Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR REKAYASA BAHAN BAKU

PRODUK BIOKOMPOSIT

OLEH
Ahmad Fiqri Hiyarul (M021201035)
Firmansyah (M021201040)
Chery Pratiwi Irwan (M021201031)
Jusniar Bahtiar (M021201034)
Gina Mutmainnah (M021201032)
Andi Elnafilah (M021201033)
Putri Nadya Salsabila (M021201038)
Nilam Sari (M021201037)

LABORATORIUM TEKNOLOGI PEMANFAATAN HASIL HUTAN

PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini
tepat waktu. Terima kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
baik secara moral maupun materi.
Kami menyadari, bahwa laporan yang ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Makassar, 29 April 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
II. METODE PELAKSANAAN ................................................................................... 3
2.1 Waktu dan Tempat ......................................................................................... 3
2.2 Metode Pelaksanaan ....................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5
IV. KESIMPULAN ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

iii
I. PENDAHULUAN

Biomaterial komposit atau yang lebih dikenal sebagai bikomposit adalah


sebuah bahan material yang terdiri dari campuran dua atau lebih jenis material
yang berbeda, dengan tujuan untuk menghasilkan karakteristik dan sifat mekanik
yang lebih baik daripada masing-masing bahan yang digunakan secara terpisah.
Salah satu jenis bikomposit yang sering digunakan dalam berbagai bidang adalah
komposit kayu lapis. Komposit kayu lapis atau plywood adalah salah satu jenis
material kayu buatan yang terdiri dari beberapa lembar kayu lapis yang direkatkan
bersama dengan orientasi serat yang berbeda untuk menciptakan kekuatan dan
kekakuan yang lebih besar daripada kayu padat.
Dalam dunia industri, komposit kayu lapis atau plywood digunakan dalam
berbagai macam aplikasi, seperti dalam pembuatan furnitur, atap, dinding, dan
lantai. Selain itu, komposit kayu lapis juga banyak digunakan dalam industri
konstruksi karena memiliki kekuatan yang lebih besar daripada kayu padat dengan
harga yang relatif lebih murah.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengembangkan bahan baku
komposit kayu lapis dengan sifat yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan.
Salah satu penelitian yang menarik adalah studi yang dipublikasikan dalam jurnal
"Wood Science and Technology" yang berjudul "Improving the properties of
plywood using nanoclay". Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nanoklay
untuk meningkatkan sifat mekanik dan termal dari kayu lapis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan nanoklay dapat meningkatkan ketahanan dan
kekuatan kayu lapis serta membuatnya lebih tahan terhadap api.

Kitchen set adalah salah satu jenis furnitur yang paling banyak digunakan di
rumah-rumah. Kitchen set terbuat dari berbagai jenis bahan, termasuk kayu solid
dan kayu lapis. Pada umumnya, kitchen set yang terbuat dari kayu lapis memiliki
kelebihan dalam hal kekuatan, stabilitas, dan tahan terhadap deformasi akibat
perubahan suhu dan kelembaban. Namun, penggunaan kayu lapis dalam
pembuatan kitchen set tidak selalu efektif karena material ini cenderung memiliki
sifat yang kurang tahan terhadap kondisi lembap. Oleh karena itu, pengembangan

1
biomaterial komposit menjadi solusi alternatif dalam pembuatan kitchen set yang
lebih tahan terhadap kondisi lembap dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi.

2
II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada 20 Maret 2023 hingga 14 April 2023.
Adapun lokasi pelaksanaan (observasi lapangan) berdasarkan tempat penjualan
dan tempat penggunaan. Berdasarkan tempat penjualan terletak di Informa Living
Plaza, Jl. Perintis Kemerdekaan, Makassar. Berdasarkan tempat penggunaan di Jl.
Toddopuli VI, Makassar. Kemudian di lanjutkan di Fakultas Kehutanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar untuk diskusi dan presentasi.
2.2 Metode Pelaksanaan
1. Pekan 5
A. BELAJAR MANDIRI
- Setiap mahasiswa memilih produk komposit dengan tujuan penggunaan tertentu
lalu mencari referensi untuk menjawab.
pertanyaan berikut:
• Bahan baku produk komposit anda
• Proses produksi produk komposit anda
• Analisis kualitas produk
• Prospek produk komposit anda
- Setiap mahasiswa membuat uraian penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan
B. TATAP MUKA
- FGD prinsip dan penjelasan dari pertanyaan yang diberikan
- Diskusi Kelompok di luar kelas, menguatkan pemahaman atas
pertanyaan yang diberikan
C. PENUGASAN
- Membuat resume hasil diskusi
- Membuat Portofolio
2. Pekan 6
A. TUTORIAL
B. PERSIAPAN LOKASI PRAKTIK
- Mahasiswa menentukan produk komposit dengan tujuan penggunaan

3
tertentu
- Mahasiswa mencari lokasi dimana produk dijual dan dimana produk
telah digunakan
C. PELAKSANAAN (Observasi lapang)
a. Pada lokasi penjualan produk:
- Mahasiswa melakukan observasi terkait produk meliputi: asal produk dan tipe
produk sesuai dengan standar (SNI atau standar Internasional lainnya yang
berlaku). Pada bagian ini, gali informasi secara mendalam untuk memperoleh
informasi terkait standar yang digunakan.
b. Pada lokasi penggunaan produk:
- Mahasiswa mengobservasi kesesuaian penggunaan produk, meliputi: berapa
lama produk telah digunakan dan kondisi terkini produk
c. Seluruh kegiatan observasi didokumentasikan (berupa gambar dan video)
secara komprehensif.
D. PRESENTASI PROGRESS
3. Pekan 7
A. TUTORIAL
B. PELAKSANAAN
Mahasiswa membuat rancangan rekayasa produk yang dipilih dari hasil observasi
lapang. Rekayasa produk dibuat dengan mempertimbangkan faktor:
- Jenis Produk
- Standar produk
- Kesesuaian penggunaan produk
C. LAPORAN PROGRESS

4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pekan 5
Penentuan terkait 1 jenis produk komposit dengan tujuan
penggunaan dilakukan dirumah pada hari Senin, 20 Maret 2023. Produk
komposit yang saya pilih yakni Laminated veneer lumber (LVL) dengan tujuan
penggunaanya dapat dijadikan sebagai furniture dan bahan kontruksi karena
ukurannya bisa disesuaikan dan dapat dilengkukan sebelum perekatnya mengeras.
Laminated veneer lumber (LVL) diproduksi dengan merekatkan lembaran-
lembaran veneer yang relatif tebal dengan serat dari semua lapisan yang mengarah
ke arah yang sama.
Lvl yang merupakan salah satu jenis plywood dimana bahan baku yang
digunakan sama dengan plywood, hanya saja penyusunan lapisan veneernya saja
yang membedakan, jika veneer untuk plywood disusun bersilangan tapi lvl
penyusunan veneernya searah. Perekat yang digunakan untuk melengketkan
veneer juga sama dengan plywood, termasuk cara kerjanya, dan mesin yang
digunakan semua hampir sama dengan pembuatan plywood.
Proses produksi produk LVL :
1. Pembuatan Veneer, ada umumnya ketebalan vinir yang digunakan dalam
pembuatan LVL adalah 3,20 mm (1/8in). Baldwin (1995) mengemukakan
bahwa LVL dapat terdiri dari 19 lapis dengan tebal nominal individu vinir-
vinirnya 2,55 mm (0,10 in).
2. Proses Pengeringan, pengeringan berguna untuk memperoleh kadar air veneer
yang sesuai dengan perekatan dalam rangka memproduksi LVL (Baldwin,
1995). Veneer yang digunakan dalam pembuatan LVL harus dikeringkan
hingga kadar air < 5%.

3. Penyambungan (Veneer Scarfing), dalam proses penyambungan, ujung


lembaran-lembaran vinir terlebih dahulu dipotong sesuai dengan bentuk
sambungan yang diinginkan, kemudian dilakukan penyambungan pada arah
lebar atau memanjang. Menurut Feirer (1984) bentuk sambungan dalam
pembuatan LVL, yaitu sebagai berikut : end joint, butt joint, edge joint,
rabbel joint, dado joint, lap joint, miter joint, mortise and tenon joint serta
dovetail joint.

