Anda di halaman 1dari 2

Indikator :

3.7.3 Mengidentifikasi tehnik pengolahan makanan fungsional

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai
macam metode. 

Teknik yang digunakan untuk pengolahan produk makanan fungsional adalah:


1. Bahan makanan yang salah satu komponennya ditingkatkan melalui kondisi khusus, perkembangbiakan
atau secara bioteknologi
2. Penambahan komponen
3. Menghilangkan komponen dalam bahan makanan dengan menggunakan teknologi / bioteknologi
4. Mengganti komponen bahan makanan dengan komponen lain yang lebih menguntungkan
5. Memodifikasi komponen dalam bahan makanan secara enzimatis, kimiawi atau teknologi tertentu  
6. Memodifikasi bioavalibilitas komponen makanan

Teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :
1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)
1) Boiling (merebus)
Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan
seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 
Contoh : boiled potato, sayur asam, dll.
2) Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)
Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih
air yaitu rata rata pada suhu 100OC.
Contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.
3) Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)
Poaching berada di tengah tengah antara simerring dan boling yaitu proses merebus dilakukan secara
perlahan. api yang digunakan pada metode ini berpanas sedang dengan sedikit gelembung air perebus
kecil kecil.
Contoh poached egg, poached fish fillet.
4) Blanching
Blanching adalah teknik memasak dengan merebus sayuran atau buah ke dalam air mendidih dalam
waktu yang cepat.
Contohnya Brokoli, buncis, wortel, asparagus,dll.
5) Steaming (mengukus)
Steam adalah proses memasak lembab/basah dengan memanfaatkan panas dari uap air atau lebih
dikenal dengan mengukus. alat pengukus sendiri terdiri dari beberapa panci yang disusun keatas secara
berlapis. 
6) Braising (merebus dalam cairan sedikit)
Braising adalah teknik memasak dengan pemanasan lembab/basah. Tahap awal adalah membakar
(searing), atau memanggang (roasting) sampai permukaan bahan makanan berubah menjadi warna
coklat.
7) Stewing (menggulai)
Stew merupakan teknik pengolahan makanan padat yang dimasak dalam air atau berbasis cairan serupa
dengan simerring dan kemudian di sajikan tanpa dikeringkan
8) Pressure Cooking
Pressure cooking adalah metode memasak dalam panci yang ditutup rapat dan dikunci. sehingga tidak
ada udara atau cairan yang dapat keluar. 

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)


1) Baking 
Baking adalah teknik memasak makanan dengan panas kering oleh konveksi (penghantar) uap udara
panas di dalam oven.
2). Grilling 
Grilling adalah metode memasak yang melibatkan panas langsung yang berasal dari arang kayu, listrik,
dan gas. 
3). Roating 
Roasting adalah metoe memasak menggunakan panas kering, dari nyala api terbuka, atau oven.
3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)
1). Frying (menggoreng)
Frying adalah proses memasak makanan dalam minyak atau lemak, dimasak pada suhu penggorengan
yang baik antara 175OC -190OC tergantung pada tipe makanan yang digoreng.
2) Sauteing
Sauteing adalah metode memasak makanan dengan menggunakan sedikit minyak  atau lemak yang
hanya menempel pada permukaan wajan atau alat pemanas lain. 
3). Stir Frying 
Stir Frying merupakan metode menggoreng cepat pada temperatur sangat tinggi, stir frying
menggunakan sedikit minyak dengan alat wajan yang agak dalam dan harus digerakkan atau dibolak
balik secara terus menerus agar makanan tidak gosong di salah satu sisi nya
4). Shallow Frying
Shallow Frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit dengan minyak yang
dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal (Shallow pan) jumlah minyak yang digunakan hanya
sedikit atau sampai 1/3 bahan makanan terendam.
5). Deep Frying 
Deep Frying adalah metode menggoreng dengan minyak jumlah banyak sehingga semua bagian
makanan yang digoreng terendam minyak panas. Deep frying dilakukan untuk mendapatkan hasil
penggorengan yang optimal.
6). Pan Frying
Pan Frying termasuk teknik memasak dengan lebih sedikit minyak daripada deep frying. istilah pan
frying lebih tepat diterapkan pada teknik menggoreng yang menggunakan pan (pan penggoreng)

Indikator :
3.7.4 Menganalisa tahapan proses pengolahan makanan fungsional
Urutan tahapan pengolahan makanan fungsional, yaitu :
1. Perencanaan,
Maksudnya, makanan atau minuman yang diolah disesuaikan dengan apa yang sedang dibutuhkan.
Sebagai contoh, saat cuaca sedang panas, pangan yang dibutuhkan adalah sesuatu yang dapat menyegarkan
tubuh.
2. Pelaksanaan pembuatan,
Yang termasuk dalam persiapan antara lain membeli bahan-bahan, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan,
mempersiapkan bahan yang akan diolah dengan memotong, mengupas, dan sebagainya.
3. Penyajian atau pengemasan,
Pada tahap ini, makanan atau minuman yang telah diolah disajikan dengan memerhatikan unsur estetika,
kesehatan, dan keamanannya. Untuk penyajiannya, rujak bisa disajikan terpisah atau disiram dengan
bumbunya. Sementara untuk pengemasannya, bumbu bisa dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil,
sedangkan buah-buahannya dikemas dengan kertas pembungkus sebagai wadah.
4. Evaluasi
Setelah bahan pangan berhasil diolah, hasilnya perlu diuji dengan cara mencoba atau merasakan
makanannya. Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan saat akan
kembali membuat makanan yang sama di lain waktu

Anda mungkin juga menyukai