Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BIOLOGY

Pengaruh Pemberian Macam-Macam Air


terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung

Oleh XII IPA 2 :


Ivanny Zerlina Putri (13)
M. Haris Alfirizi (15)
Muhammad Hafidh Fadli (17)
Nadia Afisa (26)
Olivia Nanda Santoso (29)
Saatdatul Sarah Maharani (32)

SMAN 4 MALANG
JL. Tugu Utara No 1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
petunjuk dan kekuatan sehingga laporan praktikum,“ Pengaruh Macam-Macam Air Terhadap
Pertubuhan pada Tanaman Jagung” dapat terselesaikan.
Laporan praktikum ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Tugas ini
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam mengetahui Pengaruh Air
Terhadap Pertubuhan pada tumbuhan jagung.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun
kelancaran dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingannya sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi, Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada : Ibu guru bidang studi BIOLOGI yang telah memberikan
petunjuk sehingga laporan praktikum biologi tentang Pengaruh Air Terhadap Pertubuhan dan
Perkembangan pada tumbuhan jagung dapat terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan
percobaan yang telah kami lakukan.
Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala
kekurangan dalam hasil praktikum ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
Tujuan :
Untuk mengeahui pengaruh macam-macam air terhadap pertumbuhan tanaman

Manfaat :
Mengetahui bagaimana pengaruh macam-macam air terhadap pertumbuhan tanmaan

Dasar Teori :
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan
pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung
tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan
furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
farmasi.
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal
jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di
daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador)
sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun
yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan
keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya,
yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari
subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk
menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses
domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun
kultivar. (Anonim, 2009)
Tanaman merupakan salah satu komponen biotik, di alam lingkungan sebagai suatu
kesatuan, ekosistem sehingga dengan demikian kehidupan tanaman tentu saja tergantung dari
interaksi faktor lingkungan lainnya. Alam lingkungan yang terdiri dari lingkungan biotik (hidup)
dan abiotik (mati) mempunyai peranan yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman. Lingkungan abiotik yang berupa air, temperatur, kelembaban, cahaya dan
unsur hara merupakan beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Adanya ketergantungan tanaman pada lingkungan biotik maupun
abiotik beserta semua proses biokimia dan fisiologi tubuh tanaman menunjukkan adanya faktor
pembatas dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kegagalan proyek penanaman jagung yang terjadi di Gorontalo pada musim tanam April
s/d Juni 2002 merupakan salah satu contoh besarnya pengaruh air sebagai faktor pembatas dalam
pertumbuhan tanaman jagung terutama di musim kemarau yang berkelanjutan. Akibat
kekurangan air pada musim kemarau tersebut ratusan ribu hektar tanaman jagung mengalami
puso/gagal panen. Namun, dari beberapa jenis varietas jagung hibrida yang ditanam tersebut
tidak semuanya mengalami kegagalan total dimana ada satu varietas yang paling tahan terhadap
musim panas (keadaan kering) yaitu varietas jagung hibrida BISI-2. Meskipun hasilnya jauh
menurun dibandingkan kondisi normal atau potensi hasilnya, namun varietas tersebut masih
mampu menghasilkan 2 – 3 ton/ha. Mengapa demikian? Morfologi jagung BISI–2 yang memiliki
perakaran dalam serta di dalamnya mengandung koloid yang mampu mengikat air, sehingga
dapat mengurangi resiko kematian tanaman akibat kekurangan air . (Tjionger’s, 2009)

Rumusan Masalah :
 Apa pengaruh pemberian air biasa terhadappertumbuhan tanaman jagung?
 Apa pengaruh pemberian air garam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
 Apa pengaruh pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman jagung?

Hipotesis :
 Pemberian air biasa pada jagung akan mengalami pertumbuhan dengan normal
 Pemberian air garam pada jagung akan mengalami pertumbuhan dengan lambat/
tumbuhan bisa mati
 Pemberian air cucian beras pada jagung akan mengalami perumbuhan dengan cepat

Alat dan Bahan


 3 Pot kecil
 Label nama
 Tanah secukupnya
 Air
 Garam
 Air bekas cucian beras
 Biji jagung

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan 3 pot dan memberikan label nama pada ketiga pot tersebut (A : pot disiram
air biasa, B: pot disiram air garam, C: pot disiram air cucian beras)
2. Diberikan tanah pada masing-masing pot
3. Berilah jagung pada masing-masing pot
4. Siramair pada 3 pot tersebut dengan air yang berbeda pada tiap pot setiap 4 atau 3 hari
sekali
5. Amati pertumbuhan tanaman jagung tersebut

Variabe bebas dan terikat


 Variabel bebas : Macam-macam air (Air biasa, Air garam, Air cucian beras)
 Variabel terikat : tanmaan jagung

Data
A : Disiram dengan air biasa
B : Disiram dengan air garam
C : Disiram dengan air cucian beras
Pot Hari ke 1
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 4 cm
B - -
C Hijau Muda 6,5 cm
Pot Hari ke 2
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 6 cm
B - -
C Hijau Muda 8,5 cm
Pot Hari ke 3
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 8 cm
B - -
C Hijau Muda 9,5 cm
Pot Hari ke 4
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 9 cm
B - -
C Hijau Muda 10 cm

Analisa Data
Dari Hasil percobaan dapat diketahui bahwa tanaman pot C yang disiram menggunakan air
cucian beras lebih cepat tumbuh daripada tanaman pada pot lainnya. Tanaman pada pot A yang
disiram mebggunakan air biasa relatif stabil pertumbuhannya. Sedangkan tanaman pada pot B
yang disiram menggunakan air garam tidak dapat tumbuh sama sekali

Kesimpulan
 Pemberian air biasa pada jagung mengalami pertumbuhan dengan normal
 Pemberian air garam pada jagung mengalami pertumbuhan dengan lambat tumbuhan
tersebut mati
 Pemberian air cucian beras pada jagung akan mengalami perumbuhan dengan cepat
karena didalam air cucian beras terdapat banyal sekali nutrisinya

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai