Oleh :
B. Macam-Macam Jembatan
1. Berdasarkan Fungsinya
a. Jembatan Jalan Raya (Highway Bridge)
Jembatan jenis ini seluruh struktur baik srtuktur atas dan struktur
bawah dibuat dari pasangan batu kali atau bata merah yang merupakan jenis
jembatan dengan system gravitasi yang kekuatanyamengandalkan dari berat
struktur. Bentuk dari jembatan ini sebagian besar berbentuk struktur lengkung
dibagian bentang yang harus menahan beban utama.
3. Berdasarkan Lokasinya
- Jembatan di atas sungai atau danau,
-
- Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan biasanya tidak
terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan gelagar terletak
pada kabel. Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi jembatan dapat
ditutup dan arus lalu lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi
kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung
dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan kabel sekaligus merupakan bagian
dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya digunakan untuk panjang
bentang sampai 1400 meter.
- Jembatan kabel (cable stayed bridge),
.
C. KOMPONEN JEMBATAN
1. Struktur Bangunan Pengaman
• Krib/Pengarah Arus Sungai (Groynes)
Krib adalah suatu konstruksi timbunan yang dibangun guna mengarahkan
aliran air dari daerah yang dapat terkena erosi dan konstruksi ini biasanya
terbuat dari batu. Krib dapat mengalami erosi dan rusak akibat hilangnya batu-
batu. Berpindahnya aliran air dapat mengakibatkan krib ini tidak efektif.
• Bronjong
Bronjong dan matras batu digunakan untuk menstabilkan badan jalan dan
untuk pengaman tebing pada jembatan. Bronjong atau matras adalah keranjang
kawat yang diisi padat dengan batu. Dengan berat sendiri bronjong akan
bertahan pada tempatnya. Keranjang kawat tersebut berguna untuk mencegah
terlepasnya batu yang berukuran kecil. Penggerusan di sekitar bronjong dan
karat pada kawat merupakan masalah utama bronjong. Ada kalanya bronjong
ditumpuk-tumpuk satu diatas yang lainnya untuk membangun dinding dan jika
hal tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi
maka akan timbul masalah seperti penggembungan atau terguling.
Batu-batu tersebut mungkin hanya ditaruh.di atas tanah, atau mungkin juga
diperkuat dengan adukan untuk menjaga terhadap penggerusan pada bagian
bawah. Pada beberapa hal mungkin juga digunakan geotextile di bawah
lapisan batuan tadi guna menjaga material halus tidak terbawa oleh adanya
pusaran air.
• Turap Baja
Turap baja adalah suatu jenis tiang pancang khusus yang digunakan untuk
menahan tanah isian atau untuk pengamanan terhadap gerusan. Jenis turap
baja yang banyak digunakan iaiah jenis baja dengan bentuk tiang pancang
yang dapat saling mengikat.
• Sistem Fender
Fender digunakan pada sekeliling pilar guna melindungi pilar dari
sampah/kotoran atau tumbukan kapal. Fender dapat berupa satu buah
Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan 33 tiang yang dipasang pada bagian
hulu pilar maupun dipasang mengelilingi pilar. Adakalanya di sekeliling tiang-
tiang dipasang papan untuk mengarahkan arus seperti pada gambar 9. Dengan
papan ini biasanya sampah/kotoran tersangkut pada pilar akan berkurang.
• Dinding Penahan Tanah
Pada aliran sungai banyak yang menggunakan dinding penahan tanah dari
pasangan batu di sepanjang tebing sungai sebagai pengaman terhadap gerusan
(scouring).
• Pondasi Sumuran
Terdapat banyak Pondasi sumuran. Pada umumnya penggalian pada Pondasi
sumuran ini dilakukan dengan tenaga manusia. Pondasi sumuran ikut turun
sejalan dengan penggalian. Diameter Pondasi sumuran berkisar antara 250 cm
sampai 450 cm. Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan 39 Biasanya terdapat
2 Pondasi sumuran untuk setiap kepala jembatan atau pilar.
• Pondasi Langsung
Pondasi langsung umumnya digunakan apabila lapisan tanah pendukung
mempunyai kualitas yang cukup baik, misalnya lapisan batuan,. Pondasi
langsung ini meneruskan beban jembatan ke tanah dasar Pondasi secara
merata. Oleh sebab itu, seluruh bidang kontak Pondasi dengan permukaan
tanah dasar harus terpelihara dan tidak terkena erosi.
