Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : Drs. Hadi Wasito, Dip.Ed., M.Pd.

RENCANA USAHA
“Penyekat Ruangan Menggunakan Kayu Pohon Jati”

Oleh
Nama : Aisha Shasmito Adji
NIM : 200521630043
OFF 12-19MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DESEMBER 2022
DAFTAR ISI

1. RASIONAL ....................................................................................................................... 2
2. METODOLOGI PELAKSANAAN ................................................................................ 4
LAMPIRAN............................................................................................................................ 28

1
1. RASIONAL

1.1. Nama Produk


Penyekat Ruangan Kayu Jati

1.2. Fungsi Produk


Penyekat ruangan kayu jati merupakan produk furniture untuk interior rumah yang
berfungsi sebagai penyekat atau pemisah antar ruangan pada sebuah hunian. Selain
memberikan perbedaan zoning penyekat dinding kayu jati ini juga dapat difungsikan
sebagai penambah nilai estetika pada ruangan juga dapat digunakan sebagai rak karena
pada desain penyekat terdapat beberapa bagian yang memang dapat difungsikan
sebagai rak.

1.3. Spesifikasi Produk


Penyekat ruangan kayu jati ini terbuat dari susunan kayu-kayu jati yang telah di
potong sesuai dengan ukuran yang nantinya akan dirakit sehingga terbentuk penyekat
dinding sesuai dengan gambar kerja dari produk. Ukuran standar produksi dari penyekat
ruangan 200 cm x 150 cm x 30 cm. Namun apabila konsumen menginginkan ukuran
yang berbeda, maka konsumen dapat melakukan costum design sehingga dapat kami
buatkan sesuai dengan ukuran yang diinginkan oleh konsumen.

1.4. Keunggulan Produk


Penyekat ruangan kayu jati adalah produk yang memiliki beberapa fungsi sekaligus
dalam satu produk. Keunggulan dari produk ini tidak hanya memiliki dua fungsi dalam
satu produk namun juga pada pemasangan yang mudah dan dapat dipindahkan sehingga
dapat dipindahkan sewaktu-waktu ketika ingin mengubah tatanan pada ruangan.
Adanya bagian alubang yang berbentuk persegi panjang pada penyekat ini berguna
sebagai rak yang dapat digunakan untuk menyimpan atau meletakkan pernak-pernik
untuk mempercantik ruangan.

2
1.5. Visualisasi Produk

3
2. METODOLOGI PELAKSANAAN

2.1. Tahap Produksi


2.1.1. Survei Alat dan Bahan
Dalam tahapan produksi pembuatan penyekat ruangan hal pertama yang harus
dilakukan adalah melakukan survei untuk alat dan bahan yang akan digunakan.
Dilakukannya survey guna memastikan bahwa bahan serta alat yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat kualitas yang telah dientukan. Selain itu
survey dilakukan untuk memastikan dan mengetahui harga kisaran yang ada di pasar.

2.1.2. Proses Produksi


a. Alat-alat Produksi :
- Gergaji Mesin
- Meteran
- Pensil
- Penggaris
- Kuas cat
- Mesin bor tangan
- Adaptor bor untuk paku rivet
- Mesin gergaji
- Mesin ketam
- Mesin amplas
b. Bahan-bahan produksi yang digunakan :
- Kayu jati 3 x 30 x 400 cm
- Paku rivet (2 - 10 mm)
- Amplas
- Lem kayu
- Pelitur
c. Prosedur pekerjaan :
Proses pembuatan dari penyekat ruangan ini dengan bantuan dari
pengrajin mebel untuk proses pemasangan dan pekerja untuk membantu dalam
proses persiapan bahan dan alat. Untuk langkah-langkahnya yaitu :
1. Serut kayu dengan ketam terlebih dahulu agar permukaan kayu menjadi
lebih rata.

4
2. Potong kayu yang akan digunakan sebagai alas atau bantalan balok-balok
kecil pohon jati sesuai dengan ukuran yang telah di desain.
3. Buat garis bantu pada bagian bawah potongan kayu A dan B agar
memudahkan pemasangan balok kayu yang lainnya.
4. Kemudian pasang satu persatu dimulai dari potongan kayu C di atas
potongan kayu B dengan bantuan lem kayu.
5. Kemudian pasang potongan kayu F diatas potongan kayu C dan bagian
samping menempel pada potongan kayu A dan dikuatkan dengan
menggunakan paku revit agar tidak mudah lepas.
6. Pasang juga potongan kayu F yang lain sejarak 33 cm diukur dari ujung
bawah potongan kayu F dan ujung atas potongan kayu F yang lain.
7. Beri garis bantu pada potongan kayu F untuk memudahkan pemasangan
potongan kayu D dan E.
8. Pasang potongan kayu G dengan cara yang sama dengan potongan kayu F
dan juga di sampingnya dipasang pula potongan kayu H.
9. Beri garis bantu diatas potongan kayu G untuk memudahkan pemasangan
sisa potongan kayu C yang belum terpasang.
10. Amplas seluruh bagian dengan bantuan mesin amplas / kertas amplas
sebelum di lapisi oleh pelitur.
11. Lapisi keseluruhan dinding partisi dengan pelitur sehingga produk menjadi
lebih mengkilat dan awet.

2.1.3. Lokasi Produksi


Lokasi produksi merupakan sebuah bengkel yang bertempat di Central
Industrial Park (CIP) Jl. Lingkar Timur km 4, Kecamatan Buduran, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat produksi
merupakan lokasi yang strategis karena akses untuk mobil besar yang digunakan
untuk mengangkut baik bahan maupun hasil jadi produksi ke wilayah pemasaran
sangatlah mudah dan juga berada di area industri yang ada di Kabupaten
Sidoarjo.

2.1.4. Wilayah Pemasaran


Produk hasil akan dipasarkan melalui market place yang tersedia di
Indonesia sehingga dapat menjangkau lebih banyak konsumen.
5
2.1.5. Tenaga Kerja
Untuk proses produksi penyekat dinding ini diperlukan tenaga kerja yang
ahli dan terampil terutama dalam mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan
sebagai alat utama selama produksi karena bahan produksi harus disiapkan
secara presisi agar pemasangan setiap bagian lebih mudah dan hasil akhir
produk terlihat rapih.

2.1.6. Biaya Investasi


Biaya investasi merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli
sarana produksi, termasuk biaya untuk membeli tanah dan mendirikan
bangunan (Wasito, 2014). Biaya investasi nantinya dapat kembali namun dalam
jangka waktu yang panang dan sifat dari biaya investasi adalah permanen.
a. Tanah dan Bangunan
Dalam kegiatan industri tanah dan bangunan merupakan bagian yang
sangat penting. Kemudahan akses untuk menjangkau lokasi produksi
sangatlah diperlukan karena mobilitas pengiriman hasil produk maupun
supply barang juga sangat penting dan perlu diperhatikan. Untuk kegiatan
produksi penyekat ruangan, luas tanah yang digunakan seluas 600 m2 dan
bangunan yang digunakan seluas 468 m2.

b. Mesin Produksi
Selama kegiatan produksi alat serta mesin yang akan digunakan pada
produksi dinding penyekat diperoleh dengan membeli alat dan mesin yang
dibutuhkan. Dipilih cara pengadaan ini adalah karena intensitas
penggunaannya sangatlah tinggi terutama pada pekerjaan pemotongan,
pengamplasan, dan perakitan. Tentunya dipilih mesin dan alat yang
memiliki kualitas yang baik sehingga dapat dioperasikan secara
berkelanjutan.

c. Peralatan Kantor
Peralatan untuk kantor menjadi salah satu investasi perusahaan yang
digunakan untuk menunjang kegiatan produksi terutama pada bagian

6
administrasi. Untuk pengadaannya disesuaikan dengn kebutuhan yang
diperlukan.

d. Bahan baku
Pada produksi dinding penyekat ini kayu yang digunakan
tergolong pada bahan baku setengah jadi, kemudian untuk bahan-
bahan penunjang yang lainnya termasuk kedalam bahan baku jadi
yang sudah siap pakai. Penyediaan bahan baku pada industri juga
harus diperhitungkan dengan matang karena harus disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan produksi yang paling efisien, aman dan
berkesinambungan persediaannya agar tidak menghambat proses
produksi. Cara pengadaan dari masing-masing bahan baku yaitu
dengan cara pembelian tunai sesuai dengan keadaan finansial
perusahaan. Masing-masing bahan baku dapat diperoleh dengan
cara:
- Kayu jati ukutan 3 x 30 x 400 cm dibeli dari pabrik pengolahan
kayu dalam jumlah atau volume yang telah ditetapkan untuk
produksi 10 buah dinding penyekat sebagai permulaan produksi
karena harus memperhatikan kondisi finansial pada awal usaha.
- Paku rivet, lem kayu, dan pelitur dapat dibeli pada toko bangunan
terdekat sehingga mudah dijangkau.

e. Perhitungan Volume Bahan Baku


Pada penyekat ruangan ini memiliki delapan bagian terpisah yang
nantinya akan dirakit menjadi satu. Masing-masing bagian memiliki ukuran
yang berbeda dan jumlah yang berbeda. Berikut adalah jabaran dari volume
yang dibutuhkan dari masing-masing bagian kayu.
Kayu Jati : (30 cm x 400 cm x 3 cm) / 10.000
: 3,6 m3

7
No Uraian Volume sat Jumlah
1 Kayu A 194 x 15 x 3 17460 cm 0.01746
2 Kayu B 153 x 15 x 3 13770 cm 0.01377
3 Kayu C 57 x 15 x 3 89775 cm 0.089775
4 Kayu D 107 x 15 x 3 33705 cm 0.033705
5 Kayu E 17 x 15 x 3 10710 cm 0.01071
6 Kayu F 147 x 15 x 3 13230 cm 0.01323
7 Kayu G 47 x 15 x 3 8460 cm 0.00846
8 Kayu H 33 x 15 x 3 2970 cm 0.00297
VOLUME TOTAL (M3) 0.19008

Dari perhitungan di atas di dapatkan volume untuk pembuatan satu buah


penyekat ruangan memerlukan 0,19008 m3 dari 3,6 m3 kayu jati.
Kemudian dibawah ini merupakan volume dari bahan baku pendukung :
No Uraian Volume sat Jumlah
1 Paku Rivet 24 bh 24
3
VOLUME TOTAL (M ) 24

No Uraian Volume sat Jumlah


2 Lem kayu 1 kg 0.00019008
3 Pelitur 1 kg 0.00019008
3
VOLUME TOTAL (M ) 0.00038016

8
2.1.7. Analisis Investasi
a. Anggaran biaya produksi
1. Investasi Tanah dan Bangunan

Tabel 1. Biaya Investasi Tanah dan Bangunan


No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Tanah 80 M2 Rp 750,000.00 Rp 60,000,000.00
2
2 Bangunan 30 M Rp 1,200,000.00 Rp 36,000,000.00
Jumlah Rp 96,000,000.00

2. Investasi Peralatan Kantor

Tabel 2. Biaya Investasi Peralatan Kantor


No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Meja & Kursi Kantor 1 set Rp 820,000.00 Rp 820,000.00
2 Alat tulis 1 set Rp 200,000.00 Rp 200,000.00
3 Lemari 2 bh Rp 1,450,000.00 Rp 2,900,000.00
4 Rak Berkas 2 bh Rp 1,170,000.00 Rp 2,340,000.00
5 Telepon 1 bh Rp 1,135,000.00 Rp 1,135,000.00
6 Wifi Router 1 set Rp 1,125,000.00 Rp 1,125,000.00
7 Komputer 1 set Rp 3,800,000.00 Rp 3,800,000.00
Jumlah Rp 12,320,000.00

3. Investasi Mesin Produksi

Tabel 3. Biaya Investasi Mesin Produksi


No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Meja Gergaji Mesin 2 set Rp 2,150,000.00 Rp 4,300,000.00
2 Mesin Amplas 2 set Rp 9,750,000.00 Rp 19,500,000.00
3 Mesin Ketam 1 set Rp 7,226,000.00 Rp 7,226,000.00
Jumlah Rp 31,026,000.00

4. Anggaran Bahan Baku


- Bahan Baku Utama

Tabel 4. Biaya Bahan Baku


No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Kayu jati 3 x 30 x 400 cm 3.6 3 Rp 15,000,000.00 Rp 54,000,000.00
M
Jumlah Rp 54,000,000.00

- Bahan Baku Pendukung

9
Tabel 5. Biaya Bahan Pendukung
No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Paku Rivet 5 pc Rp 132,000.00 Rp 660,000.00
2 Lem Kayu 5 kg Rp 95,000.00 Rp 475,000.00
3 Pelitur 5 ltr Rp 68,500.00 Rp 342,500.00
4 Gulungan Amplas 2 buah Rp 200,000.00 Rp 400,000.00
Jumlah Rp 1,877,500.00

5. Anggaran Alat Produksi

Tabel 6. Biaya Alat Produksi


No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Bor Tangan 5 buah Rp 1,290,000.00 Rp 6,450,000.00
2 Kuas 5 buah Rp 6,000.00 Rp 30,000.00
3 Adaptor Paku Rivet 5 buah Rp 200,000.00 Rp 1,000,000.00
Jumlah Rp 7,480,000.00

6. Anggaran Tenaga Kerja

Tabel 7. Biaya Tenaga Kerja


No Uraian Jumlah Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Tukang Kayu 8 orang Rp 131,000.00 Rp 1,048,000.00
Jumlah Rp 1,048,000.00

*Pada produksi ruangan dibutuhkan biaya 0.225 m3 x Rp 1,048,000.00 =


Rp 235,800.00
7. Anggaran Operasional Umum

Tabel 8. Biaya Operasional Umum


No Uraian Jumlah Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Listrik 2.2352 Is Rp 1,352.00 Rp 3,021.99
2 Perawatan Mesin 2.32 Is Rp 25,000.00 Rp 58,000.00
3 Suku Cadang 0.086 Is Rp 200,000.00 Rp 17,200.00
4 Pembaruan alat bantu 3 ls Rp 206,000.00 Rp 618,000.00
Jumlah Rp 696,221.99

8. Anggaran Produksi
- Volume Produksi

Tabel 9. Biaya Bahan Baku per-Produk


No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Kayu jati 3 x 30 x 400 cm 0.19008 M3 Rp 15,000,000.00 Rp 2,851,200.00
2 Paku Rivet 0.05 pc Rp 132,000.00 Rp 6,600.00
3 Lem Kayu 0.05 kg Rp 95,000.00 Rp 4,750.00
4 Pelitur 0.05 ltr Rp 68,500.00 Rp 3,425.00
Jumlah Rp 2,857,800.00

- Biaya Produksi

10
Tabel 10. Biaya Bahan Baku per-Hari
No Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah (Rp)
1 Bahan Baku 10 M3 Rp 2,857,800.00 Rp 28,578,000.00
4 Alat 0.05 buah Rp 7,480,000.00 Rp 374,000.00
5 Operasional 0.04 Is Rp 696,221.99 Rp 27,848.88
6 Tenaga kerja 0.17 orang Rp 420,000.00 Rp 71,400.00
Jumlah Rp 29,051,248.88

*Unruk biaya pembuatan penyekat ruangan perhari sebanyak 10 buah.


9. Anggaran Modal Usaha

Tabel 11. Biaya Modal Usaha

No Jenis Kebutuhan Biaya Jumlah (Rp)


1 Investasi Tanah dan Bangunan Rp 96,000,000.00
2 Investasi Peralatan Kantor Rp 12,320,000.00
3 Investasi Mesin Produksi Rp 31,026,000.00
4 Biaya Pembelian Bahan Baku Rp 54,000,000.00
5 Biaya Pembelian Bahan Pendukung Rp 1,877,500.00
6 Biaya Pembelian Alat Rp 7,480,000.00
7 Biaya Tenaga Kerja Rp 1,048,000.00
8 Biaya Umum Rp 696,221.99
Jumlah biaya diperlukan Rp 204,447,721.99

b. Anggaran Pendapatan
1. Penentuan Harga Jual
Penjualan produk penyekat ruangan keuntungan yang diambill adalah
sebesar 25%.
No Uraian Jumlah
1 Harga pokok produksi Rp 2,857,800.00
2 Diambil keuntungan 25% Rp 714,450.00
Harga Jual Rp 3,572,250.00
Hasil yang diperoleh dari keuntungan sebesar 30% didapatkan harga jual
sebesar Rp 3,572,250,- perbuah.

11
2. Rencana Penjualan

Tabel 12. Tabel Asumsi Penjualan


No. Bulan Produksi Penjualan Sat. Harga/Sat Jumlah Jumlah total
1 Januari 300 100 bh Rp 2,857,800.000 Rp 285,780,000 Rp 285,780,000
2 Februari 300 120 bh Rp 2,857,800.000 Rp 342,936,000 Rp 628,716,000
3 Maret 300 150 bh Rp 2,857,800.000 Rp 428,670,000 Rp 1,057,386,000
4 April 300 180 bh Rp 2,857,800.000 Rp 514,404,000 Rp 1,571,790,000
5 Mei 300 170 bh Rp 2,857,800.000 Rp 485,826,000 Rp 2,057,616,000
6 Juni 300 200 bh Rp 2,857,800.000 Rp 571,560,000 Rp 2,629,176,000
7 Juli 300 240 bh Rp 2,857,800.000 Rp 685,872,000 Rp 3,315,048,000
8 Agustus 300 250 bh Rp 2,857,800.000 Rp 714,450,000 Rp 4,029,498,000
9 September 300 270 bh Rp 2,857,800.000 Rp 771,606,000 Rp 4,801,104,000
10 Oktober 300 300 bh Rp 2,857,800.000 Rp 857,340,000 Rp 5,658,444,000
11 Nopember 300 280 bh Rp 2,857,800.000 Rp 800,184,000 Rp 6,458,628,000
12 Desember 300 300 bh Rp 2,857,800.000 Rp 857,340,000 Rp 7,315,968,000

Tabel 13. Persediaan Produk


Persed
No. Bulan Produksi Penjualan jumlah persediaan Harga/sat Jumlah total
iaan
1 Januari 300 100 200 200 Rp 2,857,800 Rp 571,560,000
2 Februari 300 120 180 380 Rp 2,857,800 Rp 1,085,964,000
3 Maret 300 150 150 530 Rp 2,857,800 Rp 1,514,634,000
4 April 300 180 120 650 Rp 2,857,800 Rp 1,857,570,000
5 Mei 300 170 130 780 Rp 2,857,800 Rp 2,229,084,000
6 Juni 300 200 100 880 Rp 2,857,800 Rp 2,514,864,000
7 Juli 300 240 60 940 Rp 2,857,800 Rp 2,686,332,000
8 Agustus 300 250 50 990 Rp 2,857,800 Rp 2,829,222,000
9 September 300 270 30 1020 Rp 2,857,800 Rp 2,914,956,000
10 Oktober 300 300 0 1020 Rp 2,857,800 Rp 2,914,956,000
11 Nopember 300 280 20 1040 Rp 2,857,800 Rp 2,972,112,000
12 Desember 300 300 0 1040 Rp 2,857,800 Rp 2,972,112,000

12
3. Rencana Aliran Kas
Tabel 14. Rencana Aliran Kas

Uraian Posisi Awal Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


A Kas Masuk
1 Saldo Kas Rp 6,654,000 Rp 227,332,278 Rp 505,166,556 Rp 868,734,834 Rp 1,318,037,112
2 Penjualan Rp 285,780,000 Rp 342,936,000 Rp 428,670,000 Rp 514,404,000 Rp 485,826,000
3 Modal Sendiri Rp 50,000,000
4 Hutang
5
Total Lain-lain
Kas
Masuk Rp 292,434,000 Rp 570,268,278 Rp 933,836,556 Rp 1,383,138,834 Rp 1,803,863,112

B Kas Keluar
Investasi Rp 43,346,000
Bahan Baku Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000
Bahan Pendukung Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500
Tenaga Kerja Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000
Pembelian alat Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000
Biaya Operasional Umum Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222
Total Biaya Bunga
Kas
Keluar Rp 43,346,000 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722

C Sisa kas Rp 6,654,000 Rp 227,332,278 Rp 505,166,556 Rp 868,734,834 Rp 1,318,037,112 Rp 1,738,761,390

D Angsuran Hutang

Saldo Kas Rp 6,654,000 Rp 227,332,278 Rp 505,166,556 Rp 868,734,834 Rp 1,318,037,112 Rp 1,738,761,390

13
Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12

Rp 1,738,761,390 Rp 2,245,219,668 Rp 2,865,989,946 Rp 3,515,338,224 Rp 4,221,842,502 Rp 5,014,080,780 Rp 5,749,163,058


Rp 571,560,000 Rp 685,872,000 Rp 714,450,000 Rp 771,606,000 Rp 857,340,000 Rp 800,184,000 Rp 857,340,000

Rp 2,310,321,390 Rp 2,931,091,668 Rp 3,580,439,946 Rp 4,286,944,224 Rp 5,079,182,502 Rp 5,814,264,780 Rp 6,606,503,058

Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000 Rp 54,000,000


Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500 Rp 1,877,500
Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000 Rp 1,048,000
Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000 Rp 7,480,000
Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222 Rp 696,222

Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722 Rp 65,101,722

Rp 2,245,219,668 Rp 2,865,989,946 Rp 3,515,338,224 Rp 4,221,842,502 Rp 5,014,080,780 Rp 5,749,163,058 Rp 6,541,401,336

Rp 2,245,219,668 Rp 2,865,989,946 Rp 3,515,338,224 Rp 4,221,842,502 Rp 5,014,080,780 Rp 5,749,163,058 Rp 6,541,401,336

14
4. Rencana Laba Rugi
Tabel 15. Rencana Laba Rugi Bulan Januari (Bulan ke-1)

No. Uraian Jumlah Jumlah Total


Hasil
1 Penjualan tunai Rp 285,780,000 -
2 Penjualan Kredit - -
Jumlah Penjualan Rp 285,780,000 Rp 285,780,000
Biaya Pokok Produksi
1 Bahan baku
A Persediaan awal - -
B Pembelian bahan baku Rp 55,877,500 -
C Persediaan akhir Rp 571,560,000 -
2 Tenaga kerja
A Biaya tenaga kerja langsung Rp 1,048,000 -
B Biaya umum pabrik - -
Jumlah biaya produksi - Rp 56,925,500
Laba kotor (A-B) Rp 228,854,500
Biaya operasi
Gaji pimpinan pemilik
pembelian alat Rp 7,480,000
Biaya administrasi Rp 696,222
Beban lain-lain -
Penyusutan -
Jumlah biaya operasi Rp 8,176,222
Laba operasi (C-D) Rp 220,678,278
Bunga pinjaman -
Laba sebelum pajak -
Pajak-pajak -
Laba bersih Rp 220,678,278

15
Tabel 16. Rencana Laba Rugi Bulan April (Bulan ke-4)

No. Uraian Jumlah Jumlah Total


Hasil
1 Penjualan tunai Rp 1,571,790,000 -
2 Penjualan Kredit - -
Jumlah Penjualan Rp 1,571,790,000 Rp 1,571,790,000
Biaya Pokok Produksi
1 Bahan baku
A Persediaan awal - -
B Pembelian bahan baku Rp 223,510,000 -
C Persediaan akhir Rp 1,857,570,000 -
Rp 1,571,790,000
2 Tenaga kerja
A Biaya tenaga kerja langsung Rp 4,192,000 -
B Biaya umum pabrik - -
Jumlah biaya produksi - Rp 227,702,000
Laba kotor (A-B) Rp 1,344,088,000
Biaya operasi
Gaji pimpinan pemilik
pembelian alat Rp 29,920,000
Biaya administrasi Rp 2,784,888
Beban lain-lain -
Penyusutan -
Jumlah biaya operasi Rp 32,704,888
Laba operasi (C-D) Rp 1,311,383,112
Bunga pinjaman -
Laba sebelum pajak -
Pajak-pajak -
Laba bersih Rp 1,311,383,112