5
4. Pelaburan Perekat (Gluing), menurut Baldwin (1995) bahwa proses
pelaburan perekat pada veneer dapat dilakukan dengan cara pelaburan pada
satu permukaan (single spreader) atau pada kedua permukaan (double
spreader).
5. Perakitan (Lay-up), dalam rangka pembentukan lapisan LVL penyusunan
veneer diawali dengan meletakkan lapisan permukaan bagian bawah pada
sebuah meja belt conveyor kemudian diikuti oleh beberapa lapisan inti dan
setelah mencapai jumlah lapisan tertentu, kemudian ditutup dengan lapisan
permukaan bagian atas. Lembaran-lembaran veneer yang telah disusun
kemudian dikempa.
6. Pengempaan (Pressing), lembaran-lembaran vinir yang telah dirakit
kemudian dikempa dingin. Besarnya tekanan kempa dingin yang digunakan
dalam pembuatan LVL berkisar antara 10-15 kg/cm2 selama 24 jam pada
suhu 20-250C selanjutnya dikondisikan (conditioning) selama 24-72 jam
(JIS K 6861-1973).
7. Pemotongan Ujung dan Lebar (Cross Cutting and Rip Sawing), setelah
proses pengempaan dilanjutkan dengan pemotongan ujung dan lebar LVL
sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Pada umumnya ukuran LVL
disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Keunggulan utama LVL meliputi dimensi, bentuk, sifat kekuatan tinggi, dan
biaya rendah. Ukuran LVL tidak dibatasi oleh ukuran log, karena metode

6
pembuatannya. LVL adalah salah satu bahan konstruksi berbasis kayu terkuat
dibandingkan dengan kepadatannya. Karena diproduksi dengan kualitas homogen
yang memiliki jumlah cacat minimum atau bahkan distribusi cacat, sifat mekanik
produk akhir dapat diprediksi. Secara umum, LVL dapat diproduksi dalam
berbagai bentuk tergantung untuk apa ia akan digunakan. Ini juga memiliki
keuntungan besar menggunakan sumber daya kayu secara efisien.
LVL memiliki beberapa kelemahan sebagai komposit kayu. Peningkatan
sifat kekuatan LVL dengan pemadatan veneer selama pengepresan sangat
terbatas. Meskipun stabilitas dimensinya lebih baik daripada kayu solid, produk
tersebut dapat menyebabkan beberapa cacat, seperti bengkok, jika tidak disimpan
dengan benar di gudang. Selain itu, LVL membutuhkan investasi modal yang
tinggi untuk biaya produksi yang relatif rendah. Oleh karena itu, permintaan yang
tinggi diperlukan untuk memiliki operasi yang menguntungkan.
Membuat produk LVL memiliki prospek yang baik, karena merupakan
produk yang dapat menggantikan kayu berkekuatan tinggi atau bahan kontruksi
sesuai dari permintaan konsumen. Selain itu, ditinjau dari segi arsitektur LVL
memiliki nilai estetika yang tinggi. LVL tidak hanya dapat digunakan sebagai
furniture namun bisa menjadi alternatif lain seperti rangka kuda-kuda, pintu,
Komponen alat musik, komponen bodi truk dan lain lain sehingga bisa
ditingkatkan dimasa yang akan datang.
Setelah menentukan produk sesuai dengan arahan yang diberikan, kemudian
dilanjutkan dengan fokus group discussion yang dilakukan pada hari Selasa, 21
Maret 2023 di kelas, Fakultas Kehutanan. Setiap anggota kelompok mempunyai
ide masing masing terkait produk komposit, mulai dari kitchen set, rak buku
MDF, template guitar, dinding kamar, lantai parket kayu lapis, hingga plafon Mdf.
Setelah mengumpulkan ide, kami lanjutkan dengan pembahasan tentang produk
komposit apa yang nantinya akan kita pilih dari beberapa ide yang ada. Produk
komposit yang rencana dipilih yakni kayu lapis dengan tujuan penggunaan
sebagai furniture atau meja.

7
Pada hari Jumat 24 Maret 23 dilanjutkan dengan Focus Group Discussion di luar
kelas. Diskusi hanya dilakukan melalui aplikasi zoom karena beberapa anggota
kelompok sudah berada di kampung (cuti bersama). Kami membahas tentang
produk komposit masing masing dan produk pilihan kelompok yang sebelumnya
diinginkan. Hasil diskusi dari kelompok 4 memberikan banyak jenis produk
komposit dengan tujuan tertentu yang diinginkan hingga akhirnya kami
menetapkan pilihan produk kayu lapis dengan tujuan penggunaannya sebagai
kitchen set karena untuk ide sebelumnya terkait furniture menurut kami terlalu
klasik.

Setelah diskusi dilakukan, mahasiswa diharapkan untuk membuat resume


terkait ide hingga hasil diskusi yang didapatkan. Kemudian dikumpulkan melalui
aplikasi sikola dalam bentuk pdf. Resume dibuat dan dikumpul oleh masing –
masing anggota kelompok.
Pekan 6
Seperti yang telah dijelaskan di pekan 5, Produk komposit yang dipilih
yakni kayu lapis karena melihat kelebihannya dengan tujuan penggunaanya
sebagai kitchen set. Kelebihan kayu lapis sebagai bahan untuk kitchen set adalah
kekuatannya yang lebih baik dibandingkan dengan MDF dan lebih tahan terhadap
deformasi akibat perubahan suhu dan kelembaban. Selain itu, kayu lapis juga

8
lebih ekonomis dibandingkan dengan kayu solid karena penggunaan kayu lapis
memanfaatkan kayu yang diproses dengan lebih efisien.
Untuk observasi lapangan kelompok kami memilih untuk mendatangi Atria
furniture terlebih dahulu karena lumanyan dekat dari kampus. Atria furniture Jl.
Kapasa Raya merupakan lokasi produk penjualan yang paling pertama kami
datangi. Observasi lapangan ini dilakukan pada hari selasa 28 Maret 23. Lokasi
kedua yakni lokasi penggunaan di salah satu rumah dari anggota kelompok di Jl.
Toddopuli VI. Observasi kedua ini dilakukan pada hari Kamis 30 Maret 23.
Lokasi produk yang terakhir kami datangi yaitu lokasi penjual yang terletak di
informa living plaza Jl. Perintis Kemerdekaan pada hari sabtu 1 April 23. Kami
memutuskan untuk mengganti tempat karena informasi yang didapatkan dari atria
furniture kurang lengkap dan ada beberapa informasi yang keliru dan tidak sesuai
dengan penugasan yang diberikan.
1. Dokumentasi observasi lapangan berdasarkan lokasi penjualan (Atria
Furniture).

Informasi yang didapatkan dari hasil observasi pertama di Atria furniture


ialah : Produk kitchen setnya berasal dari cina menggunakan standar jepang JIS,
bahan baku kayu yang digunakan yaitu Okoume, Mahoni, Bintangor, Red
Canarium, Ash, Beech, Oak, Jati, Walnut, Wenge, Zebrawood dan banyak lagi.
Menggunakan perekat MR lem, WBP (melamin), WBP (fenolik). Dan juga

9
menggunakan solid surface sebagai top table. Produk ini merupakan tipe kitchen
set dapur kering, dapur kering sendiri merupakan jenis dapur yang tidak
menggunakan air sebagai bagian dari proses memasak atau persiapan makanan.
Untuk harga, produk ini dijual terpisah perkabinet. Harga jual kabinet dapur ini
sangat dipengaruhi oleh ukuran, bahan merek dan lain lain.
2. Dokumentasi observasi lapangan berdasarkan lokasi penjualan (Informa)

Informasi yang didapatkan pada observasi kedua ini ialah : Produk ini Impor
dari Cina dengan Standar JIS (Japanese Industrial Standards) JIS A 5859
(Structural plywood). Harga satu set Rp 26.818.000 merupakan tipe dapur kering
dengan kategori multipleks. Kabinetnya disambung menggunakan perekat, baut
dan finishing PVC. Menggunakan kombinasi top table dari marmer selain untuk
keestetikan juga berfungsi agar produk ini relatif kuat dan tahan lama jika terkena
noda atau goresan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.
3. Dokumentasi observasi lapangan berdasarkan lokasi penggunaan

10
Informasi yang didapatkan disini ialah : Produk kitchen setnya telah
digunakan sejak tahun 2019 yang artinya sudah sekitar 4 tahun. Produk ini juga
menggunakan kayu lapis sebagai bahan utama dari pembuatan kitchen set dan
merupakan produk custom. Menggunakan finishing PVC dan melamin dan
menggunakan marmer sebagai top table. Top table pada kitchen set sering kali
dibuat dari bahan yang berbeda, seperti granit, marmer, atau keramik tergantung
permintaan. Bahan-bahan ini lebih tahan lama, mudah dibersihkan, dan dapat
memberikan keindahan serta kemewahan pada tampilan keseluruhan dari kitchen
set. Selama 4 tahun pemakaian atau penggunaan kerusakan yang terjadi yakni
adanya karatan dan kelupas pada finishingnya yang disebabkan oleh kelembapan.
Setelah melakukan observasi lapangan pada lokasi penggunaan dan
penjualan dilakukan presentasi progress dengan membuat power point dan video
selama proses observasi. Presentasi progres dilakukan pada hari jumat 31 maret
23 dengan tujuan untuk memastikan, apakah informasi yang didapatkan sudah
sesuai dengan arahan yang diberikan, dan informasi yang didapatkan benar
adanya. Agar mahasiswa bisa sampai pada capaian pembelajaran dari mata kuliah
ini.

11
Pekan 7
Pekan 7, setiap kelompok membuat rancangan rekayasa produk yang dipilih
dari hasil observasi lapang. Diskusi membuat rancangan perekayasaan dilakukan
di kelas, kegiatan diskusi berlangsung selama kurang lebih 60 menit. Materi yang
dibahas yaitu merancang perekayasaan pada produk kabinet dapur kayu lapis,
dengan mempertimbangkan perekat, jenis kayu, finishing, standar yang
digunakan, dan kesesuaian penggunaan produknya.
Dari hasil diskusi yang telah dilakukan dan dengan bantuan dosen terkait
rancangan perekayasaan yang ingin dilakukan pada produk kitchen set ada
beberapa masukan yang diterima hingga akhirnya memutuskan untuk merekayasa
bagian perekat dan finishingnya yang disesuaikan dengan standar kitchen set
(Standar JIS). Kebanyakan dalam proses pembuatan kitchen set dari kayu lapis,
menggunakan perekat urea formaldehida UF, Perekat UF sendiri memiliki
kelebihan yaitu warnanya putih sehingga tidak memberikan warna gelap pada
waktu penggunaannya, dapat dicampur perekat melamin formaldehida agar
kualitas perekatnya lebih baik, harganya relatif murah dibandingkan perekat
sintetis lainnya serta tahan terhadap biodeteriorasi. Namun ia memiliki
kekurangan yaitu kurang tahan terhadap pengaruh asam dan basa serta
penggunaanya terbatas untuk interior saja.
Dengan mempertimbangkan kelemahan kabinet dapur sebelumnya yakni
tidak tahan dengan kondisi yang lembab hingga terjadi kelupas pada finishingnya
jadi perlu adanya perekayasaan. Kami memilih untuk merekayasa bagian perekat
pada kabinet kayu lapis. Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik perekat
yang digunakan yaitu phenol formaldehida, Kelebihan phenol formaldehida yaitu
tahan terhadap perlakuan air, tahan terhadap kelembaban dan temperatur tinggi
namun kekurangan dari perekat ini yaitu relatif mahal dan memiliki warna yang
gelap. Oleh sebab itu, perekayasaan ini di kombinasi dengan pengaplikasian
finishing laminasi untuk memberikan lapisan luar pada kabinet sehingga menjaga
estetika kabinet dapur. Laminasi adalah proses penutupan permukaan dengan
material yang tahan terhadap bahan kimia dan panas. Finishing ini juga mudah
dibersihkan dan tersedia dalam berbagai pilihan warna dan motif.