• Angker
Angker biasanya digunakan sebagai penghubung kabel atau bagian yang
menghubungkan struktur dengan tanah. Hal ini selalu berhubungan dengan
jembatan gantung dan jembatan kabel. Juga dapat ditemui pada 40 Prosedur
Identifikasi Elemen-Elemen Jembatan jembatan-jembatan yang mempunyai
goyangan arah horisontal yang besar dan kabel serta angker digunakan untuk
mengurangi goyangan yang terjadi.
• Penunjang Sementara
Penunjang sementara ini kadang-kadang digunakan untuk memperkuat
jembatan yang berada dalam kondisi jelek. Penunjang sementara ini
dipertimbangkan sebagai bagian dari jembatan, yang memerlukan
pemeriksaan seperti elemen lainnya.
• Drainase Dinding (suling-suling)
Drainase dinding atau suling-suling digunakan pada kepala jembatan atau
dinding penahan tanah untuk mengurangi tekanan air dalam tanah di belakang
dinding.
3. Struktur Bangunan Atas
a. Sistem Gelagar
• Gelagar (Utama)
Gelagar utama adalah gelagar yang membentang antara pilar dan kepala
jembatan. Gelagar dapat terbuat dari kayu, baja, beton bertulang atau beton
pratekan. Kerusakan-kerusakan pada gelagar harus diperiksa dengan teliti
karena keruntuhan gelagar sangat bebahaya. Jumlah gelagar pada setiap
bentang bervariasi dari dua sampai delapan atau lebih.
• Gelagar Melintang
Gelagar melintang kadang-kadang digunakan untuk meneruskan beban dari
lantai ke gelagar utama.
• Diafragma
Diafragma memberikan kestabilan dan kekakuan pada gelagar.
c. Pelengkung
Pelengkung adalah tipe konstruksi khusus yang merupakan gabungan antara
bangunan atas dan bangunan bawah. Sampai saat ini masih banyak didapati
jembatan tipe pelengkung dan sebagian besar dibangun sebelum tahun 1940.
Kekuatan konstruksi ini tergantung pada gaya pelengkung dari dindingnya. Di
bagian atas pelengkung biasanya diisi tanah atau kerikil dan kemudian diberi
perkerasan untuk jalur lalulintas. Agar tidak terjadi tekanan air maka perlu
dibuatkan lubang-lubang pembuangan pada dinding samping dan pada
pelengkungnya. Ini berguna untuk menjaga supaya tekanan tanah timbunan
pada dinding tidak menjadi besar. Tepi-tepi timbunan biasanya ditahan oleh
dinding yang sejajar dengan as jalan. Dinding tersebut disebut dinding
spandrel. Konstruksi pelengkung, Pondasi dan dinding spandrel merupakan
hal yang penting terhadap stabilitas jembatan. Bagian-bagian yang perlu
diperiksa pada jembatan pelengkung adalah : • penggerusan dan stabilitas
Pondasi • bentuk pelengkung secara umum • tempat-tempat tertentu dimana
terdapat retakan atau penggembungan pada pelengkung maupun pada dinding
spandrel. • berfungsinya saluran drainase dan lubang pembuangan • tanaman
yang tumbuh pada siar muai maupun pada retakan-retakan yang mana akan
memperlemah bangunan pelengkung. Pelengkung dapat dibuat dari bahan
pasangan batu, beton atau baja. Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan 47
Pelengkung beton mempunyai prinsip yang sama dengan pelengkung dari
pasangan bata, kecuali satu hal yaitu adanya batu kunci pada pelengkung
pasangan bata. Pelengkung baja dan gorong-gorong memerlukan pemeriksaan
khusus sebagai berikut : • karat pada baja • kencangnya baut dan tertekuknya
pelat. Jika karat cukup parah, maka perlu diambil contoh air untuk diperiksa,
apabila perlu adanya tindakan selanjutnya (sebagai contoh, memberi lapisan
beton pada bagian lubang masuk). Ini biasanya merupakan pemeriksaan
khusus.