16
Tabel 17. Rencana Laba Rugi Bulan Desember (Bulan ke-12)

No. Uraian Jumlah Jumlah Total


Hasil
1 Penjualan tunai Rp 7,315,968,000 -
2 Penjualan Kredit - -
Jumlah Penjualan Rp 7,315,968,000 Rp 7,315,968,000
Biaya Pokok Produksi
1 Bahan baku
A Persediaan awal - -
B Pembelian bahan baku Rp 670,530,000 -
C Persediaan akhir Rp 2,972,112,000 -
Rp 7,315,968,000
2 Tenaga kerja
A Biaya tenaga kerja langsung Rp 12,576,000 -
B Biaya umum pabrik - -
Jumlah biaya produksi - Rp 683,106,000
Laba kotor (A-B) Rp 6,632,862,000
Biaya operasi
Gaji pimpinan pemilik
pembelian alat Rp 89,760,000
Biaya administrasi Rp 8,354,664
Beban lain-lain -
Penyusutan -
Jumlah biaya operasi Rp 98,114,664
Laba operasi (C-D) Rp 6,534,747,336
Bunga pinjaman -
Laba sebelum pajak -
Pajak-pajak -
Laba bersih Rp 6,534,747,336

17
Tabel 18. Neraca Awal

Harta (aktiva) lancar Harta (pasiva) lancar


1 Kas Rp 6,654,000 1 Hutang dagang Rp -
2 Bank Rp - 2 Hutang modal kerja
3 Piutang Rp - 3
4 Persediaan Rp - 4
5 Gaji dibayar dimuka Rp - 5
Jumlah Harta Lancar Rp 6,654,000 Jumlah hutang lancar Rp -

Harta Tetap Hutang jangka panjang


1 Tanah Rp 60,000,000 1 Kredit investasi Rp -
2 Bangunan Rp 36,000,000 2 Hutang lain-lain Rp 96,000,000
3 Mesin &Peralatan Rp 31,026,000 3
4 Investasi Kantor Rp 12,320,000 4
5 Kendaraan 5
6 Akumulasi Penyusutan 6
Jumlah Harta Tetap Rp 139,346,000 Jumlah hutang jangka panjang Rp 96,000,000

Harta tak terwujud Modal


1 Sewa Dibayar dimuka Rp - 1 Modal awal Rp 50,000,000
2 Perijinan Rp - 2 Akumulasi laba?rugi
3 Amortasi (paten, lisensi) Rp - 3 lain-lain -
JML> Harta tak terwujud Rp - Jumlah modal Rp 50,000,000
Total Harta (Aktiva) Rp 146,000,000 Total Harta (Pasvira) Rp 146,000,000

18
Tabel 19. Neraca Bulan Januari

Harta (aktiva) lancar Harta (pasiva) lancar


1 Kas Rp 227,332,278 1 Hutang dagang Rp -
2 Bank Rp - 2 Hutang modal kerja
3 Piutang Rp - 3
4 Persediaan Rp 571,560,000 4
5 Gaji dibayar dimuka Rp - 5
Jumlah Harta Lancar Rp 798,892,278 Jumlah hutang lancar Rp -

Harta Tetap Hutang jangka panjang


1 Tanah Rp 60,000,000 1 Kredit investasi Rp -
2 Bangunan Rp 36,000,000 2 Hutang lain-lain Rp 96,000,000
3 Mesin &Peralatan Rp 31,026,000 3
4 Investasi Kantor Rp 12,320,000 4
5 Kendaraan 5
6 Akumulasi Penyusutan 6
Jumlah Harta Tetap Rp 139,346,000 Jumlah hutang jangka panjang Rp 96,000,000

Harta tak terwujud Modal


1 Sewa Dibayar dimuka Rp - 1 Modal awal Rp 50,000,000
2 Perijinan Rp - 2 Akumulasi laba/rugi Rp 220,678,278
3 Amortasi (paten, lisensi) Rp - 3 lain-lain Rp 571,560,000
JML> Harta tak terwujud Rp - Jumlah modal Rp 842,238,278
Total Harta (Aktiva) Rp 938,238,278 Total Harta (Pasvira) Rp 938,238,278

19
Tabel 20. Neraca Bulan April

Harta (aktiva) lancar Harta (pasiva) lancar


1 Kas Rp 1,318,037,112 1 Hutang dagang Rp -
2 Bank Rp - 2 Hutang modal kerja
3 Piutang Rp - 3
4 Persediaan Rp 1,857,570,000 4
5 Gaji dibayar dimuka Rp - 5
Jumlah Harta Lancar Rp 3,175,607,112 Jumlah hutang lancar Rp -