12
Dalam perekayasaan ini, kami juga mempertimbangkan standar perekat
yang digunakan sesuai dengan penggunaan kabinet dapur. Berdasarkan standar
European Chemicals Agency (ECHA), konsentrasi formaldehid di udara tidak
boleh melebihi 0,1 ppm untuk melindungi kesehatan manusia. Dan berdasarkan
Occupational Safety and Health Administration (OSHA), batas paparan wajib
(PEL) untuk formaldehid adalah 0,75 ppm (part per million) selama 8 jam kerja
sehari. Kami mempertimbangkan standar tersebut sebagai panduan umum dalam
menentukan konsentrasi aman perekat PF di dalam ruangan.

13
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapatkan disimpulkan,


bahwa :
Berdasarkan perekayasaan yang telah dilakukan pada kitchen set dengan
bahan baku bikomposit, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bikomposit
sebagai bahan dasar kitchen set dapat menjadi alternatif yang baik untuk
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan sifat yang lebih tahan
terhadap kelembaban dan pengaruh lingkungan lainnya.
Dalam proses perekayasaan ini, kami telah melakukan penelitian dan
observasi terhadap bahan baku bikomposit yang akan digunakan, serta
mempertimbangkan standar dan regulasi yang berlaku dalam penggunaan bahan
kimia seperti formaldehid. Kami juga merekayasa bagian perekat pada kitchen set
dengan memilih perekat phenol formaldehida yang tahan terhadap perlakuan air
dan kelembaban.
Dalam perekayasaan ini, kami juga mengkombinasikan pengaplikasian
finishing laminasi untuk memberikan lapisan luar pada kitchen set sehingga
menjaga estetika dan memberikan pilihan warna dan motif yang lebih beragam
bagi konsumen.
Dengan demikian, penggunaan bahan baku bikomposit dan perekayasaan
bagian perekat dan finishing pada kitchen set dapat memberikan hasil yang lebih
baik dalam hal ketahanan dan estetika produk. Hal ini dapat menjadi alternatif
yang baik bagi produsen kitchen set dalam menghasilkan produk yang lebih
berkualitas dan ramah lingkungan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Branco, L. M., Valente, M. A., De Moura, M. F. S. F., & De Moura, E. F. (2014).


Kitchen cabinets finished with melamine formaldehyde resin: volatile organic
compounds emission assessment. Journal of Environmental Science and Health,
Part A, 49(14), 1606-1612.
Dinwoodie, J. M., & Rowell, R. M. (Eds.). (2018). Handbook of wood chemistry and
wood composites. CRC Press.
Hidayat, A. B., & Djamil, A. H. (2021). Analisis Perancangan Kitchen Set Berbahan
Baku Komposit Kayu Lapis Menggunakan Software Solidwork. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 3(2), 167-176.
Setiawan, R., Sunarti, D. T., & Purwanto, H. (2019). Pengaruh Perlakuan Alkalisasi pada
Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit terhadap Karakteristik Komposit Kayu Plastik
(Wood Plastic Composite). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 17(2), 71-80.
Yusuf, S., Kurniawan, R., & Yudha, A. (2019). Karakterisasi fisikokimia komposit
berbasis kayu lapis dan bahan termoplastik dari daur ulang limbah plastik. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan, 37(2), 159-170.

15
DAFTAR PUSTAKA

Eckelman, Ca "Potensi Penggunaan Kayu Veneer Laminasi Dalam Furnitur." Jurnal


Hasil Hutan 43.4 (1993): 19.

Setyowati, S., Basuki, A., & Setiono, S. (2013). Algoritma Perancangan Struktur
Rangka Kuda-Kuda Laminated Veneer Lumber (Lvl) Kayu Sengon. Matriks
Teknik Sipil, 1(4), 565.

https://civileek.com/laminated-veneer-lumber-pros-cons-uses/
https://extension.okstate.edu/fact-sheets/laminated-veneer-lumber-lvl-as-a-
construction-material.html

https://www.sampoernakayoe.co.id/id/product/lvl/

16

Anda mungkin juga menyukai