• Bagian Lengkung (Barrel)
• Dinding Tegak Pelengkung (Spandrel Wall)
d. Balok Pelengkung
Kekuatan struktur balok pelengkung tergantung pada lengkungannya dan pada
baloknya. Jembatan balok pelengkung ini dapat mempunyai balok di bawah
lantainya seperti pada Gambar
e. Jembatan Rangka
Terdapat bermacam-macam jembatan rangka, yang berasal dari sumbersumber
yang berlainan seperti dari Inggris, Belanda, Australia., Austria dan lain
sebagainya. Jembatan rangka mempunyai beberapa macam tipe. Pada gambar
terlihat beberapa tipe jembatan sebagai berikut : • Tipe lantai di bawah dengan
ikatan angin atas (Through Type) • Tipe lantai di bawah tanpa ikatan angin
atas (pony Truss type ) • Tipe lantai di atas (Deck Type) • Tipe lantai di
tengah (Half Through Type)
Jembatan rangka Acrow/Bailey adalah salah tipe khusus dari jembatan rangka.
Jembatan ini biasanya dipakai sebagai jembatan sementara. Ada panduan
khusus yang menjelaskan bagian-bagian dari jembatan ini. Gambar 35
memperlihatkan bagian-bagian utamanya.
f. Panel Rangka
Pada umumnya panel rangka adalah salah satu dari jembatan Acrow/Bailey
atau transpanel Australia.
• Gelagar Penguat
Gelagar penguat digunakan pada jembatan jenis Acrow/Bailey untuk
meningkatkan kemampuan daya dukung jembatan.
• Rangka Pengaku
Rangka pengaku digunakan dimana lebih dari satu Acrow/Bailey digunakan
pada setiap sisi dari jalur kendaraan. Pengaku mengikat panel-panel menjadi
satu.
• Raker- Penyokong
• Pin Paried/Surclip
Pin dan surclip didapatkan disemua jembatan rangka Acrow/Bailey dan
Transpanel Australia.
• Clamp
• Batang Tepi Atas
• Batang Tepi Bawah
• Batang Diagonal
• Batang Vertikal
• Ikatan Angin Atas
• Ikatan Angin Bawah
• Diafragma
• Gelagar Melintang/Transom
Gelagar Melintang terdapat pada setiap jembatan rangka dan pada beberapa
jembatan kayu yang mempunyai lantai kendaraan dengan balok arah
rnemaniang. Gelagar Melintang ini berfungsi meneruskan beban kepada
gelagar utama atau rangka.
• Sambungan
g. Jembatan Gantung
Jembatan Gantung adalah jembatan khusus yang bergantung pada kekuatan
kabel baja untuk memikul sistem lantai melalui penggantung dan balok
melintang. Elemen level 4/5 dapat dilihat pada gambar Catatan : jika pada
jembatan gantung mempunyai rangka panel berupa pengaku sebagai penahan
beban.
• Kabel Pemikul
Kabel Pemikul dibuat dari baja sehingga rawan terhadap serangan karat. Kabel
Pemikul tersebut dapat berupa satu buah tali baja saja atau banyak tali baja
yang membentuk kabel pemikul utama.
• Kabel Penggantung
Penggantung dapat dibuat dari kabel ataupun batang baja. Penggantung
meneruskan beban dari lantai jembatan dan balok melintang ke kabel pemikul.
• Kabel Penahan Ayun
Kabel ini dibuat dari baja dan diikatkan pada jembatan dekat dengan lantai
pada kira-kira 1/3 dari bentang utama.
• Sadel Pilon
Di sebelah atas pilon terdapat sadel tempat kabel penggantung. Elemen ini
digunakan untuk memperkecil geseran pada kabel dan secara perlahan
merubah arah dari kabel di atas pilon
• Balok Melintang
Balok melintang digunakan untuk meneruskan beban dari lantai ke tepi
jembatan dimana beban diterima oleh kabel penggantung.
• Ikatan Angin Bawah
Hampir semua jembatan gantung mempunyai ikatan angin bawah (pandangan
dari atas) dibawah sistem lantai untuk memberikan kestabilan.
• Sambungan
h. Sistem Lantai
• Gelagar Memanjang
Balok memanjang di bawah lantai umumnya dijumpai pada jembatan rangka
baja. Balok-balok ini digunakan untuk memperkecil bentangan pelat lantai
apabila jarak antar gelagar melintang terlalu besar.
• Lantai
Lantai terdiri dari : • Pelat beton yang terbentang antara gelagar atau balok
melintang • Lantai kayu • Pelat baja