SMAN 4 MALANG
JL. Tugu Utara No 1
KATA PENGANTAR
Manfaat :
Mengetahui bagaimana pengaruh macam-macam air terhadap pertumbuhan tanmaan
Dasar Teori :
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan
pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung
tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan
furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
farmasi.
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal
jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di
daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador)
sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun
yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan
keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya,
yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari
subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk
menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses
domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun
kultivar. (Anonim, 2009)
Tanaman merupakan salah satu komponen biotik, di alam lingkungan sebagai suatu
kesatuan, ekosistem sehingga dengan demikian kehidupan tanaman tentu saja tergantung dari
interaksi faktor lingkungan lainnya. Alam lingkungan yang terdiri dari lingkungan biotik (hidup)
dan abiotik (mati) mempunyai peranan yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman. Lingkungan abiotik yang berupa air, temperatur, kelembaban, cahaya dan
unsur hara merupakan beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Adanya ketergantungan tanaman pada lingkungan biotik maupun
abiotik beserta semua proses biokimia dan fisiologi tubuh tanaman menunjukkan adanya faktor
pembatas dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kegagalan proyek penanaman jagung yang terjadi di Gorontalo pada musim tanam April
s/d Juni 2002 merupakan salah satu contoh besarnya pengaruh air sebagai faktor pembatas dalam
pertumbuhan tanaman jagung terutama di musim kemarau yang berkelanjutan. Akibat
kekurangan air pada musim kemarau tersebut ratusan ribu hektar tanaman jagung mengalami
puso/gagal panen. Namun, dari beberapa jenis varietas jagung hibrida yang ditanam tersebut
tidak semuanya mengalami kegagalan total dimana ada satu varietas yang paling tahan terhadap
musim panas (keadaan kering) yaitu varietas jagung hibrida BISI-2. Meskipun hasilnya jauh
menurun dibandingkan kondisi normal atau potensi hasilnya, namun varietas tersebut masih
mampu menghasilkan 2 – 3 ton/ha. Mengapa demikian? Morfologi jagung BISI–2 yang memiliki
perakaran dalam serta di dalamnya mengandung koloid yang mampu mengikat air, sehingga
dapat mengurangi resiko kematian tanaman akibat kekurangan air . (Tjionger’s, 2009)
Rumusan Masalah :
Apa pengaruh pemberian air biasa terhadappertumbuhan tanaman jagung?
Apa pengaruh pemberian air garam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
Apa pengaruh pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
Hipotesis :
Pemberian air biasa pada jagung akan mengalami pertumbuhan dengan normal
Pemberian air garam pada jagung akan mengalami pertumbuhan dengan lambat/
tumbuhan bisa mati
Pemberian air cucian beras pada jagung akan mengalami perumbuhan dengan cepat
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan 3 pot dan memberikan label nama pada ketiga pot tersebut (A : pot disiram
air biasa, B: pot disiram air garam, C: pot disiram air cucian beras)
2. Diberikan tanah pada masing-masing pot
3. Berilah jagung pada masing-masing pot
4. Siramair pada 3 pot tersebut dengan air yang berbeda pada tiap pot setiap 4 atau 3 hari
sekali
5. Amati pertumbuhan tanaman jagung tersebut
Data
A : Disiram dengan air biasa
B : Disiram dengan air garam
C : Disiram dengan air cucian beras
Pot Hari ke 1
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 4 cm
B - -
C Hijau Muda 6,5 cm
Pot Hari ke 2
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 6 cm
B - -
C Hijau Muda 8,5 cm
Pot Hari ke 3
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 8 cm
B - -
C Hijau Muda 9,5 cm
Pot Hari ke 4
Warna Daun Tinggi tanaman
A Hijau Muda 9 cm
B - -
C Hijau Muda 10 cm
Analisa Data
Dari Hasil percobaan dapat diketahui bahwa tanaman pot C yang disiram menggunakan air
cucian beras lebih cepat tumbuh daripada tanaman pada pot lainnya. Tanaman pada pot A yang
disiram mebggunakan air biasa relatif stabil pertumbuhannya. Sedangkan tanaman pada pot B
yang disiram menggunakan air garam tidak dapat tumbuh sama sekali
Kesimpulan
Pemberian air biasa pada jagung mengalami pertumbuhan dengan normal
Pemberian air garam pada jagung mengalami pertumbuhan dengan lambat tumbuhan
tersebut mati
Pemberian air cucian beras pada jagung akan mengalami perumbuhan dengan cepat
karena didalam air cucian beras terdapat banyal sekali nutrisinya
Lampiran