Harta Tetap Hutang jangka panjang


1 Tanah Rp 60,000,000 1 Kredit investasi Rp -
2 Bangunan Rp 36,000,000 2 Hutang lain-lain Rp 96,000,000
3 Mesin &Peralatan Rp 31,026,000 3
4 Investasi Kantor Rp 12,320,000 4
5 Kendaraan 5
6 Akumulasi Penyusutan 6
Jumlah Harta Tetap Rp 139,346,000 Jumlah hutang jangka panjang Rp 96,000,000

Harta tak terwujud Modal


1 Sewa Dibayar dimuka Rp - 1 Modal awal Rp 50,000,000
2 Perijinan Rp - 2 Akumulasi laba/rugi Rp 1,311,383,112
3 Amortasi (paten, lisensi) Rp - 3 lain-lain Rp 1,857,570,000
JML> Harta tak terwujud Rp - Jumlah modal Rp 3,218,953,112
Total Harta (Aktiva) Rp 3,314,953,112 Total Harta (Pasvira) Rp 3,314,953,112

20
Tabel 21. Neraca Bulan Desember

Harta (aktiva) lancar Harta (pasiva) lancar


1 Kas Rp 6,541,401,336 1 Hutang dagang Rp -
2 Bank Rp - 2 Hutang modal kerja
3 Piutang Rp - 3
4 Persediaan Rp 2,972,112,000 4
5 Gaji dibayar dimuka Rp - 5
Jumlah Harta Lancar Rp 9,513,513,336 Jumlah hutang lancar Rp -

Harta Tetap Hutang jangka panjang


1 Tanah Rp 60,000,000 1 Kredit investasi Rp -
2 Bangunan Rp 36,000,000 2 Hutang lain-lain Rp 96,000,000
3 Mesin &Peralatan Rp 31,026,000 3
4 Investasi Kantor Rp 12,320,000 4
5 Kendaraan 5
6 Akumulasi Penyusutan 6
Jumlah Harta Tetap Rp 139,346,000 Jumlah hutang jangka panjang Rp 96,000,000

Harta tak terwujud Modal


1 Sewa Dibayar dimuka Rp - 1 Modal awal Rp 50,000,000
2 Perijinan Rp - 2 Akumulasi laba/rugi Rp 6,534,747,336
3 Amortasi (paten, lisensi) Rp - 3 lain-lain Rp 2,972,112,000
JML> Harta tak terwujud Rp - Jumlah modal Rp 9,556,859,336
Total Harta (Aktiva) Rp 9,652,859,336 Total Harta (Pasvira) Rp 9,652,859,336

21
5. Titik Impas Pendapatan

Titik impas merupakan perhitungan asumtif yang didasarkan pada rancangan biaya
operasi dibandingkan dengan asumsi pendapatan yang adapt dicapai (Wasito, 2014). Titik
impas sendiri dihitung dengan rumus :
𝐵𝑇
𝐽𝑢𝑃 =
(𝐻𝑃 − 𝐵𝑢𝑃)

Keterangan:
Jup = Jumlah unit produk yang harus dijual
BT = Biaya tetap yang dikeluarkan dalam satu waktu
Bup = Biaya per unit produk/Biaya pokok produksi
Hp = Harga penjualan
Jp = Jumlah rupiah penjualan
Wp = Waktu pengembalian (hari)
Kp = Kapasitas produksi per-Hari

 Menghitung Titik Impas Jumlah Unit Penjualan


𝐵𝑇 = 𝑅𝑝 29,051,248.88
𝐻𝑝 = 𝑅𝑝 3,572,250.00
𝐵𝑢𝑃 = 𝑅𝑝 2,857,800.00

 Maka dapat di dihitung JuP sebagai berikut :


𝑅𝑝 29,051,248.88
𝐽𝑢𝑃 = 𝑅𝑝3,572,250.00−𝑅𝑝 2,857,800.00

𝐽𝑢𝑃 = 40 𝑏𝑢𝑎ℎ

 Menghitung Titik Impas Jumlah Pendapatan


𝐵𝑇
𝐽𝑃 = 𝐵𝑇 + (𝐻𝑃−𝐵𝑢𝑃) × 𝐵𝑢𝑃
𝑅𝑝 29,051,248.88
𝐽𝑃 = 𝑅𝑝 29,051,248.88 + 𝑅𝑝3,572,250.00−𝑅𝑝 2,857,800.00 𝑥 𝑅𝑝 2,857,800.00

𝐽𝑃 = 𝑅𝑝 143,363,248.88

 Menghitung Titik Impas Waktu Pengembalian

22
Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas adalah :
𝐽𝑢𝑃
𝑊𝑝 =
𝐾𝑝
40
𝑊𝑝 = = 4 ℎ𝑎𝑟𝑖
10

6. Sistem Produksi dan Penjadwalan


6.1. Alur Produksi dan Penjadwalan
a. Rencana Alur Produksi
Kegiatan Mulai

Persiapan Persiapan Pengetaman Pemotongan


Alat Bahan Kayu Kayu

Pelapisan Pengamplasan Perakitan Pengamplasan


Pelitur kedua Kayu Kayu pertama Kayu

Kegiatan Selesai

b. Analisis Waktu Kerja


Analisis waktu kerja dilakukan untuk menghitung kebutuhan waktu yang diperlukan
guna menyelesaikan setiap langkah kerja dalam alur proses kerja. Analisis waktu
kerja pembuatan dinding penyekat adalah sebagai berikut.

Tabel 22. Waktu Kerja Proses Produksi Dinding Penyekat


Perkiraan
Pola
Kode Item Pekerjaan Waktu
Gerak
(Menit)
A Persiapan Alat Gerak
15
tetap
B Persiapan Bahan Gerak
5
pindah
C Pengetaman Kayu Gerak
5
dengan mesin ketam tetap

23
D Pemotongan Kayu
Gerak
dengan mesin 10
tetap
gergaji
E Pengamplasan
pertama kayu Gerak
15
dengan mesin tetap
amplas
F Perakitan bagian-
Gerak
bagian kayu dengan 20
tetap
bor tangan
G Pengamplasan kayu
Gerak
dengan kertas 10
tetap
amplas
H Pelapisan kayu Gerak
10
dengan pelitur tetap
Dari tabel penjadwalan di atas proses produksi dinding penyekat yaitu 90
menit untuk satu unit produk.

Hubunan Matriks adalah upaya menghubungkan ketergantungan yang


paling dekat antara unit pekerjaan yang satu dengan unit pekerjaan yang lain.

24
Tabel 15. Matriks Hubungan Dinding Penyekat
Na Kegiatan A B C D E F G H

Nomor Kegiatan

Persiapan Alat

Persiapan Bahan

Pengetaman Kayu

Pemotongan Kayu

Pengamplasan 1

Perakitan Kayu

Pengamplasan 2

Pelapisan Pelitur
Jenis
Aktifitas/Pekerjaan

A Persiapan Alat 2 3 3 3 3 2 1
B Persiapan Bahan 2 3 2 1 1 1 1
C Pengetaman Kayu 3 3 3 3 1 1 1
D Pemotongan Kayu 3 2 3 3 3 1 1
E Pengamplasan 1 3 1 3 3 2 1 1
F Perakitan Kayu 3 1 1 3 2 1 1
G Pengamplasan 2 2 1 1 1 1 1 2
H Pelapisan Pelitur 1 1 1 1 1 1 2
Skala Hubungan :

- 3 = hubungan sangat kuat


- 2 = hubungan kuat
- 1 = hubungan lemah
- 0 = tidak ada hubungan

25
c. Menghitung Waktu Penyelesaian Produksi
Waktu penyelesaian produk dihitung dengan melihat hubungan matriks dan dihitung
secara komulatif semua kegiatan yang ada dalam proyek.

Tabel 16. Waktu Kerja Proses Produksi Dinding Penyekat per 1m3
Perkiraan
Ko
Item Pekerjaan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
de
(Menit)
A Persiapan Alat 15 Kegiatan awal produksi
B Persiapan Bahan 5 Mulai setelah kegiatan A
Pengetaman Kayu dengan
C 5 Mulai setelah kegiatan B
mesin ketam
Pemotongan Kayu dengan
D 10 Mulai setelah kegiatan C
mesin gergaji
Pengamplasan pertama kayu
E 15 Mulai setelah kegiatan D
dengan mesin amplas
Perakitan bagian-bagian
F 20 Mulai setelah kegiatan E
kayu dengan bor tangan
Pengamplasan kayu dengan
G 10 Mulai setelah kegiatan F
kertas amplas
Pelapisan kayu dengan
H 10 Mulai setelah kegiatan G
pelitur

d. Metode PERT
Analisa dengan metode PERT CHART berikut menggunakan satuan (menit)
- ET : Early Time / Awal Kegiatan

1 0 2 15 B 3 20 C 2 25 D 3 35 E 2 50 F 3 70 G 2 80 H 3 90
A
15 5 5 10 15 20 10 10

- LT : Late Time / Akhir Kegiatan

1 0 2 15 B 3 20 C 2 25 D 3 35 E 2 50 F 3 70 G 2 80 H 3 90
A
0 15 15 5 20 5 25 10 35 15 50 20 70 10 80 10 90

26
Dari hasil perhitungan penjadwalan dengan metode PERT dapat diketahui
bahwa lintasan kritisnya adalah jalur : A-B-C-D-E-F-G-H =
15+5+5+10+15+20+10+10 = 90 menit atau 1 jam 30 menit. Makna dari lintasan
kritis merupakan lintasan kegiatan pelaksanaan produksi yang waktunya tidak
dapat diubah.

27
LAMPIRAN

28

Anda mungkin juga menyukai