya Produksi xxxx
Dengan menggunakan Metode Variable Costing, maka:
• Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs sehingga biaya overhead pabrik tetap
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.
• Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak melekat pada persediaan tersebut
tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya.
Berikut penyajian dalam Laporan Laba-Rugi dengan pendekatan VARIABEL COSTING
Penetapan Harga Jual Produk diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit
adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya pada satu kali produksi dengan HPP Rp
1.000.000, dihasilkan 100 buah produk, maka HPP/unit adalah Rp 1.000.000 dibagi dengan 100, yaitu Rp
10.000. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Harga jual ditentukan dengan beberapa
pertimbangan, yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan
harga jual dari pesiang dan target pencapaian Break Even Point (BEP), serta jumlah keuntungan yang didapatkan
sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.
Metode Penetapan Harga Jual Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price)
dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga
terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
• Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan
yang
diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
• Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang
mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Global
Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi
konsumen untuk membeli suatu produk tertentu. Berikut lima strategi Pemasaran Produk Kerajinan:
• Menentukan Target Market Produk Kerajinan
• Membuat Produk Kerajinan yang Unik
• Melakukan Promosi Sesuai Target Market
• Manfaatkan Pemasaran Online
• Mengikuti Event dan Bazar
Cara promosi adalah melalui E-mail, SMS, pembicaraan, Iklan, Media social, dan sebagainya.
Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli, membuat pembeli produk,
menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial, menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar,
mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba, dan mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
Empat bentuk respon dari calon pembeli:
1. Perhatian (attention) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik didengar dan dilihat, serta unggul
daripada promosi produk pesaing.
2. Ketertarikan (interest) dari calon pembeli.
3. Keinginan (desire) dari calon pembeli untuk memiliki produk.
4. Tindak (action) dari calon
E. Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan
Online
1. Pengartian Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan komunikasi langsung dengan pelanggan individu yang dibidik secara seksama baik
untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina hubungan pelanggan yang berlangsung lama.
Di dalam pemasaran langsung terdapat saluran – saluran yang digunakan untuk menjangkau dan menyerahkan
barang dan jasa yang dijual oleh pemasar kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran –
saluran ini mencakup : Surat Langsung, katalog, telemarketing, kios, serta situs internet.

2. Manfaat-Manfaat Pemasaran Langsung


Bagi Pembeli :
1. Nyaman.
2. Interaktif dan segera.
3. Informasi komparatif.
4. Dapat memesan barang dengan mudah.
Bagi Penjual :
1. Pembentukan Hubungan dengan Konsumen
2. Menurunkan Biaya dan Meningkatkan Kecepatan dan Efisiensi
3. Fleksibilitas
4. Medium Global
3. Bentuk-Bentuk Pemasaran Langsung
1. Pemasaran tatap muka
2. Pemasaran jarak jauh
3. Pemasaran melalui surat langsung (faks, e-mail, voice mail)
4. Pemasaran melalui catalog (merupakan pemasaran langsung melalui catalog cetak, video, elektronik
yang dikirim kepada pelanggan pilihan (disediakan di took dan dipresentasikan secara online).
5. Pemasaran melalui televise yang menghasilkan tanggapan langsung.

4. Cara Pemasaran Langsung


1. Penjualan Langsung Secara Pribadi.
2. Menggunakan Pemasaran Direct Mail.
3. Menggunakan Katalog.
4. Telemarketing.
5. Menggunakan Saluran Belanja Online Di Televisi.
1. Pengertian Pemasaran Online
Pemasaran secara online dilakukan melalui system computer online interaktif yang menghubungkan
pelanggan dengan penjual secara elektronik. Ada dua jenis saluan pemasaran online yaitu:
• Layanan online komersial: menawarkan informasi dan layanan pemasaran online kepada pelanggan
yang membayar biaya bulanan.
• Internet : Web global jejaring komputer yang luas dan berkembang pesat.

2. Konsumen Online
Internet tidak lagi menjadi tempat bermain para jagu computer. Semua orang bias masuk ke internet.
Cara melakukan pemasaran online :
• Menciptakan kehadiran online elektronik.
• Menempatkan iklan online.
• Berpatisipasi dalam forum, kelompok berita, dan masyarakat internet.
• Menggunakan E-mail dan Webccasting.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai